STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN USAHA
(Studi Pada Restoran Sop Saudara Jalan Ringroad Medan)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Disusun Oleh :
100907018
ANDITA ANASTASIA SAPUTRI
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DAFTAR ISI ………...i
ABSTRACT ………ii
KATA PENGANTAR ………...iii
DAFTAR ISI ………..vi
DAFTAR TABEL ………viii
DAFTAR GAMBAR ……….ix
DAFTAR LAMPIRAN ………..x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………...1
1.2 Rumusan Masalah ………...11
1.3 Tujuan Penelitian ………..11
1.4 Manfaat Penelitian ………12
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi ………..13
2.2 Pengembangan Usaha ………...14
2.3 Manajemen Strategi ………..15
2.4 Model Manajemen Strategi ………...17
2.5 Pemilihan Alternatif Strategi ………18
2.6 Pemilihan Formulasi Strategi ………...21
2.6.1 Visi ………...21
2.6.2 Misi ……….22
2.7 Analisis Lingkungan Perusahaan ………..24
2.7.1 Analisis Lingkungan Eksternal ………24
2.7.2 Analisis Lingkungan Internal ……….30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ……….34
3.2 Lokasi Penelitian ………..34
3.3 Informan Penelitian ………..35
3.4 Definisi Konsep ………35
3.5 Teknik Penyajian Data ………..36
3.6 Teknik Analisis Data ………37
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ………..46
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………...46
4.1.2 Struktur Organisasi ……….49
4.2 Penyajian Data ………..50
4.3 Analisis Data ……….57
4.3.1 AnalisisLingkungan Perusahaan ……….57
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ………...67 5.2 Saran ……….67
DAFTAR TABEL
3.1 Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) ………..39
3.2 Matriks External Factors Analysis Summary (EFAS) ………41
3.3 Analisis SWOT ………...42
3.4 Matriks SWOT ………45
4.1 Daftar Menu Makanan dan Minuman ……….48
4.2 Identifikas Faktor Internal Restoran Sop Saudara ………..58
4.3 Matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary) ………..59
4.4 Identifikasi Faktor Eksternal Restoran Sop Saudara ………..60
4.5 Matriks EFAS (External Factors Analysis Summary) ………61
4.6 Matriks IFAS+EFAS ………..61
DAFTAR GAMBAR
2.1 Model Komprehensif Manajemen Strategis ………...18
2.2 Lima Kekuatan Persaingan ……….28
2.3 Kerangka Konsep……….35
3.1 Diagram SWOT ………..43
4.1 Struktur Organisasi Resoran Sop Saudara ………..49
ABSTRAK
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN USAHA
(Studi Kasus Pada Restoran Sop Saudara Jalan Ringroad Medan)
Nama : Andita Anastasia Saputri NIM : 100907018
Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis Pembimbing : Drs. Kariono M.si
Usaha kuliner saat ini banyak digemari oleh para pelaku usaha. Di jalan Ringroad bisnis kuliner sangat berkembang dan dijadikan daerah sentra kuliner. Para pelaku usaha yang ada di jaan Ringroad harus tetap dituntut untuk menemukan dan membutuhkan strategi yang tepat untuk mengantisipasi dan mempertahankan usaha mereka serta dapat unggul dalam menghadapi persaingan disekitarnya. Oleh karena iu, setiap pelaku usaha harus memperhatikan kekuatan dan kelemahan serta memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman. Hal ini dilakukan untuk mengetahui strategi pengembangan usaha yang tepat untuk Restoran Sop Saudara di Jalan Ringroad Medan.
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah mengetahui faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari Restoran Sop Saudara, mengetahui faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman dari Restoran Sop Saudara, mengetahui bagaimana analisis SWOT pada Restoran Sop Saudara, dan mengetahui bagaimana pengembangan usaha pada Restoran Sop Saudara.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisis SWOT. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Penggunaan informan menggunakan sampling purposive.
Hasil penelitian menunjukkan strategi yang perlu diterapkan untuk strategi pengembangan usaha Restoran Sop Saudara adalah strategi agresif yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
ABSTRACT
ANALYSIS STRATEGY IN BUSINESS DEVELOPMENT EFFORTS TO INCREASE BUSINESS
(Study at Restoran Sop Saudara Jalan Ringroad Medan)
Name : Andita Anastasia Saputri NIM: 100907018
Prodi : Science Business Administration Faculty : Social and Political Sciences Supervisor : Drs. Kariono M.si
Culinary business is currently favored by businessmen. On the road Ringroad culinary business is highly developed and used as a culinary center area. The businesses in the kingdom Ringroad must still required to find the right strategy and the need to anticipate and maintain their businesses as well as to excel in the face of competition around. Therefore iu, every business must consider the strengths and weaknesses and take advantage of opportunities and minimize threats. This is done to determine the appropriate business development strategies for Sop Saudara Restaurant in Jalan Ringroad Medan.
Formulation of the problem in this study was to determine what internal factors into the strengths and weaknesses of Soup Restaurant brother, knowing what external factors into the opportunities and threats of Soup Restaurant brother, knowing how SWOT analysis on Sop Saudara Restaurant, and knowing how business development the Sop Saudara Restaurant.
The method used is descriptive qualitative method. Data were obtained from observations, interviews and literature study. Analysis using SWOT analysis. Informants in this study amounted to 5 people. The use of informants using purposive sampling.
Keywords: Business Strategy, SWOT analysis KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YangMaha Esa atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan –Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Dalam UpayaMeningkatkan Usaha (Studi Kasus Pada RestoranSop Saudara Jalan Ringroad Medan)”. Skripsi ini disusun sebagai syarat dalam menyelesaikan jenjang pendidikan Strata-1 (S1) pada Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program StudiIlmu Administrasi Niaga/Bisnis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi pembahasan maupun penyusunan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun sehingga dapat memberikan manfaat dan dorongan bagi peningkatan kemampuan penulis di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Medan, Januari 2014 Penulis,
ABSTRAK
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN USAHA
(Studi Kasus Pada Restoran Sop Saudara Jalan Ringroad Medan)
Nama : Andita Anastasia Saputri NIM : 100907018
Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis Pembimbing : Drs. Kariono M.si
Usaha kuliner saat ini banyak digemari oleh para pelaku usaha. Di jalan Ringroad bisnis kuliner sangat berkembang dan dijadikan daerah sentra kuliner. Para pelaku usaha yang ada di jaan Ringroad harus tetap dituntut untuk menemukan dan membutuhkan strategi yang tepat untuk mengantisipasi dan mempertahankan usaha mereka serta dapat unggul dalam menghadapi persaingan disekitarnya. Oleh karena iu, setiap pelaku usaha harus memperhatikan kekuatan dan kelemahan serta memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman. Hal ini dilakukan untuk mengetahui strategi pengembangan usaha yang tepat untuk Restoran Sop Saudara di Jalan Ringroad Medan.
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah mengetahui faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari Restoran Sop Saudara, mengetahui faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman dari Restoran Sop Saudara, mengetahui bagaimana analisis SWOT pada Restoran Sop Saudara, dan mengetahui bagaimana pengembangan usaha pada Restoran Sop Saudara.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisis SWOT. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Penggunaan informan menggunakan sampling purposive.
