• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

H. Metode Pendidikan Pemustaka

Pengertian metode menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode yang digunakan dalam pendidikan pemustaka adalah metode yang bersifat pengajaran dan pembelajaran

66

Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 181.

No Aspek Pembeda Pengajaran

Bibliografi Literasi Informasi

1 Tanggung jawab Pustakawan Tanggung jawab bersama

2 Penempatan dalam kurikulum Pembelajaran tersendiri Menyatu dalam kurikulum

3 Fokus isi Sarana, penelusuran

antarmuka

Konsep, pemikiran kritis, proses, standar berpikir

4 Metode

pengajaran Kendali pustakawan

Pustakawan/dosen/guru berperan sebagai pemandu/fasilitator 5 Kaitan dengan tempat Fokus pada perpustakaan tertentu

Fokus pada dunia informasi yang tidak terbatas

31 (instructional). Beberapa jenis pembelajaran berdasarkan metodenya dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Pembelajaran secara perorangan (one to one instruction)

Pembelajaran ini membantu pemustaka untuk mengetahui dan menggunakan koleksi Perpustakaan secara perorangan sudah biasa dilakukan di Perpustakaan. Dan ini juga merupakan interaksi yang biasa terjadi antara pustakawan referensi dengan pemustaka. Contoh: membantu pengguna yang pertama kali berkunjung ke Perpustakaan, membantu menggunakan katalog atau koleksi perpustakaan.

2. Pembelajaran secara berkelompok (group instruction)

Pembelajaran ini membantu pemustaka untuk mengetahui perpustakaan secara berkelompok, Contoh: program tour perpustakaan, ceramah di kelas, permainan (games)67.

"Menurut IFLA sebelum melakukan pendidikan pemustaka, tenaga pendidik atau pustakawan sekolah harus mempunyai kemampuan sebagai berikut :

a. Pengetahuan mengenai perpustakaan; apa tujuannya, berbagai jasa yang tersedia, bagaimana diorganisasi serta sumberdaya apa saja yang tersedia

b.Keterampilan mencari dan menggunakan informasi

c. Motivasi untuk mendayagunakan perpustakaan untuk belajar pembelajaran secara formal maupun informal."68

Pada perpustakaan sekolah perlu mempertimbangkan bahwa pembelajaran mengenai perpustakaan sebagai bagian penting dari pendidikan. Mereka bisa mengadakan pengajaran formal maupun informal untuk mengajari murid menggunakan perpustakaan sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan

67

Dian Wulandari, "Layanan Referensi Perpustakaan Pada Era Informasi : Menjalankan Fungsi Pendidik pada Perpustakaan Perguruan Tinggi," Visi Pustaka, no. 1 (April 2007): h. 6.

68

32 bacaanya sendiri. Beberapa pengetahuan dasar seperti menggunakan OPAC dan bagaimana menelusur informasi69.

"Kosterman seperti yang dikutip oleh Ade Abdul Hak menyarankan ciri-ciri suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengajaran sebagai berikut:

1. dapat mengkomunikasikan tujuan-tujuan yang telah dibuat.

2. dapat membuat siswa tertarik untuk memperhatikan dan memotivasi mereka untuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang diajarkan. 3. dapat mendorong siswa untuk ambil bagian dengan menolongnya

mempersiapkan pelajaran-pelajaran.

4. dapat mendorong siswa untuk ambil bagian dengan menolongnya mempersiapkan pelajaran-pelajaran.

5. dapat ditindaklanjuti

6. dapat memberikan umpan balik untuk menguji efektivitas metode tersebut melalui indikator-indikator yang jelas."70

Selanjutnya, James Rice, dkk menyebutkan beberapa metode yang digunakan dalam pendidikan pemustaka adalah sebagai berikut:

1. Ceramah/kuliah di kelas

Pelaksanaan pendidikan pemustaka dapat diberikan secara ceramah yaitu dengan mengumpulkan beberapa kelompok belajar dikelas lalu pustakawan menjelaskan tentang perpustakaan didepan kelompok belajar tersebut.

Pelaksanaan metode ini selayaknya dapat dilakukan dengan metode wisata perpustakaan, agar peserta lebih memahami dan akrab dengan dunia perpustakaan yang sebenarnya71. Kegiatan ini selain dirancang untuk memberikan pandangan mengenai perpustakaan, juga dirancang untuk mengenalkan sumber-sumber subjek tertentu. Pada kuliah ini rancanglah beberapa sesi kegiatan yang berbeda dan menarik, seperti menggunakan video, diskusi kelompok, atau menggunakan metode lainnya.

69

Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 178.

70

Hak, "Pendidikan Pemakai," h. 105.

71

33 "Materi yang diberikan dalam kuliah antara lain:

a. Pendahuluan

Pendahuluan dapat berupa pengenalan tentang latar belakang perpustakaan, dan biodata instruktur.

b. Demonstrasi oleh instruktur

Instruktur menjelaskan dan memperagakan bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik dan benar

c. Handouts (panduan)

Handouts dapat berisi garis besar materi, definisi istilah, daftar pangkalan data, daftar perintah atau fitur, contoh penelusuran yang akan didiskusikan dalam kelas

d. Waktu untuk menelusur dengan instruktur yang siap membantu

Para siswa diberikan waktu untuk mencoba menelusur dengan pangakalan data perpustakaan yang ada di komputer.

e. Review

Mengkaji keseluruhan sesi yang telah dipelajari secara bersama-sama, tujuannya adalah untuk mengingatkan kembali tentang materi yang telah disampaikan oleh intruktur.

f. Evaluasi

Evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui bahwa kuliah yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan siswa. Evaluasi dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa."72

2. Wisata Perpustakaan

Kegiatan wisata perpustakaan adalah sebuah kegiatan memandu pemustaka dalam memperkenal perpustakaan dengan cara berkunjung ke perpustakaan dan mempelajari hal-hal yang berada di perpustakaan.

"Beberapa teknik yang bisa dilakukan dalam memandu wisata perpustakaan, antara lain:

a. Menciptakan suasana yang bersahabat dan informal serta terbuka untuk beberapa pertanyaan.

b. Usahakan berbicara tidak terlalu cepat dan sensitif terhadap kebingungan yang dialami pemustaka.

c. Gunakan sarana pembantu untuk memperjelas sesuatu yang didiskusikan, misal: penggunaan katalog.

d. Buatlah para peserta berperan aktif untuk mencoba menggunakan fasilitas yang ada.

e. Waktu yang digunakan tidak terlalu lama, maksimal 45 menit.

72

34 f. Sediakan buku panduan yang dapat membantu mereka selama

mengikuti wisata perpustakaan tersebut."73

3. Penggunaaan Audio Visual

Penggunaan audio visual dalam mengenalkan perpustakaan adalah salah satu cara mengenalkan perpustakaan dengan menggunakan bantuan alat bantu elektronik. Pustakawan menggunakan alat elektronik tersebut dengan cara merekam suara atau menampilkan beberapa data perpustakaan pada alat elektronik tersebut.

Teknik ini biasanya menggunakan kaset, televisi, slide, dll. Slide dapat digunakan dalam menerangkan lokasi, fasilitas dan pelayanan perpustakaan dengan memberikan keterangan-keterangan yang diberikan oleh pemandu atau rekaman suara74.

4. Permainan dan tugas mandiri

Metode ini merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam mengajarkan bagaimana cara menemukan informasi yang dibutuhkan. Biasanya lebih sesuai diterapkan untuk pemustaka usia anak Sekolah Dasar dan Menengah.

Permainan sangat berguna dalam meningkatkan kemampuan anak sehingga mereka lebih dapat menikmati penggunaan perpustakaan. Biasanya metode ini dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan yang mungkin ada ketika proses pembelajaran dengan metode lain yang berlangsung.75

73

Hak, "Pendidikan Pemakai", h. 106.

74

Ibid., h. 106-107.

75

35 Pilihlah permainan yang bertujuan untuk mendorong pemustaka dalam mengenal dan memanfaatkan perpustakaan. Jika perlu, pihak perpustakaan memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi mereka terhadap perpustakaan. 5. Penggunaan Buku Pedoman atau Pamflet

Penggunaan buku pedoman atau pamflet ini bertujuan untuk membuat pemustaka mandiri dalam mengenalkan perpustakaan. Selain itu, pemustaka dapat membawa pulang buku pedoman tersebut untuk dipelajari sendiri. Buku pedoman ini juga dapat berguna sebagai pemandu pemustaka dalam melakukan wisata perpustakaan.

"Ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan ketika membuat buku pedoman atau pamflet untuk keperluan pendidikan pemustaka ini, antara lain:

a. Buatlah bahan tersebut sesingkat mungkin.

b. Harus membuat pemustaka jelas dalam melakukan hal yang berkenaan dengan penggunaan perpustakaan.

c. Membuat pemustaka kreatif

d. Membuat langkah yang sederhana, dengan demikian pemustaka dapat selangkah demi selangkah mencoba untuk mempraktekannya di perpustakaan."76

6. Membuat Website User Education

Pada era pembelajaran jarak jauh (distance learning) seperti saat ini,: pembuatan website yang dapat mendukung proses belajar mengajar jarak jauh wajib disediakan oleh Perpustakaan.

"Beberapa jenis materi yang dapat ditampilkan pada website user education, seperti

a. Informasi alamat situs online untuk keperluan pendidikan b. Informasi tentang fasilitas perpustakaan

c. Penyediaan katalog perpustakaan secara online lengkap dengan panduan penelusuran

76

36 d. Panduan atau handouts pembelajaran yang dapat diakses secara online e. Informasi tentang bahan-bahan belajar mengajar

f. Panduan/handouts tentang information literacy/melek informasi."77

I. Tujuan Pendidikan Pemustaka

Tujuan utama dari pendidikan pemustaka adalah untuk membantu pemustaka agar dapat memanfaatkan semua bentuk sarana layanan perpustakaan dengan mudah78.

"Secara lebih rinci tujuan dilaksanakannya pendidikan pemustaka adalah : 1.Memperkenalkan siswa kepada perpustakaan sebagai sumber pendukung

belajar.

2.Memberi penjelasan akan konsep perpustakaan 3.Menjelaskan cara menggunakan perpustakaan 4.Menjelaskan layanan yang disediakan perpustakaan.

5.Menjelaskan sistem dan peran staff perpustakaan dalam membantu mereka mengadakan penelusuran."79

Dokumen terkait