ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN BENDA
SISWA KELAS V SD NEGERI DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh: SITI MUTIAH NIM: 101132034
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 tentang materi perubahan benda dengan menggunakan metode eksperimen tahun pelajaran 2013/2014 yang ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai ulangan dan persentase siswa yang mencapai KKM.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1 tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 23 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA tentang materi perubahan benda. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 tentang materi perubahan benda dengan menggunakan metode eksperimen tahun pelajaran 2013/2014 ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut a) Persiapan alat dan bahan, b) Pemberian petunjuk dan informasi mengenai tugas yang harus dilaksanakan selama eksperimen, c) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/ pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis dan d) Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen yang dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Danurejo 1. Hal ini dapat dilihat pada hasil prestasi belajar siswa yang telah diperoleh selama kegiatan penelitian. Pada kondisi awal, berdasarkan data siswa pada tahun ajaran 2012/2013 rata-rata nilai siswa adalah 60 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 40%. Setelah dikenai tindakan menggunakan metode eksperimen pada siklus I, rata-rata nilai dan persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa kelas V tahun pelajaran 2013/2014 meningkat menjadi 89 dan persentase siswa yang memenuhi KKM menjadi 100%. Sedangkan siklus 2 rata-rata nilai siswa mencapai 92 dengan persentase siswa yang memenuhi KKM sebesar 100%.
ABSTRACT
THE INCREASE OF SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT USING EXPERIMENT METHOD ON THE MATERIAL CHANGE OF OBJECT FOR THE FIVE GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL DANUREJO 1
MERTOYUDAN, MAGELANG grade students of SDN Danurejo 1 in academic year 2013/2014 which is marked with the escalation of the examination score average, and the student percentage that reach the KKM.
This research is a Classroom Action Research (CAR). The subject of this research is the five grade students of SDN 1 Danurejo 1 in academic year 2013/2014. This class consists of 23 students. The object of this research is learning achievement in force can change the motion of an object. Technique of data collection are written test. Method of data analysis is descriptive quantitative. This research consists of two cycles. Each cycle consists of plan, action, observation, and reflection.
Using experiment method in order to find out he enhancement students science learning achievement on the material change of object in the fifth grade students of SDN Danurejo 1 in academic year 2013/2014 could be implemented by the following steps a) Preparation of tools and materials, b) Giving instructions about the must-do tasks during experiment, c) Implementation by using arranged work sheets / experiment guidance sistematically and d) Strengthening the results of experiments by discussion, interview and/or tasks.
The result showed that using experiment method in order to find out he enhancement students science learning achievement on the material change of object in the fifth grade students of SDN Danurejo 1. It could be seen through students’s learning achievement during research. In the initial condition based on student’s examination score in academic year of 2012/2013 was 60 and the percentage of students who reached the KKM was 40%. After using experiment method in the first cycle, the average of examination score and percentage of student’s who reached the KKM could increase. Student’s of fifth grade in the academic year of 2013/2014’s score average increase to 89 and the percentage of student’s who reached KKM is 100%. While in the second cycle, the average of examination score reached 92 and the percentage of students who reached the KKM is 100%.
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN BENDA
SISWA KELAS V SD NEGERI DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh: Siti Mutiah
101132034
PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN BENDA
SISWA KELAS V SD NEGERI DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Disusun oleh:
SITI MUTIAH NIM: 101132034
Telah disetujui oleh:
Pembimbing ,
iii SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN BENDA
SISWA KELAS V SD NEGERI DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Disusun oleh:
SITI MUTIAH NIM: 101132034
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal, 2014
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama lengkap Tanda Tangan
Ketua : Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A. ...
Sekretaris : Catur Rismiati,S.Pd.,M.A.,Ed.D. ...
Anggota 1 : Drs. Puji Purnomo, M.Si. ...
Anggota 2 : Drs. Y.B. Adimassana, M.A ...
Anggota 3 : Drs. Paulus Wahana, M.Hum ...
Yogyakarta, 24 Februari 2014
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
K esalahan dan kekeliruan itu manusiawi tapi orang yang
mempertahankan kesalahan sama dengan setan ( K aisar
Agustus).
Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan karena
kegagalan adalah cara Allah SW T mengajari kita tentang
arti kesungguhan.
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Januari 2014
Penulis
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : SITI MUTIAH
NIM : 101132034
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang
berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN BENDA SISWA KELAS V SD NEGERI DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 27 Januari 2014
Yang menyatakan
vii ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN BENDA
SISWA KELAS V SD NEGERI DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh: SITI MUTIAH NIM: 101132034
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 tentang materi perubahan benda dengan menggunakan metode eksperimen tahun pelajaran 2013/2014 yang ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai ulangan dan persentase siswa yang mencapai KKM.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1 tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 23 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA tentang materi perubahan benda. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 tentang materi perubahan benda dengan menggunakan metode eksperimen tahun pelajaran 2013/2014 ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut a) Persiapan alat dan bahan, b) Pemberian petunjuk dan informasi mengenai tugas yang harus dilaksanakan selama eksperimen, c) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/ pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis dan d) Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen yang dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Danurejo 1. Hal ini dapat dilihat pada hasil prestasi belajar siswa yang telah diperoleh selama kegiatan penelitian. Pada kondisi awal, berdasarkan data siswa pada tahun ajaran 2012/2013 rata-rata nilai siswa adalah 60 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 40%. Setelah dikenai tindakan menggunakan metode eksperimen pada siklus I, rata-rata nilai dan persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa kelas V tahun pelajaran 2013/2014 meningkat menjadi 89 dan persentase siswa yang memenuhi KKM menjadi 100%. Sedangkan siklus 2 rata-rata nilai siswa mencapai 92 dengan persentase siswa yang memenuhi KKM sebesar 100%.
viii ABSTRACT
THE INCREASE OF SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT USING EXPERIMENT METHOD ON THE MATERIAL CHANGE OF OBJECT
FOR THE FIVE GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG
ACADEMIC YEAR OF 2013/2014 grade students of SDN Danurejo 1 in academic year 2013/2014 which is marked with the escalation of the examination score average, and the student percentage that reach the KKM.
This research is a Classroom Action Research (CAR). The subject of this research is the five grade students of SDN 1 Danurejo 1 in academic year 2013/2014. This class consists of 23 students. The object of this research is learning achievement in force can change the motion of an object. Technique of data collection are written test. Method of data analysis is descriptive quantitative. This research consists of two cycles. Each cycle consists of plan, action, observation, and reflection.
