• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI

Dalam bab ini dijelaskan metode-metode selama proses kerja praktek berjalan. Serta tugas-tugas mendasar yang perlu dipahami oleh seorang desainer grafis dalam pekerjaannya dilingkup pertelevisian. Dimana nantinya metode-metode ini diharapkan dapat dipelajari serta diimplementasikan oleh mahasiswa yang mengambil topik bahasan serupa saat kerja praktek.

Bab V Penutup

Dalam bab ini dijelaskan simpulan secara menyeluruh dan saran dari kerja praktek yang telah ditempuh di PT.Oxcy Media Televisi.

STIKOM

7 BAB II

PROFILE PERUSAHAAN

2.1 Sejarah

BCTV (Bussiness Channel Television) adalah salah satu televisi lokal di Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00 – 24.00 WIB setiap hari pada saluran 40 UHF. Jangkauan siarannya bertahap akan meliputi kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Pasuruan, Kamal, Bangkalan. Stasiun televisi ini merupakan jaringan dari Kompas TV.

Diluncurkan 7 July 2009

Jaringan Kompas TV

Pemilik PT. Oxcy Media Televisi Format gambar PAL

Slogan "Maju Bersama"

Negara Indonesia

Bahasa Indonesia

Wilayah siaran Free To Air (Local Surabaya and surrounding areas) Kantor pusat Jl. Raya Dukuh Kupang Barat 109/129

Surabaya 60225 Jawa Timur

Telp: +62315689752

Fax: +625689041

Situs web www.bctv.co.id Surabaya Channel 40 UHF

STIKOM

2.2 Struktur Organisasi BCTV

Gambar 2.1 Struktur Organisasi BCTV

Dalam struktur organisasi tersebut menggambarkan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Komisaris

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.

b. Direktur Utama

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

STIKOM

9

Memberikan arah kebijakan perusahaan, mengawasi dan mengontrol jalannya perusahaan agar sesuai dengan yang telah digariskan.

c. Finance/Keuangan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Membantu tugas direktur mengendalikan proses keuangan mulai dari investasi sampai dengan operasional harian perusahaan.

d. General Manager

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Membantu direktur menjalankan perusahaan secara teknis operasional seperti yang telah digariskan oleh direktur, dengan cara mengorganisasikan seluruh komponen perusahaan yang terbagi dalam departemen-departemen masing-masing.

e. Departemen Teknik

Pada departemen Tehnik adalah sebagai pengatur seluruh peralatan teknis yang terkait dengan proses perusahaan. Karena itu, departemen lain yang bermaksud menggunakan peralatan teknis tersebut dianggap sewa kepada departemen ini. Departemen ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:

Manager teknik

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Mengorganisasikan seluruh elemen dalam departemen ini, dengan tujuan memaksimalkan, mengefisienkan, dan menjaga kelangsungan fungsi alat-alat yang digunakan dalam proses perusahaan.

Divisi Informatika (Hardware dan software) Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Bertugas memaksimalkan, mengefisiensikan, dan menjaga kelangsungan fungsi alat-alat computer, jaringan, dan perlengkapan digital lainnya, mulai dari fungsi hardware sampai ke software.

STIKOM

Divisi Studio dan Trasmisi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Bertugas memaksimalkan, mengefisiensikan, dan menjaga kelangsungan fungsi alat-alat studio, seperti kamera dan perlengkapan lainnya, mulai dari fungsi administratif sampai pada perawatannya.

f. Departemen Produksi

Departemen ini berfungsi merencanakan dan membuat program-program in house sepanjang waktu yang akan ditayangkan oleh BCTV.Tugasnya mulai merencanakan, menyusun run down, memproduksi, sampai pada melakukan evaluasi program yang sudah ditayangkan. Departemen ini terdiri dari beberapa bagian yaitu: Kepala Produksi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Bertanggung jawab atas jalannya seluruh proses produksi dari mulai perencanaan, pelaksanaan, paska produksi termasuk mengevaluasi setiap program yang telah diproduksi. Mengkoordinir semua divisi yang berada di bawah Departemen Produksi, yaitu : Divisi Produser, Divisi Fasilitas Produksi, Divisi Operasional Studio dan Divisi Post Produksi.

