KELAS IV M I BUSTANUL KHAIRAT KLEPU PRINGSURAT TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2007/2008
c
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah sutu syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikcm Islam
Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakidtas Tarbiyah STAIN SALA TIG A
Oleh :
A K H A D 1 NIM. 11406457
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN SALATIGA
PENGESAHAN SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN HAFALAN SURAT
-SURAT PENDEK PAD
APELAJARAN AL
NOTA PEMBIMBING Salatiga. 21 Ju'.i 200S
Sdr.Akhadi Retua STAIN Salatiga
Assalantu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Setelah di adakan pengarahan, bimbingan, Koreksi dan perbaikar. seperlar.ya. tr.aka skripsi saudara:
UPAYA PENINGKATAN HAFALAX SURAT SURAT PENDER PADA PELa Ia RaN ALQURAN HADIS MEL ALEE ME70DE DRILL DI KELAS IV MI BUS7AXUL
KHAIROT KLEPU PRINGSURAl
TEMANGGUNG TAHUN LOOT-ICES. Sudah dapat Diajukan Dalam Sidang Munaqasah.
o ijj'lS o j l d l l LSl o *lIjJ
y / J
J J J
-4
L
a
LL
j
JJ&J
j ^ j )
^ L ^
j
^
a u j
4
j
I
j
^
l
U
j
Ajij^ggj
Setiap bayi Udaklah dilahirkan melahikan M am keadaan fitroh
(slid). Maka keJuu orangtuanyalahycing menjadikanrtya Yahudi,
Nasrani, atau Majusi (HR. Bukhari)
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
- Kedua orangtuaku (semoga Allah menganipuni segala dosa mereka, dan mcrahmati mcrcka scbagaimana mcrcka tclah mcndidikku sejak kccil). - Istri dan anakku yang tercinta
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Bis millah irrah m atin irra/i inu
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi mated yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali dihadapan sidang munaqosyah skripsi.
Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan dan dimaklumi adanya.
Salatiga 6 Agustus 2008
Nim 11406457
Akhadi: Upaya Pcningkatan Hafalan Surat - Surat Pendek Pada Pelajaran Al- Qur’an Hadits Melalui Metodc Drill Di Kelas Iv Mi Bustanul Khairat Klepu, Pringsurat, Temanggung Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi: rakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negcri Salat iga, 2008. Pcnclitian ini bcrtujuan untuk mengetahui jenis -je n is kcgiatan yang dapat dilakukan guru dalam pelaksanaan metode drill, mengetahui pcnerapan metode drill yang sesuai dengan perkcmbangan anak usia sekolah dasar, serta mengetahui pengaruh penerapan metode drill dalam meningkalkan prestasi menghafal surat - sural pendek pada siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu.
HasiJ analisis memmjukkan bahwa iingkat kebeihasilan dari siklus 1, II, dan ill mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari rata - rata pada siklus 1 60.63 , siklus II 70.63 , dan siklus 111 85,31.
billahi min syururi anfusina wa min sayyiati a ’matinn, man-yahdi!I ah it fa laa mudhifla lah, wa man-yudh/il'fa laa hadiya fah, la houla wa la qmvwata ilia hill ah, amma ha ’du.
Segala puji bagi Allah SWT yang tclah memberikan segala kcnikmatan yang tiada tandlngan, vaitu nlkmat Iman, fslam dan Ihsan. dank arena nikmat imanlah Kami penulis dapal menyelesaikan skripsi penciiiian tijidakan kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Hafalan Surat - Surat Pendek Pada Pelajaran Al-Quran Hadits Melaiui Metode Drill di Kelas IV Ml Buslanul Khairat Klepu, Pringsurat, Temanggung Tahun Ajaran 2007/2008.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw, keluarganya. sahabatnya sampai pengikutnya. Penyusunan skripsi ini dengan maksud untuk memenuhi persvaratan yang harus penyusun penubi untuk mendapatkan gelar S-l di Jurusan Pendidikan Agania Islam STAIN Salaliga.
“al-insanu mahallul khaiha' wan nisyan ’’ begitu kata pepatah semoga kekhilafan dari penulis karena keterbatasan pengetahuan dari penulis dan sudilah kiranya untuk memaafkan, dan jika ada benamya itu hanya karena petunjuk llahi Rabbi Yang Maha Pengasih, Pemurah dan Pemaaf, dan berkat rah mat Nya pulalah penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini dengan bimbingan dan bantuan herbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan icrima kasih kepada:
1. Allah svvt aias limpahan rahmal. hidayati, inavah, dan maghfirah Nya. 2. Bapak Drs. imam Sutomo, M.Ag., sclaku Kctua Sckolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salaliga
3. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Ketua Program Rkstensi.
4. Bapak M. Hafidz, M.Ag. sclaku Dosen Pembimbing yang sangat sabar, raniah dan penuh humor dan hati - hati.
7. Segenap teman-teman di kelas Qosim Amin yang penuh dengan humor dan persaudaraan.
8. Teman-teman guru MI Bustanul Khairot yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.
Dengan iringan Do’a yang tulus penulis berharap semoga amal Bapak, Ibu dan Saudara-Saudara dapat balasan yang setimpal, dan di ridloi Allah SWT, slalu dalam belaian kasih-Nya. Dan Smoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya.
Salatiga, 23 Agustus 2008 Penulis
AKHADI NIM 11406457
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN KOTA PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENG ESA HAN... iii
HALAMAN MOTTO... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...,... v
PERNYATAAN KE ASUAN TUUSAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR... viii
DAP FAR 1SI ... x
D ALTAR TAJBEL ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah.... ... 3
C. Tujuan Penclitian... 3
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Sistematika Penclitian... 5
BAB ii KAJIAN PUSTAKA A. Upaya Meningkalkan Hafalan Sumt - Sural Pendek... 6
B. Mata Peiajaran Al-qur’an Hadits... 7
C. Menghafal Surat-Surat A 1-qur* a n ... 9
\
P. Menumbuhkan Pribadi yang Mencintai Al-qur'an... 23
G. Metode Drill... 29
DAB 111 M ETC DO LOG I PENELITIAN A. Tempat. Waktu dan Subyek Peneiitian... 41
B. Kencana Peneiitian... 46
C. Inslrumon Peneiitian... 47
L>. Criteria Penilaian... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAIIASAN A. Deskripsi Avval Prestasi Al-Qur‘an Hadits Siswa Kclas IV MI Busianul KhairaL Klepu. PringsuraL Temanggung ... 52
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ! ... 54*
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 ... 61
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 3 ... 66
E. Pembahasan Per Siklus ... 70
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 76
B. Saran-saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
lab el 1
Da liar Guru Ml Bustanul Khairat. Kiepu, Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Tahun 2007/2008 ... 43 Dafiar siswa Ml Bustamil Khairat, Kiepu, Pringsurat, Temanggung, Tahun 2007/2008 ... .1,... 44 Nama Respondcn Siswa Ml Bustanu! Khairat, Kiepu, Pringsurat, Temanggung Tahun Pelajaran 2007-2008 ... 45
Hasil Test Al-Qur’an Hadits Ml Bustamil Khairat. Kiepu, Pringsurat, Temanggung (Scbclum ditakukan tindakan kelas) ... 52 Prosentase Hasii l est Al-Qur'an Hadits Ml Bustanul Khairat, Kiepu, Pringsurat. Temanggung (Sebeium dilakukan tindakan) ... 53 1 Iasi I Test Al-Qur’an 1 (adits MI Bustanul Khairat, Kiepu, Pringsurat, Temanggung Siklus I ... 58 Prosentase Hasil Test Al-Qur’an Hadits Ml Bustanul Khairat, Kiepu, Pringsurat, Temanggung Siklus I ... 59 Hasil Test Al-Qur’an Hadits Ml Bustanul Khairat, Kiepu, Pringsurat,
A. L atar Belakaug Masaiaii
Saat ini sedang terjadi perubahan di scgala bidang baik pada tataran regional maupun global. Perubaha tersebut juga terjadi pada dunia pendidikan kita. khususnva pendidikan di iingkungan Departemen Agama.
Pcrubahan-perubahan ini diantaranya berupa pelimpahan -o
pelimpahan kewenangan kepada Madrasah sendiri sesuai konteks di mana masyarakat Madrasah tersebut berada.
