3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada CV.Wadimor Gresik yang memproduksi kopiah, yang terletak Jln.Malik Ibrahim III No.24 Gresik 61113, Jawa Timur. Waktu Pengambilan data dilaksanakan pada bulan September 2010 sampai dengan data yang diperlukan sudah terpenuhi.
3.2. Identifikasi dan definisi oper asional var iabel 3.2.1. Identifikasi Var iabel
Mengacu pada judul penelitian, maka dapat diidentifikasikan variabel – variabel yang berhubungan dengan permasalahan dan nantinya akan dianalisa yang terdiri dari :
a. Variabel Terikat :
• Total biaya persediaan yang minimum. b. Variabel Bebas :
1. Data kebutuhan bahan baku bulan September 2010 Sampai Agustus 2011. Kebutuhan bahan baku yang diperlukan adalah mulai September 2010 Sampai Agustus 2011.
2. Data biaya pemesanan bahan baku
Biaya pemesanan yang diperlukan adalah mulai bulan September 2010 Sampai Agustus 2011.
3. Data biaya pembelian bahan baku
Biaya pembelian yang diperlukan adalah mulai bulan September 2010 Sampai Agustus 2011.
4. Data biaya penyimpanan bahan baku
Biaya penyimpanan yang diperlukan adalah mulai bulan September 2010 Sampai Agustus 2011.
3.2.2. Definisi Operasional Var iabel
a. Variabel Terikat (Dependent Variable) merupakan variabel yang nilainya tergantung dari variasi perubahan variabel bebas. Dalam hal ini variabel terikatnya adalah total biaya persediaan.
• Total biaya persediaan
Yaitu biaya–biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akibat adanya persediaan bahan baku.
b. Variabel Bebas (Independent Variable) merupakan variabel yang mempengaruhi variasi perubahan nilai variabel terikat yang meliputi :
1. Kuantitas pembelian optimal
Yaitu jumlah pembelian bahan yang ekonomis dilaksanakan oleh perusahaan dalam sekali pembelian.
2. Teknik pemesanan kembali
Yaitu suatu batas dari jumlah persediaan yang harus diadakan kembali atau dilakukan pemesanan kembali.
3. Biaya pembelian
Yaitu biaya–biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan diadakannya kegiatan pembelian barang atau bahan baku.
4. Biaya penyimpanan
Yaitu biaya–biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan diadakannya kegiatan penyimpanan bahan baku.
5. Biaya Pemesanan
Adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, setiap melakukan pemesanan bahan baku.
6. Data kebutuhan bahan baku
adalah jumlah kebutuhan bahan baku pada periode tertentu.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Berisi tentang penjelasan bagaimana data dikumpulkan sebelum diolah dan dianalisa. Ada dua macam metode pengumpulan data yang dilakukan, yaitu : a. Data Primer
Data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis dengan cara melakukan penelitian lapangan secara langsung dengan cara sebagai berikut :
1. Observasi
Pengamatan secara langsung kelokasi/unit dalam perusahaan yang berhubungan dan menunjang dalam proses pengumpulan data. Adapun pengamatan dilakukan untuk mengetahui data tentang sarana dan prasarana, letak gudang bahan baku dan mekanisme kerja.
