• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jasa Bersama Furniture Jalan Setia Budi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jasa Bersama Furniture Jalan Setia Budi Medan"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

USAHA JASA BERSAMA FURNITURE

JALAN SETIA BUDI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (SI)

Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh :

NATASYA MEYLANI SILITONGA

100907048

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :

Nama : NATASYA MEYLANI SILITONGA

NIM : 100907048

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Jasa Bersama Furniture

Medan, April 2014

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Drs. Posma Lumbanraja, Msi Prof. Dr. Marlon Sihombing,MA NIP : NIP : 195908161986111001

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(3)

ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA JASA BERSAMA FURNITURE

JALAN SETIA BUDI MEDAN

Natasya Meylani Silitonga

100907048

Drs Posma Lumbanraja, Msi

Skripsi ini berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jasa Bersama Furniture”. Latar belakang dari penelitian ini adalah semakin berkembangnya usaha furniture saat ini yang didorong oleh faktor kebutuhan serta faktor konsumsi dari masyarakat. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya perumahan yang dibangun, sehingga merupakan peluang yang sangat besar bagi usaha furniture. Dengan semakin banyaknya pesaing, maka untuk dapat menarik banyak konsumen, suatu usaha furniture perlu menerapkan strategi pemasaran sehingga usaha furniture dapat bertahan dan berkembang dan dapat mencapai visi serta misi usahanya.

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dimiliki Usaha Jasa Bersama Furniture dalam menentukan strategi apa yang dapat diusulkan untuk diterapkan dalam meningkatkan penjualan di usaha Jasa Bersama sebagai bahan masukan untuk memajukan usaha ini.

Bentuk penelitian yang digunakan dalam skripsi ini yaitu dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan serta wawancara dengan informan utama dan informan kunci. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari buku serta skripsi yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT dengan mengidentifikasi faktor internal serta eksternal usaha, setelah itu faktor-faktor tersebut disusun dengan menggunakan matriks SWOT. Hasil dari matriks dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi yaitu SO, WO, ST dan WT.

(4)

adalah Growth Oriented Strategy dimana usaha ini dapat meningkatkan penjualan produknya dengan meningkatkan promosi, yang selama ini Usaha Jasa Bersama masih kurang dalam memasarkan usahanya kepada masyarakat.

(5)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE STRATEGIC MARKETING USAHA JASA BERSAMA FURNITURE

JALAN SETIA BUDI MEDAN

Natasya Meylani Silitonga

100907048

Drs. Posma Lumbanraja. Msi

A thesis is called “Analysis of the strategy marketing Usaha Jasa Bersama Furniture.” Thebackground of this research is the development of business furniture currently, fueled by rising consumption needs as well as the from the community. And this is heightened by the increasing number of housing are constructed, so that is an opportunity that is very large in proportion to the business of furniture.With the increasing number of competitors, then many consumers, to be able to draw an undertaking of furniture need to apply marketing strategies that effort of furniture can survive and flourish and can reach vision and its mission.

In research aims to know and analyzing strenghts, weakness opportunities and threats owned business services together furniture in determining what strategy that can be proposed to apply in boost sales in business services together as material input to advance of this business

Form of research used in this thesis with a descriptive research methods with qualitative approaches. The Data used are the primary data and secondary data. Primary Data obtained through observation and interviews with key informants and key informants. While secondary data obtained through the study of literature by studying books and theses related to this research. Data analysis technique used is the SWOT analysis by identifying internal and external factors of business, after which those factors compiled using the SWOT matrix. The result of the matrix can produce four sets of possible alternative strategy that is SO, WO, ST and WT.

Based on the results of research using the SWOT matrix and SWOT diagrams, Shared Services Business can be kept this quadrant SO, where this effort has been able to take advantage of all the power to take advantage of opportunities as big as possible. Strategies that support the quadrants SO is Growth Oriented Strategy where this effort could increase sales of their products by increasing the promotion, which during the Joint Service Effort is still lacking in marketing efforts to the society

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

segala cintakasih, pertolongan, serta berkatNya sehingga penulis dapat

meyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi

guna menyelesaikan program studi Ilmu Administrasi Bisnis di Universitas

Sumatera Utara Medanuntuk memperoleh gelar Administrasi Bisnis. Adapun

judul dari skripsi ini adalah: “Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Jasa

Bersama Furniture Jalan Setia Budi Medan”

Selama penulisan skripsi ini penulis mendapat dukungan serta motivasi

dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terimakasih pada :

1. Prof. Dr. Badaruddin, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosil dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Marlon Sihombing, M.A selaku ketua Program Studi Imu

Administrasi Bisnis USU dan kepada Bapak Arifin Nasution,S.Sos,M.SP,

selaku Sekretaris Program Studi Imu Admisnistrasi Bisnis

3. Dosen Pembimbing penulis Drs.Posma Lumbanraja,M.Si, yang bersedia

membimbing penulis, memberikan waktu, tenaga, serta pikiran serta

(7)

skripsi ini terselesaikan. Terimakasih atas pengetahuan serta ilmu yang

diberikan kepada penulis

4. Seluruh dosen-dosen dan staff pengajar di Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis USU.

5. Ibu Nurati Zebua sebagai pemilik Usaha Jasa Bersama Furniture serta

pegawai usaha yang telah memberikan informasi penulis selama penelitian

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

6. Kepada kedua orangtua penulis ayahanda Ir.S.Silitonga,MS dan

R.Siallagan. Terimakasih atas dukungan moril serta materil yang diberikan

dan terimakasih atas doa dan kesabaran yang diberikan kepada penulis.

7. Kepada adik-adik penulis : Joel Alexander Silitonga dan David Pardomuan

Silitonga yang mendukung serta menghambat selesainya skripsi ini.

8. Kepada saudara penulis yang selalu memotivasi dan mendoakan agar

terselesaikannya skripsi ini : Opung, Tante, Om, Tulang, Inggrid Silitonga,

Tika Tampubolon dan Zeiro Tampubolon

9. Kepada teman-teman seperjuangan, senasib dan seotak di Administrasi

Bisnis : Christian Simanjuntak (Bob), Tedy Salomo (Janda), Diky Marbun,

Hendarto Napitu terimakasih atas lecean, semangat, serta bantuan yang

diberikan selama hampir 4 tahun, terutama kepada sahabat yang selalu ada

membantu dan menyemangati penulis Helen Harefa (eyen), Mentari

Silalahi (tarbot), Agustina Pasaribu dan Naomi Siallagan semoga kita

(8)

10. Kepada Ihwan, yang menjadi teman sharing dan memberikan motivasi

serta yang katanya mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada sahabat-sahabat yang selalu mendukung Veby, Anggie, Sally,

Koko, Inin, Gege. Terimakasih atas motivasinya kepada penulis.

12. Kepada teman-teman Administrasi Bisnis 2010 khususnya kelas B,

terimakasih atas kebersamaan yang hampir 4 tahun dan semoga kelak kita

menjadi orang yang berhasil.

13. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat ditulis satu persatu

Penulis dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa skripsi ini belum

sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan, serta wawasan

yang penulis dapatkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk

saran yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.

