3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Rangka Raya yang terletak di Jl. Tanjung Sari no.44B komplek Pergudangan Permata Tanjung Sari. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2012 sampai data yang dibutuhkan tercukupi.
3.2. Identifikasi dan Definisi Variabel
Identifikasi variabel adalah merupakan bagian dari langkah penelitian yang dilakukan peneliti dengan cara menentukan variabel-variabel yang ada dalam penelitiannya. Misalnya variabel respon (variabel dependen/variabel terikat).
Variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai variasi nilai yang terukur. Identifikasi variabel penelitian dilakukan untuk menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Sehingga identifikasi variabel yang digunakan yaitu:
1. Variabel terikat
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah performansi kinerja supply chain di PT. Rangka Raya. 2. Variabel bebas
Varibel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel bebas penelitian ini terdapat 4 proses inti: a. Plan
Variabel ini dilihat dari proses perencanaan untuk menyeimbangkan permintaan, persediaan material dan pengiriman yang terbaik.
b. Sources
Terfokus pada kemampuan perusahaan dalam memperoleh material dan menjalin hubungan dengan supplier.
c. Deliver
Terfokus pada kemampuan perusahaan dalam melakukan pengiriman order untuk memenuhi permintaan konsumen.
d. Return
Variabel ini dilihat dari proses yang dikaitkan dengan pengembalian dan penerimaan produk yang dikembalikan oleh pelanggan.
3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sample internal meliputi populasi karyawan dari perusahaan di PT. Rangka Raya sebanyak 63 karyawan. Dari 63 karyawan diantaranya adalah 14 karyawan dari departemen pemasaran, 7 karyawan dari departemen logistik dan 42 karyawan dari departemen warehouse di PT. Rangka Raya. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik Sampling Jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sedangkan sample external meliputi 30 populasi customer aktif.
Tabel 3.1 Atribut Penelitian Sesuai Key Performance Indicator
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder .
Data primer ialah data yang langsung dikumpulkan atau diperoleh dari sumber pertama. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan beberapa macam cara antara lain :
Key Performance Indicator Keter angan
PLAN Reliability
Forecast Accuracy Prosentase penyimpangan
permintaan actual dengan permintaan hasil peramalan
Planning Employee Reliability (PER)
Keandalan tenaga kerja bagian Purchasing untuk peramalan
Internal Relationship (IR)
Hubungan internal antara bagian dalam perusahaan
SOURCE
Reliability Source Employee
Reliability (SER)
Keandalan tenaga kerja bagian pengadaan material
Responsiveness Supplier Delivery Lead Time (SDLT)
Rata – rata rentang pengiriman
Cost Material Order Cost
(MOC)
Biaya yang dikeluarkan untuk order material
Assets Payment Term (PT) Rata-rata selisih waktu antara
penerimaan material dari supplier sampai dengan waktu pembayaran ke supplier
Delivery Responsiveness Delivery Lead Time (DLT)
Waktu sejak Customer memesan barang sampai dengan barang diambil
Flexibility
Minimum Delivery Quantity (MDQ)
Jumlah minimum pengiriman
RETURN Reliability
Number of Customer Complaint (NCC)
Jumlah complain dari konsumen
Customer Satisfaction
1. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan suatu langkah dalam penelitian yang berupa penggunaan proses komunikasi verbal untuk mengumpulkan informasi dari seseorang atau kelompok orang.
2. Daftar pertanyaan (angket / kuesioner)
Kuesioner merupakan alat komunikasi antara penelitian dengan orang yang diteliti atau responden. Isinya berupa daftar pertanyaan, yang dibagikan oleh peneliti untuk diisi oleh responden. Pengumpulan data dengan kuesioner perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu :
a. Karena respon menuangkan pendapat secara tertulis, kuesioner tidak sesuai untuk mengumpulkan data yang bersifat sensitif.
b. Penggunaan kuesioner tepat apabila responden mempunyai pengetahuan yang memadai dan kemampuan yang cukup.