Wawancara digunakan untuk memperoleh data dan keterangan atau kejelasan dari hal-hal yang belum diungkapkan dalam data atau dokumen observasi dengan cara komunikasi secara langsung dengan bagian candal, produksi, pembelian dan gudang bahan baku. Adapun data primer yang diperoleh adalah:
- Sejarah perusahaan
- Sistem pengadaan bahan baku b. Data Sekunder
Data yang diperoleh dengan cara pengumpulan data yang telah ada diperusahaan dalam bentuk dokumen-dokumen atau data yang didapat berupa arsip-arsip yang ada kaitannya dengan penelitian ini
Adapun data sekunder yang diambil adalah : a. Data bahan baku
b. Data jumlah kebutuhan bahan baku per periode c. Data biaya pembelian
d. Data biaya simpan
3.4. Metode Pengolahan Data
Untuk menganalisa kebijaksanaan persediaan yang baru dengan kebijaksanaan yang biasa diterapkan oleh perusahaan dalam masalah total biaya. Salah satu model persediaan yang dapat digunakan untuk menganalisa permasalahan tersebut adalah menggunakan model Heuristik Silver Meal. Dalam melakukan penelitian dan perhitungan penelitian mengikuti aturan – aturan berikut :
1. Pengambilan data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
2. Menghitung rata–rata biaya persediaan Rata – rata biaya persediaan =
(biaya pesan) + (biaya simpan total pada akhir periode t)
t Atau
[ ]
t h Dt t D D D k TU AC = (1−1) 1+(2−1) 2+(3−1) 3+...+( −1)3. Membuat tabel pengadaan
Adapun bentuk dari tabel tersebut adalah sebagai berikut :
Periode T Kebutuhan (Roll) TU AC Pembelian kembali ( Sumber : Tersine, 2001 ) Bila T T TRC T T TRC ( ) 1 ) 1 ( > + +
maka pada periode T+1 tersebut harus dilakukan pengadaan persediaan bahan baku kembali dan waktu pengadaan (T) dimulai kembali dari 1 sehingga biaya simpan (Holding Cost)nya kembali 0 serta biaya pesan (C) kembali.
4. Membuat tingkat pengendalian Periode Kebutuhan (Roll) Pembelian (Roll) Simpan ( Roll) Total Biaya (Roll) ( Sumber : Tersine, 2001 )
5. Menghitung tingkat efisiensi
% 100 x TC TC TC Efisiensi A B A− = Dimana :
TCA = total cost kebijaksanaan pengendalian persediaan perusahaan TCB = total cost perhitungan Heuristik Silver Meal
3.5. Model EOQ
Metode EOQ (Economic Order Quantity) merupakan metode yang paling banyak digunakan oleh perusahaan dalam upaya mengendalikan persediaan. Model EOQ ini digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan sehingga dapat meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pemesanan persediaan.
Model EOQ (Economic Order Quantity) tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan asumsi sebagai berikut :
h. Hanya satu item barang (produk) yang diperhitungkan. i. Kebutuhan (permintaan) setiap periode diketahui (tertentu).
j. Barang yang dipesan diasumsikan dapat segera tersedia atau tingkat produksi barang yang dipesan berlimpah.
k. Waktu ancang – ancang (lead time) bersifat konstan.
l. Setiap pesanan diterima dalam sekali pegiriman dan langsung dapat digunakan.
m. Tidak ada pesanan ulang (back order) karena kehabisan persediaan. n. Tidak ada quantity discount.
Tujuan model ini adalah untuk menentukan jumlah (Q) setiap kali pemesanan (EOQ) sehingga meminimasi biaya total persediaan dimana :
Biaya Total Persediaan = Ordering Cost + Holding Cost + Purchasing Cost Parameter – parameter yang dipakai dalam model ini adalah :
D = jumlah kebutuhan barang selama satu periode (misalnya : 1 tahun) k = ordering cost setiap kali pesan
h = holding cost per-satuan nilai persediaan per-satuan waktu c = purchasing cost per-satuan nilai persediaan
Secara grafis model dasar persediaan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model Per sediaan EOQ ( Arman Hakim, 2003 ) Tingkat
persediaan
Waktu
Rata-rata persediaan = Q/2 Titik saat pesanan
diterima (order point) Q
t = Q/D L
Setiap siklus persediaan berlangsung selama siklus waktu t, artinya setiap t hari (atau minggu, bulan, dsb) dilakukan pemesanan kembali. Lamanya t sama dengan proporsi kebutuhan satu periode (D) yang dapat dipenuhi oleh Q, sehingga dapat ditulis t =
D Q .
Sedangkan frekuensi pemesanan = Q D
Ordering cost per-periode = k Q D
Holding cost per-periode = 2 Q h
Purchasing cost per-periode = D.c
Dengan menggabungkan ketiga komponen biaya diatas : Biaya Total Persedian (TC) = k h Q Dc
Q D . 2+ +
Biaya Total Persedian Incremental (TIC) = + 2 Q h k Q D atau TIC = 2Dkh
Gambar 3.2 Total Biaya Per sediaan ( Arman Hakim, 2003 )
Kurva holding cost h(Q/2)
Jumlah persediaan (Q) EOQ
Biaya
Kurva ordering cost (D/Q)k Kurva TC
Biaya total relevan (TC) merupakan penjumlahan 2 komponen biaya ordering cost dan holding cost, sehingga tinggi (jarak) kurva TC pada titik Q
merupakan hasil penjumlahan tinggi kedua kurva komponen biaya tersebut. Ordering cost mempunyai bentuk geometris hiperbola dimana makin kecil
Q, berarti makin sering pemesanan dilakukan dan makin besar biaya pemesanan yang dikeluarkan demikian juga sebaliknya.
