• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat survei deskriptif yaitu untuk menganalisa kandungan mikroorganisme pada Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Tahun 2013.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan yang merupakan salah satu bagian di rumah sakit yang berpotensi terjadinya infeksi penyakit menular, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya, sehingga sangat perlu memperhatikan dapat jumlah mikroorganisme dan jenis mikroorganisme yang terdapat di ruang bedah.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini di mulai dari bulan Oktober Tahun 2012 sampai Juli 2013.

3.3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan pada Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan yang terdiri dari 2 ruang bedah.

3.4. Teknik Pengambilan Spesimen

Pengambilan spesimen di lantai dilakukan pada lima titik yaitu pada titik tengah ruangan dan titik masing-masing sudut ruangan.

1. alat dan bahan penelitian Angka Kuman Udara

a. alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Cawan petri, Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, Innokulasi (ose), Bunsen, Autoclave, Timbangan, Inkubator 370C, Pipet 10cc, Botol Sampel, Kapas Lidi.

b. bahan penelitian angka kuman adalah : NaCL, Nutrin Agar, Alkohol 70%, air suling (aquades), bahan dan alat lain yang lazim digunakan di laboratorium mikrobiologi.

2. Cara Penelitian

Pengambilan sampel udara Ruang Bedah dilakukan sebelum dan sesudah dibersihkan oleh petugas.

a. buka skren impeller

b. masukkan cawan petri yang berisi media padat (natrium agar) c. tutup kembali dengan memutar skrup kearah kanan.

d. hidupkan alat dengan menekan on – off

e. alat akan berhenti sendiri jika besar udara yang akan di hisap atau waktu yang ditentukan telah sampai.

f. buka skren impeller

g. keluarkan cawan petri dari alat

3. Pengambilan sampel swab lantai ruangan Bedah,

Pengambilan sampel dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan pembersihan ruangan oleh petugas kebersihan.

a. pertama siapkan media transpor 100 ml dalam botol lalu siapkan 4 petridish steril dan pada tiga petridish diberi tanda pada bagian belakang sesuai dengan kode,

b. tuangkan medium agar kedalam empat cawan petri masing-masing 15 sampai 20 ml yaitu tiga buah cawan petri yang telah berisi contoh uji 1 ml dan 1 cawan petri tanpa contoh uji sebagai kontrol,

c. lalu goyanglah dengan arah seperti angka delapan sehingga contoh uji dan medium akan tercampur rata,

d. diamkan cawan petridish yang berisi contoh uji dan medium pada suhu ruangan hingga medium membeku,

e. setelah membeku di inkubasikan dalam inkubator pada suhu 370C selama 2x24 jam dengan posisi terbalik

4. Perhitungan Jumlah Kuman

Koloni kuman yang tumbuh setelah di inkubasi di hitung dengan persyaratan sebagai berikut :

a. koloni besar, kecil, menjalar dihitung 1 koloni karena dianggap berasal dari satu bakteri/jamur.

b. perhitungan dapat dilakukan secara manual dengan memberi tanda titik pada koloni yang sudah dihitung atau dapat pula digunakan coloni counter.

c. idealnya jumlah koloni per-plate yang bisa dihitung yaitu kurang dari 300 koloni (Soemarno, 2000).

d.Cara Transfer Penghitungan Angka Kuman Lantai

= Coloni / atau CFU / Contoh perhitungan koloni di lantai

Ditanam 3x pengulangan Hasil : Petri 1 = 288 kol / mL Petri 2 = 293 kol / mL Petri 3 = 295 kol / mL Petri kontrol = 1 kol / mL Luas lantai = 30 x 30 x 5 = 4500 Rumus : (288 – 1) + (293 – 1 ) + ( 295 – 1 ) 3 = 873 / 3 = 291 kol / ml 2291 kol / mL = ___________________ Swab Lantai = = 3,23~ 3CFU /

Keterangan :

Luas lantai 30 x 30 x 5 ubin mewakili ruang Bedah = 4500 Cm2. Media transpor 50 ml dan jumlah coloni yang tumbuh 291coloni. Maka dari hasil perhitungan diatas di dapatkan angka kuman 3 CFU/Cm2.

