• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian

Penelitian ini berbentuk eksperimen semu (Quasi ekspperiment) yaitu meneliti efektifitas ekstrak kulit durian (Durio zibethinus Murr) dalam pengendalian nyamuk

Aedes spp, dan tidak mengabaikan faktor yang mempengaruhi kehidupan nyamuk Aedes spp, yaitu suhu dan kelembaban udara. Metode yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dimana percobaan dilakukan dengan 3 macam perlakuan dan satu control, perlakuan penyemprotan dengan konsentrasi ekstrak kulit durian 0% , 25 %, 50% dan 75 % serta 3 kali pengulangan.

3.2. Lokasi dan Waktu penelitian 3.2.1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di LKD (Laboratorium Kesehatan Daerah) UNIMED Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan April – Mei 2011

3.3. Objek penelitian

Objek penelitian adalah ekstrak kulit durian sebagai pengendali nyamuk

Aedes spp stadium dewasa yang diambil dari kotak pemeliharaan, dan dimasukkan

 

kotak. Jumlah nyamuk Aedes spp pada masing-masing perlakuan dan kontrol sebanyak 15 ekor. Jumlah sampel diambil berdasarkan kebutuhan penelitian yaitu 180 ekor nyamuk Aedes spp dewasa.

3.4. Subjek Penelitian

Untuk menunjang proses penelitian ini diperlukan adanya subjek penelitian yaitu dengan menggunakan air gula.

3.5. MetodePengumpulan Data 3.5.1. Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di LKD (Laboratorium Kesehatan Daerah) UNIMED Medan

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku dan jurnal serta literatur-literatur yang mendukung sebagai bahan kepustakaan.

3.6. Alat dan Bahan Penelitian 3.6.1. Alat Penelitian 1. Pisau 2. Timbangan 3. Blender 4. Saringan 5. Beaker glass

 

6. Jam untuk mengukur

7. Alat penyemprot 8. Aspirator 9. Pipet 10. Alat destilasi 11. Erlenmeyer 12. Thermometer 13. Hygrometer

14. Wadah tempat kulit durian

15. Wadah tempat larva

16. Kotak pemeliharaan

17. Kotak pengamatan

3.6.2. Bahan penelitian 1. Air gula

2. Aquadest

3. jentik nyamukn Aedes spp 4. nyamuk Aedes spp dewasa

 

5. Kulit durian (Durio zibethinus Murr) 6. Kloroform

3.7. Prosedur penelitian

3.7.1. Cara mendapatkan Nyamuk Aedes spp Dewasa

Untuk mendapatkan nyamuk Aedes spp dewasa dilakukan dengan memelihara larva nyamuk Aedes spp dengan cara sebagai berikut :

1. Siapkan kotak pemeliharaan nyamuk dengan ukuran 50 cm x 50cm x 50cm. 2. Sediakan wadah kecil yang berisi air bersih.

3. Kemudian masukkan larva nyamuk Aedes spp kedalam wadah kecil yang berisi air bersih dan letakkan didalam kotak pemeliharaan.

4. Atur suhu dan kelembaban yang cocok untuk pertumbuhan nyamuk di dalam kotak pemeliharaan.

5. Amati kotak pemeliharaan dan apabila jentik telah berubah menjadi kepompong lalu masukkan air gula/madu kedalam kotak pemeliharaan untuk makanan nyamuk setelah keluar dari kepompong.

6. Setelah nyamuk tersebut keluar dari kepompong nyamuk tersebut ditangkap dengan aspirator dan dipindahkan ke kotak perlakuan masing-masing sebanyak 15 ekor sebagai sampel penelitian.

7. Pada akhir penelitian nyamuk yang masih hidup dibunuh dengan menggunakan

kloroform.

