ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
USAHA JASA BERSAMA FURNITURE
JALAN SETIA BUDI MEDAN
SKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (SI)
Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Disusun oleh :
NATASYA MEYLANI SILITONGA
100907048
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :
Nama : NATASYA MEYLANI SILITONGA
NIM : 100907048
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
Judul : Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Jasa Bersama Furniture
Medan, April 2014
Dosen Pembimbing Ketua Program Studi
Drs. Posma Lumbanraja, Msi Prof. Dr. Marlon Sihombing,MA NIP : NIP : 195908161986111001
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
ABSTRAK
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA JASA BERSAMA FURNITURE
JALAN SETIA BUDI MEDAN
Natasya Meylani Silitonga
100907048
Drs Posma Lumbanraja, Msi
Skripsi ini berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jasa Bersama Furniture”. Latar belakang dari penelitian ini adalah semakin berkembangnya usaha furniture saat ini yang didorong oleh faktor kebutuhan serta faktor konsumsi dari masyarakat. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya perumahan yang dibangun, sehingga merupakan peluang yang sangat besar bagi usaha furniture. Dengan semakin banyaknya pesaing, maka untuk dapat menarik banyak konsumen, suatu usaha furniture perlu menerapkan strategi pemasaran sehingga usaha furniture dapat bertahan dan berkembang dan dapat mencapai visi serta misi usahanya.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dimiliki Usaha Jasa Bersama Furniture dalam menentukan strategi apa yang dapat diusulkan untuk diterapkan dalam meningkatkan penjualan di usaha Jasa Bersama sebagai bahan masukan untuk memajukan usaha ini.
Bentuk penelitian yang digunakan dalam skripsi ini yaitu dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan serta wawancara dengan informan utama dan informan kunci. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari buku serta skripsi yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT dengan mengidentifikasi faktor internal serta eksternal usaha, setelah itu faktor-faktor tersebut disusun dengan menggunakan matriks SWOT. Hasil dari matriks dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi yaitu SO, WO, ST dan WT.
adalah Growth Oriented Strategy dimana usaha ini dapat meningkatkan penjualan produknya dengan meningkatkan promosi, yang selama ini Usaha Jasa Bersama masih kurang dalam memasarkan usahanya kepada masyarakat.
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE STRATEGIC MARKETING USAHA JASA BERSAMA FURNITURE
JALAN SETIA BUDI MEDAN
Natasya Meylani Silitonga
100907048
Drs. Posma Lumbanraja. Msi
A thesis is called “Analysis of the strategy marketing Usaha Jasa Bersama Furniture.” Thebackground of this research is the development of business furniture currently, fueled by rising consumption needs as well as the from the community. And this is heightened by the increasing number of housing are constructed, so that is an opportunity that is very large in proportion to the business of furniture.With the increasing number of competitors, then many consumers, to be able to draw an undertaking of furniture need to apply marketing strategies that effort of furniture can survive and flourish and can reach vision and its mission.
In research aims to know and analyzing strenghts, weakness opportunities and threats owned business services together furniture in determining what strategy that can be proposed to apply in boost sales in business services together as material input to advance of this business
Form of research used in this thesis with a descriptive research methods with qualitative approaches. The Data used are the primary data and secondary data. Primary Data obtained through observation and interviews with key informants and key informants. While secondary data obtained through the study of literature by studying books and theses related to this research. Data analysis technique used is the SWOT analysis by identifying internal and external factors of business, after which those factors compiled using the SWOT matrix. The result of the matrix can produce four sets of possible alternative strategy that is SO, WO, ST and WT.
Based on the results of research using the SWOT matrix and SWOT diagrams, Shared Services Business can be kept this quadrant SO, where this effort has been able to take advantage of all the power to take advantage of opportunities as big as possible. Strategies that support the quadrants SO is Growth Oriented Strategy where this effort could increase sales of their products by increasing the promotion, which during the Joint Service Effort is still lacking in marketing efforts to the society
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
segala cintakasih, pertolongan, serta berkatNya sehingga penulis dapat
meyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
guna menyelesaikan program studi Ilmu Administrasi Bisnis di Universitas
Sumatera Utara Medanuntuk memperoleh gelar Administrasi Bisnis. Adapun
judul dari skripsi ini adalah: “Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Jasa
Bersama Furniture Jalan Setia Budi Medan”
Selama penulisan skripsi ini penulis mendapat dukungan serta motivasi
dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih pada :
1. Prof. Dr. Badaruddin, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosil dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Marlon Sihombing, M.A selaku ketua Program Studi Imu
Administrasi Bisnis USU dan kepada Bapak Arifin Nasution,S.Sos,M.SP,
selaku Sekretaris Program Studi Imu Admisnistrasi Bisnis
3. Dosen Pembimbing penulis Drs.Posma Lumbanraja,M.Si, yang bersedia
membimbing penulis, memberikan waktu, tenaga, serta pikiran serta
skripsi ini terselesaikan. Terimakasih atas pengetahuan serta ilmu yang
diberikan kepada penulis
4. Seluruh dosen-dosen dan staff pengajar di Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis USU.
5. Ibu Nurati Zebua sebagai pemilik Usaha Jasa Bersama Furniture serta
pegawai usaha yang telah memberikan informasi penulis selama penelitian
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
6. Kepada kedua orangtua penulis ayahanda Ir.S.Silitonga,MS dan
R.Siallagan. Terimakasih atas dukungan moril serta materil yang diberikan
dan terimakasih atas doa dan kesabaran yang diberikan kepada penulis.
7. Kepada adik-adik penulis : Joel Alexander Silitonga dan David Pardomuan
Silitonga yang mendukung serta menghambat selesainya skripsi ini.
8. Kepada saudara penulis yang selalu memotivasi dan mendoakan agar
terselesaikannya skripsi ini : Opung, Tante, Om, Tulang, Inggrid Silitonga,
Tika Tampubolon dan Zeiro Tampubolon
9. Kepada teman-teman seperjuangan, senasib dan seotak di Administrasi
Bisnis : Christian Simanjuntak (Bob), Tedy Salomo (Janda), Diky Marbun,
Hendarto Napitu terimakasih atas lecean, semangat, serta bantuan yang
diberikan selama hampir 4 tahun, terutama kepada sahabat yang selalu ada
membantu dan menyemangati penulis Helen Harefa (eyen), Mentari
Silalahi (tarbot), Agustina Pasaribu dan Naomi Siallagan semoga kita
10. Kepada Ihwan, yang menjadi teman sharing dan memberikan motivasi
serta yang katanya mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada sahabat-sahabat yang selalu mendukung Veby, Anggie, Sally,
Koko, Inin, Gege. Terimakasih atas motivasinya kepada penulis.
12. Kepada teman-teman Administrasi Bisnis 2010 khususnya kelas B,
terimakasih atas kebersamaan yang hampir 4 tahun dan semoga kelak kita
menjadi orang yang berhasil.
13. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat ditulis satu persatu
Penulis dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa skripsi ini belum
sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan, serta wawasan
yang penulis dapatkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk
saran yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.
