• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu

Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Saung Mirwan, di Desa Sukamanah, Pasir Muncang, Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Magang dilaksanakan selama 4 bulan, mulai Februari sampai Juni 2010.

Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan magang merupakan praktik kerja di kebun selama 4 bulan dengan pembagian kerja sesuai dengan tingkatan struktur organisasi PT. Saung Mirwan. Pembagian kerja yang dilaksanakan adalah 2 bulan sebagai pekerja harian, 1 bulan sebagai pendamping kepala divisi, dan 1 bulan sebagai pendamping kepala bagian.

Selama menjadi pekerja harian, penulis mempelajari dan melakukan seluruh kegiatan budidaya di lapang bersama dengan pekerja lainnya, sedangkan selama menjadi pendamping kepala divisi maupun pendamping kepala bagian, penulis membantu dan mempelajari aspek manajerial, pengelolaan kebun, dan administrasi.

Kegiatan magang yang dilaksanakan yaitu :

1. Mengenal dan mencari informasi mengenai kondisi umum PT. Saung Mirwan. Informasi kondisi umum meliputi letak geografis, keadaan iklim dan tanah, struktur organisasi dan ketenagakerjaan. Data tersebut diperoleh melalui wawancara dengan pekerja maupun penanggung jawab perusahaan.

2. Mengikuti kegiatan budidaya tanaman lisianthus di lapangan yang terdiri dari bagian persemaian, pemeliharaan tanaman, dan pemasaran. Budidaya yang dilakukan meliputi persemaian, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, perlakuan khusus pada tanaman misalnya pewiwilan, pengendalian hama dan penyakit, panen, dan pascapanen. Penulis dibimbing oleh pembimbing lapang dan pekerja dalam melaksanakan budidaya lisianthus. Jurnal kegiatan magang dan prestasi kerja sajikan pada Lampiran 1 dan 2.

14 3. Melakukan pengamatan di lapang untuk mengumpulkan data mengenai

pertumbuhan lisianthus mulai dari persemaian hingga siap dipasarkan, menginventarisasi kendala dalam pengusahaan lisianthus dan mengupayakan solusinya, selain itu dilakukan juga perhitungan analisis usaha tani pengelolaan usaha bunga potong.

4. Mempelajari aspek manajerial atau pengelolaan usaha serta kegiatan administrasi perusahaan. Kegiatan ini dilakukan dengan berdiskusi langsung dengan kepala divisi dan kepala bagian yang menangani bunga potong lisianthus.

Pengamatan dan Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan metode langsung dan tidak langsung. Data primer diperoleh dengan metode langsung melalui pengamatan di lapang dan wawancara dengan pihak perusahaan. Pengamatan dilakukan pada tanaman contoh dari tiap varietas. Pengamatan dilaksanakan di dua tempat, yaitu Sukamanah sebagai lokasi persemaian dan Lemah Neundet sebagai lokasi penanaman.

Karakteristik vegetatif yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang ruas batang (internode), diameter batang, dan jumlah cabang. Karakteristik generatif yang diamati yaitu, waktu muncul bunga, jumlah bunga, panjang tangkai bunga, jumlah mahkota, umur panen, total panen, periode panen dan vase life bunga. Periode panen merupakan waktu panen lisianthus pada waktu tanam yang sama.

Data sekunder diperoleh melalui metode tidak langsung dari data perusahaan dan sumber lain yang terkait dengan kegiatan produksi. Data juga diperoleh melalui studi pustaka budidaya lisianthus. Data sekunder merupakan data yang mendukung pelaksanaan teknis lapangan, antara lain kondisi lingkungan dan kondisi umum perusahaan.

15

Analisis Data dan Informasi 

Hasil kegiatan magang berupa data primer maupun sekunder dengan berbagai peubah dan rekomendasi teknis yang diterapkan akan diolah dengan menggunakan rataan, standar deviasi, dan analisis deskriptif. Hasil data magang digunakan sebagai bahan laporan akhir digabung dengan studi pustaka tentang budidaya tanaman lisianthus.

16

KEADAAN UMUM

Letak Geografi dan Wilayah Administratif

PT. Saung Mirwan berkantor pusat di Jl. Cikopo Selatan Dusun Pasir Muncang, Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. PT. Saung Mirwan berbatasan sebelah utara dengan Desa Pasir Kaliki, sebelah selatan dengan Dusun Pondok Gede, batas sebelah barat dan timur adalah Dusun Pasir Muncang. Letak geografis PT. Saung Mirwan antara 54-106 °BT dan 4-6 °LS.

PT. Saung Mirwan memiliki kebun produksi di Gadog (Sukamanah), Lemah Neundeut, dan Cipanas. Kebun di Garut digunakan sebagai tempat membeli hasil panen dari mitra PT. Saung Mirwan.

Keadaan Iklim dan Tanah

Curah hujan bulanan pada lahan produksi Sukamanah sekitar 32-594 mm dan curah hujan tahunan 2945 mm. Suhu udara harian rata-rata yaitu 26.37 °C. Data mengenai suhu dan kelembaban dapat dilihat pada Lampiran 3. Suhu udara di dalam greenhouse adalah 18-38 °C. Kelembaban udara berkisar antara 70-80 % dan kelembaban udara dalam greenhouse berkisar antara 80-85 %. Lokasi perusahaan terletak pada ketinggian 670 m dpl dan berada di kaki Gunung Pangrango. Jenis tanah pada lokasi tersebut adalah latosol dengan topografi yang tidak datar.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Luas areal PT. Saung Mirwan adalah 10.5 ha. Luas tersebut terdiri dari bangunan greenhouse, kantor, gudang, koperasi (kantin), asrama atau mess para karyawan, lahan terbuka, dan bangunan lain untuk kegiatan operasional perusahaan (ruangan penyimpanan, ruangan pendingin, bengkel, ruangan seleksi, bangunan nutrisi, dan lain-lain). Lay Out bangunan yang menunjukkan pemanfaatan tata guna lahan dapat dilihat pada Lampiran 4.

17 Kegiatan PT. Saung Mirwan berpusat di Desa Sukamanah. Bunga yang dibudidayakan adalah bunga potong krisan, krisan pot, kalanchoe, dan kastuba (poinsettia), sedangkan budidaya sayuran meliputi pak choy, tomat cherry, tomat beef, sayuran pot seledri, kaliandra, kemangi, edamame (kedelai jepang), dan selada.

PT. Saung Mirwan memiliki kerja sama dengan PTPN VIII berupa proyek yang berlokasi di hak guna usaha (HGU) PTPN VIII Perkebunan Gunung Mas Afdeling Cikopo Selatan II Blok Lemah Neundeut seluas 4 ha. Sejak tahun 2001 lokasi proyek ini dijadikan kebun produksi untuk budidaya bunga potong lisianthus, krisan, dan sayuran.

Budidaya tanaman sebagian besar dilakukan di dalam greenhouse. Lay out greenhouse dapat dilihat pada Lampiran 5. Greenhouse berfungsi untuk melindungi tanaman dari angin, hujan, intensitas cahaya matahari yang tinggi, dan melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. PT. Saung Mirwan memiliki greenhouse dengan tipe rumah susun berganda (shape frame) berbentuk joglo (Gambar 1). Pertimbangan menggunakan tipe ini karena pada umumnya penerimaan cahaya matahari di daerah tropis relatif tinggi. Bentuk greenhouse harus memiliki ventilasi untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik sehingga suhu dalam greenhouse tidak terlalu tinggi.

Gambar 1. Bangunan Greenhouse dengan Tipe Rumah Susun Berganda (Shape Frame) Berbentuk Joglo

Greenhouse terdiri dari kerangka, atap, dinding, dan perlengkapanya. Kerangka greenhouse terbuat dari besi stall sehingga lebih permanen dan tahan lama dibandingkan menggunakan kayu. Greenhouse di PT. Saung Mirwan memiliki panjang 36 m dan 40 m dengan lebar 12.8 m. Greenhouse memiliki

18 2 atap dengan lebar masing-masing 6.4 m yang memiliki 4 bedengan. Tiap greenhouse terdiri dari 8 bedengan dengan ketinggian dinding 3-5 m.

Bahan atap greenhouse berupa plastik ultraviolet (UV) dengan tebal plastik 2 milimikron. Plastik ini dapat menahan sinar matahari sebesar 15-20 % dan sisanya diteruskan kepada tanaman. Bahan plastik cocok digunakan karena dapat melindungi tanaman dari faktor-faktor iklim. Posisi greenhouse menghadap ke utara dan selatan agar penyinaran merata sepanjang hari.

Lantai greenhouse umumnya disemen agar kondisi di dalam greenhouse tetap higienis. Ambal atau keset kaki diletakkan di depan pintu masuk untuk membersihkan alas kaki atau sepatu yang digunakan. Alas kaki disterilkan dengan menggunakan lysol dengan konsentrasi 2 cc/l untuk menghindari kotoran sebagai sumber patogen yang terbawa oleh alas kaki atau sepatu.

Pemeliharaan dinding greenhouse dilakukan dua kali dalam setahun dengan mencuci dinding yang terbuat dari plastik atau dengan mengganti plastik tersebut jika telah rusak. Pencucian dilakukan dengan menyemprot dinding dengan air. Penggantian atap dilakukan setahun sekali oleh karyawan harian bagian bangunan.

