• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Rimba Jaya Mushroom (RJM) yang berlokasi di Jl. Raya Puncak Gadog Pandansari RT 01/04 Ciawi-Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan sengaja (purposive) yang didasarkan pada pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah sentra produksi jamur tiram putih di Provinsi Jawa Barat, serta adanya ketersediaan data yang akan dapat menjawab kebutuhan dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Perusahaan Rimba Jaya Mushroom merupakan perusahaan yang cukup berhasil dalam menjalankan usahanya dan menjadi perusahaan jamur yang terbesar di Bogor untuk ukuran usaha perorangan.

Penelitian yang berlangsung meliputi pengumpulan data untuk keperluan pengolahan data. Pengumpulan data pada Perusahaan Rimba Jaya Mushroom berlangsung pada bulan Juni–Juli 2012.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang bentuknya berupa keterangan dan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yang bukan angka (non numerik) berupa keterangan-keterangan mengenai perkembangan usaha jamur tiram putih, kondisi usahanya, peralatan yang digunakan, teknis pelaksanaan kegiatan usaha, identifikasi sumber-sumber risiko produksi pada usaha jamur tiram putih, dan upaya perusahaan untuk mengatasi risiko pada setiap tahapan proses produksi jamur tiram putih. Berbeda dengan data kuantitatif, dalam data kuantitatif bentuknya merupakan fakta dan informasi tentang usaha jamur yang sudah disusun dan lebih terukur. Data kuantitatif ini terdiri dari informasi tentang jumlah produksi jamur tiram putih setiap hari dari bulan Januari-September 2012, jumlah kerusakan baglog akibat sumber-sumber risiko pada setiap tahapan proses produksi jamur tiram putih, jumlah bahan baku yang digunakan untuk sekali pengadukan, harga jual, dan semua keterangan yang berupa angka.

28 Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek penelitian, melalui wawancara langsung dengan pengusahanya dan melalui pengamatan langsung untuk mengetahui kondisi fisik usaha, pengidentifikasian sumber risiko pada setiap tahapan proses produksi jamur tiram putih serta upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi terjadinya risiko. Data sekunder adalah jenis data yang sudah diterbitkan, berupa konsep mengenai risiko dan pengelolaannya serta literatur tentang jamur yang diperoleh dari buku, artikel, skripsi, jurnal, dan publikasi lainnya. Beberapa data sekunder yang dapat dipergunakan untuk membantu dalam penulisan skripsi ini berupa nilai PDB hortikultura Indonesia, produksi tanaman sayuran di Indonesia, rata-rata permintaan ekspor jamur Indonesia, perkembangan luas panen dan produksi jamur di Indonesia, dan daerah sentra tanaman jamur di beberapa provinsi yang diperoleh dari Buku Saku Data Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura dan Badan Pusat Statistik melalui situs resminya. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung penelitian agar lebih jelas dan spesifik.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Wawancara yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya terjadi dan untuk menggali informasi yang lebih mendalam. Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan pemilik usaha dan karyawan perusahaan tentang gambaran umum perusahaan, sumber-sumber risiko yang terjadi pada proses produksi jamur tiram putih, dan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengantisipasi setiap risiko.

2. Observasi atau pengamatan yang digunakan untuk melihat dan mengamati objek secara langsung terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. Observasi dilakukan langsung pada lokasi usaha budidaya tanaman jamur tiram putih yaitu di Rimba Jaya Mushroom untuk

29 mengamati proses budidaya jamur tiram putih dan setiap risiko yang terjadi. Pengamatan dilakukan selama bulan Juni-Juli 2012.

3. Membaca dan melakukan pencatatan semua data yang dibutuhkan dalam penelitian, seperti hasil produksi jamur tiram putih setiap hari dari bulan September 2012, harga jual jamur tiram putih dari bulan Januari-September 2012, dan jumlah baglog yang terkena risiko selama bulan Juni 2012.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Semua data yang dikumpulkan dalam penelitian ini akan diolah dan dianalisis melalui beberapa metode pengolahan data yang dikelompokkan ke dalam dua jenis metode, yaitu: metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif.

4.4.1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan untuk menggambarkan keadaan umum perusahaan Rimba Jaya Mushroom, mengidentifikasi sumber-sumber risiko pada setiap tahapan proses produksi jamur tiram putih dan menganalisis upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengantisipasi risiko pada setiap tahapan proses produksi jamur tiram putih di Rimba Jaya Mushroom. Metode analisis kualitatif dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan pemilik usaha ataupun karyawan dari perusahaan Rimba Jaya Mushroom.

4.4.2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini untuk menilai sumber-sumber risiko produksi jamur tiram putih berdasarkan nilai kerugian yang ditimbulkan oleh masing-masing sumber risiko. Sumber-sumber risiko yang telah diidentifikasi menggunakan analisis kualitatif dapat diukur tingkatannya berdasarkan besar kecilnya nilai kerugian yang ditimbulkan oleh masing-masing sumber risiko. Hal ini dilakukan untuk melihat sumber-sumber risiko yang menimbulkan nilai kerugian terbesar sampai terkecil pada usaha Rimba Jaya Mushroom. Penilaian ini akan dilakukan pada setiap sumber-sumber risiko yang ada pada setiap tahapan proses produksi jamur tiram putih di Rimba Jaya

30 Mushroom berdasarkan pengalaman pengusaha dalam menjalankan usahanya per hari selama bulan Juni 2012. Jadi, nilai kerugian yang ditimbulkan oleh masing-masing sumber risiko pada setiap tahapan proses produksi akan dihitung berdasarkan jumlah baglog atau hasil jamurnya yang rusak. Kemudian dari nilai kerugian yang ditimbulkan oleh masing-masing sumber risiko tersebut, maka dapat dilihat tingkatan sumber risiko dan dapat dilihat juga sumber risiko mana yang menimbulkan nilai kerugian yang paling besar bagi usaha Rimba Jaya Mushroom.

31