Medan, Juni 2014
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori ... 9
2.3 Pengertian Lingkungan Usaha ... 15
2.3.1 Lingkungan Eksternal Usaha ... 15
2.3.2 Lingkungan Internal Usaha ... 17
2.3.3 Keunggulan Bersaing ... 18
2.4 Defenisi Strategi ... 20
2.4.1 Tipe-Tipe Strategi ... 20
2.5 Strenght,Weakness,Oppurtunity,Threats ... 21
2.5.1 Sistematika Penulisan ... 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 25
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25
3.3 Defenisi Konsep ... 25
3.4 Pengumpulan Data ... 26
3.5 Analisis Data ... 28
3.5.1 Analisis Deskriptif ... 28
3.5.2 Analisis SWOT ... 29
3.5.3 IFAS dan EFAS ... 29
BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Perusahaan ... 35
4.1.1 Gambaran Umum Usaha ... 35
4.1.2 Visi dan Misi Usaha ... 37
4.1.3 Struktur Organisasi Usaha ... 37
4.1.4 Pengumpulan Data ... 41
4.2 Analisis dan Pembahasan ... 50
4.2.1 Pemasaran yang Diterapkan ... 50
4.2.2 Analisis SWOT ... 53
4.2.3 IFAS ... 59
4.2.4 EFAS ... 63
4.3 Analisis Diagram SWOT ... 65
4.4 Matriks SWOT ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 73
5.2 Saran ... 74
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Matriks SWOT ... 21
Tabel 3.2 Internal Factor AnalysisSummary (IFAS) ... 28
Tabel 3.3 Eksternal Factor AnalysisSummary (EFAS) ... 29
Tabel 3.4 Matriks SWOT ... 34
Tabel 4.1 Data Penjulan Usaha Jasa Bersama Furniture ... 33
Tabel 4.2 Harga Produk Usaha Jasa Bersama Furniture ... 36
Tabel 4.3 IFAS ... 55
Tabel 4.4 EFAS ... 58
Tabel 4.5 Analisis SWOT Usaha Jasa Bersama Furniture ... 61
Gambar 4.1 Diagram Struktur Organisasi ... 35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Struktur Organisasi ... 35
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE STRATEGIC MARKETING USAHA JASA BERSAMA FURNITURE
JALAN SETIA BUDI MEDAN
Natasya Meylani Silitonga
100907048
Drs. Posma Lumbanraja. Msi
A thesis is called “Analysis of the strategy marketing Usaha Jasa Bersama Furniture.” Thebackground of this research is the development of business furniture currently, fueled by rising consumption needs as well as the from the community. And this is heightened by the increasing number of housing are constructed, so that is an opportunity that is very large in proportion to the business of furniture.With the increasing number of competitors, then many consumers, to be able to draw an undertaking of furniture need to apply marketing strategies that effort of furniture can survive and flourish and can reach vision and its mission.
In research aims to know and analyzing strenghts, weakness opportunities and threats owned business services together furniture in determining what strategy that can be proposed to apply in boost sales in business services together as material input to advance of this business
Form of research used in this thesis with a descriptive research methods with qualitative approaches. The Data used are the primary data and secondary data. Primary Data obtained through observation and interviews with key informants and key informants. While secondary data obtained through the study of literature by studying books and theses related to this research. Data analysis technique used is the SWOT analysis by identifying internal and external factors of business, after which those factors compiled using the SWOT matrix. The result of the matrix can produce four sets of possible alternative strategy that is SO, WO, ST and WT.
Based on the results of research using the SWOT matrix and SWOT diagrams, Shared Services Business can be kept this quadrant SO, where this effort has been able to take advantage of all the power to take advantage of opportunities as big as possible. Strategies that support the quadrants SO is Growth Oriented Strategy where this effort could increase sales of their products by increasing the promotion, which during the Joint Service Effort is still lacking in marketing efforts to the society
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini, seorang pebisnis dapat melakukan transaksi
bisnis tanpa harus dibatasi oleh wilayah. Hal ini memicu terjadinya persaingan
yang ketat. Untuk dapat bertahan, pebisnis dituntut mampu menciptakan ide-ide
yang kreatif serta inovatif sehingga perusahaan dapat bertahan dan berkembang
memajukan usahanya.
Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan seiringnya perubahan yang
cepat dalam pemasaran. Segala sesuatunya dapat berubah, termasuk perilaku
pasar. Oleh karena itu pihak manajemen harus mengantisipasi perubahan tersebut.
Kegagalan dalam mengantisipasi perubahan oleh manajemen perusahaan akan
menimbulkan banyak kerugian dan masalah, dan tidak mustahil akan membawa
dampak yang fatal yang mengakibatkan kalahnya dalam persaingan sehingga
produk yang ditawarkan tidak dapat diterima pasar. Dalam pemasaran seorang
pengambil keputusan perlu menyusun perencanaan yang tepat dalam memasarkan
produknya. Hal ini dilakukan dengan menyusun suatu program berupa strategi
usaha.
Strategi usaha merupakan pedoman dalam penentuan langkah yang harus
diterapkan dalam pengembangan usaha yang akan mempengaruhi roda usaha
lama dalam menjalankan bisnis karena tidak tepatnya strategi yang diterapkan.
Oleh karena itu, pelaku bisnis dituntut untuk menjalankan usahanya menggunakan
strategi yang tepat untuk keberlangsungan usaha dari tahun ke tahun.
Untuk mendukung pengambilan keputusan dalam strategi pemasaran, perlu
dilakukan analisis faktor internal serta faktor eksternal perusahaan. Dengan
begitu, suatu perusahaan mengetahui berbagai masalah internal, apa yang menjadi
kekuatan serta kelemahannya dan masalah ekternal yaitu adanya peluang serta
ancaman yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Usaha furniture merupakan suatu usaha yang berkembang sekarang ini. Hal
ini dipengaruhi dengan pertumbuhan ekonomi, faktor kebutuhan (utillitas) dan
faktor konsumsi dari masyarakat. Furniture merupakan prasarana pendukung
dalam menambah nilai estetika dari suatu ruangan, terlebih untuk meningkatkan
prestise tersendiri bagi pemiliknya. Beragam macam style dan mode tersendiri,
suatu produk furniture ditawarkan yang dapat dipilih oleh konsumen. Karena
setiap individu dan kelompok memiliki perbedaan selera dalam memilih suatu hal.
Ditambah lagi yaitu dengan semakin banyaknya perumahan yang dibangun serta
kebutuhan dari kegiatan perkantoran yang merupakan peluang yang besar bagi
usaha furniture.
Jasa Bersama Furniture adalah salah satu toko furniture yang berada di kota
Medan. Berlokasi di Jalan Setia Budi No 347, toko ini telah beroperasi sejak
tahun 2004. Dari sisi geografisnya, usaha ini memiliki lokasi yang strategis karena
pemukiman penduduk serta wilayah perkantoranan. Toko ini menjual berbagai
produk seperti berbagai jenis lemari, meja, springbed, sofa, kitchen set dan
sebagainya. Dalam pemasarannya, usaha ini menjual secara langsung (cash/tunai),
selain itu juga menyediakan layanan kredit bagi pelanggannya paling lama
setahun dalam tiga kali pembayaran.
Saat ini Jasa Bersama Furniture mengalami penurunan dalam penjualan
produknya. Hal ini terjadi karena banyaknya bermunculan usaha meubel serta
furniture yang tidak jauh dengan lokasi usaha toko ini dan menawarkan produk
yang sama, sarana dan prasarana yang lebih mendukung, dan persaingan harga
antar toko.
