• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Membangun Masyarakat Pembelajar, Panduan Metodologi Pendidikan Non Formal; UNESCO APPEAL – SPPM)

Fasilitator perlu memiliki metode yang memungkinkan warga belajar mengalami 4 tahap proses daur belajar dari pengalaman , dan mempraktekan metode tersebut dalam sebuah proses belajar yang menyenangkan.

Untuk dapat memilih metode yang tepat fasilitator perlu mengetahui karakteristik dan ranah belajar dari setiap metode.

Ranah belajar Metode

Pengetahuan Sikap Keterampilan

Wawancara/Tanya jawab Curah pendapat

Ceramah Diskusi kelompok

Diskusi kelompok terfokus

Penugasan/praktek Permainan Bermain peran Analisis situasional Kunjungan silang Simulasi Bagaimana Memilih Metode dan Alat Bantu ?

Suatu metode dipilih biasanya didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain : • Kesesuaian dengan tujuan yang ingin dicapai

• Fasilitator mampu menjalankan metode tersebut

• Warga belajar mampu melibatkan diri dalam metode tersebut • Murah, artinya tidak terlalu memakan alat Bantu yang banyak • Besarnya kelompok yang difasilitasi

• Ketersediaan waktu

Metode – metode tersebut tidak boleh berdiri sendiri. Kombinasi antar metode akan membuat proses belajar semakin menarik dan tidak membosankan.

ƒ Metode – metode yang disebut di atas, memiliki karakter dasar yang cenderung merangsang partisipasi. Tetapi memilih metode dan media tersebut belum tentu menjamin proses fasilitasi berlangsung secara partisipatif. Yang paling penting adalah fasilitatornya sendiri.

ƒ Kita bisa memodifikasi atau mengembangkan metode – metode yang ada di dalam tulisan ini disesuaikan dengan masalah atau kebutuhan yang kita hadapi di lapangan.

Penggunaan Metode dalam Proses Pembelajaran Bersama Masyarakat Metode Brainstorming (Curah Pendapat)

Metode asah otak adalah suatu cara yang cocok untuk menghasilkan ide-ide baru. Asah otak memungkinkan warga belajar saling bekerjasama mengumpulkan ide-ide untuk memecahkan masalah mereka.

Metode ini umumnya kita gunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan pemecahan masalah tertentu, atau kegiatan – kegiatan lain yang membutuhkan munculnya gagasan-gagasan baru. Ada dua tahap pengorganisasian dan peraturan dari kegiatan asah otak :

• Tahap pertama adalah untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide-ide tersebut bisa ditulis di atas lembaran kertas dan memperkenalkannya di atas papan atau menuliskannya secara langsung dalam sebuah bagan – bagan. Warga dilarang berkomentar selama tahap ini. • Tahap kedua adalah mengevaluasi ide – ide yang dihasilkan selama tahap pertama.

Kemudian, warga belajar diminta mengelompokan ide – ide yang sama, lalu memberikan tanda pada setiap kelompok dalam sebuah prioritas ( ada kelompok ide dengan prioritas paling penting, kedua terpenting, dan seterusnya)

Langkah Umum Penggunaan Metode

• Identifikasi dan tulis masalah – masalah yang dihadapi oleh warga belajar di papan tulis atau lembaran kertas

• Mintalah warga belajar untuk memikirkan masalah – masalah tersebut selama beberapa menit

• Mintalah ide – ide/gagasan seketika warga belajar (tanpa perlu dipikirkan terlebih dahulu) terhadap pemecahan masalah tersebut.

• Mintalah warga belajar untuk memberi tanggapan atau mendebat ide – ide yang dilontarkan tersebut.

• Tunjuklah seseorang untuk menulis ide – ide tersebut di papan tulis

• Hentikan kegiatan brainstorming pada beberapa titik permasalahan dan mintalah warga belajar untuk menjelaskan setiap ide tersebut.

• Kelompokkan ide – ide tersebut, lalu tentukan tingkat prioritasnya • Diskusikan dan garis bawahi ide – ide yang telah disetujui bersama

Metode Ceramah

Metode ini biasa kita lakukan untuk menyampaikan suatu pesan atau materi secara lisan, dengan maupun tanpa menggunakan alat Bantu/media. Biasanya penggunaan metode ini harus dibarengi dengan penggunaan metode lainnya.

Langkah Umum Penggunaan Metode Persiapan

• Susun materi yang akan kita sampaikan dengan sistematika yang berurutan. Biasanya, materi ini akan menjadi bahan serahan untuk warga belajar.

