• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini tergolong dalam bentuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. menurutAzuar Juliandi (2003: 14), penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu, Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis. Jadi dapat disimpulkan tujuan utama dalam menggunakan metode deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat dari suatu keadaan yang ada pada waktu penelitian dilakukan dan menjelajahi penyebab dari gejala-gejala tertentu.

Menurut Tohirin (2012:19) terdapat empat pendekatan dalam kualitatif yang dipiih berdasarkan masalah yang diteliti yaitu studi kasus, etnografi , teori dasar (grounded teory) dan analisis wacana. Berdasarkan hal di atas dalam penelitian ini penulis memilih pendekatan studi kasus. Menurut Suharsimi dalam Tohirin (2012:19) studi kasus merupakan pendekatan yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, mengamati gejala- gejala tertentu dan mencoba mencermati secara mendalam. Oleh karena itu penulis merasa pendekatan dengan studi kasus merupakan yang paling tepat dan relevan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan bisnis yaitu bauran pemasaran yang ada pada UD.Rezeki Baru, serta untuk memberikan penjelesan (deksripsi) yang mendalam mengenai bagaimana bentuk kebijakan bisnis khususnya pada bauran pemasaran di UD.Rezeki baru sebagai salah satu UMKM yang memproduksi keripik di Medan.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada UD. Rezeki Baru yang beralamat di JL. Pelajar No. 26 Medan.

3.3. Informan Penelitian

Menurut Tohirin (2012:68) bahwa penelitian kualitatif umumnya jarang menggunakan sampel dalam jumlah besar, terutama dalam pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini penulis menggunakan non probability sampling .yakni purposive (purposive sampling).Pengambilan secara purposif merupakan penarikan sampel yang bertujuan. Sampel yang akan dipilih sesuai dengan kebutuhan peneliti untuk memperoleh informasi, data dan fakta yang tepat agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, Menurut Suyanto (2005:172), informan penelitan meliputi beberapa macam, yaitu :

1. Informan kunci (key information), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penellitian. 2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam

interaksi sosial yang diteliti.

3. Informan tambahan, merupakan mereka yang dapat memberikan informasi wlaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi yang diteliti.

Berdasrkan uraian di atas maka penulis menggunakan informan kunci, informan utama dan informan tambahan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Informan kunci yaitu pemilik dari UD. Rezeki Baru 2. Informan utama yaitu karyawan dari UD. Rezeki Baru 3. Informan tambahan yaitu pelanggan dari UD. Rezeki Baru

3.3. Defenisi Konsep

definisi konsep yang dikemukakan oleh penulis adalah

1. Kebijakan bisnis

Kebijakan (policy) dapat didefenisikan pernyataan keinginan dan kehendak manajemen untuk mengatur kegiatan guna mencapai tujuan perusahaan (Steiner, 1997:22)

2. Volume penjualan

Volume penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik(Koetler,2000 :195).

3.4. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer

Menurut Tohirin (2012:62)Teknik pengumpulan data akan dilakukan den- gan pengamatan dan wawancara mendalam

a. Pengamatan

Pengamatan yang bias digunakan peneliti kualitatif dalam melakukan penelit -iannya adalah dengan berperan serta secara lengkap. Dalam teknik ini peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamatinya. b. Wawancara

Dalam penelitian kualitatif, wawancara mendalam biasanya dilakukan secara tidak berstruktur. Namun demikian, peneliti boleh melakukan wawa- ncara untuk penelitian kualitatif secara tidak berstruktur.Data yang dikump- ulkan melalu iwawancara adalah data verbal yang diperoleh melalui percak apan atau tanya jawab.Menurut Nasution dalam Tohirin (2012:66) dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan tigapola pendekatan.

1. Dalam bentuk percakapan informal yang dilakukan secara spontanitas, santai, tanpa pola atau arah yang ditentukan sebelumnya.

2. Menggunakan lembaran berisi garis besar pokok-

pokok topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam melakukan wawancara.

3. Menggunakan daftar pertanyaan (pedomanwawancara) yang lebih terperinci, bersifat terbuka yang telah dipersiapkan terlebihdahulu dan akan diajukan menurut pertanyaan yang telah dibuat.

2. Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara: a. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca sumber tertulis seperti buku, arsip, artikel ilmiah yang relavan dengan permasalahan kebijakan bisnis. b. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari catatan atau dokumen lain yang ditemukan di lapangan yang mendukung pemecahan permasalahan penelitian.

3.5. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan oleh penulis akan dilakukan sesuai dengan teknik analisa data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2005:91), analisa data kualitatif akan dilakukan dengan tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian dan kesimpulan/verifikasi data.

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses merangkum data-data yang telah dikumpulkan di lapangan selama waktu penelitian. Data-data yang diperlukan dan berhubungan dengan permasalahan akan dipilih, sementara yang tidak diperlukan akan dipisahkan oleh peneliti

b. Penyajian Data

Penyajian Data secara kualitatif akan dilakukan dengan menggunakan teks yang bersifat naratif

c. Kesimpulan/Verifikasi

Kesimpulan hasil penelitian yang diambil dari hasil reduksi dan panyajian data adalah merupakan kesimpulan sementara. Kesimpulan sementara ini masih dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti kuat lain pada saat proses verifikasi data di lapangan. Jadi proses verifikasi data dilakukan dengan cara peneliti terjun kembali di lapangan untuk mengumpulkan data kembali yang dimungkinkan akan memperoleh bukti-bukti kuat lain yang dapat merubah hasil kesimpulan sementara yang diambil. Jika data yang diperoleh memiliki kejanggalan (sama dengan data yang telah diperoleh) maka dapat diambil kesimpulan yang baku dan selanjutnya dimuat dalam laporan hasil penelitian.Tahapan ini akan menghubungkan antara seluruh data, fakta dan informasi yang ditemukana dengan nalar peneliti

Dokumen terkait