2.1. Uraian dan Contoh
Pendekatan lain dalam akumulasi biaya produksi ke dalam harga pokok produksi massa adalah dengan metode Biaya Rata-rata dan metode First In First Out (FIFO). Dengan metode biaya rata-rata maka nilai Barang Dalam Proses pada awal periode akan dibebankan pada periode berjalan. Selain itu, bersama dengan biaya produksi periode yang bersangkutan, dihitung biaya rata-rata per unit produk. Sedangkan dengan metode FIFO, Barang Dalam Proses pada awal periode dihitung harga per unitnya. Selain itu unit baru dan biaya tambahan baru akan dihitung nilainya. Berikut ini disajikan contoh penghitungan harga pokok produksi massa dengan kedua metode tersebut.
PT. Toyota Astra Motor memproduksi kendaraan melalui tiga tahap yaitu perakitan, pengujian dan perampungan. Data berikut menunjukkan penyerapan biaya serta kinerja masing-masing departemen selama bulan Mei 2006.
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari materi diharapkan siswa mampu : 1. Mengkalkulasi biaya proses dengan metode biaya rata-rata. 2.. Mengkalkulasi biaya proses dengan metode FIFO
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 67S Post Clearance Audit 6767 67
Departemen Perakitan Pengujian Perampungan
Barang Dalam Proses, awal Mei 2006 ½ Upah/FOH 1/3Upah/FOH ¼ Upah/FOH
Unit 4.000 3.000 4.000
Biaya yang diserap: (dalam jutaan rupiah)
Dari departemen sebelumnya -- 5.400 14.400 Departemen yang bersangkutan. : -
Bahan
2.000 -- --
- Upah Langsung 1.240 910 900 - Biaya tak langsung 1.200 80 550
Departemen Perakitan Pengujian Perampungan
Biaya bulan Mei 2006
: - Bahan 19.840 -- -- - Upah Langsung 24.180 34.050 33.140 - Biaya tak langsung 22.580 30.018 19.430
Kuantitas ( dalam unit )
- Barang Dalam Proses, awal Mei 4.000 3.000 4.000 - Transfer dari departemen sebelumnya 40.000 38.000 36.000 - Transfer ke departemen selanjutnya 38.000 36.000 36.000 - Unit selesai yang ditahan 1.000 -- -- Unit dalam proses, akhir Mei 2006 3.000 4.000 3.000 Penyerapan biaya dalam WIP akhir 2/3 Upah/
Overhead 1/2 Upah/ Overhead 1/3 Upah/ Overhead Unit hilang 2.000 1.000 1.000
Saudara diminta menyajikan Laporan Biaya Produksi dengan metode biaya rata-rata dan FIFO untuk setiap departemen.
Kalkulasi Biaya Rata-rata Departemen Perakitan. PT Toyota Astra Motor
Departemen Perakitan
Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya Rata-rata Bulan Mei 2006
Skedul Kuantitas : (dalam unit )
Unit awal Barang Dalam Proses ( ½ Upah/ FOH) 4.000
Unit baru dalam proses 40.000 44.000
Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya 38.000
Unit selesai, masih ditahan 1.000
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 68S Post Clearance Audit 6868 68
Unit hilang Dalam Proses 2.000 44.000
Biaya yang dibebankan ke departemen ini (jutaan rupiah) Biaya Total
Biaya Per unit
WIP, awal : Bahan 2.000
Upah 1.240
Overhead Pabrik 1.200
Tambahan Biaya : Bahan 19.840 0,52
Upah langsung 24.180 0,62 Overhead pabrik 22.580 0,58 Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 71.040 1,72 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)
Ditransfer ke departemen berikutnya (38.000 x 1,72 jt) 65.360 Unit selesai – ditahan : 1.000 x 1,72 jt 1.720
Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006
Bahan : 3.000 x 0,52 jt,- 1.560 Upah : 3.000 x 2/3 x 0,62 jt,- 1.240
Ovh. Pabrik : 3.000 x 2/3 x 0,58 jt,- 1.160 5.680 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 71.040
Perhitungan tambahan:
Produksi Ekuivalen:
Bahan = 38.000 + 1.000 + 3.000 = 42.000 unit Upah dan FOH =38.00 + 1.000 + (2/3 x 3.000) = 41.000 Biaya per unit
Bahan = (2.000 + 19.840) jt/ 42.000 = 0,52 jt / unit Upah = ( 1.240 + 24.180 ) jt / 41.000 = 0,62 jt / unit FOH = (1.200 + 22.580) jt / 41.000 = 0,58 jt /unit
Kalkulasi Biaya Rata-rata Departemen Pengujian. PT Toyota Astra Motor
Departemen Pengujian
Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya Rata-rata Bulan Mei 2006
Skedul Kuantitas : (dalam unit )
Unit awal Barang Dalam Proses ( 1/3 Upah/ FOH) 3.000
Unit yang diterima dari dept Perakitan 38.000 41.000 Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya 36.000
Unit masih Dalam Proses ( semua bahan, 1/2 upah /FOH)
4.000
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 69S Post Clearance Audit 6969 69
Biaya yang dibebankan ke departemen ini (jutaan
rupiah)
Biaya Total
Biaya Per unit
Biaya dari departemen Perakitan
Barang Dalam proses ( 3.000 unit ) Transfer bulan ini ( 38.000 unit) Jumlah 41.000 unit 5.400 65.360 70.760 1,800 1,720 Penyesuaian dari departemen Perakitan atas unit
hilang
70.760 / ( 41.000 – 1.000 unit hilang)
1,769 Biaya tambahan departemen ini
WIP, awal : Upah 910
Overhead Pabrik 800
Tambahan Biaya : Upah Langsung 34.050 0,920 Overhead Pabrik 30.018 0,811
Jumlah biaya tambahan 65.778 1,731
Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 136.538 3,500 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)
Ditransfer ke departemen berikutnya (36.000 x 3,5 jt) 126.000 Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006
Biaya departemen Perakitan – disesuaikan (4.000 x 1,769 jt,-)
7.076 Upah : 4.000 x ½ x 0,920jt,- 1.840
Ovh. Pabrik : 4.000 x ½ x 0,811 jt,- 1.622 10.538 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 136.538
Perhitungan tambahan:
Produksi Ekuivalen:
Upah dan FOH =36.000 + 4.000/2 = 38.000 unit Biaya per unit
Dari departemen Perakitan = 70.760 / 40.000 = 1,726 jt / unit Upah = (910 + 34.050) jt / 38.000 = 0,920 jt / unit
FOH = (800 + 30.018) jt / 38.000 = 0,811 jt /unit Kalkulasi Biaya Rata-rata Departemen Perampungan
PT Toyota Astra MOtor
Departemen Perampungan
Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya Rata-rata Bulan Mei 2006
Skedul Kuantitas : (dalam unit )
Unit awal Barang Dalam Proses ( ¼ Upah/ FOH) 4.000
Unit yang diterima dari dept Pengujian 36.000 40.000 Unit yang ditransfer ke gudang barang jadi 36.000
Unit masih Dalam Proses ( semua bahan, 1/3 upah /FOH) 3.000
Unit hilang Dalam Proses 1.000 40.000
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 70S Post Clearance Audit 707070
Total unit
Biaya dari departemen Pengujian
Barang Dalam proses ( 4.000 unit ) Transfer bulan ini ( 36.000 unit) Jumlah 40.000 unit 14.400 126.000 140.400 3,60 3,50 Penyesuaian dari departemen Pengujian atas unit hilang
140.400 / ( 40.000 – 1.000 unit hilang) 3,60 Biaya tambahan departemen ini
WIP, awal : Upah 900
Overhead Pabrik 550
Tambahan Biaya : Upah Langsung 33.140 0,92 Overhead Pabrik 19.430 0,54
Jumlah biaya tambahan 54.020 1,46
Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 194.420 5,06 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)
Ditransfer ke departemen berikutnya (36.000 x 5,06jt) 182.160 Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006
Biaya departemen Pengujian – disesuaikan (3.000 x 3,60 jt)
10.800
Upah : 3.000 x 1/3 x 0,92 jt,- 920
Ovh. Pabrik : 3.000 x 1/3 x 0,54 jt,- 540 12.260 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 194.420
Perhitungan tambahan:
Produksi Ekuivalen:
Upah dan FOH =36.000 + 3.000/3 = 37.000 unit Biaya per unit