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen seperti jumlah jadwal produk yang mengalami perubahan, biaya yang dikeluarkan untuk pembelian material, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan evaluasi supplier dalam 1 tahun, jumlah complain dari konsumen pada bulan Mei 2011 - April 2012.
3.5 Metode Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, metode analisa data yang digunakan adalah metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) yang mana langkah – langkahnya sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Untuk menghitung validitas, maka akan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut :
r =
( )( )
[
2 2][
(
2)( )
2]
) )( ( ) )( (∑
∑
∑
∑∑ ∑ ∑
− Y Y N X X N Y X Y X N dimana :r = Koefisien korelasi yang dicari N = Jumlah responden
X = Skor tiap-tiap variabel Y = Skor total tiap responden
Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r.
Data bisa dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dibandingkan dengan r tabel / rhitung > rtabel maka data dinyatakan valid dan rhitung < rtabel maka data dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Salah satu cara untuk menghitung reliabilitas adalah dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian.
Rumus Alpha : r11 = − −
∑
2 1 2 1 ) 1 ( σ σb k k dimana : r11 = Reliabilitas instrumenk = Banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal
Σσb2 = Jumlah varians butir
σ12 = Varians total
Data dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel dan nilainya ( + ) → maka data dinyatakan reliabel (andal) dan data dikatakan tidak reliabel jika rhitung < rtabel dan nilainya ( - ) → maka data dinyatakan tidak reliabel (tidak andal).
Program komputer SPSS 17 (Statistical Package for The Social Science) dapat melakukan perhitungan koefisien alpha dengan mudah.
3. Uji Konsistensi
Dalam uji konsistensi ini, dilakukan perhitungan antara lain :
a. Consistency Index (CI)
CI = 1 max − − n n λ b. Consistency Ratio (CR) CR = RI CI
4. Standar isasi Supply Chain Operation System
Dalam proses standarisasi SCOR ini, diberlakukan perhitungan sebagai berikut : 1. Large is Better Snorm =
( )
% 100 min max min x S S S Si − − 2. Lower is Better Snorm =( )
100% min max max x S S S S i − −5. Analogi Perhitungan KPI
a. Pembobotan KPI dengan AHP menggunakan Sofware Expert Choice V.9
b. Perhitungan Nilai Aktual Performansi Supply Chain per indikator. Contoh perhitungan untuk KPI Inventory accuracy of material (IAM) adalah sebagai berikut :
Rumus :
(
rencanaPengadaan)
Target
Pengadaan
x 100%
c. Scoring System Dengan Normalisasi.
Scoring system berfungsi untuk menyamakan skala nilai dari masing-masing KPI. Contoh perhitungan untuk IAM adalah sebagai berikut : Rumus :
( )
Smin Smax Si Smax − − x 100%d. Perhitungan Nilai Akhir Kinerja Supply Chain.
Perhitungan nilai akhir kinerja supply chain dapat diperoleh dengan persamaan:
i KPI = Wi * Ni Dimana :
i KPI = Nilai performansi KPI ke-i Wi = Nilai bobot KPI ke-i
Ni = Nilai Normalitas KPI ke-i e. Agregasi Nilai Performansi.
Nilai performansi agregat adalah jumlah keseluruhan dari perkalian bobot dan nilai normalisasi KPI dan dapat dijabarkan sebagai berikut :
NAgregat =
∑
I KPI =∑
Wi*NiDimana :
NAgregat = Nilai performansi supply chain perusahaan I KPI = Nilai performansi KPI ke-i
Wi = Nilai bobot KPI ke-i
Ni = nilai normalitas KPI ke-i
6. Perhitungan Nilai akhir Kinerja Supply Chain
Untuk menghitung nilai akhir performansi Supply Chain diberlakukan rumus : Pi =
∑
= n j j ijW S 1 Dimana :Pi = Total performansi supply chain varian i n = Jumlah obyektif performansi
Sij = Skor supply chain ke i didalam obyektif performansi ke j Wj = Bobot dari obyektif performansi
Dari perhitungan tersebut akan menghasilkan nilai performansi dari PT. Rangka Raya Jika nilai kinerja < 40 maka pencapaian performansinya dapat dikategorikan dalam kondisi yang sangat rendah (poor) sedangkan jika nilai kinerjanya > 90 maka dapat dikategorikan sangat baik sekali. Dapat dilihat di tabel 2.1.
