• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

III.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kausal. Menurut Sugiyono (2007:30)

desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab

akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel

dependen (variabel yang dipengaruhi). Penelitian ini menguji pengaruh ukuran

perusahaan, modal kerja, dan arus kasterhadap likuiditas.

III.2 Teknik Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono ( 2005: 72), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di

Bursa Efek Indonesia (yang sebelumnya telah berubah nama dari Bursa Efek

Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia sejak 31 Desember 2008), kecuali bank dan

asuransi. Berdasarkan data yang diperoleh melalui situs BEI di

jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 adalah 244 perusahaan.

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan memilih secara random kelompok dari populasi (Umar, 2008:89). Kemudian dari kelompok yang terpilih

ketepatan yang tinggi jika variasi dalam kelompok lebih besar dibanding variasi

antarkelompok.

Besarnya sampel ditentukan berdasarkan rumus Slovin (1960) dalam

Umar (2008:78) seperti berikut:

n = N 1 + N e2 = 30 perusahaan

dimana:

n = ukuran sampel yang dibutuhkan

N = ukuran populasi (244 perusahaan)

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (5%)

III.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

yaitu data yang berbentuk angka. Data ini merupakan data sekunder yaitu data

yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan. Pada

penelitian ini data sekunder didapat dari dalam bentuk dokumentasi yaitu data

yang diterbitkan oleh pihak-pihak berkompeten melalui data laporan keuangan

yang rutin diterbitkan setiap tahunnya dalam bentuk cetakan maupun download

seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008, 2009, dan

2010.

III.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data eksternal. Pola penelitian ini dilakukan

dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yaitu melalui

jurnal akuntansi dan buku buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Tahap kedua, pengumpulan data sekunder diperoleh melalui media internet

dengan mendownload situs

laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian

III.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Defenisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang

diperlukan peneliti untuk mengukur. Sedangkan pengukuran penelitian dapat

diartikan sebagai alat untuk menilai variabel dalam penelitian. Dilihat dari sudut

pandang hubungannya variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2007:3).

Dalam penelitian ini variabel independen terdiri dari :

Ukuran Perusahaan = Total Aktiva Perusahaan

Alasan digunakannya total aktiva perusahaan adalah karena total aktiva

merupakan proxy dari ukuran perusahaan

b. Modal kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan.

Modal kerja dalam penelitian ini dihitung dengan rumus perputaran modal

kerja sebagai berikut:

Perputaran Modal Kerja =

ModalKerja Penjualan

x 100%

Alasan digunakannya perputaran modal kerja adalah karena perputaran

modal kerja menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh

untuk tiap rupiah modal kerja.

c. Arus kas dalam penelitian ini adalah merupakan arus kas dari operasi yaitu

merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Arus kas dari

operasi sering dikaitkan dengan laba bersih untuk menilai kualitasnya,

sehingga formula yang digunakan untuk menghitung arus kas operasi

adalah sebagai berikut:

Arus kas operasi = Arus kas masuk dan Arus kas keluar bersih yang

berasal dari aktivitas operasi terkait

Alasan digunakannya arus kas operasi adalah karena arus kas dari operasi

meliputi elemen pendanaan yang bermanfaat untuk evaluasi dan proyeksi

likuiditas jangka pendek.

2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

digunakan dalam penelitian ini adalah likuiditas. Dalam penelitian ini rasio

yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan adalah rasio

lancar yaitu rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan kewajiban

lancar. Rasio tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut :

Current ratio = bilities CurrentLia ets CurrentAss x 100%

Alasan digunakannya current ratio adalah karena current ratio lebih berguna untuk membandingkan likuiditas berbagai perusahaan dalam industri yang

sama.

III.6 Metode dan Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang dilakukan dengan analisis

statistik dan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows .Dalam penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah

model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.

III.6.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik

yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji

autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas menurut Ghozali (2005:110) adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual

atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan kolmogrov smirnov, dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residua l berdistribusi normal.

Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Erlina

(2007:106), yaitu:

1) lakukan transformasi data ke bentuk lainnya, dapat dilakukan dalam bentuk logaritma natural, kemudian data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas,

2) lakukan trimming, yaitu membuang data outlier,

3) lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2005:91) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variable independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai

tolerance dan VIF dengan ketentuan bila VIF > 10 terjadi masalah

multikolinearitas yang serius.

Menurut Ghozali (2005: 95) cara mengobati multikolinearitas, yaitu :

1) menggabungkan data crossection dan time series (pooling data),

2) keluarkan satu atau lebih variabel independen yang mempunyai korelas tinggi dari model regresi dan identifikasikan variabel independen lainnya untuk membantu prediksi,

3) transformasi variabel, dapat dilakukan dalam bentuk logaritma natural dan

first difference atau delta.

c. Heterokedastisitas

terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka terjadi homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.

Menurut Ghozali (2005: 109) cara memperbaiki model jika terdapat

heterokedastisitas dapat dilakukan dengan cara :

1) melakukan transformasi dalam bentuk regresi dengan membagi model regresi dengan salah satu variabel independen yang digunakan dalam model tersebut.

2) melakuka n transformasi logaritma.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Erlina (2007 : 109 ) ”Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya”.

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan masalah autokorelasi. Masalah autokorelasi

umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Pendeteksian terhadap penyimpangan asumsi klasik autokorelasi dapat dilihat pada nilai Durbin Watson

(DW test). Ketentuan yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah

autokorelasi menurut Santoso adalah sebagai berikut:

1) angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,

2) angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi,

3) angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

untuk menaksir variabel dependen agar taksiran menjadi lebih akurat. Data

dianalisis dengan model regresi berganda sebagai berikut

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana :

Y = likuiditas

a = konstanta

b1, b2, b3, b4 = parameter koefisien regresi

X1 = ukuran perusahaan

X2 = modal kerja

X3 = arus kas

e = penganggu

Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan F-test dan t-test a. Uji signifikan simultan (F-test)

Uji F digunakan untuk menguji hubungan linier dari seluruh variabel

bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Pengujian ini

dilakukan untuk mengetahui apakah model ini dapat dipakai untuk mengestimasi

variabel terikat. Bentuk pengujian :

H0 : b1=b2=b3= 0, artinya variabel ukuran perusahaan, modal kerja, arus kas yang

terdapat pada model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel likuiditas.

H1 : b1 ≠b2 ≠b3≠0, artinya variabel ukuran perusahaan, modal kerja, arus kas

yang terdapat pada model ini tidak dapat dipakai untuk mengestimasi variabel

likuiditas. Pada penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel pada

Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah:

H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel

H0 ditolak (terima H1) bila Fhitung > Ftabel b. Uji signifikan parsial (t-test)

Uji t-test digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Untuk menentukan nilai t-tabel, tingkat

signifikan yang digunakan sebesar 5%. Bentuk pengujian :

H0 : b1=b2=b3= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

ukuran perusahaan, modal kerja, arus kas terhadap likuiditas.

H1 : b1 ≠b2 ≠b3≠0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

ukuran perusahaan, modal kerja, arus kas terhadap variabel likuiditas.

Pada penelitian ini nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel pada tingkat

signifikan (

α

) = 5%.

Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah :

H0 diterima jika : ttabel ≤thitung ≤ttabel

H1 diterima jika : thitung > ttabel

Dokumen terkait