• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE FIFO

Dalam dokumen 2011_DTSS_PCA_Cost_Accounting (Halaman 73-91)

2.1. Uraian dan Contoh

Pendekatan lain dalam akumulasi biaya produksi ke dalam harga pokok produksi massa adalah dengan metode Biaya Rata-rata dan metode First In First Out (FIFO). Dengan metode biaya rata-rata maka nilai Barang Dalam Proses pada awal periode akan dibebankan pada periode berjalan. Selain itu, bersama dengan biaya produksi periode yang bersangkutan, dihitung biaya rata-rata per unit produk. Sedangkan dengan metode FIFO, Barang Dalam Proses pada awal periode dihitung harga per unitnya. Selain itu unit baru dan biaya tambahan baru akan dihitung nilainya. Berikut ini disajikan contoh penghitungan harga pokok produksi massa dengan kedua metode tersebut.

PT. Toyota Astra Motor memproduksi kendaraan melalui tiga tahap yaitu perakitan, pengujian dan perampungan. Data berikut menunjukkan penyerapan biaya serta kinerja masing-masing departemen selama bulan Mei 2006.

Indikator Keberhasilan :

Setelah mempelajari materi diharapkan siswa mampu : 1. Mengkalkulasi biaya proses dengan metode biaya rata-rata. 2.. Mengkalkulasi biaya proses dengan metode FIFO

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 67S Post Clearance Audit 6767 67

Departemen Perakitan Pengujian Perampungan

Barang Dalam Proses, awal Mei 2006 ½ Upah/FOH 1/3Upah/FOH ¼ Upah/FOH

Unit 4.000 3.000 4.000

Biaya yang diserap: (dalam jutaan rupiah)

Dari departemen sebelumnya -- 5.400 14.400 Departemen yang bersangkutan. : -

Bahan

2.000 -- --

- Upah Langsung 1.240 910 900 - Biaya tak langsung 1.200 80 550

Departemen Perakitan Pengujian Perampungan

Biaya bulan Mei 2006

: - Bahan 19.840 -- -- - Upah Langsung 24.180 34.050 33.140 - Biaya tak langsung 22.580 30.018 19.430

Kuantitas ( dalam unit )

- Barang Dalam Proses, awal Mei 4.000 3.000 4.000 - Transfer dari departemen sebelumnya 40.000 38.000 36.000 - Transfer ke departemen selanjutnya 38.000 36.000 36.000 - Unit selesai yang ditahan 1.000 -- -- Unit dalam proses, akhir Mei 2006 3.000 4.000 3.000 Penyerapan biaya dalam WIP akhir 2/3 Upah/

Overhead 1/2 Upah/ Overhead 1/3 Upah/ Overhead Unit hilang 2.000 1.000 1.000

Saudara diminta menyajikan Laporan Biaya Produksi dengan metode biaya rata-rata dan FIFO untuk setiap departemen.

Kalkulasi Biaya Rata-rata Departemen Perakitan. PT Toyota Astra Motor

Departemen Perakitan

Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya Rata-rata Bulan Mei 2006

Skedul Kuantitas : (dalam unit )

Unit awal Barang Dalam Proses ( ½ Upah/ FOH) 4.000

Unit baru dalam proses 40.000 44.000

Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya 38.000

Unit selesai, masih ditahan 1.000

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 68S Post Clearance Audit 6868 68

Unit hilang Dalam Proses 2.000 44.000

Biaya yang dibebankan ke departemen ini (jutaan rupiah) Biaya Total

Biaya Per unit

WIP, awal : Bahan 2.000

Upah 1.240

Overhead Pabrik 1.200

Tambahan Biaya : Bahan 19.840 0,52

Upah langsung 24.180 0,62 Overhead pabrik 22.580 0,58 Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 71.040 1,72 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)

Ditransfer ke departemen berikutnya (38.000 x 1,72 jt) 65.360 Unit selesai – ditahan : 1.000 x 1,72 jt 1.720

Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006

Bahan : 3.000 x 0,52 jt,- 1.560 Upah : 3.000 x 2/3 x 0,62 jt,- 1.240

Ovh. Pabrik : 3.000 x 2/3 x 0,58 jt,- 1.160 5.680 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 71.040