Medan, Juni 2014

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori ... 9

2.3 Pengertian Lingkungan Usaha ... 15

2.3.1 Lingkungan Eksternal Usaha ... 15

2.3.2 Lingkungan Internal Usaha ... 17

2.3.3 Keunggulan Bersaing ... 18

2.4 Defenisi Strategi ... 20

2.4.1 Tipe-Tipe Strategi ... 20

2.5 Strenght,Weakness,Oppurtunity,Threats ... 21

2.5.1 Sistematika Penulisan ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 25

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.3 Defenisi Konsep ... 25

3.4 Pengumpulan Data ... 26

(10)

3.5 Analisis Data ... 28

3.5.1 Analisis Deskriptif ... 28

3.5.2 Analisis SWOT ... 29

3.5.3 IFAS dan EFAS ... 29

BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Perusahaan ... 35

4.1.1 Gambaran Umum Usaha ... 35

4.1.2 Visi dan Misi Usaha ... 37

4.1.3 Struktur Organisasi Usaha ... 37

4.1.4 Pengumpulan Data ... 41

4.2 Analisis dan Pembahasan ... 50

4.2.1 Pemasaran yang Diterapkan ... 50

4.2.2 Analisis SWOT ... 53

4.2.3 IFAS ... 59

4.2.4 EFAS ... 63

4.3 Analisis Diagram SWOT ... 65

4.4 Matriks SWOT ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matriks SWOT ... 21

Tabel 3.2 Internal Factor AnalysisSummary (IFAS) ... 28

Tabel 3.3 Eksternal Factor AnalysisSummary (EFAS) ... 29

Tabel 3.4 Matriks SWOT ... 34

Tabel 4.1 Data Penjulan Usaha Jasa Bersama Furniture ... 33

Tabel 4.2 Harga Produk Usaha Jasa Bersama Furniture ... 36

Tabel 4.3 IFAS ... 55

Tabel 4.4 EFAS ... 58

Tabel 4.5 Analisis SWOT Usaha Jasa Bersama Furniture ... 61

Gambar 4.1 Diagram Struktur Organisasi ... 35

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Struktur Organisasi ... 35

(13)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE STRATEGIC MARKETING USAHA JASA BERSAMA FURNITURE

JALAN SETIA BUDI MEDAN

Natasya Meylani Silitonga

100907048

Drs. Posma Lumbanraja. Msi

A thesis is called “Analysis of the strategy marketing Usaha Jasa Bersama Furniture.” Thebackground of this research is the development of business furniture currently, fueled by rising consumption needs as well as the from the community. And this is heightened by the increasing number of housing are constructed, so that is an opportunity that is very large in proportion to the business of furniture.With the increasing number of competitors, then many consumers, to be able to draw an undertaking of furniture need to apply marketing strategies that effort of furniture can survive and flourish and can reach vision and its mission.

In research aims to know and analyzing strenghts, weakness opportunities and threats owned business services together furniture in determining what strategy that can be proposed to apply in boost sales in business services together as material input to advance of this business

Form of research used in this thesis with a descriptive research methods with qualitative approaches. The Data used are the primary data and secondary data. Primary Data obtained through observation and interviews with key informants and key informants. While secondary data obtained through the study of literature by studying books and theses related to this research. Data analysis technique used is the SWOT analysis by identifying internal and external factors of business, after which those factors compiled using the SWOT matrix. The result of the matrix can produce four sets of possible alternative strategy that is SO, WO, ST and WT.

Based on the results of research using the SWOT matrix and SWOT diagrams, Shared Services Business can be kept this quadrant SO, where this effort has been able to take advantage of all the power to take advantage of opportunities as big as possible. Strategies that support the quadrants SO is Growth Oriented Strategy where this effort could increase sales of their products by increasing the promotion, which during the Joint Service Effort is still lacking in marketing efforts to the society

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, seorang pebisnis dapat melakukan transaksi

bisnis tanpa harus dibatasi oleh wilayah. Hal ini memicu terjadinya persaingan

yang ketat. Untuk dapat bertahan, pebisnis dituntut mampu menciptakan ide-ide

yang kreatif serta inovatif sehingga perusahaan dapat bertahan dan berkembang

memajukan usahanya.

Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan seiringnya perubahan yang

cepat dalam pemasaran. Segala sesuatunya dapat berubah, termasuk perilaku

pasar. Oleh karena itu pihak manajemen harus mengantisipasi perubahan tersebut.

Kegagalan dalam mengantisipasi perubahan oleh manajemen perusahaan akan

menimbulkan banyak kerugian dan masalah, dan tidak mustahil akan membawa

dampak yang fatal yang mengakibatkan kalahnya dalam persaingan sehingga

produk yang ditawarkan tidak dapat diterima pasar. Dalam pemasaran seorang

pengambil keputusan perlu menyusun perencanaan yang tepat dalam memasarkan

produknya. Hal ini dilakukan dengan menyusun suatu program berupa strategi

usaha.

Strategi usaha merupakan pedoman dalam penentuan langkah yang harus

diterapkan dalam pengembangan usaha yang akan mempengaruhi roda usaha

(15)

lama dalam menjalankan bisnis karena tidak tepatnya strategi yang diterapkan.

Oleh karena itu, pelaku bisnis dituntut untuk menjalankan usahanya menggunakan

strategi yang tepat untuk keberlangsungan usaha dari tahun ke tahun.

Untuk mendukung pengambilan keputusan dalam strategi pemasaran, perlu

dilakukan analisis faktor internal serta faktor eksternal perusahaan. Dengan

begitu, suatu perusahaan mengetahui berbagai masalah internal, apa yang menjadi

kekuatan serta kelemahannya dan masalah ekternal yaitu adanya peluang serta

ancaman yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Usaha furniture merupakan suatu usaha yang berkembang sekarang ini. Hal

ini dipengaruhi dengan pertumbuhan ekonomi, faktor kebutuhan (utillitas) dan

faktor konsumsi dari masyarakat. Furniture merupakan prasarana pendukung

dalam menambah nilai estetika dari suatu ruangan, terlebih untuk meningkatkan

prestise tersendiri bagi pemiliknya. Beragam macam style dan mode tersendiri,

suatu produk furniture ditawarkan yang dapat dipilih oleh konsumen. Karena

setiap individu dan kelompok memiliki perbedaan selera dalam memilih suatu hal.

Ditambah lagi yaitu dengan semakin banyaknya perumahan yang dibangun serta

kebutuhan dari kegiatan perkantoran yang merupakan peluang yang besar bagi

usaha furniture.

Jasa Bersama Furniture adalah salah satu toko furniture yang berada di kota

Medan. Berlokasi di Jalan Setia Budi No 347, toko ini telah beroperasi sejak

tahun 2004. Dari sisi geografisnya, usaha ini memiliki lokasi yang strategis karena

(16)

pemukiman penduduk serta wilayah perkantoranan. Toko ini menjual berbagai

produk seperti berbagai jenis lemari, meja, springbed, sofa, kitchen set dan

sebagainya. Dalam pemasarannya, usaha ini menjual secara langsung (cash/tunai),

selain itu juga menyediakan layanan kredit bagi pelanggannya paling lama

setahun dalam tiga kali pembayaran.

Saat ini Jasa Bersama Furniture mengalami penurunan dalam penjualan

produknya. Hal ini terjadi karena banyaknya bermunculan usaha meubel serta

furniture yang tidak jauh dengan lokasi usaha toko ini dan menawarkan produk

yang sama, sarana dan prasarana yang lebih mendukung, dan persaingan harga

antar toko.

Sehingga dengan itu permasalahan ini menarik untuk dianalisa secara

mendalam agar usaha ini mampu meningkatkan penjualannya serta dapat

menguasai pasar. Jasa Bersama Furniture ini membutuhkan strategi pemasaran

untuk menghadapi pesaing-pesaingnya yang bermunculan pada sekarang ini.