3.6 Langkah - langkah Pemecahan Masalah
Adapun flowchart langkah - langkah pemecahan masalah adalah sebagai berikut : Mulai Studi Lapangan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Studi Literatur Identifikasi Variabel Pengumpulan Data 1. Plan : Reliability, Responsiveness
2. Source : Reliability, Responsiveness, Cost, Assets 3. Deliver : Reliability, Responsiveness, Flexibility, Cost 4. Return : Reliability, Responsiveness
Perancangan Hierarki Pengukuran Performansi Supply Chain
Identifikasi KPI
A
Pembuatan dan Penyebaran Kuisioner
Ya A
Uji Reliabilitas Uji Validitas
Buang data yang tidak valid Valid? Reliabel? Ya Ya Tidak Tidak Sisa item Tidak B
Gambar 3.1 : Langkah-langkah Pemecahan Masalah Nilai Akhir Performansi Supply Chain
Nilai Aktual Performansi Supply Chain
Agregasi Nilai Performansi dan mengindentikasi indikator – indikator yang perlu diperbaiki
CR ≤ 0,1 Uji konsistensi Standarisasi SCOR
Pembobotan Key Indicator Performance dengan AHP
Hasil dan pembahasan
Selesai
Keterangan Kerangka Pemecahan Masalah
Adapun penjelasan dari kerangka pemecahan masalah diatas adalah sebagai berikut :
1. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan dengan cara melihat langsung kondisi lapangan untuk mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian.
2. Studi Literatur
Langkah ini merupakan usaha memahami konsep dasar ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan permasalahan dan metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.
3. Perumusan Masalah
Menentukan permasalahan yang akan diteliti dengan menggunakan suatu pendekatan untuk memecahkan masalah.
4. Tujuan Penelitian
Pada langkah ini peneliti menetapkan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian. Dari tujuan penelitian dapat ditemukan arah serta sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.
5. Identifikasi Variabel
Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi variabel–variabel yang terkait dalam penelitian yang dilakukan berdasarkan model kerangka Supply Chain Operation Reference, Supply Chain dibagi menjadi 4 proses manajemen dasar yaitu Plan, Source, Deliver dan Return.
6. Perancangan Hierar khi Pengukuran Supply Chain
Pada tahap ini peneliti merancang suatu hierarki berdasarkan prinsip Supply Chain, Rancangan hierarki awal pengukuran performansi Supply Chain ini akan coba diimplementasikan di perusahaan dan apakah dapat disesuaikan dengan kondisinya.
7. Identifikasi Key Indicator Performance (KPI)
Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi KPI yang terkait dalam penelitian yang dilakukan berdasarkan kerangka Supply Chain Operation Reference (SCOR).
8. Pengumpulan Data
Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data-data yang dibutuhan untuk penelitian baik data kualitatif maupun kuantitatif.
9. Penyusunan Kuesioner
Penyusunan kuesioner dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan dua macam, yaitu : a. Data Primer
yaitu merupakan data kualitatif, seperti:
Menyebarkan kuesioner kepada Kepala Operasional, bagian Purchasing, Marketing dan Warehouse di PT. Rangka Raya untuk diisi. Penyebaran kuisioner mengunakan Skala Likert yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau seklompok orang dengan berbagai pertanyaan yang digunakan untuk riset berupa survei, dan bentuk jawaban Skala Likert contohnya terdiri dari 5 pilihan :
1. Sangat kurang / sangat buruk / sangat lama 2. Kurang / buruk / lama
3. Sedang / sedang 4. Cukup / baik / cepat
5. Sangat cukup atau sangat baik / sangat cepat - Wawancara
Digunakan untuk memperoleh data awal untuk memperoleh informasi yang diharapkan.
b. Data Sekunder
merupakan data kuantitatif perusahaan yaitu : mengambil data-data dokumen perusahaan seperti jumlah material yang akan didatangkan, biaya yang dikeluarkan untuk order material, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan evaluasi supplier dalam 12 bulan, jumlah complain dari konsumen pada bulan Mei 2011 - April 2012.
