• Tidak ada hasil yang ditemukan

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa yunani “mefodos"

Kata ini terdiri dua suku kata: yaitu “metha" yang berarti melalui atau melewati

dan “hodos ” artinya jalan atau cara. Metode berarti suatu yang dilalui untuk mencapai tujuan dalam bahasa Arab metode disebut “Thariq”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “metode” adalah: “cara yang teratur dan terpikir baik -

suatu cara yang hams dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai

tujuan pengajaran.

Zuhaii ini mendefinisikan bahwa metodc drill adalah “Suatu metode

dalam pengajaran dengan jalan mclatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang

sudah diberikan. Menurut Roestiyah, metode drill adalah “suatu teknik” yami

dapat diartikan dengan suatu cara mengajar siswa melaksanakan latihan - latihan agar memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipektjari sedangkan menurut Zakiyah Darajat dkk. Mengatakan bahwa. penggunaan istilah latihan sering disamakan dengan istulah “ulangan” padahal maksudnya berbeda. Latihan dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak. didik dan dikuasai sepenuhnya. Sedangkan ulangan adalah hanya sekedar untuk mengukur sudah sejauh mana ia menyerap pelajaran tersebut.. .2f>

Metode mengajar konvensional vaitu metode mengajar yang lazim dipakai oleh guru atau sering disebut metode traditional. Sedangkan metode mengajar inkonvensional vaitu suatu teknik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum. Seperti metode mengajar dengan modul, pengajaran berprogram, pengajaran unit, machine program, masih merupakan metode yang dikembangkan dan ditetapkan di beberapa sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru - guru yang ahli menanganinya. ? 1

Untuk menerapkan metode drill seorang pendidik harus mengetahui 26 27 26 Armai Arief. Pengunlar Ilmu clan Melodologi Pendidikan Islam. Jakarta, Ciputat Press, 2002, him. 174.

latar belakang peserta didiknya. terutama lingkungan yang mengitarinya. Dasar

kelakuan dari pada anak didik tertanam sejak di dalam keluarga, juga sikap hidup

serta kebiasaan -- kebiasaannya. Bagaimanapun pengaruli luar dari pada keluarga

itu terkesan kepada anak didik akan kalah dengan pengaruh keluarganya. Karena

di dalam keluargalah anak itu hidup sebagaian besar dari waktunya. Lingkungan

keluarga merasa bertanggung jaw ab atas kelakuan, pembentukan watak,

kesehatan dan lain - iainnya. Suasana di dalam keluarga itu tnerupakan suasana

yang diliputi rasa cinta dan simpati sewajar - wajarnya, suasana aman dan tentram. suasana percaya mempercayai. Keluarga adalah tempat belajar bermacam - macam hal. misalnya belajar merguasai diri, tempat untuk latihan

menolong dan mengasihani sesama manusia.28 Tentu saja keluarga yang

dimaksud di sini adalah keluarga yang harmonis bukan keluarga yang broken atau keluarga yang setiap harinya selalu ada konflik.

Dengan terpenuhinya berbagai kebutuhan, anak akan merasa bahagia,

tenang, tentram dan perasaan aman itu adalah pemulaan dari ketegangan diri29

dalam menghadapi tantangan hidup ini. Dan tidak terpenuhinya kebutuhan -

kebutuhan (yang menjadi tuntutan dan harapan anak tersebul) dapat bcrakibat

kejiwaan anak terganggu. Bentuk - bentuk gangguan kejiwaan ini seperti

dikeinukakan oleh Zakivah Darajal, yaitu: mogok inakan, tidak bisa gaul. mukanya nampak kesedihan, rendah diri. apatis, terpecahnya kejiwaan dan sebagainva.