Perhitungan tambahan:

Produksi Ekuivalen:

Bahan = 38.000 + 1.000 + 3.000 = 42.000 unit Upah dan FOH =38.00 + 1.000 + (2/3 x 3.000) = 41.000 Biaya per unit

Bahan = (2.000 + 19.840) jt/ 42.000 = 0,52 jt / unit Upah = ( 1.240 + 24.180 ) jt / 41.000 = 0,62 jt / unit FOH = (1.200 + 22.580) jt / 41.000 = 0,58 jt /unit

Kalkulasi Biaya Rata-rata Departemen Pengujian. PT Toyota Astra Motor

Departemen Pengujian

Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya Rata-rata Bulan Mei 2006

Skedul Kuantitas : (dalam unit )

Unit awal Barang Dalam Proses ( 1/3 Upah/ FOH) 3.000

Unit yang diterima dari dept Perakitan 38.000 41.000 Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya 36.000

Unit masih Dalam Proses ( semua bahan, 1/2 upah /FOH)

4.000

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 69S Post Clearance Audit 6969 69

Biaya yang dibebankan ke departemen ini (jutaan

rupiah)

Biaya Total

Biaya Per unit

Biaya dari departemen Perakitan

Barang Dalam proses ( 3.000 unit ) Transfer bulan ini ( 38.000 unit) Jumlah 41.000 unit 5.400 65.360 70.760 1,800 1,720 Penyesuaian dari departemen Perakitan atas unit

hilang

70.760 / ( 41.000 – 1.000 unit hilang)

1,769 Biaya tambahan departemen ini

WIP, awal : Upah 910

Overhead Pabrik 800

Tambahan Biaya : Upah Langsung 34.050 0,920 Overhead Pabrik 30.018 0,811

Jumlah biaya tambahan 65.778 1,731

Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 136.538 3,500 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)

Ditransfer ke departemen berikutnya (36.000 x 3,5 jt) 126.000 Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006

Biaya departemen Perakitan – disesuaikan (4.000 x 1,769 jt,-)

7.076 Upah : 4.000 x ½ x 0,920jt,- 1.840

Ovh. Pabrik : 4.000 x ½ x 0,811 jt,- 1.622 10.538 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 136.538

Perhitungan tambahan:

Produksi Ekuivalen:

Upah dan FOH =36.000 + 4.000/2 = 38.000 unit Biaya per unit

Dari departemen Perakitan = 70.760 / 40.000 = 1,726 jt / unit Upah = (910 + 34.050) jt / 38.000 = 0,920 jt / unit

FOH = (800 + 30.018) jt / 38.000 = 0,811 jt /unit Kalkulasi Biaya Rata-rata Departemen Perampungan

PT Toyota Astra MOtor

Departemen Perampungan

Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya Rata-rata Bulan Mei 2006

Skedul Kuantitas : (dalam unit )

Unit awal Barang Dalam Proses ( ¼ Upah/ FOH) 4.000

Unit yang diterima dari dept Pengujian 36.000 40.000 Unit yang ditransfer ke gudang barang jadi 36.000

Unit masih Dalam Proses ( semua bahan, 1/3 upah /FOH) 3.000

Unit hilang Dalam Proses 1.000 40.000

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 70S Post Clearance Audit 707070

Total unit

Biaya dari departemen Pengujian

Barang Dalam proses ( 4.000 unit ) Transfer bulan ini ( 36.000 unit) Jumlah 40.000 unit 14.400 126.000 140.400 3,60 3,50 Penyesuaian dari departemen Pengujian atas unit hilang

140.400 / ( 40.000 – 1.000 unit hilang) 3,60 Biaya tambahan departemen ini

WIP, awal : Upah 900

Overhead Pabrik 550

Tambahan Biaya : Upah Langsung 33.140 0,92 Overhead Pabrik 19.430 0,54

Jumlah biaya tambahan 54.020 1,46

Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 194.420 5,06 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)

Ditransfer ke departemen berikutnya (36.000 x 5,06jt) 182.160 Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006

Biaya departemen Pengujian – disesuaikan (3.000 x 3,60 jt)

10.800

Upah : 3.000 x 1/3 x 0,92 jt,- 920

Ovh. Pabrik : 3.000 x 1/3 x 0,54 jt,- 540 12.260 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 194.420