Untuk bisa bertahan dan tetap diminati usaha ini perlu menganalisis strategi apa

yang akan diterapkannya dan menganalisis strategi yang telah diterapkan oleh

pesaingnya. Adapun dapat dilakukan dengan SWOT, yaitu menganalisis

lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) serta analisis lingkungan eksternal

(ancaman dan peluang) Dengan menggunakan analisis SWOT dapat diketahui

(17)

Berdasarkan hasil penelusuran yang telah dilakukan, ada beberapa peneliti

terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang diteliti oleh penulis

diantaranya adalah :

1. Satria Mirsya Affandy Nasution (2011) dengan judul “Analisis

Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Daya Saing Melalui

Analisis SWOT PT AXA Financial Cabang Medan Sudirman”

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT AXA Financial Cabang

Medan Sudirman belum memanfaatkan peluang-peluang yang ada

secara maksimal . Tidak hanya menggunakan strategi promosi dan

personal prospect saja, tetapi juga melalui strategi lain seperti lebih

inovatif dalam menciptakan produk agar dapat memuaskan nasabah

dan juga menambah kerja sama dengan pihak perbankan dengan

beberapa bank terkemuka lain ke depan agar dapat memperoleh rasa

kepercayaan (Trust) yang lebih pada nasabah.Kelemahan-kelemahan

nilai tertinggi adalah Agent yang tidak fokus dan kurang maksimal

dalam bekerja sehingga kurang mengetahui Product Knowledge.

2. Syamsuri (2010) dengan judul “ Analisis Penerapan Strategi

Pemasaran Pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang

Malang”

Hasil penelitian menyatakan bahwa berdasarkan SWOT analisis

lingkungan eksternal posisi Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo

(18)

lingkungan sekitarnya. Disamping itu, analisis lingkungan internal

menunjukkan bahwa Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang

Malang sudah dapat memanfaatkan kekuatan dan sudah mampu

mengatasi kelemahan internal.Kendala yang dihadapi rumah makan

ini seperti kurang memadainya tempat parkir, tempat yang sederhana

sehingga kurang memadai untuk pelayanan, dan pengaturan

sarana/prasarana penjualan sehingga menjadi ancaman bagi rumah

makan ini.

3. Reni Maulida Rahmat (2012) dengan judul “ Analisis Strategi

Pemasaran Pada PT Koko Jaya Prima Makassar ”

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis

lingkungan internal perusahaan bahwa PT Koko Jaya Prima memiliki

bebrapa kekuatan dan kelemahan terkait dengan keberlangsungan

usahanya. Hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan menjelaskan

bahwa PT Koko Jaya Prima memiliki beberapa peluang dan

ancaman.Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa PT Koko Prima

Jaya memiliki 6 kekuatan, 5 kelemahan, 4 peluang dan 3 ancaman

bagi usahanya. PT Koko Jaya Prima dapat mengembangkan dealer

dan bengkelnya dengan cara mengembangkan kemampuan tenaga

(19)

4. Melinda Agustien (2013) dengan judul “ Analisis Strategi Pemasaran

Pada Perusahaan Melalui Analisis SWOT Pada Distro Tauko Medan

Jl Sei Batang Serangan”

Hasil penelitian ini menunjukkan strategi yang dilakukan berdasarkan

marketing mix dimana lebih difokuskan pada faktor produk dan

promosi. Strategi produk dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan

menambah segmen produk sehingga pasar sasaran menjadi luas.

Ancaman datang dari pesaing yang banyak meniru konsep Tauko

Medan dan memanfaatkan kelemahan Tauko Medan untuk

mengembangkan usaha dan menarik konsumen.

5. Putri Ardhanareshwari (2010) dengan judul “ Analisis Strategi

Pemasaran Usaha Jasa Pembuatan dan Perbaikan Furniture

UD.Suryani Furniture”

Hasil penelitian ini menunjukkan strategi pemasaran yang dilakukan

usaha ini telah berjalan dengan baik.Usaha ini mampu memanfaatkan

peluang yang ada dan memiliki kekuatan yang tidak dimiliki pesaing,

Namun yang menjadi kendala adalah kelemahan internal perusahaan

dimana sarana dan prasarana masih terbatas, sistem keuangan yang

masih sangat sederhana, dan kurangnya pendidikan SDM yang

(20)

Maka berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Pada

Usaha Jasa Bersama Furniture”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, dietapkan yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana strategi pemasaran yang

tepat diaplikasikan dalam Usaha Jasa Bersama Furniture?”

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini.Adapun yang

menjadi batasan masalah yang diteliti adalah :

1. Penelitian ini membahas tentang pemasaran yang selama ini telah

dilakukan Jasa Bersama dalam peningkatan penjualan produknya

2. Penelitian ini membahas perencanaan strategi yang dapat diterapkan

usaha Jasa Bersama

3. Dalam melakukan penelitian ini, analisis yang dilakukan melalui

SWOT yaitu dengan menganalisis kekuatan (strenght), kelemahan

(21)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dilakuakan untuk mengetahui hal-hal yang ingin dicapai

penulis. Adapun tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Menganalisis aspek eksternal serta internal usaha Jasa Bersama untuk

mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang

dihadapi oleh usaha Jasa Bersama Furniture

2. Untuk mengetahui strategi yang dapat diusulkan untuk diterapkan

dalam meningkatkan penjualan di usaha Jasa Bersama sebagai bahan

masukam untuk memajukan usaha ini.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara Akademis,penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi

kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Bisnis.

2. Secara Praktis,penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

serta pertimbangan mengenai penerapan strategi yang sesuai

digunakan di usaha Jasa Bersama sehingga dapat mengetahui hal-hal

yang dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan konsumen.

3. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas

pengetahuan peneliti lain yang tertarik dalam bidang Ilmu

Administrasi Bisnis khususnya penelitian tentang penerapan analisis

(22)

BAB II

KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu

kerangka teori.Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menunjukkan

dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti.

2.2 Strategi Pemasaran 2.2.1 Defenisi Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai

faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh

berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,menawarkan, dan

menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas (Rangkuti, 2009:48)

Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2005:9) pemasaran adalah

proses sosial dan manajerial dimana organisasi memperoleh yang dibutuhkan dan

diinginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.

Perumusan analisis pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh

terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal

perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat dapat berubah dengan

cepat sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari

(23)

perubahaan faktor eksternal juga mengakibatkan perubahan faktor internal

perusahaaan tersebut.

2.2.2 Unsur-unsur utama pemasaran

Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur

utama, yaitu :

a. Unsur Strategi Persaingan, dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :

1. Segmentasi Pasar

Segmentasi Pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan

membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.

Maing-masing segmen konsumen memiliki karakteristik, kebutuhan

konsumen, dan bauran pemasaran sendiri.

2. Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar

yang akan dimasuki.

3. Positioning

Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini

adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan

bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

b. Unsur Taktik Pemasaran

Terdapat dua unsur taktik pemasaran,yaitu :

1) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi

(24)

membangun strategi pemasaran inilah yang akan membedakan

diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan perusahaan

yang lain

2) Bauran pemasaran yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

mengenai produk, harga, promosi dan tempat.

c. Unsur Nilai pemasaran

Dikelompokan menjadi 3 yaitu :

1. Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai

yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.

2. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian

jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan pada konsumen

ini perlu terus-menerus diitingkatkan.

3. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk

mrmbuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab

dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

2.2.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah penuntun agar aktivitas pemasaran konsisten

bukan hanya terhadap strategi utama yang telah ditentukan,melainkan juga

(25)

Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2010:20) startegi pemasaran

adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk

mencapai sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran didasarkan analisis manajer

perusahaan akan lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal.