Sehingga dengan itu permasalahan ini menarik untuk dianalisa secara
mendalam agar usaha ini mampu meningkatkan penjualannya serta dapat
menguasai pasar. Jasa Bersama Furniture ini membutuhkan strategi pemasaran
untuk menghadapi pesaing-pesaingnya yang bermunculan pada sekarang ini.
Untuk bisa bertahan dan tetap diminati usaha ini perlu menganalisis strategi apa
yang akan diterapkannya dan menganalisis strategi yang telah diterapkan oleh
pesaingnya. Adapun dapat dilakukan dengan SWOT, yaitu menganalisis
lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) serta analisis lingkungan eksternal
(ancaman dan peluang) Dengan menggunakan analisis SWOT dapat diketahui
Berdasarkan hasil penelusuran yang telah dilakukan, ada beberapa peneliti
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang diteliti oleh penulis
diantaranya adalah :
1. Satria Mirsya Affandy Nasution (2011) dengan judul “Analisis
Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Daya Saing Melalui
Analisis SWOT PT AXA Financial Cabang Medan Sudirman”
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT AXA Financial Cabang
Medan Sudirman belum memanfaatkan peluang-peluang yang ada
secara maksimal . Tidak hanya menggunakan strategi promosi dan
personal prospect saja, tetapi juga melalui strategi lain seperti lebih
inovatif dalam menciptakan produk agar dapat memuaskan nasabah
dan juga menambah kerja sama dengan pihak perbankan dengan
beberapa bank terkemuka lain ke depan agar dapat memperoleh rasa
kepercayaan (Trust) yang lebih pada nasabah.Kelemahan-kelemahan
nilai tertinggi adalah Agent yang tidak fokus dan kurang maksimal
dalam bekerja sehingga kurang mengetahui Product Knowledge.
2. Syamsuri (2010) dengan judul “ Analisis Penerapan Strategi
Pemasaran Pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang
Malang”
Hasil penelitian menyatakan bahwa berdasarkan SWOT analisis
lingkungan eksternal posisi Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo
lingkungan sekitarnya. Disamping itu, analisis lingkungan internal
menunjukkan bahwa Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang
Malang sudah dapat memanfaatkan kekuatan dan sudah mampu
mengatasi kelemahan internal.Kendala yang dihadapi rumah makan
ini seperti kurang memadainya tempat parkir, tempat yang sederhana
sehingga kurang memadai untuk pelayanan, dan pengaturan
sarana/prasarana penjualan sehingga menjadi ancaman bagi rumah
makan ini.
3. Reni Maulida Rahmat (2012) dengan judul “ Analisis Strategi
Pemasaran Pada PT Koko Jaya Prima Makassar ”
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis
lingkungan internal perusahaan bahwa PT Koko Jaya Prima memiliki
bebrapa kekuatan dan kelemahan terkait dengan keberlangsungan
usahanya. Hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan menjelaskan
bahwa PT Koko Jaya Prima memiliki beberapa peluang dan
ancaman.Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa PT Koko Prima
Jaya memiliki 6 kekuatan, 5 kelemahan, 4 peluang dan 3 ancaman
bagi usahanya. PT Koko Jaya Prima dapat mengembangkan dealer
dan bengkelnya dengan cara mengembangkan kemampuan tenaga
4. Melinda Agustien (2013) dengan judul “ Analisis Strategi Pemasaran
Pada Perusahaan Melalui Analisis SWOT Pada Distro Tauko Medan
Jl Sei Batang Serangan”
Hasil penelitian ini menunjukkan strategi yang dilakukan berdasarkan
marketing mix dimana lebih difokuskan pada faktor produk dan
promosi. Strategi produk dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan
menambah segmen produk sehingga pasar sasaran menjadi luas.
Ancaman datang dari pesaing yang banyak meniru konsep Tauko
Medan dan memanfaatkan kelemahan Tauko Medan untuk
mengembangkan usaha dan menarik konsumen.
5. Putri Ardhanareshwari (2010) dengan judul “ Analisis Strategi
Pemasaran Usaha Jasa Pembuatan dan Perbaikan Furniture
UD.Suryani Furniture”
Hasil penelitian ini menunjukkan strategi pemasaran yang dilakukan
usaha ini telah berjalan dengan baik.Usaha ini mampu memanfaatkan
peluang yang ada dan memiliki kekuatan yang tidak dimiliki pesaing,
Namun yang menjadi kendala adalah kelemahan internal perusahaan
dimana sarana dan prasarana masih terbatas, sistem keuangan yang
masih sangat sederhana, dan kurangnya pendidikan SDM yang
Maka berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Pada
Usaha Jasa Bersama Furniture”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, dietapkan yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana strategi pemasaran yang
tepat diaplikasikan dalam Usaha Jasa Bersama Furniture?”
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini.Adapun yang
menjadi batasan masalah yang diteliti adalah :
1. Penelitian ini membahas tentang pemasaran yang selama ini telah
dilakukan Jasa Bersama dalam peningkatan penjualan produknya
2. Penelitian ini membahas perencanaan strategi yang dapat diterapkan
usaha Jasa Bersama
3. Dalam melakukan penelitian ini, analisis yang dilakukan melalui
SWOT yaitu dengan menganalisis kekuatan (strenght), kelemahan
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dilakuakan untuk mengetahui hal-hal yang ingin dicapai
penulis. Adapun tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menganalisis aspek eksternal serta internal usaha Jasa Bersama untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang
dihadapi oleh usaha Jasa Bersama Furniture
2. Untuk mengetahui strategi yang dapat diusulkan untuk diterapkan
dalam meningkatkan penjualan di usaha Jasa Bersama sebagai bahan
masukam untuk memajukan usaha ini.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Secara Akademis,penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi
kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Bisnis.
2. Secara Praktis,penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
serta pertimbangan mengenai penerapan strategi yang sesuai
digunakan di usaha Jasa Bersama sehingga dapat mengetahui hal-hal
yang dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan konsumen.
3. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas
pengetahuan peneliti lain yang tertarik dalam bidang Ilmu
Administrasi Bisnis khususnya penelitian tentang penerapan analisis
BAB II
KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori
Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu
kerangka teori.Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menunjukkan
dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti.
2.2 Strategi Pemasaran 2.2.1 Defenisi Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh
berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,menawarkan, dan
menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas (Rangkuti, 2009:48)
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2005:9) pemasaran adalah
proses sosial dan manajerial dimana organisasi memperoleh yang dibutuhkan dan
diinginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.
Perumusan analisis pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh
terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal
perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat dapat berubah dengan
cepat sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari
perubahaan faktor eksternal juga mengakibatkan perubahan faktor internal
perusahaaan tersebut.
2.2.2 Unsur-unsur utama pemasaran
Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur
utama, yaitu :
a. Unsur Strategi Persaingan, dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan
membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
Maing-masing segmen konsumen memiliki karakteristik, kebutuhan
konsumen, dan bauran pemasaran sendiri.
2. Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki.
3. Positioning
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini
adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan
bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.
b. Unsur Taktik Pemasaran
Terdapat dua unsur taktik pemasaran,yaitu :
1) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi
membangun strategi pemasaran inilah yang akan membedakan
diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan perusahaan
yang lain
2) Bauran pemasaran yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
mengenai produk, harga, promosi dan tempat.
c. Unsur Nilai pemasaran
Dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai
yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.
2. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian
jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan pada konsumen
ini perlu terus-menerus diitingkatkan.
3. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk
mrmbuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab
dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
2.2.3 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah penuntun agar aktivitas pemasaran konsisten
bukan hanya terhadap strategi utama yang telah ditentukan,melainkan juga
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2010:20) startegi pemasaran
adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk
mencapai sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran didasarkan analisis manajer
perusahaan akan lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal.
Ada terdapat 3 elemen pokok menurut Fandy Tjiptono (2006:40) dalam
strategi pemasaran, yaitu :
a. Konsumen
Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berakhir
dengan kepuasan loyalitas pelanggan. Pemasar wajib memahami siapa saja
pelanggannya, preferensi, karakteristik, kebutuhan, gaya hidup serta faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka.
b. Pesaing
Memenuhi kepuasan konsumen belum cukup apabila ada pesaing yang
sanggup memuaskan pelanggan dengan lebih baik,maka pelanggan akan beralih
kepesaing. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memperhatikan faktor
persaingan pula. Faktor tersebut meliputi siapa saja pesaing perusahaan, strategi,
kelemahan, kompetensi diri, serta relasi mereka.
c. Perusahaan
Tujuan perusahaan dicapai melalui upaya memuaskan pelanggan. Caranya
tidak semata-mata dengan menekankan pada aspek transaksi, namun justru lebih
fokus pada spek relasi. Untuk itu dibutuhkan strategi, kinerja, kompetensi diri
2.2.4 Jenis-Jenis Strategi Pemasaran
Terdapat 3 jenis pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan
(Assauri,2008:25) yaitu :
a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar
(Undifferiented marketing)
Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu
keseluruhan,sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen
secara umum. Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal,
sehingga menurunkan biaya. Salah satu keuntungan strategi ini adalah
kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga lebih ekonomis.
Sebaliknya, kelamahannya adalah apabila banyak perusahaan lain menjalankan
strategi yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk menguasai
pasar tersebut (hyper competition), dan mengabaikan segmen pasar yang kecil
lainnya. Akibatnya, strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya
usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan tajamnya persaingan.
b. Strategi yang membeda-bedakan pasar (Differentied marketing)
Strategi ini perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok
konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau
produsen menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap
segmen pasar. Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk
mempertebal kepercayaan konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan
strategi ini adalah terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan
biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi dan
biaya investasi.
c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentred Marketing)
Dengan strategi ini, perusahaan mengkhusukan pemasaran produknya
dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya
perusahaan. Keuntungan penggunaan strategi ini, perusahaan diharapkan akan
memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat dalam segmen pasar tertentu yang
dipilih. Kelemahan strategi pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi
risiko yang besar apabila hanya tergantung pada satua atau beberapa segmen pasar
saja.
2.2.5 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran bersandar kepada 4 pilar yaitu : pasar sasaran,
kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas. Konsep pemasaran
lebih kepada memenuhi kebutuhan pelanggan, dan menggabungkan semua
kegiatan yang mempengaruhi pelanggan untuk menghasilkan laba demi pemuasan
pelanggan.Konsep pemasaran berdasarkan pada kebutuhan (needs), keinginan
2.3 Pengertian Lingkungan Usaha
Suatu perusahaan harus mampu menganalisa lingkungan eksternal maupun
lingkungan internal perusahaan. Dengan mempelajari proses analisis lingkungan
perusahaan,maka perusahaan dapat beradaptasi dengan lingkungan yang selalu
dinamis sehingga tetap dapat bertahan walaupun memiliki banyak pesaing.
Berikut ini adalah faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi strategi
pemasaran (Kotler,2005:178)
2.3.1 Lingkungan Eksternal Usaha
Lingkungan eksternal merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
mengetahui peluang serta ancaman melalui proses yang dilakukan oleh
perencanaan strategis. Kekuatan eksternal dibagi menjadi dua yaitu : lingkungan
makro dan lingkungan industri. Menurut Hari Purnomo,1999:30) lingkungan
eksternal dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar yaitu lingkungan yang
sifatnya umum dan lingkungan industri.
1. Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan
eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki
ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut diluar dan terlepas dari
operasi perusahaan. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor
ekonomi/demografi, sosial, politik, teknologi, konsumen, supplier.
Lingkungan faktor demografi meliputi pembelajaran tentang
populasi manusia, ras, gender, umur,dan statistik lainnya. Perusahaan
harus dapat memperhatikan tentang hal-hal yang menyangkut faktor
demografi diantaranya adalah ukuran populasi, distribusi geografi
(lokasi/jalur distribusi sampai agen), pencampuran etnis serta distribusi
pendapatan.
b. Faktor sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan,
nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari pelanggan dimana
perusahaan beroperasi. Jika faktor sosial berubah maka permintaan untuk berbagai
produk dan aktivitas akan mengalami perubahan.
c. Faktor politik
Lingkungan politik terdiri dari hukum, peraturan yang berlaku, agen
pemerintah, kebijakan, dan pemerintah. Faktor politik merupakan parameter yang
dapat membatasi operasi perusahaan.Untuk itu, suatu perusahaan harus mampu
meramalkan perubahan politik yang akan berdampak pada bisnis
d. Faktor teknologi
Kemajuan teknologi dapat menciptakann pasar baru, perkembangan
produk, serta dapat merubah relative competitive cost. Perubahan teknologi dapat
mengurangi atau menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan
e. Konsumen
Dengan mengetahui profil konsumen dan calon pelanggan dapat
digunakan untuk merencanakan operasi strategi, dan mengantisipasi adanya
perubahan pasar.
f. Supplier
Supplier memberikan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan
untuk menghasilkan barang dan jasa. Harus terjalin kerjasama yang baik antara
supplier dengan perusahaan dan perusahaan harus mampu melihat supply yang
tersedia dan biaya.
2. Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan di
mana perusahaan berada. Faktor- faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan,
seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan
termasuk kondisi persaingan industri tersebut meliputi pendatang baru, produk
pengganti, pembeli, pemasok dan pesaing.
2.3.2 Lingkungan Internal Usaha
Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada didalam
organisasi tersebut dan memiliki implikasi secara langsung pada perusahaan.
a. Sumber daya
Sumber daya sering diartikan sebagai input yang dibutuhkan oleh
perusahaan dapat dikelompokkan menjadi sumber daya yang nilainya terlihat
(tangible), sumber daya yang tidak terlihat (intangible) dan sumber daya manusia.
b. Kapabilitas
Kapabilitas menganalisis menganalisis secara rinci dan bagaimana suatu
perusahaan menjalankan aktivitasnya, bagaimana setiap aktivitas dalam
perusahaan dapat berinteraksi dan apa kepentingan dari aktivitas tersebut.
c. Kompetensi Inti
Merupakan sekumpulan keterampilan dan teknologi yang memungkinkan
suatu perusahaan menyediakan manfaat tertentu bagi pelanggannya.Seperti
menyediakan barang yang langka dan tidak dapat ditiru pesaing.
2.3.3 Keunggulan Bersaing
Porter menyatakan 3 strategi yang dapat diterapkan suatu perusahaan
untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu Strategi Diferensiasi, Strategi
Kepemimpinan Biaya Menyeluruh dan Strategi Fokus (Umar, 2005 : 34)
a. Strategi Diferensiasi.
Dalam strategi ini perusahaan harus mampu menciptakan sesuatu hal yang
baru yang tidak dimiliki oleh pesaing yang lain sehingga diharapkan calon
konsumen mau membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan tersebut.
Perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan strategi diferensiasi akan
diharuskan untuk selalu mencari hal yang baru yang membedakannya dengan
pesaing yang lain yang mungkin akan mengikuti atribut yang dimillikinya.
b. Strategi Kepimpinan Biaya Menyeluruh.
Srategi ini lebih menekankan bahwa suatu usaha harus mampu
menghasilkan serta mengirim produk ke pasar dengan biaya yang lebih rendah
dari pesaing yang lain. Suatu usaha harus lebih memperhitungkan harga jual
produk yang murah,sehingga biaya produksi, promosi dan biaya lainnya dapat
ditekan walaupun produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk dari
usaha yang lain.Untuk mencapai posisi biaya rendah (low cost posisition) maka
perusahaan harus memiliki keunggulan diatas keunggulan pesaing,seperti pangsa
pasar yang tinggi,mudah mendapatkan bahan baku,teknologi yang lebih baik, dan
senbagainya ( Parentahen,92 : 2000)
c. Strategi Fokus.
Strategi ini berbeda dengan strategi yang lainnya.Perusahaan memilih
strategi ini dikarenakan adanya kemampuan yang lebih besar untuk melayani
segmen pasar tertentu yang lebih sempit dibandingkan degan segmen pasar yang
lain. Dengan menjual produk di segmen pasar tertentu suatu usaha dapat
memusatkan perhatian secara lebih khusus disertai dengan alokasi sumberdaya
yang tepat. Sebelum merumuskan perumusan strategis, maka data diklasifikasikan
2.4 Defenisi Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut Porter, Strategi
adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing
(Rangkuti,2009:4) Senada dengan itu,Steiner and Miner juga berpendapat bahwa
strategi merupakan respon yang terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang
dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan (Rangkuti,2009:4)
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain
yang berkaitan, sangat nmenentukann suksesnya strategi yang disusun.
Konsep-konsep tersebut adalah :
a. Distinctive Competence yaitu tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan agar dapat melakukan kegiatan yang lebih baik
dibandingkan dengan pesaingnya.
b. Competitive Advantage yaitu kegiatan spesifik yang dikembangkan
oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan pesaingnya.
2.4.1 Tipe – tipe Strategi
Pada prinsipnya strategi dapat dikeompokkan berdasarkan tiga tipe strategi
yaitu (Rangkuti,2009:6)
a. Strategi Manajeman
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh
strategi pengembangan produk,strategi penetapan harga,strategi akuisisi,strategi
pengembangan pasar,strategi keuangan,dan sebagainya
b. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.Misalnya
apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau
berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan
kembali, dan sebaginya.
c. Strategi Bisnis
Strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya
strategi pemasaran, strategi organisasi dan strategi yang berhubungan dengan
keuangan.
2.5 Strenght, Weakness, Oppurtunity, Threats (SWOT)
Menurut Rangkuti (2009:19) analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan
peluang (oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) Dari hasil analisis SWOT ini, akan
membantu perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan dapat menjadi acuan
untuk menentukan strategi apa yang tepat untuk diaplikasikan untuk
Matriks SWOT dapat digunakan untuk menyusun faktor-faktor internal serta
eksternal perusahaan serta menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman
eksternal dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiki,
sehingga analisis ini dapat digunakan untuk memaksimalkan kekuatan dan
peluang sekaligus meminimalisir kelemahan dan ancaman yang dapat menganggu
posisi dari objek yang dianalisis. Hasil dari matriks ini menghasilkan 4 set
alternatif strategi yaitu : strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT.
Tabel 3.1 Matriks SWOT
STRENGH (S)
peluang eksternal
STRATEGI SO
menghindari ancaman
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan dari usaha
untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Strategi ini dibuat dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahan
untuk mengatasi ancaman yang ada.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang untuk
meminimalisir kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
2.5.2 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan proposal penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang,rumusan masalah,batasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
Bab II : Kerangka Teori
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini berisikan tentang bentuk penelitian,waktu dan lokasi
penelitian,teknik pengumpulan data,dan teknik analisis data.
Bab IV : Hasil Penelitian
Bab ini memuat deskripsi lokasi penelitian, penyajian data, hasil penelitian
yang diperoleh dari lapangan yang dianalisis beserta pembahasaannya.
Bab V : Penutup
Bab ini merumuskan beberapa kesimpulan serta saran dari hasilpenelitian
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif lebih
mengutamakan penggunaan wawancara serta observasi ( Hamidi, 2004:14)
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan secara langsung di usaha furniture Jasa Bersama
Jl. Setia Budi No.347 Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Januari hingga berakhirnya penelitian.
3.3 Defenisi Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang diguankan untuk menggambarkan secara
abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian
yang pada umumnya dinyatakan dalam satu istilah atau rangkaian kata.
Strategi merupakan respon yang terus-menerus maupun adaptif terhadap
peluang dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelamahan internal
perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan.
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor sosial, budaya, politik, ekonomi,dan manajerial. Akibat dari pengaruh
berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan
Untuk mendapatkan masalah yang jelas dari setiap konsep maka peneliti
mengemukakan defenisi konsep penelitian yaitu melalui kajian teori dan
penelitian dengan analisa lingkungan yang terdiri dari lingkungan internal dan
lingkungan eksternal usaha Jasa Bersama Furniture.Lingkungan Internal dapat
dilihat dari kekuatan dan kelemahan pada usaha Jasa Bersama Furniture,
sedangkan lingkungan eksternal akan dilihat dari peluang dan ancaman. Setelah
kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang diketahui maka akan dianalisa dengan
metode analisis SWOT. Hasil dari metode SWOT dapat menjadi bahan evaluasi
Jasa Bersama Furniture dalam menerapkan strategi pemasaran yang akan
meningkatkan penjualan dan mampu bertahan di pasar kompetitif.
3.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian merupakan cara untuk mengumpulkan data-data
yang relevan bagi penelitian. ( Juliandi, 2013:66)
Data dapat dibedakan berdasarkan sifat, sumber serta skala antara lain :
1. Data menurut sifatnya, dikelompokkan dalam 2 bentuk yakni
a. Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi
(pengelompokkan) yang sifatnya menunjukkan kualitas bukan nilai
kuantitatif.
b. Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka-angka tertentu
yang dapat dioperasikan secara matematis.
2. Data menurut sumber pengelohannya, dikelompookan dalam 2 bagian
a. Data primer yaitu data mentah yang diambil oleh peneliti sendiri
dari sumber utama yang berguna untuk kepentingan penelitian, dan
data tersebut sebelumnya tidakada. Data ini dikumpulkan memlalui
wawancara, observasi/pengamatan serta angket/kuesioner.
b. Data sekunder adalah data yang telah tersedia yang dikutip oleh
peneliti, seperti data yang dikumpulkan melalui studi dokumentasi.