Hasil penelitian menunjukkan strategi yang perlu diterapkan untuk strategi pengembangan usaha Restoran Sop Saudara adalah strategi agresif yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
ABSTRACT
ANALYSIS STRATEGY IN BUSINESS DEVELOPMENT EFFORTS TO INCREASE BUSINESS
(Study at Restoran Sop Saudara Jalan Ringroad Medan)
Name : Andita Anastasia Saputri NIM: 100907018
Prodi : Science Business Administration Faculty : Social and Political Sciences Supervisor : Drs. Kariono M.si
Culinary business is currently favored by businessmen. On the road Ringroad culinary business is highly developed and used as a culinary center area. The businesses in the kingdom Ringroad must still required to find the right strategy and the need to anticipate and maintain their businesses as well as to excel in the face of competition around. Therefore iu, every business must consider the strengths and weaknesses and take advantage of opportunities and minimize threats. This is done to determine the appropriate business development strategies for Sop Saudara Restaurant in Jalan Ringroad Medan.
Formulation of the problem in this study was to determine what internal factors into the strengths and weaknesses of Soup Restaurant brother, knowing what external factors into the opportunities and threats of Soup Restaurant brother, knowing how SWOT analysis on Sop Saudara Restaurant, and knowing how business development the Sop Saudara Restaurant.
The method used is descriptive qualitative method. Data were obtained from observations, interviews and literature study. Analysis using SWOT analysis. Informants in this study amounted to 5 people. The use of informants using purposive sampling.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di negara ini yang tidak di imbangi dengan bertambahnya jumlah lapangan kerja menyebabkan meningkatnya pengangguran. Sedangkan masyarakat membutuhkan lapangan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga mereka mencari jalan untuk keluar dari masalah tersebut agar dapat memenuhi kebutuhanya. Karena sedikitnya lapangan kerja mendesak mereka untuk berfikir sekreaktif mungkin dengan membuka usaha sendiri. Saat ini usaha–usaha kecil sudah bermunculan, dengan melihat tren life style masyarakat yang cenderung konsumtif yang ditandai dengan tumbuh pesatnya berbagai macam bidang usaha jasa dan perdagangan salah satunya adalah di bidang usaha jasa kuliner. Kebanyakan pelaku usaha lebih memilih usaha kecil agar para konsumen dapat membeli suatu barang atau apapun yang dijual si pengusaha dengan harga yang ekonomis bagi masyarakat banyak. Biasanya pelaku usaha membuka usaha yang sudah dibuka terlebih dahulu oleh pelaku usaha lain dengan maksud mencari usaha yang gampang dan sudah mengetahui berapa keuntungan ataupun kerugiannya.
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau mememiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Kedua, menurut kategori Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. Biro Pusat Statistik mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah pekerjanya, yaitu: (1) industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang; (2) industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3) industri menengah dengan pekerja 20-99 orang; (4) industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih (BPS, 1999: 250).
usaha makanan, berusaha untuk menawarkan sesuatu yang unik dan diharapkan dapat menjaring konsumen lebih banyak lagi. Dengan berupaya mempertahankan pelayanan yang memadai ataupun meningkatkan pelayanannya walau harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Walaupun demikian, keluhan dari pihak konsumen masih tetap ada misalnya konsumen merasa kurang puas atas pelayanan yang diberikan dalam arti terjadi ketidaksesuaian atau ketidakselarasan antara harapan dan tuntutannya. Tuntutan itu meliputi kecepatan penyajian makanan, kebersihan ruangan, kenyamanan tata letak, keramahan pramusaji dan sebagainya. Restoran juga dianggap mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat perkotaan yang menyukai sesuatu yang praktis. Kesibukan masyarakat khususnya di kota-kota besar dengan pekerjaan sehari-hari yang menyita banyak waktu, menyebabkan mereka tidak memiliki cukup waktu untuk menyiapkan makanan, sehingga menimbulkan kebiasaan baru yaitu makan diluar rumah.
Makan Sop Saudara di Jalan Ringroad. Dengan memperhatikan kepuasan dari konsumen atau masyarakat merupakan tujuan utama. Tidak hanya mengandalkan cita rasa yang berbeda dengan rumah makan lain tetapi rumah makan ini akan menarik minat konsumen dikarenakan jarang terdapat di kota-kota besar dan masyarakat sangat jarang mencicipi makanan khas ini. Maka dari itu setiap usaha harus memiliki strategi – strategi untuk mempertahakankan eksistensinya.
Kurangnya strategi yang tepat, dapat mengakibatkan usaha tersebut tidak bertahan lama dalam menjalankan kegiatan usahanya apalagi berkembang menjadi usaha yang besar. Sebab umumnya orang tidak sabar dalam menghadapi masa-masa sulit di awalnya. Dalam hal ini mental yang menjadi prioritas utama. Mental harus dipersiapkan dengan benar sehingga terjun ke dunia bisnis penuh dengan optimisme yang tinggi. Upaya mengembangkan usaha kecil memang tidak mudah untuk menjadi usaha yang besar. Untuk berkembang menjadi perusahaan yang besar dibutuhkan waktu yang banyak, tekad, tenaga, fikiran, kesabaran, kerja keras dan tentunya beberapa strategi untuk mengembangkan dan mempertahankan usaha tersebut. Motivasi juga menjadi pilihan lain bagi para pelaku usaha, apalagi dengan kondisi usahanya yang sedang goyang. Motivasi, kritik, dan saran harus didapatkan si pelaku bisnis agar usaha yang dijalankannya tidak terkesan monoton.
dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Tetapi kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. Selain memerlukan strategi, kemampuan melakukan inovasi yang dilakukan para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya juga sangat penting. Para pelaku usaha juga dituntut untuk terampil dan kreatif dalam mengembangkan ide didalam fikirannya. Tak hanya itu, pada suatu tempat usaha, strategi pemasaran juga harus dipikirkan dengan baik oleh pemilik tempat usaha dan seluruh pegawainya agar dapat memasarkan suatu produk yang berkualitas yang dapat dikonsumsi oleh seluruh kalangan dan lapisan masyarakat masa kini. Pemberian pelayanan pada konsumen, harga yang terjangkau, serta tempat yang strategis merupakan hal–hal yang diperhatikan konsumen dalam memilih tempat yang cocok dan sesuai. Pelaku bisnis harus dapat membaca minat masyarakat sehingga tempat usaha tersebut dapat memberikan produk serta pelayananan yang terbaik bagi para konsumennya.
dapat diatasi dengan cara mengembangkan dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik. Pengembangan usaha bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau tenaga kerja yang terampil, tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri sendiri. Dengan niat yang sungguh–sungguh dapat mengembangkan usaha tersebut menjadi lebih besar. Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh-sungguh maka sebaliknya usaha tersebut akan bangkrut. Selain itu, Restoran Sop Saudara juga menganut sistem manajemen bisnis keluarga. Dalam hal ini Restoran Sop Saudara harus memiliki pemikiran untuk mengembangkan usaha untuk meningkatkan usahanya agar menjadi lebih baik kedepannya.
Sebuah bisnis keluarga banyak yang akhirnya gagal karena manajemen yang tidak profesional dan tidak memiliki landasan budaya perusahaan yang kuat. Seperti organisasi lainnya, bisnis keluarga mengembangkan cara tertentu dalam menjalankan usahanya yang memberikan keunikan tersendiri pada perusahaan. Pola perilaku yang khusus dan unik akan membentuk budaya perusahaan. Budaya perusahaan yaitu pola perilaku dan keyakinan yang membentuk karakteristik perusahaan (Longenecker,2001). Oleh karena itu, Restoran Sop Saudara membutuhkan strategi pengembangan usaha dalam upaya untuk mengembangkan usaha nya.