Pada dasarnya nilai kebersihasiian pendidikan itu pada umumnya dilihat dari basil yang diperoleh anak dldik ketika masuk di sekolah pada jenjang berikutnya. Natnun ketika penelitian menjumpai banyak siswa lulusan dari Madrasah, banyak dari mcrcka yang tidak mampu dan tidak hapal surat - surat pendek.
Dengan keadaan yang seperti itu penulis nierasa prihatin atas alumni Madrasah tbtidaiyah, yang mana sekolah madrasah merupakan gudang ilmu agama. namun hasil siswa siswi lulusan Madrasah banyak yang tidak bisa mcmbaca A!-quran dengan baik dan benar, bahkan banyak sekali yang tidak hafal surat - surat pendek. Yang lebih mengecewakan adalah hasil ujian akhir juslru nilai yang paling rendah adalah nilai pendidikan agama khususnya Al- qur'an Hadist mengenai bacaan dan tajwidaya. Hal ini berarli sekolah tidak
Salah salu penyebab ketidak mampuan siswa dalam membaca Al- qur'an adalah metodc pembelajaran Al-qur’an. Sedangkan pelajaran Al-qur'an dalam salu mlnggu hanya salu kaii pertemuan 2 jam. dengan waklu hanya 4 kali daiam salu buian. Keierbatasan inilah yang menjadi salah salu kendala unluk memaksimalkun siswa dalam mempelajari Al-qur’an Hauist secara mcnyeluruh baik menu I is. membaca, dan ha fa!an sural - sural pendek.
Presiasi hafalan sural - sural pendek keias IV (Cmpat) pada MI Bustanul khairot Klepu Pringsural Temanggung sangat rendah, sehingga membutuhkan inovasi dalam system pembelajaran.
Dengan alasan tersebut penulis menjadi lerlarik untuk merubah sistem pembelajaran Al-qur'an liadist di keias IV (Empai) pada Ml Bustanul khairot Klepu Pringsural Temanggung dengan menyajikan hafalan Al-qur'an setiap hari minimal 10 menit setelah doa pembuka selesai dan sebclum pembelajaran dimulai. Al hamuuliliah daiam waklu kurang lebih satu bulan siswa keias IV (F.mpai) pada Ml Bustanul khairot Klcpu Pringsural Temanggung sudah mampu membaca Al-qur’an dan hafa! sural -- sural pendek, sehingga diharapkan dengan semangat yang tinggi ini akhimya siswa mampu menyuguhkan nilai yang memuaskan.
dalam menghafaikan sural - surat pendek dalam keseharian mcieka, teruiama di dalam lingkungan masyarakat, namun setelah penulis menerapkan metode drill, diperoleh peningkatan kemampuan hafalan yang signifikan. Oari sinilah penulis akhimya mengambi! judul skripsi ini Upaya Peningkatan Hafalan Surat Sural Pendek Puda Pclajaran Ai -Qur'an Hadils Mclalui Metode Drill di Kelas JV Ml Bustanul Khairot Klepu Pringsurat Temanggung Tahun Pelajaran 2007 / 2008".
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di alas maka perlu dirumuskan permasalahan yang akan dibuat Peneiitian 1 indakan Kelas yaitu:
1. Jenis-jenis kegiatan apakah yang dapat dilakukan guru dalam pclaksanaan metode drill ?
2. Bagaitnana menerapkan metode driii yang sesuai der.gan perkembangan anak u$ia sckolah dasar?
3. Bagatmana pengaruh penerapan metode drill dalam meningkatkan prestasi menghafal surat-surat pendek pads siswa kelas IV Ml Bustanul Khairot
Klepu?
C. Tujuan Peneiitian
2. Untuk mengctahui pcncrapan mctodc drill yang scsuai dcngan
pcrkembangan anak usia sek.olah dasar?
3. Untifk mengetahui pengaruh penerapan me lode drill dalam meningkatkan prestasi menghafal surat - sural pendek pada siswa kelns IV MI Bustanul Khairol Klepu? 0
D. Hipotesis i’eneiitiai*
llipotesis yang penulis ajukan dalam pcnclitian ini adalah petvetapan metode drill dapal meningkatkan prestnsi belajar Al-qur'an Iladils dalam menghafal surat - surat pendek siswa kelas IV Mi Bustanul Khairot Klepu.
E. M anfaat t>eneliiian
Dengan diadakannya Peneiitian Tindakan Kelas. manfaat yang diharapkan baik dari siswa maupun dari guru sebagai berikut:
1. Manfaat Bagi Siswa
Siswa akan tertarik dan terkcsan, sebab bila dilatih dan dibaca secara bcrsama - sama sctiap hari di dalam kolas, tidak akan timbul rasa minder bagi yang belum hafal, dan akan lebih melatin hafalannya baik yang sudah hafai, sehingga kemampuan hafalannya akan meningkat.
2. Manfaat Bagi Guru
a) Bagi guru akan Icbih muda dalam mengontroi dari sctiap hafalan siswa bila ada yang kurang sempurna, sehingga guru akan lebih mudah memberi/ materi pelajaran karena siswa aktif dan berkeinginan meneruskan tingkal hafalannya.
3. Bagi Lingkungnn Sckolah
Dcngan terbiasanya para murid melakukan hafaian, maka otak sisvva terangsang ierus daiam mengolah pikhan, ^ehingga siswa lidak gampang melamun, dan vang tcrpenting adaiah melaksanakan pengembangan kegiatan sekolah. khususnya di bidang keagamaan.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dan lima bab. musing musing hub berisi sebagai berikut:
BABlPENDAHULUAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB ill HAS1L PENEL1 HAN
BAB IV HASH. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Tatar bdakang, rumusan masalah, tujuan penelitian. manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Pengertian judul, menghafal surat - sural Al-qur’an. kcwajiban muslim terhadap Al-qur’an.
Tempat waktu, dan subyek penelitian, rancangan penelitian, instrument penelitian. dan criteria penelitian.
AnaJisis data penelitian per siklus dan pcmbahasan
A. Upaya M eningkatkan H afalan S u rat - S u rat Pendek
1. Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan scsuatu maksud, ini sangat erat hubungannya dengan hal - hal yang terjadi.
2. Meningkatkan ialah menaikkan derajat (taraQ dan sebagainya.. o
Adapun yang penulis maksudkan dengan meningkatkan menghafal surat - surat pendek dalam kitab suci Al-qur'an adalah kecakapan atau ketrampilan membaca Al-qur’an yang meliputi tiga koniponen. yaitu:
a. Afakhrqj yang berkaitan dengan pengueapan huruf - huruf Al-qur’an secara benar dan jelas
b. Tajwid yaitu yang berkaitan dengan membaca Al-qur’an secara benar dan tartil
c. Kelancaran adalah menyangkut ketepalan dalam membaca, merangkai kata per kata secara benar dan tepat.
3. Hafalan berasal dari kata dasar hafal yang artinya telah dapat mengucapkar, dengan ingatan, tidak usah melihat surat atau buku, jadi hafalan artinya apa yang sudah dihafalkan. .1 2 3
4. Menurut bahasa Surat ialah sinonim dengan manzilah, rofiah, yang berarti kedudukan yang tinggi. Menurut istilah sural ialah sekumpulan ayat yang
1 WJS. Purwodarminto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta, PN. Balai Pustaka, 1984, him. 1132.
2 Ibid, him. 1078. 3 Ibid., him. 338.
terpisah yang mempunyai nama tersendiri dan merupakan bagian dan Al- qur’an. .4
B. M ata P elajaran A l-qur’an H adits
Sebeium membicarakan mata pelajaran Al-qur’an hadits secara lebih rinci ada baiknya penulis jelaskan dahuiu mengenai pengertian Al-qur’an dan Al- hadits secara sendiri - sendiri.
Al-qur’an adalali kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur - angsur, membacanya merupakan salah satu ibadah kepada Allah swt. Al-qur’an diturunkan Allah swt dengan menggunakan Bahasa Arab dan Allah sendiri yang akan menjaga kemumian dan keasliannya sampai hari kiyamat. Di antara bentuk penjagaan Allah adalah banyaknya orang yang menghafal Al-qur’an, ketika teijadi perubahan satu huruf pun, maka pasti akan diketahui.
Mengenai hal ini dapat dilihat dalam ayat - ayat berikut ini: Allah swt berfirman dalam Q.S. Yusuf ayat 2 sebagai berikut:
Artinya : Sesungguhnya karni menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
Q.S. Az Zumar : 28 :
-- ' ' f ' - . ' J , , {! ^
C p 3 ^ 4 ^ u b j *
Artinya : (ialah) A l Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mcreka bertakwa.
