• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu dan tidak berkelanjutan (single period in time). Pemilihan tempat dalam penelitian ini dilakukan secara purposive yaitu di Kampung Adat Urug, Desa Kiarapandak, Kabupaten Bogor dengan pertimbangan bahwa, Kampung Adat Urug merupakan salah satu kampung adat yang masih memegang teguh nilai-nilai budaya Sunda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april-Juli 2011 mencakup pengambilan dan pengolahan data, serta penulisan laporan.

Cara Pemilihan Contoh

Populasi penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak usia 3-5 tahun yang berasal dari keluarga utuh dengan ayah sebagai kepala keluarga dan ibu sebagai pengasuh utama di Kampung Adat Urug, Desa Kiarapandak, Kabupaten Bogor. Contoh dari penelitian ini adalah anak dan ibu. Pemilihan usia contoh didasarkan pada pertimbangan bahwa pada usia 3-5 tahun atau disebut pula sebagai masa awal kanak-kanak dimana ketergantungan kepada orang lain berkurang dan diganti dengan tumbuhnya kemandirian anak (Hurlock, 1980). Menurut tahapan perkembangan psikososial rik Erikson usia ini berada pada tahapan perkembangan sosial inisiatif vs rasa bersalah.Tahapan ini berkaitan dengan kemampuan anak dalam menumbuhkan kemandiriannya.Responden dari penelitian ini adalah ibu yang merupakan pengasuh utama dari anak yang berusia 3-5 tahun di Kampung Adat Urug.Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara kepada ibu dan pengamatan kepada ibu dan anak.

Cara pemilihan sampel pada penelitian ini adalah proportional random sampling, yaitu teknik penarikan contoh dengan melakukan pengacakan sesuai dengan perbandingan populasi di setiap wilayah. Desa Kiarapadak yang merupakan lokasi dimana Kampung Urug berada yang terdiri dari lima Dusun, 14 RW dan 50 RT dengan jumlah penduduk 10.294 jiwa dan 2.321 Kepala Keluarga. Kampung Adat Urug sendiri berada di Dusun 2 yang terdiri dari empat RW dan 15 RT yang terbagi menjadi tiga wilayah yaitu urug lebak, urug tengah, dan urug tonggoh. Jumlah anak usia dini (3-5 tahun) di Kampung Adat Urug adalah 124. Total sampel dari penelitian ini adalah 60 berdasarkan rumus Slovin sebagai berikut:

Keterangan

n= Jumlah Sampel N= Jumlah Populasi

e= Persen Toleransi ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel. Sehingga :

Jumlah contoh tersebut diharapkan cukup representative untuk merumuskan pengasuhan yang diterapkan, nilai budaya yang terkait dengan pengasuhan dan perkembangan anak usia 3-5 tahun di Kampung Adat Urug, Desa Kiarapandak, Kabupaten Bogor

Gambar 2. Cara pemilihan contoh

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data penelitian bersumber dari data primer dan data sekunder.Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.Hasil uji realibilitas dari instrumen penerimaan (afeksi) adalah 0.913.Reliabilitas instrumen pengasuhan penolakan yang meliputi agresif, pengabaian, dan perasaan tidak sayang masing-masing adalah 0,632, 0,861, dan 0,735.Hasil uji realibilitas untuk perkembangan sosial adalah 0,630. Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi terhadap contoh dengan alat bantu kuesioner yang meliputi data karakteristik anak (usia, jenis kelamin, urutan dalam keluarga), karakteristik keluarga (usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan besar keluarga), nilai budaya, aktivitas ibu, pengasuhan penerimaan-penolakan, serta perkembangan sosial (Self Help General, SelfHelp

Purpossive ProportionalR andom Sampling Kampung Adat Urug Urug Tonggoh (N=25) L= 5 orang P= 7 orang Urug Tengah (N=43) L= 11 orang P= 10 orang Urug Lebak (N=56) L= 14 orang P= 13 orang n = N (1+N.e2) n = 124 (1+124.0,92) n = 60

Dressing, Self Help Eating, Self Direction, Communication, Locomotion, Socialization, Occupation). Data sekunder dalam penelitian meliputi jumlah penduduk Kampung Adat Urug dan berbagai literature yang berkaitan dengan penelitian. Rincian jenis dan cara pengumpulan data disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis

Data

Variabel Alat Bantu dan Skala Data

Sumber Cara Pengumpula

n Data Primer Karakteristik Contoh: Kuesioner Ibu Wawancara

• Usia Rasio

• Jenis Kelamin Nominal

Primer Karakteristik Keluarga:

Kuesioner Ibu Wawancara

• Usia Orang Tua Rasio

• Pendidikan Orang Tua Ordinal • Pekerjaan Orang Tua Nominal • Pendapatan Interval

• Besar Keluarga Rasio

• Aktivitas ibu Ordinal • Keadaan Fisiologis Nominal

Primer Nilai Budaya Kuesioner Tokoh

masyara-kat Wawancara mendalam Primer Pengasuhan Penerimaan-Penolakan

Kuesioner Ibu Wawancara

dan Observasi • Afeksi Ordinal • Agresi Ordinal • Pengabaian Ordinal •Perasaan tidak sayang Ordinal

Primer Perkembangan Sosial Kuesioner Anak Pengamatan, wawancara •Self Help General Ordinal

Self Help Eating Ordinal •Self Help Dressing Ordinal •Self Direction Ordinal •Communication Ordinal •Locomotion Ordinal •Socialization Ordinal •Occupation Ordinal Sekunde r

Data monografi desa Kantor

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, scoring, entrydata ke komputer, cleaning data, dan analisis data.

