• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1Penelitian

Dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa manfaat kredit usaha rakyat bagi pengembangan usaha mikro dan kecil penelitian menganalisa peranan kredit usaha rakyat dalam mengembangkan usaha mikro dan kecil dalam pembentukan modal dalam meningkatkan usaha. Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam meningkatkan modal peningkatan penjualan,laba dalam pengembangan usaha mikro dan kecil meningkatkan penjualan definisi operasional untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1.Modal Usaha Mikro dan kecil

a) Kemampuan finansial perusahaan dalam menjalankan operasional usaha untuk memproduksi barang dan jasa. Adapun satuan yang digunakanuntuk mengukur modal usaha yaitu dalam bentuk nominal uang setiap bulannya (Rupiah). Adapun pengukuran modal usaha yang diperoleh UMK apabila:

b) Modal usaha dikatakan menurun apabila modal usaha yang dimiliki UMK kurang dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari kredit usaha rakyat (nilai X < rata-rata). c) Modal usaha yang dikatakan stabil apabila modal yang dimiliki

UMK sama dengan jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari kredit usaha rakyat (nilai X = rata-rata).

d) Modal usaha dikatakan berkembang apabila keuntungan yang dimiliki UMK lebih dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari kredit usaha rakyat (nilai X > rata-rata) 2. Penjualan

Adalah jumlah jumlah total hasil produksi yang dapat dijual dalam sekali bakulan (penjualan) yang dihasilkan oleh pengusaha UMK. Adapun omzet penjualan ini dapat dihitung dengan mengalikan total jumlah yang terjual dengan harga. Adapun pengukuran omzet penjualan yang diperoleh UMK apabila:

a) Omzet penjualan dikatakan menurun apabila omzet penjualan yang dimiliki UMK kurang dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari KUR (nilai X < rata-rata).

b) Omzet penjualan dikatakan stabil apabila omzet penjualan yang dimiliki UMK sama dengan jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari KUR (nilai X = rata-rata).

c) Omzet penjualan dikatakan berkembang apabila omzet penjualan yang dimiliki UMK lebih dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari KUR (nilai X > rata-rata).

3. Keuntungan

Jumlah produk yang telah laku terjual, dibeli konsumen dan hasil penjualan dibagi dengan keuntungan penjualan yang ditawarkan. Adapun satuan untuk

keuntungan ditetapkan dalam bentuk nominal uang setiap bulannya (Rupiah).

Adapun pengukuran keuntungan yang diperoleh UMK apabila:

a) Keuntungan dikatakan menurun apabila keuntungan yang dimiliki UMK kurang dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari KUR (nilai X < rata-rata).Keuntungan dikatakan stabil apabila keuntungan yang dimiliki UMK sama dengan jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari KUR (nilaiX = rata-rata).

b) Keuntungan dikatakan berkembang apabila keuntungan yang dimiliki UMK lebih dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari KUR (nilai X > rata-rata).

Dengan telah ditemukan objek penelitan maka diharapkan kelancaran melakukan penelitian dapat berjalan dengan efisien dan efektif diman objek yang di teliti diantaranya manfaat kredit usaha rakyat,dalam pelaksanaan kredit terhadap usaha mikro dan usaha kecil dan pengembangan usaha dengan pembentukan modal

3.2Metode Populasi dan Sampel

Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan mengunakan simple random sampling.Pemilihan sampel random sederhana adalah desain pemilihan sampel yang sederhana dan paling mudah dalam desain ini adalah setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih Prosedur pemilihan random sederhana

(simple random sampling) menurut Mudrajad Kuncoro (2009.hal 127) adalah sebagai berikut :

1. Tentukan populasi penelitian dan dapatkan unit pemilihan sampel 2. Tentukan besar sample yang dikehendaki (misalnya digunakan sebuah

persamaan)

3. Ambil sampel secara acak dari unit pemilihan sampel

4. Pemilihan sampel secara acak sampai dengan jumlah sample sama dengan besar sample yang dikehendaki

Adapun rumus yang digunakan yang digunakan untuk menentukan besarnya jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2000) sebagai berikut:

n = N N.d2 +1 Dimana:

n = Jumlah sampel

N = banyaknya UMK anggota KUR PT.Bank Sumut Cabang Pangururan d = Presentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang masih dapat ditoleransi.

