• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian dibagi dalam dua tahap, yaitu penelitian laboratorium dan lapang. Penelitian laboratorium dilakukan antara bulan Juni 2012-Mei 2013 bertempat di Laboratorium Bahan Alat Penangkapan Ikan, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB. Pada tahap ini dilakukan perancangan lampu hemat energi dan pengukuran nilai iluminasinya pada medium udara. Adapun penelitian lapang dilakukan antara bulan Juni 2013-Juli 2013. Pada tahap ini dilakukan uji coba lampu hemat energi hasil rancangan menggunakan alat tangkap bagan tancap di Desa Sangrawayang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Peta lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1.

Alat dan Bahan Alat

Alat dan bahan yang digunakan dibedakan berdasarkan tahapan penelitian. Pada tahap penelitian laboratorium digunakan peralatan berikut, solder, luxmeter, bor tangan, meteran, dan spidol. Adapaun peralatan yang digunakan pada penelitian lapang berupa 4 lampu Tubular Lamp (TL) milik nelayan, 4 lampu hemat energi dengan konstruksi digantung dan 4 lampu hemat energi dengan konstruksi dicelupkan ke dalam air.

Bahan

Bahan yang diperlukan pada penelitian laboratorium adalah 400 lampu LED (light emitting diode) 5 mm ultra bright (Gambar 4), corong plastik ø 24 cm, pipa PVC (polyvinil chloride) ø 4 inci, 200 resistor 270 ohm 1 rol timah solder ø 0,5 mm, 1 mata bor ø 4,5 mm, dan 10 m kabel ø 0.05 mm. Bahan yang dipergunakan pada penelitian lapangan meliputi : 3 unit bagan tancap, 2 batere kering 12 V, charger batere kering merk Eko 10 A, 1 timbangan dan 1 unit generator. Secara lebih lengkap, tampilan alat dan bahan yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 2.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan. Penelitian diawali dengan perancangan dan pengukuran lampu hemat energi, selanjutnya dilakukan ujicoba penangkapan ikan dengan bantuan lampu yang telah dibuat. Lampu yang digunakan adalah jenis Lampu LED dengan ukuran 5 mm berwarna putih dengan spesifikasi sebagai berikut.

Tabel 1. Spesifikasi lampu LEDUltra Bright 5 mm

Jenis Ukuran warna

Tegangan maju Sudut

pancaran Min (v) Max (v)

LED ultra bright 5 mm Putih 3.2 3.4 60

(Sumber:http://www.warunglampu.com/2010/12/5mm-ultra-bright.html) Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω. Resistor yang dipakai adalah resistor 270 Ω. Rangkaian yang dipergunakan dalam perancangan lampu hemat energi adalah dengan menggunakan rangkaian paralel (Gambar 5).

Lampu celup LED

Untuk merancang lampu celup dalam air digunakan pipa PVC (polyvinyl chloride) ø 4 inci dengan panjang 35 cm sebagai media pemasangan lampu LED. Permukaan pipa diberi warna perak untuk meningkatkan kekuatan pantul dan diberi 400 lubang secara berderet sebagai dudukan lampu LED. Jarak antar lubang sejauh 1,5 cm. Selanjutnya lampu LED– dengan rangkaian paralel -- dipasangkan di sekeliling permukaan pipa

Pipa PVC yang diselimuti rangkaian lampu LED dimasukkan ke dalam setoples kaca bermerek lionex dengan diameter 18 cm dan tinggi 38 cm. Selanjutnya setoples diberi tutup yang telah dilubangi pada bagian atasnya sebagai tempat untuk memasukkan kabel listrik. Untuk menahan air agar tidak dapat masuk ke dalam setoples, maka antara tutup dan setoples diberi lem kaca.

Lampu gantung LED

Untuk merancang lampu gantung diperlukan corong sebagai media pemasangan lampu LED. Diameter corong 24 cm dan tinggi 24 cm. Permukaan dalam corong dilapisi dengan cat berwarna perak untuk meningkatkan daya pantulnya. Selanjutnya, permukaan atas corong diberi 400 lubang berdiameter 4,5 mm dengan jarak antar lubang adalah 1 cm. Sebanyak 400 lampu LED dipasangkan pada corong dengan rangkaian paralel.

Pengukuran intensitas cahaya lampu dengan luxmeter

Prosedur yang dilakukan adalah lampu dinyalakan di dalam ruang gelap dan intensitasnya diukur pada jarak 1 m dengan luxmeter. Intensitas cahaya diukur pada berbagai posisi, yaitu bawah dan sisi kanan-kiri. Nilai intensitas cahaya pada setiap posisi pengukuran dicatat (Gambar 6).

1. Lampu celup LED

2. Lampu gantung LED

3. Lampu fluorescent

Metode pengambilan data

Jenis data yang diambil berupa data primer. Data yang diambil berupa Gambar 6 Posisi pengukuran intensitas cahaya (1) lampu celup LED, (2)

Intensitas cahaya pada beberapa kedalaman perairan, komposisi jenis ikan hasil tangkapan dan jumlah hasil tangkapan (kg). Data tangkapan didapat dari hasil operasi penangkapan ikan dengan bagan tancap.