Divisi Produser

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Bertugas membantu Kepala Produksi dalam hal memproduksi program-program yang akan dibuat secara in house, mulai dari proses kreatif, administrative, sampai pada mengawal jalannya produksi acara tersebut sampai selesai/siap tayang. Divisi ini terdiri atas Eksekutif Produser, Produser dan Asisten Produksi.

Divisi Fasilitas Produksi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Membantu Kepala Produksi dalam menyiapkan kru yang akan memproduksi program-program in house yang telah direncakan oleh

STIKOM

11

produser. Menjalankan arahan yang diberikan oleh produser agar hasil produksi dapat sesuai dengan konsep awal dari produser. Divisi ini terdiri atas Kameramen, Audioman, Lightingman, Artistik, Make up dan Wardrobe.

Divisi Operasional Studio

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Membantu Kepala Produksi dalam proses produksi terutama yang dilakukan di studio. Divisi ini terdiri atas Sutradara, Subcontrol. Divisi Post Production

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Melakukan editing dan finishing touch atas hasil produksi. Melakukan combining antara program hasil produksi dengan animasi grafis bumper yang diperlukan,termasuk didalamnya editing audio.

g. Departemen Pemberitaan

Departemen ini berfungsi untuk merencanakan dan menciptakan program-program berita. Menentukan isu tema berita kemudian menyajikannya kepada pemirsa. Departemen ini terdiri atas : Pemimpin Redaksi, Produser, Reporter, Kameramen, Presenter, dan Editor.

Pemimpin Redaksi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Menentukan tema berita dalam segala bentuknya, termasuk mengkoordinasi perencanaan, liputan, postpro, sampai penetrasinya. Produser

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Membantu Pemimpin Redaksi dalam menentukan tema berita dalam segala bentuknya, termasuk mengkoordinasi perencanaan.

Reporter

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

STIKOM

Melakukan liputan untuk mensuplai kebutuhan berita dalam setiap program berita yang ada. Liputan dapat dilakukan sesuai instruksi dari Koordinator liputan atau atas dasar inisiatif sendiri dai reporter yang bersangkutan.

Kameramen

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Bersama-sama reporter atau presenter melakukan liputan dengan tugas khusus yaitu pengambilan gambar di lapangan sesuai arahan reporter, produser atau berdasarkan inisiatif sendiri.

Presenter

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Menjadi pembaca berita (pembawa acara) dalam setiap program berita yang diproduksi di BCTV.

Editor

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Melakukan penataan gambar yang diambil oleh kameramen sesuai dengan narasi beritanya sehingga enak ditonton.

h. Departemen Program

Departemen ini berfungsi menyiapkan program-program sepanjang waktu yang akan ditayangkan oleh BCTV .Tugasnya mulai dari observasi karakter masyarakat pemirsa, membuat program, menyusun jadwal, mengontrol kualitas, sampai pada melakukan evaluasi program yang sudah ditayangkan. Departemen ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:

Manager Program

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Mengorganisasikan seluruh elemen dalam departemen ini, dengan tujuan Memperlancar dan memaksimalkan penyajian program-program BCTV yang akan ditayangkan.

Divisi Quality Control

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

STIKOM

13

Bertugas memberikan advise dan pertimbangan (diminta atau tidak) kepada manager program dengan tujuan menjaga kualitas semua program yang akan ditayangkan maupun program ulang yang akan diproduksi secara in house.

Divisi Library

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Bertugas mengendalikan lalu lintas kaset kosong maupun yang sudah terisi, melakukan filling atas jumlah dan content dalam rangka membantu kelancaran produksi maupun keperluan persiapan tayang. Divisi Administrasi Program

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Membantu manager program secara administratif operasional untuk melakukan penjadwalan, quality control, akuisisi program, dan mengendalikan traffic antara program dengan materi komersial. Divisi on Air

Tugas dan tanggungjawabnya adalah :

Bertugas memaksimalkan, mengefisiensikan, dan menjaga kelangsungan fungsi alat-alat on air, seperti VTR, switcher, monitor, dan perlengkapan lainnya, mulai dari fungsi administratif sampai perawatannya

i. Departemen Kreatif Divisi Tim Kreatif

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Bekerjasama dengan Produser memberikan sentuhan kreatif pada program-program in house agar tetap menarik untuk ditonton dan dinikmati pemirsa.