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah usaha mikro dan kecil yang memperoleh pembiayaan dari KUR PT.Bank Sumut Cabang Pangururan yang keseluruhan binaannya berjumlah 100 nasabah. Pemilihan sampel ini dipilih secara simple random samplingdengan karakteristiknya sebagai berikut:

a. Tidak menjadikan semua binaannya sebagai sampel melainkan pemilihanny dilihat dari UMK yang tidak mengalami keterlambatan dalam pembayaran. b. Dipilihnya KUR ini dengan pertimbangan banyak UMK yang telah berhasil

c. Yang menjadi binaannya adalah mereka yang kekurangan modal untuk usaha dan dijadikan sebagai sample.

Menurut (Gay dan Diehl,1996 : 140-141) : secara umum,jumlah minimal sample yang dapat diterima untuk suatu studi tergantung dari jenis studi yang dilakukan Untuk studi deskriptif ,sample 10% dari populasi dianggap merupakan jumlah minimal.untuk populasi yang lebih kecil,setidaknya 20 % mungkin diperlukan

Perhitungan sampelnya dengan d = 20% adalah sebagai berikut: n = N

N.d2 +1 N = 100

100(0.2)2+1 N= 20 sampel

3.3 Sumber dan Metode Pengambilan Data

Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Metode pengumpulan data pada prinsipnya berfungsi untuk mengungkapkan variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini metode

pengumpulan data yang digunakan adalah : Data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara langsung dan menyebarkan kuisioner

a) Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yaitu nasabah Bank Sumatera Utara Cabang Pangururan yang mengikuti progaram kredit usaha rakyat (KUR).

b) Wawancara atau mengadakan tanya jawab kepada pimpinan dan pegawai tempat objek penelitian yang dilakukan,adapun hal-hal yang ditanyakan

sejarah berdirinya Bank Sumut,perkembangan bank sumut dan perkembangan nasabah kredit usaha rakyat dalam pemanfaatan usaha mikro dan kecil

c) Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti,dalam hal ini nasabah penabung PT. Bank Sumut Cabang Pangururan

d) Data Kualitatif nominal adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kategori dan dapat ditentukan dalam mengumpulkan data tersebut

Data sekunder

Data yang dikumpulkan dengan mengunakan teknik dokumentasi yaitu data yang berbentuk benda atau bahan tertulis dengan mengunakan pedoman dokumentasi,Adapun dokumentasi dalam penelitian ini berupa rincian perkembangan Bank Sumut cabang pangururan dalam pelaksanaan kredit usaha rakyat

3.4 Metode Pengolahan Data

Data penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan program computer SPSS 16.0, dan menggunakan program

Microsoft Office 2007dan Micrsoft excell dalam penulisan penelitian sebagai

program pembantu, dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data jika dibandingkan pencatatan ulang secara manual.

3.5 Metode Analisa Data

Metode analisa yang digunakan adalah :Deskriftip yaitu metode analisis dengan mengumpulkan data secara sistematis,menganalisa dan menginpretasikan data dengan peneliti terdahulu dengan membandingkan ini dimaksudkan untuk menggali informasi tentang ruang penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

Dengan penelusuran penelitian ini akan dapat dipastikan sisi ruang yang akan diteliti yang dapat diteliti, dengan harapan penelitian ini tidak tumpang tindih dan tidak terjadi penelitian ulang dengan penelitian terdahulu.salah satunya mahasiswa bernama Reza Karunia Sekedang Nim 07051119 di Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian dengan judul “Analisis Peranan Kredit Perbankan Dalam Pengembangan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) di Kecamatan Medan Helvetia” yang menjelaskan peranan kredit usaha rakyat dalam hal menambah modal,omzet penjualan dan pendapatan serta meningkatkan peranan Usaha mikro Kecil dengan Analisis Pangkat Tanda Wilcoxon Hasil penelitian adalah ada perbedaan modal,produksi,omset penjualan, jumlah tenaga kerja, keuntungan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit.