10. Penentuan Sampel
Dalam tahap ini, peneliti melakukan penentuan sampel yaitu jumlah responden yang akan dibagikan kuesioner di PT. Rangka Raya.
11. Penyebaran Kuisioner
Kuisioner ini disebarkan kepada seluruh staff yang telah ditentukan di PT.Rangka Raya.
12. Uji Validitas
Untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan kuesioner yang disebar, maka dilakukan uji validitas. Apabila data valid, dilanjutkan
dengan pengujian reliabilitas. Apabila data tidak valid, maka perlu ditinjau ulang pada penyusunan kuesionernya. Validitas dihitung dengan rumus korelasi produk momen :
( )( )
[
2 2][(
2( )
2)]
Y Y N X X N Y) X)( ( -(X)(Y) N r Σ − Σ Σ Σ Σ Σ Σ =Data bisa dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dibandingkan dengan r tabel / rhitung > rtabel maka data dinyatakan valid dan rhitung < rtabel maka data dinyatakan tidak valid.
13. Uji Reliabilitas
Untuk menguji keajegan hasil pengukuran kuesioner dilakukan uji reliabilitas. Suatu alat tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan jika tes tersebut memberikan hasil yang tepat. Cara untuk menghitung reliabilitas adalah dengan rumus ‘alpha’ :
( )
−Σ = 2 1 2 11 1 1 -k k r σ σbBesarnya reliabilitas yang baik adalah 1 dan yang paling jelek adalah 0. Semakin besar nilai yang diperoleh, maka semakin reliabel atribut tersebut. Apabila perhitungan tidak reliabel, maka perlu ditinjau pada penyusunan kuesionernya.
Data dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel dan nilainya ( + ) → maka data dinyatakan Reliabel (andal) dan,
Data dikatakan tidak reliabel jika rhitung > rtabel dan nilainya ( + ) →
14. Nilai Aktual Pengukuran Per for mansi Supply Chain
Nilai aktual disini merupakan hasil pengolahan data mentah yang didapatkan dari berbagai sumber di PT. Rangka Raya.
15. Standar isasi Supply Chain Operation Referance
Proses standarisasi SCOR dilakukan agar masing-masing indikator performansi memiliki skala ukuran yang sama, sebab jika indikator performansi memiliki skala ukuran yang berbeda maka nilai performansi tidak mencerminkan performansi perusahaan yang sebenarnya.
16. Pembobotan Tingkat Kepentingan Indikator Kinerja dengan AHP Pembobotan dilakukan pada setiap proses utama dan indikator pengukuran performansi dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) melalui penyebaran kuisioner. Dari sini dapat diketahui tingkat kepentingan dan kontribusi dari masing-masing indikator terhadap nilai performansi Supply Chain perusahaan. Pembobotan ini dilakukan untuk level satu, level dua, dan level tiga.
17. Uji Konsistensi
Uji konsistensi merupakan suatu tahapan untuk menguji kekonsistensian dari matriks perbandingan berpasangan yang dibuat berdasarkan masalah yang ada.
18. Perhitungan nilai perfor mansi Supply Chain
Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai performansi Supply Chain berdasarkan perkalian nilai indikator performansi yang telah dinormalisasikan dengan bobot dari masing-masing indikator performansi. Selanjutnya dilakukan integrasi hasil pengukuran pada level perusahaan.
Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui nilai performansi Supply Chain perusahaan secara keseluruhan.
