• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran kadar timbal (Pb) pada makanan jajanan berdasarkan lama waktu pajanan yang dijual dipinggir jalan Pasar I Padang Bulan Medan Tahun 2009. Pemeriksaan Laboratorium dengan menggunakan metode Spektropometri Serapan Atom (SSA) dilakukan untuk mengetahui kadar timbal (Pb) secara kuantitatif dan kualitatif.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi pengambilan sampel dilakukan di Pasar I Padang Bulan Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi pengambilan sampel adalah:

1. Lokasi tersebut banyak dikunjungi oleh pembeli khususnya anak sekolah dan mahasiswa untuk membeli makanan jajanan jenis gorengan, misalnya gorengan bakwan.

2. Makanan jajanan tersebut dijual di pinggir jalan dan padat lalu lintas kendaraan bermotor yang jaraknya kurang dari satu meter.

3. Makanan jajanan tersebut dijual dalam keadaan terbuka tanpa penutup dan pelapis.

Pemeriksaan kadar timbal (Pb) secara kualitatif dan kuantitatif dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada Bulan Juli sampai dengan Desember Tahun 2009.

3.3. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah gorengan jenis bakwan. Gorengan tersebut dijual oleh lima pedagang yang berjualan di pinggir jalan Pasar I Padang Bulan Medan. Jenis makanan jajanan yang dijual oleh lima pedagang tersebut adalah jenis gorengan yaitu bakwan, pisang goreng, tahu isi goreng, tempe goreng, ubi goreng dan lain – lain. Bakwan adalah salah satu jenis gorengan yang paling diminati oleh para pembeli khususnya pelajar dan mahasiswa.

Pada setiap pedagang diambil tiga sampel yaitu berdasarkan lama waktu pajanan yaitu sesaat setelah diangkat dari kuali penggorengan, tiga jam terpajan setelah diangkat dari kuali penggorengan dan enam jam terpajan setelah diangkat dari kuali penggorengan. Maka jumlah sampelnya adalah 15 jenis gorengan bakwan.

3.4. Mekanisme Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu satuan sampel yang di pilih berdasarkan pertimbangan tertentu (Notoadmojo, 2005). Pengambilan setiap sampel dilakukan berdasarkan lamanya waktu setelah diangkat dari kuali penggorengan, yaitu:

- Sampel 1 yaitu diambil sesaat setelah diangkat dari kuali penggorengan yaitu sekitar pukul 12.00 wib lalu dimasukkan kedalam wadah plastik putih yang sudah diberi simbol A1, B1, C1, D1, E1 (berdasarkan urutan pedagang).

- Sampel 2 yaitu diambil tiga jam terpajan setelah diangkat dari kuali penggorengan yaitu sekitar pukul 15.00 wib lalu dimasukkan kedalam wadah plastik putih yang sudah diberi simbol A2, B2, C2, D2, E2 (berdasarkan urutan pedagang).

- Sampel 3 yaitu diambil enam jam terpajan setelah diangkat dari kuali penggorengan yaitu sekitar pukul 18.00 wib lalu dimasukkan kedalam wadah plastik putih yang sudah diberi simbol A3, B3, C3, D3, E3 (berdasarkan pedagang).

Setelah sampel lengkap maka dibawa ke Laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan kadar timbal (Pb) pada makanan jajanan tersebut secara kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 12.00 wib, 15.00 wib dan 18.00 wib. Penentuan waktu pengambilan sampel yaitu pada pukul 12.00 wib karena pada waktu tersebut lalu lintas sangat padat berhubung karena jam istirahat kerja. Pada pukul 18.00 wib juga lalu lintas sangat padat berhubung karena jam pulang kerja dan pada jam tersebut banyak pembeli.

3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan hasil pemeriksan sampel di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Medan terhadap kadar timbal (Pb) pada makanan jajanan jenis gorengan bakwan.

