• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode pelaksanaan skema pengabdian kepada masyarakat unggulan (PKMU) dilaksanakan dengan cara kajian prasurvei kepada kelompok tani masyarakat Pekon Doh Kecamatan Cukuh Balak dengan mengumpulkan semua permasalahan pada masyarakat desa sehingga semua permasalahan masyarakat dapat terangkum dengan jelas dan detail sehingga tim pengusul pengabdi dapat merumuskan dan permasalahan mitra dapat dipetakan dengan pemilihan skala prioritas dalam upaya pemberian solusi permasalahan mitra. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Skrining awal dengan mengumpulkan permasalahan yang pada mitra

Gambar 3.1 Skrining Awal Solusi Dan Analisis Mitra

2) Penyuluhan metode ceramah

Melakukan pretest dan posttest sebelum pemberian materi penyuluhan untuk mengetahui perubahan pengetahuan masyarakat desa tentang manfaat antioksidan sebagai imunitas tubuh guna penangkal radikal bebas. Selain diberikan pretest dan posttest, peserta juga ditanyakan terlebih dahulu, apakah sudah pernah mendapat penyuluhan dan pelatihan mengenai pemanfaatan limbah kulit buah kakao (KBK), apakah sudah mengetahui bahwa kulit buah kakao (KBK) terdapat manfaat yang potensial komersiil sebagai antioksidan alami yang dapat dikembangkan sebagai produk suplemen herbal dengan kategori jenis jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.

Kelompok Tani Masyarakat Pekon

Doh

Skrining

masalah Hasil Mapping Rencana

Tindak lanjut

8

Volume kegiatan 1 Kali pertemuan dengan alokasi waktu 120 menit Partisipasi mitra : penyediaan tempat dan mengundang peserta pelatihan 3) Penyuluhan dengan metode ceramah

Menggunakan media slide power point yang berisi penjelasan mengenai manfaat antioksidan alami dari kulit buah kakoa (KBK), serta materi pengolahan pembuatan produk suplemen herbal berupa sediaan kapsul. Penyuluhan dilaksanakan pada kelompok tani masyarakat desa di Pekon Doh Kecamatan Cukuh Balak dengan peserta warga masyarakat di wilayah tersebut, terutama ibu-ibu PKK dan ibu rumah tangga. Pemberian poster/flyer dan buku saku terkait manfaat antioksidan alami dari pemanfaatan kulit buah kakao (KBK).

Volume kegiatan : 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 120 menit Partisipasi mitra : Penyediaan tempat

4) Pelatihan persiapan dan pembuatan simplisia (bahan) kulit buah kakoa (KBK)

Mengajak peserta pelatihan untuk melakukan penyiapan bahan baku bahan baku mulai dari pemilihan bahan baku (dipilih kulit buah kakoa yang telah matang karena akan berpengaruh terhadap kadar antioksidan yang terkandung didalamnya) pengolahan pasca panen bahan baku, yang meliputi pencucian, sortasi basah, perajangan, hingga pada pembuatan ekstrak yang sesuai dengan kaidah Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik dan Benar (CPOTB).

Volume kegiatan : 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 120 menit Partisipasi mitra : Penyediaan tempat

5) Pelatihan : teori dan praktek pembuatan sediaan kapsul suplemen herbal antioksidan kulit buah kakoa (KBK) mengikuti serangkaian metode dalam CPOTB yang meliputi pemerian dan organoleptis sediaan; sifat alir serbuk; memilih bahan tambahan yang dapat digunakan dan masuk kategori food grade untuk ditambahkan dalam sediaan kapsul ; sampai pada tata cara pengemasan dan bahan pengemas yang cocok, baik serta sesuai food grade standard .

Volume kegiatan : 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 120 menit.

Partisipasi mitra : menyediakan tempat dan kulit buah kakoa.

6) Pengadaan mesin pencacah/penggiling bahan baku kulit buah kakoa yang dihasilkan lebih banyak serta proses untuk mendapatkannya lebih efisien; pengadaan ayakan mesh yang berperan untuk menyaring bahan baku yang telah diblender yang sesuai untuk digunakan sebagai bahan baku dalam sediaan sediaan kapsul yang sesuai standar termasuk alat untuk pengemasan produk sediaan kapsul.

9

Volume kegiatan : 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 120 menit Partisipasi mitra : penyediaan tempat

7) Pendampingan dan pengarahan dalam produksi sediaan kapsul serbuk kulit buah kakoa (KBK) dengan alat racik kapsul selama 2 bulan. Pendampingan lebih dititikberatkan pada: teknik perajangan dengan tingkat ketebalan seragam agar diperoleh ukuran simplisa yang seragam.