Dari departemen Pengujian = 140.400 / 40.000 = 3,51 jt / unit Upah = (900 + 33.140) jt / 37.000 = 0,92 jt / unit
FOH = (550 + 19.430) jt / 37.000 = 0,54jt /unit Kalkulasi Biaya FIFO Departemen Perakitan
PT Toyota Astra Motor
Departemen Perakitan
Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya FIFO Bulan Mei 2006
Skedul Kuantitas : (dalam unit )
Unit awal Barang Dalam Proses ( ½ Upah/ FOH) 4.000
Unit baru dalam proses 40.000 44.000
Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya 38.000
Unit selesai, masih ditahan 1.000
Unit masih Dalam Proses ( semua bahan, 2/3 upah /FOH) 3.000
Unit hilang Dalam Proses 2.000 44.000
Biaya yang dibebankan ke dept ini (jutaan rupiah) Biaya Total
Biaya Per unit
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 71S Post Clearance Audit 717171
Tambahan Biaya : Bahan 19.840 0,522
Upah langsung 24.180 0,620 Overhead pabrik 22.580 0,579
Jumlah biaya tambahan 66.600 1,721
Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 71.040 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)
Ditransfer ke departemen berikutnya : 1). Dari persediaan awal
Nilai persediaan : 4.440 Biaya Upah : 4.000 x ½ x 0,620 : 1.240
Biaya FOH : 4.000 x ½ x 0,579 : 1.158 6.838 2). Dari produksi periode berjalan =
71.040jt - ( 6.838 + 5.685 ) jt 58.517 65.355
Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006
Bahan : 3.000 x 0,522 jt,- 1.566 Upah : 3.000 x 2/3 x 0,620 jt,- 1.240 Ovh. Pabrik : 3.000 x 2/3 x 0,579 jt,- 1.158
Unit selesai- masih ditahan 1.000 x 1,721 jt 1.721 5.685 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 71.040
Perhitungan tambahan:
(dalam unit)
Produksi Ekuivalen: Bahan Upah/FOH
Ditransfer ke departemen Pengujian 38.000 38.000 (-) Persediaan awal ( semua unit) (4.000) (4.000) Dimulai dan diselesaikan bulan ini 34.000 34.000 (+) Persediaan awal ( dikerjakan bulan ini ) 0 2.000 (+) Persediaan akhir : yang diselesaikan – ditahan 1.000 1.000 yang masih dalam proses 3.000 2.000
38.000 39.000
Biaya per unit:
Bahan : 19.840 jt,- / 38.000 = 0,522 jt,- Upah langsung : 24.180 jt,- / 39.000 = 0,620 jt,- Overhead pabrik : 22.580 jt,- / 39.000 = 0,579 jt,-
Kalkulasi Biaya FIFO Departemen Pengujian
PT Toyota Astra Motor
Departemen Pengujian
Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya FIFO Bulan Mei 2006
Skedul Kuantitas : (dalam unit )
Unit awal Barang Dalam Proses ( 1/3 Upah/ FOH) 3.000
Unit yang diterima dari departemen Perakitan 38.000 41.000 Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya 36.000
Unit masih Dalam Proses ( semua bahan, ½ upah /FOH) 4.000
Unit hilang Dalam Proses 1.000 41.000
Biaya yang dibebankan ke departemen ini (jutaan rupiah) Biaya Total
Biaya Per unit
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 72S Post Clearance Audit 727272
Biaya dari departemen Perakitan 65.355 1,721 Biaya departemen Perakitan yang disesuaikan
65.355 / ( 38.000 - 1.000 unit hilang) 1,766
Tambahan Biaya: Upah langsung 34.050 0,920 Overhead pabrik 30.018 0,811
Jumlah biaya tambahan 64.068 1,731
Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 136.533 3,497 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)
Ditransfer ke departemen berikutnya : 1).Dari persediaan awal
Nilai persediaan : 7.110 jt Tambahan biaya:
Biaya Upah : 3.000 x 2/3 x 0,920 jt 1.840 jt
Biaya FOH : 3.000 x 2/3 x 0,811 jt : 1.622 jt 10.572 2). Dari produksi periode berjalan , unit yang dimulai dan
diselesaikan = 136.533 jt – ( 10.572 + 10.526) jt 115.435 126.007 Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006
