• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari adakah pengaruh kemampuan spasial terhadap prestasi belajar matematika pada materi pokok dimensi tiga.

B.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Kelurahan Lamper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan, Kabupaten Kota Semarang. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 Juni sampai dengan 14 Juni 2011.

C.Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang jelas dan lengkap.46Jadi yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X semester II SMA Negeri 11 Semarang tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 360 peserta didik dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Per parallel KELAS X 195 165 360 360 siswa X – 1 18 18 36 X – 2 17 19 36 X – 3 20 16 36 X – 4 20 16 36 X – 5 19 17 36 X – 6 20 16 36 46

23 X – 7 20 16 36 X – 8 20 16 36 X – 9 20 16 36 X - 10 21 15 36 2. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.47 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. Apabila jumlah populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% dari jumlah populasi.48 Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 55 peserta didik atau 15% dari jumlah populasi.

D.Variabel dan Indikator Penelitian

“Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi.”49 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah kemampuan spasial dan prestasi belajar matematika peserta didik kelas X SMA Negeri 11 Semarang. Ada dua macam variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).

47

Husaini Usman, Pengantar Statistika , hlm. 182

48

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Ed. VI, hlm. 134

49

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta :PT Bumi Aksara, 1989), hlm. 89

24 1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor, dan antecedent, yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi.50 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kemampuan spasial peserta didik kelas X SMA Negeri 11 Semarang.

Adapun indikator dari tes kemampuan spasial sebagai berikut:

a. Peserta didik mengetahui bagaimana bentuk bangun apabila dilakukan rotasi;

b. Peserta didik mampu membayangkan bagaimana bentuk bangun ketika dipotong; dan

c. Peserta didik mampu menggunakan konsep bangun dalam geometri.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel respon, output, kriteria, konsekuen, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.51 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar matematika peserta didik pada materi pokok Dimensi Tiga kelas X SMA Negeri 11 Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Prestasi belajar ini diperoleh dari hasil tes di akhir pembelajaran materi Dimensi Tiga.

E.Pengumpulan Data Penelitian 1. Metode Dokumentasi

“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.”52Metode ini digunakan untuk mendapatkan nama-nama siswa yang menjadi objek penelitian, data

50

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. 10, hlm 3

51

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 3

52

25 mengenai sekolah, dan prestasi belajar peserta didik pada materi dimensi tiga.

2. Metode Tes

“Metode tes adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang atau anak yang ingin diselidiki atau responden.”53 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan spasial. Jenis tes yang digunakan tes objektif yang berisi tentang kemampuan spasial. Tes dibuat oleh peneliti yang sebelumnya dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda item soal yang diambil dari buku Arief Budiman yang berjudul Panduan Psikotes54 dan buku Nano Sunartyo yang berjudul Kupas Tuntas Psikotes.55

F. Analisis Data Penelitian 1. Analisis awal

a. Uji Normalitas

Sebelum data dianalisis, harus dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah Chi

Kuadrat.

Langkah-langkah uji normalitas data sebagai berikut : 1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah. 2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas. 3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku.

4) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas.

53

Bimo Walgino, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hlm. 60

54

Arief Budiman, Panduan Psikotes (Bandung: Pustaka Grafika, 2006), hlm. 168-175

55

26 5) Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus sebagai

berikut :56 s X Kelas Batas Z

6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan tabel.

7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva dengan rumus sebagai berikut :

K E i 2 i i 2 i E ) E (O χ dengan: kuadrat Chi χ2  pengamatan Frekuensi Oi data) Banyak daerah (Luas diharapkan yang Frekuensi Ei 

8) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5%.

9) Menarik kesimpulan, yaitu jika χ2hitung χ2tabel maka data berdistribusi normal.57

2. Analisis akhir

Setelah sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian, yaitu hipotesis diterima atau ditolak. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang penulis ajukan, yaitu dengan cara perhitungan lebih lanjut dengan analisis statistik. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.

56

Riduwan, Pengantar Statistika Sosial (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 161

57

27 Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perhitungan koefisien korelasi dan determinasi

Analisis korelasi merupakan analisis yang membahas derajat hubungan antara variabel-variabel dalam data kuantitatif dan sukar untuk dipisahkan dengan analisis regresi. Koefisien korelasi (rxy) merupakan analisis korelasi untuk menghitung hubungan secara kuantitatif antara (X) dengan (Y). Koefisien korelasi (rxy) dihitung dengan rumus sebagai berikut:58

  } Y) ( Y }{N X) ( X {N Y) )( X ( XY N r 2 2 2 2 xy dengan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel (X) dan variabel (Y) N = banyaknya responden

X = skor untuk kemampuan spasial Y = skor untuk hasil belajar

(Y) dan (X) perkalian jumlah XY

Kriteria koefisien korelasi adalah sebagai berikut: 1) 0.00rxy 0.20sangat rendah

2) 0.20rxy 0.40rendah 3) 0.40rxy 0.60sedang 4) 0.60rxy 0.80 tinggi 5) 0.80rxy 1.00sangat tinggi

Koefisien determinasi adalah koefisien yang menyatakan berapa persen (%) besarnya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi mengukur besarnya pengaruh antara variabel (X) dan (Y) yang dinyatakan dalam persen (%). Rumus secara umum adalah: Koefisien determinasi = r2 x 100%

58

28 Untuk korelasi antara variabel (X) dan (Y), rumusnya menjadi: Koefisien determinasi = ry12 x 100%.

Adapun kriteria koefisien determinasi adalah sebagai berikut: 1) 0.00R2 0.20sangat rendah

2) 0.20R2 0.40rendah

3) 0.40R2 0.60sedang

4) 0.60R2 0.80 tinggi

5) 0.80R2 1.00sangat tinggi

b. Uji keberartian koefisien regresi

Jika nilai Ftabel Fhitung dan angka signifikansi < α (0.05), maka Ho

ditolak sehingga model koefisien regresi signifikan.

c. Menentukan persamaan regresi linier sederhana, ditentukan dengan rumus:59

bX a Y  

Adapun besar nilai a dan b ditentukan dengan rumus sebagai berikut:60

     

 

   2 2 2 X X N XY X X Y a

  

 

 

  

   2 2 X X N Y X XY N b dengan: N = jumlah respoden Y = skor hasil belajar X = skor prediktor

a = intersep garis regresi antara kemampuan spasial dengan hasil belajar

59

Supardi, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Diadit Media, 2009), hlm. 119

60

29 b = arah garis regresi antara kemampuan spasial dengan hasil belajar. Analisis Regresi dilakukan dengan menggunakan SPSS 16, dimana outputnya terdiri dari:

1) Uji koefisien korelasi dan determinasi; 2) Uji keberartian koefisien regresi; dan 3) Uji persamaan regresi

Uji ini digunakan untuk menguji apakah metode regresi yang digunakan berarti. Artinya dengan taraf signifikasi (α = 5%) dapat memprediksikan pengaruh kemampuan spasial terhadap prestasi belajar peserta didik, yang berarti ada pengaruh yang positif antara prestasi belajar peserta didik dengan kemampuan spasial atau tidak.

30

BAB IV

Dokumen terkait