Divisi Animasi Grafis

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Membuat grafis khas untuk BCTV dan berbagai keperluan presentasi maupun icon BCTV lokal Surabaya.

STIKOM

Divisi Promo

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Memaksimalkan fungsi dan peralatan Virtual Studio untuk program-program BCTV. Divisi ini juga bertugas untuk membuat berbagai alir promo program-program BCTV.

j. Departemen Pemasaran

Departemen ini bertugas memasarkan dan menjual seluruh potensi program acara dan potensi BCTV kepada klien melalui strategi jangka panjang maupun jangka pendeknya.Departemen ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

Manager Marketing

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Mengorganisasikan seluruh elemen dalam departemen ini dengan tujuan memperlancar dan memaksimalkan penjualan seluruh potensi BCTV lewat biro-biro iklan maupun direct selling

Divisi Sales

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Melakukan riset dan eksplorasi pasar dalam rangka membentuk budaya baru beriklan di BCTV : bahwa beriklan di BCTV efektif dan tidak mahal

Divisi Off Air

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Membangun dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai event organizer local maupun Jakarta dalam rangka menggelar acara off air sesering mungkin

Administrasi Marketing dan Customer Service Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

Mem-back up administrasi marketing seluas-luasnya dalam rangka menyelamatkan omset penjualan yang dilakukan oleh departemen marketing. Divisi ini juga mengendalikan mekanisme Customer Service.

STIKOM

15 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Desain

Menurut kamus besar bahasa indonesia, desain adalah rancangan, yang berarti merupakan sebuah hasil dari tidakan perancangan baik berupa dua dimensi ataupun tiga dimensi. Wujud-wujud desain dapat dengan mudah ditemui misalnya pada brosur, surat kabar, undangan pernikahan, facebook, twitter, monument, patung, gapura serta masih banyak lagi hal yang diberikan sentuhan desain. semua itu adalah wujud desain yang sering dijumpai. Desain terbagi menjadi dua, yaitu desain dua dimensi serta desain tiga dimensi. Desain-desain ini dibuat berdasarkan nilai keseuaian serta nilai estetika yang diharapkan oleh desainernya. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing desain berdasarkan dari dimensi pembentuknya.

A. Desain Dua Dimensi

Desain dua dimensi pada umumnya merupakan sebuah desian yang diaplikasikan pada bidang datar. Pemilihan bidang kerap kali dilakukan dengan penyesuaian terhadap desain yang akan dibuat. Misalnya saja, hasil printout pada poster, pada spanduk, pada bando jalan, serta pada billboard. Desain-desain ini memang sengaja dibuat dengan dimensi yang disesuaikan terhadap media cetaknya. Berikut adalah contoh dari desain yang diaplikasiakan terhadap media dua dimensi.

STIKOM

Gambar 3.1 Contoh Brosur

Gambar 3.2 Contoh Bando Jalan

STIKOM

17

Gambar 3.3 Contoh Billboard

Sekaliapun media pembentuknya hadir dalam sebuah wijud visual tiga dimensi, namun brosur, bando jalan serata billboard merupakan media promosi dua dimensi mengingat dalam proses desain hingga proses produksinya, diterapkan menggunakan proses untuk media dua dimensi.

B. Desain Tiga Dimensi

Desain tiga dimensi pada umumnya merupakan sebuah desain yang diaplikasikan pada bidang berbentuk. Penyesuaian desain dilakukan sesuai dengan bentuk media yang akan dikenai sentuhan desain. Desain-desain tiga dimensi merupakan opsional setelah desain dua dimensi yang memang kerap kali dihadirkan menjadi media promosi dalam berbagaimacam acara. Pemilihan desai-desain tiga dimensi dalam lingkup media promosi menghadirkan nuansa berbeda yang memang telah disesuaikan dengan konsep acara yang ingin dipromosikan. Berikut adalah beberapa contoh dari desain tiga dimensi yang dipilih sebagai media promosi.

