• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah atau metode prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahn dan menguji hipotesis penelitian.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di PTPN IV Kebun Pasir Mandoge, dengan menganalisis pengaruh luas lahan, jumlah tenaga kerja dan pupuk terhadap hasil produksi kelapa sawit. Pertimbangan pemilihan perusahaan ini adalah karena perusahaan ini telah lama memproduksi kelapa sawit hingga saat ini, diharapkan dapat memenuhi kriteria sebagai tempat penelitian yang dapat memberikan data serta informasi yang diperlukan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series yang bersifat kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka. Sumber datanya diperoleh dari PTPN IV Kebun Pasir Mandoge dalam bentuk triwulan dalam kurun waktu 2005-2009. Disamping itu, data lainnya yang mendukung penelitian diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan ilmiah, literatur, jurnal, majalah-majalah ekonomi, laporan- laporan penelitian ilmiah dan internet.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian yang dilakukan melalui bahan-bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan ilmiah, jurnal, dan laporan-laporam penelitian ilmiah yang ada hubungan dengan topik yang diteliti. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah melakukan pencatatan secara langsung data faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit di PTPN IV Kebun Pasir Mandoge.

3.4 Pengolahan Data

Dalam melakukan pengolahan data penelitian, penulis menggunakan program Eviews 5.1 dengan terlebih dahulu melakukan pemindahan data yang diperoleh ke dalam Software Mirosoft Excel untuk mempermudah penginputan data pada proses selanjutnya

3.5 Model Analisis Data

Model dasar untuk analisis produksi kelapa sawit di PTPN IV kebun Pasir Mandoge merupakan pengembangan dari teori produksi Cobb-Doglas, yaitu persamaan:

Y = A KαLβ ... (1)

Dengan memecah variabel K dan L dalam bentuk yang lebih spesifik, yaitu variabel-variabel eksplanatori yang digunakan dalam penelitian ini, maka fungsi produksi menjadi:

Dari fungsi tersebut ditransformasikan kedalam model persamaan regresi linear dengan spesifikasi model sebagai berikut :

Y =

α + β

1

X

1

+ β

2

X

2

+ β

3

X

3

+μ... (3)

Dimana:

Y = Produksi (Kg)

α = Intercept / konstanta

βi = Koefisien regresi X1 = Luas Lahan (Hektar) X2 = Tenaga Kerja (Orang) X3 = Pupuk ( Kg)

µ = Term of Error (Kesalahan Pengganggu)

Selanjutnya untuk mendapatkan model penelitian, logaritma digunakan terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk menguji pengaruh antar variabel penjelas (explanatory variable) terhadap produksi kelapa sawit digunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dalam bentuk regresi berganda.

Adapun spesifikasi model penelitan ini sebagai berikut :

log Y = α + β

1

log X

1

+ β

2

log X

2

+ β

3

log X

3

+μ...(4)

Secara sistematis bentuk persamaan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

1 X

Y

∂∂ > 0 artinya apabila X1 (luas lahan) mengalami kenaikan maka Y (produksi) akan mengalami kenaikan, ceteris paribus.

2 X

Y

∂∂ > 0 artinya apabila X2 (tenaga kerja) mengalami kenaikan maka Y

(produksi) akan mengalami kenaikan, ceteris paribus.

3 X

Y

∂∂ > 0 artinya apabila X3 (penggunaan pupuk) mengalami kenaikan

maka Y (produksi) akan mengalami kenaikan, ceteris paribus.

3.6. Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) 3.6.1. Koefisien Determinasi (R-Square)

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen secara bersama-sama memberi penjelasan terhadap variabel dependen .

Ada dua ciri dari R2 yang perlu diperhatikan: 1. Jumlahnya tidak pernah negatif

2. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1 (0< R2≤1).

3.6.2. Uji t-statistik

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut :

H0 : bi = b Ha : bi ≠b

Dimana bi adalah koefisien variabel independen ke-i nilai parameter hipotesis, biasanya b dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel X

terhadap Y. Bila nilai t-hitung > t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus : t-hitung =

(

)

Sbi b bi − Dimana :

bi = Koefisien variabel independen ke-i b = Nilai hipotesis nol

Sbi = Simpangan baku dari variabel independen ke-i Kriteria pengambilan keputusan :

H0 : β =0 H0 diterima (t*<t-tabel) artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Ha : β ≠0 Ha diterima (t*>t-tabel) artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

3.6.3 Uji F-statistik

Uji F-statistik ini adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh koefisien regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut :

2 1 0 :b b

H ≠ ... bk = 0 (tidak ada pengaruh) 0

:b2 =

Ha ... i = 1 (ada pengaruh)

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-statistik dengan F-tabel. Jika F-hitung > F-tabel maka H0 ditolak, yang berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus :

F-hitung =

( )

(

R

)

(

n k

)

k R − − 2 − 2 1 1 Dimana : R2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model persamaan n = Jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan :

0

: 1 2

0 β =β =

H H0 diterima (F*<F-tabel) artinya variabel

independen secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

0 :β1 ≠β2

a

H Ha diterima (F*>F-tabel) artinya variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

3.7. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.7.1. Multikolinearity

Multikolinearity adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearity dapat dilihat dari nilai R2, F-hitung, t- hitung, dan standart error.

Adanya multikolinearity ditandai dengan : a. Standard error tidak terhingga

b. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α = 1%, α = 5%,

α = 10%

c. Membandingkan R2 regresi pertama dengan R2 regresi variabel-variabel independen

3.7.2. Autokorelasi (Serial Correlation)

Serial Correlation didefenisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang. Model regresi linear klasik mengasumsikan autokorelasi tidak terdapat didalamnya distribusi

atau gangguan μi dilambangkan dengan :

(

i : j

)

=0

E µ µ ij

Ada beberapa cara untuk menguji keberadaan autokorelasi, yaitu : 1. Dengan menggunakan atau memplot grafik

2. Dengan D-W Test (Uji Durbin-Watson) Uji D-W ini dirumuskan sebagai berikut :

Dw-hitung =

− − 2 2 1) ( t t t e e e

Dengan hipotesis sebagai berikut :

, 0 : 0 ρ =

H artinya tidak ada autokorelasi

, 0 :ρ ≠

a

H artinya ada autokorelasi

Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin-Watson untuk

berbagai nilai α. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

DW<dl : Tolak H0 (ada korelasi positif) DW>4-dl : Tolak H0 (ada korelasi negatif) du<DW<4-du : Terima H0 (tidak ada korelasi)

dl≤Dw<4-du : Tidak bisa disimpulkan (inconclusive) (4-du)≤Dw≤(4-dl) : Tidak bisa disimpulkan (inconclusive)

3.8 Defenisi Operasional

1. Produksi kelapa sawit adalah jumlah kelapa sawit yang diproduksi oleh PTPN IV Kebun Pasir Mandoge dalam kurun waktu 2005-2009, yang dinyatakan dalam satuan Kg.

2. Lahan adalah adalah luas areal yang digunakan untuk memproduksi kelapa sawit, yang dinyatakan dalam satuan Hektar.

3. Tenaga kerja adalah jumlah angkatan kerja yang berfungsi dan ikut serta dalam proses produksi kelapa sawit, yang dinyatakan dalam satuan Orang.

4. Pupuk adalah bahan yang ditambahkan kedalam tanah untuk menyediakan esensial bagi pertumbuhan tanaman kelapa sawit, yang dinyatakan dalam Kg.

Dokumen terkait