• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive yaitu secara sengaja. Penelitian dilakukan di Kelurahan Paluh Kemiri dan Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Kelurahan Paluh Kemiri merupakan lokasi usahatani padi sawah sistem irigasi dan Desa Bakaran Batu lokasi tadah hujan. Daerah ini dipilih menjadi daerah penelitian karena berdasarkan data sekunder yang diperoleh, bahwa daerah tersebut mempunyai lokasi usahatani padi sawah sistem irigasi dan usahatani tadah hujan. Dapat dilihat pada tabel 1 brikut:

Tabel 1. Luas Lahan Sawah Irigasi dan Sawah Tadah Hujan

No Tata Guna Lahan Luas Lahan (ha)

1 Lahan Sawah Irigasi (Kelurahan Paluh kemiri) 150 2 Lahan Sawah Tadah Hujan (Desa Bakaran Batu) 50

Total 200

Sumber: Penyuluh Pertanian Lapangan Tanjung Garbus Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deliserdang, 2011

Metode Penentuan Sampel

Penentuan sampel petani dilakukan secara Stratified Random Sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan strata luas lahan yang dimiliki oleh petani dan setiap petani memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel di daerah penelitian. Penganbilan sampel berdasarkan strata luas lahan agar sampel terwakili dari semua populasi. Sistem penentuan sampel berdasasrkan strata luas lahan pada usahatani padi sawah sistem irigasi dan sistem tadah

hujan. Penentuan sampel dibedakan sesuai dengan daerah penelitian. Sampel petani yang menerapkan usahatani sistem irigasi diambil dari Kelurahan Paluh Kemiri dan petani yang menerapkan usahatani sistem tadah hujan diambil dari Desa Bakaran Batu. Populasi sampel di Kelurahan Paluh Kemiri adalah 256 KK dan Desa Bakaran Batu adalah 247 KK kemudian dari masing-masing daerah penelitian diambil 15 sampel sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 30 sampel.

Adapun distribusi populasi dan sampel yang menerapkan usahatani sistem irigasi dan usahatani sistem tadah hujan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Distribusi Populasi, Sampel, dan Strata Luas Lahan

Luas Lahan

(Ha)

Populasi Jumlah Sampel Irigasi (KK) Tadah Hujan (KK) Irigasi (KK) Tadah Hujan (KK) <1 222 233 13 14 ≥1 34 14 2 1 Jumlah 256 247 15 15

Sumber: Penyuluh Pertanian Lapangan Tanjung Garbus Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deliserdang, 2011

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang dibuat terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap

Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis (1), dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan menjelaskan bagaimana proses pengelolaan usahatani padi sawah sistem irigasi dan usahatani padi sawah dengan sistem tadah hujan mulai dari persamaian sampai panen di lapangan.

Untuk menguji hipotesis (2), dianalisis dengan analisis tabulasi sederhana yaitu biaya usahatani masing-masing usahatani ditabulasikan dan dihitung, kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif yaitu dengan menjelaskan perbedaan biaya produksi antara usahatani padi sawah sistem irigasi dengan usahatani padi sawah sistem tadah hujan.

Kemudian dianalisis dengan menggunakan uiji statistik dengan menggunakan uji t atau t-test

Dengan rumus:

t

Keterangan:

X1 = Rata-rata variabel 1 (petani pada lahan irigasi) X2 = Rata-rata variabel 2 ( petani pada lahan tadah hujan) S2 = Varian sampel variabel 1 ( petani pada lahan irigasi) S2 = Varian sampel variabel 2 ( petani pada lahan tadah hujan) N1 = Jumlah sampel variabel 1 ( petani pada lahan irigasi) N2 = Jumlah sampel variabel 2 ( petani pada lahan tadah hujan)

Kriteria uji

Uji dua pihak atau two tails

Jika thitung > ttabelα/2 dan thitung < - ttabelα/2, H1 ditolak dan H0 ditolak (Ada perbedaan antara usahatani sistem irigasi dengan tadah hujan) Jika ttabel α/2 < thitung < ttabel α/2 Ho diterima dan H1 ditolak

(Tidak ada perbedaan antara usahatani sistem irigasi dengan tadah hujan) Dengan formulasi Ho dan H1

Ho : μ1= μ2

H1 : μ1 ≠ μ2

μ1 = Rata-rata variabel 1 (petani pada lahan irigasi)

μ2 = Rata rata variabel 2 (petani pada lahan tadah hujan) (Sugiono, 2006).