19. Agregasi Nilai Per for mansi dan Mengidentifikasi Indikator -Indikator yang Per lu Diperbaiki
Setelah dapat diketahui nilai pencapaian aktual, nilai normalisasi dan nilai akhir kinerja dari masing-masing KPI, maka selanjutnya akan dapat dihitung nilai performansi keseluruhan perusahaan. Selanjutnya mengidentifikasikan indikator-indikator apa saja yang perlu diperbaiki. 20. Hasil dan Pembahasan
Dari hasil pengolahan data, dapat kita lihat hasil pengukuran performansi kita selama penelitian yang selanjutnya dianalisa untuk mendapatkan gambaran umum performansi Supply Chain selama periode penelitian. 21. Kesimpulan dan Sar an
Tahap ini merupakan langkah paling akhir dari penelitian yaitu menarik kesimpulan atas hasil-hasil yang diperoleh dari penulisan skripsi ini. Hasil-hasil tersebut kemudian bisa dijadikan dasar untuk membuat rekomendasi atau saran bagi perusahaan ke arah yang lebih baik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hierar khi Awal Perfor mansi Supply Chain
Pengukuran performansi supply chain dapat digambarkan dengan suatu model hierarki yang hampir menyerupai piramid. Hierarki tersebut mempunyai tujuan utama, yaitu memperoleh nilai performansi dimana semakin levelnya ke bawah, pengamatan yang dilakukan semakin detail.
Berdasarkan rancangan hierarki awal Supply Chain yang telah ada maka dapat dibuat/dirancang suatu hierarki pengukuran kinerja supply chain di PT. Rangka Raya seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.1.
Pada gambar 4.1 dijelaskan bahwa performansi Supply Chain mempunyai beberapa dimensi yaitu Plan, Source, Deliver dan Return. Dimensi Plan mempunyai 1 subdimensi yang ditunjukkan dengan garis biru yaitu reliability. Source mempunyai 3 subdimensi yang ditunjukkan dengan garis merah yaitu
Gambar 4.1 Hierarki Performansi Supply Chain di PT. Rangka Raya
Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 PERFORMANSI SUPPLY CHAIN
PLAN SOURCE DELIVER RETURN
RELIABILITY RESPONSIVENESS FLEXIBILITY ASSETS COST
INDIKATOR-INDIKATOR SUPPLY CHAIN
reliability, responsiveness dan asset. Deliver mempunyai subdimensi 2 yaitu responsiveness dan flexibility, sedangkan Return mempunyai 1 subdimensi yang ditunjukkan dengan garis hijau yaitu reliability. Dari keempat dimensi utama tersebut dapat diidentifikasikan beberapa Key Performance Indicator dari suatu perusahaan.
4.2 Identifikasi Key Performance Indicator (KPI)
Berdasarkan model kerangka Supply Chain Operation Reference (SCOR), Supply Chain dibagi menjadi 4 proses manajemen dasar yaitu Plan, Source, Deliver dan Return. Dari keempat proses manajemen dasar SCOR tersebut maka dapat diidentifikasikan beberapa Key Performance Indicator dari suatu perusahaan sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Atribut Penelitian Sesuai Key Performance Indicator di PT. Rangka Raya
Key Performance Indicator Keter angan
PLAN Reliability
Forecast Accuracy Prosentase penyimpangan
permintaan actual dengan permintaan hasil peramalan
Planning Employee Reliability (PER)
Keandalan tenaga kerja bagian Purchasing untuk peramalan
Internal Relationship (IR)
Hubungan internal karyawan antar bagian dalam perusahaan
SOURCE
Reliability Source Employee
Reliability (SER)
Keandalan tenaga kerja bagian pengadaan material
Responsiveness Supplier Delivery Lead Time (SDLT)
Rata – rata rentang pengiriman
Cost Material Order Cost
(MOC)
Biaya yang dikeluarkan untuk order material
Assets Payment Term (PT) Rata-rata selisih waktu antara
penerimaan material dari supplier sampai dengan waktu pembayaran ke supplier
Delivery Responsiveness Delivery Lead Time (DLT)
Waktu sejak Customer memesan barang sampai dengan barang diambil
Atribut Penelitian Key Performance Indicator di PT. Rangka Raya di atas adalah data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari wawancara dan data sekunder perusahaan yang mengacu pada kinerja Supply Chain. Data ini diperlukan untuk pembuatan kuisioner KPI.
4.3 Pengumpulan data
Data kuantitatif diperoleh dari data sekunder perusahaan pada bulan Mei 2011 – April 2012.