3. Data yang ditinjau dari skala pengukuran. Dikelompokkan menjadi 4
bentuk antara lain : Data Nominal, Data Ordinal, Data Interval dan
Rasio.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan peneliti adalah teknik
pengumpulan data yang dibagi berdasarkan jenis datanya, yaitu :
1. Pengumpulan Data Primer
Yaitu peneliti turun langsung ke lapangan (data diambil oleh peneliti
sendiri) untuk mendapatkan informasi serta fakta yang berkaitan dengan objek
yang diteliti. Data primer, merupakan data yang dikumpulkan melalui :
a. Wawancara merupakan dialog yang dilakukan antara peneliti dengan
responden dimana peneliti memberikan pertanyaan yang telah
disiapkan untuk dijawab responden. Wawancara dapat dilakukan
kepada pemilik usaha sebagai informan utama serta imforman kunci
yaitu pelanggan untuk mendapatkan informasi seputar usaha Jasa
b. Pengamatan/Observasi merupakan suatu kegiatan melihat kondisi
secara langsung terhadap objek yang diteliti. Peneliti melakukan
pengamatan secara langsung di usaha Jasa Bersama untuk
mendapatkan informasi tetntang permasalahan yang akan diteliti.
2. Pengumpulan Data Sekunder yaitu pengumpulan data dengan
mengumpulkan data dari pihak lain.Data sekunder,antara lain :
a. Dokumentasi,dengan menyelidiki rekaman-rekaman data yang
telah berlalu, seperti arsip –arsip usaha Jasa Bersama.
b. Penelitian kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dari karya
ilmiah, jurnal, buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti.
3.5 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara serta
observasi yang dibahas dalam bentuk verbal dan kualifikasinya bersifat teoritis
3.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis data deskriptif berarti menganalisis data untuk permasalahan
variabel-variabel mandiri dan bukan menganalisis hubungan atau keterkaitan
antarvariabel. Analisis ini merumuskan atau menggambarkan situasi atau kejadian
yang dinyatakan dalam bentuk verbal secara teoritis dan tidak diperoleh melalui
3.5.2 Analisis SWOT
Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisis SWOT, yaitu dengan mengidentifikasi serta
membandingkan faktor internal dan eksternal perusahaan untuk mengetahui
peluang, ancaman, kelemahan dan kekuatan yang kemudian akan dianalisis untuk
mengetahui strategi apa yang cocok diterapkan di suatu usaha (Rangkuti, 2009 :
19)
3.5.3 Internal Strategic FactorAnalysis Summary (IFAS) dan Eksternal Strategic Factor Analysis Summary (EFAS)
Dalam teknik analisis data dengan menggunakan SWOT, setelah
pengklasifikasian faktor internal dan eksternal diidentifikasi, maka selanjutnya
dilakukan tahap penyusunan Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
dan Matriks Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS).
Berikut ini adalah tahap-tahap penentuan Faktor Strategis Internal (IFAS):
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(paling penting) sampai 0,0 tidak penting,berdasarkan pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi perusahaan.(Semua
bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor
(poor) ,berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi
perusahaan yang bersangkutan.Variabel yang bersifat positif (semua
variabel yang masuk kategori peluang) diberi nilai mulai dari +1
sampai dengan +4 (sangat baik). Sedangkan variabel yang bersifat
negatif, kebalikannya. Contohnya, jika ancaman perusahaan besar
sekali,maka nilainya adalah 1,sedangkan jika ancamannya dibawah
rata-rata maka nilainya adalah 4.
4. Kalikan bobot kolom 2 dengan rating pada kolom, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan
untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0
(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)
Tabel 3.2 Tabel Internal Strategic Factor Analisys Summary (IFAS)
Faktor-faktor
strategis internal
Bobot Rating Bobot X Rating
Kekuatan
(Strength)
Kelemahan
(Weakness)
Total
Rating pada matrik IFAS:
1= merupakan kelemahan utama
2 = merupakan kelemahan kelemahan yang kecil
3 = merupakan kekuatan yang kecil
4 = merupakan kekuatan utama
Jadi : rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada
industri dimana perusahaan berada.
Tahap-tahap penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :
1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2,mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).Faktor-faktor tersebut
kemungkinan dampak terhadap faktor strategis.
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor
denganmemberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1
(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terghadap kondisi perusahan
yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat
positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
peluangnya kecil diberi rating +1) Pemberian nilai rating ancaman adalah
kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar ratingnya
adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
pembobotan untuk masing-masing faktor-faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)
Tabel 3.3 Tabel External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS)
Faktor-faktor
strategis eksternal
Bobot Rating Bobot X Rating
Peluang
(Opportunity)
Ancaman (Threat)
Total
Sumber: Rangkuti, 2009 (data diolah)
Rating pada matrik EFAS:
1 = memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang sangat besar
2 = memiliki peluang yang sedikit atau ancaman yang besar
3 = memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil
4 = memiliki peluang yang sangat besar atau ancaman yang sangat kecil
3.5.4 Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk mengukur
faktor-faktor strategi perusahaan dengan menggambarkan peluang dan ancaman
eksternal perusahaan dan disesuaikan dengan kekuatan serta peluang yang
Tabel 3.4 Matriks SWOT
Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan dari usaha
b. Strategi ST
Strategi ini dibuat dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahan
untuk mengatasi ancaman yang ada.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang untuk
meminimalisir kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Usaha
4.1.1 Gambaran Umum Usaha A. Sejarah Usaha
Usaha Jasa Bersama merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di
dalam bisnis furniture. Usaha Jasa Bersama mengawali kiprah berbisnis yang
didirikan oleh Ibu Nurati Zebua pada tahun 2004. Pada awalnya Ibu Nurati
menyewa sebuah toko sederhana tempat untuk ia menjual produk-produk
furniturenya. Ibu Nurati memulai usaha furniture ini dikarenakan banyaknya
kenalan Ibu Nurati yang menjadi supplier furniture serta tuntutan ekonomi yang
pada saat itu mendesak ia untuk mendapatkan tambahan pendapatan.
Pada awal kegiatan operasional, usaha ini banyak menarik konsumen. Hal
ini dikarenakan saat itu banyaknya pertumbuhan penduduk yang berdampak pada
semakin banyaknya pemukiman yang dibangun yang mendukung furniture
sebagai pelengkap serta kebutuhan dari masyarakat. Terbukti pada tahun-tahun
pertama Ibu Nurati mendapatkan keuntungan dari Usaha Jasa Bersama sehingga
toko yang tadinya hanya disewa, telah mampu dibeli oleh Ibu Nurati dan
memperluas usahanya menjadi tiga toko dan dapat pula mempekerjakan pegawai
sebanyak 10 orang.
Aktivitas yang dilakukan dimulai dari pukul 11.00 WIB hingga pukul
Toko yang terletak di antara Jalan Pasar 1 dan Pasar 2 Setia Budi ini, didalam
toko memajang berbagai macam, jenis, style serta gaya dari beragam jenis
furniture dengan merek-merek yang telah dikenal masyarakat memiliki kualitas
yang terbaik. Produk yang dijual di toko ini, didapat dari supplier (distributor)
dari perusahaan furniture di Indonesia yang telah menjalin hubungan kerja sama
dengan usaha ini selama 10 tahun.