Biaya dari departemen Perakitan – disesuaikan 4.000 x 1,766 jt 7.064 Upah : 4.000 x ½ x 0,920 jt,- 1.840
Ovh. Pabrik : 4.000 x ½ x 0,579 jt,- 1.622 10.526 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 136.533
Perhitungan tambahan:
(dalam unit) Produksi Ekuivalen: Bahan Upah/FOH Ditransfer ke gudang Departemen Perampungan 36.000 (-) Persediaan awal ( semua unit) (3.000) Dimulai dan diselesaikan bulan ini 33.000 (+) Persediaan awal ( dikerjakan bulan ini) 2.000 (+) Persediaan akhir : yang dikerjakan bulan ini) 2.000
37.000
Biaya per unit:
Upah langsung : 34.050 jt,- / 37.000 = 0,920 jt,- Overhead pabrik : 30.018 jt,- / 37.000 = 0,811 jt,- Kalkulasi Biaya FIFO Departemen Perampungan
PT Toyota Astra
Departemen Perampungan
Laporan Biaya Produksi-Kalkulasi Biaya FIFO Bulan Mei 2006
Skedul Kuantitas : (dalam unit )
Unit awal Barang Dalam Proses ( ¼ Upah/ FOH) 4.000
Unit yang diterima dari departemen Pengujian 36.000 40.000 Unit yang ditransfer ke gudang Barang Jadi 36.000
Unit masih Dalam Proses ( semua bahan, 1/3 Upah /FOH) 3.000
Unit hilang Dalam Proses 1.000 4.000
Biaya yang dibebankan ke departemen ini (jutaan rupiah) Biaya Total Biaya Per unit
Barang Dalam Proses (WIP) , awal 15.850
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 73S Post Clearance Audit 737373
Biaya departemen Perakitan yang disesuaikan
126.007 / ( 36.000 - 1.000 unit hilang) 3,600
Tambahan Biaya: Upah langsung 33.140 0,921 Overhead pabrik 19.430 0,540
Jumlah biaya tambahan 52.570 1,461
Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 194.427 5,061 Pertanggungjawaban Biaya (jutaan rupiah)
Ditransfer ke departemen berikutnya : 1).Dari persediaan awal
Nilai persediaan : 15.850 jt Tambahan biaya:
Biaya Upah : 4.000 x ¾ x 0,921 jt 2.763 jt
Biaya FOH : 4.000 x ¾ x 0,540 jt : 1.620 jt 20.233 2). Dari produksi periode berjalan , unit yang dimulai dan
diselesaikan = 194.427 jt – ( 20.233 + 12.261) jt 161.933 182.166 Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006:
Barang Dalam Proses – akhir Mei 2006
Biaya dari departemen Pengujian – disesuaikan
3.000 x 3,600 jt 10.800 Upah : 3.000 x 1/3 x 0,921 jt,- 921
Ovh. Pabrik : 3.000 x 1/3 x 0,540 jt,- 540 12.261 Jumlah Biaya yang dipertanggungjawabkan 194.427
Perhitungan tambahan:
(dalam unit)
Produksi Ekuivalen: Bahan Upah/FOH
Ditransfer ke gudang Barang Jadi 36.000 (-) Persediaan awal ( semua unit) (4.000) Dimulai dan diselesaikan bulan ini 32.000 (+) Persediaan awal ( dikerjakan bulan ini) 3.000 (+) Persediaan akhir : yang dikerjakan bulan ini) 1.000
36.000
Biaya per unit:
Upah langsung : 33.140 jt,- / 36.000 = 0,921 jt,- Overhead pabrik : 19.430 jt,- / 36.000 = 0,540 jt,- 2.2. Latihan 3
Soal 1. ( metode rata-rata)
Pada waktu melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran kalkulasi biaya persediaan barang dalam proses dan barang jadi yang terdapat dalam
pembukuan PT. Cemani, auditor DJBC menemukan data sebagai berikut: Barang jadi, 200.000 unit Rp 1.009.800.000,-
Barang dalam proses, 300.000 unit
(50% biaya upah dan over-head pabrik) Rp 660.980.000,-
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 74S Post Clearance Audit 747474
Perusahaan tersebut menggunakan kalkulasi biaya metode rata-rata. Bahan dimasukkan ke dalam produksi pada awal proses dan Overhead pabrik diterapkan pada tarif 60% dari biaya upah langsung. Catatan nilai persediaan PT. Cemani pada awal 2006 menunjukkan tidak terdapat barang jadi. Berikut ini tambahan informasi untuk tahun 2006.