Adapun data hasil tangkapan diperoleh dari hasil operasi penangkapan ikan dengan menggunakan bagan tancap. Urutannya adalah :

1. Ujicoba di lapangan dilakukan dengan cara membandingkan hasil tangkapan yang tertangkap antara lampu yang digantung, lampu yang dicelupkan kedalam air dan lampu fluorescent. Operasi bagan dengan multi-catchable area: 3 lampu (L1, L2, dan L3) dan 3 bagan tancap (J1, J2, dan J3) yang dioperasikan secara bersamaan (Gambar 7);

2. Bobot total hasil tangkapan pada setiap perlakuan ditimbang dan diidentifikasi jenisnya;

3. Pengoperasian alat tangkap dibagi dalam 4 kelompok waktu, yaitu pukul 18.00-21.00, 21.00-00.00, dan 00.00-03.00 dan 03.00-06.00 WIB, dan 4. Operasi penangkapan dilakukan sebanyak 20 kali ulangan untuk setiap

1.

2.

3.

Analisis Data

Gambar 7 (Tampak depan) posisi Pemasangan Ketiga Lampu. 1.Lampu celup LED, 2. Lampu gantung LED, 3. Lampu fluorescent

Analisis Data

Data hasil tangkapan pada masing-masing perlakuan dianalisis secara deskriptif komparatif. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan tangkap dan efisiensi lampu hasil rancangan di banding lampu fluorescent yang biasa digunakan nelayan.

Selanjutnya untuk melihat pengaruh penggunaan lampu celup, lampu gantung, dan lampu fluorescent (nelayan) pada waktu yang berbeda terhadap hasil tangkapan dilakukan analisis statistik rancangan acak lengkap (RAL). Data yang digunakan adalah jumlah hasil tangkapan (kg). Sebelum dilakukan uji (RAL), data tersebut diuji kenormalannya menggunakan analisis klomogrov-smirnov. Jika data menyebar normal, maka akan dilakukan uji statistik parametrik Rancangan Acak Lengkap (RAL), Secara matematis, RAL dimodelkan sebagai berikut:

ijk ij i ijk Y    ; i = 1,2,3,...dst ; dan j= 1,2,3…dst Keterangan : ijk Y

: Pengamatan perlakuan ke - i, ulangan ke j dan anak contoh ke - k;

: Rataantengahpopulasi; i : Perlakuan ke - i;

ij : Pengaruh ulangan ke j, perlakuan ke –i;dan ijk : Galat anak contoh.

Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis ini adalah :

1. Aditif, homogen, bebas, dan normal; 2. ibersifat tetap; dan

3. ijk~ N (0, 2).

Adapun hipotesis yang diuji melalui analisis ini adalah:

Ho: 1 = 2 = 3 = ……. = 5 = 0 Ho :1 = 2 = 3 = ……. = 5 ≠ 0

Kesimpulan yang diperoleh adalah bila FhitFtab, maka tolak 0. Bila

tab hit F

F  maka gagal tolak Ho.Fhitdiperoleh dari tabel sidik ragam ANOVA (Tabel 2).

y S fe p q W  ( , )

Tabel 2 Analisis ragam rancangan acak lengkap (RAL) anak contoh

Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat

tengah F hitung F tabel Perlakuan P-1 JKP KTP KTP/KTS1 F; dbp; dbs1 1 Sisa P (n-1) JKS1 KTS1 KTS1/KTS2 F; dbp;dbs2 P*n (m-1) JKS2 KTS2 Total (P*n*m) -1 JKT Keterangan : FK : Faktor koreksi;

JKT : Jumlah kuadrat tengah; KTP : Jumlah kuadrat perlakuan; KTS : Kuadrat tengah sisa; dbu : Derajat bebas kisi; dan dbs : Derajat bebas sisa.

Namun jika data tidak menyebar normal, maka uji statistik non parametrik Kruskal-Wallis dilakukan. Rumus Kruskal wallis yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan :

k : Banyak sampel;

nj : Banyaknya perlakuan dalam sampel ke-j; N = nj: Banyaknya perlakuan dalam sampel; dan : Jumlah seluruh k sampel(kolom-kolom).

Selanjutnya, apabila kesimpulan yang diperoleh menunjukkan hasil tangkapan pada setiap perlakuan berbeda nyata (FhitFtab; gagal tolak Ho), maka dilakukan uji lanjut (Tukey test). Ini dilakukan untuk melihat perlakuan mana yang paling berpengaruh terhadap hasil tangkapan. Model persamaan Tukey test adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Qa : Nilai tabel (a=0,05); P : Jumlah perlakuan; fe : Derajat bebas; dan Sy : Kuadrat tengah sisa 2

Dokumen terkait