E. Keluarga Berencana (KB)
4. Metode Kontrasepsi
Menurut (Handayani 2010; h.35) macam metode kontrasepsi yang ada dalam program KB di Indonesia sebagai berikut :
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari dua yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain : Metode
Amenorhoe Laktasi (MAL), Coitus Interuptus, metode Kalender, Metode Lendir Serviks (MOB), Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan lender serviks. Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan spermisida.
b. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu kombinasi (mengandung hormon progesterone dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi progesterone saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/ injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormone yang berisi progesterone terdapat pada pil, suntik dan implant.
c. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung hormone (sintetik progesterone) dan yang tidak mengandung hormone.
d. Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan dengan Tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/ tuba falopi sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP
sering dikenal dengan Vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan sperma tidak diejakulasikan. e. Metode Kontrasepsi Darurat
Metode kontrasepsi yang dipakai dalam kondisi darurat ada 2 macam yaitu pil dan AKDR.
f. Metode Keluarga Berencana Sederhana
Metode keluarga berencana sederhana dapat dilakukan dengan kondom dan Kb pria. Metode KB pria ini meliputi penggunaan spermisida, Koitus interuptus dan pantang berkala. Tujuan penggunaan spermisida ini untum kembunuh sebagian besar spermatozoa sebelum dapat masuk melalui mulut rahim sehingga tidak cukup jumlah dan kemampuan untuk dapat melakukan pertemuan (konsepsi) dengan sel telur (ovum). Kebaikan spermisidaini adalah penggunaannya hanya saat hubungan seks dan tidak berbahaya karena tidak menimbulkan efek samping apapun. Kekurangannya mungkin dapat menurunkan keinginan seks, menimbulkan iritasi langsung liang senggama bagi mereka yang alergi dan kemampuannya sebagai alat untuk menghindari kehamilan hanya sekitar 20-25%. Koitus interuptus atau hubungan seks terputus adalah penis (kelamin pria) dikeluarkan saat akan mencapai puncak orgasme sehingga sperma keluar di luar liang senggama. Metode ini kini sudah tidak banyak dipakai lagi karena sebagian sperma telah keluar sebelum
mencapai puncak kepuasan sehingga mungkin dapat menimbulkan kehamilan dan kepuasan pihak pria sangat terganggu.
Pantang berkala mempergunakan perhitungan masa subur wanita dan bagi mereka yang tidak menghendaki keturunan, saat minggu subur menghindari melakukan hubungan seksual. Kekurangan dari pantang berkala adalah angka kegagalannya sekitar 17-20% dengan pola menstruasi wanita teratur. Sedangkan kebaikannya adalah karena tidak memakai apapun sehingga hubungan seksual alami tercapai dan memuaskan kedua belah pihak.
g. Metode Keluarga Berencana Efektif
Jenis hormonal untuk menghindari kehamilan adalah progesterone atau turunan testosterone. Cara kerjanya menekan kelenjar hipofise, mungkin secara langsung atau melalui hipotalamus, dengan tidak dikeluarkannya hormone gonadotropik (lutheinizing hormone, LH) sehingga tidak memungkinkan terjadinya ovulasi (pelepasan telur). Dengan menekan pengluaran atau pelepasan telur (ovum) dapat dijamin tidak akan mungkin terjadi kehamilan. Metode hormonal dapat dijumpai dalam bentuk il untuk ibu yang sedang menyusui, bentuk kombinasi, bentuk sekuensial, after morning pil. Bentuk KB susuk ditanam di atas lengan atas kiri untuk waktu 5 tahun. Dan bentuk KB suntikan yang disuntikkan setiap 10-12 minggu atau setiap bulan.
Keuntungan metode hormonal ini adalah sebagian besar wanita dapat menerima hormone dalam sirkulasi tubuhnya dan pemakaiannya mudah diajarkan. KB hormonal menjamin keberhasilannya 100% asalkan taat dengan petunjuk. Kontrol medis yang diperlukan KB hormonal juga tidak sulit. Efek sampingnya tidak terlalu berat dan dapat diatasi dengan pengobatan. Keburukan metode hormonal:
1) Pil, harus diminum dengan ttat setiap hari, bila lupa sehari ada kemungkinan terjadi pelepasan telur dan dapat menjadi hamil. Bila lupa, begitu ingat harus segera minum, sehingga dapat minum pil dua kali hari itu. Dengan suntikan KB, sebaiknya mengikuti petunjuk dokter dan datang pada waktunya, sehingga hormone dalam tubuh tetap terjamin untuk menekan pelepasan telur.