STIKOM

Gambar 3.4 Balon Gate

Gambar 3.5 Balon Umbul-umbul

STIKOM

19

Balon gate dan juga balon umbul-umbul adalah wujud dari pengaplikasian desain tiga dimensi yang dihadirkan tidak hanya sebagai media promosi namun juga sebagai media yang mampu menghadirkan nuansa berbeda dalam sebuah acara.

3.2 Grafis

Menurut Lumansupra seorang desainer grafis pada bognya yang ada pada halaman pertama google.co.id dalam penjelasannya mengenai grafis di alamat http://histi.wordpress.com/2008/03/03/apa-itu-desain-grafis/ yang diakses pada tanggal 27 maret 2012 menjelaskan bila grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi.

Sedangkan desain grafis merupakan ilmu yang mempelajari tentang media untuk menyampaikan informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, foto, ilustrasi dan lain sebagainya. Desain grafis adalah solusi komunikasi yang menjembatani antara pemberi informasi dengan publik, baik secara perseorangan, kelompok, lembaga maupun masyarakat secara luas yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi visual.

STIKOM

A. Pixel/Bitmap

Pixel adalah nama lain dari bitmap, yang merupakan bagian dari pembentuk unsur grafis. Pixel merupakan bagian terkecil pembentuk sebuh gambar yang terbangun dari kubikal-kubikal warna yang tersusun menjadi sebuah harmoni sehingga dapat menghadirkan sebuah visualisasi yang lebih kompleks.

Gambar Kubikal Pembentuk Pixel

a. Kelebihan

Pixel memiliki beberapa kelebihan, elemen-elemen kubikal pembentuknya memungkinkan terjadinya sebuah toleransi akan harmoni warna yang dihadirkan. Sehingga dengan menggunakan dasar pemilihan desain pixel, dapat dihadirkan sebuah warna gradasi yang berakibat langsung pada tingginya tingakat realistik yang dihadirkan.

STIKOM

21

b. Kekurangan

Pixel kurang optimal untuk penggunaannya pada media cetak ukuran super besar. Hal ini dikarenakan memang pixel ditujukan untuk optimalisasi ukuran kecil hingga sedang. Tingkat sensitifitas kompresi terhadap kubikal-kubikal pembentuk pixel sangatlah tinggi. Hal ini yang menjadikan sebuah gambar berdasar pixel berukuran kecil, akan pecah ketika saat akan dibesarkkan.

B. Vector

Vector juga merupakan bagian pembentuk grafis. Pembeda antara vector dan pixel adalah elemen-elemen pembentuknya. Apabila Pixel terbentuk dari kubikal-kubikal, maka vector terbentuk dari elemen-elemen titik yang menyatu hingga menghasilkan sebuah visualisasi grafis berdasar vector.

Gambar Titik Pembentuk Vector

STIKOM

a. Kelebihan

Kelebihan vector adalah pada elemen-elemen pembentuknya. Dimana titik-titik pembentuk vector tidak mengalami kompresi seperti yang terjadi pada pixel. Hal ini yang menjadikan vector lebih unggul dalam tingkat kesolid-an warna dan juga kemampuan untuk di cetak pada media super besar. Sehingga vector adalah solusi tepat bagi media promosi sebesar billboard raksasa serta bando jalan yang ukurannya bisa mencapai lebih dari 6 meter.

b. Kekurangan

Vector terbentuk dari susunan-susunan elemen titik yang memiliki tingkat toleransi yang rendah terhadap kesenadaan tone warna. Hal ini menyebabkan tingkat kesolid-an warna yang tinggi pada gambar-gambar berdasar vector dan menyebabkan rendahnya pula tingkat realistik yang mampu dihadirkan.