1. Yulie A.C Hutagalung (Universitas Sumatera Utara, 2013) tentang “Strategi Pengembangan Bisnis, studi kasus pada Rumah Makan Minang Setia, Medan. Masalah dari penelitian ini adalah bagaimana strategi pengembangan bisis yang dapat dilakukan pada Rumah Makan Minang Setia Medan. Hasil dari peneltian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: (1) strategi pengembangan bisnis yag sesuai bagi Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No. 326 Medan adalah straegi agresif yakni strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, (2) kendala terbesar pihak Rumah Makan Minang Setia dalam mengembangkan usahanya adalah keterbatasan dari segi keuangan. Dilihat dari persoalan masalah peneliti dan peneliti terdahulu memiliki persoalan masalah yang sama dan sama – sama membutuhkan strategi yang tepat untuk melakukan strategi pengembangan usaha.
asosiasi pengusaha kuliner dan urutan strategi yang terakhir adalah membuat anak perusahaan dengan konsep baru
3. Pretty Elisabeth Siahaan (Institut Pertanian Bogor, 2008), tentang strategi pengembangan usaha mengangkat judul penelitian "Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl", Penelitian yang dilakukan oleh Pretty memiliki permasalahan yang sama dengan penelitian pada Restoran Sop Saudara yaitu, memerlukan strategi yang dapat dilakukan untuk dapat mengembangkan usaha dan mengidentifikasi faktor internal dan ekstersnal apa saja yang dapat mempengaruhi restoran dalam pengembangan usahanya. Pada penelitian ini mendapatkan hasil bahwa Restoran Rice Bowl masih cenderung terlalu berhati-hati dalam melakukan upaya pengembangan usaha. Standar Operasional Perusahaan pada Restoran Rice Bowl yang jelas dan terarah menjadi faktor kekuatan. Untuk faktor ancaman yang dihadapi adalah iu flu burungm kenaikan harga bahan baku makana kelangkaan bahan bakar minyak tanah dan gas elpiji.
Rinadya Yoghurt adalah sebagai berikut (1) berdasarkan analisis lingkungan internal Rinadya Yohurt, perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatannya Antara peilik dan pekerja memiliki hubungan baik dan pemilik juga fokus terhadap usaha yang dilakukan sedangkan kelemahannya Antara lain modal usaha yang terbatas dan penggunaan alat yang masih sederhana. Untuk analisis eksternal perusahaan yaitu perusahaan menghadapi berbagai peluang dan ancaman sebagai berikut. Untuk peluang adalah peningkatan kesadaran akan kesehatan dengan megkonsumsi minuman kesehatan dan untuk ancaman adalah fluktuasi harga bahan baku.
menunjukkan bahwa kemampuan Restoran Macaroni Panggang dalam merespon menghadapi faktor eksternal berada pada kondisi rata-rata. Adapun ancaman yang harus dihadapi adalah tingkat persaingan perusahaan sejenis. Sedangkan untuk analisis dari faktor internal menunjukkan bahwa kemampuan internal Restoran Macaroni Panggang adalah kondisi menengah yaitu dengan rasa dan kualitas produk yang baik. Sedangkan untuk kelemahan nya adalah pemasaran dan promosi yang cenderung pasif.
Berdasarkan dari penelitian terdahulu yang telah dijelaskan diatas dan banyak membahas tentang strategi pengembangan usaha yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti maka, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Dalam Upaya Meningkatkan Usaha (Studi Kasus pada Restoran Sop Saudara Jalan Ringroad Medan)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis membuat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari restoran Sop Saudara?
3. Bagaimana analisis SWOT pada restoran Sop Saudara?
4. Bagaimana strategi pengembangan usaha pada restoran Sop Saudara?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari restoran Sop Saudara agar mencapai tujuan
2. Mengidentifikasi faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dari restoran Sop Saudara bagi perkembangan usaha
3. Menganalisis usaha pada restoran Sop Saudara menggunakan analisis SWOT
4. Mengetahui strategi pengembangan usaha pada restoran Sop Saudara berdasarkan analisis SWOT dalam upaya meningkatkan usahanya
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan mengenai pemilihan strategi pengembangan usaha yang tepat sebagai upaya untuk memenuhi dan memuaskan harapan pelanggan dan mencapai tujuan perusahaan.
3. Bagi penulis di masa mendatang, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penelitian selanjutnya dan dapat menjadi sumber informasi serta referensi di bidang strategi pengembangan usaha.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Strategi
Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘strategos’. Kata ‘strategos’ ini berasal dari kata ‘stratos’ yang berarti militer dan ‘ag’ yang artinya memimpin (Purnomo dan Zulkieflimansyah, 2005: 8). Berdasarkan pemaknaan ini, maka kata strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran.
Kata strategi dalam bidang manajemen memang pernuh tersentuh oleh Drucker pada tahun 1955 dengan ungkapannya tentang manfaat keputusan strategis yang didefinisikan sebagai “semua keputusan pada sasaran bisnis dan pada cara untuk mencapai sasaran tersebut”. Namun di era tersebut konsep strategi belum cukup popular dikalangan pemerhati manajemen. Tokoh yang memiliki andil besar seperti, Kenneth Andrews, Igor Ansoff, dan Alfred Chandler, Jr sebagai tiga pemrakarsa yang luar biasa dalam dunia strategi bisnis baru muncul di tahun 1960-an dalam mempopulerkan dan memperkuat konsep–konsep strategi bisnis.
maksud yang mendefinisikan cara untuk mencapai tujuan, dan memperhatikan dengan sungguh–sungguh alokasi sumber daya perusahaan yang penting untuk jangka panjang dan mencocokkan sumber daya dan kapabilitas dengan lingkungan eksternal.
Kedua, strategi merupakan perspektif dimana isu kritis atau faktor keberhasilan dapat dibicarakan, serta keputusan strategis bertujuan untuk membuat dampak yang besar serta jangka panjang kepada perilaku dan keberhasilan organisasi. Ketiga, strategi pada dasarnya adalah mengenai penetapan tujuan (tujuan strategis) dan mengalokasikan atau menyesuaikan sumber daya dengan peluang (strategi berbasis sumber daya) sehingga dapat mencapai kesesuaian strategis antara tujuan strategis dan basis sumber dayanya.
2.2 Pengembangan Usaha
1. Perluasan skala usaha
Pengembangan perusahaan dengan perluasan skala usaha bisa dilakukan dengan skala produksi (kapasitas produksi), tenaga kerja, teknologi, lokasi usaha, dan sistem distribusi serta jaringan usaha. Pengembangan skala usaha juga bisa dilakukan dengan menambah jenis – jenis barang atau jasa yang akan dihasilkannya atau diusahakannya. Pengembangan usaha bisa dilakukan hanya apabila akan menurunkan biaya jangka panjang, sehingga akan menaikkan skala ekonomi yang tinggi. Selain itu, pengembangan skala usaha dapat dilaksanakan dengan menambah lokasi usaha di tempat lain, di kota lain, dan di negara lain. Restoran Sop Saudara akan lebih berkembang apabila membuka lokasi usaha ditempat lainnya.
2. Perluasan cakupan usaha
Pengembangan usaha dengan menambah cakupan usaha bisa dilakukan dengan mengembangkan jenis usaha baru dan wilayah usaha baru, serta jenis produk barang dan jasa baru yang bervariasi jenisnya. Pengembangan cakupan usaha baru juga sering dinamakan diversifikasi usaha.