• Tulislah beberapa pokok pikiran penting dari bahan serahan di atas lembar kertas

Pelaksanaan

• Sampaikan pokok bahasan materi secara berurutan di hadapan warga belajar

• Setelah semua materi selesai disampaikan, atau pada tengah – tenagh sesi, persilakan warga belajar untuk mengajuka pertanyaan

• Setelah Tanya jawab/diskusi selesai, simpulkan materinya • Bagikan bahan serahan kepada seluruh warga belajar

Metode Tanya Jawab

Metode ini kita terapkan untuk melakukan pendalaman materi. Sesuai dengan prinsip, bahwa orang dewasa adalah orang yang telah memiliki berbagai pengalaman, proses Tanya jawab tidak berari pertanyaan dari warga belajar harus kita jawab. Kita bisa memberikan kesempatan kepada warga belajar yang bersangkutan untuk menggali pengalamannya sendiri, atau memberikan kesemoatan kepada warga belajar lain untuk memberikan jawaban.

Biasanya metode ini digunakan setelah kita menyampaikan materi ( seperti ceramah, demonstrasi, atau penugasan ).

Langkah umum penggunaan metode

Jika proses diawali dengan pertanyaan dari warga belajar :

• Persilakan warga belajar untuk bertanya tentang topik yang disampaikan

• Ketika sebuah pertanyaan diajukan, persilakan warga belajar yang lain untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan tersebut berdasarkan pengalaman mereka.

• Pada saat Tanya jawab berlangsung, jaga proses agar tetap mengarah pada persoalan yang sedang dipertanyakan, tidak melebar ke mana – mana

• Simpulkan jawaban-jawaban tersebut, jika perlu kita bisa memberikan masukan. Jika proses diawali dengan pertanyaan dari fasilitator :

• Persiapkan beberapa pertanyaan kunci untuk memperdalam pemahaman materi yang akan disampaikan

• Ajukan pertanyaan kunci tersebut dan minta warga belajar untuk menanggapinya

• Pada saat Tanya jawab berlangsung, jaga proses agar tetap mengarah pada persoalan yang sedang dipertanyakan, tidak melebar kemana – mana

Metode Diskusi Kelompok dan Pleno

Metode ini bermanfaat agar warga belajar dapat : saling mendengarkan pandangan orang lain; menghormati ide – ide orang lain; tidak melukai atau mempermalukan satu sama lain; belajar berkomunikasi secara ringkas, jelas dan tepat.

Metode ini biasa digunakan dalam berbagai kegiatan. Pada saat menerapkan metode ini, kita atau orang yang berperan sebagai pemimpin diskusi tidak boleh berbicara terlalu panjang, tetapi harus lebih banyak mendengarkan dan memandu proses diksusi di antara warga belajar.

Langkah Umum penggunaan metode Diskusi Kelompok

Metode ini digunakan kalau jumlah warga belajar cukup banyak, misalnya lebih dari 10 orang. Jadi, agar semua orang bisa terlibat aktif dalam proses diskusi, bagi warga belajar dalam kelompok-kelompok kecil.

Langkah umum metode ini adalah sebagai berikut :

• Agar proses diskusi dapat berlangsung lancr, sepakati dahulu aturan main • Bagilah warga belajar ke dalam kelompok-kelompok kecil

• Tuliskan topik yang akan didiskusikan dalam kelompok

• Mintalah kepada setiap kelompok untuk memilih fasilitator yang akan memimpin diskusi dalam kelompok.

• Sepakati waktu yang dibutuhkan untuk diskusi kelompok • Minta setiap kelompok untuk menuliskan hasil kerja mereka

• Doronglah setiap anggota kelompok menyampaikan pendapat mereka. Setiap orang harus punya kesempatan untuk berbicara dan membagi idenya.

• Kumpulkan hasil kerja dari setiap kelompok, lalu lanjutkan pembahasan dalam diskusi pleno.

Diskusi Pleno

Metode ini umumnya dipergunakan setelah selesai melakukan diskusi kelompok

• Minta setiap kelompok memilih satu orang untuk menyampaikan pokok-pokok pikiran hasil diskusi kelompoknya.

• Sepakati lamanya waktu bagi setiap kelompok dalam menyampaikan hasil kelompoknya, jangan lebih dari 10 menit. Ingatkan warga belajar, bahwa pembahasan hasil diskusi akan dilakukan setelah presentasi.

• Setalah seluruh kelompok selesai menyampaikan hasil diskuisnya, persilakan warga belajar untuk mengajukan pertanyaan atau penjelasan terhadap hasil kelompok yang sudah disampaikan sebelumnya

• Setelah semua hasil kerja kelompok dibahas, ajak warga belajar menyimpulkan hasil-hasil diskusi, dengan cara membandingkan hasil-hasil setiap kelompok dan menarik benag merah dari hasil diskusi.