Selanjutnya, karena cara mendisiplin berbeda, maka pengaruhnya

28 Suiari Imam Bamadib, Op.Cit, him. 120

29 Abdul Aziz El Qussy, Pokok - pokok Kesehatan Mental/ Jiwa/. Penerjemah Prof. Dr Zakiyah Darajat, (Jakarta : BUIan Bintang, 1974), him. 259

terhadap kepribadian juga berbeda, lebih jelasnva sebagai berikut:

1. Menurut Sutari Imam Bamadib kemungkinan sifat anak dari pendidikan

otoriter adalah:

a. kurang inisiatif

b. gugup (nerveus)

c. ragu - ragu

d. suka membangkang

e. menentang kewibawaan orang tua f. penakut, dan

30

g. penurut

kepribadian anak juga dipengaruhi secara negatif oleh disiplin yang terlalu keras. Anak yang dari luar tampak diam, berperilaku baik dan tidak melawan sering memendam pennusuhan mendalam yang membuatnya tidak bahagia dan curiga terhadap siapa saja yang berhubungan dengannya. terutama yang berkuasa.

2. Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa kemungkinan sifat anak dari

pendidikan perm isif adalah:

a. agresif

b. menentang atau tidak dapat bekerjasama dengan orang Iain

c. emosi kurang stabil

d. selalu berekspresi bebas

e. selalu mengaiami kegagalan karena tidak ada bimbingan31

3. Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa kemungkinan sifat anak dari

keluarga demokrasi. adalah:

a. anak aktifdalam hidupnya

b. penuh inisiatif

c. percaya pada diri sendiri

d. perasaan sosial

e. penuh tanggung jawab

f. menerima kritik dan terbuka

g. emosi lebih stabi), dan

h. mudah menvesuaikan diri52

Dalam disiplin demokrasi kebebasan di rumah tampil dalam

kerjasamanya yang baik, ketekunan yang lebih besar dalam menghadapi

hambatan, pengendalian diri yang lebih baik, kreatifitas yang lebih besar dan

sikap yang ramah terhadap orang lain.

WA. Gerungan mengutip hasil penelitian Lewin dkk, menjelaskan

bahwa:

Anak dari orang tua yang otoriter banvak menunjukkan ciri - ciri

pasrvitas (sikap menunggu) dan menyerahkan segalanya kepada pimpinan, cemas

dan mudah putus asa. Sebaliknya sikap - sikap demokratis dari orang tua 31 32

31 Ibid. him. 124 32 Ibid, him. 123-125

menimbulkan ciri - ciri berinisiatif tidak takui, lebih giat dan lebih bertujuan.33

Dalam pembentukan kepribadian muslim yang mencintai Al-qur’an terutama dalam aspek kejiwaan yang sangat memperhatikan kejiwaan yang stabil, maka di dalam Islam terdapat beberapa kondisi psikologis anak yang harus mendapat perhatian orang tua di dalam mengasuh anak, sebagaimana dijelaskan oleh Abdullah Nasikh Ulwan yang merupakan tanggung jawab orang tua di dalam pendidikan psikis.

Abdullah Nasikh Ulwan berpendapat bahwa faktor terpenting yang harus dihindarkan oleh para pendidik dari anak - anak dan murid - murid adalah: 1. Sifat minder

2. Sifat penakut

3. Sifat rasa rendah diri 4. Sifat hasudj4

Metode drill atau latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan agar anak didik:

a. Memiliki ketrampilan motorik/ gerak, seperti: menghafal kata - kata,

menulis, mempergunakan alat, membuat suatu bentuk atau melaksanakan gerak dalam oiah iaga.

b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti: mengalihkan, membagi.

menjumlah, mengurangi, menarik akar dalam menghitung, menebak benda/

bentuk dalam peijalanan matematik, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan

sebagainya.

c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara suatu keadaan dengan hal lain, * 34

'3 W.A. Gerungan, Dr. Op.cit, him. 189 - 190

34 Abdullah Nasikh Ulwan, Dr. Pedoman Pendidikan Anak Bagi Islam /, (Semarang : CV. Asy

seperti: hubungan scbab akibat banyak hujan maka akan teijadi banjir, antara

huruf dan bunyi NG - NY dan sebagainya, penggunaan lambing/ symbol

dalam pela dan lain - lain.

d. Dapat mcnggunakan daya fikimya yang makin lama makin bcrtambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur dan lebih teliti dalam mendorong daya ingatnya.

e. Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam. Dalam pendidikan agama, metode ini sering dipakai unluk melalih ulangan

peiajaran Al-qur’an dan praktek ibadah. Menurut riwayat, setiap bulan

Ramadhan Rasulullah saw mengadakan latihan ulang terhadap wahyu - wah)m yang telah diturunkan sebelumnya.

