Endang Mulyatiningsih, Sri Palupi, Ilmawan Mustaqiem
AIR TERHADAP RUN UP DAN RUN DOWN GELOMBANG
B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yang berarti mengadakan suatu percobaan untuk mendapatkan suatu hasil yang menegaskan hubungan antara variabel yang diselidiki
Populasi dalam penelitian ini adalah hasil eksperimen variasi kemiringan dinding pemecah gelombang 30o, 45o, 60o, dan 90o. Tiap variasi kemiringan diteliti 5 variator yang berbeda dengan 4 kedalaman air yang berbeda.
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah seluruh jumlah populasi yaitu sebanyak 80 buah, dengan perincian sebagai berikut:
1. 20 buah sampel untuk dinding pemecah gelombang kemiringan 300, dengan 4 kedalaman berbeda dan tiap kedalaman dilakukan 5 kali percobaan dengan 5 variasi gelombang.
2. 20 buah sampel untuk dinding pemecah gelombang kemiringan 450, dengan 4 kedalaman berbeda dan tiap kedalaman dilakukan 5 kali percobaan dengan 5 variasi gelombang.
3. 20 buah sampel untuk dinding pemecah gelombang kemiringan 600, dengan 4 kedalaman berbeda dan tiap kedalaman dilakukan 5 kali percobaan dengan 5 variasi gelombang.
4. 20 buah sampel untuk dinding pemecah gelombang kemiringan 9000, dengan 4 kedalaman berbeda dan tiap kedalaman dilakukan 5 kali percobaan dengan 5 variasi gelombang
Dalam penelitian ini data diperoleh secara langsung yaitu dengan melakukan percobaan variasi sampel penelitian di laboratorium hidrolika Fakultas Teknik jurusan sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Adapun prosedur dalam penelitian ini dilakukan dengan eksperimen dan melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 114 1. Tahap I, persiapan alat dan kalibrasi alat.
Pada tahap ini dilakukan persiapan terhadap semua kebutuhan guna menunjang kelancaran penelitian. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Multi purpose theacing flume dengan tinggi 24 cm, lebar flume 7,6 cm b. Wave generator dengan variator dari 0 sampai 10
c. Dinding pemecah gelombang dengan 4 buah sudut ekstrim yaitu 30o, 45o, 60o, dan 90o
d. Point Gauge, untuk mengukur ketinggian posisi tertentu seperti muka air normal, kedalaman air, muka air tertinggi dan muka air terendah.
Kalibrasi peralatan digunakan untuk mendapatkan kedalaman air maksimal dimana air tidak melimpah keluar model, serta variator yang layak untuk digunakan dari wave generator.
Prosedur pelaksanaan kalibrasi alat adalah sebagai berikut : a. Memasang wave generator pada multi purpose teaching flume.
b. Mengisi flume dengan air ¾ tinggi dinding pemecah gelombang (untuk memberi kesempatan bagi elevasi puncak gelombang yang akan dibangkitkan)
c. Membangkitkan gelombang dengan variator mulai paling rendah (S1)
d. Mengamati gelombang yang terjadi, jika gelombang yang dihasilkan tidak pecah maka variator dinaikkan sampai tercapai gelombang pecah.
2. Tahap II, penelitian run updan run down.
Penelitian run up dan run down dilakukan setelah kalibrasi peralatan selesai dilakukan. Prosedur pelaksanaan pengambilan data run up dan run down pada model adalah sebagai berikut :
a. Memasang dinding pemecah gelombang sudut 30o pada ujung flume. b. Mengisi air pada flume setinggi kurang lebih 14 cm
c. Menghidupkan wave generator untuk stroke 1 dan variator 3.
d. Meletakkan ujung point gauge tepat pada titik tertinggi yang dapat dicapai oleh permukaan air pada dinding pemecah gelombang bersudut. Bacaan skala pada point gauge dibaca sebagai variabel M.
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 115 e. Meletakkan ujung point gauge tepat pada titik terendah yang dapat dicapai oleh
permukaan air pada dinding pemecah gelombang bersudut 30o. Bacaan skala pada point gauge dibaca sebagai variabel N.
f. Menaikkan variator dan mengulangi prosedur d dan c sampai variator 7. Jika sudah tercapai gelombang pecah maka wave generator dimatikan. Kemudian dilakukan pengurangan air di flume kira-kira 2,5 cm.
g. Mengulangi prosedur c dan f sampai 4 kedalaman dengan kedalaman maksimal 14 cm. Kemudian dilakukan penggantian dinding penahan bersudut 45o, 60o, dan 90o dan melakukan tahapan b sampai f kembali.
