• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun beberapa bentuk kegiatan yang dapat disebut diskusi sejak dari tanya jawab yang kaku sampai pada pertemuan kelompok yang tampak lebih bersifat psikoterapis ketimbang forum instruksional. Dilihat dari pesertanya, diskusi dibedakan menjadi:

1. Diskusi yang terdiri atas beberapa orang saja (sekelompok orang) misalnya debat, reaksi lingkaran, diskusi kelas dan lain-lain

2. Diskusi yang melibatkan sejumlah massa (banyak orang) sehingga disebut metode interaksi massa, misalnya seminar, workshop, panel dan lain-lain.

2. Diskusi yang melibatkan sejumlah massa (banyak orang) sehingga disebut metode interaksi massa, misalnya seminar, workshop, panel dan lain-lain.

Sebuah perdebatan dapat menjadi sebuah refleksi, berharga untuk mengembangkan pemikiran dan refleksi, khususnya jika para peserta didik diharapkan mengambil posisi yang bertentangan dengan pendapatnya.11 a. Fiqih

1) Definisi Fiqih

Dari segi bahasa maupun pengertiannya menurut istilah syar’i kata fiqih (<ia) adalah bentuk dari fi’il Aii d? yang artinya faham, mengetahui, cerdas, mahir, dan pengertian-pengertian lain yang sejenis dengan pengertian tersebut kata fiqih berpengetahuan “faham” dipergunakan dalam lafazh hadist Nabi saw :

^ jji. 4jJh\ jjj

“Barang siapa dikehendaki Allah kebaikan, maka Allah menjadikannya mengerti/faham tentang agama”.

Demikianlah arti fiqih menurut pengertian bahasa. Kata fiqih dipergunakan istilah syar’i untuk menanamkan salah satu cabang ilmu agama Islam. Di sini fiqih diberi definisi yang berbeda-beda oleh para ulama di antaranya.

AjLj^oSuII A IVTunaII AjIoaII Ajujpill -Jail jk

"Dia (fiqih) adalah Ilmu tentang hukum-hukum syari ’ah praktis yang diistimbakan (digali) dari dalil-dalilnya yang terperinci

11 Melsilberman, Active Learning 101, Strategi Pembelajaran Aktive, Yappend is, Yogyakarta Tahun 2000, hal. 14

Dengan pengertian demikian, jelas bahwa fiqih adalah ilmu yang membahas ajaran Islam dalam aspek hukum atau syariat. Oleh sebab itu, selain disebut dengan fiqih juga sering dipergunakan istilah “syari’at” atau “tasyri”, walaupun dalam arti luas, kedua kata tersebut berarti ajaran Islam secara menyeluruh.12

2) Pendapat para ahli tentang Fiqih

a) Menurut Abdul Wahab Khalaf fiqih adalah kumpulan-kumpulan syara’ yang bersifat amali yang digali dari dalil-dalil y;ing tafsili b) Para ulama yang dimaksud dengan fiqih adalah ilmu-ilmu tentang

hukum-hukum syara’ dari dalil yang tafsili

c) Menurut Ibnu Qoyyim mengartikan fiqih lebih khusus dari faham. Ia mengatakan faham akan maksud pembicaraan si pembicara ini berarti merupakan kadar tambahan dari semata-mata faham terhadap redasi bahasa. Tingkat pemahaman orang dalam hal ini menentukan martabat mereka dalam fiqih dan ilmu.13

3) Ruang Lingkup Fiqih

Para ulama memberi rincian yang berbeda-beda tentang obyek pembahasan ilmu fiqih ini. Namun secara garis besar dapat disimpulkan bahwa ilmu fiqih itu mencakup materi sebagai berikut: a) Ibadah, yang pada pokoknya mencakup ; thaharah, shalat, zakat,

puasa, i’tikaf, haji, pengurusan, jenazah, jihad, sumpah dan nadzar b) Ahwalusy Syakhshiyah, yang pokoknya mencakup hukum

perkawinan

c) Mu’amalah, yang mencakup hukum-hukum yang berkenaan dengan harta dan pemiliknya