Ada terdapat 3 elemen pokok menurut Fandy Tjiptono (2006:40) dalam

strategi pemasaran, yaitu :

a. Konsumen

Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berakhir

dengan kepuasan loyalitas pelanggan. Pemasar wajib memahami siapa saja

pelanggannya, preferensi, karakteristik, kebutuhan, gaya hidup serta faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka.

b. Pesaing

Memenuhi kepuasan konsumen belum cukup apabila ada pesaing yang

sanggup memuaskan pelanggan dengan lebih baik,maka pelanggan akan beralih

kepesaing. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memperhatikan faktor

persaingan pula. Faktor tersebut meliputi siapa saja pesaing perusahaan, strategi,

kelemahan, kompetensi diri, serta relasi mereka.

c. Perusahaan

Tujuan perusahaan dicapai melalui upaya memuaskan pelanggan. Caranya

tidak semata-mata dengan menekankan pada aspek transaksi, namun justru lebih

fokus pada spek relasi. Untuk itu dibutuhkan strategi, kinerja, kompetensi diri

(26)

2.2.4 Jenis-Jenis Strategi Pemasaran

Terdapat 3 jenis pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan

(Assauri,2008:25) yaitu :

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar

(Undifferiented marketing)

Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu

keseluruhan,sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen

secara umum. Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal,

sehingga menurunkan biaya. Salah satu keuntungan strategi ini adalah

kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga lebih ekonomis.

Sebaliknya, kelamahannya adalah apabila banyak perusahaan lain menjalankan

strategi yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk menguasai

pasar tersebut (hyper competition), dan mengabaikan segmen pasar yang kecil

lainnya. Akibatnya, strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya

usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan tajamnya persaingan.

b. Strategi yang membeda-bedakan pasar (Differentied marketing)

Strategi ini perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok

konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau

produsen menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap

segmen pasar. Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk

mempertebal kepercayaan konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan

(27)

strategi ini adalah terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan

biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi dan

biaya investasi.

c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentred Marketing)

Dengan strategi ini, perusahaan mengkhusukan pemasaran produknya

dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya

perusahaan. Keuntungan penggunaan strategi ini, perusahaan diharapkan akan

memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat dalam segmen pasar tertentu yang

dipilih. Kelemahan strategi pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi

risiko yang besar apabila hanya tergantung pada satua atau beberapa segmen pasar

saja.

2.2.5 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran bersandar kepada 4 pilar yaitu : pasar sasaran,

kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas. Konsep pemasaran

lebih kepada memenuhi kebutuhan pelanggan, dan menggabungkan semua

kegiatan yang mempengaruhi pelanggan untuk menghasilkan laba demi pemuasan

pelanggan.Konsep pemasaran berdasarkan pada kebutuhan (needs), keinginan

(28)

2.3 Pengertian Lingkungan Usaha

Suatu perusahaan harus mampu menganalisa lingkungan eksternal maupun

lingkungan internal perusahaan. Dengan mempelajari proses analisis lingkungan

perusahaan,maka perusahaan dapat beradaptasi dengan lingkungan yang selalu

dinamis sehingga tetap dapat bertahan walaupun memiliki banyak pesaing.

Berikut ini adalah faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi strategi

pemasaran (Kotler,2005:178)

2.3.1 Lingkungan Eksternal Usaha

Lingkungan eksternal merupakan suatu proses yang bertujuan untuk

mengetahui peluang serta ancaman melalui proses yang dilakukan oleh

perencanaan strategis. Kekuatan eksternal dibagi menjadi dua yaitu : lingkungan

makro dan lingkungan industri. Menurut Hari Purnomo,1999:30) lingkungan

eksternal dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar yaitu lingkungan yang

sifatnya umum dan lingkungan industri.

1. Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan

eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki

ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut diluar dan terlepas dari

operasi perusahaan. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor

ekonomi/demografi, sosial, politik, teknologi, konsumen, supplier.

(29)

Lingkungan faktor demografi meliputi pembelajaran tentang

populasi manusia, ras, gender, umur,dan statistik lainnya. Perusahaan

harus dapat memperhatikan tentang hal-hal yang menyangkut faktor

demografi diantaranya adalah ukuran populasi, distribusi geografi

(lokasi/jalur distribusi sampai agen), pencampuran etnis serta distribusi

pendapatan.

b. Faktor sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan,

nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari pelanggan dimana

perusahaan beroperasi. Jika faktor sosial berubah maka permintaan untuk berbagai

produk dan aktivitas akan mengalami perubahan.

c. Faktor politik

Lingkungan politik terdiri dari hukum, peraturan yang berlaku, agen

pemerintah, kebijakan, dan pemerintah. Faktor politik merupakan parameter yang

dapat membatasi operasi perusahaan.Untuk itu, suatu perusahaan harus mampu

meramalkan perubahan politik yang akan berdampak pada bisnis

d. Faktor teknologi

Kemajuan teknologi dapat menciptakann pasar baru, perkembangan

produk, serta dapat merubah relative competitive cost. Perubahan teknologi dapat

mengurangi atau menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan

(30)

e. Konsumen

Dengan mengetahui profil konsumen dan calon pelanggan dapat

digunakan untuk merencanakan operasi strategi, dan mengantisipasi adanya

perubahan pasar.

f. Supplier

Supplier memberikan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan

untuk menghasilkan barang dan jasa. Harus terjalin kerjasama yang baik antara

supplier dengan perusahaan dan perusahaan harus mampu melihat supply yang

tersedia dan biaya.

2. Lingkungan Industri

Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan di

mana perusahaan berada. Faktor- faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan,

seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan

termasuk kondisi persaingan industri tersebut meliputi pendatang baru, produk

pengganti, pembeli, pemasok dan pesaing.

2.3.2 Lingkungan Internal Usaha

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada didalam

organisasi tersebut dan memiliki implikasi secara langsung pada perusahaan.

a. Sumber daya

Sumber daya sering diartikan sebagai input yang dibutuhkan oleh

(31)

perusahaan dapat dikelompokkan menjadi sumber daya yang nilainya terlihat

(tangible), sumber daya yang tidak terlihat (intangible) dan sumber daya manusia.

b. Kapabilitas

Kapabilitas menganalisis menganalisis secara rinci dan bagaimana suatu

perusahaan menjalankan aktivitasnya, bagaimana setiap aktivitas dalam

perusahaan dapat berinteraksi dan apa kepentingan dari aktivitas tersebut.

c. Kompetensi Inti

Merupakan sekumpulan keterampilan dan teknologi yang memungkinkan

suatu perusahaan menyediakan manfaat tertentu bagi pelanggannya.Seperti

menyediakan barang yang langka dan tidak dapat ditiru pesaing.

2.3.3 Keunggulan Bersaing

Porter menyatakan 3 strategi yang dapat diterapkan suatu perusahaan

untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu Strategi Diferensiasi, Strategi

Kepemimpinan Biaya Menyeluruh dan Strategi Fokus (Umar, 2005 : 34)

a. Strategi Diferensiasi.

Dalam strategi ini perusahaan harus mampu menciptakan sesuatu hal yang

baru yang tidak dimiliki oleh pesaing yang lain sehingga diharapkan calon

konsumen mau membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan tersebut.

Perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan strategi diferensiasi akan

(32)

diharuskan untuk selalu mencari hal yang baru yang membedakannya dengan

pesaing yang lain yang mungkin akan mengikuti atribut yang dimillikinya.

b. Strategi Kepimpinan Biaya Menyeluruh.

Srategi ini lebih menekankan bahwa suatu usaha harus mampu

menghasilkan serta mengirim produk ke pasar dengan biaya yang lebih rendah

dari pesaing yang lain. Suatu usaha harus lebih memperhitungkan harga jual

produk yang murah,sehingga biaya produksi, promosi dan biaya lainnya dapat

ditekan walaupun produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk dari

usaha yang lain.Untuk mencapai posisi biaya rendah (low cost posisition) maka

perusahaan harus memiliki keunggulan diatas keunggulan pesaing,seperti pangsa

pasar yang tinggi,mudah mendapatkan bahan baku,teknologi yang lebih baik, dan

senbagainya ( Parentahen,92 : 2000)

c. Strategi Fokus.

