• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI HARAM BERPUASA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI KENTENGSARI 02 CANDIROTO TEMANGGUNG TAHUN 2008 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI HARAM BERPUASA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI KENTENGSARI 02 CANDIROTO TEMANGGUNG TAHUN 2008 - Test Repository"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

HARAM BERPUASA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI KENTENGSARI 02

CANDIROTO TEMANGGUNG TAHUN 2008

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Nama : HADI SUPRIHATIN

NIM : 11406523

Fakultas : Pendidikan Agama Islam Jurusan : Tarbiyah

(2)

Suprihatin, H. Tahun 2008, Mengadakan sebuah penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Materi Haram Berpuasa Melalui Metode Diskusi pada Siswa Kelas IV Semester II MI Kentengsari 02 Candiroto Temanggung Tahun 2008.”

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antara adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru mampu menyampaikan semua mata pelajaran yang tercantum dalam proses pembelajaran secara tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.

Maka dipandang perlu pelajaran Fiqih pada materi haram berpuasa untuk diteliti sebagai Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 Candiroto.

Dari hasil penelitian, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar fiqih materi haram berpuasa pada siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 dengan hasil siklus I 35% dari 7 siswa dan siklus II 40% dari 8 siswa dan siklus III 80% dari 16 siswa, Metode diskusi dapat meningkatkan kreativitas belajar fiqih materi haram berpuasa pada siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 dengan hasil siklus I 40% dari 10 siswa dan siklus II 60% dari 12 siswa dan siklus III 80% dari 16 siswa, Metode diskusi dapat meningkatkan kreativitas belajar fiqih materi haram berpuasa pada siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 dengan hasil siklus I 45% dari 8 siswa dan siklus II 60% dari 12 siswa dan siklus III 80% dari 16 siswa.

(3)

Fiqih, M etode Diskusi, dan Prestasi Belajar

(4)

Judul

Nama NIM

Program Studi

: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Materi Waktu Haram Berpuasa Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV Semester II MI Kentengsari 02 Candiroto Temanggung Tahun 2008

HADI SUPRIHATIN 11406523

Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 23 Agustus 2008

Dewan Penguji,

(5)

5 0 7 2 1 ,http://www.stainsalatiga.ac.id e-mail:[email protected],

Dosen Fakultas Tarbiyah STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lampiran : 3 (tiga) eks Hal : Naskah Skripsi

Sdr. Hadi Suprihatin

Salatiga, 10-8-2008

Kepada ...

Yth : Dekan Fakultas Tarbiyah STAIN

di

SALATIGA Assalamu’ alaikum wr.wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersamaan ini kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Hadi Suprihatin

NIM : 11406523

Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV Semester II MI Kentengsari 02 Candiroto Temanggung Tahun 2008

Dengan ini kami mohon agar skripsi saudara tersebut di atas dimunaqosah. Demikian harap jadi maklum.

Pembimbing

(6)

A lam at: Jln. Sibajag Km. 03 Gembyang Kentengsari Candiroto Temanggung 56257

SURAT KETERANGAN Nomor: 0 4 /V I I I /2008 Yang bertanda tangan di bawah in i:

Nama : Hadi Suprihatin

NIP :

-Jabatan : Kepala Sekolah

Unit Keija : MI Kentengsari 02 Candiroto Temanggung Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa di bawah in i:

Nama : Hadi Suprihatin

NIM : 11406523

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Lembaga : STAIN Salatiga

Telah mengadakan pengambilan data dan penelitian tindakan kelas mulai tanggal 8 sampai dengan 15 Mei 2008 untuk penelitian skripsi dengan judul : “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI KENTENGSARI 02 CANDIROTO TEMANGGUNG TAHUN 2008”

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

^JJH!£!^^v5Xandiroto, 12 Agustus 2008 a Madrasah

* f MADRASAH IBTlDAfTAH^ M U ^ / /

kent engsar i a I * 1/ ^ //M

7 T

(7)
(8)

Skripsi ini dipersembahkan untuk :

1. Ayahanda tercinta Suharman serta Ibunda Siti Fatimah yang selalu memberi do’a restu, dorongan dan memberikan yang terbaik buat putra-putrinya dalam mengejar cita-citanya

2. Istriku ‘ Laily Rachmawati” yang selalu memberi semangat dan motivasi sampai terselesainnya skripsi ini

3. Anakku yang pertama “Muhammad Wildan Yusuf’ yang telah memberikan semangat dan motivasi sampai terselesainya skripsi ini

4. Keluarga besar MI Kentengsari 02 beserta Dewan Komite

5. Ustad-Ustadzahku khususnya di Ponpes Babussalam yang telah mengasuh dan mendidik khususnya Bpk.Kyai Salamun Ghazali (aim) beserta Ibu Nyai Musrifah 6. Sahabat-sahabatku seikat setali dalam menempuh ilmu (Afif, Hariyanto,

Fatmawati, Istiadah, fahrudin, Nurul Hidayati)

7. Bpk. Ismaroh yang telah meluangkan waktu, pikiran dan bantuannya sehingga terselesaikannya skripsi ini

8. Dan semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung membantu dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

(9)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan serta taufik dan hidayahnya, sehingga skripsi tentang upaya meningkatkan prestasi belajar fiqih materi haram berpuasa melalui metode diskusi pada siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 Candiroto Kabupaten Temanggung tahun 2008 telah terselesaikan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, arahan dan dorongan selama penulis menyelesaikan studi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terimakasih dan mengharapkan kepada yang terhormat:

1. Ketua STAIN Salatiga yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

2. Maslikhah, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan hingga terselesaikan skripsi ini

3. Kepala Sekolah beserta para guru, karyawan dan siswa MI Kentengsari 02 Candiroto Kabupaten Temanggung yang telah membantu kelancaran selama penulis melakukan penelitian

4. Ayah Ibu, Istriku tercinta, anakku tersayang, saudara-saudaraku dan sahabatku yang selalu memberi motivasi sehingga terwujudlah laporan ini

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.

(10)

berlipat dai i Allah swt, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

(11)

Halaman

Tabel 1.1. Indikator Instumen... 13

Tabel 1.2. Norma Pengukuran... 14

Tabel 1.3. Interval Prestasi Belajar Siswa... 17

Tabel 4.1. Tingkat Aktivitas, Kreativitas, dan Prestasi Belajar sisw a... 48

Tabel 4.2. Rekapitulasi Aktivitas, Kreativitas siswa siklus I ... 49

Tabel 4.3. Rekapitulasi Kreativitas siswa siklus I ... 49

Tabel 4.4. Rekapitulasi Prestasi siswa siklus I ... 49

Tabel 4.5. Prestasi Belajar Tes Formatif siklus I ... 49

Tabel 4.6. Rekapitulasi Ketuntasan siklus I ... 50

Tabel 4.7. Tingkat Aktivitas, Kreativitas, dan Prestasi Belajar siswa... 52

Tabel 4.8. Rekapitulasi Aktivitas, Kreativitas siswa siklus I I ... 52

Tabel 4.9. Rekapitulasi Kreativitas siswa siklus I I ... 53

Tabel 4.10. Rekapitulasi Prestasi Belajar siswa siklus I I ... 53

Tabel 4.11. Prestasi Belajar Tes Formatif siklus I I ... 53

Tabel 4.12. Rekapitulasi Ketuntasan siklus I I ... 54

Tabel 4.13. Tingkat Aktivitas, Kreativitas, dan Prestasi Belajar siswa... 56

Tabel 4.14. Rekapitulasi Aktivitas, Kreativitas siswa siklus I I I ... 56

Tabel 4.15. Rekapitulasi Kreativitas siswa siklus I I I ... 56

Tabel 4.16. Rekapitulasi Prestasi Belajar siswa siklus I I / ... 57

Tabel 4.17. Prestasi Belajar Tes Formatif siklus III... 57

Tabel 4.18. Rekapitulasi Ketuntasan siklus I I I ... 57

(12)