Using experiment method in order to find out he enhancement students science learning achievement on the material change of object in the fifth grade students of SDN Danurejo 1 in academic year 2013/2014 could be implemented by the following steps a) Preparation of tools and materials, b) Giving instructions about the must-do tasks during experiment, c) Implementation by using arranged work sheets / experiment guidance sistematically and d) Strengthening the results of experiments by discussion, interview and/or tasks.
The result showed that using experiment method in order to find out he enhancement students science learning achievement on the material change of object in the fifth grade students of SDN Danurejo 1. It could be seen through students’s learning achievement during research. In the initial condition based on student’s examination score in academic year of 2012/2013 was 60 and the percentage of students who reached the KKM was 40%. After using experiment method in the first cycle, the average of examination score and percentage of student’s who reached the KKM could increase. Student’s of fifth grade in the academic year of 2013/2014’s score average increase to 89 and the percentage of student’s who reached KKM is 100%. While in the second cycle, the average of examination score reached 92 and the percentage of students who reached the KKM is 100%.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini.
Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Y.B Adimassana, M.A., selaku koordinator Program Sarjana (S1)
Kependidikan Guru dalam Jabatan Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang
penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Isnadiyah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Danurejo 1, yang
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas.
6. Siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 yang telah bersedia menjadi subjek dalam
penelitian ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
x
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima
sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti lain.
Yogyakarta, 27 Januari 2014 Penulis
xi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 2
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Pemecahan Masalah ... 3
E. Batasan Pengertian ... 3
F. Tujuan Penelitian . ... 4
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian yang Relevan ... 6
B. Prestasi Belajar ... 7
C. Metode Eksperimen ... 9
D. IPA ... 13
E. Kerangka Pikir ... 15
F. Hipotesis Tindakan. ... 16
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 17
B. Setting Penelitian ... 18
C. Rencana Tindakan ... 19
D. Instrumen Penelitian ... 23
E. Validitas Instrumen Penelitian ... 24
F. Teknik Pengumpulan Data ... 28
G. Analisis Data ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31
1. Proses ... 31
2. Hasil ... 45
B. Pembahasan ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 50
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Penelitian ... 19
Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian ... 23
Tabel 3. Rincian Pemberian Skor Soal Evaluasi ... 23
Tabel 4. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 24
Tabel 5. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 25
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 26
Tabel 7. Penghitungan Validitas Soal Siklus I ... 26
Tabel 8. Penghitungan Validitas Soal Siklus II ... 27
Tabel 9. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ... 30
Tabel 10. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 45
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 17
Gambar 2. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas ... 46
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 53
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 55
Lampiran 3. Ringkasan Materi ... 67
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 69
Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus ... 82
Lampiran 6. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 86
Lampiran 7. Data Prestasi Belajar Siswa ... 98
Lampiran 8. Hasil Kerja Siswa ... 100
Lampiran 9. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ... 104
Lampiran 10. Foto-foto ... 106
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari alam semesta secara
sistematis. IPA mengajarkan siswa mengetahui kejadian-kejadian di alam.
Pembelajaran IPA sangat penting sehingga dalam pembelajaran IPA
dikondisikan siswa selalu aktif untuk ingin tahu terhadap permasalahan alam
sekitar.
Salah satu materi IPA SD adalah perubahan benda. Di lingkungan
sekitar kita banyak sekali benda-benda yang berubah bentuk.
Perubahan-perubahan pada benda tersebut dapat kita amati untuk mengetahui sifat benda
sebelum dan sesudah perubahan.
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) menuntut guru untuk
menyajikan pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dan melakukan
kerja ilmiah. Guru harus lebih kreatif memilih metode yang sesuai dengan
materi dan karakter siswa. Metode eksperimen merupakan metode
pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk aktif dalam melakukan
percobaan untuk mengetahui informasi yang akan diketahuinya.
Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa siswa kelas V
pada materi perubahan benda mengalami masalah. Hal ini terbukti dari hasil
evaluasi banyak siswa yang berda di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) dan rendahnya rata-rata kelas. KKM mata pelajaran IPA tahun
rata-rata kelas pada materi tersebut adalah 60, dengan persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM 40% yaitu 10 anak dari 25 siswa.
Peneliti menduga metode pembelajaran yang selama ini digunakan
kurang memberi kesempatan kepada siswa. Siswa belum melakukan
percobaan terhadap materi perubahan benda. Pembealajaran selama ini
cenderung menggunakan metode ceramah tanpa pembuktian secara langsung
sehingga siswa tidak mengalami proses eksperimen dan menemukan sendiri
fakta dari materi tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba meningkatkan
prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen. Metode
eksperimen memberi kesempatan pada anak untuk menyelidiki sesuatu guna
menemukan informasi dari materi yang ingin diketahuinya. Siswa akan lebih
aktif dan informasi yang didapat akan lebih dimengerti. Dengan demikian,
peneliti berharap metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya akan membahas mengenai prestasi belajar siswa
pada kompetensi dasar 4.2 yaitu menyimpulkan hasil penyelidikan tentang
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, masalah penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda kelas V SD Negeri
Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014?
2. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA pada materi perubahan benda kelas V SD Negeri Danurejo 1
Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014?
D. Pemecahan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan rumusan masalah,
masalah prestasi belajar siswa mengenai perubahan benda akan diatasi dengan
pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen.
E. Batasan Pengertian
Berikut ini merupakan batasan pengertian yang peneliti ambil.
1. Prestasi belajar adalah hasil belajar siswa setelah siswa melakukan
kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes.
2. Metode eksperimen adalah metode pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan, menyelidiki dan
F. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode eksperimen dalam
upaya meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda
siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun
pelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode eksperimen dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda kelas V
SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014.
G. Manfaat Penulisan
Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang penggunaan metode
eksperimen dalam proses belajar mengajar IPA, antara lain:
1. Peneliti
Memperoleh pengalaman dalam melakukan PTK khususnya
menggunakan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri
Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014.
2. Siswa
Memberikan pengalaman mempelajari perubahan benda dengan
menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas V SD Negeri Danurejo
3. Sekolah
Menambah bahan bacaaan terkait dengan PTK khususnya
menggunakan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri
Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014.
4. Prodi
Menambah bahan bacaaan terkait dengan PTK khususnya
menggunakan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri
6 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian
yang relevan.
1. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Martini Dwi Purnama tahun 2009
dengan judul “Penerapan pakem dengan metode eksperimen untuk
meningkatkan hasil belajar IPA materi benda dan sifatnya di kelas V SDN
Kebonsari 4 Kota Malang”. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan minat siswa dari aspek proses selama berlangsung kegiatan
pembelajaran melalui lembar aktifitas siswa selama mengikuti proses
pembelajaran dari siklus I ke siklus II sebesar 23.8 dari 56,8 menjadi 80,6
dengan skor maksimal 100%. Kemudian adanya peningkatan hasil belajar
siswa dari aspek pemahaman sebelum penerapan tindakan dan sesudah
penerapan tindakan sebesar 29% dari 67.8 menjadi 78.
2. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Joko Purnomo tahun 2012
program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan judul “Peningkatan
Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Metode Eksperimen Pada Materi
Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bakung, Klaten Semester
Genap Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan penggunaan metode eksperimen minat siswa meningkat, dari
kondisi awal menunjukkan rata-rata minat siswa adalah 8,03 mengalami
skor maksimal 100%. Sedangkan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat
dari data kondisi awal siswa pada tahun pelajaran 2010/2011 dengan nilai
rata-rata siswa 61,21 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar
36,36%. Setelah dikenai tindakan pada siklus I, nilai rata-rata siswa kelas
V tahun pelajaran 2011/2012 meningkat menjadi 73,95 dari yang semula
61,21. Peningkatan nilai rata-rata siswa dari kondisi awal ke siklus I
meningkat sebesar 12,74%. Sedangkan persentase siswa yang mencapai
KKM pada siklus I sebesar 72,73% dari kondisi awal yang semula
36,36%. Kemudian dilanjutkan tindakan pada siklus II dengan
menggunakan metode eksperimen sehingga dapat meningkatkan nilai
rata-rata kelas menjadi 80,02. Peningkatan nilai rata-rata-rata-rata siswa dari siklus I ke
siklus II meningkat sebesar 6,07%. Sedangkan persentase siswa yang
mencapai KKM pada siklus II sebesar 84,85%. Peningkatan persentase
siswa yang mencapai KKM dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar
12,12%.
Dari penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Atas dasar itu peneliti akan menggunakan metode eksperimen di SD.
B. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas
adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan
belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah Sudjana (1996: 203).
Suratinah Tirtonegoro (1984:43) menyatakan prestasi belajar adalah
pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf,
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
setiap anak dalam periode tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar merupakan hasil belajar siswa yang diperoleh dengan cara tes maupun
non tes. Hasil tersebut merupakan cerminan anak sesudah mengalami proses
belajar. Aspek belajar ada 3 macam yaitu aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Banyak hal yang mempengaruhi prestasi belajar. Syah Muhibbin
(1995: 132) menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar
siswa. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi 3 macam yaitu
sebagai berikut:
1. Faktor internal (faktor dari siswa)
a. Aspek fisiologis yaitu berkenaan dengan kondisi umum jasmani,
tonus/tegangan otot, organ-organ seperti tingkat kesehatan indera
pendengaran dan indera penglihatan.
b. Aspek psikologis yaitu intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi .
2. Faktor eksternal siswa dapat dibagi menjadi dua macam yaitu
a. Faktor lingkungan social meliputi guru, para staf administrasi, dan
dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan
siswa tersebut.
b. Faktor lingkungan nonsosial meliputi gedung sekolah dan letaknya,
rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
c. Faktor pendekatan belajar yaitu suatu upaya belajar siswa dengan
menggunakan berbagai strategi dan metode belajar. Penggunaan
metode yang tepat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
C. Metode Eksperimen
1. Pengertian Metode Eksperimen
Jusuf Djajadisastra (1981:10) mengemukakan bahwa metode
eksperimen adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan
kepada murid untuk menemukan sendiri sesuatu fakta yang diperlukannya
atau ingin diketahuinya. Metode eksperimen adalah cara penyajian
pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2006: 84).
Dari pengertian metode eksperimen di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa metode eksperimen adalah suatu metode mengajar yang mengajak
siswa untuk melakukan percobaan guna mengetahui informasi yang ingin
2. Pelaksanaan Metode Eksperimen
Pelaksanaan metode eksperimen dikemukakan oleh Djajadisastra
(1982: 11-12) sebagai berikut:
a. Kegiatan guru
1) Menetapkan tujuan eksperimen.
2) Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.
3) Memberikan penjelasan tentang apa yang harus dilakukan dan apa
yang tidak boleh dilakukan
4) Mengecek apakah semua siswa sudah memperhatikan semua alat
dan petunjuk.
5) Meminta murid untuk meyiapkan catatan untuk mencatat seluruh
proses eksperimen.
6) Menyuruh para siswa untuk memulai eksperimen.
7) Selama eksperimen berlangsung, guru berkeliling dan mengamati
siswa
8) Melakukan diskusi mengenai apa yang ditemukan siswa.
9) Meminta siswa menyimpulkan dan membuat laporan mengenai
eksperimen yang telah dilakukan dan menyerahkan kepada guru
untuk diperiksa.
b. Kegiatan siswa
1) Siswa mendengarkan semua petunjuk guru dengan baik dan
2) Mempersiapkan catatan atau alat tulis yang diperlukan untuk
mencatat hal penting atau laporan.
3) Menerima dan mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan
dalam eksperimen.
4) Menjaga alat-alat dan memperlakukan dengan hati-hati agar tidak
rusak, jatuh atau menimbulkan bahaya, baik bagi dirinya maupun
orang lain.
5) Pada saat eksperimen dilakukan, memperhatikan dengan teliti dan
cermat segala proses yang sedang berlangsung. Mencatat seluruh
proses dan bila ada hal yang tidak dimengerti, segera bertanya
kepada guru.
6) Setelah mencuci tangan setelah selesai melakukan eksperimen,
lebih-lebih bila telah menggunakan zat-zat yang mungkin
mengandung racun atau membahayakan kesehatan bila termakan.
7) Menyelesaikan laporan.
8) Mengikuti diskusi.
