• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel tersebut, (Sugiyono, 2008:11). Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis pengaruh Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3) dan Ketanggapan Layanan (X4) terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada Warung Ucok Durian Wahid Hasyim Medan.

3. 2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dalam penelitian ini di lakukan pada para konsumen Warung Ucok Durian yang terletak di Jalan Wahid Hasyim Medan, sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan Desember 2013 sampai dengan Februari 2014.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya dibatasi pada masyarakat di Medan yang pernah membeli produk di Warung Ucok Durian di Jalan Wahid Hasyim, Medan.

2. Variabel independen (X) yaitu Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3) dan Ketanggapan Layanan (X4)

3. Variabel dependen (Y) yaitu pengambilan keputusan pembelian (Y) produk Warung Ucok Durian Jalan Wahid Hasyim, Medan.

3. 4 Defenisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang yang diberikan pada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Menurut Nazir (2005:123), variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel independen (variabel bebas)

Variabel bebas sering disebut sebagai variabel prediktor (predictor variabel) ialah variabel yang mempengaruhi variabel terikat (dependent variabel) baik secara positif maupun secara negatif (Sinulingga, 2011:50). Pada penelitian ini variabel bebas yang digunakan, yaitu:

a. Produk (Product) disebut variabel X1 b. Harga (Price) disebut variabel X2 c. Tempat (Place) disebut variabel X3

d. Ketanggapan Layanan (Responsiveness) disebut variabel X4

2. Variabel dependen (variabel tergantung)

Variabel terikat sering disebut variabel kriteria (kriteria variabel) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi atau ditentukan oleh nilai variabel lain (Sinulingga, 2011:51). Variabel terikat yang digunakan penelitian, yaitu Keputusan Pembelian.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel, Definisi, indikator dan skala pengukuran

Variabel Definisi operasional Indikator Skala

Produk (X1) Produk yang disediakan oleh Warung Ucok Durian dalam kegiatan operasionalnya

1. Kualitas produk 2. Rasa produk

likert

Harga (X2) Jumlah uang yang dibayarkan kosumen untuk mendapatkan produk

1. Keterjangkauan harga 2. Harga yang kompetitif

3. Harga yang sesuai dengan kualitas

likert

Lokasi (X3) Lokasi yang dipilih oleh Warung Ucok Durian dalam rangka memudahkan

konsumen menjangkau lokasinya

1. Lokasi yang dekat dengan keramaian

2. Kenyamanan di lokasi

3. Kemudahan dalam

menjangkau lokasi

4. Fasilitas yang menunjang kenyamanan

likert

Ketanggapan Layanan (X4)

Kesigapan karyawan Warung Ucok Durian Wahid Hasyim Medan

dalam melayani pelanggan.

1. Kecepatan karyawan dalam melayani pelanggan

2. Kesigapan karyawan dalam mendengar keluhan atau pertanyaan pelanggan

Likert

Keputusan pembelian (Y)

Kegiatan atau perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek

1. Sesuai kebutuhan 2. Mempunyai manfaat

3. Keputusan yang tepat dalam membeli produk

4. Melakukan pembelian berulang

likert

Sumber: Sastradipoetra (2003), Kotler (2002), data diolah

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini digunakan Skala Likert yang diperoleh dari daftar pernyataan

yang dirancang untuk menguji tingkat kesetujuan responden terhadap suatu

pertanyaan (Sinulingga, 2011:76). Dalam penentuan Skala Likert menggunakan

variabelnya dan 5 Skala Likert untuk setiap pasangan kata. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2008:132)

3. 6 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2008:120) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun pengertian populasi lainnya menurut Kuncoro (2009:118), populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian di Warung Ucok Durian yang tidak diketahui jumlahnya.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008:132) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian adalah orang-orang yang pernah menjadi pelanggan di Warung Ucok Durian sehingga untuk menentukan sampel digunakan rumus Supramono:

n

= (Za 2) pq

d2

Keterangan :

n = jumlah sampel minimal yang diperlukan

Za = nilai standar normal yang besarnya tergantung a Bila a = 0,05 maka Z = 1,67

Bila a = 0,01 maka Z = 1,96 p = proporsi yang diestimasi q = 1-p

d = penyimpangan yang ditolerir

Karena tidak diketahui nilai p dari penelitian atau literatur lain, maka dapat dilakukan maximal estimation dengan p = 0,5 dan tingkat error yang ditentukan (d) adalah 10%.

n

=

1,962. 0,5. 0,5

0,12

Dalam penelitian ini, peneliti membagikan kuesioner pada konsumen yang telah melakukan pembelian di Warung Ucok Durian.

3.Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, penulis menggunakan teknik Probability sampling.

Sugiyono (2008:115) mengatakan bahwa :“Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”.

Penulis mengambil teknik Probability Sampling yang menggunakan

Simple Random Sampling dikarenakan populasi yang dijadikan sampel semuanya homogen yaitu semua orang yang sedang membeli durian di Warung Ucok Durian Wahid Hasyim Medan tanpa memperhatikan strata apapun, dengan jumlah populasi yang tidak diketahui.

