• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan pada lahan petani di Desa Sibiru-biru Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Lama Penelitian dimulai dari Bulan Juni – Desember 2012.Untuk analisis kandungan sludge gas bio dilakukan di UPT Laboratorium Lingkungan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.

Bahan

Pastura campuran yang terdiri dari Bracgiaria Humidicola, Brachiaria decumbens, Brachiaria ruziziensis, Arachis glabarata, Chamaecrista rotundifolia, Stylosanthes guianensis. Lahan yang teridiri dari 64 plot, dimana setiap plot berukuran 1,5 x 1,5 meter dengan jumlah 3-4 tanaman setiap plot. Pupuk sludge gas bio masing- masing adalah S0 = kontrol, S1 = 2,5 liter (11111,1 liter/ha), S2 = 5 liter (22222,2 liter/ha), S3 = 7,5 liter (33333 liter/ha).

Alat

Cangkul yang digunakan untuk membersihkan dan mengolah lahan penelitian.Gembor untuk menyiram tanaman.Meteran sebagai alat ukur untuk mengukur tinggi pemotongan.Parang, arit dan gunting untuk memotong rumput. Kertas koran untuk alas rumput pada saat pemotongan. Timbangan untuk menimbang berat segar dan berat kering. Oven untuk mengeringkan rumput.

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terbagi (Split Plot) pola Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan yang diuji adalah 2 taraf yaitu 1). Taraf pemupukan dengan menggunakan sludge gas bio sebagai petak utama masing-masing yaitu:

S0= tanpa sludge gas bio

S1= 2,5 liter sludge gas bio/petak (11111,1 liter/ha) S2=5 liter sludge gas bio / petak (22222,2 liter/ha) S3= 7,5 liter sludge gas bio / petak (33333,3 liter/ha)

Hasil dari pengujian gas bio cair yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan di Badan Lingkungan Hidup dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Data Hasil Analisa nutrisi sludge gas bio

No Parameter Hasil Analisa Satuan Acuan Metode 1 N ⃰ 117 mg/L JIS K 0102-45.2

2 P 58.9 mg/L JIS K 0102-46.1 3 K 8.24 mg/L Atomisasi 4 C 52.5 mg/L Anatoc

5 pH ⃰ 6.83 mg/L SNI 06-6989.11-2004 Sumber : BLH Nomor 95/BLH.SU-UPT.LL/IX/2012

Sludge Gas Bio merupakan hasil fermentasi dari mikroorganisme aerob yakni Rhizopus dan mikrorganisme anaerob yaitu Saccharomyces and Lactobacillus sedangkan bahan penyusun dari biogas yang dihasilkan adalah 50 % kotoran sapi dan 50 % adalah fermentasi dari pod kakao.

P2 = Stylosanthes guianensis + Chamaecrista rotundifolia + Arachis glabrata, P3 = Brachiaria humidicola+ Brachiaria decumbens + Brachiaria Ruziziensis + Stylosanthes guianensis,

P4 = Brachiaria humidicola + Brachiaria decumbens + Brachiaria Ruziziensis + Chamaecrista rotundifolia,

P4 = Brachiaria humidicola + Brachiaria decumbens + Brachiaria Ruziziensis + Arachis glabrata).

Prosedur Pelaksanaan Persiapan Lahan

Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan penelitian dari sisa tanaman sebelumnya dan gulma lainya.Dua minggu kemudian dilakukan pencangkulan untuk memecah lapisan tanah menjadi bongkah-bongkahan tanah, sehingga pengemburan selanjutnya lebih mudah dilakukan.Dua minggu setelah pencangkulan, dilakukan penggemburan yang berfungsi untuk menghancurkan bongkohan-bongkohan menjadi struktur tanah yang lebih halus serta untuk membersihkan sisa-sisa perakaran dari tumbuhan liar. Satu hari setelah selesai penggemburan dilakukan pembuatan petak (Plot) penelitian berukuran 1m x 1m sebanyak 64 petak (plot), dengan ketentuan ukuran tanah tiap petak ditinggikan (digunduk) dari areal lahan penelitian.