Q.S. Az Zuliruf: 3 :
A rtin y a :*
V ^saiixJ C o b ' * ^ 3 *eJlx>- bi
Scsungguhnya kami menjadikatt A l Quran dalam bahasa Arab supaya kanm memahami(nya).
Q.S. Asy Syu’ara’ : 194- 195 :
S ' 0 ^ <>7^ o S i ? :JS;} O Q ^ S -Ji
Artinya : Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi sal ah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, Dengan bahasa Arab yangjelas.
Q.S. A sy-Syura: 7:
jwLOj 4 - ? b U y '^LbJj
j & J j ^
A rtin ya : Demikianlah kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab. supay’a kamu memberi peringatan kepada ummul Qura
(penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. segolongan masuk surga, dan segolongan masuk jahannam.
dalam hal mengejawantahkan Al-qur’an dalam kehidupan sehari - hari. karena Al-qur’an sering sekali mcnerangkan sesuatu sccara garis besarnya saja. Hal ini dapat Jilihat dalam hal - hal yang berkaitan dengan ibadah, sepciti sholat, puasa, /akat, haji, dan lain - lain. Sccara rin d pclaksanaan ibadah - ibadah tcrscbut dijelaskan Rasulullah melalui hadits - haditsnya. Rasulullah SAW tidak pemah mengatakan sesuatu berdasarkan hawa nafsu. akan tetapi selalu ditnntun oleh wahyu. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Najm 3 - 4 :
i -* -* o , „ d , , „ ■* - . - j ~ y
A rlin y a : Dan tiadalah yang diucapkannya iiu (Ai-Quran) menurut kanauan hawa nafsimya, Ucapannya itu tiada Iain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
Sedangkan yang dimaksud dengan mala pelajaran Al-qur’an hadits adalah mala pelajaran yang mempelajari lentang Al-qur’an dan Al-hadits,
O
termasuk di dalamnya tajvvid, mcmbaca dan mcnuiis huruf Al-qur’an, menghafa! surat surat pcndek dan lain -- lain. Mata pelajaran A i-quran hadits hanya terdapat dalam sekolah -sekolah di bawah naungan Departemen Agarna. seperti ML M i's ., Madrasah ‘Aliyah. dll.
C. M enghafal S u rat - S u rat A l-q u r'an
merupakan tindakan yang tepat kotika orang lua memerintahkan putra - putrinya untuk menghafalkan Al-qur’an, karena dari sinilah akan timbul kecintaan terhadap A l-quran yang akhirnya akan memolivasi dirinya untuk mengamalkan kandungan - kandungan Al-qur'an.
Dalam Islam mendidik anak disebut dengan istilah hadlonah. Hadlonah adaiah mengasuh anak kecil dan membiayainya sehingga usia dewasa, mcngasuh anak kecil hukumnya wajib yaitu untuk memelihara badan, akal dan agamanya.
Islam sangat menjunjung tinggi harkat manusia dengan memandangnya secara menyeluruh terpadu. seimbang dan tepat. Manusia adaiah makhluk yang terdiri dari jasmani, dan rohani yang mana keduanya saling berhubungan dan mempengaruhi.
Anak merupakan anugrah dan amanah dari Allah bagi para orang tua. Oleh karena itu orang tua mempunyai tanggung javvab penuh terhadap anaknya supaya dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berguna bagi dirinya sendiri, keluarga. masyarakat, bangsa, negara dan agama sesnai dengan tujuan dan kehendak Tuhan sebagai penciptc.
Pertumbuhan dan perkembangan anak diwarnai dan diisi oleh pendidikan yang dialami dalam hidupnya, baik dalam keluarga, masyarakat, dan sekolahnya, namun yang paling mendominasi adaiah pendidikan orang tua (keluarga).
datanglah era disiplin yang mengcndor. Selama era ini, suatu cara mendisiplin baRi telah diterima secara luas, cara ini disebut "disiplin pcrm isif’.
Ketika berangsur - angsnr tampak bahwa baik dengan cara otoriter maupun cara permisif tidak membentuk orang yang matang secara moral, cara disiplin ketiga timbul. yaitu dikenal dengan cara "disiplin demokratis".6
Suatu deskripsi singkat ketiga cara menanamkan disiplin dan menunjukkan ciri - ciri masing - masing dan menganalisis ciri baik dan buruknya.
1. Cara otoriter
Orang tua menggunakan cara mendisipiinkan otoriter. memperlakukan anak - anaknya didasarkan atas kekuasaan yang berlebihan. Menurut Sutari Imam Bamadib:
Pemegang peranan adaiah orajig tua. Semua Kekuasaan ada pada dirinya. Semua keaktifan anak ditentukan olehnya Anak sama sekali tidak mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat. Anak tidak mendapat kesempatan untuk berekspresi dan bereksperimen sendiri, karena semuanya ditentukan oleh orang tua.7
Peraturan dan pengaturan yang keras untuk memaksakan perilaku yang diinginkan menandai semua jenis disiplin otoriter. Tekniknya mencakup hukuman yang berat bila leijadi kegagalan memenuhi standar dan sedikit atau sama sekali tidak ada persetujuan, pujian atau penghargaan lainnya bila anak ” Elizabetz B. Hurlock, Perkembangun Anak JHid II edisi Keenant, (Jakarta : Erlangga, 1993), him. 93
memberi kcbebasan bertindak, kecuali yang sesuai dengan standar yang
ditcntukan.
2. Cara permisif
Orang tua yang memperlakukan anaknya dengan cara mendisiplin permisif,
ditandai dengan ciri - ciri jarang meiarang keinginan - keinginan anaknya, orang tua terlalu memberikan kebebasan kepada anak - anak. Sebagaimana dikemukakan oleh Sutari Imam Barnadib:
Dalam mendisiplin permisif, pimpinan dari orang tua kepada anak tidak begilu tegas. Anak menenlukan sendiri apa yang dikehendaki Orang tua memberikan kebebasan kepada anaknya, orang tua tidak memegang fungsi sebagai pimpinan yang meinpunyai kewibawaan, suasana keluarga bebas, bahkan boleh dikatakan agak liar, karena tidak adanya norma - norma yang harus dianut. Anak merasa tidak ada pegangan tertentu sehingga mereka bertindak sekehendaknya sendiri.
3. Cara demokratis
Dasar pendidikan ini adalah partisipasi anak. pola demokratis memiiiki ciri - ciri sikap orang tua yang hangat sehingga aturan dan semua disiplin yang dibuat oleh orang tua akan dengan sendirinya dilaksanakan oleh anak secara konsisten. Keluarga demokratis ini memandang anak sebagai individu yang sedang berkembang oleh sebab itu periu adanya kewibawaan yang 8
memimpinnya atau pendidikannya (orang tua).
Pendidikan dcmokratis ini berbeda sekali dengan pola otoriter. Anak
ditempatkan di tempat yang semestinya yang mempunyai kebebasan untnk
bcrinisiatif dan aktif. anak juga mempunyai sifat terbuka dan mau
mendengarkan pendapat orang lain anak dapat memimpin dan dipimpin
dengan penuh kreatif dan aktif. Dan anak dapat menghargai orang lain
karenanya anak sudah biasa menghargai hak dari anggota keluarga di mm ah.
Disiplin demokrasi menggunakan hukuman dan penghargaan. Hukuman tidak
pemah keras dan biasanya tidak terbenluk hukuman badan. Hukuman hanva
digunakan bila terbukti bahwa anak secara sadar menolak melakukan apa
yang diharapkan mereka. Bila perilaku anak memenuhi standar yang
diharapkan, orang tua yang demokratis akan menghargainya dengan pujian
dan penghargaan iainnya.
Baldwin dkk. men^emukakan corak interaksi antara orang tua dengan anak
ada tiga, yaitu: otoriter, demokrasi dan over protection. Baldwin
mendefinisikan sikap - sikap otoriter orang tua adalah sebagai berikut:
d» dalani hal pendidikan anak. Orang tua dalatn hal ini senantiasa menjaga
keselamatan anak - anaknya dan mengambil tindakan-tindakan yang berlcbihan supaya anak kcsayangamiya ilu terliindar dari bennacam-macam bahava. 9
Demikian model model pendidikan anak yang dijelaskan yang perlu dilakukan adalah meski para ahli tefah mengemukakan bermacam - macam model pendidikan. namun pada kenyataannva pendidikan yang ditetapkan orang tua tidak mumi menggunakan satu lipe pendidikan saja, tetapi kebanyakan para orang tua menggunakan campuran dari beberapa tipe pendidikan, dan untuk
o
membedakannya atau menetapkan satu bentuk pendidikan yang dianut oleh orang tua dapat dilihat dari keccndcrungan pendidikan yang sering diberikan kepada anak.
