• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pedagang warung kelontong di Kota Bogor, Jawa Barat, dengan memilih satu kecamatan yang akan dijadikan sebagai studi kasus yaitu kecamatan Bogor Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan berdasarkan data dari BPS (2013), kecamatan Bogor Barat memiliki jumlah pedagang warung kelontong paling banyak dibanding kecamatan Bogor lainnya. Pengumpulan data dilakukan selama bulan April hingga Mei 2015.

Karakteristik Personal 1. Usia

2. Status pendidikan 3. Status pekerjaan suami 4. Jumlah anggota keluarga 5. Lama usaha

Wanita wirausaha pedagang warung kelontong di Kecamatan Bogor Barat

Perbedaan karakteristik personal, karakter wanita, dan perilaku wanita wirausaha dalam menjalankan usaha

warung kelontong Karakter Wirausaha 1. Cermat 2. Dapat dipercaya 3. Bertanggungjawab 4. Hemat 5. Antusias

Perilaku Wanita Wirausaha 1. Disiplin

2. Berani mengambil risiko 3. Melayani pelanggan 4. Teratur menabung 5. Mandiri

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode snowball dan quota sampling. Pada awalnya akan dipilih satu kecamatan di Kota Bogor, yaitu Kecamatan Bogor Barat yang akan dijadikan lokasi penelitian karena lokasi tersebut memiliki jumlah pedagang paling banyak dibandingkan dengan wilayah lainnya yaitu sebesar 1 252 warung kelontong. Lalu sampel diambil dengan membatasi warung dengan pelaku pedagang wanita yang menjalankan usaha tanpa memperhatikan status kepemilikannya. Jumlah responden yang digunakan yaitu 30 orang karena menurut Sekaran (2006), penelitian korelasional memiliki jumlah sampel minimum sebanyak 30 subjek. Metode pengambilan sampel ini dilakukan dengan metode snowball sampling dengan bertanya dari warung satu ke warung lainnya untuk memperoleh informasi mengenai lokasi warung dengan pedagang wanita wirausaha, lalu dikombinasikan dengan metode quota sampling setelah memenuhi batas yang telah ditentukan.

Data dan Instrumensi Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh seorang peneliti umumnya dari hasil observasi terhadap situasi sosial atau diperoleh dari tangan pertama atau subjek (informan) melalui proses wawancara (Mukhtar 2013). Data primer berupa keterangan mengenai karakteristik personal, karakter wanita wirausaha dan perilaku wirausahanya. Dalam penelitian ini juga digunakan teknik wawancara dengan mengisi kuesioner untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai responden. Kuesioner berisi pertanyaan yang mengarah kepada pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian.

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti, tapi telah berjenjang melalui sumber tangan kedua atau ketiga. Data sekunder dikenal juga sebagai data-data pendukung (Mukhtar 2013). Data sekunder diperoleh melalui berbagai literatur dan buku-buku yang relevan dengan topik penelitian. Literatur yang terkait dengan topik penelitian diperoleh dengan mempelajari penelitian-penelitian terdahulu, sedangkan buku-buku yang dipelajari yaitu yang berkaitan dengan kewirausahaan dan wanita wirausaha. Selain itu, data sekunder lainnya berupa data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan studi literatur baik melalui media massa maupun media elektronik.

Instrumensi

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu kuesioner (questionnaire). Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, kuesioner tersebut diuji reliabilitas dan validitasnya. Uji reliabilitas dan validitas dilakukan kepada 10 responden.

1. Uji validitas

Uji validitas menyatakan bahwa sejauh mana alat pengukur mampu mengukur apa yang diinginkan dari data sebuah kuesioner (Umar 2005). Dengan

kata lain, pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel yang ditanyakan dapat dipakai sebagai alat ukur.

Hal-hal pokok yang perlu diperhatikan dalam uji validitas adalah:

a. Uji validitas sebenarnya digunakan untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat mendefinisikan suatu variabel. b. Daftar pertanyaan ini pada umumnya untuk mendukung suatu kelompok

variabel tertentu.

c. Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r tabel│df= n-k dengan tingkat kesalahan 5 persen.

d. Jika rtabel < rhitung, maka butir soal disebut valid. 2. Uji reliabilitas

Reliabilitas atau keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk- konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner (Nugroho 2005). Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Teknik pengukuran keandalan instrumen yang digunakan adalah teknik Alfa Cronbach yaitu koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baiknya item atau butir dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Hal-hal pokok dalam uji reliabilitas adalah (Noor 2011):

a. Kuesioner tersebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi untuk variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan.

b. Uji reliabilitas disusun secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan. c. Jika nilai alpha > 0.60, disebut reliabel.

Perhitungan uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan alat SPSS 20.00 for windows. Pada awalnya jumlah butir pernyataan untuk karakter wanita dan perilaku wanita wirausaha sebanyak 65 butir. Setelah diuji validitas dan reliabilitas terdapat 13 butir pernyataan yang tidak valid, sehingga pernyataan yang tidak valid dihapus dari daftar. Beberapa pernyataan digantikan dengan pernyataan baru yang memang telah diuji validitasnya atau diganti dengan pernyataan yang diambil dari sumber bacaan atau referensi buku. Sehingga jumlah pernyataan yang digunakan hingga kuesioner disebar terdapat 52 butir.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Metode survei bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang mewakili daerah/obyek itu dengan benar sehingga tidak semua individu di dalam populasi diamati, melainkan hanya satu bagian dari populasi yang disebut contoh (sampel). Pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh peneliti karena umumnya terdapat pedagang yang terkendala kesibukan pada waktu pengisian kuesioner dan agar

seluruh pertanyaan terisi dengan jelas dan sesuai dengan harapan. Pengisian kuesioner dilakukan di lokasi masing-masing pedagang warung kelontong.

Pertanyaan kuesioner terdiri dari pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka memungkinkan kebebasan responden memberikan jawaban sesuai dengan cara atau pendapatnya. Sedangkan pada pertanyaan tertutup, responden hanya memilih jawaban di antara pilihan alternatif jawaban yang sudah disediakan. Responden terbuka dan bebas merespon setiap pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan terbuka dan tertutup diberikan untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik responden. Pertanyaan tentang karakteristik personal diberikan dalam bentuk pertanyaan terbuka, sedangkan pertanyaan untuk unsur karakter wanita dan perilaku wanita dan perilaku wanita wirausaha diberikan dalam bentuk pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban skala likert dengan lima kategori mulai dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju

Metode Pengolahan Data Analisis Statistika Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis statistika deskriptif. Analisis statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakter wanita dan perilaku wanita wirausaha pedagang warung kelontong di Kota Bogor yang diperoleh dari kuesioner. Data yang diperoleh dari kuesioner akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama. Hasil yang diperoleh kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah responden antara karakteristik personal dan perilaku wanita wirausaha. Hasil yang diperoleh kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar dari setiap hasil merupakan faktor dominan dari masing-masing variabel yang dianalisis.

Menurut Nazir (2005), nilai pusat digunakan untuk mewakili keseluruhan skor yang terdapat dalam data. Jenis ukuran nilai pusat yang dipakai adalah rata- rata hitung (mean). Mean adalah kecenderungan tengah yang memberikan gambaran umum dari suatu seri pengamatan. Rata-rata hitung dapat dirumuskan sebagai berikut: ∑ Keterangan: μ : nilai rata-rata Xi : pengamatan ke-i N : jumlah data

Standar deviasi adalah ukuran-ukuran keragaman atau variasi dari suatu kelompok data dari nilai rata-rata, yang dirumuskan sebagai berikut:

Berikut ini merupakan kriteria penilaian skor kuesioner dengan menggunakanan nilai standar deviasi yaitu:

< X – Standar deviasi = Rendah X ±Standar deviasi = Sedang > X – Standar deviasi = Tinggi

Analisis Korelasi Rank Spearman

Analisis korelasi dapat dikatakan sebagai suatu hubungan timbal balik atau sebab akibat antara dua buah kejadian. Namun, pada realitasnya tidak semua hubungan seperti di atas dapat menimbulkan sebab akibat sehingga perlu dilakukan pengujian secara benar tentang hubungan tersebut. Analisis korelasi Rank Spearman dapat dikembangkan untuk menguji apakah beberapa ukuran ordinal berhubungan satu sama lain atau tidak (Nazir 2005). Analisis ini dilakukan dengan alat bantu berupa software Microsoft Excel 2007 dan SPSS 20.00 for Windows.