3. Langkah-langkah Metode Eksperimen
Anitah (2007:5-29) mengemukakan agar pembelajaran dapat
berjalan dengan baik maka penggunaan metode eksperimen dapat
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam
b. Memberikan petunjuk dan informasi mengenai tugas yang harus
dilaksanakan selama eksperimen
c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran
kerja/pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis sehingga
siswa dalam pelaksanaannya tidak banyak mendapat kesulitan dan
membuat laporan
d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen yang dilakukan
dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas
4. Kelebihan dan kekurangan metode eksperimen
Jusuf Djajadisastra (1981:16-17) menyatakan kebaikan atau
keuntungan metode eksperimen adalah sebagai berikut:
a. Meniadakan kemungkinan timbulnya verbalisme
b. Mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian
c. Karena mengamati sendiri suatu proses atau kejadian, maka menjadi
benar-benar yakin akan hasil atau sesuatu proses
d. Menjadi lebih bersikap hati-hati, teliti, mampu berpikir analitis, dan
tidak begitu saja percaya pada “kata orang”
e. Sesuai dengan perkembangan siswa yang selalu tertarik pada realitas
atau obyek-obyek yang nyata dari alam sekitarnya
f. Sesuai dengan jiwa anak yang selalu mengadakan eksplorasi
g. Sesuai dengan prinsip didaktik modern, yaitu mengembangkan sikap
inovatif (mencari sesuatu yang baru, hasrat menemukan sesuatu yang
baru)
h. Memupuk dan mengembangkan sikap berpikir ilmiah, yaitu suatu
sikap hidup untuk memahami sesuatu melalui data yang dapat
dikumpulkan, melakukan percobaan, dan menarik kesimpulan
i. Membangkitkan hasrat ingin tahu pada anak
j. Memperkaya pengalaman dan meningkatkan ketrampilan
D. IPA
1. Hakekat IPA
Srini (2001:1) mengemukakan bahwa Ilmu Penegtahuan Alam
adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan
dalam alam. Ilmu pengetahuan Alam menawarkan cara-cara untuk dapat
memahami dan mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam dan
supaya dapat hidup di dalam alam. Susanto, Ahmad menambahkan IPA
merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui
pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan
dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan
(2013: 167). Dari pengertian di atas IPA merupakan ilmu yang
2. Kompetensi Dasar
Materi perubahan benda merupakan salah satu bagian dalam
pembelajaran IPA. Siswa diharapkan mampu mengetahui benda sebelum
dan sesudah mengalami perubahan. Ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan perubahan pada benda yaitu pemanasan, pendinginan,
pembakaran, pencampuran dengan air, pembusukan, dan perkaratan
(Haryanto, 2004: 98).
a. Pemanasan
Air dalam panci akan menjadi cairan yang bergejolak jika
dipanaskan, hal tersebut disebut mendidih. Es yang berwujud padat,
tetapi jika dipanaskan akan berubah menjadi air yang berwujud cair.
Wujud air dapat berubah menjadi gas jika dipanaskan. Jadi pemanasan
menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Wujud padat dapat
berubah menjadi cair. Wujud cair dapat berubah menjadi gas.
b. Pendinginan
Pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud.
Wujud cair dapat berubah menjadi padat. Wujud gas berubah menjadi
cair.
c. Pembakaran
Kertas yang dibakar dapat berubah bentuk menjadi arang.
Warna kertas yang semula putih berubah menjadi hitam. Bentuk kertas
yang berupa lembaran berubah menjadi arang. Kertas yang lebih keras
pemabakaran dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk,
warna, kekerasan, kelenturan, dan bau.
d. Pencampuran dengan air
Semen yang dicampur air yang mula-mula menjadi cairan yang
keras lama-lama semen akan memadat. Semen yang bersifat lunak
menjadi semen yang keras.
e. Pembusukan
Buah yang dibiarkan diudara yang terbuka lama-kelamaan akan
mengalami proses pembusukan. Proses tersebut dapat diamati dari
warna buah yang semakin kecokelatan, semakin lunak, dan bau yang
busuk. Jadi, pembusukan dapat menyebabkan benda mengalami
perubahan bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.
f. Perkaratan
Logam yang terkena air lama kelamaan akan mengalami proses
perkaratan. Warna besi berubah menjadi kecokelatan dan mudah
rapuh. Jadi, perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami
perubahan warna dan kekerasan.
E. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA bukan hanya menghafal informasi yang diberikan
guru. Siswa harus aktif ikut serta dalam proses pembelajaran demi memahami
materi secara mendalam. Metode eksperimen memudahkan siswa memahami
informasi tentang proses perubahan benda tersebut. Informasi yang ditemukan
siswa akan lebih bermakna sehingga akan mudah dipahami siswa. Dengan
demikian penggunakan metode eksperimen diharapkan agar meningkatkan
prestasi belajar siswa.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, dirumuskan
hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri I
Danurejo, Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014 dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Pemberian petunjuk dan informasi mengenai tugas yang harus
dilaksanakan selama eksperimen
c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/
pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis
d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen yang dilakukan
dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas
2. Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA
pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri I Danurejo,
17 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti yaitu Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Zainal, dkk, 2009: 3). Susilo
(2007: 19-24) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas dilaksanakan
melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Langkah-langkah dalam PTK merupakan satu daur ulang atau siklus
yaitu sebagai berikut:
B.
Siklus 1 Siklus 2
Gambar 1 Siklus dalam PTK Perencanaan
Tindakan
Observasi Refleksi
Perencanaan
Tindakan
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan awal dari setiap siklus. Kegiatan
perencanaan meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, dan
perumusan masalah.
2. Pelaksanaan/tindakan
Implementasi tindakan dalam proses pembelajaran yang sesuai
dengan perencanaan pembelajaran yang sudah disusun.
3. Pengamatan/observasi
Kegiatan mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran.
Hasil observasi dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan refleksi
dan revisi untuk menyusun rencana dan tindakan selanjutnya.
4. Refleksi
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk evaluasi
yang dilakukan guru dan tim pengamat. Berdasarkan hasil refleksi peneliti
akan menentukan perencanaan langkah selanjutnya.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini diadakan di Sekolah Dasar Negeri Danurejo 1 yang
terletak di desa Danurejo, Mertoyudan, Magelang.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Siswa SD Negeri Danurejo 1 tahun
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar dengan
menggunakan metode eksperimen pelajaran IPA materi perubahan benda
siswa kelas VA SD Negeri Danurejo 1 tahun pelajaran 2013/2014.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan pada semester genap
tahun pelajaran 2013/2014 yakni bulan Agustus-Maret2014.