 

Untuk mendapatkan ekstrak kulit durian dilakukan dengan cara sebagai berikut (Oktavianingrum, 2007) :

1. Siapkan kulit durian segar yang sudah di cincang dan diambil bagian kulit dalam nya yang berwarna putih menjadi potongan-potongan kecil sebanyak 1500 gram

2. Potongan-potongan kulit durian dihaluskan dengan blender ditambah dengan aquades sebagai pelarut sebanyak 300 ml

3. Larutan yang telah di blender diperas menggunakan saringan 4. Larutan yang telah diperas menjadi berwarna abu - abu kekeruhan

5. Kemudian dilakukan penyulingan sehingga menghasilkan warna putih bening seperti air

6. Hasil ekstrak kulit durian yang sudah di suling siap di gunakan pada objek penelitian terhadap Nyamuk Aedes spp dengan konsentrasi 0 % sebagai kontrol, 25%, 50 %, 75 % sebagai perlakuan

3.7.3. Definisi Operasional

1. Jumlah nyamuk Aedes spp adalah sebanyak 180 ekor yang belum disemprot dengan beberapa konsentrasi ekstrak kulit durian.

2. Ekstrak kulit durian adalah banyaknya hasil penyulingan dengan metode ekstrak yang akan disemprotkan terhadap nyamuk Aedes spp yaitu: 0 %, 25 %, 50 %, dan 75 %.

3. Suhu adalah temperatur yang diukur selama penelitian dilakukan dengan menggunakan alat thermometer, dinyatakan dalam derajat celcius.

 

4. Kelembaban adalah : kelembaban udara di tempat penelitian yang diukur

dengan menggunakan alat hygrometer, dinyatakan dalam persen. 5. Jumlah nyamuk Aedes spp yang mati adalah : banyaknya nyamuk Aedes spp

yang mati setelah dilakukan perlakuan penyemprotan hasil beberapa ekstrak kulit durian yang diamati selama 30 menit dengan interval waktu setiap 5 menit yang ditandai dengan nyamuk tidak bergerak , dan tidak dapat terbang. 6. Keefektifan ekstrak kulit durian adalah : kosentrasi ekstrak kulit durian yang

paling rendah yang dapat membunuh nyamuk Aedes spp, sebanyak 50 % hewan percobaan (LD50).

3.7.4. Cara Melakukan Pengenceran Kosentrasi larutan durian Cara untuk mendapatkan masing-masing kosentrasi kulit durian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan kosentrasi 0 % maka yang digunakan aquadest sebanyak 100 ml tanpa penambahan larutan kulit durian.

2. Untuk mendapatkan kosentrasi 25% maka ditambahkan 100 ml aquadest dan larutan kulit durian sebanyak 25 ml

3. Untuk mendapatkan kosentrasi 50% maka ditambahkan 100 ml aquadest dan larutan kulit durian 50 ml

4. Untuk mendapatkan kosentrasi 75% maka ditambahkan 100 ml aquadest dan larutan kulit durian 75 ml

 

1. Masing-masing 15 ekor nyamuk Aedes spp dewasa diambil dari kotak pemeliharaan dengan menggunakan alat aspirator dan dimasukkan ke dalam kotak perlakuan yang telah di beri lebel A untuk perlakuan penyemprotan dengan konsentrasi 0% sebagai kontrol : kotak B untuk konsentrasi 25%, kotak C untuk konsentrasi 50%, kotak D untuk konsentrasi 75% .

2. Lakukan penggunaan penyemprotan sesuai dengan konsentrasi ekstrak kulit durian dengan Jarak 30 cm dari masing-masing kotak perlakuan .

3. Amati dan catat nyamuk Aedes spp yang mati setelah 30 menit dengan interval waktu setiap 5 menit .

4. Untuk kotak perlakuan dan kotak kontrol dilakukan pencucian dan di jemur setiap akan dilakukan pengulangan.

3.8. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil percobaan dianalisa menggunakan metode distribusi frekwensi ( Deskriptif ) data diperoleh dari hasil 3 kali perlakuan dan satu kontrol dengan konsentrasi ekstrak kulit durian 0%, 25%, 50%, 75%, serta 3 kali pengulangan pada konsentrasi yang paling efektif (Hanafiah, 2005).

Dokumen terkait