3. 7 Jenis dan Sumber Data

Dalam sebuah penelitian, data memegang peranan penting yaitu sebagai alat pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian. Penelitian harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana mengidentifikasi, mengumpulkan, serta mengolah data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber pertama di lapangan (Bungin, 2001:127). Pada penelitian ini data primer diperoleh dari observasi langsung terhadap usaha Warung Ucok Durian untuk memperoleh gambaran sebenarnya dan wawancara langsung kepada pemilik dan konsumen mengenai usaha Warung Ucok Durian. Juga pembagian kuesioner terhadap konsumen di Warung Ucok Durian. 2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder (Bungin, 2001:127). Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber pustaka seperti buku-buku, jurnal-jurnal, dan dokumen lain yang berhubungan dengan materi kajian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Peneliti menyebarkan kuesioner yang berisi daftar pernyataan kepada sampel (responden) penelitian yaitu pengguna smartphone merek Samsung

2. Studi Pustaka

Merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reabilitas

3.9.1 Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner adalah valid jika dapat mengukur yang seharusnya diukur dalam penelitian. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid. (Ghozali, 2005: 45) Nilai r tabel dengan ketentuan N = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh = 0,361.

Tabel 3.3 Uji Validitas

No Variabel Pernyataan

Corrected Item-Total Correlation (rHitung) 1 Produk (X1) 1 0.412 2 2 0.571 3 3 0.393 4 Harga (X2) 1 0.870 5 2 0.852 6 3 0.769 7 Lokasi (X3) 1 0.566 8 2 0.485 9 3 0.632 10 4 0.368 11 Ketanggapan Layanan (X4) 1 0.429 12 2 0.553 13 3 0.725 14 4 0.390

15 Keputusan Pembelian (Y) 1 0.554

16 2 0.548

17 3 0.795

18 4 0.708

Dari delapan belas pernyataan yang diperoleh, semua pernyataan dinyatakan valid karena r Hitung > r Tabel sebesar 0,361. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian realibilitas.

3.9.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha(α) suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005 : 41). Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 18,00. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika nilai cronbach alpha > 0,60 maka dinyatakan reliabel. 2. Jika nilai cronbach alpha < 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach's Alpha N of Items

1 Produk (X1) 0.630 3 2 Harga (X2) 0.914 3 3 Lokasi (X3) 0.703 4 4 Ketanggapan Layanan (X4) 0.697 4

5 Keputusan Pembelian (Y) 0.817 4

Pada Tabel 3.4 ditunjukkan nilai Croanbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 artinya reliabilitas sangat baik. Karena itu, seluruh butir pernyataan yang berjumlah 18 buah telah memenuhi kriteria sehingga data sudah bisa diteliti.

3.10 Uji Asumsi Klasik

3.10.1 Uji Multikolinieritas

Ghozali (2005:91) berpendapat Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.

Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:

1. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam

model regresi.

2. Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain (Ghozali,2005:105). Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

Menurut Ghozali (2005:105) Model regresi yang baik adalah yang

Homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dan nilai residualnya SRESID, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di-standarized (Ghozali, 2005:106).

Dasar analisisnya sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Normalitas

Ghozali (2005:97) mengemukakan pendapat tentang uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali,2005:97):

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. 11 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini metode analisa data yang dipakai adalah:

Supaya data yang telah dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat maka harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

3.11.1 Metode Analisa Deksriptif

Adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuska dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.

3.11.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Digunakan untuk melihat seberapa besar variabel bebas, yaitu produk (X1), harga (X2), lokasi (X3) dan Ketanggapan Layanan (X4) berpengaruh terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian konsumen (Y).

Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana :

Y = keputusan pembelian

a = konstanta dari keputusan regresi

b1 = koefisien regresi dari variabel X1 (produk) b2 = koefisien regresi dari variabel X2 (harga) b3 = koefisien regresi dari variabel X3 (lokasi)

b4 = koefisian regresi dari variabel X4 (Ketanggapan Layanan) X1 = Produk

X2 = Harga X3 = Lokasi

X4 = Ketanggapan Layanan e = Variabel pengganggu 3.11.3 Pengujian Hipotesis

Uji signifikansi parameter individual (uji t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005:84). Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (produk, harga, lokasi dan ketanggapan layanan) terhadap variabel terikat (minat pembelian konsumen) secara terpisah atau parsial.

1. Uji signifikansi simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independent secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen dilakukan dengan menggunakan uji F test yaitu dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh produk, harga, lokasi dan ketanggapan layanan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya, yaitu minat pembelian konsumen.

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

Ho : b1,b2,b3,b4 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : produk, harga, lokasi dan ketanggapan layanan secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

H1 : b1,b2,b3,b4 ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : produk, harga, lokasi dan ketanggapan layanan secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Variabel-variabel bebas (produk, harga, lokasi dan ketanggapan layanan) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (keputusan pembelian konsumen), dan sebaliknya.

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005:84) :

1) Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel

Apabila F tabel > F hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Apabila F tabel < F hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima. 2) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.

Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1ditolak. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2. Uji signifikansi parameter individual (uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi variasi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2, X3 dan X4 benar-benar berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y (keputusan pembelian).

Hipotesa yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah :

H0 : b1 = 0, Variabel-variabel bebas (produk, harga, lokasi dan ketanggapan layanan) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian konsumen)

H1 : b1 ≠ 0, Variabel -variabel bebas (produk, harga, lokasi dan ketanggapan layanan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian konsumen)

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005:85) :

1) Dengan membandingkan nilai t hitung nya dengan t tabel. Apabila t tabel > t hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak Apabila t tabel < t hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima 2) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi

Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. 3. Uji koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel bebas atau independen, yaitu: Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), dan Ketanggapan Layanan (X4) secara serentak terhadap variabel terikat atau dependen, yaitu Keputusan Pembelian Konsumen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel bebas independen (X) yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen (Y). Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005:83). Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

. Setiap tambahan satu variabel independen kedalam model, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel independen tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila terdapat tambahan variabel independen kedalam model. Oleh karena itu sebaiknya digunakan nilai Adjusted R2 untuk mengevaluasi model regresi terbaik. (Ghozali, 2005:83).

Dokumen terkait