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN ABSTRAK... ii

HALAMAN KATA KUNCI... iii

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING DAN TIM PENGUJI ... iv

HALAMAN M OTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR IS I... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Hipotesis Tindakan... 3

E. Kegunaan Penelitian... 4

F. Difinisi Operasional... 4

G. Metode Penelitian... 5

H. Sistematika Penelitian... 17

(13)

A. Metode Diskusi... 18 B. Fiqih... 21 C. Prestasi belajar... 30 BAB IB : PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 33 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... 38 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I I ... 42 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus... 48 B. Pembahasan... 59 BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan... 63 B. Saran... 63 Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran

(14)

A. Latar Belakang Masalah

Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekeija keras, tangguh, bertanggungjawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan ras kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antara adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru mampu menyampaikan semua mata pelajaran yang tercantum dalam proses pembelajaran sec;ja tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.

(15)

Dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana. Pandangan guru terhadap anak didik akan berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan bahwa guru adalah tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas mengajar, ia juga mempunyai tugas lain yang bersifat mendukung yaitu membimbing dan mengelola administrasi sekolah.1

Sejalan dengan inovasi pembelajaran akhir-akhir ini termasuk di MI Kentengsari 02 pada siswa kelas IV semester II perlu menerapkan berbagai macam metode pembelajaran salah satunya adalah metode diskusi dengan tujuan interaksi belajar mengajarnya menjadikan anak didik untuk aktif, kreatif dan senang dalam mempelajari materi pelajaran fiqih yang diajarkan.

Maka dipandang perlu pelajaran Fiqih pada materi haram berpuasa untuk diteliti sebagai Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 Candiroto. Pelajaran fiqih pada siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 yang diajarkan kepada peserta didik cenderung hanya monoton, guru cenderung menggunakan metode yang membosankan peserta didik, yaitu ceramah kemudian pemberian tugas, hal tersebut dilaksanakan secara terus menerus, sehingga peserta didik tidak bisa menguasai pelajaran fiqih materi haram berpuasa pada siswa kelas IV MI Kentengsari 02 semester II secara maksimal. Di samping itu banyak siswa yang bergurau dan berbicara sendiri dengan teman sebangku.

(16)

Sehingga penulis menyadari betul tentang keadaan di atas dan perlu ada perubahan ke arah yang lebih baik. Maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Materi Haram Berpuasa Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV Semester II MI Kentengsari 02 Candiroto Temanggung Tahun pelajaran 2007/2008”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah melalui penerapan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar Fiqih pada siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 Candiroto Temanggung ?

2. Apakah melalui penerapan metode diskusi dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar fiqih siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 Candiroto Temanggung ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar fiqih pada siswa kelas

IV semester II MI Kentengsari 02 Candiroto Temanggung

2. Metode diskusi dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar Fiqih pada siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 Candiroto Temanggung

D. Hipotesis Tindakan

(17)

£ . Kegunaan Penelitian 1. Secara Teori

Diharapkan dapat memberikan masukan yang positiff terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang pendekatan pembelajaran yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

2. Secara Praktis

Dengan memperoleh penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam dunia pendidikan dan juga bermanfaat bagi guru.

F. Definisi Operasional

Agar tidak menjadi salah pengertian bagi para pembaca dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis memandang perlu untuk memberi penegasan

istilah yang ada dalam judul ini, yaitu : 1. Prestasi Belajar

Suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bonot yang dicapainya.2

2. Fiqih

Menurut bahasa adalah mengetahui sesuatu secara mendalam. Adapun menurut istilah adalah ilmu tentang hukum-hukum syara’ yang bersifat amali yang digali dari dalil-dalilnya yang bersifat tafsili3

3. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah kegiatan tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur.4

1 Ridwan, Keterampilan Prestasi Belajar, (World Press.com/2008/05/03), hal. 108

(18)

Tujuannya ialah untuk memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, di samping untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama-sama.5

G. Metode Penelitian 1. Rencana Penelitian

Rencana penelitian yang ditetapkan berupa penilaian tindakan kelas meliputi perencanaan, rencana tindakan, refleksi dan siklus, meliputi:

a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 pada mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan metode diskusi maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas.

b. Untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 pada mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan metode diskusi maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas.

c. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 pada mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan metode diskusi maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas.

2. Subyek Penelitian a. Siswa

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02, Kentengsari, Candiroto, Temanggung yang beijumlah 20 siswa

Ibid., hal.l 11

(19)

b. Peneliti

Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas IV semester II MI Kentengsari 02, Kentengsari, Candiroto, Temanggung.

3. Langkah-langkah / Siklus Penelitian

a. Rencana Penelitian Tindakan Kelas MI Kentengsari 02 pada mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan metode diskusi ini adalah :

1) Siklus I

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti memerlukan beberapa siklus hingga dapat dicapai hasil yang sesuai dengan indikator penelitian, untuk itu maka peneliti memerlukan beberapa tahap dalam penelitian, yaitu :

a) Perencanaan (1) Bagi Guru

(a) Guru menyuruh siswa membaca materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”

(b) Guru menerangkan materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”

(c) Guru memberi soal tertulis kepada siswa tentang materi “Waktu Haram Berpuasa” yang dikeijakan secara kelompok yang terdiri 2 kelompok yaitu dibuat berdasarkan kedekatan tempat duduk sisiwa

(20)

(2) Bagi Siswa

(a) Siswa membaca materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”

(b) Siswa mendengarkan guru yang sedang menerangkan materi fiqih “Waktu Haram Berpuasa”

(c) Siswa mengerjakan soal tertulis materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa” secara berkelompok

b) Pelaksanaan

Guru menyuruh siswa membaca materi tentang materi “Waktu Haram Berpuasa”, kemudian guru menerangkannya dan siswa mendengarkan. Setelah itu guru membagi siswa kedalam 2 kelompok besar yang berdasarkan tempat duduk siswa. Kelompok-kelompok tersebut mengerjakan soal yang diberikan guru sebanyak 5 soal, kemudian dari masing-masing kelompok menyimpulkan hasil pekerjaannya dan guru menilainya.

c) Observasi

Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya peningkatan aktivitas, kreativitas dan prestasi belajar siswa selama mengikuti pembelajaran fiqih, materi tentang “Waktu Haram Berpuasa” dan juga dari soal-soal yang diberikan.

d) Refleksi

(21)

kesalahan siswa dalam mengerjakan tugas guru masih cukup banyak perubahan aktivitas, kreativitas dan prestasi siswa sesuai dengan indikator penelitian yang diharapkan, karena siswa belum paham dengan sempurna materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”. Oleh karena itu, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus II materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”.