Strategi ini berbeda dengan strategi yang lainnya.Perusahaan memilih

strategi ini dikarenakan adanya kemampuan yang lebih besar untuk melayani

segmen pasar tertentu yang lebih sempit dibandingkan degan segmen pasar yang

lain. Dengan menjual produk di segmen pasar tertentu suatu usaha dapat

memusatkan perhatian secara lebih khusus disertai dengan alokasi sumberdaya

yang tepat. Sebelum merumuskan perumusan strategis, maka data diklasifikasikan

(33)

2.4 Defenisi Strategi

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut Porter, Strategi

adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing

(Rangkuti,2009:4) Senada dengan itu,Steiner and Miner juga berpendapat bahwa

strategi merupakan respon yang terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang

dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal

perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan (Rangkuti,2009:4)

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain

yang berkaitan, sangat nmenentukann suksesnya strategi yang disusun.

Konsep-konsep tersebut adalah :

a. Distinctive Competence yaitu tindakan yang dilakukan oleh

perusahaan agar dapat melakukan kegiatan yang lebih baik

dibandingkan dengan pesaingnya.

b. Competitive Advantage yaitu kegiatan spesifik yang dikembangkan

oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan pesaingnya.

2.4.1 Tipe – tipe Strategi

Pada prinsipnya strategi dapat dikeompokkan berdasarkan tiga tipe strategi

yaitu (Rangkuti,2009:6)

a. Strategi Manajeman

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh

(34)

strategi pengembangan produk,strategi penetapan harga,strategi akuisisi,strategi

pengembangan pasar,strategi keuangan,dan sebagainya

b. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.Misalnya

apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau

berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan

kembali, dan sebaginya.

c. Strategi Bisnis

Strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya

strategi pemasaran, strategi organisasi dan strategi yang berhubungan dengan

keuangan.

2.5 Strenght, Weakness, Oppurtunity, Threats (SWOT)

Menurut Rangkuti (2009:19) analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan

peluang (oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) Dari hasil analisis SWOT ini, akan

membantu perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan dapat menjadi acuan

untuk menentukan strategi apa yang tepat untuk diaplikasikan untuk

(35)

Matriks SWOT dapat digunakan untuk menyusun faktor-faktor internal serta

eksternal perusahaan serta menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman

eksternal dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiki,

sehingga analisis ini dapat digunakan untuk memaksimalkan kekuatan dan

peluang sekaligus meminimalisir kelemahan dan ancaman yang dapat menganggu

posisi dari objek yang dianalisis. Hasil dari matriks ini menghasilkan 4 set

alternatif strategi yaitu : strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT.

Tabel 3.1 Matriks SWOT

STRENGH (S)

peluang eksternal

STRATEGI SO

menghindari ancaman

(36)

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan dari usaha

untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Strategi ini dibuat dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahan

untuk mengatasi ancaman yang ada.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang untuk

meminimalisir kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman.

2.5.2 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan proposal penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang,rumusan masalah,batasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

Bab II : Kerangka Teori

(37)

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini berisikan tentang bentuk penelitian,waktu dan lokasi

penelitian,teknik pengumpulan data,dan teknik analisis data.

Bab IV : Hasil Penelitian

Bab ini memuat deskripsi lokasi penelitian, penyajian data, hasil penelitian

yang diperoleh dari lapangan yang dianalisis beserta pembahasaannya.

Bab V : Penutup

Bab ini merumuskan beberapa kesimpulan serta saran dari hasilpenelitian

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif lebih

mengutamakan penggunaan wawancara serta observasi ( Hamidi, 2004:14)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan secara langsung di usaha furniture Jasa Bersama

Jl. Setia Budi No.347 Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan

Januari hingga berakhirnya penelitian.

3.3 Defenisi Konsep

Konsep adalah ide abstrak yang diguankan untuk menggambarkan secara

abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian

yang pada umumnya dinyatakan dalam satu istilah atau rangkaian kata.

Strategi merupakan respon yang terus-menerus maupun adaptif terhadap

peluang dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelamahan internal

perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan.

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai

faktor sosial, budaya, politik, ekonomi,dan manajerial. Akibat dari pengaruh

berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan

(39)

Untuk mendapatkan masalah yang jelas dari setiap konsep maka peneliti

mengemukakan defenisi konsep penelitian yaitu melalui kajian teori dan

penelitian dengan analisa lingkungan yang terdiri dari lingkungan internal dan

lingkungan eksternal usaha Jasa Bersama Furniture.Lingkungan Internal dapat

dilihat dari kekuatan dan kelemahan pada usaha Jasa Bersama Furniture,

sedangkan lingkungan eksternal akan dilihat dari peluang dan ancaman. Setelah

kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang diketahui maka akan dianalisa dengan

metode analisis SWOT. Hasil dari metode SWOT dapat menjadi bahan evaluasi

Jasa Bersama Furniture dalam menerapkan strategi pemasaran yang akan

meningkatkan penjualan dan mampu bertahan di pasar kompetitif.

3.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian merupakan cara untuk mengumpulkan data-data

yang relevan bagi penelitian. ( Juliandi, 2013:66)

Data dapat dibedakan berdasarkan sifat, sumber serta skala antara lain :

1. Data menurut sifatnya, dikelompokkan dalam 2 bentuk yakni

a. Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi

(pengelompokkan) yang sifatnya menunjukkan kualitas bukan nilai

kuantitatif.

b. Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka-angka tertentu

yang dapat dioperasikan secara matematis.

2. Data menurut sumber pengelohannya, dikelompookan dalam 2 bagian

(40)

a. Data primer yaitu data mentah yang diambil oleh peneliti sendiri

dari sumber utama yang berguna untuk kepentingan penelitian, dan

data tersebut sebelumnya tidakada. Data ini dikumpulkan memlalui

wawancara, observasi/pengamatan serta angket/kuesioner.

b. Data sekunder adalah data yang telah tersedia yang dikutip oleh

peneliti, seperti data yang dikumpulkan melalui studi dokumentasi.

3. Data yang ditinjau dari skala pengukuran. Dikelompokkan menjadi 4

bentuk antara lain : Data Nominal, Data Ordinal, Data Interval dan

Rasio.

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan peneliti adalah teknik

pengumpulan data yang dibagi berdasarkan jenis datanya, yaitu :

1. Pengumpulan Data Primer

Yaitu peneliti turun langsung ke lapangan (data diambil oleh peneliti

sendiri) untuk mendapatkan informasi serta fakta yang berkaitan dengan objek

yang diteliti. Data primer, merupakan data yang dikumpulkan melalui :

a. Wawancara merupakan dialog yang dilakukan antara peneliti dengan

responden dimana peneliti memberikan pertanyaan yang telah

disiapkan untuk dijawab responden. Wawancara dapat dilakukan

kepada pemilik usaha sebagai informan utama serta imforman kunci

yaitu pelanggan untuk mendapatkan informasi seputar usaha Jasa

(41)

b. Pengamatan/Observasi merupakan suatu kegiatan melihat kondisi

secara langsung terhadap objek yang diteliti. Peneliti melakukan

pengamatan secara langsung di usaha Jasa Bersama untuk

mendapatkan informasi tetntang permasalahan yang akan diteliti.

2. Pengumpulan Data Sekunder yaitu pengumpulan data dengan

mengumpulkan data dari pihak lain.Data sekunder,antara lain :

a. Dokumentasi,dengan menyelidiki rekaman-rekaman data yang

telah berlalu, seperti arsip –arsip usaha Jasa Bersama.

b. Penelitian kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dari karya

ilmiah, jurnal, buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan

masalah yang akan diteliti.