Dengan observasi dan kuesioner maka kuesioner (instrument penelitian) di uji terlebih dulu dengan

3.6 Uji Validitas dan Reabilitas

Uji Validitas (Saifudin Azwar, 2000): Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk menguji kevaliditas dan kuesioner.Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya

setelah itu data dianalisis.Menurut Masrum yang dikutip oleh Sugiyono (2001:106) menyatakan bahwa biasanya syarat minimum untuk dianggap valid adalah r = 0,3. Jadi kalau kolerasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas dilakukan dengan melihat kolerasi antara skor masing-masing item pertanyan

Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda

1. Metode Ordinary Least Square (pangkat kuadarat terkecil biasa )

Fungsi yang digunakan adalah :

Y = f ( X1, X2, X3... Xn) ………(1) Kemudian fungsi tersebut ditransformasikan kedalam model persamaan linier berganda (multiple regression) dengan spesifikasi model sebagai berikut :

Y= β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + π ………(2) Dimana :

Y = Modal UMK (diukur dalam rupiah)

X1 = Jumlah permintaan kredit (kredit usaha rakyat) X2 = Penjualan (diukur dalam rupiah per bulan)

X3 = Tingkat pendapatan (diukur dalam rupiah per bulan) � = Intercept / Konstanta

� = Kesalahan Pengganggu / Error

Bentuk hipotesis diatas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

��

��1

< 0, Artinya jika X1 (Kredit) meningkat maka Y (maka modal Usaha mikro dan kecil ) akan menurun , ceteris pari bus.

��

��2

> 0, Artinya jika X2 (Penjualan) meningkat maka Y (maka modal Usaha mikro) akan meningkat, ceteris paribus

��

��3

> 0, Artinya jika X3 (Tingkat pendapatan) meningkat maka Y (modal Usaha mikro) akan meningkat, ceteris paibus

3.7 Uji Kesesuaian (Test Of Goodness of Fit) 3.7.1 Uji Kesesuaian Determinasi (R-square)

Analisis korelasi adalah suatu teknik stastistik yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara 2 variabel (x dan y) yang dilambangkan dengan huruf r (koefisien korelasi)

Dengan rumus r = n(∑XY)-(∑X).( ∑Y)

√(n(

∑X2)- (∑X) 2)(n(∑Y2)- (Y) 2

pengujian ini dilakukan untuk melihat kebaikan garis regresi yang dicocokan terhadap kumpulan data.

Koefisien Determinasi (R²) merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa baik garis regresi sample mencocokkan data secara verbal R² dengan mengukur proporsi bagian atau persentase total variasi dalam Y yang menjelaskan model regresi. �� = ∑Xi Y √Xi²√Y2 Dimana : R : Koefisien determinasi Y : Variabel dependen Xi : Variabel Independen i : 1,2,…..dan seterusnya

Batasan adalah 0 <R² < 1, apabila R² sebesar 1 maka kecocokan sempurna. R²=1 berarti garis regresi cocok yaitu menjelaskan 100% variabel yaitu menjelaskan 100% variabel Y, dan sebaliknya apabila R² bernilai 0 maka berarti tidak ada hubungan antara variabel idependen dengan variabel dependen. Kecocokan model dikatakan lebih baik apabila koefisien determinasi mendekati 1.

3.7.2 Uji t-statistik (Uji parsial)

Uji t-statistik pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui koefisien regresi yang signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam hal ini digunakan hipotesis sebagagai berikut :

- H0 : b1 = 0, masing-masing variabel bebas tidak mempengaruhi variabel tidak bebas.

