• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

C. Metode Kooperatif Tipe Team Accelarated Instruction

Model pembelajaran Team Accelarated Instruction adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif. Pembelajaran tipe TAI dikembangkan oleh Slavin. Menurut Slavin (dalam Krismanto, 2003) terdapat tiga alasan memperkenalkan model pembelajaran Team Accelarated Instruction:

Pertama, model ini mengkombinasikan keampuhan kooperatif dan program pengajaran individual. Kedua, model ini memberikan tekanan pada efek sosial dari belajar kooperatif. Ketiga, TAI disusun untuk memecahkan masalah dalam program pengajaran, misalnya dalam hal kesulitan belajar siswa secara individual.Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah.

1. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe Team Accelarated Instruction

Menurut Widyantini (2006:9) ciri khas dari tipe Team Accelarated Instruction adalah siswa belajar secara individual materi pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru. Hasil belajar individu dibawa dalam kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok-kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.

2. Unsur-unsur dan langkah pembelajaran dalam metode kooperatif tipe

Team Accelarated Instruction

Model pembelajaran kooperatif tipe team Accelarated Instruction memiliki komponen sebagai berikut. (1) Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 atau 5 peserta didik. (2) Placement Test, yaitu pemberian pre test kepada peserta didik agar guru mengetahui

kelemahan peserta didik pada bidang tertentu. (3) Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada peserta didik yang membutuhkan. (4) Team Score and Team Recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan pemberian kriteria penghargaan terhadap kelompok. (5) Teaching Group, yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. (6) Fact Test, yaitu pelaksanaan kuis selama 3 menit mengenai materi ajar. (7) whole –Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakir waktu pembelajaran.

Menurut Slavin (1995: 102) unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam Team Accelarated Instruction adalah sebagai berikut.

a ) Team (kelompok)

Dalam TAI, peserta didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang peserta dengan kemampuan yang berbeda, seperti dalam STAD dan TGT.

b ) Tes Penempatan

Peserta didik diberi pre test di awal pembelajaran matematika. Dalam program individual, peserta didik ditempatkan sesuai dengan nilai yang didapat dalam pre test.

c ) Materi pengajaran

Untuk sebagian besar kegiatan pengajaran matematika, siswa belajar secara individual materi pengajaran yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, bilangan, pecahan, desimal, rasio, persen, statistik, dan aljabar. Masalah dan penyelesaian masalah diutamakan dalam materi ajar. Setiap sub materi memiliki komponen berikut:

1) Handout yang berisi konsep-konsep yang akan diperkenalkan oleh guru dalam mengajar kelompok dan langkah-langkah penyelesaian masalah.

2 ) Pemberian beberapa latihan keterampilan, setiap latihan terdiri dari 16 soal. Setiap latihan keterampilan memperkenalkan materi yang mengarah pada penguasaan akhir seluruh keterampilan.

3 ) Pemberian tes formatif yang terdiri dari dua paket soal paralel, masing-masing terdiri dari 10 soal.

4 ) Pemberian tes keseluruhan yang terdiri dari 15 soal.

5) Pembahasan untuk tes keterampilan, tes formatif, dan tes keseluruhan.

d ) Belajar Kelompok

Berdasarkan tes penempatan, guru mengajarkan pelajaran pertama (amati ”pengajaran kelompok” di bawah), kemudian peserta didik memulai pembelajaran sub materi matematika secara inividual. Siswa mempelajari sub materi dalam tim, mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1) Peserta didik berpasangan atau bertiga dengan anggota kelompok mereka untuk memeriksa.

2) Peserta didik mempelajari handout dan bertanya kepada teman sekelompok atau guru bila dibutuhkan. Selanjutnya peserta didik mulai mengerjakan latihan keterampilan yang pertama sesuai dengan sub materi mereka.

3) Masing-masing peserta didik dengan kemampuan sendiri mengerjakan 4 soal latihan keterampilan, kemudian teman sekelompok memeriksa jawaban mereka. Bila keempat soal sudah benar, peserta didik bisa melanjutkan latihan keterampilan selanjutnya. Bila ada yang salah, peserta didik harus mengerjakan 4 soal selanjutnya, sampai diperoleh jawaban yang benar seluruhnya. Peserta didik yang mengalami kesulitan bisa meminta bantuan pada teman sekelompoknya sebelum meminta bantuan guru.