Holding cost mempunyai bentuk garis lurus karena komponen biaya ini
tergantung pada tingkat persediaan rata–rata. Garis ini dimulai dari titik Q=0, dimana tingkat persediaan rata–rata semakin membesar secara proposional dengan gradient yang sama.
6. Analisa
Dalam analisa ini peneliti membandingkan total biaya persediaan dengan menggunakan model persediaan yang dipilih yaitu metode Heuristik Silver Meal dan EOQ Single item (TCB) dengan total biaya persediaan yang dikeluarkan selama ini oleh perusahaan (TCA). Jika total biaya persediaan dengan menggunakan metode Heuristik Silver Meal EOQ Single item lebih kecil daripada total biaya persediaan semula dari perusahaan maka model usulan diterima.
3.6. Metode Analisa
Berdasarkan data–data yang telah diperoleh, selanjutnya diolah dengan menggunakan formulasi–formulasi dan metode yang sesuai dengan jenis–jenis dan sifat dari data tersebut. Analisa yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Analisa kebutuhan bahan baku per bulan
Analisa ini dilakukan karena adanya kecenderungan pemakaian bahan baku yang bervariasi selama periode pemakaian.
2. Analisa terhadap variabel yang berhubungan dengan pengendalian persediaan Menganalisa kebijaksanaan pengendalian persediaan yang baru (dengan menggunakan metode Heuristik Silver Meal) dengan kebijaksaan yang biasa diterapkan perusahaan selama ini.
3. Analisa biaya
Menganalisa kebijaksanaan persediaan yang baru dengan kebijaksanaan yang biasa diterapkan oleh perusahaan dalam masalah total biaya.
3.6Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Adapun langkah-langkah pemecahan masalah (flowchart) dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Studi pustaka Mulai Survey Lapangan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Pengumpulan Data 1. Data Harga Pembelian Bahan Baku 2. Data Biaya Penyimpanan Bahan Baku 3. Data Biaya Pemesanan Bahan Baku
4. Data Kebutuhan Bahan Baku Bulan September 2010 – Agustus 2011
Pengendalian persediaan dengan menggunakan metode heuristik silver meal :
- Menghitung rata – rata biaya persediaan - Membuat tabel pengadaan
- Membuat tabel pengendalian - Menghitung Tingkat Efisiensi
Total biaya Persediaan yang minimum 2010(TCB)
TCB < TCA
Ya
Tidak
Metode usulan diterima Total biaya Persediaan
perusahaan tahun 2010 (TCA)
Identivikasi & Definisi Variabel
Pengendalian Persediaan Metode Perusahaan. Metode Usulan Rill Perusahaan Pengendalian persediaan dengan EOQ: -Menghitung biaya
Simpan,pesan dan total biaya persediaan.
-Menghitung EOQ optimal
A
Gambar 3.3 Diagr am Alir Pemecahan Masalah (Flow Chart)
Penetapan Metode Peramalan
Memilih MSE Terkecil
Uji Verifikasi Dengan (MRC)
Apakah Terkontrol ?
Memilih MSE Terkecil Berikutnya
Perencanaan Pengendalian persediaan dengan metode yang dipilih
Ya Tidak
Kesimpulan Dan Saran
B
Menghitung Total Biaya Persediaan
Menentukan Demand Bulanan Membuat diagram pencar
Menerapkan Metode Peramalan yang Dipilih Menghitung (MSE)
Selesai
Hasil Dan Pembahasan
Keterangan : a. Mulai
Mulai ini meliputi kegiatan seperti : pembuatan proposal, konfirmasi pada pihak personalia, penyerahan judul permasalahan pada pihak jurusan sampai pembuatan surat keterangan penelitian.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka bertujuan untuk menggali informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dari literatur–literatur seperti : buku teks, jurnal maupun dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Selain itu tujuan dari studi pustaka yang lain adalah untuk memperoleh teori dan konsep yang dapat dijadikan landasan atau kerangka berfikir dalam menjelaskan permasalahan.
c. Studi Lapangan
Studi lapangan merupakan tahap awal dilakukannya pemahaman kondisi perusahaan yang berkaitan dengan obyek penelitian yang telah diambil. Tujuan dilakukannya studi kepustakaan ini adalah untuk memudahkan peneliti dalam melakukan pemecahan masalah yang akan ditangani. d. Perumusan Masalah
Merumuskan masalah yang ada diperusahaan, dalam hal ini adalah : “ Bagaimana pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan
Metode Silver Meal dan EOQ multi item yang dilakukan perusahaan untuk
e. Penetapan Tujuan
Tujuan penelitian yang telah dijelaskan pada bab 1 terdahulu. f. Identifikasi Variabel
Mengidentifikasi variabel – variabel yang berpengaruh dan berhubungan dengan pemecahan masalah yang ada.
g. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data dan mencatat data–data yang diperlukan dalam proses perhitungan total biaya persediaan sebagai masukan, yaitu data mengenai kebutuhan bahan baku berdasarkan data permintaan, biaya penyimpanan dan biaya pemesanan pada bulan September 2010 sampai dengan bulan Agustus 2011
h. Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Pengolahan data yang berasal dari perusahaan yang sebenarnya ( Rill perusahaan ).
b. Pengolahan data dengan menggunakan metode Heuristik Silver Meal dengan prosedur atau langkah–langkah pemecahan masalah
sebagai berikut :
- Menghitung rata–rata biaya persediaan - Membuat tabel pengadaan bahan baku - Membuat tabel pengendalian persediaa
c. Pengolahan data dengan menggunakan metode EOQ multi item. i. Menghitung total biaya persediaan untuk masing–masing bahan baku yang
j. Menentukan model persediaan yang akan digunakan sebagai alat pemecahan masalah tersebut, dalam hal ini menggunakan metode Heuristik Silver Meal dan EOQ multi item pengolahan data yang diperoleh
dengan menggunakan metode yang dipilih yaitu menghitung total biaya persediaan untuk masing–masing bahan baku yang diperlukan dengan metode Heuristik Silver Meal dan EOQ multi item.
k. Membandingkan total biaya persediaan dengan menggunakan model persediaan yang dipilih dengan total biaya persediaan yang dikeluarkan selama ini oleh perusahaan. Jika total biaya persediaan dengan menggunakan metode Heuristik Silver Meal dan EOQ multi item lebih kecil daripada total biaya persediaan semula dari perusahaan maka akan dihitung tingkat efisiensinya dan model usulan diterima.
l. Jika model diterima maka dibuat total cost pengendalian persediaan yang optimal.
m. Peramalan
Penjelasan diagram alir peramalan : a. Mulai
b. Data permintaan masa lalu
Merupakan data yang didapat dari perusahaan selama penelitian yang akan digunakan untuk entry data pada peramalan.
c. Membuat diagram pencar
Pembuatan diagram pencar ini didasarkan pada data yang telah diperoleh dengan membuat plote pada diagram yang menunjukkan
hubungan antara data yang diperoleh pada sumbu dt dengan waktu pada sumbu t.
d. Menentukan tren atau kecenderungan data
Dengan menggunakan trend atau kecenderungan data tersebut maka dapat diketahui apakah data tersebut mempunyai trend konstan, trend linier, trend parabolis dan sebagainya.
e. Menghitung parameter fungsi
Setelah diketahui trendnya maka dilakukan perhitungan tiap parameter dari fungsinya, sehingga dapat ditentukan model peramalan yang akan dipakai namun tidak langsung dapat diketahui. f. Menghitung MSE
Setelah diketahui parameter fungsi tiap–tiap metode maka dilakukan perhitungan rata–rata kuadrat kesalahan yang menggunakan metode MSE dengan rumus :
Error = Data aktual – Hasil peramalan Dimana : dt = data aktual tahun t
d’t = peramalan permintaan tahun t atau E = dt - d’t MSE =
∑
= n t e n ei 1g. Menentukan MSE terkecil
Dari beberapa metode yang sesuai maka dicari yang menghasilkan MSE terkecil. Hasil ini merupakan hasil peramalan yang digunakan.