2) Siklus II

Indikator penelitian yang diharapkan, belum begitu terlihat dalam penelitian siklus I, maka perlu diadakan penelitian dengan siklus II yang memerlukan tahapan-tahapan disetiap penelitian yaitu :

a) Perencanaan (1) Bagi Guru

(a) Guru menyuruh siswa membaca kembali materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”

(b) Guru menerangkan kembali materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”

(c) Guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada siswa materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”

(22)

dibuat kelompok berdasarkan absensi siswa. Soal yang diberikan sebanyak 5 soal tertulis

(e) Guru memberi nilai dari hasil pekerjaan kelompok siswa. (2) Bagi Siswa

(a) Siswa membaca kembali materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”

(b) Siswa mendengarkan guru yang sedang menerangkan kembali materi fiqih “Waktu Haram Berpuasa”

(c) Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan guru

(d) Siswa mengerjakan soal sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh guru.

b) Pelaksanaan

(23)

c) Observasi

Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya peningkatan aktivitas, kreativitas dan prestasi belajar siswa materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa” melalui proses diskusi yang dibuat secara berkelompok.

d) Refleksi

Dari proses diskusi siklus II ini ternyata siswa belum berhasil mencapai indikator penelitian yang diharapkan yaitu, siswa hanya mencapai 60% akan tetapi sudah ada peningkatan dibandingkan hasil sebelumnya yang hanya 30%. Pencapaian ini mencakup aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, kreativitas siswa dalam menjawab pertanyaan dan mengeijakan soal yang diberikan. Dan juga prestasi belajar siswa pada materi fiqih semester II kelas IV sehingga peneliti perlu mengadakan penelitian kedai am siklus III.

3) Siklus IB

Indikator penelitian yang telah disebutkan pada siklus I dan II belum mencapai keberhasilan, maka perlu diadakan penelitian dengan siklus III dan juga memerlukan tahapan-tahapan disetiap penelitian, a) Perencanaan

(1) Bagi Guru

(24)

(b) Guru menjelaskan kembali tentang materi fiqih “waktu haram berpuasa”

(c) Guru menyuruh siswa mencatat pokok-pokok materi fiqih tentang “waktu haram berpuasa”

(d) Guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada siswa materi fiqih tentang “waktu haram berpuasa” (e) Guru memberikan soal tertulis kepada masing-masing

kelompok

(f) Guru menyuruh siswa mengerjakan soal tertulis yang dikerjakan secara berkelompok

(g) Guru memberikan nilai dari hasil pekerjaan kelompok siswa

(2) Bagi Siswa

(a) Siswa membaca kembali materi fiqih tentang waktu haram berpuasa

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang waktu haram berpuasa

(c) Siswa mencatat pokok-pokok materi fiqih tentang waktu haram berpuasa

(d) Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan guru, tentang materi fiqih waktu haram berpuasa

(25)

(f) Siswa mengerjakan soal tertulis yang diberikan oleh guru tentang materi fiqih waktu haram berpuasa yang dikerjakan secara berkelompok

b) Pelaksanaan

Guru menyuruh siswa membaca kembali tentang materi fiqih waktu haram berpuasa, setelah itu guru menjelaskan kembali dengan lebih teliti. Dari hasil penjelasan guru tersebut siswa mencatat pokok-pokok materi fiqih tentang waktu haram berpuasa. Kemudian antara guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang berkenaan dengan materi, setelah itu guru memberikan soal tertulis sebanyak 5 soal yang pengerjaannya secara berkelompok. Mula-mula siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar yang didasarkan pada tempat duduk siswa, akan tetapi hasil yang diharapkan kurang maksimal, sehingga guru membagi kembali menjadi 4 kelompok dengan jumlah anggota kelompok lebih kecil yang didasarkan pada nomor urut absen siswa.

c) Observasi

(26)

d) Refleksi

Dari proses diskusi pada siklus ke III ini, siswa sudah dapat mencapai indikator penelitian yang diharapkan, yaitu pencapaian aktifitas siswa mampu membaca, mendengarkan, dan menulis materi tentang waktu haram berpuasa. Pencapaian kreatifitas, siswa mampu menemukan dalil-dalil Alqur’an/Hadits tentang materi fiqih waktu haram berpuasa dan siswa mampu menyebutkan beberapa alasan mengapa ada waktu yang diharamkan berpuasa. Pencapaian prestasi belajar siswa mampu menyebutkan waktu-waktu yang diharamkan berpuasa serta menghafal tentang dalil-dalil yang berhubungan dengan materi fiqih waktu haram berpuasa.

Dengan demikian, siswa telah mencapai indikator yang diharapkan yaitu 80% mencakup 3 kategori yaitu aktifitas, kreatifitas dan prestasi belajar siswa, maka siklus dihentikan. 4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian pada mata pelajaran fiqih ini adalah : 1) Definisi haram berpuasa

2) Waktu haram berpuasa

Tabel. 1.1 Indikator Instrumen

(27)

fiqih tentang menunjukkan waktu-waktu

waktu haram pada yang

berpuasa kalender d ih a ra m k a n

tentang hari- berpuasa 2. Siswa mampu hari yang

mendengarkan d ih a ra m k a n 2. Siswa mampu tentang waktu berpuasa menghafalkan yang d ih a ra m k a n Hadits yang

berpuasa 2. Siswa berhubungan

mampu dengan waktu

3. Siswa mampu menjelaskan haram menulis dahi- beberapa berpuasa dalil Al-Qur’an alasan

Tabel. 1.2. Norma Pengukuran

Komponen Tuntas Belum tuntas Sangat Belum

(28)
(29)

5. Pengumpulan Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran fiqih materi haram berpuasa dengan menggunakan metode diskusi ini, pengumpulan data dilakukan m elalui:

a. Tes yang dilakukan sebelum dan sesudah tindakan kelas dilaksanakan b. Observasi

c. Catatan lapangan d. Dokumentasi 6. Analisis Data

Data yang dianalisis dari siklus I dan siklus II melalui pedoman tes, observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan teknik deduktif, induksi dan reduksi sehingga diharapkan dapat mencapai indikator penelitian yang diharapkan yaitu mencapai 80%.

Untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa kelas IV semester II MI Kentengsari 02 dapat dihitung berdasarkan prosentase dengan rumus :

P = — x l 0 0

N

(30)

Interval Predikat

Tuntas 7 6 -9 0 5

Tidak tuntas 60-75 15

Sangat tidak tuntas 4 4 -5 9 4

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi hasil Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:

Bab I : PENDAHULUAN

Memuat : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi istilah/operasional, metode penelitian, dan sistem atik penulisan.

Bab U : KAJIAN PUSTAKA

Memuat: prestasi belajar, fiqih, metode diskusi. Bab UI : PELAKSANAAN PENELITIAN

Memuat: deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III dst. Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Memuat: deskripsi persiklus dan pembahasan (tiap siklus).

Bab V : PENUTUP

(31)

A. Metode Diskusi 1. Metode

a. Pengertian Metode

Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.6

Syaiful Bahri Dj amarah dan Winamo Surakhmad, mengemukakan lima macam faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar yaitu:

1) Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya

2) Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya 3) Situasi berlainan keadaannya

4) Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitasnya 5) Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda-beda.7 8

Metode berarti cara keija yang bersistem untuk memudahkan

o

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang tentukan.