3.5 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data

deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara serta

observasi yang dibahas dalam bentuk verbal dan kualifikasinya bersifat teoritis

3.5.1 Analisis Deskriptif

Analisis data deskriptif berarti menganalisis data untuk permasalahan

variabel-variabel mandiri dan bukan menganalisis hubungan atau keterkaitan

antarvariabel. Analisis ini merumuskan atau menggambarkan situasi atau kejadian

yang dinyatakan dalam bentuk verbal secara teoritis dan tidak diperoleh melalui

(42)

3.5.2 Analisis SWOT

Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

menggunakan analisis SWOT, yaitu dengan mengidentifikasi serta

membandingkan faktor internal dan eksternal perusahaan untuk mengetahui

peluang, ancaman, kelemahan dan kekuatan yang kemudian akan dianalisis untuk

mengetahui strategi apa yang cocok diterapkan di suatu usaha (Rangkuti, 2009 :

19)

3.5.3 Internal Strategic FactorAnalysis Summary (IFAS) dan Eksternal Strategic Factor Analysis Summary (EFAS)

Dalam teknik analisis data dengan menggunakan SWOT, setelah

pengklasifikasian faktor internal dan eksternal diidentifikasi, maka selanjutnya

dilakukan tahap penyusunan Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

dan Matriks Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS).

Berikut ini adalah tahap-tahap penentuan Faktor Strategis Internal (IFAS):

1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(paling penting) sampai 0,0 tidak penting,berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi perusahaan.(Semua

bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor

(43)

(poor) ,berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi

perusahaan yang bersangkutan.Variabel yang bersifat positif (semua

variabel yang masuk kategori peluang) diberi nilai mulai dari +1

sampai dengan +4 (sangat baik). Sedangkan variabel yang bersifat

negatif, kebalikannya. Contohnya, jika ancaman perusahaan besar

sekali,maka nilainya adalah 1,sedangkan jika ancamannya dibawah

rata-rata maka nilainya adalah 4.

4. Kalikan bobot kolom 2 dengan rating pada kolom, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan

untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0

(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)

Tabel 3.2 Tabel Internal Strategic Factor Analisys Summary (IFAS)

Faktor-faktor

strategis internal

Bobot Rating Bobot X Rating

Kekuatan

(Strength)

Kelemahan

(Weakness)

Total

(44)

Rating pada matrik IFAS:

1= merupakan kelemahan utama

2 = merupakan kelemahan kelemahan yang kecil

3 = merupakan kekuatan yang kecil

4 = merupakan kekuatan utama

Jadi : rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada

industri dimana perusahaan berada.

Tahap-tahap penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :

1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2,mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).Faktor-faktor tersebut

kemungkinan dampak terhadap faktor strategis.

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor

denganmemberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1

(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terghadap kondisi perusahan

yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat

positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika

peluangnya kecil diberi rating +1) Pemberian nilai rating ancaman adalah

kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar ratingnya

adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

(45)

pembobotan untuk masing-masing faktor-faktor yang nilainya bervariasi

mulai dari dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)

Tabel 3.3 Tabel External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS)

Faktor-faktor

strategis eksternal

Bobot Rating Bobot X Rating

Peluang

(Opportunity)

Ancaman (Threat)

Total

Sumber: Rangkuti, 2009 (data diolah)

Rating pada matrik EFAS:

1 = memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang sangat besar

2 = memiliki peluang yang sedikit atau ancaman yang besar

3 = memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil

4 = memiliki peluang yang sangat besar atau ancaman yang sangat kecil

3.5.4 Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk mengukur

faktor-faktor strategi perusahaan dengan menggambarkan peluang dan ancaman

eksternal perusahaan dan disesuaikan dengan kekuatan serta peluang yang

(46)

Tabel 3.4 Matriks SWOT

Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan dari usaha

(47)

b. Strategi ST

Strategi ini dibuat dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahan

untuk mengatasi ancaman yang ada.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang untuk

meminimalisir kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

(48)

BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Usaha

4.1.1 Gambaran Umum Usaha A. Sejarah Usaha

Usaha Jasa Bersama merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di

dalam bisnis furniture. Usaha Jasa Bersama mengawali kiprah berbisnis yang

didirikan oleh Ibu Nurati Zebua pada tahun 2004. Pada awalnya Ibu Nurati

menyewa sebuah toko sederhana tempat untuk ia menjual produk-produk

furniturenya. Ibu Nurati memulai usaha furniture ini dikarenakan banyaknya

kenalan Ibu Nurati yang menjadi supplier furniture serta tuntutan ekonomi yang

pada saat itu mendesak ia untuk mendapatkan tambahan pendapatan.

Pada awal kegiatan operasional, usaha ini banyak menarik konsumen. Hal

ini dikarenakan saat itu banyaknya pertumbuhan penduduk yang berdampak pada

semakin banyaknya pemukiman yang dibangun yang mendukung furniture

sebagai pelengkap serta kebutuhan dari masyarakat. Terbukti pada tahun-tahun

pertama Ibu Nurati mendapatkan keuntungan dari Usaha Jasa Bersama sehingga

toko yang tadinya hanya disewa, telah mampu dibeli oleh Ibu Nurati dan

memperluas usahanya menjadi tiga toko dan dapat pula mempekerjakan pegawai

sebanyak 10 orang.

Aktivitas yang dilakukan dimulai dari pukul 11.00 WIB hingga pukul

(49)

Toko yang terletak di antara Jalan Pasar 1 dan Pasar 2 Setia Budi ini, didalam

toko memajang berbagai macam, jenis, style serta gaya dari beragam jenis

furniture dengan merek-merek yang telah dikenal masyarakat memiliki kualitas

yang terbaik. Produk yang dijual di toko ini, didapat dari supplier (distributor)

dari perusahaan furniture di Indonesia yang telah menjalin hubungan kerja sama

dengan usaha ini selama 10 tahun.

Seiring dengan berjalannya waktu, pada saat ini Usaha Jasa Bersama

mengalami penurunan penjualan. Beberapa penyebab karena munculnya pesaing

yang melihat peluang ini sehingga mendirikan usaha furniture yang tidak jauh

dari lokasi usaha serta tidak adanya strategi pemasaran yang dilakukan Usaha Jasa

Bersama untuk mempertahankan dan menarik minat konsumen. Hal ini

mengakibatkan penurunan pendapatan dan berimbas pada pengurangan jumlah

pegawai yang tadinya 10 orang hanya menjadi 4 orang. Berikut data penjualan

Usaha Jasa Bersama yang mengalami penurunan

Tabel 4.1

Data Penjualan Usaha Jasa Bersama Furniture

TAHUN UNIT

2004 203 UNIT

2006 188 UNIT

2010 161 UNIT

2013 135 UNIT

(50)

4.1.2 VISI, MISI USAHA VISI

Visi menggambarkan keinginan yang ingin dicapai oleh suatu usaha

kepada kebehasilan usaha untuk tetap berkembang dan mendapat keuntungan

yang maksimum. Visi merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh

suatu usaha. Usaha Jasa Bersama Furniture memiliki visi yaitu menjadi usaha

yang mampu bersaing dan bertahan dengan menyediakan produk furniture yang

berkualitas sehingga menjadi kepercayaan pelanggan.

MISI

Misi merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai oleh usaha untuk

mewujudkan visi. Adapun misi dari Usaha Jasa Bersama Furniture adalah :

a. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas.

b. Memberi pelayanan kepada konsumen dengan mengedepankan

kualitas produk furniture

c. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan keterbatasan

pendidikan dan menyediakan lapangan pekerjaan yang berazaskan

kekeluargaan

d. Membangun kemitraan perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan

pemasok dan pihak-pihak lainnya.