Metode yang lazim dipakai dalam menghafal Al-qur'an ada tiga macam metode yaitu:
a. Metode K (keseiuruhan). Dipergunakan untuk menghafal sesuatu yang hanya sedikil, caranya dengan menghafalkan semuanya dan berulang - ulang.
b. Metode B (bagian-bagian). Dipergunakan untuk menghafal sesuatu yang banyak, caranya bagian - bagian hafalan itu dihafalkan terlebih dahulu bam nanti digabungkan.
c. Metode C (campuran). Metode ini mcrupakan gabungan dari metode keseluruhan dan metode bagian - bagian. Artinva metode ini dipergunakan untuk menghafal yang sukar - sukar dahulu baru nanti dihafalkan
semuanya.10
Bebeiapa metode yang bisa dikembangkan dalam menghafal Al- qur’an dan bisa memberi bantuan kepada para penghafal dalam mengurangi kcpavahan dalam menghafal Al-qur’an.
Metode - metode tersebut antara lain: 1) Metode Wahdah
Yang dimaksud dengan metode ini yaitu menghafal satu persatu terhadap ayat - ayat yang terhadap ayat - ayat yang hendak dihafalnva. Untuk mencapai hafalan awak setiap bacaan dibaca sebanyak sepuluh kali atau lebih. Sehingga proses ini mampu membentuk daiam bayangannya.
Dengan demikian penghafal akan mampu mengkondisikan ayat - aval yang dihafalkan. Bukan saja dalam bayangannya, akan tetapi benar - benar membentuk gerak reflek pada lisannya. Setelah benar - benar hafaf barulah dilanjutkan dengan ayat - ayat berikutnya dengan cara yang sarna.
2) Metode kitabah
Kitabah artinya menulis. Metode ini memberikan alternative lain dari metode yang pertama. Pada metode ini seseorang terlebih dahulu menulis ayat - ayat yang akan dihafalkannya pada secarik kertas yang disediakan padanya, kemudian ayat - ayat tersebut dibacanya sehingga lancar dan benar bacaannya, lalu dihafalkannya. Menghafal
*
bisa dengan metode walidah atau berkali - kali menuliskannya. sehingga dengan demikian dapat sambil memperhatikan dan sambil menghafal dalam hati.
3) Metode sima 7
Sima’i artinya mendengar, yang dimaksud dengan metode ini ialah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkan. Metode ini sangat efektif bagi penghafal yang mempunyai daya ingat kuat. Temtama bagi penghafal yang mempunyai daya ingat kuat. Temtama bagi penghafal tuna netra atau anak - anak yang masih di bavvah umur yang beium mengenai tulisan A l-quran.
4) Metode gabungan
Metode ini gabungan metode kesatu dan kedua. Hanya saja metode kitabah di sini lebih memiliki fungsi sebagai uji coba terhadap avat - ayat yang telah dihatalkannya.
Kelebihan metode ini adalah adanya fungsi ganda yaitu berlungsi untuk peningkatan dan sckaligus berfungsi untuk pemantapan hafalan. 5) Metode Ja n u i’
' A /■
Hal ini senada dengan pepatah Arab o * aA} Aj j >kl! /»
(mefodologi itu lebih penting dari pada malcri). ,n
Diiinjau dari segi panjang pcndeknya suatu surat, maka surat dibagi
rncnjadi 4 macam, yaitu:
a. Pertama, Ath-Thul atau Ath-Thivval
Yaitu surat - surat yang lerpanjang dalani Al-qur'an semuanya ada 7. yaitu: Al-Baqoroh, Al- Imron, An-Nisa’, Al-A’rof. Al-An’am. AL-Maidah dan Yunus. Bagi ulama yang metnandang Al- Anfal dan Al-Baqoroh satu surat karena tidak dipisahkan oleh basmaiali. maka yang ke tujuh adalali surat terscbut. Kctujuh surat yang paling panjang tcrsebut dinamai dengan Sab’ut Thiwal.
b. Kedua, Al-M i’un atau Al-Mi’in
Yaitu surat yang jumlahnya ayat - ayatnya seratus lebih sedikit, seperti surat Hud (123 ayat), surat Yusuf (111 ayat) dan lain - lain.
c. Ketiga. Al-Matsani
Yaitu surat yang ayat - ayatnya kurang sedikit dari seratus, seperti surat Hijir (99 ayat), surat Al-Anfal (75 ayat) dan sebagainya. Dinamai dengan Matsani karena ia lebih banyak diulang - ulang mcmbacanya dari pada dua macam yang di atas. Keempat, al-Mufashol yaitu surat yang pendek - pendek, dinamai Mufashol karena banyaknva dipisahkan oleh basmalah.
Surat - surat Mufashol ini dibagi tiga, yaitu:
ai-hujurot sampai al-Buruj.
2) Ausathul Mufashol. yaitu dari Amnia yatasaalun sampai Wadh Dhuha atau dari al-Buruj sampai Lamyakutiil.
3) Qishorul Mufashol, yaitu dari Wadh Dhuha atau Lam Yakunil sampai surat an-Nash.
dan vang akan menghafalkan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah. maka penulis memilih hafalan Qhishorul Mufashol.
D. K cw ajiban M uslim T erh ad ap A l-quran
Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan. Ajaran yang terkandung dalam A l-q u ran itu terdiri dari dua prinsip besar, yaitu yang berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut aqidah, dan yang berhubungan dengan amal yang disebut syariah. Al-qur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai rahmat bagi alam semesta. Hal ini seperti yang difirmankan Al-qur’an:
A rtin y a : Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Q.S. Al-Anbiya ’ : 107)
Al-qur’an di samping merupakan wahyu Allah yang berisi ajaran - ajaran pokok tentang Aqidah dan Syariah. juga merupakan pelunjuk kc jalan yang benar bagi
Karena surat yang pendek - pendek di dalam A l-qur’an itu banyak
kita agar melaksanakan ajaran - ajaran yang benar hal ini dilegaskan oleh Allah dalam Al-qur'an:
A ^ J (*>5’ O S wLl a (jl
A rtin y a : Sesungguhnya AI Quran Ini me tuber ikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih turns dan member} khabar gem bira kepada orang-orang
Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang hesar, (Al-Isra ’ : 9)
Keistimewaan yang lain bahwa kemurnian A l-qufan tetap terjaga dan hal ini dijainin oleh Allah:
a. Membacanya
Salah satu cara untuk ikut memelihara kemurnian Al-qur'an ialah dengan cara membiasakan diri membaca A l-qur'an disetiap kesempatan baik pagi, sore, malam dan siang. Tentang pahala bagi orang - orang yang membaca Al-qur'an.
Mengenai pahala membaca Al-qur’an, Ali bin Abi Tholib mengatakan bahwa, tiap - tiap crang yang membaca Al-qur’an dalam shoiat akan mendapat pahala lima puluh kebajikan untuk tiap - tiap huruf yang di ucapkannya.
b. Mendengarkan
c. MenlaJaburi Al-qur'an
Mentadaburi Al-qur’an artinya ialah membaca Al-qur’an dengan
merenungkan dan memahami isi kandungan Al-qur’an. dengan jalan
mentadaburi Al-qur'an maka sescorang akan dapat mengambil manfaat Al-
qur’an lebih maksimal disbanding hanya membacanva saja. Mentadaburi
(mendalami Al-qur’an) sangat dianjurkan, hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam surat Muhammad : 24)
Artinya: Maka apakah mereka iidak memperhatikan A l Q uum atau'kah had mereka terkunci?
d. Menghafal Al-qur’an
Langkah yang nyata untuk menjaga kcaslian Al-qur’an yang lain
adalah dengan jalan menghafal Al-qur'an baik menghafal secara keseluruhan
atau sebagian dari Al-qur’an. Al-qur’an adalah kitab yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril.