Makin tepat metode yang digunkan oleh guru dalam mengajar diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran, tentunya faktor-faktor lain pun harus diperhatikan juga seperti ; faktor guru,faktor anak, faktor situasi, media, dan lain-lain.

6 Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Tahun 2007, hal.55 7 Ibid",hal. 15

8 Husni Rahim, Op.cit, hal. 19

(32)

2. Diskusi

a. Pengertian Diskusi

Salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.9

Ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan oleh guru dalam menggunakan metode diskusi ialah :

1) Berkenaan dengan perencanaan diskusi

a) Tujuan diskusi harus jelas, agar arah diskusi lebih terjamin

b) Peserta diskusi harus memenuhi persyaratan tertentu dan jumlahnya disesuaikan dengan sifat diskusi itu sendiri

c) Penentuan dan perumusan masalah yang akan didiskusikan harus jelas

d) Waktu dan tempat diskusi harus tepat, sehingga tidak akan berlarut-larut

2) Berkenaan dengan pelaksanaan diskusi

a) Membuat struktur kelompok (pemimpin, sekretaris, anggota) b) Membagi-bagi tugas dalam diskusi

c) Merangsang seluruh peserta untuk berprestasi d) Mencatat ide-ide/saran-saran yang penting

e) Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta f) Mencipfakan situasi yang menyenangkan

(33)

3) Berkenaan dengan tindak lanjut diskusi

a) Membuat hasil-hasil/kesimpulan dan diskusi

b) Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan koreksi sepenuhnya

c) Membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi tersebut untuk dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan pada diskusi yang akan datang

4) Catatan yang perlu diperhatikan

a) Kepandaian dan kelincahan pimpinan diskusi

b) Jelas tidaknya masalah dan tujuan yang dirumuskan c) Partisipasi dari setiap anggota

d) Tercipta situasi yang merangsang jalannya diskusi

e) Mengusahakan masalahnya supaya cukup problematik dan merangsang pelajar berpikir.10

B. Metode Diskusi

Adapun beberapa bentuk kegiatan yang dapat disebut diskusi sejak dari tanya jawab yang kaku sampai pada pertemuan kelompok yang tampak lebih bersifat psikoterapis ketimbang forum instruksional. Dilihat dari pesertanya, diskusi dibedakan menjadi:

1. Diskusi yang terdiri atas beberapa orang saja (sekelompok orang) misalnya debat, reaksi lingkaran, diskusi kelas dan lain-lain

2. Diskusi yang melibatkan sejumlah massa (banyak orang) sehingga disebut metode interaksi massa, misalnya seminar, workshop, panel dan lain-lain.

(34)

2. Diskusi yang melibatkan sejumlah massa (banyak orang) sehingga disebut metode interaksi massa, misalnya seminar, workshop, panel dan lain-lain.

Sebuah perdebatan dapat menjadi sebuah refleksi, berharga untuk mengembangkan pemikiran dan refleksi, khususnya jika para peserta didik diharapkan mengambil posisi yang bertentangan dengan pendapatnya.11 a. Fiqih

1) Definisi Fiqih

Dari segi bahasa maupun pengertiannya menurut istilah syar’i kata fiqih (<ia) adalah bentuk dari fi’il Aii d? yang artinya faham,

mengetahui, cerdas, mahir, dan pengertian-pengertian lain yang sejenis dengan pengertian tersebut kata fiqih berpengetahuan “faham” dipergunakan dalam lafazh hadist Nabi saw :

^ jji. 4jJh\ jjj

“Barang siapa dikehendaki Allah kebaikan, maka Allah menjadikannya mengerti/faham tentang agama”.

Demikianlah arti fiqih menurut pengertian bahasa. Kata fiqih dipergunakan istilah syar’i untuk menanamkan salah satu cabang ilmu agama Islam. Di sini fiqih diberi definisi yang berbeda-beda oleh para ulama di antaranya.

AjLj^oSuII A IVTunaII AjIoaII Ajujpill -Jail jk

"Dia (fiqih) adalah Ilmu tentang hukum-hukum syari ’ah praktis yang diistimbakan (digali) dari dalil-dalilnya yang terperinci

(35)

Dengan pengertian demikian, jelas bahwa fiqih adalah ilmu yang membahas ajaran Islam dalam aspek hukum atau syariat. Oleh sebab itu, selain disebut dengan fiqih juga sering dipergunakan istilah “syari’at” atau “tasyri”, walaupun dalam arti luas, kedua kata tersebut berarti ajaran Islam secara menyeluruh.12

2) Pendapat para ahli tentang Fiqih

a) Menurut Abdul Wahab Khalaf fiqih adalah kumpulan-kumpulan syara’ yang bersifat amali yang digali dari dalil-dalil y;ing tafsili b) Para ulama yang dimaksud dengan fiqih adalah ilmu-ilmu tentang

hukum-hukum syara’ dari dalil yang tafsili

c) Menurut Ibnu Qoyyim mengartikan fiqih lebih khusus dari faham. Ia mengatakan faham akan maksud pembicaraan si pembicara ini berarti merupakan kadar tambahan dari semata-mata faham terhadap redasi bahasa. Tingkat pemahaman orang dalam hal ini menentukan martabat mereka dalam fiqih dan ilmu.13

3) Ruang Lingkup Fiqih

Para ulama memberi rincian yang berbeda-beda tentang obyek pembahasan ilmu fiqih ini. Namun secara garis besar dapat disimpulkan bahwa ilmu fiqih itu mencakup materi sebagai berikut: a) Ibadah, yang pada pokoknya mencakup ; thaharah, shalat, zakat,

puasa, i’tikaf, haji, pengurusan, jenazah, jihad, sumpah dan nadzar b) Ahwalusy Syakhshiyah, yang pokoknya mencakup hukum

perkawinan

c) Mu’amalah, yang mencakup hukum-hukum yang berkenaan dengan harta dan pemiliknya

(36)

d) Al Ath’imah, yang pokoknya mencakup hukum makanan dan minuman yang halal dan haram, penyembelihan binatang, qurban dan aqiqah

e) Jinayat dan uqubat, yang pokoknya mencakup hukum-hukum yang berkenaan dengan tindakan, penganiayaan, zina dan hadnya f) Qadha/peradilan, yang pokoknya mencakup dalam proses

peradilan

g) Khilafah, yang pokoknya mencakup hukum-hukum yang berkenaan dengan pelanggaran pemerintah.14

b. Prestasi Belajar 1) Prestasi

a) Pengertian Prestasi

Prestasi ialah suatu hasil perbuatan seseorang yang mendekai atau mencapai batas kesanggupan (Hocke, Nasution, 1956;8). Artinya prestasi harus dirain dengan menggunakan segala usaha serta kemampuan hingga mencapai batas akhir. Prestasi tertinggi hanya dapat tercapai oleh satu atau dua orang saja, disitulah terdapat perpaduan yang sempurna antara tenaga jasmaniah dan rohaniah yang ideal.15

Prestasi adalah pendidikan atau penghargaan atau hasil yang telah dicapai.16 Setiap kegiatan pembelajaran selalu diikuti penilaian dan pengukuran dalam belajar merupakan prestasi

14 Ibid, hal. 150

(37)

setelah seseorang menguasai pengetahuan ataupun keterampilan tertentu yang telah dikembangkan oleh mata pelajaran.

