BAB I PENDAHULUAN
1.6 Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, metode merupakan salah satu bagian yang sangat
penting dalam kegiatan ilmiah. Pemilihan pemakaian metode atau cara kerja yang tepat
dalam melakukan suatu kegiatan ilmiah dapat mempermudah dalam memperoleh data
tentang obyek yang dikaji dan diteliti.
Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan diatas, maka dalam penelitian ini
dipakai metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus yaitu uraian dan penjelasan
komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, sebuah kelompok, sebuah
organisasi (komunitas), suatu program atau situasi sosial. Penelitian kualitatif adalah
proses memahami sesuai dengan tradisi penyelidikan metodologis yang berbeda yang
mengeksplorasi masalah sosial atau manusia. Peneliti membangun sebuah
kompleksitas, gambar holistik, kalimat-kalimat analisa, melaporkan pandangan rinci
dari informan, dan melakukan studi di setting natural.24
Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri
dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam
peristilahannya. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data
24 John W. Creswell, Qualitative Inquiry And Research Design Choosing Among Five Traditions.USA : Sage Publications, Inc. 1998. hlm. 15.
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Arikunto
mengemukakan bahwa metode studi kasus sebagai salah satu jenis pendekatan
deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam
terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau
subjek yang sempit.25
Penulis dalam penelitiannya mengambil lokasi penelitian di SMP Al Irsyad Al
Islamiyyah Bogor, yang terletak di Kelurahan Empang, Bogor Selatan untuk
memperoleh data primer. Dan juga mengumpulkan referensi tentang penduduk etnis
Arab, organisasi Al Irsyad yang ada di Bogor, dan tentunya tentang SMP Al Irsyad dari
sumber-sumber lain yang dapat dipercaya.
1.6.1 Subjek Penelitian
Informan dalam penelitian mengenai praktik pembelajaran di SMP Al Irsyad Al
Islamiyyah Bogor yakni beberapa guru dari SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Bogor terdiri
dari, Ibu Sunarti selaku Kepala Sekolah sekaligus guru IPS kelas 9, Bapak Arif selaku
guru IPS kelas 7 dan kelas 8, Ibu Hanaryati selaku guru PKN, dan Ibu Ita selaku guru
Pendidikan Agama Islam. Guru yang menjadi subjek penelitian ini dipilih berdasarkan
mata pelajaran yang memang mengandung bahasan multikultural di dalamnya. Selain
guru, beberapa orang murid juga menjadi subjek penelitian penulis.
Selain beberapa komponen di SMP Al Irsyad itu sendiri, subjek penelitian pun
terdiri dari pihak organisasi yang mendirikan SMP Al Irsyad Bogor, yakni Bapak
Abdullah Batarfie yang sampai saat ini masih aktif sebagai pengurus Organisasi Al
Irsyad Cabang Bogor. Bapak Abdullah memberi infomasi tentang gambaran umum
Kampung Arab Empang, sejarah singkat Organisasi Al Irsyad dan juga pendirian
lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Al Irsyad.
1.6.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengurusan izin mengenai observasi dan observasi itu sendiri telah dilakukan
penulis sejak awal bulan Desember 2016, namun penelitian secara intensif baru
dilaksanakan pada bulan Januari 2017, karena menyesuaikan dengan tahun ajaran baru
di sekolah. SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Bogor sebagai setting lokasi penelitian
terletak di Jalan Pekojan No. 8, Kelurahan Empang, Kecamatan Kota Bogor Selatan,
Kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian merupakan hasil pencarian penulis berkenaan
dengan Sekolah Islam Terpadu yang terletak di Kampung Arab. Kelurahan Empang,
Bogor memang merupakan salah satu Kampung Arab yang terletak di pusat Kota
Bogor.
1.6.3 Peran Peneliti
Penelitian ini penulis mulai dengan melakukan observasi awal tentang Kampung
di Empang ini. Setelah melakukan observasi, penulis menemukan salah satu sekolah
yaitu SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Bogor yang menurut pengakuan masyarakat
setempat merupakan salah satu sekolah milik organisasi Islam yang besar yang
bernama Al Irsyad. Selain itu, menurut pengakuan masyarakat, salah satu Sekolah
Islam Terpadu ini di dominasi oleh peserta didik peranakan Arab yang jumlahnya bisa
mencapai 70%.