h. Pemeriksaan dan pengendalian ramalan
Model perlu diperiksa atau diuji kesesuaiannya dengan data yang dianalisa. Pengujian model yang digunakan adalah peta rentang bergerak ( Moving Range Chart/MRC ). Data ini dirancang untuk membandingkan nilai yang diamati dengan yang diramalkan dari suatu permintaan aktual dari peramalan selama periode dasar. Kemudian peta tersebut diperluas untuk masa yang akan datang sehingga kita dapat membandingkan ramalan dengan kenyataan dari permintaan tersebut. Jika data tidak terkontrol maka akan kembali ke perhitungan MSE namun apabila terkontrol akan berlanjut.
i. Gunakan fungsi yang memperoleh untuk meramal
Merupakan data terkontrol yang termasuk dalam kondisi yang diinginkan setelah dilakukan pengujian dengan MRC.
j. Hasil peramalan
Merupakan data permintaan yang akan datang yang sesuai dengan data yang didapat dan yang akan digunakan untuk menentukan perhitungan kebutuhan bahan baku dan menghitung biaya simpan atau pengadaan bahan baku.
k. Selesai
Didapatkan metode peramalan yang diinginkan.
n. Jika total biaya persediaan dengan metode Heuristik Silver Meal lebih besar daripada total biaya persediaan semula dari perusahaan, maka langsung dilanjutkan dengan hasil dari pembahasan.
o. Kesimpulan dan Saran
Menarik analisa dari perhitungan yang didapat dan membuat suatu analisa dari pengamatan bagaimana sebaiknya dalam melakukan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku sehingga dapat meminimalkan biaya persediaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Lokasi penelitian dilakukan pada CV.Wadimor Gresik yang dilaksanakan pada bulan September 2010 sampai dengan data yang diperlukan sudah terpenuhi.
4.1.1 Data Har ga Pembelian Bahan Baku
Tabel 4.1 Data Har ga Bahan BakuKopiah Untuk Bulan September 2010 Sampai Dengan Agustus 2011
No Nama Bahan Baku Ha rga Bahan Baku
1 Bludru Rp 200.000 / roll
2 Bahan Penunjang Rp 100.000 / roll
3 Kain Saten Rp 400.000 / roll
4 Kain Bos Rp 150.000 / roll
Sumber : CV. Wadimor Gresik
4.1.1.1 Data Biaya Penyimpanan Bahan Baku Perusahaan menetapkan biaya penyimpanan :
Biaya penyimpanan ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :
• Biaya kerusakan bahan baku : 4 %
• Biaya pemeliharaan alat & gudang : 1 %
• Administrasi & Karyawan : 3 %
• Biaya pajak & Asuransi persediaan : 2 % + 10 % / bulan
Biaya penyimpanan untuk Beludru, Penunjang, Kain Saten, kain bos 10 % dari harga beli (per roll per bulan).