Prestasi dapat diartikan sebagai hasil karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan.17 Adapun suatu kemampuan yang intelektual sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Jadi prestasi adalah keberhasilan yang dicapai karena itu semua individu harus belajar dengan sebaik-baiknya supaya prestasinya berhasil dengan baik.

(1) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

Adapun faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu. Faktor ini dikelompokkan menjadi faktor lingkungan alam, faktor sosial ekonomi, guru, metode mengajar, kurikulum, program materi pelajaran sarana dan prasarana.18

(a) Kecerdasan

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan

(38)

oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan tingkat perkembangan sebaya.

Menurut Kartono kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat menentukar berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seseorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal maka potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.19

(b) Bakat

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Kartono menyatakan bahwa “Bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kenyataan yang nyata”.20

Muhibbin mengatakan “Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan”.21

(c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan.

iy Sugiyarto, Psikologi Belajar, UNY Press, Yogyakarta tt, hal. 15

(39)

Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang.

Menurut Winkel mirat adalah “Kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang hal tertentu dan merasa senang dalam bidang itu”.22

(d) Motivasi

Motivasi merupakan prasyarat utama dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya perhatian dan motivasi hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Stimulus belajar yang diberikan oleh guru tidak akan berarti tanpa adanya perhatian dan motivasi dari siswa. Perhatian dan motivasi belajar siswa tidak akan lama bertahan selama proses belajar mengajar.

(e) Keadaan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam membentuk masyarakat temapt seseorang dilahirkan dan dibesarkan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa : “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama, keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.

(40)

(f) Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena lingkungan yang baik dapat mendorong untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil belajar.

(g) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan di mana anak berada. Dalam hal ini Kartono berpendapat : “Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan belajar anak, terutama anak-anak yang sebaya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran, maka anak juga akan terpengaruh.23

(41)

c. Belajar

1) Pengertian Belajar

Sebelum membahas prestasi belajar, terlebih dahulu membahas tentang pengertian belajar. Para ahli telah sependapat bahwa masalah belajar itu sangatlah kompleks, sehingga sulitlah orang untuk menyatakan secara pasti apakah belajar itu sebenarnya.

Berbagai batasan/definisi banyak dikemukakan oleh para ahli pendidikan maupun para ahli dibidang psikologi:

a) Menurut pendapat E.R Hilgard, menjelaskan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang mungkin membuahkan atau mengasilkan pola kelakuan tertentu yang belum dimiliki sebelumnya tetapi mungkin pada merubah pola kelakuan yang telah dimiliki sebelumnya. (Ulih Bakti, 1981 ;38)

b) Menurut Sumadi Suryabrata, telah memberikan arti dan definisi belajar yaitu:

(1) Bahwa belajar itu membawa perubahan

(2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru

(3) Bahwa perubahan itu teijadi karena usaha.24

c) Hitman, dalam bukunya the psychology o f learning and memory

berpendapat bahwa “Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism's behavior" (belajar

(42)

adalah suatu perubahan yang teijadi dalam diri organisme, manusia atau hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut). Jadi dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme.

Timbulnya aneka ragam pendapat para ahli tersebut di atas adalah fenomena perselisihan yang wajar karena adanya perbedaan titik pandang. Selain itu perbedaan antara satu situasi belajar dengan situasi belajar lainnya yang diamati oleh para ahli juga dapat menimbulkan perbedaan pandangan. Situasi belajar menulis, misalnya tentu tidak sama dengan situasi belajar matematika. Namun demikian, dalam beberapa hal tertentu yang mendasar mereka sepakat seperti dalam penggunaan istilah “berubah” dan “tingkah laku”.

2) Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Para ahli telah mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang. Faktor-faktor yang mereka kemukakan cukup beragam, tetapi pada dasarnya dapat dikategorikan ke dalam 2 faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pelajar dan faktor yang datang dari luar diri pelaj.iT atau lingkungan.

Faktor yang datang dari diri pelajar terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan pelajar besar sekali j>engaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping kemampuan faktor 25

(43)

26

hal.30

terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping kemampuan faktor lain juga mempunyai kontribusi terhadap hasil belajar seseorang ialah motivasi belajar, minat, dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, faktor fisik dan faktor psikis. Adanya pengaruh dari dalam diri pelajar merupakan hal yang logis jika dilihat bahwa perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang didasarinya. Jadi, sejauhmana usaha belajar untuk mengkondisikan dirinya bagi perbuatan belajar, sejauh itu pula hasil belajar akan ia capai.

Meskipun demikian, hasil belajar yang dicapai oleh pelajar masih dipengaruhi oleh faktor dipengaruhi oleh faktor yang datang dari luar dirinya yang disebut lingkungan. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran yang dikelola oleh guru. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar di sekolah dipengaruhi oleh kapasitas pelajar dan kualitas pengajar.26

d. Definisi Prestasi Belajar

Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka dilakukan evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Adapun prestasi adalah hasil diperoleh karena adanya aktifitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang

(44)

dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar. Proses tersebut tidak akan teijadi akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Jadi prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil dari proses belajar

untuk mempertemukan pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut, namun dari pendapat yang berbeda itu dapat ditemukan satu titik persamaan.

1) Poerwanto memberikan pengertian presUisi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport27

2) Winkel mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya28

' •-« / f' \ w i ' jfc “1

3) S. Nasution prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif,

; '• -:4'

afektif, dan psikomotorik. Sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.29

27 Ridwan, Op.cz/; hal.4 28 Ibid; hul.4

(45)
(46)

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi Fiqih tentang waktu haram berpuasa. Soal-soal yang berkaitan dengan “Waktu Haram Berpuasa” dan juga media-media pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan belajar dengan metode diskusi.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian kegiatan belajar mengajar siklus I dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2008 di MI Kentengsari 02. Kentengsari, Candiroto, Temanggung Kelas IV semester II sebanyak 20 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Sedangkan proses belajar mengajarnya mengacu kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan proses keg’atan belajar mengajar berlangsung. Dalam hal ini yang bertindak sebagai pengamat adalah peneliti sebagai wali kelas IV. Pengamatan dilakukan pada awalnya siswa yang berjumlah 20 dibagi menjadi dua kelompok yang meliputi tiga kategori yaitu bagi guru, bagi siswa dan target.

(47)

a. Bagi Guru

1) . Guru mengajak siswa untuk berdoa. 2) . Guru mengucapkan salam.

3) . Guru mengkondisikan siswa sampai betul-betul siap belajar.

4) . Guru menyuruh siswa membaca materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”.