Penggilingan yang bertujuan agar diperoleh serbuk kulit buah kakoa yang sesuai untuk dapat digunakan sebagai bahan baku dalam sediaan sediaan kapsul, cara pengoperasian alat racik kapsul.

Volume kegiatan : 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 120 menit Partisipasi mitra : menyediakan tempat dan bahan yang diolah.

8) Pendampingan produksi suplemen herbal antioksidan menjadi sediaan kapsul dengan alat racik kapsul, termasuk pengemasan produk selama 2 bulan. Pendampingan ini dititik beratkan pada cara pengoperasian alat; penampilan fisik kapsul dan sifat alir serbuk; memilih bahan tambahan yang dapat digunakan dan masuk kategori food grade untuk ditambahkan dalam sediaan kapsul; sampai pada tata cara pengemasan dan bahan pengemas yang cocok, baik serta sesuai standard CPOTB sehinga dapat meningkatkan nilai jual dari produk tersebut.

Volume kegiatan : 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 120 menit Partisipasi mitra : menyediakan tempat dan bahan yang diolah 9) Evaluasi luaran produk sediaan kapsul

Penjelasan bahwa produk sediaan kapsul harus disimpan pada suhu yang dipersyaratkan, dan penjelasan secara detail bahwa produk sediaan kapsul adalah suplemen kesehatan herbal antioksidan sebagai produk penguat imunitas tubuh penangkal radikal bebas.

Prosedur kerja pembuatan produk suplemen herbal sediaan kapsul 1. Pengolahan Kulit Buah Kakao Sebagai Bahan Baku

Kulit buah kakao (KBK) diperoleh dari kerjasama dengan para petani masyarakat desa yang ada di pekon doh kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus, setelah diperoleh kulit buah kakao segar yang telah matang berwarna kuning. Lalu kulit buah kakao tersebut dicuci dengan air mengalir dengan tujuan untuk membersihkan kulit buah kakao dari pengotor yang mungkin menempel pada permukaan kulit buah kakao, setelahnya kulit buah kakao dipotong-potong dengan ukuran yang kecil supaya cepat dalam proses pengeringan. Pengeringan dilakukan

10

dengan cara tidak terkena sinar matahari secara langsung untuk menjaga kadar antioksidan didalamnya supaya tidak mengalami oksidasi. Seperti yang kita ketahui fenolik sangat rentan dan sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, pengeringan kulit buah kakao dilakukan dir ruangan terbuka tanpa terkena matahari secara langsung. Proses pengeringan ini memakan waktu sekitar 5-7 hari hingga diperoleh kulit buah kakao yang benar-benar kering dan siap untuk digiling. Untuk proses penggilingan awalnya dilakukan dengan menggunakan lumpang dan alu, setelah itu dihaluskan kembali dengan menggunakan chopper hingga diperoleh serbuk kulit buah kakao dengan ukuran yang seragam. Serbuk tersebut lalu disangrai untuk menghigeniskan bahan. Kemudian setelah itu, dilakukan pengayakan untuk memperoleh serbuk yang lebih homogen. Lalu, diperoleh serbuk kulit buah kakao yang ukurannya seragam dan homogen.

2. Produksi Suplemen Herbal Antioksidan Kapsul

Serbuk kulit buah kakao yang telah diperoleh dicampurkan dengan bahan pelengkap lainnya yaitu cangkang kapsul dan bahan preservatif (tambahan). Setelah semua bahan dicampurkan, lalu diracik pada tatakan kapsul. Setelah itu diangin-anginkan sekitar 10 menit, dan siap untuk dikemas. Kemasan produk suplemen herbal antioksidan kapsul ini terdiri dari 2 jenis yaitu kemasan sachet yang berisi 50 kapsul dan kemasan botol plastik yang berisi 100 pcs kapsul.

3. Pengemasan Produk Suplemen Herbal Antioksidan Kapsul

Pengemasan dilakukan dalam 2 bentuk, yakni kemasan sachet dan kemasan botol plastik.

Kemasan sachet berbahan stainless steel berisi produk seberat 50 pcs kapsul, sedangkan kemasan botol plastik berisi 100 pcs kapsul. Kemasan sachet merupakan kemasan dengan dosis pemakaian 2 kali sehari untuk penggunaan selama 15 hari dan untuk kemasan botol plastik merupakan kemasan dengan dosis 2 kali untuk penggunaan periode selama 1 bulan. Setelah produk dimasukkan ke dalam masing-masing kemasan lalu kemasan akan direkat dengan menggunakan alat perekat kemasan, selanjutnya produk siap untuk didistribusikan.

11

Dokumen terkait