• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Jenis Penelitian

Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, penelitian ini digolongkan penelitian asosiatif/hubungan. Penelitian asosiatif adalah penelitian yan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiono, 2006:11). Sifat penelitian ini adalah untuh mengetahui dan menjelaskan pengaruh variabel yang terdiri dari: umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan situasi ekonomi (pendapatan), gaya hidup, kepribadian dan konsep diri terhadap keputusan pembelian produk.

Dalam penelitian asosiatif menggunakan teknik analisis kuantitatif atau statistik. Kemudian perhitungan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antar variabel antara lain menggunakan perhitungan koefisien korelasi.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di toko baju New Look yang beralamat di Jalan Pembanguan USU. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan maret 2014 sampai bulan mei 2014.

3.3. Identifikasi dan Definisi Operasional

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002: 96). Variabel penelitian merupakan atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan pemustaka layanan hotspot dalam memenuhi kebutuhan informasi

A. Variabel independent:

1. Usia

2. Pekerjaan dan situasi ekonomi (pendapatan)

4. Gaya hidup

5. Kepribadian dan konsep diri

B. Variabel dependent adalah keputusan membeli produk

Untuk lebih jelasnya definisi operasional variabel independent dan variabel dependent dijelaskan dalam tabel beserta dengan indikator yang mendukung variabel independent dan variabel dependent serta skala pengukurannya.

Tabel 2.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Variabel Skala Pengukuran

Umur dan tahap siklus hidup (X1)

Selera dan kebutuhan yang berbeda karena perbedaan umur dan siklus hidup 1. bahan produk 2. ukuran produk 3. desain dan tampilan produk Skala likert Pekerjaan dan situasi

ekonomi (pendapatan) (X2)

Selera dan kebutuhan yang berbeda karena

latar belakang pekerjaan yang menimbulkan

kebutuhan dan daya beli yang berbeda

1. harga produk terjangkau

2. kesesuaian harga dengan kualitas dan tampilan produk 3. desain dan tampilan produk Skala likert Gaya hidup (X3) Bagaimana seseorang mengkonsumsi dan mencerminkan kepribadiannya 1. produk yang bervariasi

2. situasi dan lokasi toko

3. cara pembayaran produk

4. norma dan nilai budaya yang berlaku terhadap produk

Skala likert

Kepribadian dan Konsep Diri (X4) Perilaku yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan 1. Merk Produk 2.Persepsi konsumen terhadap produk pada diri konsumen

peribadi Keputusan Pembelian (Y) Merupakan tahap dimana konsumen benar-benar membeli produk 1. kesesuaian produk yang di sediakan dengan kebutuhan konsumen 2. kesesuaian produk yang di sediakan dengan selera konsumen 3. ketepatan konsumen dalam keputusan pembelian produk 4. ketepatan konsumen dalam keputusan mereferensikan New Look kepada orang

lain

Skala Likert

3.4. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sulistyo-Basuki (2006 :182) mengemukakan populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi suatu penelitian merupakan keseluruhan objek yang dapat diganakan sebagai sumber penelitian, sesuai dengan lingkup penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli baju bekas impor di toko baju New Look, yaitu sebanyak 100 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar 2011:78), dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

n = Ukuran sampel

N= Ukuran Populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang masih dapat ditolerir.

Dengan demikian jumlah sampel penelitian yang diperoleh adalah:

n=

n=

n= 50

Dengan persen kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10%. Artinya, tingkat keyakinan bahwa sampel mewaili populasi adalah 90%. Dengan demikian jumlah sampel untuk penelitian ini adalah 50 orang konsumen.

Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah accidental sampling, yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan bagi siapa yang bertemu dengan peneliti dan dianggap sesuai untuk dijadikan sumber data dan dijadikan sebagai sampel (Sugiono 2003:77 dalam Marpaung 2006:9).