1. Harga bahan baku beludru / roll = Rp. 200.000,00
Biaya simpan beludru = 10 % x Rp. 200.000,00 = Rp. 20.000,00 / roll / bulan 2. Harga bahan baku Bahan Penunjang / roll = Rp. 100.000,00
Biaya simpan Bahan Penunjang = 10 % x Rp. 100.000,00 = Rp. 10.000,00 / roll / bulan 3. Harga bahan baku Kain Saten / roll = Rp. 400.000,00
Biaya simpan Kain Saten = 10 % x Rp. 400.000,00 = Rp. 40.000,00 / roll / bulan 4. Harga bahan baku Kain Bos / roll = Rp. 150.000,00
Biaya simpan Kain Bos =10%xRp.150.000,00 =Rp.15.000 / roll / bulan
4.1.2 Data Biaya Pemesana n Bahan Baku
Adapun biaya pemesanan untuk pengadaan bahan baku per bulan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Data Biaya Pemesanan Bahan Baku Kopiah N
o
Nama Bahan
Bak u
J enis Biaya J umlah
Telefon Transportasi Administrasi
1 Beludru Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 450.000 2 Bahan Penunjang Rp 100.000 Rp 150.000 Rp 50.000 Rp 300.000 3 Kain Saten Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 450.000 4 Kain Bos Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 450.000
4.1.3 Data Kebutuhan Bahan Baku Per usahaan tahun 2010
Data kebutuhan bahan baku yang diterapkan perusahaan terdiri dari 4 macam bahan baku dari bulan September 2010 sampai dengan Agustus 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Kebutuhan bahan baku Beludr u tahun 2010 / 2011
Bulan
Penerimaan Kebutuhan Sisa ( roll ) ( roll ) ( roll )
September 2010 38 35 3 Oktober 2010 39 36 6 November 2010 44 42 8 Desmber 2010 45 46 7 Januari 2011 44 44 7 Februari 2011 46 48 5 Maret 2011 39 39 5 April 2011 34 36 3 Mei 2011 42 35 10 Juni 2011 40 36 14 Juli 2011 44 44 14 Agustus 2011 46 45 15
Sumber : CV. Wadimor Gresik
Tabel 4.4 Kebutuhan Bahan Baku Bahan Penunjang Tahun 2010 / 2011
Bulan Penerimaan (roll ) Kebutuhan (roll ) Sisa (roll ) September 2010 51 44 7 Oktober 2010 53 40 20 Nopember 2010 50 50 20 Desember’2010 45 46 19 Januari 2011 41 40 20 Februari 2011 46 50 16 Maret 2011 55 53 18 April 2011 40 47 11 Mei 2011 42 45 8 Juni 2011 43 40 11 Juli 2011 56 54 13 Agustus 2011 58 57 14
Tabel 4.5 Kebutuhan Bahan Baku Kain Saten Tahun 2010 / 2011
Bulan
Penerimaan Kebutuhan Sisa ( roll ) ( roll ) ( roll )
September 2010 40 40 0 Oktober 2010 49 40 9 Nopember 2010 49 48 10 Desember’2010 46 49 7 Januari 2011 44 45 6 Februari 2011 42 42 6 Maret 2011 38 35 9 April 2011 35 33 11 Mei 2011 37 38 10 Juni 2011 49 47 12 Juli 2011 39 42 9 Agustus 2011 43 43 9
Sumber : CV. Wadimor Gresik
Tabel 4.6 Kebutuhan Bahan Baku Kain Bos Tahun 2010 / 2011
Bulan Penerimaan ( roll ) Kebutuhan ( roll ) Sisa ( roll ) September 2010 45 45 0 Oktober 2010 48 37 11 Nopember 2010 43 46 8 Desember’2010 39 40 7 Januari 2011 36 39 4 Februari 2011 48 38 14 Maret 2011 46 49 11 April 2011 38 39 10 Mei 2011 41 44 7 Juni 2011 43 40 10 Juli 2011 45 43 12 Agustus 2011 40 39 11
Sumber : CV. Wadimor Gresik
4.2. Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh dari penelitian di lapangan adalah merupakan data sekunder atau data riil perusahaan yang kami peroleh dari CV,Wadimor Gresik yang diolah sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Heuristic Silver Meal dan EOQ Multi Item.