Biaya (ribuan rupiah) Unit Bahan Upah Barang dalam proses, 1 Januari 2006
( 80% upah dan overhead pabrik)
200.000 200.000,- 315.000,-
Unit baru dalam proses: Biaya Bahan Upah Langsung 1.000.000 1.300.000,- 1.995.000,- Unit selesai 900.000
• Sajikanlah Laporan Biaya Produksi PT. Cemani untuk tahun 2006 Soal 2. (metode rata-rata)
Berikut ini informasi yang berkaitan dengan Departemen B PT. Angkasa: Unit dalam proses persediaan awal 5.000 Unit yang diterima dari departemen A 35.000 Unit yang diselesaikan 37.000 Unit dalam proses persediaan akhir 3.000
Biaya (dalam rupiah)
Diterima Bahan Konversi Total Persediaan awal 2.900.000 -- 3.400.000 6.300.000 Unit yang diterima 17.500.000 25.500.000 15.000.000 58.000.000 20.400.000 25.500.000 18.400.000 64.300.000
Tingkat penyelesaian WIP awal 20% biaya konversi dan persediaan akhir 40% biaya konversi. Semua bahan ditambahkan pada akhir proses. Perusahaan menggunakan kalkulasi dengan metode rata-rata.
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 75S Post Clearance Audit 757575
Soal 3. (metode rata-rata)
PT. Indah Kiat menggunakan metode kalkulasi biaya rata-rata untuk menghitung biaya produksinya. Perusahaan memproduksi barangnya melalui tiga depeartemen, yaitu Pencetakan, Perakitan, dan Perampungan. Berikut ini informasi tentang kegiatan produksi Departemen Perakitan:
Barang dalam proses 1 Juni 2006 : 2.000 unit, terdiri dari:
Jumlah Penyelesaian Diterima dari Departemen Pencetakan 32.000.000,-
Biaya tambahan di Departemen Perakitan:
Bahan Langsung 20.000.000,- 100% Upah Langsung 7.200.000,- 60% Overhead Pabrik 5.500.000,- 50%
Selama bulan Juni 2006, berlangsung kegiatan sebagai berikut:
a Sebanyak 10.000 unit diterima dari Departemen Pencetakan, dengan nilai Rp 160.000.000,-.
b Biaya sebesar Rp 150.000.000,- di Departemen Perakitan, terdiri dari: Bahan Langsung Rp 96.000.000,-; Upah langsung Rp 36.000.000,-; dan Overhead pabrik sebesar 18.000.000,-.
c Sebanyak 8.000 unit telah diselesaikan dan ditransfer ke Departemen Perampungan.
Pada tanggal 30 Juni terdapat 4.000 unit masih dalam proses dengan tingkat penyelesaian:
Bahan Langsung 90%, Upah langsung 70% dan Overhead pabrik 35%.
• Sajikan Laporan Biaya Produksi Departemen Perakitan untuk bulan Juni 2006!
Soal 4 (metode rata-rata)
PT. Anggada menggunakan metode kalkulasi biaya rata-rata untuk menghitung biaya produksinya. Semua kerusakan yang terjadi di Departemen II adalah normal dan dapat diterapkan di semua departemen produksi. Berikut ini informasi yang berkaitan dengan Departemen II selama bulan Agustus 2007:
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 76S Post Clearance Audit 767676
Persd. Awal Realisasi Biaya Biaya yang ditransfer dari departemen I 12.000.000,- 89.200.000,- Biaya konversi 6.000.000,- 60.400.000,- Persediaan awal di Departemen II (2/3 biaya konversi) adalah 1.200 unit dan sebanyak 8.000 unit ditransfer dari Departemen I. Persediaan akhir adalah 1.000 unit (50% biaya konversi) dan sebanyak 7.800 unit ditransfer ke Departemen III.
