• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Harga Pokok Proses

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 40-45)

Metode harga pokok proses digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi dalam perusahaan yang berproduksi masa. Dalam perusahaan ini proses produksi dilakukan secara terus – menerus dan produksi ditujukan untuk memenuhi persediaan.

Suatu departemen secara otomatis merupakan pusat biaya juga. Tetapi jika dalam suatu departemen terdapat lebih dari satu proses atau tahap pengolahan produk, maka setiap proses produksi itu disebut juga sebagai pusat biaya. Untuk tujuan penentuan harga pokok produk, biaya produksi dikumpulkan pada setiap proses tersebut.

Harga pokok dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk pada periode tertentu dengan jumlah produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan. Biaya – biaya yang dihasilkan dalam menghasilkan produk terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya – biaya lainnya yang mendukung berlangsungnya proses produksi tersebut.

II.4.2.1. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses

Karakteristik metode harga pokok proses sangat erat hubungannya dengan karakteristik proses pengolahan produk dalam perusahaan yang menggunakan metode penentuan harga pokok tersebut. Perbandingan karakteristik proses produksi perusahaan yang berproduksi massa dengan perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan dapat dilihat sebagai berikut :

Perusahaan yang Berproduksi Massa

Perusahaan yang Berproduksi Atas Dasar Pesanan

Proses pengolahan produk

Terus – menerus (kontinyu)

Terputus – putus (intermitten)

Produk yang dihasilkan

Merupakan produk standar

Tergantung dari spesifikasi pemesan Produksi ditujukan untuk Mengisi persediaan gudang Memenuhi pesanan Contoh perusahaan yang berproduksi massa antara lain :

Perusahaan – perusahaan kertas, semen, patal, mori, textile, pupuk, bumbu masak

Perusahaan – perusahaan percetakan, kontraktor, mebel, mesin – mesin, pertanian, cat, galangan kapal

Perbedaan karakteristik proses produksi dalam perusahaan yang berproduksi massa dengan perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, menyebabkan perbedaan karakteristik pengumpulan biaya produksi dalam metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses sebagai berikut :

Metode Harga Pokok Pesanan

Metode Harga Pokok Proses

Biaya produksi dikumpulkan

Untuk tiap – tiap pesanan Tiap – tiap bulan atau periode penentuan harga pokok produk

Harga pokok per satuan produk dihitung

Apabila pesanan telah selesai diproduksi

Pada akhir tiap bulan atau akhir periode penentuan harga pokok produk

Rumusan perhitungan harga pokok per satuan adalah :

Jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk pesanan tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk yang diproduksi dalam pesanan yang bersangkutan

Jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan selama bulan atau periode tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama bulan, atau

periode yang bersangkutan

Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dikumpulkan di dalam kartu harga pokok (job cost sheet),

yang berfungsi sebagai rekening pembantu bagi rekening control Barang Dalam Proses dalam buku besar.

Di dalam metode harga pokok proses, biaya produksi dikumpulkan selama jangka waktu tertentu (biasanya satu bulan) untuk setiap tahap pengolahan produk. Dalam metode ini, rekening pembantu bagi rekening control Barang Dalam Proses dalam buku besar tidak berupa kartu harga pokok, tetapi berupa rekening pembantu biaya untuk tiap – tiap departemen produksi.

II.4.2.2 Perbedaan Cara Pengumpulan dan Penggolongan Biaya Produksi antara Job Order Costing dengan Process Costing

Perbedaan tersebut antara lain : 1. Biaya bahan.

Di dalam perusahaan yang berproduksi massa, biasanya jenis produk yang diproduksi dari hari ke hari adalah sama. Oleh karena itu, di dalam metode harga pokok proses, tidak diadakan pembedaan antara biaya bahan langsung (direct materials cost) dengan biaya bahan tak langsung (indirect material cost). Jika di dalam metode harga pokok pesanan, biaya bahan tidak langsung yang dipakai oleh departemen produksi digolongkan sebagai elemen biaya overhead pabrik, maka di dalam metode harga pokok proses, biaya bahan tidak langsung diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik maupun biaya bahan (baku) atau digolongkan dalam satu kelompok biaya bahan baku dan penolong.

Dalam perusahaan yang berproduksi massa, apabila produk diproses melalui beberapa tahap pengolahan, bahan baku biasanya dipakai dalam departemen pertama. Karena bahan baku dipakai setiap hari dalam departemen yang sama untuk produk yang sama, maka bukti permintaan barang yang dibuat oleh Bagian Produksi untuk meminta bahan baku ke Bagian Gudang tidak perlu dicatat setiap hari dalam buku jurnal. Sebagai gantinya Bagian Produksi atau Bagian Gudang secara periodik membuat laporan pemakaian bahan baku selama periode tertentu.

2. Biaya Tenaga Kerja

Dalam metode harga pokok proses, biasanya tidak diadakan pembedaan antara biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Biaya tenaga kerja dikelompokkan menurut departemen yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu untuk keperluan pembagian biaya tenaga kerja menurut departemen – departemen dalam perusahaan, daftar gaji dan upah serta biaya tenaga kerja yang lain harus dibuat dengan mengelompokkan karyawan menurut departemen yang dibentuk dan tidak memerlukan kartu jam kerja (job time ticket) tiap karyawan.

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik dalam metode harga pokok pesanan merupakan biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik dalam metode harga pokok proses adalah biaya produksi selain biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan biaya tenaga kerja langsung maupun tidak langsung yang terjadi di departemen produksi.

Apabila di samping departemen produksi, perusahaan memiliki departemen – departemen pembantu, maka biaya overhead pabrik meliputi pula semua biaya yang terjadi dalam tiap – tiap departemen pembantu tersebut.

Jika di dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead harus dibebankan atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Dan biaya overhead pabrik dalam metode harga pokok proses dapat dibebankan kepada produk atas dasar tarif, tetapi dapat juga produk dibebani dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam suatu periode. Pembebanan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya kepada produk hanya dapat dilakukan jika :

a) Produksi relatif stabil dari periode ke periode

b) Biaya overhead pabrik, terutama yang bersifat tetap, tidak merupakan bagian yang berarti dibanding dengan jumlah seluruh biaya produksi c) Hanya diproduksi satu macam produk

II.5. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan di Perusahaan Jasa

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 40-45)

Dokumen terkait