Salah salu bukti kemu’jizatan Al-qur'an adalah bisa dihafal, dan telah dinafal jutaan orang.
E. K epribadian musiim dalam A l-Q ur’an
Pribadi seorang dapat tumbuh karena dua kekualan yailu kekuatan dari
dalam yang dibawa scjak lahir dan kekuatan luar alau faktor lingkungan.1"
Faktor dalam atau bavvaan adalah segala sesualu yang di bavva anak
sejak lahir, baik yang bersifat kejiwaan seperti pikiran, perasaan. kemauan.
fantasi. ingatan dan sebagainya akan ikut menentukan kepribadian seseorang
maupun keadaan jasmani seperti panjang pendeknya leher. besar kecilnva
tengkorak. otot - otot, susunan dan keadaan tulang akan inenipengaruhi pribadi
seseorang.
Adapun faktor luar alau lingkungan adalah segala yang berada di luar
diri manusia12 13 baik yang hidup maupun yang mati. baik tumbuh - tumbuhan.
hewan, manusia, gunung - gunung, hasil budaya, baik yang bersifat material
maupun spiritual, semuanya akan ikut membentuk pribadi seseorang di dalam
lingkungannya dan pengalamannya.
Kemudian yang dimaksud dengan kepribadian menurut asal katanya
berasal dari bahasa Inggris "p e r s o n a lity P e r s o n a lity berasal dari bahasa Latin
personare, yang berarti mengeluarkan suara (lo sound through). Istilah ini digunakan untuk menunjukkan suara dari percakapan sorang pemain sandiwara
melalui topeng (masker) yang dipakainya.
Istilah kepribadian dalam baliasa Indonesia diambil dari kata pribadi
yang diartikan manusia sebagai perseorangan. Kemudian dengan awalan ke-an
diartikan sebagai sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu
bangsa yang membedakan dirinya dengan orang Iain atau bangsa lain.14
Kepribadian adalah hasil dari suatu proses kehidupan atau pengalaman
hidup dan perjalanan hidup yang dijalani seseorang.
Dalam kaitannya dengan pembentukan kepribadian muslim yang
mencintai Al-qur’an pendidikan orang tua yang sesuai dengan ajaran Islam akan
memberikan pengaruh yang baik dalam aspek kehidupannya baik moral, materiil
maupun spiritual yang selanjutnya dapat menjadikan identitas tersendiri dalam
menyesuaikan dengan lingkungannya yang sejalan dengan norma - norma ajaran
Islam, sehingga akan terwujud pribadi muslim yang terlihat dalam tingkah
lakunya sehari - hari sebagai seorang muslim.
Berdasarkan kenyataan di atas, maka kepribadian muslim yang
mencintai Al-qur*an dapat diartikan sebagai ciri khas dari keseluruhan sifat -
sifat dan tingkah laku seorang muslim baik yang ditampilkan secara lahiriyah
maupun batiniyah. Secara lahiriyah ciri khas tersebut dapat kita lihat dengan cara
- cara berbicara, beijaian, bergaul, makan, minum, dan lain - lain. Kemudian
Ahmad D. Marimba memberikan rumusan bahwa kepribadian muslim yang
mencintai Al-qur’an adalah kepribadian yang seluruh aspek - aspeknya. baik
tingkah laku luamya, kegiatan jiwa, filsafat hidupnya dan kepercayaan
menunjukkan kepribadian kepada Tuhan dan penyeralian diri kepada-Nya.15
Sedangkan cara batiniyah, sikap batin akan tampak sebagai seorang penyabar,
pemaaf, rendah hati, ikhlas dan sikap terpuji lainnya yang timbul dari dorongan
14 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1989), him. 708.
batin. Alloh SWT berfirman dalam Q.S. An-Nahi aval 127 sebagai b e rik u t:
il*
—Lis Vj VJjj^Tj
A rtin y a : Bersabarlah (hai Muhammad) dan liadalah kesabaramnu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hall terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.16
F. Menumbuhkan Pribadi yang Mencintai Al-qur’an
Kepribadian muslim yang mencintai Al-qur’an adalah merupakan ciri
khas dari keseluruhan tingkah laku seorang muslim, baik secara lahiriyah
maupun batiniah maka sebagai ciri khas kepribadian dapat dipertahankan sebagai
kebiasaan yang tidak dapat dipengaruhi oleh sikap - sikap dan tingkah laku orang
lain yang bertentangan dengan apa yang dimiliki.17
Oleh karena itu maka sccara individu seorang muslim sceara individu
muslim akan memiiiki ciri khas yang masing - masing akan membedakan antara
yang satu dengan yang lainnya yang secara fitrah perbedaan tersebut diakui
bahwa Islampun mamandang bahwa setiap manusia memiiiki potensi yang
berbeda sehingga pada setiap orang dituntut dalam menuaikan perintah agamanya
hendaklah sesuai dengan tingkat kemampuannya masing - masing. Kepribadian
secara utuh hanya mungkin dibentuk melalui pengaruh lingkungannya,
khususnya pendidikan. Adapun sasaran yang dituju dalam pembentukan
16 Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Qur'an Depag Rl, Al Qur'an dan Terjemahan. (Semarang : CV. Toha Putra, 1989), him. 198.
kepribadian ini adalah kepribadian yang memiliki akhlak mulia. Dan tingkat
kemuliyaan akhlak erat dikaitkannya dengan tingkat keimanan. Sabda Nabi:
j3ll &ljj)
UUu!
(JxiSi
Artinya : "Orang mukmin yang paling sempuma imannya. adalah orang mukmin
yang paling baik akhlaknya". (H.R. Turmudzi)
Di sini terlihat bahwa ada dua sisi penting dalam pembentukan kepribadian musiim, vaitu akhlak sebagai implikasi dari konsep ilu dalam hnbungannya dengan sikap dan perilaku sehari - hari.18
Kepribadian musiim, dalam penguraiannya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kepribadian musiim yang mencintai Al-qur'an secara individu dan kepribadian musiim yang mencintai Al-qur’an sebagai Ummah (kepribadian yang dapat dilihat dari kelompok masyarakat.19
Berangkat dari kenyataan tersebut maku dalam pembentukan kepribadian musiim, baik sebagai individu maupun sebagai Ummali tampaknya tidak dapat dihindarkan adanya keberagaman dan kesamaan dalam pandangan. akan tetapi walaupun sebagai individu masing - masing kepribadian itu berbeda, tetapi dalam pembentukan kepribadian musiim yang mencintai Al-qur’an sebagai ummah perbcdaan itu dapat dipaaukan. Hal ini dikarenakan baik pembentukan secara individu maupun secara ummah diwujudkan dari dasar dan tujuan yang sama. Sumber yang menjadi dasar dan tujuannya adalah ajaran wahyu. Dasar pembentukan adalah Alqur’an dan Hadits, sedangkan tujuan yang dicapai adalah menjadi pengabdi Allah yang setia. (Q.S. 51 : 56). Secara individu kepribadian
muslim yang mencintai Al-qur’an mencenninkan ciri khas yang berbeda. Ciri
khas terscbut diperoleh berdasarkan potensi bawaan, terutama dalam aspek
jasmani dan rohani. Ciri -- ciri itu inenyatu dalam satu kesatuan fitrah untuk
mengabdi pada penciptanya.20 Hal terscbut karena latar belakang penciptaan
manusia menunjukkan bahwa secara fitrah manusia memiliki roh yang sarna.
Sebagaimana Firman Allah yang berbunyi:
Artinya:
-“0 \yXJl3 j j 4*5 U P
"Maka apabila Aku Telah menyempurnakan kejadiannya, dan Telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku. M aka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud". (Q.S A1 Hijr : 29)21
Pembinaan nilai - nilai keislaman dalam membentuk kepribadian
muslim. pada dasamya merupakan cara untuk memberikan tuntunan dalam
mengarahkan perubahan sikap ke sikap yang dikehendaki Islam M. Abdullah Al-
Darraz. mengemukakan bahwa: "Pendidikan akhlak dalam nembentukan
kepribadian muslim yang mencintai A l-quf an berlungsi sebagai pemberi nilai -
nilai keislaman.22 Nilai - nilai keislaman sebagai m ated pendidikan Ahlaq
tersebut adalah berupa:
1. Pensucian jiwa
2. Kej uj uran dan benar
3. Menguasai hawa nafsu
4. Sifat lemah lembut dan rendah hati
5. Berhati - hati dalam mengambil keputusan
20 IbidL him. 94
6. Menjauhi buruk sangka
7. Mantap dan sabar
8. Menjadi teladan yang balk
9. Beramal sholeh dan bcrlomba - lomba bcrbuat baik
10. Menjaga diri (iffah)
i !. 1 kill as
!2. Hidup sederhana
13. Pintar mendengar daji mengikntinya (yang baik).2'
Berdasar pada keimanan dan keyakinan pada Allah SWT. nilai - nilai
keislaman tersebut periu diberikan pada anak dalam rangka pembentukan
kepribadiannya melaiui latihan - latihan dan pembiasaan - perabiasaan sejak
masa buyi. hal ini diharapkan agar anak dapat menycsuaikan sikap hidup dengan
kondisi yang bakal mereka hadapi kelak.