3. Perluasan dengan kerjasama, penggabungan dan ekspansi
Dalam hal ini penulis menggunakan cara pengembangan usaha yang dapat dilakukan dengan perluasan skala usaha. Perluasan skala usaha pada Restoran Sop Saudara bisa dimulai dari contohnya membuat gerobak – gerobak kecil untuk menjual es pisang ijo keliling. Selain menambah lokasi, menu – menu juga sebaiknya dibuat lebih bervariasi agar konsumen yang datang tidak bosan dengan menu yang hanya itu saja. Restoran Sop Saudara dapat melakukan pengembangan usaha dengan cara perluasan skala usaha agar usaha yang dimiliki semakin berkembang
2.3 Manajemen Strategis
Manajemen strategis membantu suatu perusahan atau organisasi untuk memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematik, logis dan rasional untuk pilihan strategis (David, 2006).
2.4 Model Manajemen Strategis
Gambar 2.1. Model Komprehensif Manajemen Strategis Sumber : David (2006)
Aktivitas pertama dilakukan adalah merumuskan pernyataan visi dan misi perusahaan. Visi yang dimiliki oleh perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di masa depan yang diingin untuk terwujud oleh suluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah. Cita-cita masa depan yang ada dalam benak pendiri yang kira-kira mewakili seluruh anggota perusahaan inilah yang disebut Visi. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti bagi seluruh staf perusahaan.
menjadi sangat penting karena pada hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada diluar kendali organisasi. Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal, pemahaman kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam perlu dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya. Sehingga sebelum pihak manajemen menerapkan strategi yang cocok bagi jalannya perusahaan di masa datang, mereka harus lebih dulu menganalisis posisi perusahaan saat ini, baik dilihat dari posisi persaingan dengan usaha sejenis maupun dari faktor kondisi perusahaan sendiri.
Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang memerlukan penahapan. Untuk menentukan apakah suatu tahapan sudah dicapai atau belum diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang ingin dicapai dirumuskan secara jelas.
Langkah selanjutnya adalah penyusunan dan pemilihan strategi yang harus dilakukan perusahaan agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.
2.5 Proses Formulasi Strategis
2.5.1 Visi
Visi adalah suatu pandangan jauh ke depan mengenai cita dan citra yang ingin diwujudkan suatu institusi/organisasi pada masa yang akan datang, sehingga dapat menjawab pertanyaan institusi/organisasi ingin menjadi apa. Pernyataan visi menjawab pertanyaan “Apa yang ingin kita capai?” (David, 2006). Visi menggambarkan cita-cita perusahaan ke depan dan mengarahkan
Visi perusahaan akan menunjukkan suatu kondisi ideal tentang masa dpan yang realistis, meyakinkan, serta mengandung daya tarik. Adapun tujuan penetapan visi perusahaan adalah yaitu:
1. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan 2. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan
3. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan perusahaan
4. Menetapkan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas
5. Menjamin kesinabungan kepemimpinan organisasi perusahaan
2.5.2 Misi
Drucker (2000:87) misi merupakan alasan mendasari eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggannya.
Ada beberapa karakteristik misi perusahaan, diantaranya: 1. Deklarasi sikap
Misi yang baik memugkinkan untuk perumusan dan pemikiran alternatif tujuan dan strategi yang layak tanpa mengurangi kreativitas manajemen. Misi perusahaan harus mencerminkan bagaimana komitmen perusahaan untuk memenuhi tuntutan stakeholder.
2. Berorientasi pada pelanggan
Alasan mendasar mengembangkan misi perusahaan adalah untuk menarik sebanyak mungkin pelanggan. Misi sebuah perusahaan tidak hanya mengembangkan suatu produk dan mencari pasarnya, tetapi harus berusaha mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan dan kemudian menyedikan alat pemuas kebutuhan dan keinginannya
3. Deklarasi kebijakan sosial
2.5.3 Tujuan Perusahaan
Tujuan merupakan pusat dari kegiatan perusahaan yang digunakan sebagai penilai prestasi perusahaan. Tujuan berperan penting dalam perumusan dan implementasi strategi perusahaan, karena itu manajemen puncak harus mampu merumuskan, melembagakan, mengkombinasikan dan menguatkan tujuan perusahaan melalui perusahaan.
2.6 Analisis Lingkungan Bisnis Perusahaan
Analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang-peluang atau ancaman perusahaan (Glueck dan Jauch 1990).
Menurut Hunger dan Wheleen (2003), Analisis lingkungan merupakan suatu kegiatan monitoring, evaluasi, dan desiminasi informasi dari lingkungan luar dan lingkungan dalam kepada elemen-elemen kunci manajemen perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis, baik eksternal maupun internal, yang akan menentukan masa depan perusahaan
yang merupakan kekuatan kunci. Lingkungan internal memberikan kekuatan dan kelemahan yang sesungguhnya berada di dalam kontrol perusahaan.
2.6.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Tujuan audit ekternal (external audit) adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Menurut David (2006) Kekuatan eksternal (exsternal forces) dapat dibagi menjadi lima kaegori besar: (1) kekuatan ekonomi, (2) kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan, (3) kekuatan politik, hukum, pemerintah, (4) kekuatan teknologi dan (5) persaingan atau kompetitif. Perubahan dalam kekuatan eksternal mengakibatkan perubahan dalam permintaan konsumen untuk barang industri dan konsumsi serta jasa. Kekuatan eksternal mempengaruhi tipe produk yang dikembangkan, karakteristik dari strategi segmentasi pasar dan positioning, tipe jasa yang ditawarkan, dan pilihan bisnis yang ingin diakuisi atau dijual. Kekuatan ekstenal secara langsung mempengaruhi pemasok serta distributor.
1. Faktor Ekonomi
a. Tahapan siklus bisnis, perekonomian dapat diklasifikasikan seperti dalam keadaan depresi, resesi, kebangkitan (recovery), dan kemakmuran.
b. Gejala inflasi dan deflasi barang dan jasa.
c. Kebijakan moneter, tingkat suku bunga dan devaluasi atau revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing.
d. Kebijakan fiskal, tingkat pajak untuk perusahaan dan perorangan.
e. Neraca pembayaran, surplus atau defisit dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri.
2. Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang disekitar faktor eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh kultural ekologi, demografi, agama, pendidikan dan etnik. (Pearce dan Robinson. 1997). Ketika faktor sosial berubah, berubah pulalah permintaan akan berbagai jenis pakaian, buku, kegiatan senggang dan sebagainya.
3. Faktor Politik, Pemerintahan, dan Hukum
yang kondusif merupakan sebuah angin segar bagi setiap kegiatan perusahaan dan memberikan jaminan kepastian dan keamanan bagi kegiatan investasi dalam negeri.
4. Faktor Teknologi.
Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelangan, proses produksi, praktik pemasarandan posisi kompetitif perusahaan secara dramaris. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, yang menghasilkan penciptaan produk baru dan produk yang lebih baik perubahan posisi biaya kompetitif dalam suatu industri, dan membuat produk dan jasa saat ini menjadi ketinggalan jaman. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan biaya antar perusahaan, menciptakan siklus produksi yang lebih pendek, menciptakan kekurangan dalam keterampilan teknis, serta menghasilkan perubahan dalam nilai-nilai dan harapan karyawan, manajer, dan pelanggan.