Tabel 1. Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Bulan
Agustus Septem Okt Nov Des Jan Feb Maret
1 Observasi pra penelitian √
2 Penyusunan Proposal √ √
3 Permohonan izin penelitian √ √
4 Pengumpulan data √ √
5 Pengolahan data √
6 Penyusunan laporan √
7 Ujian skripsi √
8 Revisi √
C. Rencana Tindakan 1. Persiapan
a. Permintaan izin kepada Kepala SD Negeri Danurejo 1
b. Mengamati daftar nilai siswa tahun sebelumnya
c. Melakukan observasi pada siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 mata
d. Menyusun proposal penelitian.
e. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi
pokoknya.
f. Menyusun perangkat pembelajaran (silabus, RPP, LKS, dan soal).
g. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di
kelas, misalnya media/alat peraga.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan
tindakan kelas sebagai berikut:
a. Siklus I
Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan,
dimana setiap pertemuan beralokasikan 2 JP.
1) Rencana Tindakan
Peneliti menyusun silabus, RPP, LKS, bahan ajar, soal
evaluasi dan kunci jawaban, media, alat dan bahan percobaan,
membagi siswa dalam kelompok.
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I
a) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan yang akan
dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
b) Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang rancangan atau
c) Siswa melaksanakan kegiatan percobaan yang ada di dalam
LKS secara berkelompok (masing-masing kelompok
beranggotakan 4-5 orang).
d) Siswa membuat laporan hasil percobaan yang ada dalam LKS.
e) Siswa melakukan presentasi hasil laporan kegiatan yang telah
dibuat. Mengadakan tes atau evaluasi pembelajaran (siklus I
pertemuan kedua).
3) Observasi
Peneliti bersama tim pengamat melakukan pengamatan
terhadap proses belajar siswa dengan menggunakan metode
eksperimen.
4) Refleksi
Peneliti berefleksi setelah proses pembelajaran selesai.
Selama proses refleksi peneliti dibantu tim pengamat untuk
berefleksi bersama untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
selama proses berlangsung.
b. Siklus II
Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan,
dimana setiap pertemuan beralokasikan 2 JP.
1) PerencanaanTindakan
Peneliti memperbaiki RPP, LKS berdasarkan hasil refleksi.
Selanjutnya melanjutkan pembelajaran siklus I dan diakhiri dengan
2) Pelaksanaan Siklus II
a) Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang rancangan atau
petunjuk kegiatan yang akan dilakukan.
b) Siswa melaksanakan percobaan yang ada di dalam LKS secara
berkelompok (masing-masing kelompok beranggotakan 4-5
orang).
c) Siswa membuat laporan dari hasil kegiatan yang telah
dilakukan.
d) Siswa melakukan presentasi laporan kegiatan percobaan secara
bergantian di depan kelas.
e) Mengadakan tes atau evaluasi pembelajaran (siklus II
pertemuan kedua).
3) Observasi
Peneliti bersama tim pengamat melakukan pengamatan
terhadap proses belajar siswa dengan menggunakan metode
eksperimen.
4) Refleksi
Peneliti berefleksi selama proses mengajar. Selama proses
refleksi peneliti dibantu tim pengamat untuk berefleksi bersama
untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen berhasil mencapai target akhir yang
D. Instrumen Penelitian
Peubah dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Data mengenai
prestasi belajar diperoleh menggunakan tes. Tes yang digunakan peneliti
berbentuk tes tertulis yaitu pilihan ganda. Soal yang diberikan siswa setiap
siklusnya berjumlah 20 soal. Setiap soal mempunyai skor satu jika benar dan
skor nol jika salah. Berikut indikator, cara memperoleh data dan juga
instrumen yang digunakan.
Tabel 2: Peubah dan Instrumen Penelitian
No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen 1 Prestasi
Tabel 3. Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II
No Jenis Soal Jumlah Soal Skor Maksimal Tiap Soal
Jumlah skor maksimal
1 Tes objektif 20 1 20
E. Validitas Perangkat Pembelajaran dan Penelitian
Masidjo (1995:242) berpendapatbahwa validitas suatu tes adalah taraf
sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas ditempuh melalui expert judgement dan empiris. Expert Judgement
yaitu ditempuh dengan cara mengkonsultasikan perangkat pembelajaran yang
sudah dibuat peneliti kepada ahli. Ahli yang dimaksud adalah guru lain yang
sudah mempunyai gelar sarjana dan kepala sekolah. Sedangkan empiris yaitu
digunakan untuk menguji soal evaluasi yang sudah dibuat peneliti.
1. Perangkat pembelajaran
Di bawah ini adalah hasil validasi instrumen pembelajaran meliputi
silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar. Instrumen pembelajaran ini
divalidasikan kepada 3 orang ahli yaitu 2 Kepala Sekolah, dan 1 Guru
IPA. Hasil penghitungan validasi perangkat pembelajaran adalah sebagai
berikut :
Tabel 4. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
No Perangkat
pembelajaran Expert judgement Hasil
1 Silabus Kepsek SD Banyurojo 4,7
Kepsek SD N Danurejo 1 4 Guru SD N Danurejo 1 4,1
Rata-rata 4,3
2 RPP Kepsek SD Banyurojo 4,6
Kepsek SD N Danurejo 1 4,1
Guru SD N Danurejo 1 4
Rata-rata 4,2
3 LKS Kepsek SD Banyurojo 4,8
Kepsek SD N Danurejo 1 4,5 Guru SD N Danurejo 1 4,4
No Perangkat
pembelajaran Expert judgement Hasil
4 Bahan Ajar Kepsek SD Banyurojo 4,8
Kepsek SD N Danurejo 1 3,2 Guru SD N Danurejo 1 4,2
Rata-rata 4,1
Tabel 5. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran
No Skor Kriteria
1 4,2-5 Sangat baik 2 3.4-4,1 Baik 3 2,6-3,3 Cukup 4 1,8-2,5 Kurang baik 5 1-1,7 Sangat kurang baik
Dari hasil skor penghitungan rata-rata validasi perangkat
pembelajaran (silabus, RPP, LKS, bahan ajar) di atas, diperoleh skor
rata-rata silabus adalah 4,3 dengan kriteria sangat baik. Skor rata-rata-rata-rata RPP