1) Svarat - syarat Metode Drill

Agar penggunaan metode drill dapat efektif, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Sebelum peiajaran dimulai, hendaknya diawali terlebih dahulu dengan pemberian pengertian dasar.

b) Metode ini dipakai hanya untuk bahan peiajaran kecekatan - kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis.

c) Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini dimungkinkan agar tidak membosankan siswa.

d) Maksud diadakannya latihan ulang harus memiliki tujuan yang lebih luas. e) latihan diatur sedemikian rupa sehingga bersifat menarik dan dapat

menimbulkan motivasi belajar anak.

2. Langkah - langkah Penggunaan Metode Drill

a. Drill hanya untuk bahan atau dndakan yang bersifat otomatis.

b. Latihan harus memiliki arti dalam rangka yang lebih luas.

1) Sebelum diadakan latihan, anak didik perlu mengetahui terlebih

dahuiu arti latihan itu sendiri.

2) Siswa perlu menyadari bahwa latihan - latihan itu berguna untuk

kehidupan mereka selanjutnya.

3) Siswa harus mempunyai sikap bahwa latihan - latihan itu diperlukan untuk meiengkapi belajar.

c. Latihan itu pertama - tama harus ditekankan kepada diagnosa

1) Pada taraf - taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang mengurus.

2) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.

3) Respon yang benar artinya harus dikenal siswa, sedangkan respon yang salah harus diperbaiki.

4) Siswa memerlukan waktu untuk mewarist latihan. Perkembangan arti dan control.

5) Di dalam latihan, pertama - tama ketetapan kemudian kecepatan dan pada akhimya kedua - duanya harus tercapai.

d. Masa latihan harus relative singkat, tetapi harus sering dilakukan pada waktu lain.

1) Agar hasil latihan memuaskan, minar intristif diperlukan.

2) Setiap kemajuan siswa hanis jelas.

3) Hasil latihan terbaik, dengan sedikit nienggunakan emosi. f. Pada waktu latihan, harus mendahulukan proses yang esensial

g. Proses latihan dan kebutuhan harus disesuaikan dengan perbedaan individu.

1) Tingkat kecakapan yang diterima pada suatu saat tidak harus sama.

2) Latihan secara perseorangan sangat perlu untuk menambah latihan

kelompok.

Dengan langkah - langkah di atas, latihan diharapkan dapat betul -

betul bernianfaat bagi siswa untuk menguasai kecakapan tersebut, serta dapat menumbuhkan pemahaman untuk melcngkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek.

3. Penilaian/ Pemeriksaan

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, bahwa materi pelajaran ada dua macarn, yaitu: secara teori dan praktek. Sementara pemeriksaan penilaian kedua - duanya adalah metode drill dapat dilakukan dengan tiga cara. yaitu:

a. Secara klasikal. yaitu murid menukar pelajarannya dengan pekerjaan teman - temannya yang lain.

b. Secara individual, yaitu guna membuat jawaban yang benar, selanjutnya anak didik mencocokkannya dengan latihan mereka masing - masing. c. Anak didik mencocokkan dengan kunci jawaban yang telah tersedia lebih

dahulu.

Sedangkan manfaat adanya penilaian/ pemeriksaan ini dilakukan

terhadap guru dan anak didik antara lain:

a. Untuk mcmbcrikan umpan balik kcpada guru sebagai dasar untuk

c memperbaiki proses belajar mengajar.

b. Untuk menentukan angka kemajuan/ hasii belajar masing - masing anak

didik.

c. Untuk menempatkan anak didik dalara situasi belajar mengajar yang tepat.

Untuk mengenal latar belakang (psikologi. fisik, lingkungan) anak didik yang menjalani belajar. yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memccahkan kesulitan tcrsebut.