1. Plan
a. Forecast Accuracy (FA)
Pengadaan dan rencana pengadaan dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Pengadaan dan Rencana Pengadaan
Bulan Pengadaan (ton) Rencana Pengadaan (ton) Mei 2011 197 221 J uni 2011 189 234 J uli 2011 203 219 Agustus 2011 198 221 September 2011 234 276 Oktober 2011 254 288 November 2011 215 234 Desember 2011 235 298 J anuar i 2012 207 278 Febr uar i 2012 211 266 Mar et 2012 199 243 Apr il 2012 234 289 Flexibility Minimum Delivery Quantity (MDQ)
Jumlah minimum pengiriman
RETURN Reliability
Number of Customer Complaint (NCC)
Jumlah complain dari konsumen
Customer Satisfaction
Dari tabel di atas dapat diketahui pengadaan dan rencana pengadaan material bulan Mei 2011 – April 2012.
b. Planning Employee Reliability
Data yang di tampilkan ini adalah data planning employee reliability, data ini diambil dari hasil wawancara dan pengamatan kepada General Manager di PT. Rangka Raya dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 dengan kriteria:
a. 1 : Sangat Kurang b. 2 : Kurang
c. 3 : Cukup d. 4 : Baik
e. 5 : Sangat Baik
Tabel 4.3 Data Planning Employee Reliability
Bulan Skala Mei 2011 3 J uni 2011 4 J uli 2011 3 Agustus 2011 3 September 2011 4 Oktober 2011 3 November 2011 3 Desember 2011 4 J anuar i 2012 3 Febr uar i 2012 4 Mar et 2012 4 Apr il 2012 4
c. Internal Relationship
Data yang di tampilkan ini adalah data Internal Relationship, data ini diambil dari hasil wawancara dan pengamatan kepada General Manager di PT. Rangka Raya dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 dengan kriteria:
a. 1 : Sangat Kurang b. 2 : Kurang
c. 3 : Cukup d. 4 : Baik
e. 5 : Sangat Baik
Tabel 4.4 Data Internal Relationship
Bulan Skala Mei 2011 4 J uni 2011 5 J uli 2011 4 Agustus 2011 4 September 2011 4 Oktober 2011 5 November 2011 4 Desember 2011 5 J anuar i 2012 5 Febr uar i 2012 4 Mar et 2012 4 Apr il 2012 5
(Sumber : PT. Rangka Raya) 2. Source
a. Source Employee Reliability
Data yang di tampilkan ini adalah data employee reliability, data ini diambil dari hasil wawancara dan pengamatan kepada General Manager di PT. Rangka Raya dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 dengan kriteria:
a. 1 : Sangat Kurang b. 2 : Kurang
c. 3 : Cukup d. 4 : Baik
e. 5 : Sangat Baik
Tabel 4.5 Data Employe Reliability
Bulan Skala Mei 2011 4 J uni 2011 3 J uli 2011 3 Agustus 2011 4 September 2011 3 Oktober 2011 4 November 2011 4 Desember 2011 3 J anuar i 2012 3 Febr uar i 2012 3 Mar et 2012 4 Apr il 2012 4
(Sumber : PT. Rangka Raya) b. Supplier Delivery Lead Time
Supplier Delivery Lead Time untuk mengetahui rentan waktu kedatangan material yang telah di pesan oleh perusahaan kepada supplier.
