• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disain, Waktu Dan Tempat

Disain penelitian adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap

variabel pengaruh dan terpengaruh dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai November 2006. Penelitian dilakukan di daerah pedesaan Kabupaten Bogor dan perkotaan Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Daerah penelitian adalah Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan Kabupaten dan Kota Bogor berdasarkan tingkat kemiskinan tinggi (>20) yang mencerminkan rata-rata kabupaten /kota di indonesia (WFP 2005).

Penentuan Sasaran Penelitian

Kelaparan diukur dengan menggunakan ukuran kualitatif, yaitu seorang individu dikatakan tidak lapar (tahan pangan) apabila menyatakan bahwa dalam dua bulan terakhir tidak ada penurunan frekuensi ataupun porsi makan. Individu dikatakan lapar apabila dalam dua bulan terakhir terjadi penurunan frekuensi ataupun porsi makan, serta mengalami tidak makan saat lapar atau pernah seharian tidak makan.

Berdasarkan ukuran tersebut, maka terdapat 55 orang (17.10%) mengalami kelaparan dan sisanya 267 orang (82.9%) tidak mengalami kelaparan. Untuk lebih jelasnya sebaran contoh menurut kelaparan kualitatif dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Sebaran individu menurut kelaparan kualitatif

No Kelaparan Kualitatif Jumlah

n %

1 Kelaparan 55 17.10

2 Tidak Kelaparan 267 82.90

Jumlah 322 100.00

Namun bila dihitung prevalensi dalam unit keluarga, maka prevalensi kelaparan keluarga adalah 23.33 persen (Tabel 5). Penentuan keluarga kelaparan adalah dengan melihat ada tidaknya anggota keluarga yang mengalami kelaparan.

Tabel 5 Sebaran keluarga menurut kelaparan kualitatif

No Kelaparan Kualitatif Jumlah

n %

1 Kelaparan 14 23.33

2 Tidak Kelaparan 46 76.67

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan mencakup data primer dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan mencakup data sosio ekonomi, demografi keluarga, persepsi kelaparan individu dan konsumsi pangan ibu.

Data sosioekonomi keluarga meliputi: umur ibu dan kepala keluarga, lama pendidikan formal ibu dan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga dan komposisinya, pengetahuan gizi ibu, pekerjaan kepala keluarga dan ibu serta pengeluaran keluarga. Data tersebut dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan terstruktur dan terbuka dengan alat bantu kuesioner.

Data persepsi kelaparan dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang merupakan modifikasi dari hasil lokakarya pengukuran instrumen kelaparan (Tanziha 2006). Wawancara dilakukan pada setiap anggota keluarga, kecuali anak balita, wawancara diwakilkan pada ibunya. Daftar pertanyaan secara lengkap disajikan pada Lampiran 2.

Data konsumsi pangan ibu didapat dengan melakukan recall 2 x 24 jam

pada ibu, dimana ibu diminta untuk menyebutkan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi selama dua hari sebelum wawancara dilakukan. Jenis dan cara pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Jenis dan cara pengumpulan data

No Jenis Cara pengambilan data

1 Konsumsi pangan ibu

(kecukupan energi)

metode recall 2X24jam

2. Data sosioekonomi keluarga wawancara dengan menggunakan

kuesioner

3. Persepsi kelaparan individu wawancara dengan menggunakan

kuesioner

4. Data sekunder pengambilan data dari instansi terkait

Sementara itu, data sekunder yang dikumpulkan adalah keragaan lokasi penelitian, seperti data demografi, pertanian dan sosial ekonomi. Data ini diperoleh dari kantor desa, kecamatan, kabupaten/kota, serta dinas lainnya yang terkait dengan penelitian ini.

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul, ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif, yaitu data karaketristik contoh dan keluarga. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis

13.0 for Windows. Proses pengolahan data meliputi editing, coding, entry, dan analisis.

Pengolahan data dilakukan dengan membuat kategori pada peubah karakteristik keluarga, pengetahuan gizi ibu, pendapatan, tingkat konsumsi serta status gizi. Status gizi dinyatakan dalam nilai IMT kecuali untuk ibu hamil digunakan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Penggunaan IMT mempertimbangkan responden yang merupakan ibu-ibu dan berumur diatas 18 tahun. Tabel 7 menunjukkan kategori untuk status gizi ibu menurut pengukuran IMT.