Nazir (2005) menyatakan bahwa rumus korelasi rank spearman untuk sampel berukuran besar (n≥30) yang digunakan adalah sebagai berikut:

(√ )

Keterangan : rs = Rank spearman n = Banyak jenjang

Sedangkan, nilai rs dirumuskan sebagai berikut:

–∑ √ Dimana, ∑ ∑ ∑ Keterangan:

tx = banyaknya observasi sama pada variabel x untuk rank tertentu ty = banyaknya observasi sama pada variabel y untuk rank tertentu di = perbedaan rank x dan rank y pada observasi ke-i

i = observasi ke-i, untuk i = 1, 2, ...

n Σ = jumlahkan untuk seluruh kasus angka sama

Kategori korelasi Rank Spearman: 0 0.2 0.4 0.6 0.8 < ≤ ≤ ≤ ≤ |rs| |rs| |rs| |rs| |rs| < < < < < 0.2 0.4 0.6 0.8 1 : : : : :

Berkorelasi sangat lemah Berkorelasi lemah Berkorelasi sedang Berkorelasi kuat

Rentang skala untuk untuk melihat tingkat kekuatan pada karakter wanita wirausaha digunakan rumus skala linear numerik dari Situmora (2004) yaitu:

Dimana:

m : skor tertinggi n : skor terendah

b : jumlah skala atau kategori yang akan dibuat

Sehingga, ditemukan batas skala yang akan digunakan yaitu sebagai berikut:  1.0 < α < 2.3 : Lemah

 2.3 ≤ α < 3.6 : Sedang  3.6 ≤ α < 5.0 : Kuat

Analisis Chi-Square

Nazir (2005) menyatakan bahwa uji Chi-Square digunakan untuk menguji apakah beberapa ukuran nominal berhubungan satu sama lain atau tidak. Uji tersebut berguna untuk menguji apakah dua atau lebih populasi mempunyai distribisi yang sama. Uji Chi-Square digunakan dalam penelitian untuk mencari kecocokan ataupun menguji ketidakadaan hubungan antara beberapa populasi dan menyatakannya dalam dugaan sementara. Teknik untuk menguji apakah dugaan yang diamati cukup mendekati dugaan yang diharapkan yaitu dengan rumus sebagai berikut: ∑ ∑ Keterangan : x2 : Chi-Square

Oij : banyaknya kasus yang diamati dalam kategori ke-ij Eij : banyak yang diharapkan dalam kategori ke-ij dibawah H0

: penjumlahan semua kategori (k)

Definisi Operasional

1. Usia merupakan satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati.

2. Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Sering terjadi dibawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. 3. Status pekerjaan suami merupakan kondisi atau keadaan yang aktual terhadap

posisi seseorang (suami) didalam suatu organisasi atau kelompok tertentu. 4. Jumlah anggota keluarga yaitu jumlah keseluruhan anggota keluarga yang

tinggal di dalam satu rumah biasanya terdiri dari jumlah anggota keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya.

5. Lama usaha merupakan rentang waktu yang berlangsung sejak awal mula pendirian usaha hingga saat ini.

6. Cermat yaitu melakukan segala sesuatu dengan teliti dan hati hati.

7. Dapat dipercaya yaitu mampu menjalankan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan awal dengan penuh keyakinan untuk berhasil.

8. Bertanggungjawab yaitu kewajiban menanggung dan memikul segala sesuatunya karena adanya kesadaran dan pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.

9. Hemat yaitu berhati-hati dalam menggunakan materi, tenaga dan pikiran yang tersedia.

10. Antusias yaitu mengandung makna bergairah, bergelora, berkobar-kobar, bersemangat, membara, menggebu, menggelegak, menyala (semangat). 11. Disiplin dimaksud yaitu kemampuan dalam menghargai waktu, ketepatan

komitmen wirausaha terhadap tugas dan pekerjaannya. Berkaitan juga dengan peraturan, tata tertib, norma, dan lain sebagainya.

12. Teratur menabung yaitu kemampuan wirausaha dalam menyediakan dana secara rutin untuk keperluan dimasa yang akan datang baik bersifat mendesak ataupun tidak, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

13. Berani mengambil risiko yaitu keadaan dimana terjadi reaksi seseorang atau tindakan seorang dalam menghadapi situasi yang tidak pasti. Dengan kata lain berarti siap rugi, namun kerugian yang telah diperhitungkan dan selalu antisipasi terhadap segala kemungkinan terburuk. Apabila risiko yang diperoleh adalah sebuah kegagalan, maka wirausaha harus menganalisis sumber kegagalan atau hambatan dalam pencapaian tujuan dari semua usaha yang telah dikerjakannya.

14. Melayani pelanggan yaitu adanya aspek-aspek perilaku yang mendukung jalannya suatu kegiatan pemasaran dengan cara tertentu agar konsumen menjadi merasa puas.

15. Mandiri yaitu sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain dalam mengambil tindakan, membuat keputusan, serta dalam memilih berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan.

Dokumen terkait