• Sajikanlah Laporan Biaya Produksi Departemen II untuk bulan Agustus 2007! Soal 5 (metode rata-rata)
Sebuah produk diolah di sebuah departemen produksi pada PT. Cahaya Logam. Bahan di tambahkan pada awal proses. Penyusutan sebanyak 10% s/d 14% semua terjadi di awal proses dan dianggap normal, sedangkan biaya konversi terus menerus ditambahkan sepanjang proses. Informasi berikut ini berkaitan dengan kegiatan produksi selama bulan Agustus 2007:
Barang dalam proses, awal Agustus 2007 : 4.000 kg ( 75% selesai): Bahan baku 22.800.000,- Upah langsung 24.650.000,- Overhead Pabrik 21.860.000,- Biaya tambahan bulan Agustus 2007
Bahan baku (arus FIFO):
Persediaan, 1 Agustus 2007, 2.000 kg 10.000.000,- Pembelian 10 Agustus 2007, 10.000 kg 51.000.000,- Pembelian 19 Agustus 2007, 10.000 kg 51.500.000,- Pengeluaran untuk produksi bulan Agustus, 16.000 kg
Upah langsung 103.350.000,-
Overhead Pabrik 93.340.000,-
Ditransfer ke luar 15.000 kg
Barang dalam proses akhir Agustus 3.000 kg (33,33% selesai)
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 77S Post Clearance Audit 777777
Soal 6
PT. Agni memproduksi bahan peledak melalui tiga departemen. Pada awal Agustus 2007 persediaan Barang Dalam Proses di Departemen II adalah sebagai berikut:
Biaya dari Departemen I Rp 13.130.000,-
Bahan baku Departemen II 0
Upah langsung Departemen II 500.000,- Biaya Overhad pabrik Departemen II 50.000,- Unit dalam proses 5.000 unit Biaya di Departemen II selama bulan Agustus 2007:
Upah langsung 14.200.000,- Biaya Overhad pabrik 3.450.000,- Transaksi selama bulan Agustus 2007 sebagai berikut:
- Diterima 75.000 unit dari departemen I, dengan biaya per unit Rp2.641,- per unit.
- Pada Departemen II diselesaikan 80.000 unit, sebanyak 60.000 unit dipindahkan ke Departemen III, dan 8.000 unit masih ditahan. Sebanyak 4.000 unit masih dalam proses, dengan menyerap biaya konversi 50%, selebihnya hilang dalam proses.
- Sajikan Laporan Biaya Produksi Departemen II untuk bulan Agustus 2007, dengan menggunakan metode rata-rata.
Soal 7. (metode FIFO)
PT. Inovasi Motor menggeluti pembuatan motor listrik bertipe standar. Biaya pabrikasi untuk bulan Mei 2007 berjumlah Rp 66.000.000,-. Berikut ini data persediaan PT. Inovasi Motor pada awal bulan Mei:
Motor yang sedang diproduksi 2.500 unit ( 80% selesai ) 32.000.000,- Motor yang dimiliki dalam bentuk barang jadi ( 1.200 unit) 19.200.000,- Selama bulan ini, sebanyak 5.500 unit motor selesai dan ditransfer ke gudang barang jadi.
Pada akhir bulan Mei, data persediaan sebagai berikut:
Motor yang sedang diproduksi ( 50% selesai ) 1.000 unit Motor yang dimiliki dalam bentuk barang jadi 1.400 unit
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 78S Post Clearance Audit 787878
Perusahaan menggunakan metode kalkulasi biaya FIFO untuk produksi dan penjualan barang. Dalam menetapkan nilai barang jadi, biaya per unit untuk motor yang sudah selesai diselesaikan dari persediaan awal, dipisahkan dari biaya per unit untuk motor yang dimulai dan diselesaikan selama bulan tersebut. Sajikan Laporan Biaya Produksi dan Harga Pokok Penjualan untuk bulan Mei 2007!
