1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian True Experimental Design.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design R X O1
R - O2
(Sugiyono, 2018: 112) dengan:
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Gowa, tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari 7 kelas.
2. Sampel
Sampel penelitian diambil secara acak menggunakan teknik simple random sampling yaitu dengan cara pengundian. Pengundian dilakukan sebanyak dua kali, pengundian pertama yaitu mengundi 7 kelas untuk mendapatkan 2 kelas.
𝑅 = Random adalah pengacakan kelas dalam pengambilan sampel mmmpenelitian
× = Perlakuan dalam kelas eksperimen menggunakan model problem
……..based learning
𝑂1 =Posttest peserta didik setelah pengajaran menggunakan model
……..problem based learning
𝑂2 =Posttest peserta didik setelah pengajaran menggunakan model
…….pembelajaran konvensional
15
Pengundian kedua yaitu mengundi 2 kelas sebelumnya untuk menentukan yang menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga, terpilih kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol.
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut:
1. Model Problem Based Learning adalah suatu cara dalam proses pembelajaran, dengan langkah-langkahnya yaitu mengorientasi peserta didik kepada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti, membimbing penyelidikan individu atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
2. Model Pembelajaran konvensional adalah suatu cara yang selama ini dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran salah satunya model kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dengan langkah-langkahnya yaitu
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi pesertaa didik, menyampaikan informasi/ materi pelajaran, mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok belajar, membimbing tiap kelompok bekerja dan belajar, evaluasi dan memberikan penghargaan.
3. Hasil belajar fisika adalah skor yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan indikator C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3 (penerapan) dan C4 (Analisis).
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yakni: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
16
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru bidang studi fisika SMA Negeri 2 Gowa untuk meminta izin melaksanakan penelitian.
b. Menyusun rancangan pembelajaran, yaitu:
1) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP): rencana pelaskanaan pembelajaran dibuat sebanyak 6 pertemuan untuk materi fluida statik, kompetensi dasar (KD) yang digunakan adalah:
3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari.
3.4 Merencanakan dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut presentasi hasil dan makna fisisnya.
2) Bahan ajar: bahan ajar dibuat sebanyak 6 pertemuan untuk materi fluida statik.
3) Lembar kerja peserta didik (LKPD): lembar kerja peserta didik dibuat sebanyak 6 pertemuan.
c. Membuat instrumen penelitian dalam bentuk tes pilihan ganda sebanyak 40 butir soal.
d. Uji coba instrumen: uji ini dilakukan pada populasi yang bukan sampel.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol seperti yang ditunjukkan pada Tabel B.1 yang terdapat dalam lampiran B.
17
3. Tahap Akhir
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Mengambil data yaitu pemberian post-test berupa soal-soal dengan instrumen tes hasil belajar fisika pada kelas eksperimen dan kelas kontol.
b. Mengolah data hasil penelitian yaitu mengolah data yang diperoleh dari penelitian tes hasil belajar dengan ketentuan jika benar maka skornya 1 dan jika salah maka skornya 0.
c. Menganalisis data hasil penelitian yaitu menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan peneliti untuk mengukur variabel penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen tes hasil belajar. Tes disusun dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 40 nomor. Adapun tahap penyusunan dan pengembangan instrumen tes menurut Djaali (dalam Sudaryono, Margono dan Rahayu, 2013: 65-66) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Menetapkan tujuan tes instrumen. Pada penelitian ini, tujuan tes instrumen adalah untuk mengukur hasil belajar fisika peserta didik.
2. Menganalisis kurikulum sekolah serta buku pelajaran dan sumber belajar lainnya. Pada penelitian ini, menganalisis kurikulum sekolah bertujuan untuk menentukan bobot setiap pokok bahasan yang akan dijadikan dasar dalam menentukan jumlah item atau butir soal untuk setiap pokok bahasan.
18
3. Membuat spesifikasi tabel kisi-kisi instrumen tes serta membuat perangkat pembelajaran lainnya seperti RPP, LKPD dan Buku Ajar. Pada penelitian ini, spesifikasi tabel kisi-kisi instrumen tes terdiri dari sub materi pokok, indikator soal, nomor soal, soal, kunci jawaban, ranah kognitif dan pembahasan soal.
4. Menuliskan butir soal ke dalam tabel kisi-kisi instrumen tes.
5. Menelaah soal-soal instrumen tes serta membuat perangkat pembelajaran lainnya seperti RPP, LKPD dan Buku Ajar. Soal-soal yang dibuat masih mungkin terjadi kekurangan atau kekeliruan yang menyangkut variabel penelitian yang akan diukur. Pada penelitian ini, soal-soal instrumen tes ditelaah oleh dosen pembimbing yang kemudian divalidasi oleh tim validator yang terdiri dari dua orang dosen ahli.
6. Menguji coba soal-soal instrumen tes pada sejumlah kelompok yang bersifat non-sampel. Pada penelitian ini, uji-coba instrumen tes dilakukan pada 31 peserta didik non-sampel di SMA Negeri 2 Gowa.
7. Menganalisis hasil uji-coba soal instrumen tes serta menganalisi hasil validasi perangkat pembelajaran lainnya yang telah divalidasi oleh tim validator. Pada penelitian ini, uji coba soal instrumen tes serta hasil validasi perangkat pembelajaran lainnya kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis-analisis sebagai berikut:
a. Uji Validitas Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar kerja peserta didik (LKPD), dan tes hasil belajar fisika.
Validitas perangkat pembelajaran ini diuji menggunakan validitas konstruksi
19
dengan meminta pendapat para ahli. Dari hasil validitas oleh ahli tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan Uji Gregory dengan tujuan untuk mengetahui jika instrumen tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.1 Tabel Tabulasi 2 X 2
Rater 1
Rater 2 Kurang relevan