• Simpulkan hasil diskusi pleno, atau minta salah seorang warga belajar untuk menyimpulkannya sendiri

Metode Penugasan/Praktek

Metode penugasan adalah cara belajar dengan jalan menugaskan kepada warga belajar untuk melakukan sesuatu. Tugas yang diberikan harus khusus atau jelas obyek dan waktunya. Metode ini lebih bertujuan untuk membawa warga belajar ke dunia nyata dalam mempraktekan pengetahuan yang diperoleh. Oleh karena itu, metode ini akan sangat mempengaruhi wilayah keterampilan warga belajar.

Langkah umum penggunaan metode

• Persiapkan pedoman tugas yang akan diberikan ( bisa berupa topik yang berhubungan dengan materi, dan lain-lain)

• Jelaskan kepada warga belajar tentang tugas yang akan dilakukan

• Persilakan warga belajar untuk mengajukan pertanyaan tentang tugas tersebut

Buat kesepakatan tentang lamanya waktu penugasan tersbut (kapan mulai dan kapan selesai) dan bentuk laporannya serta cara mempresentasikannya

Metode Permainan

Metode ini digunakan dalam kegiatan belajar. Dari pengalaman, metode ini terbukti sangat efektif untuk melibatkan warga belajar, membuat warga belajar merasa nyaman dan segar mengikuti kegiatan.

Metode permainan dapat dilakukan dengan bermacam cara, seperti nyanyian, cerita, gambar atau permainan lainnya. Tema – tema permainan bisa berhubungan dengan kepemimpinan, sikap, kerjasama, koordinasi, pemecahan masalah, komunikasi, pemantauan, evaluasi, isu gender, teknik fasilitasi, dan sebagainya yang relevan dengan materi belajar.

Dalam proses belajar, metode permainan bertujuan untuk :

• Mengubah suasana belajar yang kaku atau tegang menjadi lebih santai dan nyaman, dan megubah warga belajar yang pasif dan jenuh menjadi lebih aktif dan semangat.

• Menumbuhkan sikap dan pandangan pribadi, dalam hal penalaran, wawasan, perbaikan sikap, dan introspeksi

• Mengantarkan atau memulai pokok bahasan dengan suasana aktif, gairah, riang, luwes atau akrab.

Untuk mencapai tujuan /manfaat tersebut perlu dipertimbangkan karakteristik warga belajar, yaitu (1) latar belakang budaya atau kebiasaan, agama, pekerjaan dan status sosial warga belajar; (2) Pengalaman, pendidikan, atau wawasan warga belajar pada umumnya; (3) kecenderungan perilaku atau sikap tertentu dari warga belajar ayng berkembang dalam proses belajar, baik yang positif maupun negatif.

Metode Bermain Peran

Selain digunakan dalam kegiatan belajar , metode bermain peran dapat juga dipakai untuk menilai proses dan hasil belajar.

Biasanya bermain peran menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi warga belajar. Dengan bermain peran dalam situasi tertentu, warga belajar dapat mengungkapkan gagasan mereka dan memperdalam pemahaman warga belajar terhadap apa yang dipelajari. Metode ini juga dapat dijadikan sebagai alat untuk memotivasi dalam memecahkan masalah melalui diskusi.

Untuk bermain peran ini, tidak perlu latihan terlebih dahulu, tidak perlu ada naskah atau kata-kata kunci yang harus diucapkan warga belajar. Yang penting diberikan adalah gambaran tentang situasi apa yang mereka perankan.

Penilaian bermain peran, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan seperti berikut :

• Bagaimana warga belajar memahami perannya dengan jelas ?

• Bagaimana warga belajar mengungkapkan gagasannya dengan jelas ? • Bagaimana keaktifan warga belajar ?

• Bagaimana warga belajar bertutur dan menggunakan bahasa tubuh dengan baik ? • Bagaimana warga belajar dapat membaca dan menggunakan naskah tertulis ?

Langkah umum penggunaan metode

Jika metode ini diterapkan untuk menilai hasil belajar, misalnya untuk menilai kemampuan membangun hubungan sosial yang baik, maka langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut :

• Kelompokkan warga belajar menjadi 2 kelompok. Minta mereka untuk mendiskusikan situasi yang menggambarkan : kelompok 1 tentang menjalin hubungan yang baik antar pribadi, kelompok 2 tentang merusak hubungan antar pribadi.

• Setiap kelompok bermain selama 5 menit, diawali dengan kelompok 1 yang dilanjutkan oleh kelompok 2

• Setelah selesai, minta seluruh warga belajar untuk memberi komentar

• Setelah kelompok 1 tampil, tanyakan pada kelompok 2 hal – hal apa saja yang dapat menjalin hubungan baik itu

• Kemudian setelah kelompok 2 tampil, tanyakan hal-hal yang dapat merusak hubungan antar pribadi

• Analisalah jawaban-jawabannya dan catat pengamatan anda

• Catatlah pengamatan mengenai (1) apakah warga belajar memahami pentingnya membangun hubungan baik dengan orang lain ? (2) bagaimana caranya ? (3) apakah mereka dapat menyebutkan ciri-ciri hubungan baik?

