• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Tempat Penelitian dan Alat yang digunakan dalam Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Unit Radiologi RS. Murni Teguh, Kota Medan.

3.1.2 Alat yang digunakan

Penelitian dilakukan di unit Radiologi RS. Murni Teguh. Alat magnetic resonance imaging yang digunakan didalam melaksanakan penelitian ini adalah model magnetom avanto, dengan merk Siemens. Sistem medan magnet yang digunakan adalah superkonduktor dengan kekuatan medan magnet sebasar 1.5 tesla (T). Terdapat helium cair yang disebut dengan cryogen bath, berfungsi untuk menjaga kemagnetan agar kumparan harus dalam temperatur yang sangat dingin. Perangkat komputer, Monitor, viewing tool untuk DICOM images adalah Syngo MR B17.

Beberapa Alat MRI yang ada ditempat peneliti yaitu;

Gambar 3.1 A. MRI 1.5 T Gambar 3.1 B. Sistem On Off MRI

16

Gambar 3.2 Operator console Gambar 3.3 Dry View film

3.2 Prosedur

Pada pemeriksaan MRI perlu diperhatikan bahwa alat – alat seperti tabung oksigen, alat resuitasi, kursi roda, dll yang bersifat feromagnetik tidak boleh dibawa ke ruang MRI. Untuk keselamatan, pasien diharuskan memakai baju pemeriksaan dan menanggalkan benda – benda feromagnetik, seperti : jam tangan, kunci, perhiasan jepit rambut, gigi palsu dan lainnya. Screening Dry dan pemberian informasi kepada pasien dilakukan dengan cara mewawancarai pasien, untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang membahayakan pasien bila dilakukan pemeriksaan MRI, misalnya: pasien menggunakan alat pacu jantung, logam dalam tubuh pasien seperti IUD, sendi palsu, neurostimulator, dan klip anurisma serebral, dan lain-lain.

Transfer pasien menuju ruangan MRI, khususnya pasien yang tidak dapat berjalan (non ambulatory) lebih kompleks dibandingkan pemeriksaan imaging lainnya. Hal ini karena medan magnet pesawat MRI selalu dalam keadaan “on”

sehingga setiap saat dapat terjadi resiko kecelakaan, dimana benda – benda feromagnetik dapat tertarik dan kemungkinan mengenai pasien atau personil lainnya. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut, meja pemeriksaan MRI dibuat mobile, dengan tujuan agar pasien dapat dipindahkan ke meja MRI di luar ruang pemeriksaan dan dapat segera dibawa ke luar ruangan MRI bila terjadi hal-hal emergensi. Selain itu meja cadangan pemeriksaan perlu disediakan, agar dapat mempercepat penanganan pasien berikutnya sebelum pemeriksaan pasien sebelumnya selesai. Upaya untuk kenyamanan pasien diberikan, antara lain dengan penggunaan Earplugs bagi pasien untuk mengurangi kebisingan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

penggunaan penyangga lutut / tungkai, pemberian selimut bagi pasien, pemberian tutup kepala .

Untuk persiapan pelaksanaan pemeriksaan perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Persiapan console yaitu memprogram identitas pasien seperti nama, usia dan lain – lain , mengatur posisi tidur pasien sesuai dengan obyek yang akan diperiksa.

2. Memilih jenis koil yang akan digunakan untuk pemeriksaan, misalnya untuk pemeriksaan kepala digunakan head coil, untuk pemeriksaan tangan, kaki dan tulang belakang digunakan surface coil.

3. Memilih parameter yang tepat, misalnya untuk citra anatomi dipilih parameter yang repetition time dan echo time pendek, sehingga pencitraan jaringan dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan berwarna hitam. Untuk citra pathologis dipilih parameter yang repetition time dan echo time panjang, sehingga misalnya untuk gambaran cairan serebro spinalis dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan tampak berwarna putih. Untuk kontras citra dipilih parameter yang time repetition panjang dan time echo pendek sehingga gambaran jaringan dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan tampak berwarna abu-abu.

Untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal, perlu penentuan center magnet (land marking patient) sehingga coil dan bagian tubuh yang diamati harus sedekat mungkin ke center magnet, misalnya pemeriksaan MRI kepala, pusat magnet pada hidung. Untuk menentukan bagian tubuh dibuat scan scout (panduan pengamatan), dengan parameter, ketebalan irisan dan jarak antar irisan serta format gambaran tertentu. Ini merupakan gambaran 3 dimensi dari sejumlah sinar yang telah diserap. Setelah tergambar scan scout pada TV monitor, maka dibuat pengamatan – pengamatan berikutnya sesuai dengan kebutuhan. Pemeriksaan MRI yang menggunakan kontras media, hanya pada kasus – kasus tertentu saja.

Salah satu kontras media untuk pemeriksaan MRI adalah Gadolinium DTPA yang disuntikan intra vena dengan dosis 0,01 ml / kg berat badan (Pamujiandri, 2011).

18 3.3 Diagram alir

Start

Selesai Analisis Data MRI Organ Lumbal

Citra Sagital Lumbal dengan Perubahan ST

Penentuan Sinyal untuk

Nilai SNR

Data

Materi / Bahan Organ Lumbal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.4 Persiapan Pasien

Persiapan pemeriksaan MRI dilakukan dengan terlebih dahulu persiapan pasien sebagai berikut :

1. Screening pasien yaitu pengisian check list oleh pasien untuk memastikan boleh tidaknya pasien diperiksa menggunakan MRI, antara lain apakah pasien menggunakan alat pacu jantung, logam dalam tubuh pasien, sendi palsu dan lain – lain yang tidak diperbolehkan dibawa keruang pemeriksaan MRI

2. Memberikan arahan dan saran kepada pasien selama dalam proses pemeriksaan

3. Melepaskan segala benda yang mengandung logam

3.5 Persiapan Bahan

Persiapan bahan yang dilakukan pada penelitian ini mencakupi :

1. Menghidupkan pesawat MRI beserta perangkat komputer console

2. Penutup telinga dan alunan musik untuk membuat pasien rileks saat MRI bekerja

3. Menggunakan penyangga lutut 4. Memberikan selimut dan tutup kepala

5. Tombol emergency pasien yang bertujuan sebagai media informasi apabila pasien merasa tidak nyaman saat proses pemeriksaan berjalan

6. Meja persiapan MRI dibuat mobile dengan tujuan agar dapat langsung dipindahkan kemeja MRI bila terjadi hal – hal emergency

7. Meja cadangan untuk mempercepat pasien berikutnya sebelum pemeriksaan pasien sebelumnya selesai

3.6 Pengambilan Data

Pengambilan data atau gambar diawali dengan pencitraan MRI dengan memberikan frekuensi radio melalui antena pemancar frekuensi radio, pesawat memberikan syarat dengan menyalanya lampu pada tombol axial, coronal dan

20

sagital yang kemudian tombol – tombol tersebut ditekan. Beberapa saat kemudian pada layar monitor MRI akan muncul gambar scanogram dengan melalui bantuan komputer yang dapat menentukan daerah letak pemeriksaan dengan mengatur garis – garis scan pada topogramnya.

3.7 Analisis Data

Analisa data secara kuantitatif pada metode penentuan ROI yaitu metode secara langsung pada citra komputer pesawat MRI. Untuk mengetahui pengaruh slice thickness terhadap kualitas citra yaitu dengan menghitung nilai SNR pada jaringan Corpus, Discus, Medulla Spinalis, dan fat, maka dilakukan uji statistik menggunakan uji line chart. Analisa dengan metode statistik sudah pernah dilakukan pada citra MRI lumbal dengan pengukuran SNR secara kuantitatif dan kualitatif (Dohan, 2013).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dokumen terkait