5. Lingkungan Industri
para pengambil keputusan strategis dalam perusahaan, bukan hanya agar mereka mampu merumuskan strategi, misi, dan kebijakan yang tepat, akan tetapi agar mereka juga mampu memanfaatkan peluang yang timbul di masa yang akan datang. Akan lebih mudah jika dilihat Gambar 2 untuk memahaminya
Gambar 2.2. Model lima kekuatan pesaing Sumber: David (2006)
Penjelasan dari lima kekuatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru
Masuknya pesaing baru menambah ketat persaingan yang telah ada, hal itu terjadi karena pesaing yang masuk mungkin melihat celah dimana pangsa pasar masih dapat diperoleh mungkin dengan cara merebut pangsa pasar ataupun dengan mengisi pangsa pasar yang belum terisi oleh produsen yang telah ada. Ketika itu pangsa pasar akan terbagi karena adanya perusahaan
Potensi pengembangan produk substitusi
Kemungkinan masuknya pesaing baru Kekuatan tawar –
menawar pemasok
Persaingan antar perusahaan sejenis
sejenis yang masuk kedalam industri tersebut. Sehingga merupakan ancaman bagi produsen yang ada.
2. Persaingan Antar Perusahaan Sejenis
Perusahaan-perusahaan sejenis yang telah ada akan saling bersaing dalam merebut pelanggan, para perusahaan akan menggunakan strategi-strategi bersaing seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambah
feature, menyediakan jasa, memperpanjang garansi dan meningkatkan iklan. Ini dilakukan karena persaingan antar perusahaan sejenis merupakan ancaman yang terbesar diantara lima kekuatan kompetitif
3. Potensi Penembangan Produk Substitusi Baru
Dalam berbagai industri, perusahaan bersaing ketat dengan produsen produk substitusi, misalnya minuman teh untuk menggantikan minuman kopi, menggunakan kendaraan mobil dan kendaraan sepedah motor sebagai gantinya. Tekanan persaingan akibat adanya produk substitusi semakin bertambah ketika harga produk substitusi relatif murah dan biaya konsumen untuk beralih ke produk lain rendah. Kekuatan kompetitif produk pengganti paling mudah di ukur dari seberapa besar pangsa pasar yang direbutnya dan rencana perusahaan produk substitusi tersebut untuk meningkatkan kapasitas serta penetrasi pasar.
4. Kekuatan Tawar-menawar Penjual/Pemasok
pemasok memiliki kekuasaan yang besar apabila: (1) pemasok mendomisili penguasaan/pemilikan bahan mentah tertentu (2) bahan baku/mentah tersebut sulit dicari substitusinya karena berkaitan langsung dengan spesifikasi produk tertentu, dan (3) industri tertentu tidak merupakan pelanggan penting dari pemasok.
5. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli/Konsumen
Para konsumen menjadi lebih kuat apabila berbagai kondisi tertentu terpenuhi seperti: (1) terkonsentrasi pada suatu lokasi tertentu dan membeli produk yang diperlukan dalam jumlah besar, (2) perimbangan harga produk yang dibeli tidak menjadi pertimbangan utama, (3) produksi substitusi yang manfaatnya relatif sama tersedia di pasaran, (4) produk yang dihasilkan oleh industri tidak penting bagi pembeli, (5) semakin banyak perusahaan yang menghasilkan produk serupa sehingga pembeli mempunyai banyak pilihan, dan (6) untuk pembeli individual, penghasilan yang meningkat akan meningkatkan daya beli mereka dengan orientasi tertuju pada mutu, bukan harga. Perusahaan pesaing mungkin menawarkan garansi yang lebih panjang atau jasa khusus, memberikan harga khusus, kualitas yang baik.
2.7.2 Analisis Lingkungan Internal
a. Manajemen
b. Pemasaran
Kotler (1997) pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptaan dan mempertukarkan produk yang bernilai. Ada tujuh fungsi dasar pemasaran: (1) analisis pelangan, (2) penjualan produk/jasa, (3) perencanaan produk/jasa, (4) penetapan harga, (5) distribusi, (6) riset pemasaran, (7) analisis peluang (David, 2006).
c. Keuangan
Dalam sudut pandang strategis, bidang keuangan harus dianalisis untuk melihat kondisi baik tidaknya suatu perusahaan. Bauran dana jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari luar harus sesuai dengan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Konsep financial leverage (rasio hutang terhadap total aktiva) sangat berguna dalam menguraikan penggunaan hutang untuk meningkatkan laba yang tersedia bagi pemegang saham.
d. Produksi (Operasi)
e. Penelitian dan Pengembangan
Manajer penelitian dan pengembangan bertanggung jawab mengusulkan dan melakukan strategi teknologis perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan dan kebijakan perusahaan. Tugas manajer meliputi: (1) memilih salah satu diantara berbagai alternatif teknologi baru yang akan digunakan perusahaan, (2) mengembangkan teknologi baru kedalam produk dan proses produksi, dan (3) menyebar luaskan sumber daya yang ada sehingga teknologi baru tersebut dapat diterapkan dengan baik.
f. Sistem Informasi Manajemen
Kegunaan sistem informasi manajemen untuk memperbaiki kinerja suatu perusahaan dengan memperbaiki kualitas keputusan manajerial (David, 2006).
Sebuah sistem informasi manajemen yang efektif mengumpulkan, memberi symbol/kode, menyimpan, mensintesa, dan menyajikan informasi dalam bentuk
Kerangka konsep peneliti disajikan pada gambar 2.3 berikut
Manajemen Restoran Sop Saudara Medan 2. Faktor Sosial Budaya 3. Faktor Politik
5. Penelitian dan Pengembangan 6. Sistem Informasi Manajemen Analisis
Lingkungan Eksternal
Visi, Misi dan Tujuan
Restoran Sop Saudara membutuhkan srategi pengembangan usaha yang tepat untuk meningkatkan usaha
Diagram SWOT dan Analisis SWOT
Strategi Pengembangan Usaha Restoran Sop Saudara
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiyah (sebagai lawan dari eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel/sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitiannya lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2006: 14-15). Pada penelitian kualitatif, penelitian dilakukan pada objek yang alamiah maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.
3.2 Lokasi Penelitian
3.3. Informan Penelitian
Informan penelitian ini meliputi informan utama dan informan tambahan. Berapa jumlah responden atau informan dalam penelitian kualitatif belum diketahui sebelum peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data di lapangan. Hal ini karena pengumpulan data penelitian kualitatif mempunyai tujuan tercapainya kualitas data yang memadai, sehingga sampai dengan responden yang keberapa data telah dalam keadaan tidak berkualitas lagi dalam arti sudah mencapai titik jenuh karena responden tersebut sudah tidak lagi memberi informasi baru lagi, artinya responden tersebut “ceritanya” sama saja dengan responden-responden sebelumnya (Hamidi, 2004: 76)
Dalam melakukan informan penelitian, peneliti menggunakan tekhnik
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005: 96). Dengan menggunakan tekhnik
purposive sampling maka yang menjadi informan utama dalam penelitian ini adalah pemiliki sekaligus chef pada Restoran Sop Saudara yaitu Ibu Andi Darmawati dan sebagai informan tambahan adalah beberapa konsumen yang mengunjungi restoran Sop Saudara.
3.4 Definisi Konsep
1. Menurut Chandler (Rangkuti, 2000: 3) Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tidak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.
2. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yng memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya, David (2006: 5)
3. Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan cara perluasan skala usaha, perluasan cakupan usaha, dan perluasan dengan kerjasama, Suryana (2004)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data yaitu:
1. Pengumpulan data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dan tidak melalui media perantara (Indriantoro, 2002: 147). Data primer berupa wawancara mendalam (indepth interview) secara langsung kepada pihak pemilik Restoran Sop Saudara. Pemilik dipilih karena dianggap mengetahui informasi mendalam mengenai kondisi internal dan eksternal restoran secara mendalam dan metode observasi yang dapat dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti sesuai dengan fokus penelitiannya.
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang tersusun dalam arsip (data documenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Indriantoro, 2002: 147). Perolehan data sekunder juga didapatkan dari media internet dan artikel surat kabar, jurnal dan majalah
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan Perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model perumusan strategi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah diidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Menurut Rangkuti (2009) proses penyusunan perencanaan trategi dalam analisis SWOT melalui tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Pengumpulan Data
matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan matriks External Factors Analysis Summary (EFAS).
a. Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS)
Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS).
Tahapannya adalah:
1. Tentukan dan susunlah faktor–faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang ebrsangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya
Tabel 3.1 Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) Faktor-Faktor
b. Matriks External Factors Analysis Summary (EFAS)
peluang dan ancaman dengan menggunakan matriks Exterrnal Factors Analysis Summary (EFAS).
Tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan dan susunlah faktor – faktor yang menjadi peluang serta ancaman perusahaan dalam kolom 1
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating 1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya, yaitu jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1 tetapi jika ancamannya sedikit ratingnya 4.
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang ebrsangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.
Tabel 3.2 Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS) Faktor – faktor
Sumber : Rangkuti (2009)
2. Tahapan Analisis
Tabel 3.3 Analisis SWOT (IFAS+EFAS) Sumber : Rangkuti (2009)
Hasil yang akan diperoleh adalah:
1. Bila S (A) + O (C) > W (B) + T (D) maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan ke luar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan
Secara lebih rinci, sub total dari masing-masing akan dimasukkan ke dalam Diagram SWOT untuk mengetahui posisi dan strategi apa yang akan diterapkan pada Restoran Sop Saudara. Adapun Diagram SWOT seperti terlihat pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram SWOT
Peluang
3. Strategi Turn-around 1. Strategi Agresi
Kelemahan Kekuatan
4. Strategi Defisit 2. Strategi Diversifikasi
Ancaman Sumber : Rangkuti 2009
bauk dari penjualan, asset, profit atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas.
Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar)
Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehinga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
3. Tahap Pengambilan Keputusan
Tabel 3.4 Matriks SWOT
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Restoran Sop Saudara merupakan sebuah usaha yang bergerak dalam bidang kuliner. Usaha ini didirikan oleh Andi Darmawati, selaku pemilik dan menjadi chef di Restoran Sop Saudara. Restoran ini terletak di Jalan Ringroad. Untuk lokasi Restoran ini sudah memiliki keunggulan yang sangat bagus apalagi untuk mengembangkan usaha restoran ini. Lokasi yang dimiliki oleh Restoran Sop Saudara sangat strategis karena terletak di Jalan Ringroad yang sekarang dapat dikatakan tempatnya untuk kuliner. Berawal dari hobinya yang suka sekali memasak khas makanan daerah tempat lahirnya, mengantar Andi Darmawati untuk mempelajari lebih dalam lagi dan mengolah skill memasaknya pada makanan khas Makassar tersebut di tanah kelahirannya yaitu Sulawesi Selatan. Berbekal kemampuan memasaknya dan juga resep masakan yang telah turun temurun, awalnya Andi Darmawati memasarkan produknya melalui teman – teman arisannya. Awal mulanya dia memasak makanan khas Makassar tersebut untuk hidangan arisannya, banyak yang mengatakan bahwa masakan Andi Darmawati sangat enak dan pas di lidah. Dari sini dia berfikir untuk membuka restoran berkhaskan masakan Makassar.
sebuah restoran kecil di rumah tokonya yang juga menjadi tempat tinggalnya. Beralokasi di jalan Ringroad No.16, restoran ini beroperasi setiap hari senin sampai dengan minggu. Jam operasional restoran di mulai dari pukul 10.00 Wib dan selesai pada pukul 22.00 Wib. Dengan membuka restoran ini diharapkan para konsumen dapat secara langsung mengunjungi dan membeli produk – produk yang ditawarkan oleh Restoran Sop Saudara.
Layaknya seperti restoran–restoran yang lainnya, sang pemilik mendesain restorannya agar para konsumen yang datang nyaman menikmati makanan yang disajikan. Tetapi sayang, kurangnya ciri khas Makassar yang ditonjolkan oleh sang pemilik restoran didalam Restoran Sop Saudara, jadi terkesan seperti restoran biasa bukan restoran khas Makassar.
Tabel 4.1. Daftar Menu Makanan dan Minuman Restoran Sop Saudara Menu Makanan dan Minuman
Daftar Makanan Harga
Sop Konro Rp. 25.000
Coto Makassar Rp. 20.000
Konro Bakar Rp. 30.000
Pallu Mara Bandeng Rp. 25.000
Pallu Kaloa Rp. 25.000
Pallu basa Rp. 25.000
Ikan Pepes Rp. 25.000
Ayam Goreng Makassar Rp. 12.000
Nasi Putih Rp. 4.000
Ketupat Rp. 2.000
Burasa Rp. 2.000
Barongko Rp. 2.000
Jalangkotek Rp. 2.000
Batagor Makassar Rp. 10.000
Daftar Minuman Harga
Es Pisang Ijo Rp. 10.000
Es Pallu Butung Rp. 10.000
Aneka Juice Rp. 10.000
Teh Manis Hangat Rp. 4.000
Teh Manis Dingin Rp. 5.000
Kopi Rp. 8.000
Lemon Tea Rp. 10.000
Soft Drink Rp. 5.000
Bandrek Susu Harapan Rp. 8.000
Sumber : Hasil Penelitian, 2014
Dapat dilihat pada daftar menu diatas dan juga berdasarkan informan (terlampir) harga yang dibuat sudah termasuk sesuai. Harga tersebut tidak terlalu mahal karena selain rasanya yang enak sesuai juga dengan fasilitas yang diberikan oleh Restoran Sop Saudara. Karena untuk mengembangkan suatu usaha harga, fasilitas dan pelayanan juga harus sesuai dengan yang diberikan.
4.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Restoran Sop Saudara
Dilihat dari struktur organisasi pada Restoran Sop Saudara, sebaiknya untuk meningkatkan usaha, perlu ditambah lagi jumlah karyawan agar dapat bekerja secara maksimal dan tidak ada kesulitan – kesulitan dalam menangani para konsumen.
Pembagian kinerja pada restoran Sop Saudara
1. Owner dan Chef Andi Darmawati :
a. Merupakan pemilik dan chef pada restoran Sop Saudara
b. Memiliki kinerja untuk menyiapkan bahan – bahan yang dibutuhkan untuk kelangsungan operasional toko.
c. Mengolah bahan – bahan untuk menghasilkan produk.
d. Melayani secara langsung pesanan khusus yang diinginkan konsumen
2. Cashier
a. Melayani pemberian produk yang dibeli oleh konsumen
CASHIER
WAITRESS I
WAITRESS II
b. Menyusun laporan keuangan hasil penjualan dan mempertanggungjawabkan langsung kepada owner
c. Menjaga kebersihan toko
d. Sekaligus merangkap menjadi waitress
3. Waitress
a. Melayani para konsumen yang mengunjungi restoran Sop Saudara
b. Memberikan informasi kepada konsumen mengenai rasa maupun bahan yang digunakan dalam produk yang ditawarkan
c. Menjaga kebersihan toko
4.2 Penyajian Data
Berikut adalah data yang diperoleh peneliti dari hasil observasi dan wawancara yang terdiri dari aspek pemasaran, aspek produksi/operasional, aspek keuangan, aspek persaingan dan aspek kebijakan pada Restoran Sop Saudara, yaitu:
1. Aspek Pemasaran
a. Lokasi strategis
b. Fasilitas
Restoran ini memiliki fasilitas yang umum yang dimiliki oleh restoran, yaitu 1 buah kamar mandi, ketersedian bangku dan meja yang cukup, 1 unit televisi, 2 buah kipas angin, dan semua fasilitas tersebut dalam kondisi baik. Akan tetapi ada beberapa fasilitas yang kurang memadai yang bisa membuat jadi kelemahan pada restoran Sop Saudara ini seperti misalnya, lahan parkir yang kurang luas. Apabila banyaknya pengunjung yang datang, maka tak jarang pengunjung tersebut parkir di bahu jalan.
c. Variasi menu
Restoran ini menyajikan 8 jenis menu makanan utama yang merupakan olahan daging sapi, ayam, dan juga ikan dan 3 jenis makanan tambahan. Adapun jenis makanan utama tersebut adalah Sop Konro, Coto Makassar, Konro Bakar, Pallu Mara, Pallu Basa, Pallu Kaloa, Ikan Pepes, dan Ayam Goreng Makassar. Adapun jenis makanan tambahan yaitu Barongko yang diolah dari pisang, Jalangkotek, dan Batagor Makassar. Sedangkan untuk menu minuman, restoran ini menyediakan Es Pisang Ijo, Es Pallu Butung, aneka jus, soft drink, teh manis hangat, teh manis dingin, kopi, lemontea, dan bandrek.
d. Harga yang ditawarkan sedikit tinggi
Harga merupakan salah satu faktor pertimbangan pembeli dalam melakukan keputusan pembelian. Tapi untuk di Restoran Sop Saudara yang sedikit mahal tidak mengurangi keinginan konsumen untuk datang lagi ke Restoran Sop Saudara. Salah seorang informna mengatakan harga yang ditawarkan cukup mahal tapi sebanding dengan kualitas yang dihasilkan. Dilihat dari bahan baku yang menggunakan daging sapi dan fluktuasi harga bahan baku juga yang menyebabkan harga ditawarkan sedikit tinggi.
Harga makanan yang ditawarkan di restoran ini dimulai dari harga Rp. 2.000 – Rp. 30.000. sedangkan untuk minuman dimulai dari harga Rp. 4.000 – Rp. 12.000 harga tersebut kompetitif dengan restoran yang untuk dimulai dari kelas menengah keatas.
e. Pengunjung mayoritas mengetahui restoran saat melewati jalan Ringroad
2. Aspek Produksi/Operasional
a. Makanan berkualitas
Restoran ini memiliki resep tersendiri, yakni resep yang diperoleh dari orangtua pemilik. Untuk menjaga rasa yang dihasilkan, pemilik memilih bahan baku yang berkualitas agar tidak mengecewakan pelanggan dan memiliki rasa yang sama setiap harinya. Menurut para pembeli, kualitas makanan yang dihasilkan oleh restoran ini sangat khas dan memiliki cita rasa yang baik ini merupakan kekuatan yang baik untuk restoran ini.
b. Bahan baku dan peralatan memadai
Pemilik restoran ini memenuhi segala kebutuhan bahan baku makanan dan minuman sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar. Pemilik berbelanja kebutuhan pasokan bahan baku setiap hari agar semua bahan baku untuk makanan dan minuman masih segar. Pemilik memasok 15-20 kilogram tulang iga sapi, 5 kilogram daging sapi, 10 ekor ayam, 5 ekor ikan, dan buah-buah segar untuk jus buah.
c. Pekerja memiliki keahlian di bidangnya
Koki utama pada restoran ini adalah sang pemilik restoran ini sendiri. Beliau sudah berpengalaman dalam hal masak – memasak. Pemilik sudah mulai terjun dalam usaha restoran pada tahun 2003-2004. Para pelayan yang dpekerjakan juga bekas dari pelayan-pelayan restoran. Namun, keahlian yang dimiliki pemilik dan pekerja hanyalah berdasarkan pengalaman tanpa mendalami pengetahuan tentang pengelolaan yang baik. Karena memperkerjakan orang yang ahli akan lebih meningkatkan usaha dan memperlancar kegiatan operasional
d. Pelayanan pelanggan yang baik
Pelayan yang ramah dan memuaskan bisa menjadi salah satu kekuatan Restoran Sop Saudara. Tak hanya ramah, pelayan di Restoran Sop Saudara juga cepat tanggap dalam menanggapi pesanan makan ditempat ataupun bungkus.
e. Kurangnya disiplin pekerja
3. Aspek Keuangan
a. Manajemen keuangan lemah
Restoran ini tidak memiliki laporan keuangan yang jelas. Hasil dari penjualan langsung diberikan kepada pemilik sehingga menurut pemilik tidak terjadi kecurangan dari pekerja dan pemilik berangggapan soal manajemen keuangan tidak begitu dibutuhkan dalam usaha ini. Pemilik tidak membagi keuntungan untuk kebutuhan usaha dan kebutuhan pemenuhan hidup keluarga secara tertulis. Bahkan untuk soal listrik dan air soal pembayarannya digabungkan dengan tempat tinggal. Keadaan ini merupakan kelemahan yang tinggi untuk suatu usaha.
b. Modal cukup
Pada restoran ini memiliki banyak soal keuntungan. Seperti misalnya soal tempat, restoran ini tidak perlu bayar uang sewa tempat karena tempat yang digunakan untuk restoran sekalian untuk tempat tinggal pemilik.
4. Aspek Persaingan
a. Tidak ada usaha sejenis di sekitar lokasi
b. Kekuatan tawar menawar pembeli dan pemasok rendah
Meski membeli dengan jumlah banyak, akan tetapi pembeli jarang melakukan negoisasi penurunan harga. Biasanya yang melakukan negoisasi harga adalah orang yang membooking tempat mereka meminta sedikit pemotongan harga. Untuk tawar menawar pemasok, restoran ini memenuhi kebutuhan bahan bakunya di Pasar Pringgan. Dalam memenuhi kebutuhannya, pengelola memiliki pemasok langganan.
c. Tinggi ancaman pesaing baru
Daerah di Jalan Ringroad semakin berkembang. Apalagi ditambah dibangunnya sebuah Mall Focal Point. Banyaknya para pengusaha yang terus membuat tempat – tempat makan baru ini akan menambah banyaknya pesaing dan dikuatirkan antusias masyarakat akan tempat baru akan mengancam berjalannya usaha. Tingginya ancaman pesaing baru salah satu termasuk ancaman yang tinggi untuk eksistensi suatu usaha.