4.2.1. Menghitung Total Cost Per sediaan Bahan Sesuai Dengan Kebijaksanaan Pengendalian Per sediaan Per usahaan
Adapun cara perhitungan dari perusahaan untuk menghitung biaya pesan dan biaya simpan untuk Beludru, Penunjang, Kain Saten, Kain Bos sehingga menghasilkan total cost adalah sebagai berikut ini :
Tabel 4.7
Total Cost Bahan Baku Beludr u Dar i Per usahaan Tahun 2010 / 2011
Bulan
Penerimaan Kebutuhan Sisa Biaya Pesan Biaya
Simpan Biaya Pembelian (Rp)
TC (total cost) (roll ) ( roll ) (roll) (Rp) (Rp) (Rp)
September 2010 38 35 3 450.000 60.000 7.000.000 7.510.000 Oktober 2010 39 36 6 450.000 120.000 7.200.000 7.770.000 Nopember 2010 44 42 8 450.000 160.000 8.400.000 9.010.000 Desember’2010 45 46 7 450.000 140.000 9.200.000 9.790.000 Januari 2011 44 44 7 450.000 140.000 8.800.000 9.390.000 Februari 2011 46 48 5 450.000 100.000 9.600.000 10.150.000 Maret 2011 39 39 5 450.000 100.000 7.800.000 8.350.000 April 2011 34 36 3 450.000 60.000 7.200.000 7.710.000 Mei 2011 42 35 10 450.000 200.000 7.000.000 7.650.000 Juni 2011 40 36 14 450.000 280.000 7.200.000 7.930.000 Juli 2011 44 44 14 450.000 280.000 8.800.000 9.530.000 Agustus 2011 46 45 15 450.000 300.000 9.000.000 9.750.000 Jumlah 104.480.000
Sumber : CV. Wadimor Gresik
Contoh perhitungan total biaya persediaan bludru untuk bulan september 2010 : Biaya pemesanan = biaya 1 kali pesan = Rp 450.000,-
Biaya penyimpanan = sisa x biaya simpan/roll /bulan = 3 x Rp 20.000 = Rp 60.000,- Biaya pembelian = pembelian x harga beli/ roll
= 35 x Rp 200.000,- = Rp 7.000.000,-
Total persediaan = biaya pemesanan + biaya penyimpanan + biaya pembelian
= Rp 450.000,- + Rp 60.000,- + Rp 7.000.000,- = Rp 7.510.000,-
Untuk perhitungan total biaya bahan baku bludru untuk bulan yang lain dapat dilihat pada lampiran 1 :
Tabel 4.8
Total Cost Bahan Baku Untuk Bahan Penunjang Dar i Per usahaan
Th.2010 / 2011 Bulan Penerimaa n Kebutuhan Sisa Biaya Pesan Biaya
Simpan Biaya Pembelian (Rp)
TC (total cost)
(roll) (roll) (roll) (Rp) (Rp) (Rp)
September 2010 51 44 7 300.000 70.000 4.400.000 4.770.000 Oktober 2010 53 40 20 300.000 200.000 4.000.000 4.500.000 Nopember 2010 50 50 20 300.000 200.000 5.000.000 5.500.000 Desember’2010 45 46 19 300.000 190.000 4.600.000 5.090.000 Januari 2011 41 40 20 300.000 200.000 4.000.000 4.500.000 Februari 2011 46 50 16 300.000 160.000 5.000.000 5.460.000 Maret 2011 55 53 18 300.000 180.000 5.300.000 5.780.000 April 2011 40 47 11 300.000 110.000 4.700.000 5.110.000 Mei 2011 42 45 8 300.000 80.000 4.500.000 4.880.000 Juni 2011 43 40 11 300.000 110.000 4.000.000 4.410.000 Juli 2011 56 54 13 300.000 130.000 5.400.000 5.830.000 Agustus 2011 58 57 14 300.000 140.000 5.700.000 6.140.000 Jumlah 61.970.000
Tabel 4.9
Total Cost Bahan Baku Kain Saten Dar i Perusahaan Tahun 2010 / 2011
Bulan Penerimaa n Kebutuhan Sisa Biaya Pesan Biaya
Simpan Biaya Pembelian (Rp)
TC (total cost)
(roll) (roll) (roll) (Rp) (Rp) (Rp)
September 2010 40 40 0 450.000 0 16.000.000 16.450.000 Oktober 2010 49 40 9 450.000 360.000 16.000.000 16.810.000 Nopember 2010 49 48 10 450.000 400.000 19.200.000 20.050.000 Desember’2010 46 49 7 450.000 280.000 19.600.000 20.330.000 Januari 2011 44 45 6 450.000 240.000 18.000.000 18.690.000 Februari 2011 42 42 6 450.000 240.000 16.800.000 17.490.000 Maret 2011 38 35 9 450.000 360.000 14.000.000 14.810.000 April 2011 35 33 11 450.000 440.000 13.200.000 14.090.000 Mei 2011 37 38 10 450.000 400.000 15.200.000 16.050.000 Juni 2011 49 47 12 450.000 480.000 18.800.000 19.730.000 Juli 2011 39 42 9 450.000 360.000 16.800.000 17.610.000 Agustus 2011 43 43 9 450.000 360.000 17.200.000 18.010.000 Jumlah 210.120.000
Tabel 4.10
Total Cost Bahan Baku Kain Bos Dar i Per usahaan Tahun 2010 / 2011
Bulan Penerimaa n Kebutuhan Sisa Biaya Pesan Biaya
Simpan Biaya Pembelian (Rp)
TC (total cost)
(roll) (roll) (roll) (Rp) (Rp) (Rp)
September 2010 45 45 0 450.000 0 6.750.000 7.200.000 Oktober 2010 48 37 11 450.000 165.000 5.550.000 6.165.000 Nopember 2010 43 46 8 450.000 120.000 6.900.000 7.470.000 Desember’2010 39 40 7 450.000 105.000 6.000.000 6.555.000 Januari 2011 36 39 4 450.000 60.000 5.850.000 6.360.000 Februari 2011 48 38 14 450.000 210.000 5.700.000 6.360.000 Maret 2011 46 49 11 450.000 165.000 7.350.000 7.965.000 April 2011 38 39 10 450.000 150.000 5.850.000 6.450.000 Mei 2011 41 44 7 450.000 105.000 6.600.000 7.155.000 Juni 2011 43 40 10 450.000 150.000 6.000.000 6.600.000 Juli 2011 45 43 12 450.000 180.000 6.450.000 7.080.000 Agustus 2011 40 39 11 450.000 165.000 5.850.000 6.465.000 Jumlah 81.825.000
Jadi Total Cost yang dikeluarkan oleh perusahaan bulan September 2010 sampai dengan Agustus 2011 sebesar :
1. Beludru Rp. 104.480.000,00
2. Bahan penunjang Rp. 61.970.000,00
3. Kain saten Rp. 210.120.000,00
4. Kain bos Rp 81.825.000,00+
J umlah Rp. 458.395.000,00
4.2.2 Pengolahan Data Dengan Menggunaka n Metode Heuristik Silver Meal 4.2.2.1 Menghitung Biaya Rata-r ata Per sediaan Beludr u
Rata-rata biaya persediaan = Per satuan waktu
(Biaya pesan) + (Biaya simpan total pada akhir periode t) T Atau, t h D t D D D k TU AC = +{(1−1) 1+(2−1) 2+(3−1) 3+...+( −1) t}
Aturan penyelesaiannya adalah menghitung TU
AC
untuk periode pembelian
berurutan sampai nilai TU
AC
tidak dapat turun lagi. Biaya TU
AC
terendah merupakan periode pembelian dan jumlah bahan yang dibeli merupakan jumlah kebutuhan bahan selama periode tersebut.
langkah – langkah yang dilakukan untuk mendapatkan total biaya persediaan bahan baku adalah sebagai berikut :
Riil biaya rata-rata sesuai dengan data biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang di dapat dari perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Bulan September 2010 (D1), t = 1 AC = 450.000
TU 1
= Rp. 450.000,00
Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
2. Bulan Oktober 2010 (D1), t = 1 AC = 450.000
TU 1
= Rp. 450.000,00
Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan
2. Bulan Oktober 2010 (D2), t = 2
AC = {450.000 + (36 x 20.000)} TU 2
= Rp. 585.000,00 Terjadi kenaikan biaya
TU AC
pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian.
3. Bulan Nopember 2010 (D1), t = 1 AC = 450.000
TU 1
= Rp. 450.000,00
Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
4. Bulan November’2010 (D3), t = 2 AC = {450.000 + (42 x 20.000)} TU 2
= Rp. 645.000,00 Terjadi kenaikan biaya
TU AC
pada periode t = 2, maka periode t = 2
merupakan awal pembelian. 5. Bulan Desember 2010 (D1), t = 1
AC = 450.000 TU 1
= Rp. 450.000,00
Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
6. Bulan Desember 2011 (D4), t = 2 AC = {450.000 + (46 x 20.000)}
TU 2
= Rp. 685.000,00 Terjadi kenaikan biaya
TU AC
pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian.
7. Bulan Januari 2011 (D1), t = 1 AC = 450.000
TU 1
= Rp. 450.000,00
Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
8. Bulan Januari 2011 (D5), t = 2
AC = {450.000 + (44 x 20.000)}
TU 2
= Rp. 665.000,00 Terjadi kenaikan biaya
TU AC
pada periode t = 2, maka periode t = 2
merupakan awal pembelian.