3.5. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak yang berkompeten untuk memberikan informasi dan keterangan, melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen yang berkunjung ke toko baju New Look.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen dan laporan-laporan tertulis perusahaan, literatur-literatur yang ada di perusahaan dan bagian bahan-bahan atau tulisan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.

3.6. Tehnik Pengumpulan Data

1. Observasi

Menurut Imron (1996:10) Metode observasi yaitu “cara pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, diawali dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan atas gejala yang sudah diteliti dengan melibatkan diri dalam latar yang sedang diteliti” Peneliti mengobservasi kegiatan yang terjadi di toko New Look untuk mengetahui secara langsung apa yang terdapat di lapangan tentang Faktor-Faktor Keputusan Dalam Menggunakan Baju Bekas Impor Pada Toko Baju New Look.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertanyaan langsung secara lisan. Wawancara dilakukan penulis dengan pemilik toko New Look dan konsumen yang datang ke toko sehingga data yang diperoleh penulis merupakan hasil dari wawancara. Jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan pada subjek penelitian dicatatat sebagai data ditambah dengan hasil pengamatan atau observasi dari tindakan subjek penelitian di toko New Look Pembangunan USU

3. Kuesioner

Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang berikan (Sulistyo-Basuki, 2006: 110).

Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan menyangkut fakta dan pendapat responden, sedangkan kuesioner yang digunakan pada penelitian ini

adalah kuesioner tertutup, dimana responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah alternatif. Keuntungan bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu memberikan jangkauan jawaban.

3.7. Skala Pengukuran

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert maka variabel yang akan djadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiono 2006:86).

Dalam pemberian skor digunakan Skala Likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. Kriteria penilaian ini digolongkan dalam empat tingkatan dengan penilaian sebagai berikut:

a. Jawaban Sangat Setuju (SS), diberi skor 4 b. Jawaban Setuju (S), diberi skor 3

c. Jawaban Tidak Setuju (TS), diberi skor 2

d. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), diberi skor 1 (Sudjana, 2001: 106).

3.8. Kerangka Kuesioner

Tabel 2.3 Kerangka Kuesioner

Variabel Umur dan Tahap Siklus hidup SS S TS STS

1. Produk yang dijual toko New Look terbuat dari bahan yang tidak berbahaya atau aman dan nyaman dikulit anak-anak dan dewasa

2. Ukuran produk yang di jual di toko New Look bervariasi

3. Desain dan tampilan produk yang dijual di toko New Look tersedia untuk segala usia

Variabel Pekerjan Dan Situasi Ekonomi SS S TS STS

1. harga produk yang di jual di toko New Look terjangkau semua kalangan

2. kesesuian harga dengan kualitas dan tampilan produk

3. desain dan tampilan produk yang dijual toko New Look sesuai dan tersedia untuk profesi konsumen

Variabel Gaya Hidup S SS TS STS

1. Toko New Look menjual produk yang bervariasi dan berbagai gaya/mode

2. Lokasi strategis dan situasi toko New Look nyaman dan aman 3. Cara pembayaran yang memudahkan konsumen

4. Produk yang dijual Toko New Look sesuai dengan norma dan nilai budaya yang berlaku

Variabel Keprbadian dan Konsep Diri S SS TS STS

1. Toko New Look menjual produk yang memiliki berbagai Merk terkenal

2. Pada diri konsumen produk yang dijual Toko New Look menimbulkan persepsi yang baik

3. Berbelanja ditoko New Look dapat menciptakan pengalaman pribadi yang baik

Variabel Keputusan Pembelian SS S TS STS

1. Toko New Look menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan anda

2. Toko New Look Menyediakan produk yang sesuai dengan selera anda

3. Membeli produk yang disediakan toko New Look merupakan keputusan yang tepat

4. Mereferensikan toko New Look merupakan keputusan yang tepat

3.9 Pengujian Instrumen Penelitian

Menurut Hasan (2006: 15) untuk memenuhi kriteria sebuah penelitian yang dianggap sebagai penelitian ilmiah, kecermatan pengukuran sangat diperlukan. Ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh alat ukur untuk memperoleh suatu pengukuran yang cermat, yaitu Validitas dan Releabilitas.

1. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapaat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur.

Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan r tabel yang dapat dilihat pada kolom Corrected

Item-Total Correlation dari variabel keputusan pembelian, produk, harga, lokasi, dan pelayanan.

Sugiono (2001) dalam Nasution (2007) berpendapat “apabila validitas setiap jawaban yang diperoleh ketika memberikan daftar pertanyaan lebih besar dari 0,3 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid.”

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukurannya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk menggunakan obyek yang sama menghasilkan data yang sama (Situmorang 2008:30).

Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha . Nilai Cronbach’s Alpha reliabilitas yang baik adalah yang makin mendekati 1.

Menurut Sekaran (1992) dalam Nasution (2007), menyatakan bahwa, “reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 diterima, dan reliabilitas dengan

3.10. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis dengan regresi, dilakukan uji persyaratan analisis terlebih dahulu. Uji analisis itu meliputi, Juliandi (2013:174) :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Menurut Ghozali (2005:110) Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

a. Jika titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika titik menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortoganal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian (Variance Inflasi Factor / VIF), yang tidak melebihi 5.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas, diantaranya yaitu :

Menurut Ghozali (2011:139) adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen), dengan dasar analisis sebagai berikut :

a. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan terdapat gejala heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.11. Teknik Analisis Data 1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitunganya.

2 .Metode Statistik

Metode analisis data menggunakan pendekatan analisis data kuantitatif artinya penelitian yang dilakukan adalah dengan menekankan analisanya pada data-data hitungan (angka).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi linier berganda. Menurut Sugiyono (2008:270) analisis regresi linier berganda ditujukan untuk dapat mengetahui besarnya kontribusi antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3 dengan variabel terikat yang disebut Y.

1. Persamaan Regresi

Dimana:

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi

X1 =Umur dan Tahap Siklus Hidup

X2 = Pekerjaan dan Situasi Ekonomi (Pendapatan)

X3 = Gaya Hidup

X4 = Kepribadian dan Konsep Diri

e = Standar Error

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas yaitu umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan situasi ekonomi (pendapatan), gaya hidup, kepribadian dan konsep diri dalam menerangkan variabel terikat yakni keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

a. Jika R2 berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R ≤ 1 ) , maka variabel bebas (X) memberikan secara keseluruhan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (Y)

b. Jika R2 = 0, maka kemampuan variabel bebas (X) dalam menjelaskan variabel terikat (Y) sangatlah terbatas.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dibuat berdasarkan data penelitian. Suatu perhitungan variabel disebut signifikan secara statistic apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Namun sebaliknya, disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. Uji hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

a. H0 : b1 = b2 = b3 = b4= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Ha : b1, b2, b3,b4, ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

a. H0 ditolak jika Fhitung≤ Ftabel (sig ≤ α = 0.05)

b. H0 diterima jika Fhitung > Ftabel atau (sig > α = 0.05)

2. Uji Parsial ( Uji-t)

Uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variable bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Menurut juliandi (2013:181) apabila peneliti bermaksud menganalisis regresi parsial (sebuah variabel bebas dan sebuah variabel terikat), maka nilai yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah “nilai t” maka dapat dilihat nilai probabilitasnya.

Signifikan pengaruh dari variabel umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan situasi ekonomi (pendapatan), gaya hidup, kepribadian dan konsep diri yang mempengaruhi

terciptanya keputusan pembelian digunakan alat uji variabel t dengan α = 0,05. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. H0: b1 = 0, (Tidak berpengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat ).

b. Ha: b1 ≠ 0, (berpengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat)

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a. H0 ditolak jika thitung≤ttabelpada α = 0.05

BAB IV

Dokumen terkait