Perhitungan tambahan:

Produksi Ekuivalen:

Upah dan FOH =36.000 + 3.000/3 = 37.000 unit Biaya per unit

Dari departemen Pengujian = 140.400 / 40.000 = 3,51 jt / unit Upah = (900 + 33.140) jt / 37.000 = 0,92 jt / unit

FOH = (550 + 19.430) jt / 37.000 = 0,54jt /unit Kalkulasi Biaya FIFO Departemen Perakitan

PT Toyota Astra Motor

Departemen Perakitan

Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya FIFO Bulan Mei 2006

Skedul Kuantitas : (dalam unit )

Unit awal Barang Dalam Proses ( ½ Upah/ FOH) 4.000

Unit baru dalam proses 40.000 44.000

Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya 38.000

Unit selesai, masih ditahan 1.000

Unit masih Dalam Proses ( semua bahan, 2/3 upah /FOH) 3.000

Unit hilang Dalam Proses 2.000 44.000

Biaya yang dibebankan ke dept ini (jutaan rupiah) Biaya Total

Biaya Per unit

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 71S Post Clearance Audit 717171

Tambahan Biaya : Bahan 19.840 0,522

Upah langsung 24.180 0,620 Overhead pabrik 22.580 0,579

Jumlah biaya tambahan 66.600 1,721

Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 71.040 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)

Ditransfer ke departemen berikutnya : 1). Dari persediaan awal

Nilai persediaan : 4.440 Biaya Upah : 4.000 x ½ x 0,620 : 1.240

Biaya FOH : 4.000 x ½ x 0,579 : 1.158 6.838 2). Dari produksi periode berjalan =

71.040jt - ( 6.838 + 5.685 ) jt 58.517 65.355

Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006

Bahan : 3.000 x 0,522 jt,- 1.566 Upah : 3.000 x 2/3 x 0,620 jt,- 1.240 Ovh. Pabrik : 3.000 x 2/3 x 0,579 jt,- 1.158

Unit selesai- masih ditahan 1.000 x 1,721 jt 1.721 5.685 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 71.040

Perhitungan tambahan:

(dalam unit)

Produksi Ekuivalen: Bahan Upah/FOH

Ditransfer ke departemen Pengujian 38.000 38.000 (-) Persediaan awal ( semua unit) (4.000) (4.000) Dimulai dan diselesaikan bulan ini 34.000 34.000 (+) Persediaan awal ( dikerjakan bulan ini ) 0 2.000 (+) Persediaan akhir : yang diselesaikan – ditahan 1.000 1.000 yang masih dalam proses 3.000 2.000

38.000 39.000

Biaya per unit:

Bahan : 19.840 jt,- / 38.000 = 0,522 jt,- Upah langsung : 24.180 jt,- / 39.000 = 0,620 jt,- Overhead pabrik : 22.580 jt,- / 39.000 = 0,579 jt,-

Kalkulasi Biaya FIFO Departemen Pengujian

PT Toyota Astra Motor

Departemen Pengujian

Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya FIFO Bulan Mei 2006

Skedul Kuantitas : (dalam unit )

Unit awal Barang Dalam Proses ( 1/3 Upah/ FOH) 3.000

Unit yang diterima dari departemen Perakitan 38.000 41.000 Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya 36.000

Unit masih Dalam Proses ( semua bahan, ½ upah /FOH) 4.000

Unit hilang Dalam Proses 1.000 41.000

Biaya yang dibebankan ke departemen ini (jutaan rupiah) Biaya Total

Biaya Per unit

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 72S Post Clearance Audit 727272

Biaya dari departemen Perakitan 65.355 1,721 Biaya departemen Perakitan yang disesuaikan

65.355 / ( 38.000 - 1.000 unit hilang) 1,766

Tambahan Biaya: Upah langsung 34.050 0,920 Overhead pabrik 30.018 0,811

Jumlah biaya tambahan 64.068 1,731

Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 136.533 3,497 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)

Ditransfer ke departemen berikutnya : 1).Dari persediaan awal

Nilai persediaan : 7.110 jt Tambahan biaya:

Biaya Upah : 3.000 x 2/3 x 0,920 jt 1.840 jt

Biaya FOH : 3.000 x 2/3 x 0,811 jt : 1.622 jt 10.572 2). Dari produksi periode berjalan , unit yang dimulai dan

diselesaikan = 136.533 jt – ( 10.572 + 10.526) jt 115.435 126.007 Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006

Biaya dari departemen Perakitan – disesuaikan 4.000 x 1,766 jt 7.064 Upah : 4.000 x ½ x 0,920 jt,- 1.840

Ovh. Pabrik : 4.000 x ½ x 0,579 jt,- 1.622 10.526 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 136.533

Perhitungan tambahan:

(dalam unit) Produksi Ekuivalen: Bahan Upah/FOH Ditransfer ke gudang Departemen Perampungan 36.000 (-) Persediaan awal ( semua unit) (3.000) Dimulai dan diselesaikan bulan ini 33.000 (+) Persediaan awal ( dikerjakan bulan ini) 2.000 (+) Persediaan akhir : yang dikerjakan bulan ini) 2.000

37.000

Biaya per unit:

Upah langsung : 34.050 jt,- / 37.000 = 0,920 jt,- Overhead pabrik : 30.018 jt,- / 37.000 = 0,811 jt,- Kalkulasi Biaya FIFO Departemen Perampungan

PT Toyota Astra

Departemen Perampungan

Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya FIFO Bulan Mei 2006

Skedul Kuantitas : (dalam unit )

Unit awal Barang Dalam Proses ( ¼ Upah/ FOH) 4.000

Unit yang diterima dari departemen Pengujian 36.000 40.000 Unit yang ditransfer ke gudang Barang Jadi 36.000

Unit masih Dalam Proses ( semua bahan, 1/3 Upah /FOH) 3.000

Unit hilang Dalam Proses 1.000 4.000

Biaya yang dibebankan ke departemen ini (jutaan rupiah) Biaya Total Biaya Per unit

Barang Dalam Proses (WIP) , awal 15.850

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 73S Post Clearance Audit 737373

Biaya departemen Perakitan yang disesuaikan

126.007 / ( 36.000 - 1.000 unit hilang) 3,600

Tambahan Biaya: Upah langsung 33.140 0,921 Overhead pabrik 19.430 0,540

Jumlah biaya tambahan 52.570 1,461

Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 194.427 5,061 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)

Ditransfer ke departemen berikutnya : 1).Dari persediaan awal

Nilai persediaan : 15.850 jt Tambahan biaya:

Biaya Upah : 4.000 x ¾ x 0,921 jt 2.763 jt

Biaya FOH : 4.000 x ¾ x 0,540 jt : 1.620 jt 20.233 2). Dari produksi periode berjalan , unit yang dimulai dan

diselesaikan = 194.427 jt – ( 20.233 + 12.261) jt 161.933 182.166 Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006:

Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006

Biaya dari departemen Pengujian – disesuaikan

3.000 x 3,600 jt 10.800 Upah : 3.000 x 1/3 x 0,921 jt,- 921

Ovh. Pabrik : 3.000 x 1/3 x 0,540 jt,- 540 12.261 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 194.427

Perhitungan tambahan:

(dalam unit)

Produksi Ekuivalen: Bahan Upah/FOH

Ditransfer ke gudang Barang Jadi 36.000 (-) Persediaan awal ( semua unit) (4.000) Dimulai dan diselesaikan bulan ini 32.000 (+) Persediaan awal ( dikerjakan bulan ini) 3.000 (+) Persediaan akhir : yang dikerjakan bulan ini) 1.000

36.000

Biaya per unit:

Upah langsung : 33.140 jt,- / 36.000 = 0,921 jt,- Overhead pabrik : 19.430 jt,- / 36.000 = 0,540 jt,- 2.2. Latihan 3

Soal 1. ( metode rata-rata)

Pada waktu melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran kalkulasi biaya persediaan barang dalam proses dan barang jadi yang terdapat dalam

pembukuan PT. Cemani, auditor DJBC menemukan data sebagai berikut: Barang jadi, 200.000 unit Rp 1.009.800.000,-

Barang dalam proses, 300.000 unit

(50% biaya upah dan over-head pabrik) Rp 660.980.000,-

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 74S Post Clearance Audit 747474

Perusahaan tersebut menggunakan kalkulasi biaya metode rata-rata. Bahan dimasukkan ke dalam produksi pada awal proses dan Overhead pabrik diterapkan pada tarif 60% dari biaya upah langsung. Catatan nilai persediaan PT. Cemani pada awal 2006 menunjukkan tidak terdapat barang jadi. Berikut ini tambahan informasi untuk tahun 2006.