Untuk menguji hipotesis (3), perbedaan produksi, produktivitas, dan pendapatan antara usahatani padi sawah sistem irigasi dan usaha padi sawah sistem irigasi tadah hujan diderah penelitian dianalisis dengan:

a. Untuk produksi dianalisis dengan analisis perbandingan yaitu dengan menghitung produksi rata-rata/ha usahatani sistem irigasi dan usahatani sistem tadah hujan kemudian dibandingkan. Setelah itu kemudian dianalisis lagi dengan menggunakan uji statistik t-test untuk melihat nyata atau tidaknya perbedaan biaya produksi antara usahatani sistem irigasi dengan usahatani sistem tadah hujan

b. Untuk produktivitas digunakan rumus:

Produktivitas Lahan = Produksi (kg) Luas Lahan (ha)

Kemudian dibandingkan produktivitas rata-rata antara usahatani sistem irigasi dengan usahatani sistem tadah hujan. Setelah itu dianalisis dengan menggunakan uji statistik t-test untuk melihat perbedaan produktivitas antara usahatani sistem irigasi dengan sistem tadah hujan.

c. Untuk pendapatan digunakan analisis pendapatan yaitu:

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya dengan rumus:

Pd = TR – TC

Keterangan:

Pd = Pendapatan usahatani (Rp) TR = Total penerimaan (Rp) TC = Total biaya (Rp)

Biaya usahatani atau total biaya merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap,dapat dirumuskan sebagai berikut:

TC = FC + VC

Keterangan:

TC = Total Biaya (Rp) FC = Biaya Tetap (Rp) VC = Biaya Variabel (Rp)

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual, pernyataan ini dapat ditulis sebagai berikut:

TR = Y. PY

Keterangan:

TR = Total Penerimaan (Rp)

Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani PY = Harga (Rp)

Kemudian dibandingkan penerimaan dan pendapataan rata-rata petani untuk usahatani padi sawah sistem irigasi dengan usahatani padi sawah tadah hujan. Setelah itu dianalisis dengan menggunakan uji statistik t-test untuk melihat nyata atau tidak perbedaan pendapatan usahatani padi sawah sistem irigasi dengan usahatani padi sawah tadah hujan.

Unutuk menguji hipotesis (4), dianalisis dengan mengugunakan analisis deskriptif yaitu dengan menjelaskan apa saja masalah-masalah yang dihadapi petani padi sawah sistem irigasi dan petani padi sawah sistem tadah hujan di daerah penelitian.

Untuk menguji hipotesis (5), dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan menjelaskan apa saja upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi petani padi sawah sistem irigasi dan petani padi sawah sistem tadah hujan.

Defenisi dan Batasan Operasional

Defenisi

Untuk menghindari kesalapahaman dalam penelitian ini, maka perlu dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:

1. Usahatani padi sawah adalah sistem budidaya yang dijalankan oleh petani dengan memanfaatkan faktor produksi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.

2. Petani sampel adalah petani yang mengusahakan usahatani padi sawah sistem irigasi dan tadah hujan.

3. Usahatani irigasi adalah usahatani padi sawah yang dilakukan dengan menggunakan irigasi. Irigasi terdiri dari :

a. Irigasi Setengah Teknis, yaitu suatu sistem irigasi dengan konstruksi

pintu pengatur dan alat pengukurnya pada bangunan pengambilan (head work) , sehingga air hanya teratur dan terukur pada head work

saja dan diharapkan efisiennya sedang.

b. Irigasi Teknis, yaitu suatu sistem irigasi yang dilengkapi alat pengatur dan pengukur air pada head work, sehingga air terukur dan teratur serta diharapkan efisiennya tinggi.

4. Usahatani tadah hujan adalah usahatani padi sawah yang hanya mendapatkan air dari air hujan.

5. Produksi adalah seluruh hasil panen padi sawah yang berupa gabah kering 6. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan petani selama

7. Komponen biaya produksi yaitu tenaga kerja, biaya penyusutan, pajak dan biaya sarana produksi seperti bibit, pupuk, obat-obatan pertanian.

8. Faktor produksi adalah komponen utama yang mutlak diperlukan dalam melaksanakan proses produksi usahatani yang terdiri dari modal, tenaga kerja, dan sarana produksi.

9. Produktivitas adalah jumlah hasil produksi per luas lahan yang dinyatakan dalam ton/ha.

10.Penerimaan adalah total produksi yang dihasilkan dikali dengan harga jual. 11.Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya

produksi.

Batasan Operasional

1. Lokasi penelitian adalah Kelurahan Paluh Kemiri dan Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.

2. Waktu penelitian adalah pada tahun 2011.

3. Petani sampel adalah petani yang mengusahakan usahatani padi sawah sistem irigasi dan tadah hujan.

Dokumen terkait