Dengan demikian pembentukan kepribadian muslim yang mencintai Al-
qur’an pada dasamya merupakan suatu pembentukan kebiasaan yang baik dan
serasi dengan nilai - nilai ahlakul karimah. Hal ini temtama ditekankan pad
aspek - aspek jasmaniah.
Kemudian pada aspek kejiwaan, pembentukan kepribadian muslim yang
mencintai Al-qur’an secara individu dapat diarahkan pada peningkatan dan
pengembangan faktor dasar dan faktor bawaan dengan tetap berpedoman pada
nilai - nilai keislaman.
Pembentukan kepribadian ini dilaksanakan dengan cara amemberikan
pengertian - pengerlian atau pemahaman - pemahainan mengenai nilai - nilai
keislaman dan pelatihan secara langsung, sehingga dapat berguna untuk
metnbentuk sikap. minat dan pandangan yang maniap yang sejalan dengan nonna
- nonna keislaman. Disinila’n pentingnya pendidikan yang kurang baik akan
menghambal terbentuknya kepribadian muslim, sebaliknya pendidikan orang tua
yang sesuai dengan norma - norma Islam akan iebih mempermudah anak atau
menerima pengaruh yang dapat mernbentuknya meniadi seseorang yang memiliki
identitas muslim.
Individu merupakan unsur dalain kehidupan masyarakat. Oleh karena
itu pembentukan kepribadian muslim yang mencintai A l-qur’an sebagai individu
dapat diarahkan pada pembentukan kepribadian muslim yang mencintai Al-
qur'an sebagai ummah.
Dalam kaitannya dengan pembentukan kepribadian muslim yang
mencintai Al-qur'an sebagai ummah. pembentukannya diarahkan pada nilai -
nilai "Ukhwwah Islamiyah" alas dasar prinsip seiman dan sekeyakinan, dengan
jalinan membina rasa kasih sayang sesama mereka Firman Allah:
Artinya: "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama
dengan dia adalah keras lerhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang sesama mereka". (Q.S. Al-Fath : 29)24
Tidak hanya pada nilai - nilai "Ukhuwwah Islamiyah", seorang mukmin
harus menjaga hubungan baik dengan Allah SW T dan Rasulul-Nya melebihi 2
cinla kepada yang lainnya dengan harapan agar menjadi umat yang tcrbaik
(Khairul Ummah). Sehingga dengan Gelar Khairul Ummah tampaknva pantas
kalau jabatan Khalifah dimuka bumi diberikan kepada manusia sebagai tanggimg
jaw ab dan amanah yang diberikan oleh Allah.
Seorang yang terkait hatinya dengan percaya pada adanya Allah
kemudian berserah diri sepenuhnya kepada Allah serta berbuat baik kepada
semua manusia, dialah seorang berkepribadian muslim.
Daiam Alquran dinyatakan bahvva tugas seorang berkepribadian
muslim yang mencintai Al-qur’an adaiah:
a. Memelihara diri dan keluarga dari api neraka (Q.S. At Tahrim : 6).
I \j Xa\s.
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka".
b. Menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemunkaran (Q.S Ali imron
:
110).
Artinya: "Kamn adaiah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar."2'
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian muslim yang
mencintai Al-qur’an baik sebagai individu maupun ummah sebagaimana
kepribadian itu sendiri. adaiah merupakan hasil proses pembentukan selama masa
perkembangan. Daiam masa perkembangan tersebut manusia melewati tiga fase 25
utama yakni fase anak - anak. fase remaja. dan fase dewasa. Zakiyah Daradjat
mengambil salah satu pendapat yang membagi umur anak kepada; "Masa anak -
anak (0 - 12 tahun), masa remaja (13 ---21 lahun) dan masa dewasa di atas 21
tahun. Masing - masing fase mcmiliki kekhasan dalam si fat serta perannya
terhadap keseluruhan perkembangan.
Menurut Ahmad D. Marimba jika proses perkembangan kepribadian
dihubungkan dengan fase - fase perkembangan, maka proses pembentukan
kepribadian terdiri atas tiga taraf, yaitu:
1. Taraf pembiasaan
2. T araf pembenuikan pengertian - pengertian, sikap dan minat
3. T araf pembentukan kerohanian yang luhur.
Taraf pembiasaan berlangsung pada masa kanak - kanak, taraf
pembentukan pengertian - pengertian, sikap dan minat berlangsung pada masa
remaja dan taraf pembentukan kerohanian yang luhur berlangsung pada masa
dewasa.
G. Metode Drill
Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa yunani “mefodos"
Kata ini terdiri dua suku kata: yaitu “metha" yang berarti melalui atau melewati
dan “hodos ” artinya jalan atau cara. Metode berarti suatu yang dilalui untuk mencapai tujuan dalam bahasa Arab metode disebut “Thariq”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “metode” adalah: “cara yang teratur dan terpikir baik -
suatu cara yang hams dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai
tujuan pengajaran.
Zuhaii ini mendefinisikan bahwa metodc drill adalah “Suatu metode
dalam pengajaran dengan jalan mclatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang
sudah diberikan. Menurut Roestiyah, metode drill adalah “suatu teknik” yami
dapat diartikan dengan suatu cara mengajar siswa melaksanakan latihan - latihan agar memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipektjari sedangkan menurut Zakiyah Darajat dkk. Mengatakan bahwa. penggunaan istilah latihan sering disamakan dengan istulah “ulangan” padahal maksudnya berbeda. Latihan dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak. didik dan dikuasai sepenuhnya. Sedangkan ulangan adalah hanya sekedar untuk mengukur sudah sejauh mana ia menyerap pelajaran tersebut.. .2f>
Metode mengajar konvensional vaitu metode mengajar yang lazim dipakai oleh guru atau sering disebut metode traditional. Sedangkan metode mengajar inkonvensional vaitu suatu teknik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum. Seperti metode mengajar dengan modul, pengajaran berprogram, pengajaran unit, machine program, masih merupakan metode yang dikembangkan dan ditetapkan di beberapa sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru - guru yang ahli menanganinya. ? 1
Untuk menerapkan metode drill seorang pendidik harus mengetahui 26 27 26 Armai Arief. Pengunlar Ilmu clan Melodologi Pendidikan Islam. Jakarta, Ciputat Press, 2002, him. 174.
latar belakang peserta didiknya. terutama lingkungan yang mengitarinya. Dasar
kelakuan dari pada anak didik tertanam sejak di dalam keluarga, juga sikap hidup
serta kebiasaan -- kebiasaannya. Bagaimanapun pengaruli luar dari pada keluarga
itu terkesan kepada anak didik akan kalah dengan pengaruh keluarganya. Karena
di dalam keluargalah anak itu hidup sebagaian besar dari waktunya. Lingkungan
keluarga merasa bertanggung jaw ab atas kelakuan, pembentukan watak,
kesehatan dan lain - iainnya. Suasana di dalam keluarga itu tnerupakan suasana
yang diliputi rasa cinta dan simpati sewajar - wajarnya, suasana aman dan
tentram. suasana percaya mempercayai. Keluarga adalah tempat belajar
bermacam - macam hal. misalnya belajar merguasai diri, tempat untuk latihan
menolong dan mengasihani sesama manusia.28 Tentu saja keluarga yang
dimaksud di sini adalah keluarga yang harmonis bukan keluarga yang broken atau keluarga yang setiap harinya selalu ada konflik.
