• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya dibatasi pada variabel-variabel sebagai berikut harga minyak kelapa sawit, total produksi minyak kelapa sawit, nilai tukar rupiah, harga pupuk, luas lahan, dan volume ekspor minyak kelapa sawit Sumatera Utara.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder mulai dari tahun 1986 – 2009 dan bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dan berbagai sumber lainnya yang relevan seperti jurnal, internet, buletin, buku, artikel, surat kabar, majalah dan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.3. Tehnik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan periode tahun 1986 – 2009, dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), untuk mengestimasi data penelitian digunakan Regresi linear berganda dibantu dengan menggunakan software Eviews 5.1, adapun model yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

EKS = f { KURS, PPK, LHN, HRG}... (3.1) Selanjutnya dispesifikasikan ke dalam model ekonometrika sebagai berikut: logEKS = á0 + á1logKURS

+

á2logPPK +á3logLHN + á4logHRG +

å

.. (3.2) Di mana:

EKS = Volume Ekspor Minyak Kelapa Sawit (Ton) KURS = Nilai Tukar Rupiah dengan US Dollar (Rupiah) PPK = Jumlah Pupuk (Kilogram)

LHN = Luas Lahan Kelapa Sawit (hektar) HRG = Harga Minyak Kelapa Sawit (Rupiah/Kg) á1 - á4 = Koefisien regresi

á0 = Intercept

å = Error term

3.4. Pengujian Statistik

3.4.1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya kemampuan variabel-variabel bebas menerangkan variabel tidak bebas pada model secara bersama-sama.

Nilai R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1. Semakin besar nilai R2, maka semakin besar pula kemampuan variabel-variabel bebas menerangkan variabel tidak bebas.

3.4.2. Uji t-statistik

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas dalam model secara terpisah mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas untuk tingkat kepercayaan =  dan df = n-k dengan hipotesa:

H0 : variabel bebas tidak mempengaruhi variabel tidak bebas H1 : variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas

Jika-t-tabel < t-hitung< t-tabel maka H0 diterima artinya variabel bebas secara terpisah tidak mempengaruhi vriabel tidak bebas.

Jika t-hitung < -t-tabel atau t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak artinya variabel bebas secara terpisah berpengaruh terhadap variabel tidak bebas.

3.4.3. Uji F- statistik

Uji ini digunakan untuk mengetahui variabel-variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel tidak bebas dengan hipotesis:

H0 : semua variabel bebas secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel tidak bebas.

H1 : semua variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel tidak bebas. Dengan tingkat keyakinan= dan df= (k-1) (N-k)

H0 diterima jika F-hitung < F-tabel H0 ditolak jika F-hitung > F-tabel

3.5. Uji Asumsi Klasik 3.5.1 Uji Otokorelasi

Yaitu suatu fenomena bahwa faktor pengganggu yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan metode Uji Langrange Multilier (LM) yaitu dengan membandingkan nilai ÷2 tabel dengan ÷2 hitung. Rumus untuk mencari ÷2 hitung sebagai berikut:

÷2 = (n-1) R2

dengan pedoman: bila nilai ÷2 hitung lebih kecil dibandingkan nilai ÷2 tabel maka tidak ada autokorelasi. Sebaliknya bila nilai ÷2 hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai ÷2 tabel maka ditemukan adanya autokorelasi.

3.5.2. Uji Multikolinieritas

Pada mulanya multikolinieritas berarti ada hubungan yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan:

logX1, logX2, logX1,...,LogXë

(di mana ë = 1 untuk semua pengamatan memungkinkan intersep), suatu hubungan Linear yang pasti ada apabila kondisi berikut terpenuhi:

0 V x â .... x â x â x â1 12 23 3  k k 

Untuk menguji adanya multikolinieritas, karena multikolinieritas adalah kombinasi linear yang pasti menjelaskan lainnya. Salah satunya cara untuk mengetahui hubungan antar variabel logX yang satu dengan variabel logX yang lain adalah meregresi tiap logXi sisa variabel logX dan menghitung r2 yang cocok.

Pengujian terhadap masing-masing variabel independen tersebut didapat, kemudian dibandingkan dengan R2 yang didapat dari hasil regresi secara bersama-sama variabel independen. Jika r2 variabel melebihi R2 pada model regresi, maka dalam regresi tersebut terdapat multikolinieritas. Sebaliknya apabila r2 variabel < R2 pada model regresi, maka dalam regresi tersebut tidak terdapat multikolinieritas.

3.5.3. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari suatu populasi yang normal (Singgih Santoso, 2003: 379). Asumsi tersebut diuji dengan menggunakan uji Kolmogorof Smirnov dengan menggunakan komputer program SPSS 12.0. Jika probalilitas (p) > 0,05, Ho diterima. Ho diterima berarti data yang digunakan dalam penelitian tersebut mempunyai distribusi normal. Apabila probabilitas (p) < 0,05, maka Ho ditolak. Ho ditolak berarti data yang digunakan tersebut berdistribusi tidak normal. Model yang baik adalah model yang dibentuk oleh variabel yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

3.5.4. Uji Linieritas

Menurut Imam Ghozali (2005: 155) uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat, atau kubik. Dengan uji linieritas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat, atau kubik. Untuk menguji linieritas dengan menggunakan uji LM (Lagrange multiplier). Uji ini merupakan alternatif dari Ramsey test dan dikembangan oleh Engle tahun 1982. Estimasi dengan uji ini bertujuan untuk

mendapatkan nilai chi2 hitung atau (n x R2). Ketentuan uji dilakukan dengan membandingkan nilai chi2 tabel. Bila nila chi2 hitung lebih kecil dari nilai chi2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan adalah linier.

3.6. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel-varibel penelitian dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Volume Ekspor Minyak Kelapa Sawit merupakan jumlah keseluruhan minyak kelapa sawit yang diekspor dari pelabuhan Belawan ke luar negeri, dalam satuan ton.

2. Nilai tukar Rupiah merupakan nilai tukar tengah US Dollar terhadap Rupiah yang tercatat di Bank Indonesia, dalam satuan Rupiah.

3. Harga Pupuk merupakan harga rata rata penjualan pupuk kelapa sawit di Sumatera Utara, dalam satuan Rupiah.

4. Luas Lahan Kelapa Sawit merupakan total luas lahan kelapa sawit di Sumatera Utara baik milik Pemerintah maupun swasta, dalam satuan hektar.

5. Harga ekspor minyak kelapa sawit merupakan harga hasil penjualan minyak kelapa sawit yang berasal dari Sumatera Utara yang dijual di luar negeri, dinyatakan dalam Rupiah/Kilogram.

BAB IV

Dokumen terkait