Tabel 7 Kategori ambang batas IMT

Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat <17.0

Kekurangan berat badan tingkat ringan 17.0-18.5

Normal 18.5-25.0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25.0-27.0

Kelebihan berat badan tingkat berat >27.0

Sumber :Depkes (1994), diacu dalam Supriasa, Bakri dan Fajar (2001)

Analisis statistik yang digunakan meliputi deskriptif, korelasi Spearman, dan uji beda (uji t dan Mann Whitney). Hubungan antara karakteristik keluarga, tingkat konsumsi dengan status gizi dikaji dengan menggunakan uji korelasi

Spearman. Uji t dan Mann Whitney digunakan untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan karakteristik keluarga pada keluarga kelaparan dengan keluarga tidak kelaparan.

Penilaian tingkat konsumsi gizi dilakukan dengan cara membandingkan antara konsumsi gizi aktual (nyata) dengan kecukupan gizi yang dinyatakan dalam persen. Penilaian tersebut dapat digunakan untuk individu maupun keluarga. Secara umum tingkat konsumsi dapat dirumuskan sebagai berikut :

TKGi (%) = (Ki/AKGi) x 100%

Keterangan :

TKGi = Tingkat Konsumsi zat gizi i

Ki = Konsumsi zat gizi i

AKGi = Angka Kecukupan Gizi i yang dianjurkan

Tingkat pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan keluarga dibagi menjadi dua kategori yaitu terpenuhi dan tidak terpenuhi. Keluarga dikategorikan tidak terpenuhi jika rata-rata TKE keluarga kurang dari tujuh puluh persen. Maka dikategorikan terpenuhi apabila tingkat konsumsi rata-rata keluarga lebih besar sama dengan tujuh puluh persen.

Definisi Operasional

Kelaparan merupakan ketidakmampuan seseorang memenuhi tujuh puluh persen kebutuhan energi karena masalah daya beli dan atau ketersediaan pangan. Kelaparan diukur dengan menggunakan ukuran kualitatif dengan tujuh pertanyaan hasil penelitian Uji Coba Instrumen Kelaparan yang akan digunakan sebagai alat pemantau kelaparan di Indonesia. Seorang dikatakan lapar apabila dia menjawab selama dua bulan terakhir terjadi penurunan frekuensi atau porsi makan serta mengalami tidak makan seharian karena tidak ada makanan karena tidak ada sumberdaya yang dapat digunakan untuk membeli makanan.

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang terikat oleh perkawinan, darah dan adopsi yang tinggal dalam satu rumah dan makan dari satu dapur.

keluarga kelaparan adalah keluarga yang salah satu atau seluruh keluarganya mengalami kelaparan

Persepsi kelaparan adalah penilaian contoh terhadap konsumsinya dan perasaan lapar yang dialaminya dalam dua bulan terakhir berdasarkan pengalaman dan wawasan yang dimilikinya yang diukur dengan keusioner kelaparan.

Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya orang di dalam suatu keluarga yang berbagi pendapatan, tempat dan konsumsi, serta makan dari satu dapur.

Pendidikan adalah jumlah tahun contoh mengikuti pendidikan formal yang dihitung dengan satuan waktu tanpa menghitung waktu tinggal kelas.

Pengetahuan gizi adalah pemahaman terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan meliputi guna makanan bagi tubuh, sumber zat gizi dan kegunaan masing-masing bahan makanan bagi tubuh.

Pengeluaran keluarga adalah biaya rata-rata yang dikeluarkan oleh suatu keluarga untuk membeli dan mencukupi kebutuhan keluarga.

Pengeluaran pangan keluarga adalah biaya rata-rata yang dikeluarkan oleh suatu keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Konsumsi pangan individu adalah jumlah pangan yang dimakan oleh individu atau anggota keluarga yang dikumpulkan dengan menggunakan metode

recall selama 2 X 24 jam.

Tingkat Konsumsi Energi/TKE yaitu perbandingan antara jumlah energi yang dikonsumsi individu dengan kecukupan energi yang dibutuhkan oleh individu tersebut perhari.

TKE (%) = Konsumsi energi X 100% Kecukupan energi

Status gizi adalah keadaan gizi seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi dari makanan dalam jangka waktu yang lama yang terlihat pada keadaan fisiologisnya pada saat ini seperti berat badan dan tinggi badan yang dinyatakan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Lingkar Lengan Atas (LILA).

Dokumen terkait