4.1.3 STRUKTUR ORGANISASI

Suatu organisasi perusahaan terdiri dari struktur, kebijakan, dan budaya

(51)
(52)

Keterangan : Berdasarkan struktur organisasi dari Usaha Jasa Bersama Furniture

dapat disimpulkan bahwa Ibu Nurati Zebua sebagai pemilik bertanggungjawab

dalam segala kegiatan operasional usaha ini. Ibu Nurati membawahi 4 orang

pegawainya yang memiliki tugas membantu Ibu Nurati dalam melayani

konsumen, menaikan barang ke mobil angkutan serta mengantar barang ke tempat

tujuan konsumen.

D. Produk dan Pasar Sasaran Produk

Usaha Jasa Bersama Furniture merupakan salah satu UKM yang menjual

berbagai macam jenis produk furniture. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh

usaha ini harus tepat, dan sesuai dengan segmen pasar yang akan dituju. Adapun

jenis serta harga furniture yang dipasarkan oleh usaha ini berdasarkan model serta

mereknya, adalah :

Tabel 4.2 Harga Produk Furniture Usaha Jasa Bersama

Produk Harga dalam Rupiah

Sofa Rp 3.000.000 – Rp 12.000.000

Meja Hias Rp 700.000 – Rp 5.000.000

Meja Makan Rp 2.500.000 – Rp 7.000.000

Meja Komputer Rp 500.000 – Rp 2.000.000

Lemari Pakaian Rp 2.500.000 – Rp 9.000.000

Lemari tv Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000

Lemari Hias Rp 800.000 – Rp 6.000.000

Tempat tidur (spring bed) Rp 1.500.000 – Rp 5.000.000

(53)

Pasar Sasaran

Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu usaha didasarkan pada

strategi pemasaran yang diterapkan untuk mencapai sasaran pasar yang dituju

sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Oleh karena itu, suatu usaha

sebaiknya menetapkan sasaran pasar yang akan dituju sehingga konsumen yang

sudah ada dapat dipertahankan dan menjangkau konsumen potensial yang lainnya.

Usaha Jasa Bersama menawarkan produk yang memiliki karakteristik yang

berbeda-beda, seperti warna, model, serta ukuran yang disesuaikan dengan

perbedaaan selera konsumen. Segmen pasar yang menjadi pasar sasaran dari

usaha ini adalah:

a. Masyarakat Umum

Sasaran utama dari usaha ini adalah masyarakat sekitar. Hal ini

berdasarkan lokasi usaha yang dengan mudah dijangkau oleh masyarakat umum,

serta lokasi ini dekat dengan pemukiman penduduk dan perumahan baru yang

bergaya minimalis.

b. Instansi Perusahaan

Instansi perusahaan menjadi sasaran pasar usaha ini karena Usaha Jasa

Bersama juga menawarkan berbagai furniture yang dapat menjadi sarana

pendukung dalam suatu perusahaan, seperti sofa atau meja komputer, meskipun

(54)

4.1.4 Pengumpulan Data

Faktor Internal dan Faktor Eksternal Berdasarkan Wawancara

Untuk mengetahui faktor internal serta faktor eksternal yang terdapat pada

Usaha Jasa Bersama Furniture, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut hasil

observasinya :

A.Informan Kunci

Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai

informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Adapun yang menjadi

informan kunci dari penelitian ini adalah pemilik serta yang bertanggung jawab

dalam proses operasional di usaha ini yaitu Ibu Nurati Zebua.

Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta amcaman yang

dihadapi oleh usaha ini, maka peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang

terkait dengan aspek internal usaha yang diringkas sebagai berikut :

Peneliti mengajukan pertanyaan seputar bagaimana mendapatkan sumber

daya fisik dalam usaha ini?

“kalau sumber barang-barang furniture ini kami peroleh dari pemasok

kami yang telah berkerjasama dengan kami hampir 10 tahun ini. Barang-barang

yang masuk diambil dari supplier-supplier perusahaan yang mengantar langsung

barangnya kesini. Seperti misalnya buat barang Olympic, kantor perwakilan

mereka ada di Letda Sujono, nah nanti kita hubungin aja kalau kita mau mesan

barang, langsung diantar kesini tapi ada kesepakatan dulu sebelumnya. Begitu

(55)

datang kesini buat pengecekan. Intinya semua yaitu komunikasi. Kalau

komunikasi udah baik maka kedepan semuanya juga bakal berjalan baik, ya bisa

diliat la sampe bertahun-tahun sampai sekarang belum ada masalah yang timbul

dengan pihak pemasok.” (Ibu Nurati Zebua. Pemilik Usaha. Medan 2 April 2014

Pukul 13.00)

Peneliti mengajukan pertanyaan seputar hal apa saja yang telah dilakukan

selama ini untuk mempromosikan usaha ini kepada masyarakat agar masyarakat

mengetahui tentang keberadaan dari usaha ini?

“bicara soal promosi, kami masih kurang dalam memperkenalkan usaha

kami ini. Untuk memperkenalkan usaha ini kepada masyarakat kami hanya

mengandalkan papan nama besar yang tertera diluar toko ini sehingga

masyarakat yang lewat dapat melihat papan nama tersebut. Paling umtuk

promosi kami juga mengandalkan kekuatan mulut ke mulut dari pelanggan kami.

Banyak pelanggan setia kami yang tidak hanya sekali membeli produk disini, dan

menyampaikannya ke teman atau kerabat mereka tentang toko ini. Selain itu

promosi yang kami lakukan yaitu memberikan potongan harga pada saat

menjelang hari besar. Kalau untuk promosi, usaha kami belum melakukan

promosi yang besar-besaran, dan kalau dibilang usaha ini masih kalah dalam

melakukan promosi daripada pesaing lainnya. Untuk itu mungkin kedepannya

kami akan melakukan promosi seperti menyebarkan selebaran atau memuat iklan

(56)

konsumen yang tertarik kesini dan membeli di toko kami ini.” (Ibu Nurati Zebua.

Pemilik Usaha. Medan 02 April 2014 Pukul 13.00)

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan bagaimana kebijakan pemilik

dalam penetapan harga yang dilakukan di Usaha Jasa Bersama Furniture?

“untuk penetapan harga disini disesuaikan dengan kebijakan oleh pihak

supplier. Kita juga nggak mungkin memasang harga tinggi karena pasti akan

berdampak dengan citra merek dari produk tersebut. Yang pasti harga yang kami

jual disini dapat terjangkau oleh masyarakat. Seperti untuk meja makan disini

kami jual harganya dari Rp 2.500.000 hingga Rp 8.000.000. Mungkin yang susah

pada saat kenaikan bahan-bahan baku yang tentu akan mempengaruhi harga

furniture juga jadi ya pintar-pintar kita untuk mendapatkan keuntungan tanpa

memberatkan konsumen nantinya. Lagipula disini kami menyediakan fasilitas

kredit jadi konsumen tetap dapat membeli produk yang mereka butuhkan tanpa

harus langsung segera mengeluarkan uang yang mungkin cukup besar, selain itu

juga kami melakukan program diskon pada saat menjelang hari besar, karena

pada saat-saat tersebut peningkatan penjualan terhadap furniture meningkat.”

(Ibu Nurati Zebua. Pemilik Usaha. Medan, 02 April 2014. Pukul 13.00)

Dalam melakukan suatu strategi, diperlukannya langkah-langkah untuk

mencapai suatu meningkatkan laba maksimum dan keberlangsungan suatu usaha.

