• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dilakukan di Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, Kotamadya Binjai, Propinsi Sumatera Utara dan pelaksanaannya dimulai pada bulan Maret 2011 sampai dengan Mei 2011.

Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera untuk dokumentasi penelitian, alat-alat tulis untuk menulis data, kalkulator untuk menghitung data dan perangkat computer.

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah lembar kuisioner/wawancara sebagai bahan wawancara kepada petani bambu dan pengrajin tanaman bambu, Buku identifikasi Jenis-jenis bambu dan peta lokasi Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, Kotamadya Binjai untuk mengetahui lokasi penelitian.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, digunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan antara lain adalah data sosial ekonomi, bentuk pengelolaan dan hasil pemasaran. Data sekunder yang dikumpulkan antara lain adalah kondisi umum lokasi penelitian atau data umum yang ada pada instansi pemerintahan kelurahan.

Dalam pengambilan sampel akan digunakan metode purposive sampling (penarikan contoh secara bertujuan), teknik ini digunakan apabila anggota sampel

yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Dalam metode ini, sampel yang diambil adalah petani pengrajin tanaman bambu di Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, Kotamadya Binjai. Cara pengambilan sampel adalah apabila subjeknya lebih dari 100 orang maka diambil antara 10-15 %, 20- 25 % dan seterusnya. Namun apabila subjek atau populasinya dibawah 100 orang lebih baik diambil seluruhnya.

Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian, sebagai berikut:

1. Observasi lapangan diperlukan untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian dan kehidupan sosial ekonomi petani bambu dan pengrajin bambu di tempat penelitian

2. Populasi dan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat

Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, Kotamadya Binjai yang bekerja sebagai petani bambu dan pengrajin tanaman bambu.

3. Kuisioner/wawancara dengan masyarakat yang bekerja sebagai petani bambu, pengrajin bambu berupa penjelasan tentang jenis tanaman bambu yang digunakan, pendapatan masyarakat petani dan pengrajin bambu, pemanfaatan tanaman bambu, serta cara pemasarannya.

4. Dokumentasi berupa foto-foto yang dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi tanaman bambu yang ada di lokasi penelitian dan data lain yang dibutuhkan.

5. Studi Pustaka digunakan untuk memperoleh data sekunder seperti data kependudukan lokasi penelitian dan data lainnya.

6. Keseluruhan data, baik primer maupun sekunder yang selanjutnya ditabulasikan sesuai dengan kebutuhan sebelum dilakukan pengolahan dan analisis data. Data primer selanjutnya dianalisis secara deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian serta dilakukan analisis para pihak yang terkait dalam pengelolaan bambu sedangkan data yang bersifat kauntitatif diolah secara tabulasi.

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Sesuai dengan keputusan pemerintah kota Binjai telah ditetapkan bahwa Kota Binjai memiliki luas area 90,23 km² (9.023,62 Ha) dengan jumlah penduduk 232.236 jiwa. Kota Binjai secara administrasi terbagi atas lima kecamatan yaitu

Kecamatan

Binjai, Kartini, Pekan Binjai, Satria, Setia dan Tangsi. Kota Binjai, secara geografis terletak antara 03°03'40" sampai 03°40'02" Lintang Utara dan 98°27'03" sampai 98°39'32" Bujur Timur. Posisi Kota Binjai ada di bagian Utara Propinsi Sumatera Utara pada ketinggian tempat 25-35 m di atas permukaan laut dan secara umum kondisi wilayah relatif datar. Suhu rata-rata di Kota binjai 30 sampai 35°C dan curah hujan berkisar antara 1.917 mm—3.884 mm/tahun

(BPS SUMUT, 2007).

Kelurahan pada penelitian yang diambil sebagai sampel adalah Kelurahan Berngam. Desa ini diambil sebagai kelurahan yang mewakili sekitar wilayah Kecamatan Binjai Kota.

Kondisi Umum Kelurahan Berngam Letak dan luas

Kelurahan Berngam terletak pada Kecamatan Binjai Kota dengan luas 179,50 Ha. Jumlah penduduk Kelurahan Berngam adalah 9.261 jiwa (Pemerintahan Kelurahan Berngam, 2011).

Adapun batas administrasi Kelurahan Berngam adalah - Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Satria

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanah Merah - Sebelah Timur berbatasan dengan Binjai Estate

- Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Bingai

Topografi dan Ketinggian tempat

Kelurahan Berngam memiliki ketinggian 20 m diatas permukaan laut dengan curah hujan tahunan 2.900 mm. Suhu rata-rata 20,4—32,7° C. Kondisi permukaan tanah rata dan datar (Pemerintahan Kelurahan Berngam, 2011).

Kependudukan

Penduduk Kelurahan Berngam terdiri dari suku Melayu, Batak, Jawa dan Mandailing. Agama yang dianut masyarakat adalah Islam dan Kristen. Terdapat tempat ibadah dengan kondisi baik. Mata pencaharian penduduk Kelurahan Berngam ada yang bertani, ada yang berdagang dan membuat kerajinan serta beberapa penduduk juga ada yang pegawai negeri sipil (Pemerintahan Kelurahan Berngam, 2011).

Pendidikan

Secara umum masyarakat sudah mempunyai pendidikan yang maju. Masyarakat kebanyakan lulusan Sekolah Menengah Atas ± 40 %, Sekolah Menengah Pertama ± 25 %, Sarjana ± 20 % dan Sekolah Dasar ± 15 %. Sarana bangunan sekolah ada di kelurahan ini.

Berikut adalah persentase tingkat pendidikan di Kelurahan Berngam

15% 25% 40% 20% SD SMP SMA SARJANA

Gambar 1. Tingkat Pendidikan Kelurahan Berngam

Kesehatan dan Sarana Umum Lainnya

Fasilitas kesehatan yang ada ialah Rumah Sakit dan melaksanakan kegiatan posyandu. Fasilitas umum yang ada yaitu sebuah tempat untuk mengadakan suatu pertemuan (Pemerintahan Kelurahan Berngam, 2011).

Aksesibilitas

Jarak antara Kelurahan Berngam ke Kota Binjai dapat ditempuh dengan mudah. Ketersediaan alat angkutan umum setiap saat ada dari kelurahan menuju ke kelurahan lainnya. Sarana transportasi di dalam Kelurahan Berngam terutama adalah becak mesin roda tiga yang unik dan mobil angkutan umum yang disebut sudako (Pemerintahan Kelurahan Berngam, 2011).

Sosial Budaya

Masyarakat Kelurahan Berngam memiliki solidaritas yang tinggi terhadap suku penduduk asli (Melayu, Jawa) dengan suku pendatang lainnya dan antar pemeluk agama. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan yang dilaksanakan di Kelurahan misalnya mengadakan kegiatan gotong royong 2 kali sebulan, mengikuti arisan bulan di kecamatan dan kelurahan serta kegiatan lainnya (Pemerintahan Kelurahan Berngam, 2011).

Analisa Data

Karakteristik Responden

Data dan informasi yang akan dikumpulkan adalah data karakteristik petani dan pengrajin tanaman bambu yang meliputi usia, jenis kelamin, suku, pendidikan, pekerjaan utama, pekerjaan sampingan dan jumlah anggota keluarga. Pendapatan Masyarakat Petani Tanaman Bambu

Untuk menghitung besarnya pendapatan masyarakat pada saat penelitian, hasil pengelolaan tanaman bambu dihitung dengan menggunakan rumus menurut Rahayu dkk (2004) sebagai berikut:

I = TR – TC Keterangan:

I = Pendapatan TR = Total Penerimaan TC = Total Biaya

Selanjutnya dihitung pendapatan total petani bambu dengan menggunakan rumus: I Total = IBambu + INon

Kemudian dihitung persentase besarnya pendapatan masyarakat dengan menggunakan rumus:

Ibambu

% I = x 100 % Ibambu + Inon

Pengolahan bambu dan Nilai Tambah Pengolahan

Untuk mengetahui sistem pengolahan bambu dilakukan dengan wawancara mengenai produk yang dihasilkan masyarakat yang kemudian dikaitkan dengan harga jual tiap produknya, sehingga diketahui besarnya nilai tambah yang diperoleh oleh masyarakat. Kemudian data wawancara dihitung dengan menggunakan margin pemasaran dan margin keuntungan. Menurut Kamaluddin (2008) secara sistematis margin pemasaran dapat dirumuskan sebagai

berikut: Mji = Pr – Pf

Keterangan:

Mji = Margin pemasaran

Pr = Harga penjualan pemasaran di tingkat konsumen Pf = Harga pembelian pemasaran di tingkat produsen

Secara sismatematis parameter pengukur distribusi keuntungan dirumuskan sebagai berikut: Ki

Ski = x 100 %

Pr Keterangan:

Ski = Analisis distribusi keuntungan Ki = Margin keuntungan

Pr = Harga penjualan pemasaran di tingkat konsumen

Pf

Sp = x 100 %

Pr Keterangan:

Sp = Harga yang diterima produsen

Pf = Harga pembelian pemasaran di tingkat produsen Pr = Harga penjualan pemasaran di tingkat konsumen

Dokumen terkait