4) Apabila peserta didik bisa menyelesaikan 4 soal tes keterampilan dengan benar, peserta didik bisa melanjutkan mengerjakan tes

formatif A yang terdiri dari 10 soal kuis yang menyerupai latihan keterampilan terakhir. Dalam tes ini peserta didik bekerja sendiri sampai selesai. Seorang teman sekelompok menilai hasil tes. Jika peserta didik dapat mengerjakan 8 soal dengan benar, maka peserta didik tersebut bisa mengambil tes keseluruhan. Jika peserta didik tidak bisa menjawab 8 soal dengan benar, guru merespon dan menampung semua masalah yang dimiliki peserta didik. Guru boleh meminta peserta didik untuk menyelesaikan kembali soal-soal latihan keterampilan dan kemudian menyelesaikan soal tes formatif B, yaitu 10 soal kedua yang isi dan tingkat kesulitannya sebanding dengan tes formatif A. Selanjutnya peserta didik boleh melanjutkan ke tes keseluruhan. Peserta didik tidak boleh mengambil soal tes keseluruhan sebelum bisa menyelesaikan tes formatif dengan benar.

5) Peserta didik menyerahkan hasil tes formatif ke siswa pemeriksa yang berasal dari kelompok yang berbeda untuk memperoleh tes keseluruhan. Peserta didik kemudian menyelesaikan tes keseluruhan dan pemeriksa menilai hasil tes keseluruhan. Setiap hari dua siswa yang berbeda bertugas sebagai pemeriksa.

6) Penilaian kelompok

Pada akhir pertemuan, guru menghitung nilai dari masing-masing kelompok. Nilai ini berdasarkan pada jumlah rata-rata dari anggota masing-masing kelompok dan ketelitian dari tes keseluruhan. Kriteria

pemberian predikat berdasarkan kemampuan kelompok. Kelompok dengan kemampuan tinggi diberi predikat Super Team, kelompok dengan kemampuan sedang diberi predikat Great Team, kelompok dengan kemampuan kurang diberi predikat Good Team. Pemberian predikat ini bertujuan memberi semangat kepada masing-masing kelompok agar pada pembelajaran selanjutnya mau berusaha untuk melakukan yang lebih baik.

7) Mengajar kelompok

Setiap pertemuan guru mengajar 10 sampai 15 menit untuk dua atau tiga kelompok yang mempunyai nilai yang sama. Tujuannya adalah untuk mengenalkan konsep utama pada peserta didik. Pelajaran ini didesain untuk membantu peserta didik memahami hubungan antara matematika yang mereka pelajari dengan masalah dalam kehidupan nyata. Umumnya, siswa telah memiliki konsep yang diperkenalkan dalam pengajaran kelompok sebelum mereka mulai belajar dalam bagian individual. Ketika guru sedang mengajar dalam suatu kelompok, peserta didik lain melanjutkan bekerja dalam kelompok mereka sendiri dengan kemampuan individu masing-masing.

8) Facts Tests

Dua kali dalam setiap minggu, siswa diberi tes tentang materi selama 3 menit. Peserta didik diberi lembar materi untuk dipelajari dirumah untuk mempersiapkan tes tersebut.

9) Whole – Class Units

Pemberian materi oleh guru secara klasikal diakhir waktu pembelajaran.

Berdasarkan langkah metode Team Accelarated Instruction dari Slavin, maka peneliti menarik langkah pembelajaran metode Team Accelarated Instruction yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.2: Langkah pembelajaran kooperatif tipe Team Accelarated Instruction yang dikembangkan oleh peneliti

Langkah Kegiatan

1. Guru memberikan pre test sebagai skor awal.

2. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran metode Team Accelarated

Instruction.

3. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang heterogen berdasarkan

hasil dari pre test.

4. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa kepada setiap siswa.

5. Guru mengarahkan siswa untuk mempelajari materi yang ada di dalam LKS

secara individual.

6. Guru mengarahkan siswa untuk menyelesaikan soal latihan yang ada dalam

LKS secara individual.

7.

Guru mengarahkan siswa untuk masuk kedalam kelompok yang ditentukan, mengamati hasil penyelesaian yang diperoleh siswa secara individu, dan siswa diarahkan untuk mendiskusikan langkah penyelesaian yang tepat.

8.

Guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelas, membahas hasil diskusi yang diperoleh setiap kelompok, dan memberikan penegasan terhadap hasil diskusi.

Dokumen terkait