Cara Transfer Penghitungan Angka Kuman Udara Coloni agar x 10 Kuman udara = CFU / m3 =

Sampling time ( minute)

Contoh perhitungan koloni di udara Jumlah koloni = 5

Kapasitas alat = 100 L / menit Waktu = 5 menit Kompersi = 1000 L = 1 m3 = 100 L = 0,1 m3 5 = 100 L/ menitx 5 menit 1000 m3 = 5 x 1000 100 x 5 = 10 CFU/ m³ Keterangan :

Jumlah kuman yang tumbuh 5 coloni, lamanya waktu sampling 5 menit dengan kapasitas alat 100 L/menit. Konversi 1000 liter sama dengan 1 m3 jika 100

liter maka luas nya 0,1 m2. Dari perhitungan didapat jumlah angka kuman 10 CFU/m3.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu data primer dan data sekunder.

3.5.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung seperti hasil pemeriksaan sanitasi ruangan serta pengamatan langsung ke Ruang Bedah.

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder berupa hasil observasi di studi kepustakaan, laporan penelitian sebelumnya dan data lain yang terdapat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

3.6. Definisi Operasional

1. Ruang Bedah Rumah Sakit adalah : suatu unit khusus rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara efektif maupun akut, yang membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya

2. Ruang Bedah digunakan sebagai ruang untuk melakukan tindakan operasi dan atau pembedahan.

3. Sanitasi adalah syarat minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan Ruang Bedah yang baik yang memenuhi syarat kesehatan meliputi

ventilasi, lantai dan dinding, pencahayaan, penyediaan air bersih, toilet dan kamar mandi, pembuangan sampah.

4. Ventilasi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengatur sirkulasi udara di dalam Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan. Syarat- syarat ventilasi yang baik:

a. Ventilasi alamiah harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamar/ruang dengan baik.

b. Luas ventilasi alamiah minimum 15 % dari luas lantai.

c. Bila ventilasi alamiah tidak dapat menjamin adanya pergantian udara dengan baik, kamar atau ruang harus dilengkapi dengan penghawaan buatan/mekanis.

d. Penggunaan ventilasi buatan/mekanis harus disesuaikan dengan peruntukan ruangan.

5. Lantai adalah alas bangunan yang terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang dan mudah dibersihkan. Dinding adalah bangunan pembatas yang memisahkan ruangan satu dengan ruangan yang lainnya. Pertemuan lantai dengan dinding harus berbentuk konus/ lengkung agar mudah dibersihkan.

6. Udara adalah kandungan oksigen dan beberapa senyawa partikel lainnya yang ada di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

7. Pencahayaan adalah penerangan dengan intesitas cukup yang ada di dalam maupun di luar Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

8. Penyediaan air bersih adalah fasilitas air bersih yang digunakan untuk kegiatan di Perawatan Bedah yang memenuhi syarat kesehatan baik kualitas, kuantitas serta kontinuitas, yaitu:

a. Sumber air bersih dari PAM atau sumur gali.

b. Tersedia air bersih minimum 500 L/ tempat tidur/ hari. c. Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna.

d. Air bersih tersedia pada setiap tempat yang membutuhkan secara berkesinambungan. Tidak memenuhi syarat apabila salah satu persyaratan di atas tidak terpenuhi.

9. Toilet dan kamar mandi adalah sarana yang digunakan untuk buang air besar dan air kecil yang terdapat pada Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

10. Pembuangan sampah adalah tempat sampah yang tersedia di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan. Tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat adalah :

a. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat dan kedap air. b. Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori

tangan.

c. Terdapat minimal satu buah untuk setiap kamar atau setiap radius 10 m dan setiap radius 20 m pada ruang tunggu terbuka. Tidak memenuhi syarat apabila salah satu syarat diatas tidak terpenuhi.

11. Mikroorganisme adalah kuman yang bersifat patogen pada manusia yang sering menyebabkan infeksi nosokomial, diantaranya : Escherichia coli,

Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumonia. Berdasarkan KepMenKes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004 mikroorganisme yang memenuhi syarat pada ruang bedah adalah 10 CFU/m³ pada konsentrasi maksimum mikroorganisme per m³ udara dan 0 – 5 CFU/cm² mikroorganisme di lantai dan dinding.

3.7. Analisa Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara manual yaitu membandingkan hasil angka mikroorganisme pemeriksaan laboratorium dan keadaan yang ditemukan dilapangan dengan keadaan yang sebenarnya sesuai teori serta KepMenKes RI No. 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

Dokumen terkait