- H0 :b1 ≠ 0, masing-masing variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho : �₁ =�₂ = 0 Ho diterima (t* < t-tabel) artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variable dependen.

Ha : �₁ ≠ �₂ ≠0 Ha diterima (t* >t-tabel) artinya variabel independen secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : � ∗=(bᵢ−b)

Sbᵢ

Dimana :

t* : t – hitung

bᵢ : koefisien variabel ke i b : nilai hipotesis nol

Sbᵢ : simpangan baku dari variabel independen ke – i 3.7.3 Uji keseluruhan (Uji F-Statistik)

Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut :

Ho : �=�₂ = 0 (tidak ada pengaruh)

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho : �₁= �₂ = 0 Ho diterima (F* < F-tabel) artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variable dependen.

Ha : �₁ ≠ �₂ ≠0 Ha diterima (F* > F-tabel) artinya variabel independen secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : � ∗= R²/(k−1)

(1−R2)/(n−k)

Dimana :

F* : F-hitung

R² : koefisien determinasi k : jumlah variabel independen n : jumlah sampel

3.8 Uji penyimpangan Asumsi klasik

Gujarati (dalam Wahyu dan Paidi : 2007, 88) mengemukakan bahwa uji penyimpangan asumsi klasik dimaksudkan untuk suatu hasil estimasi regresi linier agar hasil tersebut dapat dikatakan baik dan efisien. Uji penyimpangan asumsi klasik digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dan heterokendastisitas dalam hasil estimasi.

3.8.1 Uji Multikolineritas

Multikolineritas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terhadap korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya. Untuk

mengetahui ada tidaknya multikolineritas dapat dilihat dari nilai R-square, F- hitung, t-hitung serta standard error.

Adanya multikolineritas ditandai dengan: 1. standard error tidak terhingga.

2. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada � = 5%, � = 10%, dan α = 1%.

3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori. 4. R² sangat tinggi.

3.8.2 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila nilai variabel dari variabel dependen (Y) meningkat sebagai akibat meningkatnya varian dari variabel independen (X), maka varian dari Y adalah tidak sama atau variabel gangguan tidak mempunyai varian yang sama untuk semua observasi.

Untuk menguji ada tidaknya masalah heteros dalam dalam penelitian ini, kita akan menggunakan metode X² (chi-square) dimana criteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1. Ho diterima (X² > X²-tabel) tidak terjadi Heteroskedastisitas. 2. Ha diterima (X² > X²-tabel) terjadi Heteroskedastisitas. 3.8.3 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk melihat apakah spesifikasi model untuk digunakan sudah benar atau tidak. Salah satu uji yang digunakan untuk menguji linieritas ada uji Ramsey (Ramsey Reset test). Ketentuannya adalah F-hitung > F-

tabel maka model tersebut tidak linier, sedangkan apabila F-hitung < F-tabel maka model adalah linier.

3.8.4 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk memastikan apakah faktor pengganggu (�) berdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas digunakan Jare- Berra test adalah angka probabilitasnya > 0.05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya apabila angka probabilitasnya < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.

3.9 Defenisi Operasional

Merupakan penjelasaan tentang pengambilan data dengan observasi,kuesioner dan wawancara dan langkah awal yang dilakukan dan menghindari kesalahan akan keliruan dalam mengartikan hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Peranan PT. Bank Sumut Cabang Pangururan dalam menyalurkan kredit usaha rakyat akan meningkatkan modal usaha mikro dan usaha kecil dikabupaten Samosir

2. Kredit usaha rakyat (KUR) dalam hal meningkatkan penjualan pada usaha usaha mikro dan kecil dikabupaten samosir

3. Manfaat yang diperoleh dalam meningkatkan pendapatan setelah adanya kredit usaha rakyat bagi usaha mikro dan kecil dikabupaten Samosir

Dokumen terkait