Penanaman

Penanaman rumput dan leguminosa dilakukan bersamaaan pada petak dengan ukuran 1 m x 1 meter (untuk setiap unit perlakuan) dengan mempergunakan bahan tanam sobekan rumput dan stek leguminosa yang diperoleh dari BPTP Sei Putih, Sumatera Utara. Jarak tanam yang dipergunakan untuk rumput 20 x 20 cm, sedangkan untuk legum ditanam diantara tanaman rumput dengan jarak tanam yang sama.

Pemupukan

Setelah lahan siap diolah dan siap untuk ditanami maka lahan tersebut terlebih dahulu dipupuk dengan sludge gas bio,masing-masing plot sesuai dengan perlakuan, seminggu setelah pemupukan maka dilakukan penanaman.

Pemeliharaan

Dalam melakukan pemeliharaan tanaman meliputi : 1) Penyiraman, penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari 2) Penyiangan, penyiangan dilakukan terhadap gulma-gulma secara manual di dalam dan diluar petak tanaman. 3) Trimming, penyeragaman tanaman

Parameter yang diamati Produksi Bahan Segar

Produksi bahan segar diperoleh dari hasil panen tiap petak kemudian di timbang. Setelah diperoleh hasil bahan segar per petak, kemudian data bahan segar perpetak dikalkulasikan kedalam produksi bahan segar kg/ha/tahun.

Produksi bahan kering

Produksi bahan kering diperoleh dari produksi bahan segar dari setiap pemotongan pastura, setelah pemotongan dilakukan penimbangan tiap petak percobaan. Dari penimbangan tersebut akan didapatkan data dari produksi segar, dan hari hasil panen produksi bahan segar diambil sampel sebanyak 200-300 gr. Sampel tersebut kemudian dioven sebanyak dua kali. Pengovenan pertama didapatkan data produksi kering. Setelah itu dilakukan pengovenan yng kedua yaitu analisa kandungan gizi, dengan suhu 105 ˚C selama 8 jam. Dari analisa kandungan gizi tersebut akan didapatkan data produksi bahan kering perpetak, kemudian data bahan kering perpetak dikalkulasikan ke dalam produksi bahan kering perhektar pertahunnya.

Kandungan Gizi Pastura

Analisa kandungan nutrien pastura berdasarkan analisa proximat (SK, PK dan LK) dilakukan di Laboratorium Bahan Pakan Ternak Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Produksi nutrisi dari hijauan pada penelitian ini diperoleh dengan melakukan analisis proksimat terhadap sampel yang diambil dari setiap petak percobaan. Data yang dianalisis merupakan produksi nutrisi yang diperoleh dengan mengalikan produksi bahan kering dengan kandungan nutrisi dari setiap hijauan percobaan.

Kapasitas Daya Tampung

Kapasitas daya tampung didapatkan setelah mendapatkan produksi bahan kering per hektar. Kemudian dihitung kapasitas tampung dengan cara membagikan produksi bahan kering per hektar dengan kebutuhan bahan kering ternak yaitu 3,5% (NRC, 1988) dari bobot badan ternak dengan bobot badan ternak 350 kg. Rancangan Percobaan

Penelitian dilakukan dengan menggunakanrancangan petak terbagi (Split Plot Design) pola Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 2 kelompok, diulang 4 kali. Kelompok (blok) sebagai ulangan ada 4. Jadi satuan percobaan ada 4 x 4 x 4 = 64 petak penelitian.

Analisis Data

Data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik

ragam yang kemudian dilanjutkan dengan uji Berjarak Duncan menurut Steel dan Torrie (1995). Uji lanjut digunakan ketika ditemukan adanya pengaruh

interaksi antar faktor perlakuan adalah dengan melihat perbedaan antar anak petak dan interaksi antar petak dengan petak utama yang sama seperti dijelaskan oleh Gaspersz (1995).

Dokumen terkait