Biaya (ribuan rupiah) Unit Bahan Upah Barang dalam proses, 1 Januari 2006

( 80% upah dan overhead pabrik)

200.000 200.000,- 315.000,-

Unit baru dalam proses: Biaya Bahan Upah Langsung 1.000.000 1.300.000,- 1.995.000,- Unit selesai 900.000

• Sajikanlah Laporan Biaya Produksi PT. Cemani untuk tahun 2006 Soal 2. (metode rata-rata)

Berikut ini informasi yang berkaitan dengan Departemen B PT. Angkasa: Unit dalam proses persediaan awal 5.000 Unit yang diterima dari departemen A 35.000 Unit yang diselesaikan 37.000 Unit dalam proses persediaan akhir 3.000

Biaya (dalam rupiah)

Diterima Bahan Konversi Total Persediaan awal 2.900.000 -- 3.400.000 6.300.000 Unit yang diterima 17.500.000 25.500.000 15.000.000 58.000.000 20.400.000 25.500.000 18.400.000 64.300.000

Tingkat penyelesaian WIP awal 20% biaya konversi dan persediaan akhir 40% biaya konversi. Semua bahan ditambahkan pada akhir proses. Perusahaan menggunakan kalkulasi dengan metode rata-rata.

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 75S Post Clearance Audit 757575

Soal 3. (metode rata-rata)

PT. Indah Kiat menggunakan metode kalkulasi biaya rata-rata untuk menghitung biaya produksinya. Perusahaan memproduksi barangnya melalui tiga depeartemen, yaitu Pencetakan, Perakitan, dan Perampungan. Berikut ini informasi tentang kegiatan produksi Departemen Perakitan:

Barang dalam proses 1 Juni 2006 : 2.000 unit, terdiri dari:

Jumlah Penyelesaian Diterima dari Departemen Pencetakan 32.000.000,-

Biaya tambahan di Departemen Perakitan:

Bahan Langsung 20.000.000,- 100% Upah Langsung 7.200.000,- 60% Overhead Pabrik 5.500.000,- 50%

Selama bulan Juni 2006, berlangsung kegiatan sebagai berikut:

a Sebanyak 10.000 unit diterima dari Departemen Pencetakan, dengan nilai Rp 160.000.000,-.

b Biaya sebesar Rp 150.000.000,- di Departemen Perakitan, terdiri dari: Bahan Langsung Rp 96.000.000,-; Upah langsung Rp 36.000.000,-; dan Overhead pabrik sebesar 18.000.000,-.

c Sebanyak 8.000 unit telah diselesaikan dan ditransfer ke Departemen Perampungan.

Pada tanggal 30 Juni terdapat 4.000 unit masih dalam proses dengan tingkat penyelesaian:

Bahan Langsung 90%, Upah langsung 70% dan Overhead pabrik 35%.

• Sajikan Laporan Biaya Produksi Departemen Perakitan untuk bulan Juni 2006!

Soal 4 (metode rata-rata)

PT. Anggada menggunakan metode kalkulasi biaya rata-rata untuk menghitung biaya produksinya. Semua kerusakan yang terjadi di Departemen II adalah normal dan dapat diterapkan di semua departemen produksi. Berikut ini informasi yang berkaitan dengan Departemen II selama bulan Agustus 2007:

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 76S Post Clearance Audit 767676

Persd. Awal Realisasi Biaya Biaya yang ditransfer dari departemen I 12.000.000,- 89.200.000,- Biaya konversi 6.000.000,- 60.400.000,- Persediaan awal di Departemen II (2/3 biaya konversi) adalah 1.200 unit dan sebanyak 8.000 unit ditransfer dari Departemen I. Persediaan akhir adalah 1.000 unit (50% biaya konversi) dan sebanyak 7.800 unit ditransfer ke Departemen III.