Karena variabel run up dan run down diukur dari kedalaman air normal, dan kedalaman telah diketahui maka harga run up dan run down dapat dihitung :
Ru = M – D mm Rd = D – N mm 3. Tahap III, analisa data.
Analisa data dilakukan dengan uji persyaratan analisis dan uji hipotesis.
Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan rumus korelasi product moment dari Sutrisno Hadi (2004:4)
2 2 y x rxy xy Dimana :
rxy = Koefisien kolerasi antara x dan y
Σxy = Jumlah product dari x dan y
Σx2 = Jumlah kuadrat defiasi x
Σy2 = Jumlah kuadrat deviasi y
Uji hipotesis ketiga dengan menggunakan analisis Regresi ganda. Persamaan regresi linear berganda yang digunakan sejalan dengan yang dikemukanan Andy Field (2005:157) adalah:
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 116 Yi is the outcomes variable, b1 is the coefficient of the first predictor (X1), b2 is the
coefficient of the seccond predictor (X2 ), bn is the coefficient of the n-th predictor
(Xn)
Untuk variabel yang sesuai dengan penelitian ini yang mana X berjumlah tiga (X1, X2 dan X3) persamaan dapat dijabarkan sebagai berikut:
Y1 = a + b1X1 + b2X2 + e Y2 = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y1 / Y2 = Run up / Run down
a = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien regresi
X1 = Kemiringan pemecah gelombang
X2 = Kedalaman air
e = error
4. Tahap IV : Tahap penarikan kesimpulan.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat pengaruh negatif antara kemiringan dinding pemecah gelombang terhadap run up. Hal ini terbukti dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar –0,252. 2. Terdapat pengaruh negatif antara kemiringan dinding pemecah gelombang terhadap
run down. Hal ini terbukti dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar –0,372. 3. Terdapat pengaruh positif antara kedalaman air terhadap run up. Hal ini terbukti
dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar 0,300.
4. Terdapat pengaruh positif antara kedalaman air terhadap run down. Hal ini terbukti dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar 0,255.
5. Terdapat pengaruh bersama antara kemiringan dinding pemecah gelombang dan kedalaman air terhadap run up. Hal ini terbukti dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar 0,462 dan sumbangan efektif sebesar 21,4%.
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 117 6. Terdapat pengaruh bersama antara kemiringan dinding pemecah gelombang dan
kedalaman air terhadap run down. Hal ini terbukti dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar 0,451 dan sumbangan efektif sebesar 20,3%.
7. Penggunaan pemecah gelombang yang optimal adalah antara sudut 30 derajat dan 45 derajat..
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Triatmojo, 1996. Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset
Per Bruun, 1994, Port Engineering Volume 1. Houston: Gulf Publishing Company Chow, V.T, 1984. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta: Erlangga
Dake, JMK, 1985. Hidrolika Teknik, Jakarta: Erlangga
Dean, R.G, 1984. Water Wave Mechanics for Engineers and Scientists. New Jersey: Prentice Hall
Denny Mark. 1951.Air and water. London: Princeton University Press
Field, Andy.(2005). Discovering statistics using SPSS, second edition (and sex, drugs, and rock „n‟ roll). London: Sage
Iin Idah Triningsih, 2000. Pengaruh Difraksi Dan Refleksi Gelombang terhadap tinggi gelombang. Surakarta : Fakultas Teknik UNS
Nur Yuwono, 1986. Teknik Pantai Vol. 1. Yogyakarta : Biro Penerbit KMTS UGM Parwidi, 2000. Pengaruh Model Pemecah Gelombang Terhadap Reduksi Energi
Gelombang Serta Hubungan Tinggi Gelombang Pecah Terhadap Kedalamannya. Surakarta : Fakultas Teknik UNS
Peter Soedojo, 1986. Teknik pantai vol 1. Yogyakarta: Biro Penerbit KMTS UGM . Singgih Santoso, 2001. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta : Elex
Media Komputindo
Streeter, L. V, 1988. Mekanika Fluida. Jakarta : Erlangga
Sunardi Widjojo. J. B. 2000. Hidrolika 2. Surakarta: UNS Press.
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 118 Wood, W. L and Meadows, G.A, 1995. Estuary and Coastline Hydrodynamics. USA :
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 119 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK