• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiyah (sebagai lawan dari eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel/sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitiannya lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2006: 14-15). Pada penelitian kualitatif, penelitian dilakukan pada objek yang alamiah maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Restoran Sop Saudara di Jalan Ringroad Medan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Restoran Sop Saudara merupakan salah satu restoran khas Makassar yang terdapat di Medan.

3.3. Informan Penelitian

Informan penelitian ini meliputi informan utama dan informan tambahan. Berapa jumlah responden atau informan dalam penelitian kualitatif belum diketahui sebelum peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data di lapangan. Hal ini karena pengumpulan data penelitian kualitatif mempunyai tujuan tercapainya kualitas data yang memadai, sehingga sampai dengan responden yang keberapa data telah dalam keadaan tidak berkualitas lagi dalam arti sudah mencapai titik jenuh karena responden tersebut sudah tidak lagi memberi informasi baru lagi, artinya responden tersebut “ceritanya” sama saja dengan responden-responden sebelumnya (Hamidi, 2004: 76)

Dalam melakukan informan penelitian, peneliti menggunakan tekhnik

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005: 96). Dengan menggunakan tekhnik

purposive sampling maka yang menjadi informan utama dalam penelitian ini adalah pemiliki sekaligus chef pada Restoran Sop Saudara yaitu Ibu Andi Darmawati dan sebagai informan tambahan adalah beberapa konsumen yang mengunjungi restoran Sop Saudara.

3.4 Definisi Konsep

Definisi konsep diperlukan peneliti dalam melakukan penelitian yakni dengan menggunakan istilah khusus untuk menggambarkan sebuah fenomena yang hendak diteliti secara tepat, Singarimbun (2006: 330). Definisi konsep dalam penelitian ini adalah:

1. Menurut Chandler (Rangkuti, 2000: 3) Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tidak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.

2. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yng memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya, David (2006: 5)

3. Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan cara perluasan skala usaha, perluasan cakupan usaha, dan perluasan dengan kerjasama, Suryana (2004)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data yaitu:

1. Pengumpulan data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dan tidak melalui media perantara (Indriantoro, 2002: 147). Data primer berupa wawancara mendalam (indepth interview) secara langsung kepada pihak pemilik Restoran Sop Saudara. Pemilik dipilih karena dianggap mengetahui informasi mendalam mengenai kondisi internal dan eksternal restoran secara mendalam dan metode observasi yang dapat dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti sesuai dengan fokus penelitiannya.

2. Pengumpulan data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang tersusun dalam arsip (data documenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Indriantoro, 2002: 147). Perolehan data sekunder juga didapatkan dari media internet dan artikel surat kabar, jurnal dan majalah

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan Perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model perumusan strategi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah diidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Menurut Rangkuti (2009) proses penyusunan perencanaan trategi dalam analisis SWOT melalui tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Pengumpulan Data

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Data internal didapat dari aspek pemasaran, produksi/operasional dan aspek keuangan. Sementara data eksternal perusahaan adalah lingkungan industri yaitu mencakup persaingan dan kebijakan pemerintahan dan kelompok berkepentingan. Tahap ini dilakukan melalui

matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan matriks External Factors Analysis Summary (EFAS).

a. Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS).

Tahapannya adalah:

1. Tentukan dan susunlah faktor–faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk katagori kekuatan) diberi nilai mulai dari 1 sampai dengan 4 (sangat baik). Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika kelemahan

perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor- faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang ebrsangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya

Tabel 3.1 Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) Faktor-Faktor Strategi Internal (1) Bobot (2) Rating (3) Bobot x Rating (4) Kekuatan 1……….. 2……….. 3……….. Kelemahan 1……….. 2……….. 3……….. Total Sumber : Rangkuti (2009)

b. Matriks External Factors Analysis Summary (EFAS)

setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah melakukan pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor eksternal, yakni

peluang dan ancaman dengan menggunakan matriks Exterrnal Factors Analysis Summary (EFAS).

Tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Tentukan dan susunlah faktor – faktor yang menjadi peluang serta ancaman perusahaan dalam kolom 1

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating 1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya, yaitu jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1 tetapi jika ancamannya sedikit ratingnya 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor- faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang ebrsangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.

Tabel 3.2 Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS) Faktor – faktor Strategi Eksternal (1) Bobot (2) Rating (3) Bobot x Rating (4) Peluang 1……….. 2……….. 3……….. Ancaman 1……….. 2……….. 3……….. Total Sumber : Rangkuti (2009) 2. Tahapan Analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengarih terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah menggabungkan IFAS+EFAS yang bertujuan untuk melihat hasil sub total IFAS dan sub total EFAS. Bila dijumlahkan dan dibandingkan akan memberikan suatu alternative bahwa analisis atau diagnose ini benar-benar terkait dengan permasalahan yang terjadi. Penggabungan IFAS dan EFAS dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Analisis SWOT (IFAS+EFAS) Variabel Strength (Kekuatan) Bobot Weakness (Kelemahan) Bobot Sub Total (A) Sub Total (B) Variabel Opportunity (Peluang) Bobot Threat (Ancaman) Bobot Sub Total (C) Sub Total (D) Total S+O Atau (A) + (C) Total W + T Atau (B) + (D) Sumber : Rangkuti (2009)

Hasil yang akan diperoleh adalah:

1. Bila S (A) + O (C) > W (B) + T (D) maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan ke luar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan

2. Bila S (A) + O (C) < W (B) + T (D) maka pokok masalah adalah kenyataan yang sebenarnya terjadi, yang memiliki kelemahan besar di samping tantangan atau ancaman yang dihadapi sangat besar. Tindak lanjut yang dilakukan adalah mencari alternatif lain untuk memperkuat varibel pengamatan atau strategi lainnya.

Secara lebih rinci, sub total dari masing-masing akan dimasukkan ke dalam Diagram SWOT untuk mengetahui posisi dan strategi apa yang akan diterapkan pada Restoran Sop Saudara. Adapun Diagram SWOT seperti terlihat pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Diagram SWOT

Peluang

3. Strategi Turn-around 1. Strategi Agresi

Kelemahan Kekuatan

4. Strategi Defisit 2. Strategi Diversifikasi

Ancaman Sumber : Rangkuti 2009

Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung keijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy). Strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan

bauk dari penjualan, asset, profit atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas.

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar)

Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehinga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

3. Tahap Pengambilan Keputusan

Pada tahap pengambilan keputusan akan digunakan Matriks SWOT untuk Memperoleh alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan sesuai dengan posisi perusahaan yang telah digambarkan pada diagram SWOT. Adapun Matriks SWOT seperti terlihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Matriks SWOT Sumber : Rangkuti (2009) IFAS EFAS STRENGTH (S) a. Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal WEAKNESSES (W) b. Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal OPPORTUNITIES (O) c. Tentukan 5-10 Faktor peluang eksternal STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATS (T) d. Tentukan 5-10 Faktor ancaman eksternal STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi

ancaman

STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan

Dokumen terkait