12 Habib Thoha, Op.cit; hal. 14 13 Ibid, hal. 142

d) Al Ath’imah, yang pokoknya mencakup hukum makanan dan minuman yang halal dan haram, penyembelihan binatang, qurban dan aqiqah

e) Jinayat dan uqubat, yang pokoknya mencakup hukum-hukum yang berkenaan dengan tindakan, penganiayaan, zina dan hadnya f) Qadha/peradilan, yang pokoknya mencakup dalam proses

peradilan

g) Khilafah, yang pokoknya mencakup hukum-hukum yang berkenaan dengan pelanggaran pemerintah.14

b. Prestasi Belajar 1) Prestasi

a) Pengertian Prestasi

Prestasi ialah suatu hasil perbuatan seseorang yang mendekai atau mencapai batas kesanggupan (Hocke, Nasution, 1956;8). Artinya prestasi harus dirain dengan menggunakan segala usaha serta kemampuan hingga mencapai batas akhir. Prestasi tertinggi hanya dapat tercapai oleh satu atau dua orang saja, disitulah terdapat perpaduan yang sempurna antara tenaga jasmaniah dan rohaniah yang ideal.15

Prestasi adalah pendidikan atau penghargaan atau hasil yang telah dicapai.16 Setiap kegiatan pembelajaran selalu diikuti penilaian dan pengukuran dalam belajar merupakan prestasi

14 Ibid, hal. 150

15 Ridwan, Op.cit; hal.4 16 Ibid, hal. 150

setelah seseorang menguasai pengetahuan ataupun keterampilan tertentu yang telah dikembangkan oleh mata pelajaran.

Prestasi dapat diartikan sebagai hasil karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan.17 Adapun suatu kemampuan yang intelektual sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Jadi prestasi adalah keberhasilan yang dicapai karena itu semua individu harus belajar dengan sebaik-baiknya supaya prestasinya berhasil dengan baik.

(1) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

Adapun faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu. Faktor ini dikelompokkan menjadi faktor lingkungan alam, faktor sosial ekonomi, guru, metode mengajar, kurikulum, program materi pelajaran sarana dan prasarana.18

(a) Kecerdasan

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan

17 Ibid; hal.2 18 Ibict, hal.215

oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan tingkat perkembangan sebaya.

Menurut Kartono kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat menentukar berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seseorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal maka potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.19

(b) Bakat

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Kartono menyatakan bahwa “Bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kenyataan yang nyata”.20

Muhibbin mengatakan “Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan”.21

(c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan.

iy Sugiyarto, Psikologi Belajar, UNY Press, Yogyakarta tt, hal. 15

20 Ibid; hal. 15 21 Ibid; hr l. 15

Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang.

Menurut Winkel mirat adalah “Kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang hal tertentu dan merasa senang dalam bidang itu”.22

(d) Motivasi

Motivasi merupakan prasyarat utama dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya perhatian dan motivasi hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Stimulus belajar yang diberikan oleh guru tidak akan berarti tanpa adanya perhatian dan motivasi dari siswa. Perhatian dan motivasi belajar siswa tidak akan lama bertahan selama proses belajar mengajar.

(e) Keadaan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam membentuk masyarakat temapt seseorang dilahirkan dan dibesarkan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa : “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama, keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.

(f) Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena lingkungan yang baik dapat mendorong untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil belajar.

(g) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan di mana anak berada. Dalam hal ini Kartono berpendapat : “Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan belajar anak, terutama anak-anak yang sebaya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran, maka anak juga akan terpengaruh.23

23 Suparta,dkk, Fiqih I PPg-12361/4 SKS M odul 1-6, Jakarta Ditjen Binbaga Islamcet ke IV, Tahun 1996, hal.2

c. Belajar

1) Pengertian Belajar

Sebelum membahas prestasi belajar, terlebih dahulu membahas tentang pengertian belajar. Para ahli telah sependapat bahwa masalah belajar itu sangatlah kompleks, sehingga sulitlah orang untuk menyatakan secara pasti apakah belajar itu sebenarnya.