C. Produksi Desain Promosi Media Cetak

a. Segment Target Position

Sebelum menginjak pada rangkaian tahap produksi, menentukan segment target serta position merupakan langkah awal yang harus kerjakan dalam menciptakan sebuh desain. Penentuan ini dilakukan oleh department pemasaran yang mengerti sepenuhnya akan segment serta target yang dituju. Hal ini harus dilakukan karena segment target dan positioning erat kaitannya dengan tujuan serta desain yang akan dibuat. Tahapan ini mampu meminimalisir terjadinaya kesalahan yang bisa berakibat pada revisis sebuah desain yang telah dibuat.

STIKOM

23

b. Pra Produksi

Pra produksi merupakan awal dari tahapan produksi sebuah desain pada dunia kerja. Dimana pada tahapan pra produksi, desainer grafis akan menerima materi-materi promosi yang akan dikerjakan. Materi-materi tersebut terlahir dari segmentasi target serta positioning yang ditentukan oleh department pemasaran. Setalah mempelajari materi promosi, desainer berkewajiban membuat thumbnail desain, atau sebuah sketsa awal dari desain yang akan dibuat. Hal ini bertujuan untuk menyamakan maksud serta desain yang akan dibuat, antara desainer dengan bagian pemasan. Apabila sketsa telah disetujui oleh bagian pemasan, barulah dilakukan proses produksi.

c. Produksi

Produksi dilakukan sesuai dengan pedoman sketsa awal yang telah dibuat dan di stujui oleh bagian pemasaran. Apabila dalam proses produksi terdapat sebuah kendala terkait desain yang akan dibuat dengan materi, hal ini harus segera diselesaikan dengan bagian marketing, guna meminimalisir revisi desain yang bisa berdampak terhadap lamanya proses produksi. Setelah desain diselesaikan, desain akan diserahkan kepada bagian marketing untuk dilakukan koreksi serta revisi bila mungkin diperlukan.

d. Pasca Produksi

Desain yang telah diterima oleh pihak pemasaran akan dibawa keperusahaan cetak serta pengiklanan untuk dilakukan proses cetak.

STIKOM

Perusahaan pengiklanan akan mencetak desain tersebut sesuai dengan ukuran media iklan yang telah dipesan. Setelah selesai proses printing, cetak biru desain tersebut dipajang pada media iklan sesuai kurun waktu yang telah disepakati sebelumnya.

STIKOM

25 BAB IV

METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA

4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek

Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek menggunakan penyesuaian terhadap prosedur pelaksanaan kerja praktek yang telah ditetapkan oleh STIKOM Surabaya. Yaitu dengan beberapa tahapan – tahapan penting yang harus dilalui sebagai berikut :

a. Survei lapangan atau observasi, kegiatan ini ditujukan untuk mengamati proses pembuatan produksi multimedia secara langsung di lapangan.

b. Studi Kepustakaan, dilakukan untuk mendapatkan landasan teori yang sesuai dengan permasalahan dan dapat menjadi referensi untuk pelaksanaan rencana pengembangan sistem.

c. Analisa Permasalahan, penganalisaan permasalahan ditujukan untuk menetapkan kebutuhan klien atau kebutuhan instalasi dan menentukan bagaimana solusi terbaik yang akan diterapkan dalam intalasi.

d. Pembuatan produk multimedia, pada pembuatan produk sendiri terdapat beberapa tahap, antara lain :

i. Pendahuluan, identifikasi permasalahan yang ada, evaluasi, alternatif, solusi dan prioritas pengembangan.

ii. Tahap analisa ruang lingkup permasalahan, ruang lingkup dan sasaran yang akan dikembangkan, identifikasi area permasalahan

STIKOM

yang lebih terinci, evaluasi, perumusan dan penyusunan untuk menunjang perancangan desain.

iii. Tahap analisa kebutuhan pengguna, mendefinisikan kebutuhan fungsional dan non-fungsional untuk menunjang informasi yang akurat.

iv. Tahap spesifikasi media, dilakukan untuk melakukan spesifikasi fungsional, konfigurasi hardware atau software yang support dengan komputer klien.

v. Revisi Produk, melakukan perbaikan dan pemantauan baik untuk CD-Rom Sinetron setelah dilakukan percobaan oleh klien.

vi. Pembuatan laporan, semua dokumentasi dalam pembuatan produk multimedia tersebut, sebagai hasil dari proyek disusun dalam sebuah laporan.