Kelebihan dan Kekurangan Materi Drill

a. Kelebihan e

Kelebihan metode drill adalah sebagai berikut:

1) Dalam vvaktu yang relative singkat, dapat diperoleh penguasaan dan

ketrampilan yang diharapkan.

2) Para murid akan memiliki pengetahuan yang siap pakai.

3) Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin

dan disiplin.

b. Kekurangan

Sedangkan kelemahan metode ini adalah sebagai berikut: 1) Bisa menghamhat perkembangan day a inisial murid.

2) Kurang memperhatikan relevansinya dengan Iingkungan.

3) Membentuk pengetahuan “verbalis” dan “mekanis”

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian tindakan diiakukan untnk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif. sebab nienggambarkan bagaimana

suatu teknik/metode pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan

dapat tercapai.

Operation research (action research) adalah suatu penelitian yang diiakukan oleh seseorang yang bekerja mengenai apa yang sedang ia laksanakan tanpa

mengubah system pclaksanaannya. Sebenarnya antara operation research dan action

research tidaklah sama persis. Operation research menunjuk pada kegiatan yang

sedang berlangsung, yakni bahwa penelitian yang diiakukan bukan menciptakan

yang baru semata, telapi menempel pada suatu kegiatan vang sedang berlangsung.

Action research menunjuk pada action, artinya tindakan. Dalam penelitian tindakan

ini. peneiti melakukan suatu tindakan. eksperimen, yang secant khusus diamati terus

menerus, dilihat plus minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai

pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat. 1

Salah satu pemecahan berbagai permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan adalah pemanfaatan penelitian pendidikan. Tim

Pelatih Proyek PGSM menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

kajian yang bersifat refteksi dari pelaku tindakan yang diiakukan untuk

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur PenelitiA&Suatu Pendekatan Prakiek, Jakarta, Rineka Cipta, 1998 him. 3.

meningkatkan kemampuan rasional atas tindakan - tiiuJakan yang dilakukan, seria mcmperbaiki di mana praktck pcmbelajaran tersebut dilakukan.

Dalam proses belajar mengajar terdapat e in pat komponen penting yang sangat berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa, yaitu bahan ajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sehagai subvek pembelajar. Karena itu proses belajar engajar dapat berlangsung efektif apabila seluruh komponen tadi sating mendukung antara satu saina lain dalam rangka mencapai tujuan.

A. Tem pat, W akfu dan Subvek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian pendidikan adaiah hal - hal apa saja yang berhubungan dengan pendidikan, baik yang teijadi di sekolah, di luar sekolah maupun kaitan antara keduanva. “

Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis menyampaikan hal - hal tersehut di bawah ini:

1. Tempat penelitian

Tempat penelitian adaiah tempat yang di gunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini beitempat di MI Bustanul Khairot Klepu. Pringsurat, Kabupaten Temanggung.

2. W aktu penelitian

Waktu penelitian adaiah waktu beriangsungnya penelitian atau saat penelitian ini di langsungkan. Penelitian ini di laksanakn pada bulan Mei semester genap tahun pelajaran 2007/2008.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu,

Pringsurat, Kabupaten Temanggung

4. Profil Singkat MI Bustanul Khairat Klepu, Pringsurat, Temanggung

a. Nama dan alamat : Ml Bustanul Khairat, Banjaran,

Klepu, Pringsurat. Temanggung.

Jawa Tengah b. Tahun Pendirian : 1 Februari 1952

c. N SS/NSM :112332304049

d. Jcnjang Akreditasi : Tcrakreditasi C Tahun 2006. e. Yayasan Pengelola : Yayasan Pendidikan

Dusun Banjaran Klepu, Pringsurat, Temanggung

f. Jumlab Lokal : 8 lokal

g- Jumlah Kelas : 6 kelas daiam 5 lokal

(kelas I dan II daiam 1 lokal) h. Ruang WC dan dapur : 1 lokal

i. Ruang Perpus dan UKS : 1 ruang

j- Kantor : 1 lokal

k. Jumlah tenaga dan Guru : 9 orang (PNS: 2 orang, GTT: 6 orang dan tenaga TU : 1 orang)