5. Aspek Kebijakan
a. Harga bahan baku meningkat
Harga bahan baku yang naik ini juga merupakan suatu ancaman bagi Restoran Sop Saudara
b. Menetapkan Cash On Delivery
Pelanggan yang melakukan layanan pemesanan dapat membayar setelah makanan yang dipesan sampai. Tetapi, layanan ini masih berlangsung bagi pelanggan yang sudah dikenal baik dan pelanggan tetap restoran saja.
4.3 Analisis data
4.3.1 Analisis Lingkungan Perusahaan
Analisis lingkungan adalah suatu proses yang menggunakan perencanaan strategi untuk memantau, mengevaluasi dan penyebaran informasi dari keadaan eksternal maupun internal. Penentuan strategi perusahaan ditentukan oleh faktor utama yaitu faktor lingkungan-lingkungan, maka tujuan dari mempelajari lingkungan usaha adalah (1) menentukan faktor kunci apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, untuk menentukan strategi perusahaan yang akan dijalankan, dan (2) menentukan faktor lingkungan yang akan memberi peluang dan ancaman didalam mencapai tujuan perusahaan.
Identifikasi Faktor internal Restoran Sop Saudara
Sejumlah kekuatan dan kelemahan yang diperoleh dari hasil analisis adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2. Identifikasi Faktor Internal Restoran Sop Saudara
Kekuatan Kelemahan
1. Letak restoran yang strategis dan mudah dijangkau
1. Pemasaran dan promosi yang cenderung pasif (hanya menggunakan spanduk didepan restoran
2. Pelayanan kepada konsumen yang memuaskan
2. Kurangnya disiplin karyawan 3. Rasa dan kualitas produk
yang baik
3. Manajemen keuangan lemah 4. Fasilitas yang memadai
Sumber : Hasil Penelitian, 2014
Faktor–faktor tersebut kemudian dimasukkan kedalam matriks IFAS. Tahap-tahap dalam menyusun tabel IFAS dengan menggunakan faktor-faktor yang menjadi
strength serta weakness Restoran Sop Saudara Medan, selanjutnya memberikan bobot masing-masing faktor dari skala mulai skala 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting) dimana semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi skor total 1,00. Rating dari masing-masing faktor dimulai dari skala 1 (dibawah rata-rata) sampai 4 (sangat baik) berdasarkan kondisi perusahaan. Nilai rating strength dan
Tabel 4.3. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis System) Faktor-faktor Strategi
Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Strength (S)
Rasa dan kualitas produk yang baik
Sumber : Hasil Penelitian, 2014
Dari hasil analisis pada matriks IFAS, faktor strength mempunyai sub total 0,540 dimana faktor yang paling menonjol adalah letak restoran yang strategis dan mudah dijangkau sedangkan weakness mempunyai sub total 0,460 dengan faktor yang paling dominan adalah pemasaran dan promosi yang cenderung pasif.
Identifikasi Faktor Eksternal Restoran Sop Saudara
Tabel 4.4. Identifikasi Faktor Eksternal Restoran Sop Saudara
Peluang Ancaman
1. Rendahnya daya tawar
menawar pembeli dan penjual (pembeli tidak melakukan negoisasi penurunan harga dan penjual merupakan langganan tetap)
1. Tingginya ancaman pesaing baru (munculnya tempat makan baru disekitaran jalan Ringroad)
2. Menetapkan Cash On Delivery (kemudahan melakukan pemesanan antar dahulu lalu bayar ditempat)
2. Harga bahan baku yang tidak stabil
3. Tidak ada usaha sejenis di sekitar lokasi usaha (Rumah Makan Khas Makassar) Sumber : Hasil Penelitian, 2014
Faktor-faktor tersebut dimasukkan kedalam matriks EFAS. Tahap-tahap dalam menyusun tabel EFAS dengan menentukan faktor-faktor yang menjadi opportunity
Tabel 4.5. Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) Faktor-faktor Strategi
Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Opportunities (O)
Tidak ada usaha sejenis disekitar lokasi usaha
Harga bahan baku yang tidak stabil
0,2 2 0,4
Sub Total 0,3 0,7
TOTAL 1,0 2,8
Sumber : Hasil Penelitian, 2014
Dari hasil analisis pada matriks EFAS, faktor Opportunities mempunyai sub total 0,7 dimana faktor yang paling menonjol adalah tidak adanya usaha sejenis disekitar lokasi usaha sedangkan threats mempunyai sub total 0,3 dengan faktor yang paling dominan adalah harga bahan baku yang tidak stabil.
Dari hasil pembobotan IFAS dan EFAS maka diperoleh hasil seperti yang terlihat pada tabel
Tabel 4.6. Matriks IFAS+EFAS
Sub Total Strength = 0,54 Sub Total Weakness = 0,46 Sub Total Opportunity = 0,7 Sub Total Threat = 0,3 Total S+O = 1,24 Total W+T = 0,76 Sumber : Hasil Penelitian, 2014
Diketahui bahwa:
Maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan ke luar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan. Dari hasil identifikasi faktor-faktor internal maupun eksternal di atas maka strategi yang harus diambil oleh pihak Restoran Sop Saudara dapat digambarkan dalam diagram SWOT seperti terlihat pada gambar
Gambar 4.2. Diagram SWOT
Opportunity (0,7)
3. Strategi Turn-around 1. Strategi Agresif
Weakness (0,46) Strength (0,54)
4. Strategi Defensit 2. Strategi Diversifikasi
Threat (0,3) Sumber : Hasil Penelitian, 2014
Dari hasil penggabungan IFAS dan EFAS menunjukkan faktor strategis kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) mendukung tercapainya jalan ke luar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan. Sehingga strategi yang sesuai adalah strategi SO.
Adapun Matriks SWOT Restoran Sop Saudara dapat dilihat pada tabel Tabel 4.7. Matriks SWOT Restoran Sop Saudara
Sumber : Hasil Penelitian, 2014
Untuk lebih jelasnya strategi pengembangan usaha yang harus dilakukan Restoran Sop Saudara adalah sebagai berikut:
a. Menambah fasilitas WIFI
dengan menambahkan fasilitas WIFI di Restoran Sop Saudara maka akan
IFAS
EFAS
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
OPPORTUNITIES (O) - Menambah fasilitas WIFI
menjadi salah satu faktor untuk semakin meningkatkan konsumen yang datang
ke Restoran Sop Saudara. Apalagi dilihat dari kebutuhan masyarakat akan
internet yang semakin meningkat.
b. Meningkatkan kenyamanan para konsumen
Kebersihan adalah sesuatu yang harus diperhatikan dan dijaga oleh pihak restoran untuk meningkatkan kenyamanan para konsumen. Kebersihan ruangan serta fasilitas harus selalu diperhatikan.
c. Meningkatkan Promosi
Menyebarkan brosur, menyebarluaskan info tentang restoran melalui social media, melakukan kerjasama dapat dilakukan untuk meningkatkan promosi Restoran Sop Saudara.
d. Menciptakan menu baru dengan tidak meninggalkan citarasa khas daerah Masyarakat yang cenderung memiliki sifat bosan dan selalu ingin mencoba hal yang baru dapat kita manfaatkan dengan cara menciptakan menu baru.Misalnya menambah varian rasa di Es Pisang Ijo dengan rasa durian, strawberry atau yang lainnya.
e. Memberikan penawaran harga dengan diskon
Memberikan diskon merupakan salah satu bentuk menarik konsumen. Potongan harga seperti setiap belanja minimal Rp. 200.000 akan mendapatkan diskon 10%.