1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan data, keterbacaan tulisan, kejelasan makna jawaban, relevansi jawaban serta keragaman suatu data.

2. Coding, penyusunan kode sebagai panduan entri dan pengolahan data. 3. Scoring, proses pemberian skor dari data yang telah diperoleh.

4. Entry Data, memasukkan data yang telah diperoleh ke komputer.

5. Cleaning data, menghapus data-data yang dianggap tidak benardan tidak sesuai.

6. Analisis data, data dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Statistik dasar yang digunakan pada analisis deskriptif mencakup rata-rata, nilai maksimum dan minimum yang digunakan untuk semua data kuantitatif. Sedangkan analisis inferensia dengan korelasi Spearman untuk menganalisis hubungan antar variable pada data ordinal dan rasio. Analisis data secara deskriptif, yaitu menggunakan rangkuman statistik dalam bentuk tabel maupun grafik. Sistem skoring dibuat secara konsisten yaitu semakin tinggi skor maka semakin tinggi pula kategorinya. Setelah itu dijumlahkan dan selanjutnya dikategorikan dengan menggunakan teknik scoring secara normatif. Interval kelas dihitung dengan menggunakan rumus:

Pengelompokkan kelas dengan formulasi sebagai berikut: Rendah (Kurang) : NR sampai (NR + A)

Sedang (Cukup) : (NR + A) sampai ((NR + A) + A) Tinggi (Baik) : ((NR + A) + A) sampai NT

Pengelompokkan dengan menggunakan interval kelas digunakan untuk data lama pendidikan orang tua dan aktivitas sosial ibu.kemudian untuk data perkembangan sosial anak menggunakan cut off rendah (<60%), sedang (60%-80%), dan tinggi (>80%).

Interval Kelas (A) = Skor Maksimum (NT) – Skor Minimum (NR) Jumlah kelas

Pengolahan data

Data Karakteristik Anak meliputi usia, jenis kelamin, dan urutan anak dalam keluarga. Usia anak dikelompokkan menjadi tiga tahun, empat tahun, dan lima tahun. Jenis kelamin dikelompokkan atas laki-laki dan perempuan, dan urutan anak dikelompokkan menjadi anak sulung, tengah, bungsu, dan tunggal.

Data karakteristik Keluarga meliputi, usia orang tua, tingkat pendidikan dan lama pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan besar keluarga. Usia orang tua dikelompokkan menjadi 18-40 tahun, 41-60 tahun, dan > 60 tahun. Pendidikan orang tua dikelompokkan berdasarkan lama pendidikan, dan ditanyakan dengan pertanyaan terbuka yang kemudian dikategorikan oleh peneliti menggunakan interval kelas 0-3 tahun, 4-8 tahun, dan 8-12 tahun. Jenis pekerjaan orang tua merupakan pekerjaan utama yang dilakukan orang tua untuk menghidupi keluarga,yaitu dikelompokkan menjadi (1) Petani (2)Buruh tani (3) Swasta (4) Wiraswasta (5)PNS/ABRI (6) Lainnya dengan menyebutkan pekerjaan orang tua yang tidak terdapat dalam daftar kuesioner. Pendapatan orang tua dikelompokkan dengan interval, yaitu (1) Rp 0-Rp100.000; (1) Rp100.001-Rp500.000; (3) Rp500.001-Rp1.000.000; (4) Rp1.000.001-Rp2.000.000; (5) Rp2.000.001-Rp3.000.000; (6) ≥ Rp3.000.001. Data besar keluarga dikelompokan berdasarkan data BKKBN (1998) yaitu keluarga kecil (≤4 orang), sedang (5-7 orang), dan besar (≥8 orang).

Data nilai budaya yang terkait pengasuhan terdiri dari 16 pertanyaan terbuka yang diperoleh melalui wawancara mendalam kepada narasumber atau tokoh masyarakat. Kemudian data aktivitas ibu terdiri dari lima pertanyaan tertutup dengan skor menggunakan skala likert 0 sampai 3 (tidak pernah sampai sering).