Keadaan Tanaman dan Produksi

PT. Saung Mirwan mengadakan joint venture dengan PT. Fides Belanda dalam pengusahaan komoditas bunga kalanchoe, kalandiva, dan lisianthus yang diekspor ke Jepang. Proyek ini bernama Mira Flora Internasional. Tanaman kalanchoe dan kalandiva dibudidayakan di daerah Gadog (Sukamanah), sementara lisianthus dibudidayakan di Lemah Neundeut.

Budidaya lisianthus di Sukamanah dimulai pada tahun 2007. Lisianthus merupakan komoditas percobaan (trial) dan dikelola bersama oleh PT. Saung Mirwan dan PT. Fides Belanda. Awalnya persemaian benih dilakukan di greenhouse persemaian beratap paranet 80 %, namun banyak bibit yang menjadi dan roset dan tidak menghasilkan bunga. Akhirnya persemaian lisianthus dilakukan dalam cool room yang dapat diatur suhu yang sesuai untuk persemaian lisianthus yaitu 16-18 ºC. PT. Saung Mirwan memiliki fasilitas cool room

19 dengan rak-rak persemaian sebagai tempat meletakkan tray berisi benih lisianthus.

Pada pertengahan tahun 2009, pengelolaan usaha lisianthus ditangani secara keseluruhan oleh PT. Saung Mirwan dan tidak bekerja sama lagi dengan PT. Fides Belanda. Lokasi budidaya lisianthus dipindahkan ke Lemah Neundeut karena terbatasnya areal budidaya di Sukamanah. Kegiatan budidaya berada di 2 lokasi, yaitu persemaian dengan cool room di Sukamanah dan penanaman bibit hingga menghasilkan bunga di kebun Lemah Neundeut.

Budidaya bunga potong lisianthus dilakukan melalui persemaian benih. Benih lisianthus diimpor langsung dari produsen benih Takii Seed dan Sakata Seed di Jepang. Pada awal pengusahaan lisianthus, PT. Saung Mirwan menyemai sekitar 10 000 benih setiap minggu. Namun saat ini, karena terbatasnya areal penanaman, jumlah benih lisianthus yang disemai hanya mencapai 200 benih per minggu. Jumlah penanaman lisianthus dalam 4 bulan (Agustus-Desember 2009) dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Penanaman Lisianthus Selama Empat Bulan (Agustus-Desember 2009) Varietas Jumlah Tanam (tanaman) Jumlah Panen (tanaman) Persentase Panen

Ambar Double Maron 1 240 583 47.02

Boegoet White 300 69 23.00 Ceremony Orange 365 108 29.59 Ceremony Light 100 35 35.00 Cesna Rose 300 186 62.00 Exrosa Yellow 770 624 81.04 Exrosa Blue 1 910 1 020 53.40 Exrosa Pink 1 550 853 55.03 Exrosa Green 620 354 57.10 King of Snow 1 020 479 46.96 Love Me Tender 390 157 40.26 Picorosa Snow 9 690 6 935 71.57 Rosina Lavender 2 180 916 42.02

Rosina Pink Picote 880 680 77.27

Rosina Rose Pink 1 000 574 57.40

Rosina Green 580 311 53.62

Revolution Green 425 265 62.35

20 Persemaian benih hingga menjadi bibit yang siap untuk ditanam ke lapang memerlukan waktu 12-13 minggu. Budidaya lisianthus mulai dari persemaian hingga panen memerlukan waktu sekitar 20-25 minggu, namun hal ini tergantung dari pertumbuhan tiap varietas. Persentase panen merupakan jumlah yang dapat dipanen dari jumlah tanaman yang ditanam.

Awalnya PT. Saung Mirwan memasarkan lisianthus di pasar lokal dan ekspor. Pemasaran secara ekspor dilakukan melalui kontrak penjualan bunga ke Jepang. Jenis bunga yang diekspor adalah bunga berwarna putih (King of Snow dan Picorosa Snow). Adanya penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen dari waktu ke waktu menyebabkan kegiatan ekspor dihentikan. Pemasaran bunga lisianthus hanya dilakukan pada pasar lokal saja.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

PT. Saung Mirwan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian khususnya tanaman hortikultura. Struktur organisasi PT. Saung Mirwan terdiri dari direktur, manajer, kepala bagian (Kabag), kepala divisi (Kasi), kepala subdivisi (Kasubsi), karyawan bulanan, karyawan harian tetap, karyawan harian lepas, dan karyawan borongan. Struktur organisasi ditetapkan berdasarkan kebutuhan, tanggung jawab, dan perencanaan di dalam perusahaan. Struktur organisasi PT. Saung Mirwan dapat dilihat pada Lampiran 6.