Seiring dengan berjalannya waktu, pada saat ini Usaha Jasa Bersama
mengalami penurunan penjualan. Beberapa penyebab karena munculnya pesaing
yang melihat peluang ini sehingga mendirikan usaha furniture yang tidak jauh
dari lokasi usaha serta tidak adanya strategi pemasaran yang dilakukan Usaha Jasa
Bersama untuk mempertahankan dan menarik minat konsumen. Hal ini
mengakibatkan penurunan pendapatan dan berimbas pada pengurangan jumlah
pegawai yang tadinya 10 orang hanya menjadi 4 orang. Berikut data penjualan
Usaha Jasa Bersama yang mengalami penurunan
Tabel 4.1
Data Penjualan Usaha Jasa Bersama Furniture
TAHUN UNIT
2004 203 UNIT
2006 188 UNIT
2010 161 UNIT
2013 135 UNIT
4.1.2 VISI, MISI USAHA VISI
Visi menggambarkan keinginan yang ingin dicapai oleh suatu usaha
kepada kebehasilan usaha untuk tetap berkembang dan mendapat keuntungan
yang maksimum. Visi merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh
suatu usaha. Usaha Jasa Bersama Furniture memiliki visi yaitu menjadi usaha
yang mampu bersaing dan bertahan dengan menyediakan produk furniture yang
berkualitas sehingga menjadi kepercayaan pelanggan.
MISI
Misi merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai oleh usaha untuk
mewujudkan visi. Adapun misi dari Usaha Jasa Bersama Furniture adalah :
a. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas.
b. Memberi pelayanan kepada konsumen dengan mengedepankan
kualitas produk furniture
c. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan keterbatasan
pendidikan dan menyediakan lapangan pekerjaan yang berazaskan
kekeluargaan
d. Membangun kemitraan perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan
pemasok dan pihak-pihak lainnya.
4.1.3 STRUKTUR ORGANISASI
Suatu organisasi perusahaan terdiri dari struktur, kebijakan, dan budaya
Keterangan : Berdasarkan struktur organisasi dari Usaha Jasa Bersama Furniture
dapat disimpulkan bahwa Ibu Nurati Zebua sebagai pemilik bertanggungjawab
dalam segala kegiatan operasional usaha ini. Ibu Nurati membawahi 4 orang
pegawainya yang memiliki tugas membantu Ibu Nurati dalam melayani
konsumen, menaikan barang ke mobil angkutan serta mengantar barang ke tempat
tujuan konsumen.
D. Produk dan Pasar Sasaran Produk
Usaha Jasa Bersama Furniture merupakan salah satu UKM yang menjual
berbagai macam jenis produk furniture. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
usaha ini harus tepat, dan sesuai dengan segmen pasar yang akan dituju. Adapun
jenis serta harga furniture yang dipasarkan oleh usaha ini berdasarkan model serta
mereknya, adalah :
Tabel 4.2 Harga Produk Furniture Usaha Jasa Bersama
Produk Harga dalam Rupiah
Sofa Rp 3.000.000 – Rp 12.000.000
Meja Hias Rp 700.000 – Rp 5.000.000
Meja Makan Rp 2.500.000 – Rp 7.000.000
Meja Komputer Rp 500.000 – Rp 2.000.000
Lemari Pakaian Rp 2.500.000 – Rp 9.000.000
Lemari tv Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000
Lemari Hias Rp 800.000 – Rp 6.000.000
Tempat tidur (spring bed) Rp 1.500.000 – Rp 5.000.000
Pasar Sasaran
Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu usaha didasarkan pada
strategi pemasaran yang diterapkan untuk mencapai sasaran pasar yang dituju
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Oleh karena itu, suatu usaha
sebaiknya menetapkan sasaran pasar yang akan dituju sehingga konsumen yang
sudah ada dapat dipertahankan dan menjangkau konsumen potensial yang lainnya.
Usaha Jasa Bersama menawarkan produk yang memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, seperti warna, model, serta ukuran yang disesuaikan dengan
perbedaaan selera konsumen. Segmen pasar yang menjadi pasar sasaran dari
usaha ini adalah:
a. Masyarakat Umum
Sasaran utama dari usaha ini adalah masyarakat sekitar. Hal ini
berdasarkan lokasi usaha yang dengan mudah dijangkau oleh masyarakat umum,
serta lokasi ini dekat dengan pemukiman penduduk dan perumahan baru yang
bergaya minimalis.
b. Instansi Perusahaan
Instansi perusahaan menjadi sasaran pasar usaha ini karena Usaha Jasa
Bersama juga menawarkan berbagai furniture yang dapat menjadi sarana
pendukung dalam suatu perusahaan, seperti sofa atau meja komputer, meskipun
4.1.4 Pengumpulan Data
Faktor Internal dan Faktor Eksternal Berdasarkan Wawancara
Untuk mengetahui faktor internal serta faktor eksternal yang terdapat pada
Usaha Jasa Bersama Furniture, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut hasil
observasinya :
A.Informan Kunci
Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Adapun yang menjadi
informan kunci dari penelitian ini adalah pemilik serta yang bertanggung jawab
dalam proses operasional di usaha ini yaitu Ibu Nurati Zebua.
Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta amcaman yang
dihadapi oleh usaha ini, maka peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang
terkait dengan aspek internal usaha yang diringkas sebagai berikut :
Peneliti mengajukan pertanyaan seputar bagaimana mendapatkan sumber
daya fisik dalam usaha ini?
“kalau sumber barang-barang furniture ini kami peroleh dari pemasok
kami yang telah berkerjasama dengan kami hampir 10 tahun ini. Barang-barang
yang masuk diambil dari supplier-supplier perusahaan yang mengantar langsung
barangnya kesini. Seperti misalnya buat barang Olympic, kantor perwakilan
mereka ada di Letda Sujono, nah nanti kita hubungin aja kalau kita mau mesan
barang, langsung diantar kesini tapi ada kesepakatan dulu sebelumnya. Begitu
datang kesini buat pengecekan. Intinya semua yaitu komunikasi. Kalau
komunikasi udah baik maka kedepan semuanya juga bakal berjalan baik, ya bisa
diliat la sampe bertahun-tahun sampai sekarang belum ada masalah yang timbul
dengan pihak pemasok.” (Ibu Nurati Zebua. Pemilik Usaha. Medan 2 April 2014
Pukul 13.00)
Peneliti mengajukan pertanyaan seputar hal apa saja yang telah dilakukan
selama ini untuk mempromosikan usaha ini kepada masyarakat agar masyarakat
mengetahui tentang keberadaan dari usaha ini?
“bicara soal promosi, kami masih kurang dalam memperkenalkan usaha
kami ini. Untuk memperkenalkan usaha ini kepada masyarakat kami hanya
mengandalkan papan nama besar yang tertera diluar toko ini sehingga
masyarakat yang lewat dapat melihat papan nama tersebut. Paling umtuk
promosi kami juga mengandalkan kekuatan mulut ke mulut dari pelanggan kami.
Banyak pelanggan setia kami yang tidak hanya sekali membeli produk disini, dan
menyampaikannya ke teman atau kerabat mereka tentang toko ini. Selain itu
promosi yang kami lakukan yaitu memberikan potongan harga pada saat
menjelang hari besar. Kalau untuk promosi, usaha kami belum melakukan
promosi yang besar-besaran, dan kalau dibilang usaha ini masih kalah dalam
melakukan promosi daripada pesaing lainnya. Untuk itu mungkin kedepannya
kami akan melakukan promosi seperti menyebarkan selebaran atau memuat iklan
konsumen yang tertarik kesini dan membeli di toko kami ini.” (Ibu Nurati Zebua.
Pemilik Usaha. Medan 02 April 2014 Pukul 13.00)
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan bagaimana kebijakan pemilik
dalam penetapan harga yang dilakukan di Usaha Jasa Bersama Furniture?
“untuk penetapan harga disini disesuaikan dengan kebijakan oleh pihak
supplier. Kita juga nggak mungkin memasang harga tinggi karena pasti akan
berdampak dengan citra merek dari produk tersebut. Yang pasti harga yang kami
jual disini dapat terjangkau oleh masyarakat. Seperti untuk meja makan disini
kami jual harganya dari Rp 2.500.000 hingga Rp 8.000.000. Mungkin yang susah
pada saat kenaikan bahan-bahan baku yang tentu akan mempengaruhi harga
furniture juga jadi ya pintar-pintar kita untuk mendapatkan keuntungan tanpa
memberatkan konsumen nantinya. Lagipula disini kami menyediakan fasilitas
kredit jadi konsumen tetap dapat membeli produk yang mereka butuhkan tanpa
harus langsung segera mengeluarkan uang yang mungkin cukup besar, selain itu
juga kami melakukan program diskon pada saat menjelang hari besar, karena
pada saat-saat tersebut peningkatan penjualan terhadap furniture meningkat.”
(Ibu Nurati Zebua. Pemilik Usaha. Medan, 02 April 2014. Pukul 13.00)
Dalam melakukan suatu strategi, diperlukannya langkah-langkah untuk
mencapai suatu meningkatkan laba maksimum dan keberlangsungan suatu usaha.
Berikut hasil wawancara peneliti dengan informan kunci yang diringkas sebagai
“ untuk strategi, tidak ada strategi khusus yang kami terapkan. Sampai
saat ini, kami menjalin hubungan yang baik dengan pemasok furniture dan
memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Menurut saya pelayanan itu
merupakan hal yang penting untuk membuat konsumen nyaman dan kembali
berkunjung ke toko ini. Kalau soal harga mungkin harga yang kami tawarkan
tidak jauh berbeda dengan toko furniture lain, tapi kami bisa menjamin
pelayanan yang kami berikan selalu mengusahakan kenyamanan konsumen.
Kalau konsumen senang maka mereka akan datang lagi kesini dan menyampaikan
kesan mereka yang baik kepada orang lain. Strategi itu yang saya terapkan dari
dulu hingga sekarang.” (Ibu Nurati Zebua,. Pemilik Usaha. Medan, 02 April
2014. Pukul 13.00)
Selain dinilai dari faktor internal usaha, untuk mendapatkan strategi
pemasaran yang baik melalui pendekatan SWOT maka dinilai juga dari faktor
eksternal usaha. Untuk itu peneliti melakukan wawancara kepada informan kunci
dan memberikan pertanyaan seputar faktor eksternal yang mempengaruhi usaha
Jasa Bersama Furniture ini.
Peneliti mengajukan pertanyaan siapa saja pihak eksternal yang
menghambat serta mempengaruhi usaha ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap
keberlangsungan usaha?
“ kalau untuk pihak eksternal yang mempengaruhi usaha ini adalah
pemasok serta yang pastinya pesaing juga. Sampai saat ini tidak ada masalah
disepakati sebelumnya. Paling kendalanya kalau terjadi kerusakaan pada barang
saat pendistribusian, tapi itu pun bisa dibicarakan dengan baik. Karena supplier
ini merupakan peran yang sangat penting bagi berjalannya usaha ini. Selain itu
pesaing juga mempengaruhi keberlangsungan suatu usaha. Apalagi sekarang
makin berjamurnya toko furniture yang menawarkan harga yang bersaing. Ini
memicu kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar tetap mendapat
tempat di hati masyarakat.” ((Ibu Nurati Zebua. Pemilik Usaha. Medan, 02 April
2014. Pukul 13.00)
Dalam suatu usaha tentu memiliki kendala yang dihadapi. Kendala
tersebut dapat menjadi positif atau negatif, tergantung bagaimana usaha tersebut
beradaptasi dengan lingkungannya. Untuk itu peneliti menanyakan apa saja yang
menjadi hambatan dari usaha Jasa Bersama dilihat dari aspek eksternal dan
internal usaha?
“ menurut saya hambatan yang dihadapi dari usaha ini kalau dilihat dari
internalnya mungkin terletak pada kurangnya modal ya. Karena tidak bisa
dipungkiri penjualan yang semakin menurun berpengaruh besar pada modal yang
kami butuhkan. Mungkin selanjutnya kami akan berencana untuk meminjam
kredit demi keberlangsungan usaha kami ini. Kalau hambatan dari eksternal saya
kira belum ada ya, dalam menaggapi konsumen kami selalu bertindak cepat
dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen jadi sampai
atau kualitas produk yang dijual di toko ini.” (Ibu Nurati Zebua. Pemilik Usaha.
Medan, 02 April 2014. Pukul 13.00)
B. Informan Utama
Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi
sosial yang diteliti. Maka dari itu, informan utama dari penelitian ini merupakan
konsumen dari Usaha Jasa Bersama Furniture. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan 3 orang informan utama untuk mengetahui pendapat mereka
tentang usaha ini, dan mendapat gambaran dari keterangan atau data-data yang
diberikan untuk membantu permasalahan yang dihadapi. Berikut merupakan hasil
wawancara peneliti dengan informan utama.
Peneliti mengajukan berbagai pertanyaan mengenai pengalaman mereka
tentang Usaha Jasa Bersama Furniture. Adapun pertanyaan yang diajukan
mengenai Bagaimana pemasaran yang dilakukan usaha Jasa Bersama Furniture?
Bagaimana kualitas serta pelayanan yang diberikan oleh usaha ini? Apakah
pernah membeli dari toko furniture lain, dan apa yang membedakannya dinilai
dari harga, pelayanan serta promosi?
Konsumen menjelaskan :
1. Sari Ginting (46 tahun)
“sudah banyak furniture dirumah saya yang saya beli ditoko ini, jadi bisa
produk yang bagus makanya saya tidak jera kesini. Selain itu disini juga
bisa kredit, beda sama toko yang lainnya jadi saya sebagai ibu rumah
tangga bisa lebih berhemat dengan adanya kredit ini. Untuk pelayanan
saya rasa baguslah, pas datang langsung disambut dengan baik dan
dibantu dalam pemilihan barang yang saya mau. Sebelumnya saya juga
pernah membeli di toko lain, seperti di KL Furniture yang disimpang
pasar 1. Kalau disana, masih ada biaya tambahan untuk pengiriman
barang ke rumah, berbeda dengan di Jasa Bersama yang pengiriman
barangnya tidak dikenakan biaya. Kalau untuk promosi, saya tidak terlalu
tahu promosi ap asaja yang telah dilakukan usaha ini. Saya tahu usaha ini
juga dari teman dekat saya yang mengatakan kalau disini bisa kredit
makanya saya tertarik kesini” ( Sari Ginting, Konsumen. Medan, 2 April
2014. Pukul 14.30)
Berdasarkan jawaban dari responden, dapat diketahui bahwa salah satu
alasan konsumen berkunjung kembali ke usaha ini karena pelayanan serta kualitas
yang diberikan baik, dan menyediakan layanan kredit yang membedakannya
dengan usaha lain. Namun, untuk promosi usaha ini masih terbilang kurang,
karena belum banyaknya kegiatan promosi yang dilakukan untuk menarik banyak
konsumen.
2. Santi (38 tahun)
“saya bertempat tinggal tidak jauh dari toko ini dan saya juga baru