• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT)

Teams game tournament (TGT) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Suyatno (2009) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran

berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, dan inkuiri. Dengan belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Siswa saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi, karena kooperatif merupakan contoh kecil dari bentuk kehidupan bermasyarakat serta belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Pendekatan pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) keterampilan sosial dalam menjalin hubungan antar pribadi dalam kelompok, sehingga dapat mencapai dan menguasai pembelajaran yang diberikan guru, (2) interaksi tatap muka dalam kelompok melalui pembicaraan setiap individu, dan (3) siswa harus saling bergantung positif, artinya setiap siswa harus melaksanakan tugas masing-masing yang diberikan untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok tersebut. Sedangkan model-model pembelajaran kooperatif adalah Jigsaw, Student Teams Achievement Devition (STAD), Team Assisted Individualization (TAI), Think Pair Share (TPS), Group Investigation (GI), dan Teams Game Tournament (TGT).

Teori yang ditampilkan dalam Gambar 2, mengadung perilaku dalam kelompok kognitif, seperti perluasan kognitif, pengajaran oleh teman, model oleh teman, dan penilaian mutual yang mengarah pada peningkatan pencapaian. Penghargaan kelompok yang didasarkan pada

kinerja pembelajaran individu, dibuat untuk memotivasi siswa agar melakukan perilaku-perilaku pembelajaran yang pengaruhnya dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang (Slavin, 2005).

Gambar 2. Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perolehan Pembelajaran dalam Pembelajaran Kooperatif

Teams game tournament (TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Siswa belajar dalam kelompok masing-masing dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru (Gora dan Sunarto 2010).

Tujuan kelompok yang didasarkan pada pembelajaran anggota kelompok Motivasi untuk belajar Motivasi untuk mendorong teman satu kelompok untuk belajar Motivasi untuk membantu teman satu kelompok untuk belajar Penjelasan terperinci (pengajaran oleh teman) Menjadikan teman sebagai model Perluasan kognitif Praktik oleh teman Pembenaran dan koreksi oleh teman pembe lajaran

Pembelajaran TGT membuat siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota dari tim lain untuk memperoleh tambahan poin tim mereka. Dalam permainan, guru juga harus bersikap terbuka, ramah, lembut, dan menyenangkan. Sebelum guru menginstruksikan permainan atau turnamen dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan materi yang akan diajarkan sebagai pengantar. Sikap dan cara penyampaian guru dalam menjelaskan metode pengajaran memiliki peran dalam mempengaruhi pandangan siswa mengenai metode yang digunakan, jika guru berhasil baik dalam sikap maupun penyampaian maka siswa akan bersemangat mengikuti pelajaran, terpacu untuk belajar agar mampu menjawab pertanyaan yang akan diberikan guru, siswa merasa nyaman dan senang dalam belajar kelompok, dan tentu saja akan mempengaruhi pemahaman siswa sehingga hasil belajar akan ikut meningkat.

Menurut Gora dan Sunarto (2010), pembelajaran kooperatif TGT terdiri atas 5 langkah tahapan, yaitu tahap penyajian kelas, belajar dalam kelompok, permainan atau pertandingan, dan penghargaan. Presentasi materi dibuat semenarik mungkin agar masing-masing siswa termotivasi untuk memenangkan pertandingan dengan belajar. Dalam belajar kelompok masing-masing siswa saling memberi informasi bagi anggota yang belum paham, sehingga terbentuk interaksi dan diskusi dalam memecahkan masalah.

Menurut Slavin (2005), langkah-langkah pembelajaran metode TGT adalah sebagai berikut:

1. Presentasi kelas

Materi pembelajaran terlebih dahulu diberikan kepada siswa. Presentasi merupakan penyajian kelas dalam pembelajaran secara langsung dan sering kali dilakukan dengan diskusi pelajaran yang dipimpin guru atau dengan menyajikan presentasi audiovisual. Pada tahap ini siswa harus benar-benar memperhatikan materi yang disampaikan guru, karena akan sangat membantu siswa dalam mengerjakan tugas diskusi kelompok atau tim, sehingga membantu dalam penambahan skor.

2. Diskusi kelompok atau tim

Kelompok terdiri dari 5 sampai 6 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas, baik dalam hal jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari diskusi kelompok ini adalah memastikan bahwa semua anggota benar-benar belajar dan mempersiapkan masing-masing anggotanya untuk mengikuti langkah pembelajaran selanjutnya. Kegiatan dalam diskusi kelompok adalah mempelajari dan mengerjakan soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS), yang melibatkan pembahasan permasalahan yang ada, membandingkan jawaban antar anggota, dan mengoreksi kesalahan yang ada. 3. Permainan

Terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan dan dirancang untuk menguji pengetahuan siswa dari hasil penyajian kelas dan diskusi kelompok. Permainan dimainkan di atas meja dengan masing-masing perwakilan dari kelompok diskusi.

Permainan hanya berupa kartu nomor-nomor pertanyaan, saat seorang siswa mengambil sebuah kartu nomor, maka siswa tersebut langsung menjawab pertanyaannya. Dalam permainan, masing-masing siswa dibagi perannya masing-masing, yaitu sebagai pembaca soal, penantang, dan pembaca jawaban yang juga bertugas sebagai timer atau pengatur waktu. Sebelum permainan dimulai, terlebih dahulu menentukan peran masing-masing, dan peran-peran tersebut akan bergilir searah jarum jam. Saat siswa yang berperan sebagai pembaca soal, mengambil kartu nomor pertanyaan, siswa tersebut dan penantang mengerjakan atau menjawab pertanyaan tersebut. Pembaca soal yang terlebih dahulu mengemukakan jawabannya, kemudian jika jawaban tersebut dirasa masih kurang, maka penantang yang kemudian mengemukakan jawabannya. Pembaca jawaban yang juga bertindak sebagai timer, menentukan batas waktu pembaca soal dan penantang menjawab soal, kemudian membacakan jawaban yang benar.

4. Turnamen

Dalam turnamen, pemilihan pemain ditentukan dari hasil pretes yang dilakukan sebelumnya dan dilihat berdasarkan kemampuan akademis siswa, agar turnamen berlangsung secara seimbang. Contohnya pada meja pertama terdapat siswa-siswa yang berkemampuan tinggi, kemudian kemampuan sedang, dan seterusnya. Kompetisi ini berfungsi untuk mengetahui kemajuan

individual dan membuat siswa memberi kontribusi secara maksimal terhadap kelompok atau tim mereka masing-masing.

Gambar 3. Penempatan Pada Meja Turnamen

5. Penghargaan kelompok

Penghargaan diberikan kepada kelompok yang mendapat skor tertinggi. Penghargaan dapat berupa kata verbal atau hadiah kecil yang sudah dipersiapkan oleh guru.

Dokumen terkait