Perusahaan dipimpin oleh Tatang Hadinata yang juga merupakan pemilik PT. Saung Mirwan. Pimpinan perusahaan dibantu oleh bagian Research and Development (R&D), Teknik Informatika (IT), dan Quality Assurace (QA). Pimpinan perusahaan membawahi tiga bidang, yaitu bidang produksi, bidang komersil, dan bidang umum. Masing-masing bidang dipimpin oleh seorang direktur dan dibantu manajer serta Kabag dalam pelaksanaan tugas.

Kabag bertugas untuk membuat perencanaan pada tiap divisi dan mengatur semua kegiatan di bidang umum, komersil, dan produksi, serta bertanggung jawab kepada manajer. Kabag dibantu oleh Kasi dan Kasubsi dalam menangani suatu kebun produksi. Kasi memiliki tanggung jawab untuk mengelola divisi di PT. Saung Mirwan. Divisi yang dikelola adalah keuangan, human resouces,

21 kemitraan, pengemasan, penjualan, pengadaan, distribusi, dan semua lokasi kebun.

Kasubsi memimpin dan mengawasi beberapa tenaga kerja bulanan, harian, serta borongan dalam menyelesaikan pekerjaan di lahan yang telah ditetapkan pembagiannya. Kasubsi juga menentukan kebutuhan faktor produksi, misalnya benih, pupuk, pestisida yang diperlukan dalam suatu luasan lahan. Kasubsi bertanggung jawab terhadap Kasi.

Karyawan bidang umum bekerja di dalam ruangan (kantor), karyawan bidang produksi umumnya lebih sering berada di kebun produksi, sedangkan karyawan bidang komersil bekerja di kantor maupun di kebun produksi. Jumlah karyawan ditentukan berdasarkan skala produksi perusahaan dan modal yang tersedia. Total karyawan PT. Saung Mirwan hingga 15 Februari 2010 adalah 455 orang. Jumlah tenaga kerja PT. Saung Mirwan dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tiap posisi memiliki perbedaan dari segi tanggung jawab, pendidikan, serta upah yang diperoleh. Pembagian upah karyawan ada dua jenis, yaitu upah bulanan bagi karyawan bulanan hingga posisi direktur dan upah mingguan bagi karyawan harian dan borongan. Penentuan upah ditentukan oleh tingkat pendidikan, hari orang kerja, lama pengabdian, jenis kelamin, dan fungsi tanggung jawab. Karyawan bulanan berhak atas tunjangan kesehatan dan pengobatan, tunjangan jabatan, tunjangan hari raya, tunjangan asrama, premi atas lama pengabdian dan kehadiran, serta uang makan.

Karyawan bulanan merupakan tenaga kerja tetap dan memiliki upah dan tunjangan yang dibayar tiap bulan. Karyawan borongan merupakan tenaga kerja tidak tetap dan upah dibayar sesuai prestasi kerja atau jumlah pekerjaan yang diselesaikan dalam sehari. Karyawan harian lepas adalah tenaga kerja tidak tetap dan upah disesuaikan dengan standar gaji karyawan tetap per hari, namun tidak memperoleh tunjangan apapun dari perusahaan.

Kualifikasi jenjang pendidikan dilihat dari tingkat pendidikan. Karyawan harian minimal tingkat pendidikan SD dengan umur minimal 18 tahun, karyawan bulanan minimal SD hingga SMU, atau minimal SD dan telah bekerja selama 5 tahun sebagai Kasubsi, D3 untuk posisi Kasi, dan S1 untuk Kabag hingga manajer. Posisi karyawan dapat berubah, sesuai dengan lamanya seseorang

22 bekerja. Perubahan posisi diikuti pula oleh perubahan upah, tanggung jawab, dan tunjangan.

Pada umumnya karyawan memiliki jam kerja selama ± 40 jam/minggu. Jam kerja perusahaan yaitu hari Senin hingga Jumat pada pukul 07.30-16.00 WIB dan waktu istirahat selama 1 jam pada pukul 12.00-13.00 WIB. Jam kerja pada hari Sabtu hanya dilakukan setengah hari, yaitu hingga pukul 12.00 WIB. Kegiatan lembur dilaksanakan pada hari Minggu atau diluar waktu bekerja dan karyawan akan menerima upah lembur.

Setiap karyawan di PT. Saung Mirwan harus mematuhi setiap aturan yang berlaku. Aturan yang ditetapkan ditujukan untuk melatih kedisiplinan serta meningkatkan kualitas karyawan. Jika ada karyawan yang melanggar aturan atau prestasi kerja sesuai dengan tanggung jawab yang harus dikerjakan, maka akan diberikan teguran langsung, surat peringatan, pemotongan gaji, ataupun dilakukan pemecatan yang disesuaikan dengan jenis pelanggaran.

Dokumen terkait