• Sajikanlah Laporan Biaya Produksi Departemen II untuk bulan Agustus 2007! Soal 5 (metode rata-rata)

Sebuah produk diolah di sebuah departemen produksi pada PT. Cahaya Logam. Bahan di tambahkan pada awal proses. Penyusutan sebanyak 10% s/d 14% semua terjadi di awal proses dan dianggap normal, sedangkan biaya konversi terus menerus ditambahkan sepanjang proses. Informasi berikut ini berkaitan dengan kegiatan produksi selama bulan Agustus 2007:

Barang dalam proses, awal Agustus 2007 : 4.000 kg ( 75% selesai): Bahan baku 22.800.000,- Upah langsung 24.650.000,- Overhead Pabrik 21.860.000,- Biaya tambahan bulan Agustus 2007

Bahan baku (arus FIFO):

Persediaan, 1 Agustus 2007, 2.000 kg 10.000.000,- Pembelian 10 Agustus 2007, 10.000 kg 51.000.000,- Pembelian 19 Agustus 2007, 10.000 kg 51.500.000,- Pengeluaran untuk produksi bulan Agustus, 16.000 kg

Upah langsung 103.350.000,-

Overhead Pabrik 93.340.000,-

Ditransfer ke luar 15.000 kg

Barang dalam proses akhir Agustus 3.000 kg (33,33% selesai)

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 77S Post Clearance Audit 777777

Soal 6

PT. Agni memproduksi bahan peledak melalui tiga departemen. Pada awal Agustus 2007 persediaan Barang Dalam Proses di Departemen II adalah sebagai berikut:

Biaya dari Departemen I Rp 13.130.000,-

Bahan baku Departemen II 0

Upah langsung Departemen II 500.000,- Biaya Overhad pabrik Departemen II 50.000,- Unit dalam proses 5.000 unit Biaya di Departemen II selama bulan Agustus 2007:

Upah langsung 14.200.000,- Biaya Overhad pabrik 3.450.000,- Transaksi selama bulan Agustus 2007 sebagai berikut:

- Diterima 75.000 unit dari departemen I, dengan biaya per unit Rp2.641,- per unit.

- Pada Departemen II diselesaikan 80.000 unit, sebanyak 60.000 unit dipindahkan ke Departemen III, dan 8.000 unit masih ditahan. Sebanyak 4.000 unit masih dalam proses, dengan menyerap biaya konversi 50%, selebihnya hilang dalam proses.

- Sajikan Laporan Biaya Produksi Departemen II untuk bulan Agustus 2007, dengan menggunakan metode rata-rata.

Soal 7. (metode FIFO)

PT. Inovasi Motor menggeluti pembuatan motor listrik bertipe standar. Biaya pabrikasi untuk bulan Mei 2007 berjumlah Rp 66.000.000,-. Berikut ini data persediaan PT. Inovasi Motor pada awal bulan Mei:

Motor yang sedang diproduksi 2.500 unit ( 80% selesai ) 32.000.000,- Motor yang dimiliki dalam bentuk barang jadi ( 1.200 unit) 19.200.000,- Selama bulan ini, sebanyak 5.500 unit motor selesai dan ditransfer ke gudang barang jadi.

Pada akhir bulan Mei, data persediaan sebagai berikut:

Motor yang sedang diproduksi ( 50% selesai ) 1.000 unit Motor yang dimiliki dalam bentuk barang jadi 1.400 unit

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 78S Post Clearance Audit 787878

Perusahaan menggunakan metode kalkulasi biaya FIFO untuk produksi dan penjualan barang. Dalam menetapkan nilai barang jadi, biaya per unit untuk motor yang sudah selesai diselesaikan dari persediaan awal, dipisahkan dari biaya per unit untuk motor yang dimulai dan diselesaikan selama bulan tersebut. Sajikan Laporan Biaya Produksi dan Harga Pokok Penjualan untuk bulan Mei 2007!

Soal 8. (metode FIFO)

PT. Dunia Plastic memproduksi kemasan anti pecah untuk kosmetik melalui tiga departemen yaitu Pencampuran, Pencetakan, dan Penyelesaian. Data pada Departemen Pencetakan disajikan sebagai berikut:

Persediaan WIP: 1 Juli 2007 ( 50% Bahan, Biaya konversi) 1.000 buah 31 Juli 2007(75 % Bahan, Biaya konversi) 2.800 buah Juli 2007, transfer ke Departemen Penyelesaian 20.000 buah

Unit hilang dalam proses 800 buah

Perusahaan menggunakan metode kalkulasi biaya FIFO. Data biaya yang tersedia sebagai berikut:

Persediaan WIP: 1 Juli 2007 6.000.000,- Biaya bulan Juli 2007: Dari Departemen Pencampuran 97.632.000,- Bahan baku 16.200.000,- Upah Langsung 26.568.000,- Overhead pabrik 19.872.000,-

• Sajikan Laporan Biaya Produksi untuk Departemen Perakitan! Soal 9. (metode FIFO)

PT. Cemara menggunakan kalkulasi biaya proses dengan metode FIFO. Semua kerusakan yang terjadi di Departemen II selama bulan Juni adalah normal dan dianggap berasal dari depertemen sebelumnya. Data biaya Departemen II untuk bulan Juni 2007 adalah sebagai berikut:

Persediaan awal

Tambahan Biaya Biaya yang ditransfer dari Dept I 19.200.000,- 91.200.000,- Biaya konversi 6.000.000,- 60.000.000,- Persediaan awal WIP, ( 2/3 biaya konversi ) 1.200 unit

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 79S Post Clearance Audit 797979

Persediaan akhir WIP, ( ½ biaya konversi ) 1.000 unit Transfer dari Departemen I 8.000 unit Ditransfer ke Departemen III 7.800 unit Sajikan Laporan Biaya Produksi Departemen II untuk bulan Juni 2007!

Soal 10. ( metode FIFO)

PT. Jamu Sido Muncul memproduksi Jamu Sehat Lelaki dengan proses produksi melalui departemen yaitu Peramuan, Penggandaan, dan Pengepakan. Kalkulasi biaya rata-rata digunakan pada dua departemen pertama, sedangkan untuk departemen Pengepakan dipakai kalkulasi biaya FIFO. Berikut ini data pada bulan September 2007:

Departemen Peramuan Penggandaan Pengepakan Data produksi: (dalam kg)

Unit awal dalam proses 1.000 500 500 (1/2 bahan/ biaya konvrs) Unit baru dalam proses 15.000

Unit diterima dari

departemen sebelumnya - 12.500 11.500 Unit ditransfer ke

departemen berikutnya 12.500 11.500 Unit ditransfer ke barang

jadi 10.400

Unit hilang 500 - 1.000

Unit dalam proses ( akhir

bulan ) 3.000 100% bahan ½ biaya konv 1.500 2/3 biaya konv 600 1/6 biaya konv Data Biaya:

WIP : Biaya dari departemen sebelumnya

-- 650.000,- 1.500.000,- Bahan baku 980.000,- -- 30.000,- Upah Langsung 230.000,- 175.000,- 65.000,- Overhead Pabrik 400.000,- 100.000,- 50.000,- Biaya tambahan bulan September 2007:

Bahan baku 15.020.000.- -- 615.000,- Upah Langsung 5.570.000,- 6.700.000,- 1.435.00,- Overhead Pabrik 8.300.000,- 4.275.000,- 1.230.000,- Sajikanlah Laporan Biaya Produksi, tanpa skedul kuantitas!

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 80S Post Clearance Audit 8080 80

2.3. Rangkuman

Terdapat dua pendekatan dalam akumulasi biaya produksi massa (process costing) yaitu Metode Biaya Rata-rata dan Metode First in First Out (FIFO). Pada metode biaya rata-rata, nilai barang dalam proses awal periode dibebankan pada periode berjalan dan bersama biaya yang terjadi pada periode tersebut, dihitung rata-rata biaya per unit produk. Pada metode FIFO, barang dalam proses awal periode dihitung biaya per unitnya, sedangkan unit baru serta biaya tambahan untuk unit baru tersebut akan dihitung biaya produk per unit secara terpisah. Keduanya dijumlahkan sebagai nilai yang akan dilimpahkan ke departemen selanjutnya atau ke gudang barang jadi.