adalah 4,2 dengan kriteria sangat baik. Skor rata-rata LKS adalah 4,6
dengan kriteria sangat baik. Skor rata-rata bahan ajar adalah 4,1 dengan
kriteria baik. Dari penghitungan di atas, diperoleh skor rata-rata
keseluruhan perangkat pembelajaran 4,3. Hasil skor penghitungan tersebut
termasuk dalam kriteria sangat baik, sehingga perangkat pembelajaran ini
2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut :
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Standar
Soal evaluasi sebelum diberikan ke siswa di hitung validitasnya
dengan cara diujikan ke siswa sekolah lain. Peneliti memilih SD
Banyurojo karena terletak dalam satu wilayah yang sama dan mempunyai
akreditasi yang sama. Hasil uji empiris dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 7. Hasil Penghitungan Validasi Soal Siklus I
No
No
soal r hitung r tabel Keputusan 9 0,31 0,361 Tidak valid->> Direvisi 10 -0,043 0,361 Tidak valid 11 0,35 0,361 Tidak valid->> Direvisi 12 -0,19 0,361 Tidak valid 13 0 0,361 Tidak valid 14 0,34 0,361 Tidak valid->> Direvisi 15 0,33 0,361 Tidak valid->> Direvisi 16 0,42 0,361 Valid
17 0,25 0,361 Tidak valid->> Direvisi 18 0,19 0,361 Tidak valid->> Direvisi 19 0,14 0,361 Tidak valid->> Direvisi 20 0,48 0,361 Valid
21 0,048 0,361 Tidak valid 22 0,40 0,361 Valid
23 0,14 0,361 Tidak valid->> Direvisi 24 0,39 0,361 Valid 30 0,30 0,361 Tidak valid->> Direvisi
Tabel 8. Hasil Penghitungan Validasi Soal Siklus II
No
soal r hitung r tabel Valid/tidak valid 1 0,37 0,361 Valid
2 0,30 0,361 Tidak valid->> Direvisi 3 -0,02 0,361 Tidak valid
4 0,37 0,361 Valid 5 -0,08 0,361 Tidak valid 6 0,40 0,361 Valid 7 -0,13 0,361 Tidak valid
8 0,34 0,361 Tidak valid->> Direvisi 9 0,20 0,361 Tidak valid->> Direvisi 10 0,34 0,361 Tidak valid->> Direvisi 11 0,26 0,361 Tidak valid->> Direvisi 12 0,06 0,361 Tidak valid
No
soal r hitung r tabel Valid/tidak valid 15 0,33 0,361 Tidak valid->> Direvisi 16 0,10 0,361 Tidak valid->> Direvisi 17 0,086 0,361 Tidak valid
18 0,32 0,361 Tidak valid->> Direvisi 19 0,08 0,361 Tidak valid
20 -0,04 0,361 Tidak valid
21 0,1 0,361 Tidak valid->> Direvisi 22 -0,16 0,361 Tidak valid
23 0,28 0,361 Tidak valid->> Direvisi 24 0,15 0,361 Tidak valid->> Direvisi 25 0,17 0,361 Tidak valid->> Direvisi 26 0,31 0,361 Tidak valid->> Direvisi 27 -0,08 0,361 Tidak valid
28 0,15 0,361 Tidak valid->> Direvisi 29 -0,05 0,361 Tidak valid
30 0,01 0,361 Tidak valid
Dari hasil penghitungan validitas I pada soal siklus I dan soal
siklus II di atas, soal-soal yang valid digunakan untuk soal evaluasi dalam
penelitian. Soal yang tidak valid kemudian direvisi untuk melengkapi
indikator pada kisi-kisi soal. Soal yang tidak valid direvisi dan
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing sehingga mendapatkan validasi
berdasarkan expect judgement.
F. Teknik Pengumpulan Data
Tes hasil belajar diperlukan untuk mengukur prestasi belajar dengan
menggunakan metode eksperimen. Data untuk prestasi belajar diperoleh
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data atau informasi yang dikumpulkan,
kemudian dianalisis dalam panelititan ini.
Analisis data mengenai prestasi belajar dengan cara membandingkan
skor hasil evaluasi keadaan awal, siklus I, dan siklus II sesuai dengan kriteria
keberhasilan yang telah ditentukan. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut :
1. Cara menghitung peningkatan prestasi belajar
Kognitif
a. Penskoran
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0
b. Menghitung jumlah skor tiap siswa
c. Menghitung nilai setiap siswa dengan rumus:
d. Menghitung Nilai Rata-rata
Ket : ∑N = Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa
n = Jumlah seluruh siswa
Nilai Akhir = jumlah skor setiap siswa x 5
Nilai rata-rata (N) =
n N
e. Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM, dengan
rumus:
Berikut kriteria keberhasilan yang diharapkan peneliti:
Tabel 9. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa
No Peubah Indikator
Kriteria Keberhasilan Kondisi
awal
Akhir siklus 1
Akhir siklus 2 1 Prestasi
belajar siswa
Rata-rata nilai ulangan
Persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM
60
40%
70
60%
80
31 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Proses (PTK)
a. Siklus I
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu tanggal 20 dan
21 November 2013 dengan materi perubahan benda karena pemanasan
dan perubahan benda karena pendinginan. Siklus I, siswa dibagi dalam
kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 dan 5 siswa.
1) Perencanaan
Peneliti dalam Siklus I untuk menilai prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran IPA, peneliti amenyusun silabus, RPP, LKS,
bahan ajar, soal evaluasi dan kisi-kisi yang sudah divalidasi oleh
ahli. Peneliti menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk
pertemuan pertama yaitu tabung elemeyer, air, alat pembakar,
spirtus, korek api, dan es. Untuk pertemuan dua Siklus I perubahan
benda karena pembakaran, peneliti menyiapkan bahan dan alat
yaitu plastik, lilin, lidi, korek api dan kertas.
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan 1
Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama
dilaksanakan pada tanggal 20 November 2013. Materi
karena pendinginan. Langkah-langkah pembelajaran sudah ada
pada RPP.
Siswa datang lebih awal sebelum pelajaran dimulai
untuk menghafal juz amma yang dilaksanakan setiap pagi di
sekolah. Sebelum masuk kelas, siswa berbaris terlebih dahulu
di depan kelas dan ketua kelas menyiapkan barisan. Kemudian
setelah masuk kelas, salah satu siswa memimpin doa dan
selanjutnya salam ABITA yaitu Abita Abita Abita Merah Putih
Ya. ABITA singkatan dari Aku Bangga Indonesia Tanah Airku
dipimpin oleh ketua kelas.
Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan
salam dilanjutkan dengan absensi kepada siswa. Guru
membangkitkan semangat siswa dengan cerita yang terkait
dengan materi. Ketika guru bercerita siswa belum antusias dan
masih ada yang belum fokus dengan perubahan benda sebagai
apersepsi. Kemudian dari apersepsi tersebut guru dan siswa
bersama-sama merumuskan masalah dan hipotesis. Selanjutnya
guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan inti guru membagi Lembar Kerja dalam
kelompok yang heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4 dan 5
siswa. Selanjutnya diberi LKS, kemudian siswa duduk dalam
tempat duduk, siswa masih bingung dalam pengaturan
kelompok. Perwakilan setiap kelompok mengambil alat dan
bahan percobaan yaitu tabung elemeyer, air, alat pembakar,
spirtus, korek api dan es. Selanjutnya siswa dalam kelompok
melakukan percobaan perubahan benda karena pemanasan dan
pendinginan sesuai petunjuk LKS.
Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dan mengambil
kesimpulan dalam kelompok. Guru berkeliling mengamati
siswa serta memberikan motivasi dan mengarahkan siswa.
Dalam kelompok masih ada beberapa siswa yang pasif dan
belum bisa bekerja sama dalam kelompok. Setelah semua
kelompok selesai diskusi, dilanjutkan persentasi perwakilan
setiap kelompok di depan kelas. Ketika persentasi di depan
kelas siswa masih kelihatan malu-malu dan belum ada
kesadaran untuk mewakili kelompoknya. Akhirnya guru
menunjuk kelompok II untuk presentasi di depan kelas. Ketika
persentasi siswa melaporkan hasil diskusinya. Kelompok lain
dipersilahkan memberi tanggapan mengenai kesimpulan dari
kelompok II.
Seusai presentasi kelompok, alat dan bahan percobaan
pertama dikumpulkan dilanjutkan dengan mengambil alat dan
bahan percobaan kedua yaitu plastik, lilin, lidi, korek api dan
terlatih, kelihatan ragu. Tapi ada kelompok yang sudah punya
inisiatif untuk mengambil bahan dan alat sendiri tanpa
diperintah. Setelah semua siswa mengambil bahan dan alat
guru mengecek alat dan bahan. Selanjutnya mereka melakukan
eksperimen mengenai perubahan benda karena pembakaran ada
yang menghidupkan korek siswa lain memegang kertas untuk
dibakar, lilin, lidi dan plastik secara bergantian.
Siswa berdiskusi bersama untuk menarik kesimpulan.
Dalam diskusi guru mengingatkan untuk semua anggota
kelompok aktif menyampaikan pendapat. Ada pula yang
mencoba membaca buku sumber. Selesai menarik kesimpulan,
siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok ke depan
kelas. Siswa dalam presentasi percobaan kedua ini juga belum
berani maju secara sukarela. Siswa masih harus ditunjuk oleh
guru. Kemudian guru menunjuk kelompok IV. Saat presentasi
kelompok IV melakukan eksperimen di depan kelas dan
membacakan kesimpulan kelompoknya.
Kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menarik
kesimpulan bersama. Kemudian guru memberi penguat kepada
siswa. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Tapi
siswa masih malu-malu untuk bertanya. Kemudian guru
menjelaskan ulang. Alat dan bahan dikumpulkan ke depan
Setelah berefleksi, siswa mengerjakan soal evaluasi. Setelah
selesai mengerjakan soal evaluasi. Guru menyampaikan
rencana tindak lanjut. Kemudian salam dan doa penutup.
b) Pertemuan 2
Pertemuan kedua, dilaksanakan tanggal 21 Nopember
2013. Pada pertemuan kedua, siswa membuktikan penyebab
perubahan benda kemudian dilanjutkan mengerjakan soal
evaluasi Siklus I.
Siswa sebelum masuk kelas ada pembiasaan menghafal
juz ama. Setelah menghafal juz ama, siswa berbaris di depan
kelas, disiapkan oleh ketua kelas. Setelah masuk kelas, ketua
kelas memimpin berdoa. Dalam kegiatan awal, guru mengawali
pembelajaran dengan salam, absensi kehadiran siswa
dilanjutkan. Guru membangkitkan semangat siswa dengan
salam ABITA supaya anak fokus pada materi pembelajaran.
Dilanjutkan dengan apersepsi yaitu bertanya jawab mengenai
penyebab perubahan benda karena pemanasan, pendinginan
dan pembakaran. Dibimbing oleh guru siswa membuat
hipotesis. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan inti, siswa dibagi dalam kelompok. Setiap
kelompok beranggotakan 4 dan 5 siswa. Kelompok ini sama
dalam kelompok, siswa kemudian mengatur tempat duduk dan
meja. Setiap kelompok salah satu siswa untuk mengambil
bahan dan alat. Siswa kemudian langsung melakukan
percobaan untuk mengetahui penyebab perubahan benda.
Mereka mengerjakan LKS sesuai petunjuk LKS. Selesai
mengerjakan LKS, siswa menarik kesimpulan dalam
kelompok. Setelah semua kelompok selesai maka diskusi
dibawa ke kelas klasikal. Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk presentasi hasil diskusinya dengan membuktikan
percobaan di depan kelas. Dalam pertemuan dua ini, siswa
banyak yang menawarkan diri.
Kegiatan akhir, dalam kegiatan ini siswa bersama-sama
dengan guru membuat kesimpulan. Guru memberi penguatan
tentang penyebab perubahan benda yang baru saja dipelajari.
Siswa kemudian diberi kesempatan untuk bertanya jawab dan
dilanjutkan refleksi secara lisan. Setelah selesai refleksi, siswa
mengerjakan soal evaluasi untuk siklus I. Selesai mengerjakan
soal evaluasi, kemudian guru memberi rencana tindak lanjut
yaitu membuat ringkasan dan diakhiri dengan salam penutup.
3) Observasi
Saat proses pembelajaran berlangsung, guru juga
melakukan observasi. Dari hasil observasi pertemuan pertama,
kelompok dan pengaturan kursi dan meja siswa juga masih malu
untuk menawarkan diri dalam presentasi kelas. Dalam
pengambilan bahan dan alat harus disuruh guru. Dalam kelompok
belum terlihat bekerja sama.
Hasil observasi pertemuan kedua, siswa sudah terlihat tidak
malu dalam menyampaikan diskusi di depan kelas. Salah satu
siswa dari kelompok punya inisiatif tanpa disuruh guru dan berani
maju di depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas.
