• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

G. Tingkatan Pendidikan Pemustaka

Dalam melakukan pendidikan pemustaka, ada beberapa tingkatan yang harus dilalui dan dicapai. James Rice dalam buku Teaching Library Use menyebutkan beberapa tingkatan pendidikan pemustaka yaitu:

49

Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaran Perpustakaan Sekolah, h. 82.

25 1. Orientasi Perpustakaan

Orientasi Perpustakaan (library orientation) adalah program pendidikan pengguna tingkat dasar. Hal ini mengacu pada pengenalan dasar layanan perpustakaan dan sumber daya yang diberikan kepada siswa atau staf baru50.

Orientasi perpustakaan terdiri atas kegiatan untuk menyambut dan memperkenalkan pemustaka potensial pada pelayanan, sumber daya, koleksi, tata ruang perpustakaan, dan penyusunan bahan perpustakaan. Orientasi perpustakaan termasuk memperkenalkan pemustaka pada fisik gedung, staf dan kebijakan perpustakaan. Diharapkan pemustaka dapat mengembangkan keterampilan penelusuran dan meningkatkan kenyamanan pemustaka51.

Menurut Rice yang dikutip oleh Ade Abdul Hak, orientasi perpustakaan berupa pengenalan terhadap perpustakaan secara umum, biasanya diberikan ketika siswa/mahasiswa baru memasuki suatu lembaga pendidikan bersangkutan, materi yang diajarkan pada orientasi perpustakaan adalah: a. Pengenalan gedung perpustakaan

b. Pengenalan katalog dan alat penelusuran lainnya

c. Pengenalan beberapa sumber bacaan termasuk bahan-bahan rujukan dasar52

d. Pengenalan terhadap staf bagian pelayanan

50 Susan Umeozor, " Human resources, user education marketing strategy, and students'

use of library services in some Nigerian Federal universities," artikel diakses pada 13 Maret 2014 dari http://www.uidaho.edu/~mbolin/lp&p.htm

51

Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 172.

52

Ade Abdul Hak, "Pendidikan Pemakai:perubahan perilaku pada siswa madrasah dalam sistem pembelajaran berbasis perpustakaan," dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan Sebagai Center for Learning Society: gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 103

26 e. Pengenalan mengenai peraturan perpustakaan.53

"Sedangkan tujuan yang dicapai dari orientasi perpustakaan adalah: 1. Mengenal fasilitas-fasilitas fisik gedung perpustakaan itu sendiri 2. Mengenal bagian-bagian layanan dan staf dari tiap bagian secara tepat 3. Mengenal layanan-layanan khusus seperti penelusuran melalui

komputer, layanan peminjaman.

4. Mengenal kebijakan-kebijakan perpustakaan seperti prosedur menjadi anggota, jam-jam layanan perpustakan.

5. Mengenal pengorganisasian koleksi dengan tujuan untuk mengurangi kebingungan pemustaka dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan. 6. Termotivasi untuk datang kembali dan menggunakan sumber-sumber

yang ada di perpustakaan.

7. Terjalinnya komunikasi yang akrab antara pemustaka dengan pustakawan."54

2. Pengajaran perpustakaan

Pengajaran perpustakaan (library instruction) merupakan kegiatan yang fokus kepada penjelasan yang mendalam terhadap bahan perpustakaan, mengosentrasikan pada peralatan dan mekanisme, teknik penggunaan indeks jurnal, sumber-sumber referensi, dan penggunaan katalog kartu dan online55. Materi yang diajarkan pada pengajaran perpustakaan adalah:

a. Teknik penggunaan indeks, katalog, bahan-bahan rujukan, dan alat-alat bibliografi.

b. Penggunaan bahan atau sumber pustaka sesuai dengan subyek.

c. Melaksanakan teknik-teknik penelusuran informasi dalam sebuah tugas penelitian atau pembuatan karya ilmiah lainnya.56

53

James Rice, Teaching Library Use : A Guide for Library Instruction (London: Greenwood Press, 1981) h. 49.

54

Ibid., h. 5.

55

Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 172.

56

27 "Tujuan yang dicapai dari pengajaran perpustakaan adalah:

a. Dapat menggunakan alat rujukan khsusus seperti Ensiklopedia, Almanak, Bibliografi dll.

b. Menemukan koleksi visual dan dapat menggunakannya.

c. Menggunakan sumber-sumber yang tersedia di perpustakaan lain dan dapat melakukan permintaan peminjaman.

d. Dapat menggunakan pedoman pembaca untuk mencari bahan-bahan artikel.

e. Dapat menemukan buku-buku yang berhubungan dengan subyek khusus melalui katalog

f. Dapat menggunakan bentuk mikro dan alat-alat baca lainnya secara tepat.

g. Melakukan suatu penelusuran dalam layanan pengindeksan seperti pada Pusat Innformasi Sumber Pendidikan dan dapat menemukan dan menggunakan hasil-hasil sitasi."57

3. Pengajaran bibliografi

Pengajaran bibliografi (bibliographic instruction) merujuk pada kegiatan pendidikan yang dirancang untuk mengajar peserta ajar mencari dan menemukan informasi58. Menurut Leonard Montague pegajaran bibliogarafi adalah"... the process whereby library staff help users to gain access to information, both by formal instructional methods and training on the spot. A variety of techniques will be used, including multimedia and interactive systems..."59. Yaitu sebuah proses dimana staf perpustakaan membantu pengguna untuk mendapatkan akses informasi, baik dengan metode pembelajaran formal, maupun pelatihan di perpustakaan dengan berbagai teknik yang akan digunakan, termasuk dengan menggunakan sistem multimedia dan sistem interaktif.

57

Rice, Teaching Library Use, h. 6.

58

Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 173

59

Leonard Montague, Harrod. Harrod's Librarians Glossary : 9000 Terms Used In Information Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management, h. 61.

28 Materi yang diajarkan lebih condong sebagai langkah persiapan mengadakan atau sebagai dasar penelitian dalam rangka menyusun karya akhir. Pada level ketiga ini bisa ditawarkan melalui mata ajar formal sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal (Mulok).60

"Materi yang ingin dicapai antara lain: a. Informasi dan pengorganisasiannya.

b. Tajuk subyek, "Vocabulary Control" dalam penelitian, dan definisi suatu topik karya ilmiah.

c. Macam-macam sumber untuk penelitian.

d. Membuat kerangka teknik dan perencanaan suatu karya ilmiah. e. Teknik-teknik membuat catatan dalam karya ilmiah

f. Gaya, catatan kaki, rujukan dan sumber bahan bacaan

g. Strategi penelitian, kesempurnaan dalam penelitian, dan pemakaian layanan koleksi yang tepat yang diberikan perpustakaan.

h. Membuat/menulis karya ilmiah."61

Pendekatan yang lebih konseptual terhadap pengajaran bibliografi memfokuskan pada prinsip-prinsip pengajaran, misalnya tentang konsep siklus penerbitan ilmiah daripada penelusuran pada pangkalan data tertentu. Bimbingan seperti ini menekankan pada penggunaan dan pengembangan strategi penelusuran, pendekatan sistematis terhadap identitas, memperoleh dan penilaian informasi.62

4. Bimbingan literasi informasi

Tingkatan ini berasal dari buku Pelayanan Referensi yang ditulis oleh Rosa Widyawan. Tingkatan ini terjadi karena pengaruh perkembangan informasi yang semakin meluas. Literasi informasi menurut Rosa Widyawan adalah 60 Hak,"Pendidikan Pemakai," h. 104 61 Ibid., h. 104-105. 62

29 kemampuan untuk menenggarai informasi yang dibutuhkan, memahami bagaimana informasi itu disusun, menenggarai sumber paling cocok pada kebutuhannya itu, mampu mendapatkan informasi yang diperlukan, mengevaluasi sumber yang didapatkan secara kritis, dan berbagi informasi."63

Menurut Diao Ai Lien, dkk literasi informasi (information literacy) adalah kemampuan untuk melakukan manajemen pengetahuan dan kemampuan untuk belajar terus menerus.64

"Secara terperinci, kemampuan literasi informasi adalah: a. Kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi; b.Kemampuan mengidentifikasi informasi;

c. Kemampuan menemukan lokasi informasi;

d.Kemampuan mengevaluasi informasi secara kritis;

e. Kemampuan mengorganisasikan dan mengintegrasikan informasi ke dalam pengetahuan yang sudah ada;

f. Kemampuan memanfaatkan serta mengkomunikasikan informasi secara efektif, legal, dan etis."65

Jadi literasi informasi adalah kemampuan seseorang dalam memilih dan memilah informasi secara tepat dan bermnafaat sesuai kebutuhan informasi mereka. Literasi informasi terjadi karena pengaruh perkembangan informasi yang semakin meluas, dan dari berbagai sumber yang belum tentu benar kebenaran informasinya.

63

Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 166.

64

Diao Ai Lien, dkk., Literasi Informasi: tujuh langkah knowledge management (Jakarta: Universitas Atma Jaya, 2010), h. 2.

65

30 Berikut ini adalah perbedaan antara pengajaran bibliografi dengan literasi informasi:

Tabel 2. Perbedaan pengajaran bibliografi dengan literasi informasi

Sumber : Data dari literatur66.

Dokumen terkait