• Tidak ada hasil yang ditemukan

Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan pendekatan survei. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tergabung dalam Investor Club (IC) dan mahasiswa yang mengikuti kelas pelatihan pasar modal di FEB UKSW yang saat dilakukan survei berjumlah 59 orang. Kuesioner final sejumlah 51 kuesioner dikarenakan ada 8 responden yang tidak hadir pada kelas pelatihan pasar modal. Responden perempuan yakni sebanyak 28 orang (54,9%) dan responden laki-laki berjumlah 23 orang (45,1%).

Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan melalui kuesioner untuk mengetahui pendapat atau persepsi responden yang menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan variabel-variabel yang diteliti (Supramono dan Utami 2004). Pengumpulan data dengan kuesioner dibagikan kepada mahasiswa yang menjadi anggota Investor Club (IC) FEB UKSW di kantor pada tanggal 14-15 Juni 2017, dan membagikan kuesioner penelitian pada mahasiswa yang mengikuti kelas pelatihan pasar modal pada tanggal 16 Juni 2017. Kuesioner terbagi dalam dua bagian, bagian pertama mahasiswa diminta untuk mengisi minat, pengetahuan, dan prioritas instrumen investasi pasar modal yang akan dilakukan lebih dahulu seandainya memiliki sejumlah dana, pada bagian ini responden diminta mengurutkan dari 5 instrumen investasi yang telah disediakan lalu disesuaikan dengan diri responden. Pada bagian kedua, responden diminta menjawab pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.

13 Instrumen Penelitian dan Definisi Operasional

Untuk mengukur apakah terdapat kecenderungan bias dalam pengambilan keputusan investasi saham, mahasiswa diminta untuk memposisikan diri sebagai seorang investor yang akan melakukan investasi saham. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu keputusan investasi saham. Variabel independen yaitu Anchoring and adjustment, representativeness, availability dan affect. Pengukuran variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan skala interval mendekati 7 poin Likert.

Alternatif jawaban dengan pengukuran variabelnya diberikan poin 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) sampai pada diberikan poin 7 untuk jawaban Sangat Setuju (SS). Pengukuran indikator disajikan dalam tabel 1 berikut:

Tabel 1

Definisi Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator

Anchoring and Adjustment Khan et al. (2017)

Kecenderungan seseorang untuk mengacu pada satu informasi tertentu, kemudian membuat penyesuaian terhadap apa yang sudah diperkirakan untuk dasar pengambilan keputusan investasi.

1. Terpaku pada harga saham terbaru.

2. Menganggap prediksi yang dilakukan akurat karena kecukupan data.

3. Menetapkan standar angka pada informasi yang dimiliki.

4. Menetapkan batasan khusus berupa angka.

Representativeness Khan et al. (2017)

Kecenderungan seseorang memprediksi suatu investasi di masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu yang dianggap dapat mewakili atau menjadi acuan keputusan investasi. laba tinggi mencerminkan prospek investasi sebuah perusahaan.

4. Percaya good company, good investment.

5. Kinerja keuangan perusahaan bagus, sahamnya pasti bagus pula.

1. Mengandalkan informasi yang dimiliki.

2. Berdasarkan informasi yang tersedia.

3. Berdasarkan informasi yang diingat.

14 Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian ini telah diuji kevalidan dan reliabelnya. Suatu variabel dikatakan valid jika hubungan antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukan hasil yang signifikan. Dalam pengujian validitas digunakan kriteria skor r tabel > 0,230 yakni dengan degree of freedom (df)= 49 didapat dari (df)= n - 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. dan alpha (α)= 0,05 dimana suatu item dikatakan valid jika melebihi nilai r tabel. Sementara untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan alpha crobanch. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai koefisien melebihi 0,60. Hasil pengujian validitas dan reabilitas ditampilkan pada tabel berikut:

5. Menjatuhkan pilihan pada perusahaan yang diketahui saja. saham berdasarkan intuisi, suasana hati, dan perasaan suka atau tidak suka terhadap suatu perusahaan.

1. Lebih semangat bertransaksi saat cuaca cerah.

2. Suka tidak suka pada perusahaan.

3. Semangat bertransaksi saat good mood.

4. Menggunakan intuisi dalam mengambil keputusan

5. Keputusan berdasarkan image perusahaan. dananya untuk berinvestasi di saham.

1. Memutuskan memilih saham daripada instrumen pasar modal lain.

2. Memutuskan memilih saham yang punya prospek bagus.

3. Mengharapkan saham mempunyai keuntungan tinggi.

4. Mengharapkan dividen tinggi.

5. Berharap harga saham terus meningkat.

15 Tabel 2

Uji Validitas dan Uji Reabilitas Variabel

Indikator

Empirik Validitas > 0,230 Reabilitas >0,60

Anchoring and adjustment ANC1 0,231 Valid 0,647 Reliabel

ANC2 0,615 Valid

ANC3 0,479 Valid

ANC4 0,410 Valid

Representativeness REP1 0,347 Valid 0,730 Reliabel

REP2 0,406 Valid

REP3 0,551 Valid

REP4 0,440 Valid

REP5 0,532 Valid

REP6 0,559 Valid

Availability AVA1 0,517 Valid 0,715 Reliabel

AVA2 0,610 Valid

Keputusan Investasi Saham KIS1 0,335 Valid 0,645 Reliabel

KIS2 0,509 Valid

KIS3 0,558 Valid

KIS4 0,321 Valid

KIS5 0,315 Valid

Sumber: data primer diolah, 2017

Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa setiap butir pertanyataan dari masing-masing variabel anchoring and adjustment, representativeness, availability, affect dan keputusan investasi saham valid karena r hitung > dari r tabel yaitu 0,230. Tabel diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan variabel dikatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach alpha (a) lebih dari 0,60.

16 Teknik analisis

Penelitian ini perlu dilakukan analisis statistik deskriptif yang mencakup nilai minimum, maximum, mean, dan standard deviation untuk menggambarkan variabel-variabel yang diteliti serta mempertajam pembahasan dan analisis, Supramono dan Utami (2004). Selanjutnya untuk menentukan tingkatan skala dalam perhitungan mean dalam analisis deskriptif ini, maka digunakan rumus interval sebagai berikut :

I =

max − min k

Keterangan:

I : interval

Max : maksimum atau nilai jawaban tertinggi Min : minimum atau nilai jawaban terendah K : Klasifikasi yang hendak dibuat

Dalam penelitian ini akan ditetapkan sebanyak 7 klasifikasi, Dimana 1 untuk nilai terendah dan 7 untuk nilai tertinggi. sehingga diperoleh skala interval 0,86.

Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitias untuk menguji kehandalan atau kevalidan yang digunakan dalam penelitian, selanjutnya menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis data lalu melakukan pengujian hipotesis. Model regresi yang digunakan pada penelitian ini adalah:

KIS= β0 + β1ANC+ β 2REP+ β 3AVA+ β 4AFF+ ε (1)

Dimana: KIS = keputusan investasi saham β0 = konstanta

β = koefisien regresi

ANC = variabel anchoring and adjustment REP = variabel representativeness AVA = variabel availability AFF = variabel affect ε = error term

17

HASIL

Statistik Deskriptif

Dibawah ini merupakan urutan investasi yang diisi sesuai dengan diri responden yaitu berupa minat, pengetahuan, dan prioritas investasi di pasar modal seandainya memiliki sejumlah dana. Peneliti memberikan 5 jenis investasi di pasar modal yaitu saham, deposito, obligasi, reksadana, dan sukuk. Dan hasilnya sebagai berikut:

Tabel 3

Urutan Minat, Pengetahuan, Prioritas Investasi di Pasar Modal Keterangan

Minat Investasi Pengetahuan Investasi Prioritas Investasi Jumlah

18

*) urutan 1 paling sesuai sampai urutan 5 yang paling tidak sesuai dengan diri responden.

*) jumlah responden 51 orang

Berdasarkan Tabel 3 dengan jumlah 51 responden, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden baik minat, pengetahuan, dan prioritas investasi di pasar modal jika memiliki sejumlah dana memilih saham sebagai urutan pertama masing-masing dengan persentase 72,5% untuk minat, 74,5% untuk pengetahuan, dan prioritas sebesar 82,4% dan tidak ada responden yang menempatkan saham diurutan terakhir. Instrumen Deposito, Obligasi, Reksadana cukup tersebar merata di setiap urutan pilihan investasi yang disediakan. Dalam penelitian ini sukuk kurang diketahui, diminati dan diprioritaskan, hal ini ditandai dengan sebagian besar responden menempatkannya diurutan kelima dan tidak ada responden yang menempatkan sukuk diurutan pertama.

Untuk menganalisis data berdasarkan atas kecenderungan jawaban yang diperoleh dari partisipan terhadap masing-masing variabel dan hubungan antar variabel, maka akan disajikan hasil jawaban partisipan dalam bentuk diskriptif dan uji korelasi berikut ini:

19

2 Representativeness 5,38 1,253 0,376**

3 Availability 5,13 1,391 0.037 0,426**

4 Affect 4,70 1,399 0,234* 0.205 0.188

5 Keputusan

Investasi Saham 5,80 1,153 0.199 0,458** 0,147 0,147 Sumber: data primer diolah, 2017

Keterangan:. *Klasifikasi statistik deskriptif: 1-1,86 (Sangat rendah); 1,87-2,72 (Rendah); 2,73-3,58 (Cukup rendah); 3,59-4,44 (Sedang); 4,45-5,3 (Cukup tinggi);

5,31-6,16 (Tinggi); 6,17-7 (Sangat tinggi).

*klasifikasi nilai korelasi: 0,00-0,199 (sangat rendah); 0,20-0,399 (rendah); 0,40-0,599(cukup kuat); 0,60-0,799(kuat); 0,80-1,000(sangat kuat). Tanda (**) menunjukan signifikan pada α=1% sedangkan tanda (*) signifikan pada α=5%.

Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan jawaban responden dari variabel Anchoring and adjustment dan Representativeness mengenai keputusan investasi saham sebesar 5,48 dan 5,38 yang menunjukkan tingkat Anchoring and adjustment dan Representativeness tinggi. Rata-rata keseluruhan dari indikator variabel availability dan Affect sebesar 5,13 dan 4,70 yang menunjukkan bahwa jawaban responden mengenai availability dan Affect dalam pengambilan keputusan investasi cukup tinggi.

Uji korelasi pada Tabel 4 menunjukkan hubungan pengambilan keputusan saham terhadap pada variabel representativeness sebesar 0,458 signifikan pada α= 1%, sehingga korelasi antara representativeness terhadap pengambilan keputusan

20

investasi saham positif dan dikategorikan cukup kuat. Sedangkan variabel anchoring and adjustment, availability, dan affect masing-masing mempunyai nilai 0,199;

0,147 dan 0,147, nilai ini menunjukan korelasi positif meskipun nilainya sangat rendah antara anchoring and adjustment, availability, dan affect dengan pengambilan keputusan investasi saham.

Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi normalitas pada Lampiran 3, Pengujian dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov terhadap nilai residual model regresi. Nilai signifkansi Kolmogorov Smirnov juga menunjukkan lebih besar dari alpha 0,05 yaitu 0,968. Hal ini memperkuat sudah adanya distribusi normal. Pengujian multikolinearitas Lampiran 3 dilakukan dengan menggunakan nilai VIF. Pengujian multikolinieritas dilakukan pada model regresi. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai Varian Inflation Factor (VIF) yang berada jauh di bawah angka 10 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel-variabel yang digunakan tidak mengandung masalah multikolinieritas.

Pengujian heteroskedastisitas Lampiran 3 dilakukan dengan menggunakan Uji Scatterplot antar nilai prediksi yang distandarisasi (ZPRED) dengan nilai residual yang distandarisasi (SRESID). Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel bebas dengan nilai residual. Jika titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol atau dibawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya gejala heteroskedastisitas. Hasil uji Scatterplot mendukung bahwa tidak adanya masalah heteroskedastisitas di dalam model regresi.

21

Pengujian Kesesuaian Model dan Analisis Regresi

Berdasarkan pengujian yang ditampilkan pada Tabel 5, Koefisien korelasi (R=

0,465) menunjukkan korelasi linear yang cukup tinggi antara variabel dependen dan independen. Secara simultan variabel anchoring and adjustment, representativeness, availability, dan affect berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi saham, hal ini dapat dilihat dari uji F yang memiliki F sebesar 3,181 dengan tingkat signifikansi 0,022 dibawah alpha 0,05. Besarnya koefisien determinasi sebesar 0,217 yang berarti variasi pengambilan keputusan investasi saham dipengaruhi Anchoring and adjustment, representativeness, availability dan affect sebesar 21,7%. Sedangkan lainnya yaitu (100%-21,7%= 78,3%) dijelaskan faktor lain diluar model.

Tabel 5

22

Persamaan untuk model regresi berganda variabel anchoring and adjustment, representativeness, availability, dan affect terhadap pengambilan keputusan investasi saham (KIS) sebagai berikut :

KIS= 3,522+0,010ANC + 0,420 REP - 0,050AVA + 0,047AFF + ε (2) Uji Hipotesis

Variabel anchoring and adjustment mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,941 dan menunjukkan lebih besar dari nilai alpha sebesar 0,05, dengan demikian anchoring and adjustment tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi saham dan hipotesis pertama tidak didukung. Variabel representativeness mempunyai nilai signifikansi 0,005 dan signifikan dibawah alpha sebesar 0,05, dengan demikian hipotesis kedua diterima, bahwa representativeness berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pengambilan keputusan investasi saham.

Availability memiliki nilai signifikansi diatas alpha 0,05 yaitu 0,662, dengan demikian availability tidak berpengaruh positif signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi saham dan hipotesis ketiga tidak didukung. Affect memiliki nilai nilai signifikansi sebesar 0,663 dan berada diatas nilai alfa 0,05 dengan demikian hipotesis keempat juga tidak didukung, dan variabel affect tidak berpengaruh signifikan terhadap pegambilan keputusan investasi saham.

23

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan hasil yang positif dan signifikan antara representativeness dengan pengambilan keputusan investasi saham. Investor yang mengalami representativeness bias cenderung membuat keputusan berdasarkan informasi data historis sebelumnya dan didukung dengan penelitian Irshad et al.

(2016) ketika menilai baik atau tidak suatu investasi saham, investor cenderung mengambil keputusan dengan cara yang mudah dimengerti seperti mengambil keputusan berdasarkan informasi historis dan mengabaikan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi suatu nilai investasi, seperti investor menganggap perusahaan yang memiliki kinerja keuangan bagus pasti harga sahamnya bagus pula dan menganggap good company sebagai good investment. Hal ini juga dapat menyebabkan investor kurang optimal dalam melakukan pengambilan keputusan investasi.

Hasil penelitian antara anchoring and adjustment tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan pengambilan keputusan investasi saham, hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian Subramaniam dan Velnamphy (2017) yang menemukan bahwa anchoring and adjustment tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi saham, dimana investor tidak hanya memperkirakan nilai suatu saham berdasarkan harga terbaru atau hanya terpaku pada nilai awal yang diberikan. Hasil penelitian juga tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara availability dengan pengambilan keputusan investasi saham dan mempunyai kesamaan dengan penemuan Phung (2016) dimana availability tidak berpengaruh signifikan pada investor individu dimana investor tidak hanya mengandalkan informasi yang lebih tersedia saja. Affect atau perasaan emosional juga tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan keputusan investasi saham di dalam penelitian ini, tetapi sejalan dengan penelitian Berniz (2015) yang menemukan affect dimana faktor mood investor tidak signifikan terhadap return

24

harga saham pada Bursa Efek Indonesia, faktor affect tidak signifikan diduga karena perasaan emosional seseorang mempunyai banyak jenis sehingga terjadi perbedaan pendapat antara investor satu dengan yang lain.

Adapun variabel anchoring and adjustment, availability, dan affect tidak signifikan dalam penelitian ini dan kurang sesuai dengan hipotesis peneliti diduga karena objek di dalam penelitian ini hanya sekedar mahasiswa yang mengerti proses transaksi saham dan hanya mendapat gambaran mengenai variabel yang diteliti, sehingga dimungkinkan kurang cermat dan kurang optimal di dalam melakukan pengisian kuesioner penelitian, tetapi juga diduga keputusan yang diambil bisa rasional, dikarenakan ketiga variabel tersebut tidak signifikan .

25

Dokumen terkait