Soal 8. (metode FIFO)
PT. Dunia Plastic memproduksi kemasan anti pecah untuk kosmetik melalui tiga departemen yaitu Pencampuran, Pencetakan, dan Penyelesaian. Data pada Departemen Pencetakan disajikan sebagai berikut:
Persediaan WIP: 1 Juli 2007 ( 50% Bahan, Biaya konversi) 1.000 buah 31 Juli 2007(75 % Bahan, Biaya konversi) 2.800 buah Juli 2007, transfer ke Departemen Penyelesaian 20.000 buah
Unit hilang dalam proses 800 buah
Perusahaan menggunakan metode kalkulasi biaya FIFO. Data biaya yang tersedia sebagai berikut:
Persediaan WIP: 1 Juli 2007 6.000.000,- Biaya bulan Juli 2007: Dari Departemen Pencampuran 97.632.000,- Bahan baku 16.200.000,- Upah Langsung 26.568.000,- Overhead pabrik 19.872.000,-
• Sajikan Laporan Biaya Produksi untuk Departemen Perakitan! Soal 9. (metode FIFO)
PT. Cemara menggunakan kalkulasi biaya proses dengan metode FIFO. Semua kerusakan yang terjadi di Departemen II selama bulan Juni adalah normal dan dianggap berasal dari depertemen sebelumnya. Data biaya Departemen II untuk bulan Juni 2007 adalah sebagai berikut:
Persediaan awal
Tambahan Biaya Biaya yang ditransfer dari Dept I 19.200.000,- 91.200.000,- Biaya konversi 6.000.000,- 60.000.000,- Persediaan awal WIP, ( 2/3 biaya konversi ) 1.200 unit
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 79S Post Clearance Audit 797979
Persediaan akhir WIP, ( ½ biaya konversi ) 1.000 unit Transfer dari Departemen I 8.000 unit Ditransfer ke Departemen III 7.800 unit Sajikan Laporan Biaya Produksi Departemen II untuk bulan Juni 2007!
Soal 10. ( metode FIFO)
PT. Jamu Sido Muncul memproduksi Jamu Sehat Lelaki dengan proses produksi melalui departemen yaitu Peramuan, Penggandaan, dan Pengepakan. Kalkulasi biaya rata-rata digunakan pada dua departemen pertama, sedangkan untuk departemen Pengepakan dipakai kalkulasi biaya FIFO. Berikut ini data pada bulan September 2007:
Departemen Peramuan Penggandaan Pengepakan Data produksi: (dalam kg)
Unit awal dalam proses 1.000 500 500 (1/2 bahan/ biaya konvrs) Unit baru dalam proses 15.000
Unit diterima dari
departemen sebelumnya - 12.500 11.500 Unit ditransfer ke
departemen berikutnya 12.500 11.500 Unit ditransfer ke barang
jadi 10.400
Unit hilang 500 - 1.000
Unit dalam proses ( akhir
bulan ) 3.000 100% bahan ½ biaya konv 1.500 2/3 biaya konv 600 1/6 biaya konv Data Biaya:
WIP : Biaya dari departemen sebelumnya
-- 650.000,- 1.500.000,- Bahan baku 980.000,- -- 30.000,- Upah Langsung 230.000,- 175.000,- 65.000,- Overhead Pabrik 400.000,- 100.000,- 50.000,- Biaya tambahan bulan September 2007:
Bahan baku 15.020.000.- -- 615.000,- Upah Langsung 5.570.000,- 6.700.000,- 1.435.00,- Overhead Pabrik 8.300.000,- 4.275.000,- 1.230.000,- Sajikanlah Laporan Biaya Produksi, tanpa skedul kuantitas!
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 80S Post Clearance Audit 8080 80
2.3. Rangkuman
Terdapat dua pendekatan dalam akumulasi biaya produksi massa (process costing) yaitu Metode Biaya Rata-rata dan Metode First in First Out (FIFO). Pada metode biaya rata-rata, nilai barang dalam proses awal periode dibebankan pada periode berjalan dan bersama biaya yang terjadi pada periode tersebut, dihitung rata-rata biaya per unit produk. Pada metode FIFO, barang dalam proses awal periode dihitung biaya per unitnya, sedangkan unit baru serta biaya tambahan untuk unit baru tersebut akan dihitung biaya produk per unit secara terpisah. Keduanya dijumlahkan sebagai nilai yang akan dilimpahkan ke departemen selanjutnya atau ke gudang barang jadi.
2.4. Test formatif - 3
Lingkarilah jawaban yang Saudara anggap benar dari alternatif jawaban yang tersedia di bawah ini :
1. Metode akumulasi biaya produksi ke dalam harga pokok produksi massa
dimana nilai ’Barang dalam Proses’ awal periode akan dibebankan pada periode berjalan, kemudian bersama-sama dengan biaya periode bersangkutan dihitung biaya per unit produk disebut metode:
a. LIFO b. FIFO c. Average d. COMWIL
2. Metode akumulasi biaya produksi ke dalam harga pokok produksi massa
dimana nilai ’Barang dalam Proses’ awal dihitung biaya per unitnya, kemudian ditabahkan dengan biaya unit baru dan biaya tambahan baru yang dihitung berdasarkan equivalen unitnya guna mendapatkan harga per unit, dan selanjutnya dihitung nilai transfer ke departeen berikutnya disebut metode:
a. LIFO b. FIFO c. Average d. COMWIL
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 81S Post Clearance Audit 8181 81
Informasi berikut untuk menjawab soal 3 – 10.
Data kuantitas persediaan dalam departemen B adalah sebagai berikut:
- Barang dalam proses awal Juli 2010... 2.000 unit (1/2 Upah/FOH)
- Transfer dari departemen sebelumnya ... 41.000 unit
- Transfer ke departemen selanjutnya ...37.000 unit
- Unit selesai yang ditahn ... 1.000 unit
- Unit dalam proses akhir Juli 2010... 3.000 unit (Semua Bahan, 2/3 Upah/FOH)
Barang dalam proses awal Juli 2010 menyerap biaya bahan, upah langsung dan overhead pabrik masing-masing Rp. 3.000.000, Rp.2.000.000, dan Rp.1.000.000. Selain itu, tambahan biaya bahan, upah langsung dan overhead pabrik selama bulan Juli di Departemen B masing-masing sebesar Rp. 38.000.000, Rp.20.000.000, dan Rp.15.000.000
3. Unit barang yang hilang adalah...
a. 1.000 unit b. 2.000 unit c. 3.000 unit d. 4.000 unit
4. Unit equivalen untuk bahan bila digunakan metode Average adalah...
a. 41.000 unit b. 40.000 unit c. 38.000 unit d. 39.000 unit
5. Unit equivalen untuk bahan bila digunakan metode FIFO adalah...
a. 41.000 unit b. 40.000 unit c. 38.000 unit d. 39.000 unit
6. Unit equivalen untuk Upah/FOH dengan metode rata-rata
a. 41.000 unit b. 40.000 unit c. 38.000 unit d. 39.000 unit
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 82S Post Clearance Audit 8282 82
7. Unit equivalen untuk Upah/FOH dengan metode FIFO
a. 40.000 unit b. 38.000 unit c. 41.000 unit d. 39.000 unit
8. Biaya bahan per unit berdasarkan produk equivalen dengan menggunakan
metode average adalah.... a. Rp. 1.100
b. Rp. 1.200 c. Rp. 1.050 d. Rp. 1.000
9. Biaya Upah per unit berdasarkan produk equivalen dengan menggunakan
metode Average adalah.... a. Rp. 1.000
b. Rp. 400 c. Rp. 550 d. Rp. 1.000
10. Nilai yang ditransfer ke Departemen berikutnya equivalen dengan
menggunakan metode average adalah.... a. Rp. 79.000.000
b. Rp. 73.000.000 c. Rp. 72.150.000 d. Rp. 71.250.000
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 83S Post Clearance Audit 8383 83
2.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut :
Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi hak dan kewajiban serta keberatan dan banding perpajakan.
TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100% Jumlah keseluruhan Soal
Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai
91 % s.d 100 % : Amat Baik 81 % s.d. 90,00 % : Baik 71 % s.d. 80,99 % : Cukup 61 % s.d. 70,99 % : Kurang
Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka disarankan mengulangi materi.
Akuntansi Biaya
DTS DTS DTS
DTSS Post Clearance Audit S Post Clearance Audit S Post Clearance Audit 84S Post Clearance Audit 8484 84
3. Kegiatan Belajar (KB) 4