Dengan terpenuhinya berbagai kebutuhan, anak akan merasa bahagia,
tenang, tentram dan perasaan aman itu adalah pemulaan dari ketegangan diri29
dalam menghadapi tantangan hidup ini. Dan tidak terpenuhinya kebutuhan -
kebutuhan (yang menjadi tuntutan dan harapan anak tersebul) dapat bcrakibat
kejiwaan anak terganggu. Bentuk - bentuk gangguan kejiwaan ini seperti
dikeinukakan oleh Zakivah Darajal, yaitu: mogok inakan, tidak bisa gaul.
mukanya nampak kesedihan, rendah diri. apatis, terpecahnya kejiwaan dan
sebagainva.
Selanjutnya, karena cara mendisiplin berbeda, maka pengaruhnya
28 Suiari Imam Bamadib, Op.Cit, him. 120
terhadap kepribadian juga berbeda, lebih jelasnva sebagai berikut:
1. Menurut Sutari Imam Bamadib kemungkinan sifat anak dari pendidikan
otoriter adalah:
a. kurang inisiatif
b. gugup (nerveus)
c. ragu - ragu
d. suka membangkang
e. menentang kewibawaan orang tua
f. penakut, dan
30
g. penurut
kepribadian anak juga dipengaruhi secara negatif oleh disiplin yang terlalu
keras. Anak yang dari luar tampak diam, berperilaku baik dan tidak melawan
sering memendam pennusuhan mendalam yang membuatnya tidak bahagia
dan curiga terhadap siapa saja yang berhubungan dengannya. terutama yang
berkuasa.
2. Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa kemungkinan sifat anak dari
pendidikan perm isif adalah:
a. agresif
b. menentang atau tidak dapat bekerjasama dengan orang Iain
c. emosi kurang stabil
d. selalu berekspresi bebas
e. selalu mengaiami kegagalan karena tidak ada bimbingan31
3. Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa kemungkinan sifat anak dari
keluarga demokrasi. adalah:
a. anak aktifdalam hidupnya
b. penuh inisiatif
c. percaya pada diri sendiri
d. perasaan sosial
e. penuh tanggung jawab
f. menerima kritik dan terbuka
g. emosi lebih stabi), dan
h. mudah menvesuaikan diri52
Dalam disiplin demokrasi kebebasan di rumah tampil dalam
kerjasamanya yang baik, ketekunan yang lebih besar dalam menghadapi
hambatan, pengendalian diri yang lebih baik, kreatifitas yang lebih besar dan
sikap yang ramah terhadap orang lain.
WA. Gerungan mengutip hasil penelitian Lewin dkk, menjelaskan
bahwa:
Anak dari orang tua yang otoriter banvak menunjukkan ciri - ciri
pasrvitas (sikap menunggu) dan menyerahkan segalanya kepada pimpinan, cemas
dan mudah putus asa. Sebaliknya sikap - sikap demokratis dari orang tua 31 32
menimbulkan ciri - ciri berinisiatif tidak takui, lebih giat dan lebih bertujuan.33
Dalam pembentukan kepribadian muslim yang mencintai Al-qur’an
terutama dalam aspek kejiwaan yang sangat memperhatikan kejiwaan yang
stabil, maka di dalam Islam terdapat beberapa kondisi psikologis anak yang harus
mendapat perhatian orang tua di dalam mengasuh anak, sebagaimana dijelaskan
oleh Abdullah Nasikh Ulwan yang merupakan tanggung jawab orang tua di
dalam pendidikan psikis.
Abdullah Nasikh Ulwan berpendapat bahwa faktor terpenting yang
harus dihindarkan oleh para pendidik dari anak - anak dan murid - murid adalah:
1. Sifat minder
2. Sifat penakut
3. Sifat rasa rendah diri
4. Sifat hasudj4
Metode drill atau latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan agar anak didik:
a. Memiliki ketrampilan motorik/ gerak, seperti: menghafal kata - kata,
menulis, mempergunakan alat, membuat suatu bentuk atau melaksanakan
gerak dalam oiah iaga.
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti: mengalihkan, membagi.
menjumlah, mengurangi, menarik akar dalam menghitung, menebak benda/
bentuk dalam peijalanan matematik, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan
sebagainya.
c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara suatu keadaan dengan hal lain, * 34
'3 W.A. Gerungan, Dr. Op.cit, him. 189 - 190
34 Abdullah Nasikh Ulwan, Dr. Pedoman Pendidikan Anak Bagi Islam /, (Semarang : CV. Asy
seperti: hubungan scbab akibat banyak hujan maka akan teijadi banjir, antara
huruf dan bunyi NG - NY dan sebagainya, penggunaan lambing/ symbol
dalam pela dan lain - lain.
d. Dapat mcnggunakan daya fikimya yang makin lama makin bcrtambah baik,
karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih
teratur dan lebih teliti dalam mendorong daya ingatnya.
e. Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik
tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam.
Dalam pendidikan agama, metode ini sering dipakai unluk melalih ulangan
peiajaran Al-qur’an dan praktek ibadah. Menurut riwayat, setiap bulan
Ramadhan Rasulullah saw mengadakan latihan ulang terhadap wahyu - wah)m yang telah diturunkan sebelumnya.
1) Svarat - syarat Metode Drill
Agar penggunaan metode drill dapat efektif, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Sebelum peiajaran dimulai, hendaknya diawali terlebih dahulu dengan pemberian pengertian dasar.
b) Metode ini dipakai hanya untuk bahan peiajaran kecekatan - kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis.
c) Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini dimungkinkan agar tidak membosankan siswa.
menimbulkan motivasi belajar anak.
2. Langkah - langkah Penggunaan Metode Drill
a. Drill hanya untuk bahan atau dndakan yang bersifat otomatis.
b. Latihan harus memiliki arti dalam rangka yang lebih luas.
1) Sebelum diadakan latihan, anak didik perlu mengetahui terlebih
dahuiu arti latihan itu sendiri.
2) Siswa perlu menyadari bahwa latihan - latihan itu berguna untuk
kehidupan mereka selanjutnya.
3) Siswa harus mempunyai sikap bahwa latihan - latihan itu diperlukan
untuk meiengkapi belajar.
c. Latihan itu pertama - tama harus ditekankan kepada diagnosa
1) Pada taraf - taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang
mengurus.
2) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
3) Respon yang benar artinya harus dikenal siswa, sedangkan respon yang salah harus diperbaiki.
4) Siswa memerlukan waktu untuk mewarist latihan. Perkembangan arti dan control.
5) Di dalam latihan, pertama - tama ketetapan kemudian kecepatan dan pada akhimya kedua - duanya harus tercapai.
d. Masa latihan harus relative singkat, tetapi harus sering dilakukan pada waktu lain.
1) Agar hasil latihan memuaskan, minar intristif diperlukan.
2) Setiap kemajuan siswa hanis jelas.
3) Hasil latihan terbaik, dengan sedikit nienggunakan emosi.
f. Pada waktu latihan, harus mendahulukan proses yang esensial
g. Proses latihan dan kebutuhan harus disesuaikan dengan perbedaan
individu.
1) Tingkat kecakapan yang diterima pada suatu saat tidak harus sama.
2) Latihan secara perseorangan sangat perlu untuk menambah latihan
kelompok.
Dengan langkah - langkah di atas, latihan diharapkan dapat betul -
betul bernianfaat bagi siswa untuk menguasai kecakapan tersebut, serta dapat
menumbuhkan pemahaman untuk melcngkapi penguasaan pelajaran yang
diterima secara teori dan praktek.
3. Penilaian/ Pemeriksaan
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, bahwa materi pelajaran
ada dua macarn, yaitu: secara teori dan praktek. Sementara pemeriksaan
penilaian kedua - duanya adalah metode drill dapat dilakukan dengan tiga
cara. yaitu:
a. Secara klasikal. yaitu murid menukar pelajarannya dengan pekerjaan
teman - temannya yang lain.
b. Secara individual, yaitu guna membuat jawaban yang benar, selanjutnya
anak didik mencocokkannya dengan latihan mereka masing - masing.
dahulu.
Sedangkan manfaat adanya penilaian/ pemeriksaan ini dilakukan
terhadap guru dan anak didik antara lain:
a. Untuk mcmbcrikan umpan balik kcpada guru sebagai dasar untuk
c memperbaiki proses belajar mengajar.
b. Untuk menentukan angka kemajuan/ hasii belajar masing - masing anak
didik.
c. Untuk menempatkan anak didik dalara situasi belajar mengajar yang
tepat.