Berbagai batasan/definisi banyak dikemukakan oleh para ahli pendidikan maupun para ahli dibidang psikologi:

a) Menurut pendapat E.R Hilgard, menjelaskan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang mungkin membuahkan atau mengasilkan pola kelakuan tertentu yang belum dimiliki sebelumnya tetapi mungkin pada merubah pola kelakuan yang telah dimiliki sebelumnya. (Ulih Bakti, 1981 ;38)

b) Menurut Sumadi Suryabrata, telah memberikan arti dan definisi belajar yaitu:

(1) Bahwa belajar itu membawa perubahan

(2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru

(3) Bahwa perubahan itu teijadi karena usaha.24

c) Hitman, dalam bukunya the psychology o f learning and memory

berpendapat bahwa “Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism's behavior" (belajar

24 Moh. Uzer Usman, Upaya' Optimalisasi Kegiatan Belajar M engajar, BPT Remaja Rosdakarya, Bandung Tahun 1998, hal.5

adalah suatu perubahan yang teijadi dalam diri organisme, manusia atau hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut). Jadi dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme.

Timbulnya aneka ragam pendapat para ahli tersebut di atas adalah fenomena perselisihan yang wajar karena adanya perbedaan titik pandang. Selain itu perbedaan antara satu situasi belajar dengan situasi belajar lainnya yang diamati oleh para ahli juga dapat menimbulkan perbedaan pandangan. Situasi belajar menulis, misalnya tentu tidak sama dengan situasi belajar matematika. Namun demikian, dalam beberapa hal tertentu yang mendasar mereka sepakat seperti dalam penggunaan istilah “berubah” dan “tingkah laku”.

2) Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Para ahli telah mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang. Faktor-faktor yang mereka kemukakan cukup beragam, tetapi pada dasarnya dapat dikategorikan ke dalam 2 faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pelajar dan faktor yang datang dari luar diri pelaj.iT atau lingkungan.

Faktor yang datang dari diri pelajar terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan pelajar besar sekali j>engaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping kemampuan faktor 25

26

hal.30

terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping kemampuan faktor lain juga mempunyai kontribusi terhadap hasil belajar seseorang ialah motivasi belajar, minat, dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, faktor fisik dan faktor psikis. Adanya pengaruh dari dalam diri pelajar merupakan hal yang logis jika dilihat bahwa perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang didasarinya. Jadi, sejauhmana usaha belajar untuk mengkondisikan dirinya bagi perbuatan belajar, sejauh itu pula hasil belajar akan ia capai.

Meskipun demikian, hasil belajar yang dicapai oleh pelajar masih dipengaruhi oleh faktor dipengaruhi oleh faktor yang datang dari luar dirinya yang disebut lingkungan. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran yang dikelola oleh guru. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar di sekolah dipengaruhi oleh kapasitas pelajar dan kualitas pengajar.26

d. Definisi Prestasi Belajar

Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka dilakukan evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Adapun prestasi adalah hasil diperoleh karena adanya aktifitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang

dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar. Proses tersebut tidak akan teijadi akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Jadi prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil dari proses belajar

untuk mempertemukan pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut, namun dari pendapat yang berbeda itu dapat ditemukan satu titik persamaan.

1) Poerwanto memberikan pengertian presUisi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport27

2) Winkel mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya28

' •-« / f' \ w i ' jfc “1

3) S. Nasution prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif,

; '• -:4'

afektif, dan psikomotorik. Sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.29

27 Ridwan, Op.cz/; hal.4 28 Ibid; hul.4

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

Dokumen terkait