3.6. Defenisi Operasional

1. Lama waktu pajanan makanan jajanan adalah lama waktu makanan jajanan terpajan setelah diangkat dari kuali penggorengan.

2. Lama pajanan 3 jam adalah lama waktu makanan jajanan terpajan yaitu 3 jam setelah diangkat dari kuali penggorengan.

3. Lama pajanan 6 jam adalah lama waktu makanan jajanan terpajan yaitu 6 jam setelah diangkat dari kuali penggorengan..

4. Pemeriksaan kadar timbal (Pb) pada makanan jajanan adalah pemeriksaan di laboratorium dengan metode Spektropometri Serapan Atom (SSA) untuk mengetahui kadar timbal (Pb) pada makanan jajanan.

5. Kadar timbal (Pb) pada makanan jajanan adalah banyaknya timbal (Pb) yang ditemukan pada sampel melalui pemeriksaan laboratorium dalam satuan ppm. 6. NAB adalah Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Pengawasan Obat dan Makanan No. 03725/B/SK/1989 tentang batas maksimum cemaan logam di dalam makanan.

7. Memenuhi syarat adalah jika kadar timbal (Pb) dalam makanan jajanan berada di bawah Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Pengawasan Obat dan Makanan tahun 1989 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan yaitu 2 ppm.

8. Tidak memenuhi syarat adalah jika kadar timbal (Pb) dalam makanan jajanan berada di atas Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan tahun 1989 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan yaitu 2 ppm.

3.7. Prosedur Kerja Pemeriksaan Timbal (Pb)

Prosedur kerja pemeriksaan timbal (Pb) ini berdasarkan American Society of Testing and Materials (ASTM) part 31 (water) D-3919, yaitu:

I. ALAT-ALAT - AAS - Oven - Analytical Balance - Hotplate - Beaker glass 200 ml - Corong - Labu ukur 100 ml - Washing bottle

- Sieve ( ayakan ) 100 mesh - Cawan porselen

II. PEREAKSI

- Aqua regia ( HCl : HNO3 = 3 : 1 ) - HCl encer ( 1+ 9 )

- Demin water ( air bebas mineral )

III. PROSEDUR KERJA

- Sample dipanaskan didalam oven pada suhu 105 oC sampai diperkirakan hilang kadar airnya.

- Lakukan penggerusan dan diayak memakai ayakan 100 mesh. - Timbang teliti ±1 gram kedalam cawan porselen

- Tambahkan 25 ml Aqua regia dan panaskan dengan hotplate (jaga jangan memercik) hingga tinggal sepertiganya.

- Tambahkan lagi 25 ml, lanjutkan pemanasan hingga larutan tinggal sepertiganya.

- Tambahkan 10 ml HCl encer dan dinginkan sampai suhu kamar.

- Saring kedalam Labu ukur 100 ml dengan kertas saring no. 42 atau 44.

- Paskan dengan air bebas mineral sampai tanda batas

- Dengan menggunakan 5 standar seri Pb ( 0, 0.5 1.0, 1.5, 2.0 ppm ), lakukan kalibrasi alat AAS

IV. PERHITUNGAN

Cara perhitungan dapat diketahui berdasarkan American Society of Testing and Materials (ASTM) part 31 (water) D-3919, yaitu:

A x F x 100/1000 Pb, ppm = --- x 106 W x 103 A x F x 100 = --- W Dimana : A = Absorbansi sample F = Faktor kalibrasi alat AAS W = berat sample ( gr )

3.8. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kadar timbal (Pb) pada makanan jajanan, diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi yang dikelompokkan berdasarkan waktu pajanan yaitu sesaat setelah diangkat dari kuali penggorengan, tiga jam terpajan setelah diangkat dari kuali penggorengan dan enam jam terpajan setelah diangkat dari kuali penggorengan. Kemudian hasil pemeriksaan kadar timbal (Pb) pada makanan jajanan juga akan dibandingkan dengan Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Dirjen POM tahun 1989 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan yaitu 2 ppm.

BAB IV

Dokumen terkait