4) Refleksi
Siklus I pertemuan pertama ini sudah sesuai dengan alokasi
waktu yang telah ditentukan. Metode yang digunakan membuat
siswa aktif. Media alat dan bahan pun menarik. Pengaturan tempat
duduk kelompok masih membuat bingung siswa. Untuk mengatasi
hal tersebut, ketika dibagi kelompok maka papan kelompok yang
terbuat dari asturo langsung diletakkan di meja per kelompok.
Dengan demikian, siswa akan mudah mencari kelompok dan akan
mudah mencari kelompok dan akan mudah dalam mengatur tempat
duduk. Pada saat percobaan siswa yang kurang bisa berkomunikasi
sedikit demi sedikit akan bisa berkomunikasi dengan teman
kelompoknya. Masih ada siswa yang belum bekerja sama dalam
kelompok. Untuk mengatasi hal tersebut guru memberi arahan
kepada siswa supaya ikut berpartisipasi dalam kelompok. Selain
Pengambilan alat dan bahan siswa belum jelas. Perwakilan
dari kelompok belum ditentukan tugasnya. Untuk mengatasi hal
tersebut, pertemuan berikutnya dalam kelompok ada yang ditunjuk
sebagai ketua. Kemudian ketua yang mengambil alat dan bahan.
Siklus I pertemuan kedua membahas mengenai penyebab
perubahan benda karena pembakaran. Kegiatan pembelajaran
dilakukan sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen. Alokasi waktu sesuai yang telah
ditentukan. Dengan adanya media, alat dan bahan percobaan materi
lebih menarik.
Hasil dari penelitian siklus I menunjukkan bahwa adanya
peningkatan prestasi belajar siswa di mana nilai rata-rata siswa
yang pada kondisi awal adalah 60 naik menjadi 89 pada siklus I.
Dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM naik 60% dari
kondisi awal sebesar 40% menjadi 100% pada siklus I. Walaupun
hasil dari siklus I telah menunjukkan adanya kemajuan, namun
peneliti merasa bahwa hasil masih kurang maksimal sehingga
dirasa perlu untuk melanjutkan ke siklus selanjutnya.
b. Siklus II
1) Perencanaan
Penilai pada siklus I untuk menilai prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran IPA peneliti menyusun silabus, RPP, LKS,
bahan ajar, soal evaluasi dan kisi-kisi. Kemudian alat dan bahan
baru, sayuran baru, tomat baru, jeruk lama, apel lama, sayuran
lama, tomat lama, paku baru, plastik baru, paku lama, plastik lama,
seng lama dan seng baru. Peneliti membagi siswa dalam kelompok.
Peneliti berharap semua siswa dapat aktif kerja dalam kelompok
dan tidak ada siswa yang hanya berdiam diri. Selanjutnya siswa
melakukan eksperimen.
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan 1
Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama
dilaksanakan pada tanggal 25 Nopember 2013. Sebelum masuk
kelas siswa berbaris di depan kelas. Ketua kelas menyiapkan
barisan kemudian mengurutkan barisan yang paling rapi untuk
masuk kelas.
Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan
salam dilanjutkan dengan absensi kepada siswa. Setelah itu,
guru membangkitkan semangat siswa dengan bercerita yang
terkait dengan materi pembelajaran, siswa terlihat sangat
tertarik dan bersemangat. Siswa juga diajak tepuk kompak agar
lebih semangat. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab terkait dengan perubahan benda karena
pembusukan dan perkaratan. Kemudian dari apersepsi tersebut
guru dan siswa bersama-sama merumuskan masalah dan
hipotesis. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan
Kegiatan inti, guru membagi siswa ke dalam kelompok
yang beranggotakan 4 dan 5 siswa. Bahan kelompok sudah
disiapkan di setiap meja. Siswa langsung duduk di
kelompoknya masing-masing, guru membagi LKS di tiap
kelompok. Kemudian perwakilan dari kelompok salah satu
siswa mengambil bahan dan alat percobaan yaitu jeruk baru,
apel baru, sayuran baru, tomat baru, jeruk lama, apel lama,
sayuran lama, tomat lama, paku baru, plastik baru, paku lama,
plastik lama, seng lama dan seng baru. Selanjutnya siswa dalam
kelompok melakukan percobaan mengenai penyebab
perubahan benda karena pembusukan dan perkaratan sesuai
dengan petunjuk LKS. Dalam melakukan percobaan semua
siswa terlihat aktif di dalam kelompok. Kemudian siswa
berdiskusi mengerjakan LKS dan mengambil kesimpulan
dalam kelompok. Setelah semua kelompok selesai, dilanjutkan
presentasi kelompok, siswa sangat antusias. Semua siswa ingin
maju ke depan untuk presentasi. Kemudian guru memilih
kelompok yang mengacungkan tangan paling dulu presentasi.
Guru memberi tahu kalau nanti semua siswa akan mendapat
giliran untuk menjawab pertanyaan.
Kelompok I mempresentasikan hasil diskusi ke depan
kelas. Hasil jawaban dari kelompok I semua siswa setuju.
Selanjutnya guru menyuruh siswa setelah selesai percobaan
buah yang baru bisa dimakan bersama.
Siswa melakukan percobaan kedua. Siswa dalam
kelompok saling berdiskusi dalam menjawab LKS. Selesai
diskusi, guru memberi kesempatan pada semua siswa untuk
mempresentasikan hasil di depan kelas. Semua siswa antuasias
untuk menjawab pertanyaan. Akhirnya guru menunjuk
kelompok II. Kelompok III maju ke depan kelas membacakan
jawabannya. Selesai menjawab guru memberi penguat dengan
tepuk tangan.
Siswa melakukan percobaan ketiga siswa terlihat sangat
antusias. Semua siswa aktif dalam kelompok. Selesai
percobaan yang ketiga dilanjut presentasi. Selesai presentasi
bahan dan alat dikumpulkan. Percobaan keempat yaitu gula,
semen, garam, sendok, air dan gelas. Dalam kelompok siswa
sudah aktif. Guru berkeliling memberi bimbingan dan motivasi.
Sebagai percobaan, keempat siswa diberi kesempatan untuk
mempresentasikan di depan kelas untuk membacakan hasil
diskusi sambil membuktikan percobaannya. Selesai presentasi
bahan dan alat dibersihkan.
Kegiatan akhir, guru bersama-sama dengan siswa
menyimpulkan materi. Guru kemudian memberi penguatan
mengenai materi. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk