• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Pengujian ekstrak etanol rimpang temu giring terhadap efek antiinflamasi menggunakan metode paw edemadengan menggunakan alat pletismometer digital (Ugo Basile Cat No. 7140) dengan prinsip pengukuran berdasarkan hukum Archimedes (Parmar dan Prakash, 2006).

Hasil yang diperoleh diolah homogenitas variannya dengan uji Kolmogorof-Smirnov, Analisis Variansi (ANAVA) satu arah dengan taraf kepercayaan 95%, dilanjutkan uji beda rata-rata Duncan. Analisis data dikerjakan dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17 untuk menyatakan signifikan atau tidak parameter–parameter yang diuji. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik (Vibra), neraca hewan(GW-1500),hot plate, kandang tikus, pletismometer digital (Ugo Basile cat No.7140),lumpang dan alu, gelas ukur 10 ml (Pyrex), gelas beker 100 ml (Pyrex), labu tentukur 10 ml(Pyrex),labu tentukur 100 ml (Pyrex),gelas arloji,penunjuk waktu (stopwatch), pipet tetes, sudip, oral sonde tikus, spuit,

3.1.2 Bahan-bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol rimpang temu giring (Curcuma heyneanaVal & Zijp), natrium diklofenak, natrium karboksi metil selulosa, λ-karagenan (Sigma Aldrich), larutan natrium klorida 0,9%, air suling untuk injeksi, larutan triton (Ornano imbibente), air suling dantikus jantan.

3.2 Penyiapan Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring

Ekstrak etanol rimpang temu giring yang digunakan dalam penelitian ini dari peneliti sebelumnya yaitu Harefa (2015). Pembuatan ekstrak etanol 96% dilakukan dengan cara maserasi.

3.3Penyiapan Bahan Uji, Kontrol Positif dan Kontrol Negatif

Suspensi ekstrak etanol rimpang temu giring dengan dosis 5; 25; 125;625 mg/kg bb sebagai bahan uji, suspensi natrium diklofenak dosis 2,25 mg/kg bb sebagai kontrol positif dan suspensi natrium karboksi metil selulosa 0,5% sebagai kontrol negatif.

3.3.1Pembuatan Suspensi Natrium Karboksi Metil Selulosa 0,5%

Sebanyak 500 mg natrium karboksi metil selulosa ditaburkan merata kedalam lumpang berisi air suling panas sebanyak 35 ml, didiamkan selama 15 menit hingga diperoleh massa yang transparan, digerus hingga terbentuk gel kemudian diencerkan dengan sedikit air suling, dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml, lalu ditambahkan air suling sampai garis tanda.

3.3.2 Pembuatan Suspensi Natrium Diklofenak

Ditimbang sebanyak 2,25 mg natrium diklofenak kemudian digerus dengan penambahan suspensi natrium karboksi metil selulosa0,5% sampai homogen,

dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml, lalu ditambahkan suspensi natrium karboksi metil selulosa 0,5% sampai garis tanda.

3.3.3 Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring

Ditimbang 5 mg,25 mg,125 mg dan 625 mg ekstrak etanol rimpang temu giring. Masing-masing digerus dengan penambahan suspensi natrium karboksi metil selulosa 0,5% sampai homogen, dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml, dicukupkan dengan suspensi natrium karboksi metil selulosa 0,5% sampai garis tanda.

3.4 Penyiapan Induktor Radang (λ-Karagenan1%)

Ditimbang sebanyak 100 mgλ-karagenan, lalu dihomogenkan dengan larutan natrium klorida 0,9%, kemudian dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml, lalu dicukupkan dengan larutan natrium klorida 0,9% sampai garis tanda. Kemudian diaktifkan dengan cara diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. 3.5 Penyiapan Hewan Percobaan

Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus jantan putih galur Wistar dengan berat badan 150-200 g. sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 6 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Sebelum pengujian hewan percobaan dirawat dalam kandang dengan ventilasi yang baik dan selalu dijaga kebersihannya. Hewan yang sehat ditandai dengan memperlihatkan gerakan yang lincah (Darmono, 2011).

3.6 Prosedur Penggunaan Alat Pletismometer Digital

Penyiapan larutan pengukur:

Larutan pengukur dibuat dengan cara mencampurkan 2 ml larutan triton (Ornano imbibente) dengan 0,4 gram NaCl dalam labu ukur 1 liter, kemudian ditambahkan dengan air suling hingga 1 liter.

Persiapan alat:

Reservoir pletismometer diisi dengan larutan pengukur. Katup tabung dibuka sampai tabung terisi dengan larutan pengukur sampai tanda berwarna merah. Pletismometer dihidupkan dan di kondisikan selama 3 menit.

3.7 Prosedur Pengujian Inflamasi

Sebelum pengujian dilakukan, tikus dipuasakan selama 18 jam dengan tetap diberi air minum secukupnya. Tikus dikelompokkan menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif diberikan suspensi natrium karboksi metil selulosa 0,5%, kelompok bahan uji empat dosis masing-masing diberikan suspensi ekstrak etanol rimpang temu giring, dan kelompok kontrol positif diberikan suspensi natrium diklofenak.

Pada hari pengujian, masing-masing tikus ditimbang dan diberi tanda pada kaki belakang sebelah kanan. Selanjutnya kaki tersebut dimasukkan kedalam sel yang berisi larutan pengukur yang telah dipersiapkan sebelumnya sampai larutan naik pada garis batas, pedal kemudian ditahan, dicatat angka pada monitor sebagai volume awal(V0) yaitu volume kaki sebelum diberi obat dan diinduksi dengan larutan λ-karagenan.

Masing-masing tikus sesuai dengan kelompoknya secara oral diberikansebanyak 1% berat badan tikus suspensi natrium karboksi metil selulosa 0,5% (kelompok kontrol negatif),suspensi EERTG 5; 25; 125 dan 625 mg/kg

bb(kelompok bahan uji) dansebanyak 0,1 mlsuspensi natrium diklofenakdosis 2,25 mg/g bb (kelompok kontrol positif).

Setelah 60 menit perlakuan, masing-masing hewan diinduksi denganlarutan λ-karagenan 1% sebanyak 0,05 ml diberikan secara intraplantar pada telapak kaki tikus. Setelah 30 menit, dilakukan pengukuran dengan cara mencelupkan kaki tikus kedalam sel pletismometer yang berisi larutan pengukursampai batas, dan pedal ditahan, dicatat angka pada monitor. Perubahan volume tiap waktu pengamatan dicatat sebagai volume udem kaki tikus (Vt). Pengukuran dilakukan setiap 30 menit selama 360 menit. Setiap pengukuran, larutan sel tetap dicukupkan sampai garis tanda merah sel dan pada menu utama ditekan tombol 0. 3.8 Perhitungan Persen Radang

Volume radang adalah selisih volume udem kaki tikus setelah dan sebelum disuntikanlarutan λ-karagenan.

Persen radang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini: Persen radang = ��−�0

�0 ×100% dimana :

Vt : Volume udem kaki pada waktu t Vo : Volumeawal kaki tikus

Persen penghambatan (inhibisi)radang dihitung dengan rumus dibawah ini: Persen inhibisi radang = �−�

×100 %

3.9 Analisis Data

Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan ujiKolmogorof-smirnov kemudian Analisis Variansi pada tingkat kepercayaan 95% dilanjutkan denganDuncanuntuk melihat perbedaan nyata antara kelompok perlakuan. Analisis statistik ini menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17.

BAB IV

Dokumen terkait