5) . Guru menerangkan materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”.

j® ‘tjc . ^ aIIc. i l l *jl (jiol '<jc

(^ y lla S jIil o l j j ) ^Ijl j k i l f j J j jia ill (j a

Artinya : “ Dari Anas, bahwasannya Nabi saw telah melarang berpuasa pada lima hari dalam satu tahun, yaitu hari raya idul fitri, idul adha, dan 3 hari tasyrik. (HR. Daruquthni)

a) Hari Raya Idul Fitri

Hari raya idul fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam, dan kemenangan itu kita rayakan bersama pada hari lebaran itu kita diberi kebebasan oleh Allah untuk berpesta dengan makanan dan minuman tentu saja dengan tidak berlebihan, inilah sebebnya pada hari ini kita dilarang berpuasa oleh Allah dan Rasul-Nya. t) Hari Raya Idul Adha

(48)

berkata “Rasulullah saw telah melarang berpuasa pada dua hari raya yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha”.

i z' z' ' z' ^ ' St

z'-9

Artinya:

Dari Abi Said AIKhudri r .a. Bahwasanya Rasululah saw telah melarang puasa pada dua hari raya : hari raya Idul fitri dan Idul adha. (HR. Bukhari dan Muslim)

c) Hari Tasyrik

Hari tasyrik merupakan kelanjutan dari hari raya idul adha, yaitu jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah. Pada hari itu kita dilarang untuk berpuasa, karena masih berada dalam suasana perayaan idul adha. Nabi bersabda : Dari Nubaisyah al-Huzail, Rasulullah saw bersabda “Hari tasyrik adalah hari-hari makan dan minum serta menyebut (mengagungkan) Allah azza wa jalla” (HR. Muslim)30

6) . Guru memberi soal kepada siswa dengan cara siswa dibagi menjadi 2 kelompok.

7) . Guru memberi nilai b. Bagi Siswa

1) . Siswa berdoa bersama-sama. 2) . Siswa menjawab salam.

3) . Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.

(49)

4) . Siswa membaca materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”. 5) . Siswa mendengarkan keterangan guru.

6) . Siswa mengeijakan soal yang diberikan guru, c. Target

Dalam penelitian tindaka kelas ini, peneliti mengharapkan siswa dapat mencapai indikator sebagai berikut:

1) . 80 % siswa menunjukkan keaktifan belajarnya selama mengikuti pembelajaran materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa” dengan metode diskusi sebagai alat pengukurnya.

2) . 80 % siswa menunjukkan kreatifitas belajarnya selama mengikuti pembelajaran materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa” dengan metode diskusi sebagai alat pengukurnya.

3) . 80 % siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajarnya selama mengikuti pembelajaran materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa” dengan metode diskusi sebagai alat pengukurnya.

3. Pengamatan/Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

(50)

6). Siswa kumag bisa mencapai indikator yang diharapkan. 4. Refleksi

Hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus I dinilai belum mencapai target yang direncanakan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu:

1) . Guru kurang bisa menguasai kelas, sehingga dalam penyampaian materi banyak siswa yang tidak fokus pada materi pelajaran yang disampaikan guru.

2) . Guru belum bisa mengatur waktu dengan baik, maka perlu pengaturan waktu yang lebih baik dalam pemberian materi pelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

3) . Guru lebih sering menggunakan metode ceramah, sehingga yang diharapkan guru dapat menggabungkan dengan metode yang lain atau yang lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

4) . Siswa kurang mendengarkan materi yang disampaikan guru, hal ini disebabkan karena guru dalam penyampaian materi suaranya kurang keras dan monoton, sehingga siswa bosan dan cenderung bergurau atau berbicara dengan dengan temannya.

(51)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I ini, dapat disimpulkan bahwa kondisi siswa belumlah terlihat perubahan aktifitas, kreatifitas dan prestasi belajarnya sesuai dengan pencapaian indikator penelitian yang diharapkan. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan siklus II materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan perubahan dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran yang diterapkan, dibandingkan dengan yang dilaksanakan pada siklus I, yaitu terdiri dari : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi Fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”, dan alat-alat pembelajaran yang mendukung lembar-lembar soal, dan juga lembar observasi pengelolaan belajar siswa yang aktif dan kreatif.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2008 di MI Kentengsari 02, Kentengsari, Candiroto, Temanggung dengan jumlah siswa sebanyak 20. Dalam hal ini peneliti benindak sebagai guru/wali kelas IV. Adapun proses belajar mengajarnya mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga diharapkan kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

(52)

kelas IV/wali kelas IV. Proses pembelajaran dilakukan dengan cara siswa dibuat berkelompok sesuai dengan temnat duduk siswa menjadi dua kelompok, langkah selanjutnya dibuat menjadi empat kelompok yang disesuaikan dengan absensi siswa. Pada awal proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan adalah :

a. Bagi Guru

1) . Guru mengajak siswa untuk berdoa. 2) . Guru mengucapkan salam.

3) . Guru raengkondisikan siswa untuk siap belajar.

4) . Guru melontarkan beberapa pertanyaan dari materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”.

5) . Guru menyuruh siswa membaca kembali materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”.

6) . Guru menerangkan materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”.

ijc- J ti : jd - J dil 'jL a j ' O-j' JC

oljj) • Jaall jLill

Artinya : “ Dari Anas, bahwasannya Nabi saw telah melarang berpuasa pada lima hari dalam satu tahun, yaitu hari raya idul fitri, idul adha, dan 3 hari tasyrik. (HR. Daruquthni)

a) Hari Raya Idul Fitri

(53)

dan minuman tentu saja dengan tidak berlebihan, inilah sebebnya pada hari ini kita dilarang berpuasa oleh Allah dan Rasul-Nya. b) Hari Raya Idul Adha

Pada hari raya idul adha ini waktunya kita merayakan kemenangan yang dialami dahulu oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Dalam hadits Nabi disebutkan : Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata “Rasulullah saw telah melarang berpuasa pada dua hari raya yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha”.

c) Hari Tasyrik

Hari tasyrik merupakan kelanjutan dari hari raya idul adha, yaitu jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah. Pada hari itu kita dilarang untuk berpuasa, karena masih berada dalam suasana perayaan idul adha. Nabi bersabda : Dari Nubaisyah al-Huzail, Rasulullah saw bersabda “Hari tasyrik adalah hari-hari makan dan minum serta menyebut (mengagungkan) Allah azza wa jalla” (HR. Muslim)31

7) . Guru menjawab beberapa pertanyaan dari siswa.

8) . Guru memberikan soal kepada siswa dengan dikerjakan secara secara berkelompok yang disesuaikan dengan tempat duduk siswa, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan absensi siswa.

9) .

J1 Ibid, hal.37

(54)

b. Bagi Siswa

1) . Siswa berdoa bersama-sama. 2) . Siswa menjawab salam.

3 ) . Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

4) . Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh guru materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”.

5) . Siswa membaca kembali materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa”.

6) . Siswa mendengarkan keterangan guru.

7) . Siswa melontarkan beberapa pertanyaan kepada guru. 8) . Siswa mengerjak.m soal secara berkelompok.

c. Target

Dalam penelitian tindakan kelas siklus II ini, peneliti mengaharapkcin siswa dapat mencapai indikator sebagai berikut:

1) . 80 % siswa menunjukkan keaktifan belajarnya selama mengikuti pembelajaran materi fiqih tentang “Waktu Haram Berpuasa” dengan metode diskusi sebagai alat pengukurnya.

2) . 80 % siswa menunjukkan kreatifitas belajarnya selama mengikuti pelajaran materi fiqih tentang “Waktu Haraam Berpuasa” dengan metode diskusi sebagai alat pengukurmya.