2) Oleh karena satu komponen turunan progesterone atau testoteron maka sering terjadi pendarahan berkepanjangan, yang merisaukan wanita dan merupakan salah satu penyebab dihentikannya menggunakan metode hormonal.
3) Pada wanita tertentu dapat terjadi efek samping dalam bentuk mual dan muntah terutama pagi hari, berat badan bertambah, rambut rontok, terjadi hiperpigmentasi sekitar pipi.
4) Pemasangan dan membuka kembali KB susuk memerlukan operasi kecil pada lengan atas kiri.
h. Metode Keluarga Berencana Efektif Mekanis
Alat keluarga berencana metode efektif mekanis adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Beberapa bentuk AKDR yang pernah di coba di Indonesia di antarnya spiral ciptaan Margulis, Delcon seld, Lippes loop, M.IUCD dari metal, Cuper seven (bentuknya seperti angka tujuh), Multi load (MICU), medusa sama dengan cuper T tetapi tangannya da, Cuper T 380 A yang menjadi idola BKKBN. AKDR Cuper T 380 A bentuknya seperti huruf T pada tangan dan tangkainya mengandung tembaga sebanyak 380 yang dilepaskan berbentuk ion selama 3-4 tahun. Bentuknya kecil dan mudah dipasang dan dikeluarkan. Keefektifannya tinggi dengan efek samping dan komplikasi yang ringan. Dengan pemasangan yang baik tidak mungkin terjadi perforasi (alat keluar). Bila terjadi perforasi karena bentuknya terbuka tidak akan membahayakan. Dalam pemasangannya tidak banyak menimbulkan rasa nyeri, kecuali pada perforasi. Cuper T 380 A bahan dasarnya polietilen ditambah barium, sehingga dapat dilihat kalau dilakukan foto abdomen atau ultrasonografi. Menimbulkan reaksi benda asing dalam rahim sehingga terjadi radang steril disertai pengeluaran prostaglandin yang menghalangi terjadinya implantasi hasil konsepsi. Pelepasan ion tembaga mempunyai kemampuan melekat pada kepala spermatozoa sehingga gerakannya menjadi lamban dan segera mati, dengan demikian
menghindari dan mengurangi kemampuan melakukan konsepsi. Kemungkinan komplikasi Cuper T 380:
1) Dapat terjadi perforasi pada saat pemasangannya
2) Menimbulkan keluhan wanita (terdapat keputihan yang berlebihan, kadang terjadi bercak berdarah)
3) Pendarahan yang tidak teratur 4) Pendarahan menstruasi lebih banyak 5) Rasa nyeri saat menstruasi
6) Badan kurus karena banyak mengeluarkan keputihan Keuntungan memakai Cuper T 380 A:
1) Mempunyai toleransi tinggi, artinya hanya sedikit wanita yang mengeluh dan mengalami komplikasi
2) Kemampuan sebgai alat kontrasepsi tinggi, artinya kurang dari 1% dapat menjadi hamil
3) Kontrol medis yang ringan i. Metode Operasi Wanita
Metode keluarga berencana yang menghentikan kehamilan dilakukan dengan metode operasi wanita (MOW) atau kontrasepsi mantap (kontap) wanita atau sterilisasi. Yang merupakan metode ini antara lain:
1) Hemoklip
Dilakukan dengan jalan laparoskopi, yaitu memasukkan alat khusus untuk dapat memasang hemoklip pada tuba.
2) Vasektomi Tuba (Ma)
Kreasi Prof. Ida Bagus Gede Manuaba, dikembangkan di Denpasar, dengan kerangka pikir saat melakukan penutupan tuba tidak menyentuh pembuluh darah yang memberikan nutrisi pada indung telur. Dengan vasektomi tuba (Ma) dapat dijamin tidak akan terdapat gangguan vaskularisasi indung telur sehingga tidak akan terdapat gangguan hormone. b) Metode Keluarga Berencana Pria
1. Kondom
Keuntungan: kondom bertindak efektif sebagai alat kontrasepsi, apalagi dikombinasikan dengan pantang berkala, menghindari penyakit hubungan seks termasuk AIDS/ inveksi HIV, bagi mereka yang mempunyai kelemahan ejakulasi dini dapat bertindak sebagai penghambat orgasme. Kerugian: sedikit repot memakainya, pada beberapa wanita dapat alergi terhadap jeli spermisida sehingga menimbulkan keputihan dan iritasi.
