• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

C. Metode Eksperimen

1. Pengertian Metode Eksperimen

Jusuf Djajadisastra (1981:10) mengemukakan bahwa metode

eksperimen adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan

kepada murid untuk menemukan sendiri sesuatu fakta yang diperlukannya

atau ingin diketahuinya. Metode eksperimen adalah cara penyajian

pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan

membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2006: 84).

Dari pengertian metode eksperimen di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa metode eksperimen adalah suatu metode mengajar yang mengajak

siswa untuk melakukan percobaan guna mengetahui informasi yang ingin

2. Pelaksanaan Metode Eksperimen

Pelaksanaan metode eksperimen dikemukakan oleh Djajadisastra

(1982: 11-12) sebagai berikut:

a. Kegiatan guru

1) Menetapkan tujuan eksperimen.

2) Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.

3) Memberikan penjelasan tentang apa yang harus dilakukan dan apa

yang tidak boleh dilakukan

4) Mengecek apakah semua siswa sudah memperhatikan semua alat

dan petunjuk.

5) Meminta murid untuk meyiapkan catatan untuk mencatat seluruh

proses eksperimen.

6) Menyuruh para siswa untuk memulai eksperimen.

7) Selama eksperimen berlangsung, guru berkeliling dan mengamati

siswa

8) Melakukan diskusi mengenai apa yang ditemukan siswa.

9) Meminta siswa menyimpulkan dan membuat laporan mengenai

eksperimen yang telah dilakukan dan menyerahkan kepada guru

untuk diperiksa.

b. Kegiatan siswa

1) Siswa mendengarkan semua petunjuk guru dengan baik dan

2) Mempersiapkan catatan atau alat tulis yang diperlukan untuk

mencatat hal penting atau laporan.

3) Menerima dan mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan

dalam eksperimen.

4) Menjaga alat-alat dan memperlakukan dengan hati-hati agar tidak

rusak, jatuh atau menimbulkan bahaya, baik bagi dirinya maupun

orang lain.

5) Pada saat eksperimen dilakukan, memperhatikan dengan teliti dan

cermat segala proses yang sedang berlangsung. Mencatat seluruh

proses dan bila ada hal yang tidak dimengerti, segera bertanya

kepada guru.

6) Setelah mencuci tangan setelah selesai melakukan eksperimen,

lebih-lebih bila telah menggunakan zat-zat yang mungkin

mengandung racun atau membahayakan kesehatan bila termakan.

7) Menyelesaikan laporan.

8) Mengikuti diskusi.

3. Langkah-langkah Metode Eksperimen

Anitah (2007:5-29) mengemukakan agar pembelajaran dapat

berjalan dengan baik maka penggunaan metode eksperimen dapat

dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam

b. Memberikan petunjuk dan informasi mengenai tugas yang harus

dilaksanakan selama eksperimen

c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran

kerja/pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis sehingga

siswa dalam pelaksanaannya tidak banyak mendapat kesulitan dan

membuat laporan

d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen yang dilakukan

dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas

4. Kelebihan dan kekurangan metode eksperimen

Jusuf Djajadisastra (1981:16-17) menyatakan kebaikan atau

keuntungan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

a. Meniadakan kemungkinan timbulnya verbalisme

b. Mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian

c. Karena mengamati sendiri suatu proses atau kejadian, maka menjadi

benar-benar yakin akan hasil atau sesuatu proses

d. Menjadi lebih bersikap hati-hati, teliti, mampu berpikir analitis, dan

tidak begitu saja percaya pada “kata orang”

e. Sesuai dengan perkembangan siswa yang selalu tertarik pada realitas

atau obyek-obyek yang nyata dari alam sekitarnya

f. Sesuai dengan jiwa anak yang selalu mengadakan eksplorasi

g. Sesuai dengan prinsip didaktik modern, yaitu mengembangkan sikap

inovatif (mencari sesuatu yang baru, hasrat menemukan sesuatu yang

baru)

h. Memupuk dan mengembangkan sikap berpikir ilmiah, yaitu suatu

sikap hidup untuk memahami sesuatu melalui data yang dapat

dikumpulkan, melakukan percobaan, dan menarik kesimpulan

i. Membangkitkan hasrat ingin tahu pada anak

j. Memperkaya pengalaman dan meningkatkan ketrampilan

D. IPA

1. Hakekat IPA

Srini (2001:1) mengemukakan bahwa Ilmu Penegtahuan Alam

adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan

dalam alam. Ilmu pengetahuan Alam menawarkan cara-cara untuk dapat

memahami dan mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam dan

supaya dapat hidup di dalam alam. Susanto, Ahmad menambahkan IPA

merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui

pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan

dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan

(2013: 167). Dari pengertian di atas IPA merupakan ilmu yang

2. Kompetensi Dasar

Materi perubahan benda merupakan salah satu bagian dalam

pembelajaran IPA. Siswa diharapkan mampu mengetahui benda sebelum

dan sesudah mengalami perubahan. Ada beberapa faktor yang dapat

menyebabkan perubahan pada benda yaitu pemanasan, pendinginan,

pembakaran, pencampuran dengan air, pembusukan, dan perkaratan

(Haryanto, 2004: 98).

a. Pemanasan

Air dalam panci akan menjadi cairan yang bergejolak jika

dipanaskan, hal tersebut disebut mendidih. Es yang berwujud padat,

tetapi jika dipanaskan akan berubah menjadi air yang berwujud cair.

Wujud air dapat berubah menjadi gas jika dipanaskan. Jadi pemanasan

menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Wujud padat dapat

berubah menjadi cair. Wujud cair dapat berubah menjadi gas.

b. Pendinginan

Pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud.

Wujud cair dapat berubah menjadi padat. Wujud gas berubah menjadi

cair.

c. Pembakaran

Kertas yang dibakar dapat berubah bentuk menjadi arang.

Warna kertas yang semula putih berubah menjadi hitam. Bentuk kertas

yang berupa lembaran berubah menjadi arang. Kertas yang lebih keras

pemabakaran dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk,

warna, kekerasan, kelenturan, dan bau.

d. Pencampuran dengan air

Semen yang dicampur air yang mula-mula menjadi cairan yang

keras lama-lama semen akan memadat. Semen yang bersifat lunak

menjadi semen yang keras.

e. Pembusukan

Buah yang dibiarkan diudara yang terbuka lama-kelamaan akan

mengalami proses pembusukan. Proses tersebut dapat diamati dari

warna buah yang semakin kecokelatan, semakin lunak, dan bau yang

busuk. Jadi, pembusukan dapat menyebabkan benda mengalami

perubahan bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.

f. Perkaratan

Logam yang terkena air lama kelamaan akan mengalami proses

perkaratan. Warna besi berubah menjadi kecokelatan dan mudah

rapuh. Jadi, perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami

perubahan warna dan kekerasan.

Dokumen terkait