Tabel 4.6 Supplier Delivery Lead Time
BULAN TANGGAL PEMESANAN PIPA TANGGAL KEDATANGAN PIPA LEAD TIME (HARI) Mei 2011 7- 5 – 2011 10 - 5 - 2011 3 J uni 2011 3 - 6 – 2011 5 - 6 - 2011 2 J uli 2011 2 - 7 – 2011 3 - 7 - 2011 1 Agustus 2011 5 - 8 – 2011 7 - 8 - 2011 2 September 2011 9 - 9 – 2011 12 - 9 - 2011 3 Oktober 2011 11 - 10 – 2011 14 - 10 - 2011 3 November 2011 7 - 11 – 2011 12 - 11 - 2011 5 Desember 2011 6 - 12 – 2011 7 - 12 - 2011 1 J anuar i 2012 14 - 01 – 2012 16 - 01 - 2012 2 Febr uar i 2012 2 - 02 – 2012 4 - 02 - 2012 2 Mar et 2012 8 - 03 – 2012 11 - 03 – 2012 3 Apr il 2012 10 - 04 – 2012 14 - 04 – 2012 4
c. Material Order Cost
Untuk Material Order Cost atau biaya pemesanan yaitu semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar meliputi bahan penunjang, biaya pengangkutan, biaya materai/ perangko, biaya proses pemesanan, untuk biaya Material Order Cost dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Material Order Cost
Bulan BiayaPemesanan Pipa (Rp) Mei 2011 25.616.000 J uni 2011 23.786.000 J uli 2011 25.888.000 Agustus 2011 19.090.000 September 2011 29.564.000 Oktober 2011 22.936.500 November 2011 21.506.000 Desember 2011 27.906.000 J anuar i 2012 28.961.000 Febr uar i 2012 30.088.000 Mar et 2012 25.000.000 Apr il 2012 26.190.000
(Sumber : PT. Rangka Raya) d. Payment Term
Rata – rata pembayaran ke supplier pipa berkisar rata – rata 14 sampai 20 hari setelah pengiriman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Payment Term
Bulan
Rata-rata Selisih Waktu Penerimaan Material dari Supplier
dengan Pembayar an ke Supplier untuk pembayar an pipa(hari)
Mei 2011 11 J uni 2011 14 J uli 2011 20 Agustus 2011 13 September 2011 14 Oktober 2011 15 November 2011 19
Desember 2011 20
J anuar i 2012 14
Febr uar i 2012 14
Mar et 2012 17
Apr il 2012 12
(Sumber : PT. Rangka Raya) 3. Deliver
a. Delivery Lead Time
Untuk pengiriman produk kepada costumer yang sering terjadi keterlambatan dapat disebabkan karena banyak kendala dalam pengiriman sehingga distibusi terhambat.
Tabel 4.9 Delivery Lead Time
BULAN RATA-RATA
LEAD TIME PIPA (HARI)
Mei 2011 4 J uni 2011 3 J uli 2011 1 Agustus 2011 1 September 2011 2 Oktober 2011 2 November 2011 1 Desember 2011 2 J anuar i 2012 2 Febr uar i 2012 1 Mar et 2012 4 Apr il 2012 3
(Sumber : PT. Rangka Raya)
Untuk bulan Maret delivery lead time produk pipa mengalami keterlambatan yang paling lama karena disebabkan oleh armada atau alat angkut. Untuk pengiriman ada batas minimum yang harus dipenuhi oleh perusahaan, dapat dilihat pada tabel berikut.
b. Minimum Delivery Quantity
Minimum delivery quantity adalah jumlah pengiriman minimum dari perusahaan kepada customer pada bulan tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.10 Minimum Delivery Quantity
Bulan J umlah Pengir iman Minimum (Ton)
Mei 2011 3,33 J uni 2011 4,53 J uli 2011 5,23 Agustus 2011 2,11 September 2011 4,39 Oktober 2011 3,45 November 2011 2,96 Desember 2011 3,75 J anuar i 2012 2,94 Febr uar i 2012 4,88 Mar et 2012 3,90 Apr il 2012 2,57
(Sumber : PT. Rangka Raya) 4. Return
a. Number of Customer Complain
Pengembalian produk dari konsumen perusahaan hal ini dapat terjadi dapat disebabkan barang tidak sesuai dengan pemesanan.
Tabel 4.11 Number of Customer Complain
Bulan J umlah Komplain Pipa (kali) Mei 2011 2 J uni 2011 1 J uli 2011 3 Agustus 2011 5 September 2011 4 Oktober 2011 2 November 2011 2 Desember 2011 1 J anuar i 2012 6 Febr uar i 2012 5 Mar et 2012 4 Apr il 2012 3
b. Customer Satisfaction
Data yang di tampilkan ini adalah data customer satisfaction, data ini diambil