4.2 Implementasi Karya

Dalam masa kerja praktek di PT.Oxcy Media Televisi sebagai seorang desainer grafis, maka terlibatlah secara langsung dalam proses produksi desain promosi media cetak:

1. Korma (Komedi Ramadhan)

Sebuah program acara hiburan berjenis talk show yang dikemas dengan nuansa komedi beserta lantunan musik dari band yang mengusung gaya timur tengah. Program ini ditayangkan secara live dengan durasi 1 jam.

Acara ini ditujukan untuk kalangan menegah kebawah, dengan target segmentasi wilayah jawa timur. Sehingga dipilihlah bando jalan

STIKOM

27

sebagai media promosi paling efektif. Penempatan desain ini terfokus pada bando-bando jalan dipinggiran kota surabya. Seperti salah satunya adalah di Jl. Kedung Doro Surabaya tepatnya di depan pasar kembang.

A.Tahapan Produksi Desain untuk Korma Pra produksi

Diawal bagian pemasaran menjelaskan secara singkat tentang segmen target serta position yang dituju. Serta memberikan materi berupa file-file gambar yang merupakan bahan utama perancangan desain. Memberikan ukuran-ukuran bando jalan yang akan dipergunakan sebagai media.

Produksi

Telah diutarakan serta diterimanya konsep desain yang akan dibut oleh desainer kapada bagian pemasaran. Berdampak pada cepatnya proses prosuksi. Karena proses produksi dapat langsung dilakukan tanpa pembuatan sketsa terlebih dahulu.

2. Tekno Ramadan

Merupakan sebuah program acara hiburan bertajuk kompetisi yang dihadirkan untuk menyambut bulan Ramadhan. Tekno ramadan melibatkan secara langsung keberadaan pondok pesantren di jawa timur untuk beradu teknologi yang memang sepenuhnya adalah karya dari pondok pesantren tersbut. Tekno Ramadhan adalah sebuah acara yang memang hanya diadakan dalam menyambut datangnya bulan ramadhan, sehingga program acara ini membutuhkan banyak sekali media perlengkapan guna meunjang semua kebutuhan yang diperlukan.

STIKOM

Kebutuhan akan desain untuk media promosi itu meliputi, umbul-umbul, back drop, xbanner, billboard, flayer, hingga desain piagam penghargaan bagi santri yang mewakili pondok pesantren mereka.

A. Tahapan Produksi Desain untuk Tekno Ramadan Pra produksi

Pada tahapan pra produksi ini diterimalah materi dari bagian pemasan serta penjelasan singkat, desain seperti apa yang diharapkan. Setelah itu dibuatlah sketsa dari desain-desain yang akan dibuat. Terkadang bagian pemasaran menginginkan adanya lebih dari satu alternative sketsa yang kemudian dapat dipilih.

Produksi

Sketsa terpilih kemudian di kerjakan sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Proses produksi mendapatkan pengamatan intensif dari pihak marketing untuk meminimalkan kemungkinan revisi mengingat tenggat waktu dari satu desain ke desain lainnya sangatlah dekat.

3. Fusioning antara BCTV dengan KOMPAS TV

BCTV adalah jaringan televisi yang barusaja diakuisisi oleh KOMPAS TV untuk daerah jawatimur. Sehingga dibutuhkan pengenalan kembali kepada masayarakat bila BCTV adalah chanel yang sama dengan KOMPAS TV. Dipilihlah bando jalan sebagai media promosi. Penempatan di pusat-pusat kota menjadi sasaran dari desain bando jalan yang dibuat.

STIKOM

29

A. Tahap Produksi Desain untuk BCTV dan KOMPAS TV Pra produksi

Bagian pemasaran memberikan penjelasn bahwa desain yang akan dibuat harus senada dengan desain kompas tv yang memang telah

Dokumen terkait