Letak SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Bogor yang memang tidak jauh dari pusat Kota
Bogor, memudahkan penulis untuk menemukan lokasinya. Setelah menetapkan bahwa
ingin menjadikan sekolah ini menjadi subjek penelitian, pendekatan personal pada
pihak sekolah penulis lakukan untuk mendapatkan izin dan diberikan kemudahan
dalam mendapatkan infromasi dan juga data penelitian.
Penulis sebagai orang luar, sudah dapat beradaptasi dengan baik karena kepala
SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Bogor beserta staff, pengajar dan peserta didik sangat
terbuka menerima keberadaan penulis. Hal ini sangat membantu dan membuat penulis
tidak canggung dalam mengumpulkan data. Bahan bacaan juga membantu penulis
untuk menyusun argument dan pedoman observasi serta wawancara. Bahan bacaan
juga membantu penulis dalam merangkai segi sosiologis serta pendidikan dari
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelusuran dalam mendapatkan data dan informasi di SMP Al Irsyad Bogor
penulis lakukan dengan beberapa teknik. Tahap pertama setelah penulis mendapatkan
rekomendasi lokasi dari masyarakat sekitar Empang yaitu melakukan observasi. Untuk
mendapatkan data awal tentang SMP Al Irsyad penulis melakukan observasi dengan
mendatangi lokasi SMP Al Irsyad Bogor yang terletak di wilayah Empang, Kota
Bogor. Setelah mengetahui lokasi, penulis mulai melakukan pendekatan kepada
stakeholder SMP Al Irsyad Bogor.
Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai SMP Al Irsyad Bogor, penulis
melakukan teknik observasi situational analysis. Situational analysis merupakan
teknik observasi dimana penelitian terhadap suatu peristiwa dengan melibatkan
tokoh-tokoh kunci dalam peristiwa itu.26 Tokoh kunci yang penulis observasi yang juga
sebagai informan kunci adalah para stakeholder SMP Al Irsyad Bogor dan juga para
guru mata pelajaran IPS, PKN, dan Pendidikan Agama Islam. Selain itu, teknik ini juga
penulis gunakan dalam observasi saat mengikuti acara tahunan rutin di Kampung Arab
Empang pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Teknik observasi lain yaitu observational case studies juga penulis lakukan untuk
mendapatkan data mengenai konten pendidikan multikultural yang tercermin melalui
proses pembelajaran di ruang kelas, khususnya pada mata pelajaran IPS, PKN, dan
26 Prasetya Irwan, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Depok : Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI, 2007), hlm. 54.
Pendidikan Agama Islam. Observational case studies adalah metode penelitian yang
terfokus pada sekelompok orang (peserta didik, pekerja, dan lain-lain).27 Teknik ini
penulis fokuskan pada beberapa kelas yang sedang mempelajari mata pelajaran diatas.
Teknik wawancara juga penulis gunakan untuk mendapatkan data primer mengenai
proses belajar di SMP Al Irsyad Bogor. Wawancara dilakukan secara mendalam
kepada para informan kunci dan informan baik dengan wawancara terstruktur maupun
wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur penulis lakukan dengan para
informan kunci yaitu para guru sebanyak empat orang, dan satu orang pengurus aktif
organisasi Al Irsyad Cabang Bogor. Penulis memberikan sejumlah pertanyaan baku
yang sudah dirancang sebelumnya. Wawancara tidak terstruktur penulis lakukan
dengan para stakeholder SMP Al Irsyad, pegawai Kecamatan Empang untuk
mendapatkan data tentang kelurahan Empang secara umum dan Kampung Arab
Empang secara khusus,dan juga beberapa peserta didik SMP Al Irsyad Bogor untuk
mendapatkan informasi mengenai kegiatan mereka di sekolah.