• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

H. Metode Penelitian

22

2. Isbat nikah: Isbat nikah adalah upaya legalisasi suatu perkawinan sirri melalui penetapan hakim di Pengadilan Agama sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Massal: Kegiatan sidang Isbat nikah massal dilakukan secara bersama-sama dengan penduduk Surabaya yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Surabaya serta terkordinasi dalam satu waktu dan tempat tertentu antara Pengadilan Agama, Dinas Sosial, Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Kantor Urusan Agama Kecamatan. Dinas sosial menyelenggarakan Isbat nikah sesuai dengan kewenangan Pengadilan Agama agar memenuhi pencatatan perkawinan dan kelahiran.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah sebuah cara alternatif yang digunakan dalam memecahkan suatu permasalahan, tersuusun secara sistematis atau ilmiah dengan tujuan untuk menemukan fakta-fakta sesuai dengan teknis pelaksanaan dalam menguji kebenaran suatu pengetahuan.32 Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian lapangan (field research), data yang dikumpulkan berdasarkan fakta yang ada di lapangan sebagai objek penelitian. Supaya penelitian ini dapat tersusun dengan sistematis, maka metode penelitian yang digunakan yaitu:

1. Data yang Dikumpulkan

23

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Data tentang profil umum Dinas Sosial Kota Surabaya.

b. Data tentang pelaksanaan Isbat nikah massal yang diselengggarakan Dinas Sosial Kota Surabaya

c. Data tentang pengumuman diadakannya Isbat nikah massal

d. Data tentang pelaksanaan yang mengikuti Isbat nikah dari tahun ketahun.

2. Sumber Data

Sumber data ialah subyek dari mana data akan dikaji. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder.

a. Sumber Primer

Sumber primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek sebuah penelitian.33 Penelitian ini yaitu hasil wawancara pihak terkait: 1) Dinas Sosial pelaksanaan Isbat nikah massal

2) Hakim Pengadilan Agama Surabaya 3) Panitera dan

4) Dokumentasi pelaksanaan Isbat nikah massal b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber yang telah ada atau data tersebut telah tersedia yang berfunngsi untuk melengkapi data primer.34 Data ini menunjang dan membantu penulis

33 Saifudin Azwar, Metode Penelitian (Jakarta: Pustaka Pelajar, 1998), 91.

24

dalam melakukan penelitian yang memberikan penjelasan, memperkuat dan melengkapi data dari sumber primer berupa buku daftar pustaka yang berkaitan dengan penelitian.35 Sumber data sekunder dalam penelitian ini antara lain:

1) Kompilasi Hukum Islam

2) Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

3) Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: antara Fiqh Munakahat dan Undang-undangPerkawinan

4) Dakwatul Chairah, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia

5) Neng Djubaedah, Pencatatan Perkawinan dan Perkawinan Tidak Dicatat Menurut Hukum Tertulis di Indonesia dan Hukum Islam 6) Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia 7) Sayyid Sabiq, Fiqih Sunah

8) Nasrun haroen, Ushul Fiqh 1 9) Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh 10) Satria Effendi, Ushul Fiqh

11) Syekh Abd. Wahab Kallaf, Ilmu Ushul Fiqh 3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), 129.

25

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan data-data kualitatif yang berisi sejumlah fakta terkait objek yang diteliti dan data yang tersimpan dalam bentuk dokumen-dokumen.36 Dalam penelitian ini, data dokumen yang terkumpul yaitu mengumpulkan data dan informasi berupa buku-buku sekunder dan dokumen yang berkaitan pelaksanaaan Isbat nikah massal yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Surabaya.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara (Interview) adalah suatu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai dalam menemuka permasalahan yang harus diteliti.37

Dalam penelitian ini bentuk wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara terstruktur. Dalam melakukan wawancara peneliti menyiapkan instrumen berupa pertanyaan-pertanyaan.38 Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan dalam penelitian ini adalah Dinas Sosial pelaksana Isbat nikah massal, Hakim Pengadilan Agama Surabaya, dan Panitera.

36 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2002), 206.

37 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Putra Grafika, 2011), 111.

26

4. Teknis Analisa Data

Hasil dari pengumpulan data tersebut akan dibahas dan kemudian dianalisa secara kualitatif, adalah penelitian yang menghasilkann data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan merupakan perilaku yang dapat diamati dalam metode yang telah ditentukan.39 Penulis menggunakan metode deksriptif, yaitu dengan mendeskripsikan fakta-fakta secara nyata dan apa adanya sesuai dengan objek yang diteliti dalam penulisan ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif untuk mendeskriptifkan kronologi pasangan suami istri yang melakukan pernikahan tanpa dicatatkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tujuan dari penelitian ini guna mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya dari suatu peristiwa, dengan metode pola pikir deduktif, yakni pola pikir yang berpijak pada teori-teori maṣlaḥah mursalah yang berkaitan dengan penelitian yang sifatnya umum, kemudian dipaparkan berdasrkan fakta-fakta yang bersifat khusus. Pola pikir deduktif digunakan dalam penarikan kesimpulan dari data yang telah diperoleh dalam menganalisis permasalahan yang ditekankan pada konsep maṣlaḥah murslahah mengenai Isbat nikah massal yang diselenggarakan Dinas Sosial Kota Surabaya.

39 Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial: Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), 143.

27

I. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah memahami hasil penelitian ini, perlu disusun sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi penelitian, metode penelitian, sistematika pembahasan.

Bab II : Landasan teoritis tentang maṣlaḥah mursalah yang meliputi pertama pengertian maṣlaḥah, pengertian maṣlaḥah mursalah dan kehujjahan serta syarat-syarat maṣlaḥah mursalah. Dan yang kedua tentang pencatatan nikah yang meliputi pertama pengetian pencatatan nikah, tujuan pernikahan, legalisasi pernikahan, dasar hukum pernikahan dan manfaat pencatatan pernikahan dan Isbat nikah yang meliputi pertama menggambarkan mengenai pengertian, syarat-syarat perkawinan, dasar hukum dan prosedur Isbat nikah. Selanjutnya yang kedua tentang pengertian Isbat nikah, dasar hukum Isbat nikah dan syarat-syarat Isbat nikah.

Bab III: Hasil penelitian yang berisi sekilas tentang pelaksanaan Isbat nikah massal yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Surabaya Tahun 2014-2018. Sub bab pertama menjelaskan profil umum Dinas Sosial Kota Surabaya. Selanjutnya sub bab kedua membahas pelaksanaan Isbat nikah massal yang diselenggrakan oleh Dinas Sosial Kota Surabaya Tahun 2014-2018.

28

Bab IV : Analisis maṣlaḥah mursalah terhadap Isbat nikah massal yang diselengarakan oleh Dinas Sosial Kota Surabaya Tahun 2014-2018. Sub bab pertama membahas tentang analisis pelaksanaan Isbat nikah massal yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Surabaya Tahun 2014-2018. Sub bab kedua Analisis maṣlaḥah mursalah terhadap Isbat nikah massal yang diselengarakan oleh Dinas Sosial Kota Surabaya Tahun 2014-2018.

Dokumen terkait