2.4. Test formatif - 3

Lingkarilah jawaban yang Saudara anggap benar dari alternatif jawaban yang tersedia di bawah ini :

1. Metode akumulasi biaya produksi ke dalam harga pokok produksi massa

dimana nilai ’Barang dalam Proses’ awal periode akan dibebankan pada periode berjalan, kemudian bersama-sama dengan biaya periode bersangkutan dihitung biaya per unit produk disebut metode:

a. LIFO b. FIFO c. Average d. COMWIL

2. Metode akumulasi biaya produksi ke dalam harga pokok produksi massa

dimana nilai ’Barang dalam Proses’ awal dihitung biaya per unitnya, kemudian ditabahkan dengan biaya unit baru dan biaya tambahan baru yang dihitung berdasarkan equivalen unitnya guna mendapatkan harga per unit, dan selanjutnya dihitung nilai transfer ke departeen berikutnya disebut metode:

a. LIFO b. FIFO c. Average d. COMWIL

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 81S Post Clearance Audit 8181 81

Informasi berikut untuk menjawab soal 3 – 10.

Data kuantitas persediaan dalam departemen B adalah sebagai berikut:

- Barang dalam proses awal Juli 2010... 2.000 unit (1/2 Upah/FOH)

- Transfer dari departemen sebelumnya ... 41.000 unit

- Transfer ke departemen selanjutnya ...37.000 unit

- Unit selesai yang ditahn ... 1.000 unit

- Unit dalam proses akhir Juli 2010... 3.000 unit (Semua Bahan, 2/3 Upah/FOH)

Barang dalam proses awal Juli 2010 menyerap biaya bahan, upah langsung dan overhead pabrik masing-masing Rp. 3.000.000, Rp.2.000.000, dan Rp.1.000.000. Selain itu, tambahan biaya bahan, upah langsung dan overhead pabrik selama bulan Juli di Departemen B masing-masing sebesar Rp. 38.000.000, Rp.20.000.000, dan Rp.15.000.000

3. Unit barang yang hilang adalah...

a. 1.000 unit b. 2.000 unit c. 3.000 unit d. 4.000 unit

4. Unit equivalen untuk bahan bila digunakan metode Average adalah...

a. 41.000 unit b. 40.000 unit c. 38.000 unit d. 39.000 unit

5. Unit equivalen untuk bahan bila digunakan metode FIFO adalah...

a. 41.000 unit b. 40.000 unit c. 38.000 unit d. 39.000 unit

6. Unit equivalen untuk Upah/FOH dengan metode rata-rata

a. 41.000 unit b. 40.000 unit c. 38.000 unit d. 39.000 unit

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 82S Post Clearance Audit 8282 82

7. Unit equivalen untuk Upah/FOH dengan metode FIFO

a. 40.000 unit b. 38.000 unit c. 41.000 unit d. 39.000 unit

8. Biaya bahan per unit berdasarkan produk equivalen dengan menggunakan

metode average adalah.... a. Rp. 1.100

b. Rp. 1.200 c. Rp. 1.050 d. Rp. 1.000

9. Biaya Upah per unit berdasarkan produk equivalen dengan menggunakan

metode Average adalah.... a. Rp. 1.000

b. Rp. 400 c. Rp. 550 d. Rp. 1.000

10. Nilai yang ditransfer ke Departemen berikutnya equivalen dengan

menggunakan metode average adalah.... a. Rp. 79.000.000

b. Rp. 73.000.000 c. Rp. 72.150.000 d. Rp. 71.250.000

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 83S Post Clearance Audit 8383 83

2.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut :

Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi hak dan kewajiban serta keberatan dan banding perpajakan.

TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100% Jumlah keseluruhan Soal

Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai

91 % s.d 100 % : Amat Baik 81 % s.d. 90,00 % : Baik 71 % s.d. 80,99 % : Cukup 61 % s.d. 70,99 % : Kurang

Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka disarankan mengulangi materi.

Akuntansi Biaya

DTS DTS DTS

DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 84S Post Clearance Audit 8484 84

3. Kegiatan Belajar (KB) 4

Dalam dokumen 2011_DTSS_PCA_Cost_Accounting (Halaman 73-91)

Dokumen terkait