(55)

3. Pengamatan/Pengumpulan Data

Berdasarkan pengamatan yang diperoleh dari proses pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar pada siklus II hasilnya adalah sebagai berikut:

1) . Proses kegiatan belajar mengajar beijalan dengan baik dan lancar 2) . Siswa belum mampu membaca materi pelajaran dengan baik

3) . Siswa kurang hafal tentang dalil-dalil Alqur’an atau hadits yang berhubungan dengan materi fiqih tentang waktu haram berpuasa

4) . Siswa dalam menjawab pertanyaan masih terdapat kesalahan 4. Refleksi

Dari data-data yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Selama proses kegiatan belajar mengajar guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik, akan tetapi indikator penelitian belum tercapai 80% baru 60% maka perlu ditindaklanjuti menuju pada siklus III.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III 1. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran yang terdiri dari ; Buku materi fiqih tentang waktu haram berpuasa, rencana pelaksanaan mengajar, lembar soal siswa, absensi siswa, dan media-media pengajaran yang lain. Dan juga disertai lembar observasi pengolahan belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi

2. Pelaksanaan

(56)

kelas IV semester II dengan siswa beijumlah 24. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan proses belajar mengajar mengacu pada tahap perencanaan yang telah disiapkan.

Pengamatan penelitian tindakan kelas ini beisamaan dengan pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dalam hal ini yang bertindak sebagai pengamat adalah peneliti sekaligus guru kelas IV. Pengamatan mi dilakukan pada awalnya siswa yang beijumlah 24 dikelompokkan menjadi dua yang didasarkan pada tempat duduk siswa, setelah itu siswa dibagi lagi menjadi 4 kelompok. Dalam hal ini meliputi tiga bagian yaitu bagi guru, bagi siswa dan target,

a. Bagi Guru

1) Guru mengajak siswa untuk berdoa 2) Guru mengucapkan salam

3) Guru mengkondisikan siswa siap mengikuti pelajaran

4) Guru menyuruh siswa membaca kembali mata pelajaran fiqih materi tentang waktu haram berpuasa

5) Guru menjelaskan materi fiqih tentang waktu haram berpuasa

- * - * *

^Ul pyua *<j& : fL»j <&. <&! J L a Jjl u&

.1 j j) . s J x $ v K j J Ls r & tii

(57)

a) Hari Raya Idul Fitri

Hari raya idul fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam,

dan kemenangan itu kita rayakan bersama pada hari lebaran itu

kita diberi kebebasan oleh Allah untuk berpesta dengan makanan

dan minuman tentu saja dengan tidak berlebihan, inilah sebebnya

pada hari ini kita dilarang berpuasa oleh Allah dan Rasul-Nya.

b) Hari Raya Idul Adha

Pada hari raya idul adha ini waktunya kita merayakan

kemenangan yang dialami dahulu oleh Nabi Ibrahim dan Nabi

Ismail. Dalam hadits Nabi disebutkan : Dari Abu Hurairah r.a. ia

berkata “Rasulullah saw telah melarang berpuasa pada dua hari

raya yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha”.

^ >

9

Artinya:

Dari Abi Said AIKhudri r.a. Bahwasanya Rasululah saw telah melarang pucsa pada dua hari raya : hari raya Idul fitri dan Idul adha. (HR. Bukhari dan Muslim)

c) Hari Tasyrik

Hari tasyrik merupakan kelanjutan dari hari raya idul adha,

yaitu jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah. Pada hari itu

kita dilarang untuk berpuasa, karena masih berada dalam suasana

(58)

Rasulullah saw bersabda “Hari tasyrik adalah hari-hari makan dan

minum serta menyebut (mengagungkan) Allah azza wa j alia”

(HR. Muslim)32

6) Guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada siswa

tentang materi fiqih waktu haram berpuasa

7) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok berdasarkan tempat

duduk, setelah itu dibagi lagi menjadi empat kelompok yang

berdasarkan absensi siswa

8) Guru memberikan 10 soal tertulis kepada masing-masing kelompok

9) Guru memberi nilai

b. Bagi Siswa

1) Siswa berdoa

2) Siswa menjawab salam

3) Siswa dalam kondisi siap mengikuti pelajaran

4) Siswa membaca materi fiqih tentang waktu haram berpuasa

5) Siswa mendengarkan penjelasan guru

6) Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara lisan

7) Siswa berkelompok yang pertama menjadi 2 kelompok yang

berdasarkan tempat duduk, yang kedua menjadi 4 kelompok yang

berdasarkan absensi siswa

8) Siswa menyelesaikan soal tertulis yang dikeijakan secara berkelopok.

(59)

c. Target

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengharapkan siswa

nencapai indikator sebagai berikut:

1) 80% siswa menunjukkan keaktifan belajarnya selama mengikuti

pembelajaran fiqih materi tentang waktu haram berpuasa dengan

menggunakan metode diskusi sebagai alat pengukurnya

2) 80% siswa menunjukkan kreatifitas belajarnya selama mengikuti

pembelajaran fiqih materi tentang waktu haram berpuasa dengan

metode diskusi sebagai alat pengukurnya

3) 80% siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajarnya selama

mengikuti pembelajaran fiqih diskusi sebagai alat pengukurnya. d. Pengamatan/Pengumpulan Data

Berdasarkan pengamatan yang diperoleh dari proses pelaksanaa kegiatan belajar mengajar pada siklus III hasilnya adalah sebagai berikut:

1) Proses kegiatan belajar mengajar beijalan dengan baik dan lancar 2) Siswa mampu menghafal dalil-dalil Alqur’an atau Hadits yang

berhubungan dengan materi waktu haram berpuasa 3) Dalam menjawab pertanyaan sudah banyak yang benar 4) Prestasi belajar siswa meningkat

5) Metode yang diterapkan cukup efektif dan efisien e. Refleksi

(60)

pembelajaran dengan baik, walaupun ada beberapa aspek yang belum

sempurna tetapi presentase aktif, kreatif dan prestasi belajar siswa sudah

sesuai indikator yang diharapkan yaitu 80%, sehingga peneliti

memutuskan untuk tidak melakukan penelitian tindak kelas pada siklus

(61)

A. Deskripsi Per Siklus

1. Siklus I

a. Data Hasil Pengamatan

Data hasil pengamatan diperoleh dari akhir proses kegiatan belajar

mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa, guru mengevaluasi dengan cara siswa diberi soal. Dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar melalui metode diskusi yang telah diterapkan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel. 4.1. Tingkat Aktivitas, Kreatifitas dan Prestasi Belajar Siswa

No Nama Siswa Akti * Kreatif 3restasi

B c K B C K T TT STT

8 Mariatul Qibtiyah Y Y Y Y

9 Anik Wahyuni Y Y

10 Anik Widayanti Y Y Y

11 Larasati Dewi Y Y Y Y

18 Zakiyatul Laila ✓ ✓

19 Musyarofah ✓ Y

20

_

Ulin Nuha Y Y Y

(62)

Tabel. 4.2. Rekapitulasi Aktivitas siswa pada siklus I

Kategori Jumlah Prosentase

B 7 35%

C 10 50%

K 3 15%

Tabel. 4.3. Rekapitulasi Kreativitas siswa pada siklus I

Kategori Jumlah Prosentase

B 10 50%

C 5 25%

K 5 25%

Tabel. 4.4. Rekapitulasi Prestasi siswa pada siklus I

Predikat Jumlah Prosentase

Tuntas 8 40%

Tidak tuntas 10 50%

Sangat tidak tuntas 2 10%

Tabel. 4.5. Prestasi Belajar Tes Formatif Siklus I

No Nama Siswa Nilai

2 Hamid Mahmud 80 V

3 Susanti 50 ✓

4 Eko Prasetyo 60 V

5 M. Riqi Fathan 80 V

6 Puji Lestari 85 V

7 Masruroh 76 V

8 Mariatul Qibtiyah 75 V

9 Anik Wahyuni 70 V

10 Anik Widayanti 74

11 Larasati Dewi 78 V

12 Slamet 60 S

(63)