Metode Analisis Situasional

Metode ini memungkinkan warga belajar mengidentifikasi atau membandingkan perbedaan – perbedaan berdasarkan keyakinan, pengetahuan dan pengalaman masing-masing warga belajar. Situasi seperti ini dapat diperoleh melalui TV, radio, atau cerita – cerita rakyat yang dikenal oleh warga belajar sehingga memberikan mereka kesempatan untuk mengungkapkan pengalamannya. Sehingga warga belajar dapat mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan yang dimilki. Oleh karena itu, kita sebagai fasilitator dapat menggunakan hasil pengamatan, juga umpan balik dari kelompok dan setiap warga belajar sebagai upaya penilaian.

Langkah umum penggunaan metode

Jika metode ini diterapkan untuk menilai hasil belajar, maka langkah – langkah penerapannya adalah sebagai berikut :

• Kelompokkan warga belajar ke dalam kelompok – kelompok kecil

• Minta mereka membaca atau menggambarkan cerita tentang masalah sosial atau masalah lain yang melibatkan masyarakat. Misalnya saja masalah banyaknya keluarga – keluarga yang memiliki lebih dari 5 anak ( keluarga besar )

• Berikan gambaran situasi serta permasalahannya kepada setiap kelompok untuk menganalisa cerita tersebut.

• Minta warga belajar membandingkan gagasan dari suatu keluarga berdasar pada situasi yang digambarkan dengan gagasan mereka tentang keluarga

• Warga belajar menganalisis situasi keluarga besar kemudian menuliskan keuntungan dan kerugiannya.

• Warga belajar mengidentifikasi situasi yang sama dengan pengalaman mereka tentang pengaruh keluarga besar terhadap kebutuhan pokok utamanya kesehatan dan gizi

• Berikan waktu yang cukup untuk menganalisa, kemudian minta warga belajar melaporkan kegiatan di depan kelas

• Analisislah jawaban-jawabannya, dan catat hasil pengamatan anda : (1) apakah warga belajar dapat menggunakan konsep keluarga secara jelas ? (2) apakah warga belajar dapat menyebutkan manfaat keluarga kecil, manfaat keluarga besar, kemudian minta untuk memberikan alasannya.

Metode Simulasi

Metode simulasi adalah cara belajar melalui pengandaian atau pemisalan. Seperti metode tanya jawab dan penugasan, metode ini dapat digunakan untuk pendalaman materi yang telah disampaikan dengan cara lain (misalnya : ceramah, diskusi kelompok). Hanya saja, metode ini lebih banyak mempengarunahi ranah sikap dari warga belajar. Sehingga pokok pembahasan lebih ditekankan kepada sikap – sikap yang perlu dikembangkan untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh.

Metode ini bisa dijadikan semacam ujian terhadap warga belajar, untuk melihat sampai sejauh mana mereka mampu menerapkan materi yang telah diberikan.

Langkah umum penggunaan metode

• Minta salah seorang atau beberapa orang warg belajar untuk berperan sebagai fasilitator. Sedangkan warga belajar lainnya diminta untuk berperan sebagai warga belajar.

• Berilah kesempatan kepada orang yang berperan sebagai fasilitator untuk mempersiapkan proses.

• Minta fasilitaor untuk merancang proses seakan – akan berhadapan dengan warga belajar

• Warga belajar diminta untuk berekasi, memberikan pertanyaan maupun tanggapan selama proses berlangsung.

• Setelah proses dianggap selesai, ajak seluruh warga belajar untuk mendiskusikan pengalamannya.

• Bagi yang berperan sebagai fasilitator. Bagaimana kesannya mengenai simulasi tadi? Apakah kesulitan – kesulitan yang dihadapi dalam memfasilitasi proses tadi ? bagaimana caranya agar proses tersebut dapat diterapkan dengan lebih baik ?

• Bagi warga belajar : bagaimana kesan – kesannya terhadap proses yang dibawakan oleh fasilitator tadi? Mudah atau sulitkah bagi warga belajar untuk belajar dengan proses tersebut? Bagaimana cara untuk memperbaiki proses tadi?

Garis bawahi gagasan – gagasan warga belajar, sebagai bahan refleksi atas materi yang telah diberikan. Jika perlu, berikan masukan tentang tips-tips atau cara – cara untuk menjadi fasilitator yang baik

Modul 4

Dokumen terkait