Untuk mengenal latar belakang (psikologi. fisik, lingkungan) anak
didik yang menjalani belajar. yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar
dalam memccahkan kesulitan tcrsebut.
Kelebihan dan Kekurangan Materi Drill
a. Kelebihan e
Kelebihan metode drill adalah sebagai berikut:
1) Dalam vvaktu yang relative singkat, dapat diperoleh penguasaan dan
ketrampilan yang diharapkan.
2) Para murid akan memiliki pengetahuan yang siap pakai.
3) Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin
dan disiplin.
b. Kekurangan
Sedangkan kelemahan metode ini adalah sebagai berikut:
2) Kurang memperhatikan relevansinya dengan Iingkungan.
3) Membentuk pengetahuan “verbalis” dan “mekanis”
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian tindakan diiakukan untnk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif. sebab nienggambarkan bagaimana
suatu teknik/metode pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan
dapat tercapai.
Operation research (action research) adalah suatu penelitian yang diiakukan oleh seseorang yang bekerja mengenai apa yang sedang ia laksanakan tanpa
mengubah system pclaksanaannya. Sebenarnya antara operation research dan action
research tidaklah sama persis. Operation research menunjuk pada kegiatan yang
sedang berlangsung, yakni bahwa penelitian yang diiakukan bukan menciptakan
yang baru semata, telapi menempel pada suatu kegiatan vang sedang berlangsung.
Action research menunjuk pada action, artinya tindakan. Dalam penelitian tindakan
ini. peneiti melakukan suatu tindakan. eksperimen, yang secant khusus diamati terus
menerus, dilihat plus minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai
pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat. 1
Salah satu pemecahan berbagai permasalahan yang digunakan dalam rangka
peningkatan kualitas pendidikan adalah pemanfaatan penelitian pendidikan. Tim
Pelatih Proyek PGSM menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
kajian yang bersifat refteksi dari pelaku tindakan yang diiakukan untuk
meningkatkan kemampuan rasional atas tindakan - tiiuJakan yang dilakukan, seria mcmperbaiki di mana praktck pcmbelajaran tersebut dilakukan.
Dalam proses belajar mengajar terdapat e in pat komponen penting yang sangat berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa, yaitu bahan ajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sehagai subvek pembelajar. Karena itu proses belajar engajar dapat berlangsung efektif apabila seluruh komponen tadi sating mendukung antara satu saina lain dalam rangka mencapai tujuan.
A. Tem pat, W akfu dan Subvek Penelitian
Ruang lingkup objek penelitian pendidikan adaiah hal - hal apa saja yang berhubungan dengan pendidikan, baik yang teijadi di sekolah, di luar sekolah maupun kaitan antara keduanva. “
Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis menyampaikan hal - hal tersehut di bawah ini:
1. Tempat penelitian
Tempat penelitian adaiah tempat yang di gunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini beitempat di MI Bustanul Khairot Klepu. Pringsurat, Kabupaten Temanggung.
2. W aktu penelitian
Waktu penelitian adaiah waktu beriangsungnya penelitian atau saat penelitian ini di langsungkan. Penelitian ini di laksanakn pada bulan Mei semester genap tahun pelajaran 2007/2008.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu,
Pringsurat, Kabupaten Temanggung
4. Profil Singkat MI Bustanul Khairat Klepu, Pringsurat, Temanggung
a. Nama dan alamat : Ml Bustanul Khairat, Banjaran,
Klepu, Pringsurat. Temanggung.
Jawa Tengah b. Tahun Pendirian : 1 Februari 1952
c. N SS/NSM :112332304049
d. Jcnjang Akreditasi : Tcrakreditasi C Tahun 2006. e. Yayasan Pengelola : Yayasan Pendidikan
Dusun Banjaran Klepu, Pringsurat, Temanggung
f. Jumlab Lokal : 8 lokal
g- Jumlah Kelas : 6 kelas daiam 5 lokal
(kelas I dan II daiam 1 lokal) h. Ruang WC dan dapur : 1 lokal
i. Ruang Perpus dan UKS : 1 ruang
j- Kantor : 1 lokal
k. Jumlah tenaga dan Guru : 9 orang (PNS: 2 orang, GTT: 6 orang dan tenaga TU : 1 orang)
1. Jumlah Siswa : 61 anak
m. Status Tanah
•
n. Status Gedung : milik sendiri
5. Keadaan Guru MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung , Tahun
2007/2008
Dalam scbuah lembaga pcndidikan gum memiliki peranan yang
sangat vital bagi kemaiuan dan kwalitas di lembaga tersebut. Tidak berbeda
dengan pendidikan dasar seperti di MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat,
Temanggung. Guru yang mengajar memiliki kualifikasi yang dapat
dipertanggungjawabkan, ditambah pengalaman mengajar yang sudah
bertahun - lahun menangani pendidikan dasar.
Secara lengkap gum di MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat. Temanggung
dapat dilihat pada table 1 berikut ini:
Tabel 1
Daftar G um MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Kabupaten Temanggung
Tahun 2007/2C)08
No. Nam a Status N IP Ket.
1
.
Akhadi PNS 150198709 Kepala Sekolah2. Surami PNS 150378710 Wakil Kepala
3 Khusniyah GTT
-
Gum4. Sumidah GTT
-
Gum5. Muhajir GTT
-
Gum6. Zaenal Arifin GTT - Guru
7. Eka Lestari GTT - Gum
8. ST N. Khasanah GTT - Gum
6. Jumlah Siswa MI Bustanul K hairat Klepu, Pringsurat, Temanggung, Tahun 2007/2008
Tidak kalah pentingnya dengan guru, murid sebagai syarat beijalannya sebuah Iembaga pendidikan juga memiliki peran yang penting. Karena apalah artinva guru yang berkualitas jik a tidak dibarengi dengan adanya murid di iembaga tersebut. Jumlah murid yang banyak juga memiliki arti bahwa Iembaga tersebut memiiiki kepercayaan masyarakat sekitar. Dan semakin sedikit jumlah murid atau menurunnya minat masyarakat sekitar dalam memasukkan putra - putrinya di Iembaga tersebut berarti kurang mendapat kepercayaan. Jika dilihat dari kondisi siswa MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung cukup mendapat kepercayaan dari masyarakat di sekitar iokasi. Ini terbukti setiap tahun MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung, selalu mendapat murid. Dalam tahun pelajaran 2007/2008 jumlah siswa MI Bustanul K hairat Klepu, Pringsurat Temanggung, mencapai 61 orang.
O
Secara jelas kondisi siswa MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung , Tahun 2007/2008 dapal dilihat dalam table berikut ini:
Tabel 2
Daftar siswa MI Bustanul K hairat Klepu, Pringsurat, Temanggung, Tahun 2007/2008
No. Kelas Laki - laki Perempuan Jumlah Ket.
s
1. Naina Responded Siswa MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung, Tahun 2007/2008
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa responder* dalara penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat. Temanggung. Daiam table sebelumnya ju g a telah diketahui jumlah siswa keias IV yaitu 16 anak. Adapun nama - nama responden tersebut dapat dilihai pada table 3 berikut:
Tabe! 3
Nama Responden Siswa MI Bustanul Khairat, Klepu, Pringsurat, Temanggung Tahun Pelajaran 2007/2008
No. Nama Siswa Ket.
1 Mahfud Kelas IV
2 Muhammad Nur Rasyid Kelas IV
3 Yusuf Muafiq Kelas IV
4 Firman Amri Jatmiko Keias IV
5 Ari Rizqi Kelas IV
6 Chairun Nisa" Kelas IV
7 Duwik Setiawan Kelas IV
8 Ulul Albab Kelas IV
9 Eko Setiawan Kelas IV
10 M. Irham Masduki Kelas IV
11 Nanang Tachabi Kelas IV
12 Andrean Kelas IV
14 Tamamul Ulum Kelas IV
15 Ulan Niamah Kelas IV
16 Ufi Al-Pidah Kelas IV
B, Rencana Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Tint Pelalih Provek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang
bersitat reilektif olch pelaku tindakan rncreka dalam mclaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu. serta
memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan. PTK
adalah suatu bentuk kajian yang bersipat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan
untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk
c
memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan.
sedangkan tujuan penyerlaannya adalah menumbuhkan budava meneliti
dikalangan guru.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap
siklus mcliputi planning (rencana). Action (tindakan), observation (pengamatan),
dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perancanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada
siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa indentifikasi