14 Dewi Maryani 60 V

15 Istiqomah 50

S

16 Saifiidin Rouf 65

S

17 Nurul Azizah 70

V

18 Zakiyatul Laila 73 S

19 Musyarofah 80

S

20 Ulin Nuha 65

V

Tabel.4.6. Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I

Predikat Jumlah Prosentase

Tuntas 8 40%

Tidak tuntas 10 50%

Sangat tidak tuntas 2 10%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

pembelajaran metode diskusi, diperoleh nilai rata-rata prsertasi belajar

siswa adalah 69,8 dan ketuntasan belajar mencapai 40% dan ada 8 siswa

dari 20 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai > 60 hanya sebesar 40 % lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 80 %, hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dalam proses kegiatan belajar mengajar menggunakan metode diskusi sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal dan belum mencapai indikator yang diharapkan masih kurang dari 80 %.

b. Refleksi

(64)

1) Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Guru kumag baik dalam pengelolaan waktu, sehingga banyak waktu

yang terbuang.

3) Siswa masih kaku dalam proses diskusi antar kelompok.

4) Siswa kurang menguasai materi. 5) Banyak siswa yang bergurau.

6) Pengorganisasian kelompok diskusi yang kurang tepat, c. Revisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu:

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Di mana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. 2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan

informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.

3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa, sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

2. Siklus II

a. Data Hasil Pengamatan

(65)

belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah

tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai

berikut:

Tabel.4.7. Tingkat Aktivitas, Kreatifitas dan Prestasi Belajar Siswa

No Nama Siswa Aktif Kreatif Prestasi

B c K B c K T TT STT

8 Mariatul Qibtiyah z Z z z

9 Anik Wahyuni Z z z z

10 Anik Widayanti Z V

11 Larasati Dewi Z z z

17 Nurul Azizah z z

18 Zakiyatul Laila ✓ z z

19 Musyarofah z z

20 Ulin Nuha z

Tabel. 4.8. Rekapitulasi Aktivitas siswa pada siklus II

Kategori Jumlah Prosentase

B 8 40%

C 10 50%

(66)

T abel. 4.9. R e ka p itu la si K re a tiv ita s sisw a p a d a sik lu s II

Kategori Jumlah Prosentase

B 8 40%

C 11 55%

K 1 5%

Tabel. 4.10 . Rekapitulasi Prestasi siswa pada siklus II

Predikat Jumlah Prosentase

Tuntas 12 60%

Tidak tuntas 7 35%

Sangat tidak tuntas 1 5%

Tabel.4.11. Prestasi Belajar Tes Formatif Siklus II

No Nama Siswa Nilai

2 Hamid Mahmud 80 Z

3 Susanti 50 Z

4 Eko Prasetyo 80 Z

5 M. Riqi Fathan 80 Z

6 Puji Lestari 85 Z

7 Masruroh 76 z

8 Mariatul Qibtiyah 75 V

9 Anik Wahyuni 70 Z

10 Anik Widayanti 74 V

11 Larasati Dewi 78 Z

12 Slamet 60 Z

13 Muji 81 /

14 Dewi Mary ani 77 Y

15 Istiqomah 80 /

16 Saifudin Rouf 75 Z

17 Nurul Azizah 70 Z

18 Zakiyatul Laila 73 Z

19 Musyarofah 80 /

(67)

T abel. 4 .1 2 . R e ka p itu la si K e tu n ta sa n S ik lu s II

Predikat Jumlah Prosentase

Tuntas 12 60%

Tidak tuntas 7 35%

Sangat tidak tuntas 1 5%

Dari tabel diatas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah

76,5 dan ketuntasan belajar mencapai 60% atau ada 12 siswa dari 240

siswasudah tuntas belajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan belajar siswa ini, karena siswa sudah sedikit banyak memahami metode yang diterapkan, dan guru juga lebih bersemargat dalam memotivasi belajar siswa. Selain itu juga dipengaruhi oleh pengulangan materi yang sama pada siklus I, sehingga pemahaman siswa terhadap materi pelajaranpun meningkat walaupun belum sesuai dengan indikator pencapaian yang diharapkan yaitu masih kurang dari 80%.

b. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi diri hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Guru sudah baik dalam memotivasi siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.

(68)

3) Dalam pengelolaan waktu pembelajaran sudah ada peningkatan.

4) Guru perlu membimbing siswa dalam proses diskusi yang berlangsung.

c. Revisi

Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada siklus III, antara lain :

1) Guru dalam memotivasi siswa dapat membuat siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

2) Guru harus lenih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut dalam diri siswa, baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.

3) Guru harus lebih sadar dalam membimbing siswa merumuskan tujuan pembelajaran.

4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

5) Guru dalam proses kegiatan belajar mengajar harus bisa melakukan tanya jawab tentang materi pembelajaran.

3. Siklus III

a. Data Hasil Pengamatan

(69)

formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus HI adalah sebagai

berikut:

Tabel. 4.13 . Tingkat Aktivitas, Kieatifitas dan Prestasi Belajar Siswa

No Nama Siswa Aktif Kreatif Prestasi

B c K B c K T TT STT

Tabel. 4.14. Rekapitulasi Aktivitas siswa pada siklus III

Kategori Jumlah Prosentase

B 9 45%

C 8 40%

K 3 15%

Tabel. 4.15 . Rekapitulasi Kreativitas siswa pada siklus DI

Kategori Jumlah Prosentase

B 10 50%

C 7 35%

Gambar

Tabel. 1.1 Indikator Instrumen
Tabel. 1.2. Norma Pengukuran
Tabel. 1.3. Interval Prestasi Belajar Siswa
Tabel. 4.1. Tingkat Aktivitas, Kreatifitas dan Prestasi Belajar Siswa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menjelaskan bahwa KAP dan para auditor melakukan tugas yang memberikaan jasa untuk segala permasalahan suatu perusahaan dan organisasi baik dalam hal keuangan sampai

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada kompetensi dasar pesawat sederhana melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas

Kisi-kisi instrumen motivasi ekstrinsik yang disajikan pada bagian ini merupakan kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi ekstrinsik dan juga

Namun ternyata hal itu menyebabkan kurang produktifnya karyawan dalam bekerja, sehingga pekerjaan tersebut akan lebih lama selesai, akibatnya karyawan merasa tidak nyaman dan

Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT., atas segala karunia dan ridho-NYA, sehingga tesis dengan judul : “Pengaruh Aktifitas Fisik Dalam

Tabel 4.6 Analisis Perbandingan Kesesuaian Antara Pengelolaan Keuangan Desa Kukusan Dengan Permendagri No.20 Tahun 2018 Tahap Penyesuaian Sesuai Pengelolaan / Permendagri

Sistem Operasi berikut yang tidak dapat digunakan pada teknologi jaringan adalah ..... Ketika komputer melakukan booting, dia akan melakukan Power-On-Self-Test

Larutan sebanyak 5 ml dipipet dan masukkan ke dalam alat penyuling, kemudian ditambahkan 5 ml NaOH 30% dan beberapa tetes indikator PP, lalu disuling selama