1. Jumlah Siswa : 61 anak

m. Status Tanah

n. Status Gedung : milik sendiri

5. Keadaan Guru MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung , Tahun

2007/2008

Dalam scbuah lembaga pcndidikan gum memiliki peranan yang

sangat vital bagi kemaiuan dan kwalitas di lembaga tersebut. Tidak berbeda

dengan pendidikan dasar seperti di MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat,

Temanggung. Guru yang mengajar memiliki kualifikasi yang dapat

dipertanggungjawabkan, ditambah pengalaman mengajar yang sudah

bertahun - lahun menangani pendidikan dasar.

Secara lengkap gum di MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat. Temanggung

dapat dilihat pada table 1 berikut ini:

Tabel 1

Daftar G um MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Kabupaten Temanggung

Tahun 2007/2C)08

No. Nam a Status N IP Ket.

1

.

Akhadi PNS 150198709 Kepala Sekolah

2. Surami PNS 150378710 Wakil Kepala

3 Khusniyah GTT

-

Gum

4. Sumidah GTT

-

Gum

5. Muhajir GTT

-

Gum

6. Zaenal Arifin GTT - Guru

7. Eka Lestari GTT - Gum

8. ST N. Khasanah GTT - Gum

6. Jumlah Siswa MI Bustanul K hairat Klepu, Pringsurat, Temanggung, Tahun 2007/2008

Tidak kalah pentingnya dengan guru, murid sebagai syarat beijalannya sebuah Iembaga pendidikan juga memiliki peran yang penting. Karena apalah artinva guru yang berkualitas jik a tidak dibarengi dengan adanya murid di iembaga tersebut. Jumlah murid yang banyak juga memiliki arti bahwa Iembaga tersebut memiiiki kepercayaan masyarakat sekitar. Dan semakin sedikit jumlah murid atau menurunnya minat masyarakat sekitar dalam memasukkan putra - putrinya di Iembaga tersebut berarti kurang mendapat kepercayaan. Jika dilihat dari kondisi siswa MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung cukup mendapat kepercayaan dari masyarakat di sekitar iokasi. Ini terbukti setiap tahun MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung, selalu mendapat murid. Dalam tahun pelajaran 2007/2008 jumlah siswa MI Bustanul K hairat Klepu, Pringsurat Temanggung, mencapai 61 orang.

O

Secara jelas kondisi siswa MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung , Tahun 2007/2008 dapal dilihat dalam table berikut ini:

Tabel 2

Daftar siswa MI Bustanul K hairat Klepu, Pringsurat, Temanggung, Tahun 2007/2008

No. Kelas Laki - laki Perempuan Jumlah Ket.

1. I 3 3 6 2. II 4 3 7 3. III 5 7 12 4. IV 11 5 16 5. V 9 4 13 6. VI 5 2 7 Jumlah 37 24 61

s

1. Naina Responded Siswa MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung, Tahun 2007/2008

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa responder* dalara penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat. Temanggung. Daiam table sebelumnya ju g a telah diketahui jumlah siswa keias IV yaitu 16 anak. Adapun nama - nama responden tersebut dapat dilihai pada table 3 berikut:

Tabe! 3

Nama Responden Siswa MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung Tahun Pelajaran 2007/2008

No. Nama Siswa Ket.

1 Mahfud Kelas IV

2 Muhammad Nur Rasyid Kelas IV

3 Yusuf Muafiq Kelas IV

4 Firman Amri Jatmiko Keias IV

5 Ari Rizqi Kelas IV

6 Chairun Nisa" Kelas IV

7 Duwik Setiawan Kelas IV

8 Ulul Albab Kelas IV

9 Eko Setiawan Kelas IV

10 M. Irham Masduki Kelas IV

11 Nanang Tachabi Kelas IV

12 Andrean Kelas IV

14 Tamamul Ulum Kelas IV

15 Ulan Niamah Kelas IV

16 Ufi Al-Pidah Kelas IV

Dokumen terkait