Berikut hasil wawancara peneliti dengan informan kunci yang diringkas sebagai

(57)

“ untuk strategi, tidak ada strategi khusus yang kami terapkan. Sampai

saat ini, kami menjalin hubungan yang baik dengan pemasok furniture dan

memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Menurut saya pelayanan itu

merupakan hal yang penting untuk membuat konsumen nyaman dan kembali

berkunjung ke toko ini. Kalau soal harga mungkin harga yang kami tawarkan

tidak jauh berbeda dengan toko furniture lain, tapi kami bisa menjamin

pelayanan yang kami berikan selalu mengusahakan kenyamanan konsumen.

Kalau konsumen senang maka mereka akan datang lagi kesini dan menyampaikan

kesan mereka yang baik kepada orang lain. Strategi itu yang saya terapkan dari

dulu hingga sekarang.” (Ibu Nurati Zebua,. Pemilik Usaha. Medan, 02 April

2014. Pukul 13.00)

Selain dinilai dari faktor internal usaha, untuk mendapatkan strategi

pemasaran yang baik melalui pendekatan SWOT maka dinilai juga dari faktor

eksternal usaha. Untuk itu peneliti melakukan wawancara kepada informan kunci

dan memberikan pertanyaan seputar faktor eksternal yang mempengaruhi usaha

Jasa Bersama Furniture ini.

Peneliti mengajukan pertanyaan siapa saja pihak eksternal yang

menghambat serta mempengaruhi usaha ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap

keberlangsungan usaha?

“ kalau untuk pihak eksternal yang mempengaruhi usaha ini adalah

pemasok serta yang pastinya pesaing juga. Sampai saat ini tidak ada masalah

(58)

disepakati sebelumnya. Paling kendalanya kalau terjadi kerusakaan pada barang

saat pendistribusian, tapi itu pun bisa dibicarakan dengan baik. Karena supplier

ini merupakan peran yang sangat penting bagi berjalannya usaha ini. Selain itu

pesaing juga mempengaruhi keberlangsungan suatu usaha. Apalagi sekarang

makin berjamurnya toko furniture yang menawarkan harga yang bersaing. Ini

memicu kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar tetap mendapat

tempat di hati masyarakat.” ((Ibu Nurati Zebua. Pemilik Usaha. Medan, 02 April

2014. Pukul 13.00)

Dalam suatu usaha tentu memiliki kendala yang dihadapi. Kendala

tersebut dapat menjadi positif atau negatif, tergantung bagaimana usaha tersebut

beradaptasi dengan lingkungannya. Untuk itu peneliti menanyakan apa saja yang

menjadi hambatan dari usaha Jasa Bersama dilihat dari aspek eksternal dan

internal usaha?

“ menurut saya hambatan yang dihadapi dari usaha ini kalau dilihat dari

internalnya mungkin terletak pada kurangnya modal ya. Karena tidak bisa

dipungkiri penjualan yang semakin menurun berpengaruh besar pada modal yang

kami butuhkan. Mungkin selanjutnya kami akan berencana untuk meminjam

kredit demi keberlangsungan usaha kami ini. Kalau hambatan dari eksternal saya

kira belum ada ya, dalam menaggapi konsumen kami selalu bertindak cepat

dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen jadi sampai

(59)

atau kualitas produk yang dijual di toko ini.” (Ibu Nurati Zebua. Pemilik Usaha.

Medan, 02 April 2014. Pukul 13.00)

B. Informan Utama

Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi

sosial yang diteliti. Maka dari itu, informan utama dari penelitian ini merupakan

konsumen dari Usaha Jasa Bersama Furniture. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan 3 orang informan utama untuk mengetahui pendapat mereka

tentang usaha ini, dan mendapat gambaran dari keterangan atau data-data yang

diberikan untuk membantu permasalahan yang dihadapi. Berikut merupakan hasil

wawancara peneliti dengan informan utama.

Peneliti mengajukan berbagai pertanyaan mengenai pengalaman mereka

tentang Usaha Jasa Bersama Furniture. Adapun pertanyaan yang diajukan

mengenai Bagaimana pemasaran yang dilakukan usaha Jasa Bersama Furniture?

Bagaimana kualitas serta pelayanan yang diberikan oleh usaha ini? Apakah

pernah membeli dari toko furniture lain, dan apa yang membedakannya dinilai

dari harga, pelayanan serta promosi?

Konsumen menjelaskan :

1. Sari Ginting (46 tahun)

“sudah banyak furniture dirumah saya yang saya beli ditoko ini, jadi bisa

(60)

produk yang bagus makanya saya tidak jera kesini. Selain itu disini juga

bisa kredit, beda sama toko yang lainnya jadi saya sebagai ibu rumah

tangga bisa lebih berhemat dengan adanya kredit ini. Untuk pelayanan

saya rasa baguslah, pas datang langsung disambut dengan baik dan

dibantu dalam pemilihan barang yang saya mau. Sebelumnya saya juga

pernah membeli di toko lain, seperti di KL Furniture yang disimpang

pasar 1. Kalau disana, masih ada biaya tambahan untuk pengiriman

barang ke rumah, berbeda dengan di Jasa Bersama yang pengiriman

barangnya tidak dikenakan biaya. Kalau untuk promosi, saya tidak terlalu

tahu promosi ap asaja yang telah dilakukan usaha ini. Saya tahu usaha ini

juga dari teman dekat saya yang mengatakan kalau disini bisa kredit

makanya saya tertarik kesini” ( Sari Ginting, Konsumen. Medan, 2 April

2014. Pukul 14.30)

Berdasarkan jawaban dari responden, dapat diketahui bahwa salah satu

alasan konsumen berkunjung kembali ke usaha ini karena pelayanan serta kualitas

yang diberikan baik, dan menyediakan layanan kredit yang membedakannya

dengan usaha lain. Namun, untuk promosi usaha ini masih terbilang kurang,

karena belum banyaknya kegiatan promosi yang dilakukan untuk menarik banyak

konsumen.

2. Santi (38 tahun)

“saya bertempat tinggal tidak jauh dari toko ini dan saya juga baru

Gambar

Tabel 3.1 Matriks SWOT
Tabel 3.2 Tabel Internal Strategic Factor Analisys Summary (IFAS)
Tabel 3.3 Tabel External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS)
Tabel 3.4 Matriks SWOT
+7

Referensi

Dokumen terkait

Di antara kelebihan dari software ini adalah terdapat indeks tematik yang berisi lebih dari 13 ribu tema; dapat menampilkan al- Qur’an dan menghubungkan ayat

Perkembangan jaman selalu berdampak pada berkembangnya pola pikir dan perilaku masyarakat suku dayak Pompakng yang dulunya berfungsi sebagai adat dan upacara

Den- gan memiliki instrumen penilaian yang stan- dar, diharapkan guru dapat mengembangkan kreativitasnya untuk selalu meningkatkan kompetensinya dalam tugasnya

Tugas Panitia meliputi kegiatan sebagai berikut. 1) Melaksanakan seleksi peserta pemilihan Kepala dan Pengawas TK Berprestasi Tingkat Kabupaten/Kota didasarkan pada

Salah satunya adalah kebijakan yang berfokus pada pengembangan industri manufaktur yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang semakin besar, yang pada

Surau didirikan oleh suatu kaum tertentu sebagai bangunan pelengkap rumah gadang , di sini beberapa keluarga yang saparuik (berasal dari satu perut/keturunan) di

Hasil pengujian diperoleh bahwa terdapat kecocokan model pengaruh yang signifikan antara rasio keuangan terhadap kinerja keuangan, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa

Maintainability suatu peralatan dapat didefinisikan sebagai probabilitas dari komponen atau sistem yang gagal tersebut untuk bisa dipulihkan atau diperbaiki pada suatu kondisi