• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode penelitian adalah langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi, inflasi, infrastruktur jalan , dan investasi sektor transportasi Indonesia tahun 1985-2007.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan serta diolah dalam penelitian ini adalah data sekuder yaitu hasil olahan yang diperolah dari dinas dan instansi yang resmi yang berhubungan dengan penelitian ini. Data diperoleh dalam bentuk time series yang bersifat kuantitatif dalam kurun waktu 1985-2007.

Sumber data diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Sumatera Utara. Selain itu, data lainnya yang mendukung penelitian ini diperoleh dari sumber bacaan seperti jurnal, artikel, dan buku bacaan yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode kepustakaan (library search) yaitu penelitian yang dilakukan dengan bahan – bahan kepustakaan

berupa tulisan – tulisan ilmiah dan laporan – laporan penelitian ilmiah yang memiliki hubungan dengan topik yang diteliti.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pencatatan langsung berupa data seri waktu (time series) dalam kurun waktu 23 tahun (1985 – 2007).

3.4Teknik Pengolahan Data

Untuk mengolah data dalam penelitian ini, penulis menggunakan program Eviews 5.0.

3.5 Metode Analisis Data

Dalam menganalisis besarnya pengaruh-pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan model ekonometrika dengan meregresikan variabel-variabel yang ada dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).

Permasalah yang akan dibahas adalah sejauh mana pengaruh produk domestik bruto sektor transportasi, inflasi, dan infrastuktur jalan terhadap sektor transportasi di Indonesia dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Fungsi matematikanya adalah sebagai berikut:

Y=f(X1,X2,X3,X4)………..(1)

Kemudian fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam model persamaan regresi linear berganda (multiple regression) sebagai berikut:

Y=α+β1X12X23X3+μ……….(2)

Dimana:

Y = Investasi Sektor Transportasi (rupiah)

β1β2β3 = Koefisien Regresi

X1 = GDP sector transportasi (rupiah) X2 = Inflasi (persen)

X3 = Infrastruktur jalan (km)

μ = term of error

3.6 Test Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) 1. Koefisien Determinasi (R – Square)

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen secara bersama sama mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Nilai R2 bernilai non negatif (0≤R2≤1).

2. Uji t-statistik.

Uji t statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing masing koefisien regresi signifikan atau tidak signifikan terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam hal ini digunakan hipotesis sebagai berikut:

Ho:bi = b

Ha:bi ≠ b

Dimana bi adalah koefisien variabel independen ke-I nilai parameter hipotesis biasanya b dianggap = 0 artinya ,tidak ada pengaruh variabel X1 terhadap Y. Bila t-hitung >t-tabel, maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel indevenden yang diuji berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap variabel dependen. Dan bila t-hitung < t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho diterima, ini artinya bahwa variabel independen yang diuji tidak berpengaruh nyata (tidak signifikan) terhadap variabel dependen.

Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus: t*= Sbi b bi ) ( − dimana:

bi = kofisien variabel ke-i. b = nilai hipotesis nol.

Sbi = simpangan baku dari variabel indevenden ke-i Kriteria pengambilan keputusan :

H0 : β =0 H0 diterima (t*<t-tabel) artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Ha : β ≠0 Ha diterima (t*>t-tabel) artinya variabel independen secara

parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

3. Uji F- statistik.

Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel indevenden secara keseluruhan atau bersama sama terhadap variabel dependen. Untuk penguujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut:

Ha:b2=0………..………..i = 1(ada pengaruh)

Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai F- hitung dengan nilai F- tabel. Jika F-hitung> F-Tabel maka Ho ditolak, yanga artinya variabel independen secara bersama sama mempengaruhi variabel dependen. Jika F- hitung < F-tabel maka Ho diterima, artinya variabel indevenden secara bersama sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus:

F-hitung=

( )

(

R

)

(

n k

)

k R − − 2 2 1 1 Dimana: R2 = koefisien determinasi.

k = Jumlah variabel independen. n = Jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan :

0

: 1 2

0 β =β =

H H0 diterima (F*<F-tabel) artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

0 :β1 ≠β2a

H Ha diterima (F*>F-tabel) artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

3.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik.

Uji penyimpangan asumsi klasik dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinerity dan heterokedastisitas, dalam hal estimasi, karena apabila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik tersebut maka uji t dan uji f yang dilakukan sebelumnya tidak valid dan secara statistik dapat mengacaukan kesimpulan yang diperoleh.

1. Multikolineritas (Multikolinearity)

Multikolinearitas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya multikoleanerity dapat dilihat dari nilai R- Square, F- hitung, t- hitung, serta standard error. Adanya multikoleanerity ditandai dengan:

1. Standard error tak terhingga.

2. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α=5%,α=10%, α= 1%.

3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori 4. R- Square sangat tinggi.

2. Uji Autokorelasi

Uji ini menggunakan uji Durbin Watson yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi yang merupakan gangguan pada fungsi regresi berupa korelasi diantara faktor gangguan dalam model persamaan tersebut.

Table 3.1 Tabel pengambilan keputusan :

Nilai DW hasil estimasi model regresi kesimpulan

(4-DWL) < DW < 4 Tolak Ho (terdapat autokorelasi negatif)

(4-DWL) < DW < (4-DWu) Tidak ada kesimpulan

2<DW < (4-DWu) Terima Ho

DWu < DW < 2 Terima Ho

DWL < DW < DWu Tidak ada kesimpulan

0 < DW < DWL Tolak Ho (terdapat autokorelasi positif)

3.3.8 Definisi Operasional

1. Investasi PMDN sektor transportasi adalah penanaman modal dalam negeri yang ditujukan untuk sektor transportasi.

2. Produk domestik bruto (PDB) sektor transportasi adalah produk barang dan jasa total yang dihasilkan oleh perekonomian suatu negara di dalam masa satu tahun dalam rupiah.

3. Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum yang diukur berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) dalam persen.

BAB IV

Dokumen terkait