2. Koitus Interuptus
Prinsip metode ini adalah mengeluarkan penis (kemaluan pria) menjelang ejakulasi sehingga spermatozoa
ditumpahkan di luar liang senggama. Metode ini kurang efektif karena sering terjadi keterlambatan menarik penis, terdapat ejakulasi ringan sehingga spermatozoa sudah keluar dan dapat menimbulkan kehamilan. Kepuasan dalam hubungan seksual tidak normal dan menimbulkan tekanan kejiwaan. Tingkat kehamilan tinggi 17-25%.
3. Pantang Berkala
Metode ini memperhitungkan masa subur wanita yang berkaitan erat dengan siklus menstruasi. Prinsipnya pasangan tidak melakukan hubungan sekseual saat masa subur istri sehingga tidak terjadi kehamilan. Untuk meningkatkan keefektivan metode pantang berkala diperlukan kerja sama suami-istri yang ketat, siklus menstruasi yang teratur, dan perhitungan yang cermat. Secara kasar masa subur istri dapat diperhitungkan dengan menghitung masa subur sekitar pertengahan siklus menstruasi dengan interval 28 hari. Masa subur mulai hari ke-13 sampai ke-20 menstruasi.
Keuntungan metode pantang berkala adalah hubungan seksual alami dan kepuasan seks tidak terganggu.
4. Vasektomi
Vasektomi merupakan kontap atau metode operasi pria (MOP), dengan jalan memotong vas deferens sehingga saat
ejakulasi tidak terdapat spermatozoa dalam cairan sperma. Dalam penelitian tidak dijumpai keluhan dan penyulit yang berarti. Komplikasi yang mungkin timbul saat operasi adalah pendarahan, rasa nyeri dan pegal, atau infeksi ringan. Dalam jangka waktu yang lama mungkin terjadi rekanalisasi. Komplikasi yang ditakuti akseptor berupa impotensi.
c) Kontrasepsi pada Remaja
Metode keluarga berencana yang tepat bagi remaja:
1) Pendidikan seks yang sehat, sehingga dapat menghindari kehamilan dan penyakit hubungan seks
2) Kondom merupakan pilihan utama, karena efek sampingnya tidak ada, dan dapat dipergunakan untuk menghindari penyakit hubungan seksual
3) Pil dapat dipilih, karena efek sampingnya ringan, tidak banyak memengaruhi alat genetalia
4) Suntikan KB, masih dapat dipakai karena pengaruhnya kecil terhadap perubahan hormonal
5) AKDR pilihan yang paling akhir bila metode lainnya sulit diterima, mengingat pengaruhnya terhadapa alat genetalia 6) Bila berhadapan dengan kehamilan yang tidak diinginkan,
upaya gugur kandung masih dipertimbangkan, karena berkaitan dengan Undang-Undang Kesehatan No 30/1992
tetapi bertentangan dengan filsafat dan dasar negara Pancasila.
d) Metode Keluarga Berencana Darurat
Fisiologi kehamilan baru akan terjadi sekitar 6-12 jam dalam bentuk zigot yang terus berkembang dan siap melakukan “nidasi dalam rahim” setelah 4-5 hari. Tenggang waktu sekitar 4-5 hari inilah yang dapat dipergunakan untuk “menghindari” nidasi sehingga dapat dipergunkan metode keluarga berencana darurat untuk menghindari kehamilan karena hubungan seksual tidak terlindung. Pemberian pil-hormon pada pagi hari setelah hubungan seksual disebut “after morning pill”.
Kini ternyata beberapa metode keluarga berencana dari berbagai kombinasi hormone dapat dipergunakan sehingga disebut metode KB darurat. Metode keluarga berencana darurat meliputi metode hormonal yang diberikan dalam waktu sekitar 24 jam dan pemasangan ADKR dilakukan sekitar kurang dari tiga hari.
AKDR yang dipasang akan mengubah reaksi lapisan dalam rahim, sehingga rahim tidak siap menerima hasil konsepsi untuk nidasi. Bila “kehamilan” yang tertanam dalam rahim tidak berlangsung maka kehamilan pun tidak akan terjadi.