Data Pengasuhan Penerimaan-Penolakanterdiri dari 60 pertanyaan, yang diacu dari Rohner (1986) terbagi kedalam penerimaan dengan perilaku afeksi yang terdiri dari 20 pertanyaan dan penolakan dengan perilaku agresi terdiri dari 15 pertanyaan, pengabaian terdiri dari 15 pertanyaan, dan perasaan tidak sayang yang terdiri dari 10 pertanyaan. Masing-masing jawaban diberi nilai 3 untuk jawaban hampir selalu benar, 2 untuk jawaban kadang-kadang benar, 1 untuk jawaban jarang benar, dan 0 untuk jawaban hampir tidak pernah benar. Skor minimum untuk perilaku afeksi adalah 0 dan skor maksimum 60, skor minimum perilaku agresi 0 dan skor maksimum 45, skor minimum pengabaian 0 dan skor maksimum 45, serta skor minimum perilaku tidak sayang 0 dan skor

maksimum 30. Selanjutnya data pengasuhan penerimaan-penolakan diklasifikasikan menjadi empat kelompok, 1 untuk perilaku afeksi, 2 untuk perilaku agresi, 3 untuk pengabaian, dan 4 untuk perasaan tidak sayang. Kemudian hasil pengelompokkan dikategorikan kembali menjadi dua kategori yaitu, 1 untuk pengasuhan penerimaan yang terdiri atas dimensi perilaku afeksi dan 0 untuk pengasuhan penolakan yang terdiri dari perilaku afeksi, pengabaian, dan perasaan tidak sayang.

Data Perkembangan Sosial diperoleh dengan menggunakan instrumen Vineland Social Maturity Scale. Instrumen ini berisi enam pertanyaan untuk usia 3-4 tahun, enam pertanyaan untuk usia 4-5 tahun, dan lima pertanyaan untuk usia 5-6 tahun yang meliputi aspek Self Help General, Self Help Dressing, Self Help Eating, Self Direction, Communication, Locomotion, Socialization, Occupation. Pengolahan data ini terbagi menjadi tiga kelompok usia, yaitu 3-4 tahun, 4-5 tahun, dan 5-6 tahun. Selanjutnya, masing-masing pertanyaan diberi skor 0 untuk “tidak bisa melakukan”, 1 untuk “tidak bisa melakukan karena suatu hambatan”, 2 untuk “tidak bisa melakukan karena tidak ada kesempatan”, 3 untuk “bisa melakukan dengan bantuan”, dan 4 untuk “bisa melakukan tanpa bantuan”.

Analisis data

Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Untuk mengetahui hubungan antara variabel karakteristik anak (usia anak, jenis kelamin, dan urutan anak), karakteristik keluarga (usia orang tua, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, besar keluarga, dan pendapatan), pengasuhan penerimaan-penolakan orang tua terhadap anak, dan perkembangan sosial anak usia 3-5 tahun digunakan uji korelasi Spearman. uji korelasi Spearmandigunakan untuk data yang bersifat ordinal.

Definisi Operasional

Besar Keluarga adalah banyaknya anggota keluarga (terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya) yang tinggal dalam satu rumah.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Keluarga Utuh adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak dengan ayah sebagai kepala keluarga.

Perkembangan sosial adalah kemampuan anak dalam menjalin hubungan dengan lingkungan sosial.

Pendidikan orang tua adalah jenjang dan lama pendidikan yang ditempuh oleh orang tua, yang dikelompokkan menjaditidak tamat SD, SD/ sederajat, SMP/sederajat, SMA/ sederajat, dan perguruan tinggi.

Pengasuhan adalah semua aktivitas yang dilakukan orang tua yang berkaitan dengan pengembangan dan pendidikan bagi anak.

Pengasuhan Penerimaan adalah pengasuhan yang diukur dari bentuk perhatian, cinta kasih sayang, tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan anak serta sikap pengertian yang diberikan orang tua kepada anak.

Pengasuhan Penolakan adalah pengasuhan yang diukur dari bentuk kekerasan dan agresi, sikap tidak peduli, melalaikan, tidak dicintai dan tidak diinginkan yang diberikan orang tua kepada anak.

Afeksi adalah pengasuhan penerimaan yang dicirikan dengan curahan kasih sayang orang tua kepada anak baik secara fisik maupun secara verbal.

Agresi adalah pengasuhan penolakan yang dicirkan dengan penggunaan perkataan dan perbuatan yang kasar dan agresif.

Pengabaian adalah pengasuhan penolakan yang dicirikan dengan ketiadaan perhatian orang tua terhadap kebutuhan anak.

Perasaan Tidak Sayang adalah pengasuhan penolakan yang dicirikan dengan perkataan dan perilaku orang tua yang menyebabkan anak merasa tidak dicintai, merasa tidak dikasihi, tidak dihargai, bahkan kehadirannya tidak dikehendaki oleh orang tua.

Aktivitas Sosial Ibu adalah segala aktivitas sosial ibu di luar rumah, meliputi kegiatan keagamaan (pengajian), posyandu, dan arisan pertetanggan.

HASIL PENELITIAN

Dokumen terkait