• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan beberapa data yang relevan untuk berbagai provinsi di Indonesia dari beberapa instansi yang terkait. Penelitian dilakukan selama tiga bulan, dimulai pada bulan Januari – Maret 2006.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang meliputi : Tabel 2 Jenis data yang dikumpulkan, tahun serta sumber data yang dianalisis

No Jenis Data Tahun Sumber

1. Prevalensi Anemia Gizi Besi pada balita dan Wanita Usia Subur di berbagai provinsi di Indonesia

2001 Survei Kesehatan

Rumah Tangga (SKRT) 2. PDRB serta PDRB per kapita

pada masing- masing provinsi di Indonesia

2001 BPS RI

3 PDRB provinsi-provinsi di Indonesia menurut lapangan usaha

2001 BPS RI

4. Upah tenaga kerja pada berbagai sektor-sektor utama

2001 BPS RI

5 Jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin di beberapa provinsi di Indonesia

2001 BPS RI

6 Unit cost untuk intervensi anemia

2004 Hasil- hasil penelitian

7 Nilai tukar rupiah terhadap dolar

2001 Bank Indonesia

Data mengenai prevalensi anemia merupakan hasil pengolahan yang mengacu pada data SKRT tahun 2001 mengenai kadar hemoglobin (Hb) pada balita dan WUS di berbagai provinsi di Indonesia. Penetapan status anemia berdasarkan kadar Hb mengacu pada ambang batas (cut off point) anemia untuk

balita dan WUS menurut WHO tahun 2001, yang menyebutkan bahwa balita dikategorikan menderita anemia bila kadar Hbnya < 11g/dl, sedangkan pada WUS tidak hamil dikategorikan menderita anemia bila kadar Hbnya < 12g/dl.

Sehubungan dengan terbatasnya data mengenai kadar Hb, maka provinsi- provinsi yang dianalisis hanya berjumlah 26 provinsi dari 30 provinsi di Indonesia. Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Maluku Utara, Maluku, dan Papua merupakan provinsi-provinsi yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah diperoleh tersebut, kemudian diolah dengan menggunakan program microsoft excell, dan dianalisis secara deskriptif. Estimasi kerugian ekonomi akibat Anemia Gizi Besi di suatu wilayah dihitung dengan menggabungkan kerugian ekonomi akibat Anemia Gizi Besi pada anak-anak, dengan kerugian ekonomi akibat Anemia Gizi Besi pada orang dewasa. Estimasi kerugian ekonomi akibat Anemia Gizi Besi pada anak-anak dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Cog loss = 4% x WS x GDP/cap x Pr (child) Keterangan :

• Cog loss = produktivitas yang hilang akibat penurunan kemampuan kognitif pada anak-anak yang menderita

Anemia Gizi Besi (Rupiah/kapita/tahun)

• 4% = konstanta yang menyatakan besarnya penurunan kemampuan kognitif akibat Anemia Gizi Besi pada anak- anak

• WS = wage share (labour) in GDP (%)

• GDP/cap = Produk Domestik Bruto/ kapita (Rupiah/kapita/tahun) • Pr (child) = prevalensi Anemia Gizi Besi pada anak-anak (%)

Estimasi kerugian ekonomi akibat Anemia Gizi Besi pada orang dewasa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

keterangan :

• WS = wage share (labour) in GDP (%)

• 5% = konstanta yang menya takan besarnya kehilangan produktifitas pada blue collar worker

• 12% = konstanta yang menyatakan besarnya kehilangan produktifitas pada heavy manual labour

• BC Share = share of blue-collar employment in total employment (%) (kontribusi output pekerja kantoran terhadap total PDRB) • GDP/cap = Produk Domestik Bruto/ kapita (Rupiah/kapita/tahun) • Pr (adult) = prevalensi anemia Gizi Besi pada orang dewasa (%) • HML = heavy manual labour share in GDP (measured as 50%

of the value of output in agriculture and construction)

(kontribusi output pekerja kasar terhadap total PDRB) Secara keseluruhan, total kerugian ekonomi akibat Anemia Gizi Besi yang merupakan gabungan dari kerugian ekonomi akibat Anemia Gizi Besi pada anak- anak serta pada orang dewasa, dapat diestimasi secara ekonomi dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

Cog loss + BC loss + HML loss

= 0,04 x WS x GDP/cap x Pr (child) 

+ 0,01 x WS x BC Share x GDP/cap x Pr (adult)  + 0,12 x WS x HML x GDP/cap x Pr (adult) 

Estimasi besarnya biaya yang diperlukan (biaya investasi) untuk penanggulangan Anemia Gizi Besi didasarkan pada beberapa studi (hasil penelitian) yang terkait. Kemudian biaya investasi yang merupakan hasil kali unit cost denga n total penderita anemia tersebut dibandingkan dengan besarnya kerugian yang timbul akibat Anemia Gizi Besi.

Batasan Operasional

Anemia Gizi Besi adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah hemoglobin darah menurun dibawah normal (Soekirman 2000)

Produktivitas adalah segenap kemampuan seseorang untuk melakukan berbagai aktivitas sehingga akan menimbulkan manfaat dan keuntungan sebagaimana yang diharapkan, khususnya keuntungan secara ekonomi

Kerugian ekonomi adalah terjadinya kehilangan pendapatan pada suatu daerah yang diakibatkan oleh penurunan kemampuan kognitif serta penurunan produktivitas kerja atau kehilangan potensi ekonomi akibat rendahnya produktivitas kerja

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi dikurangi dengan biaya antara yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut

PDRB/kapita (GDP/cap) adalah hasil pembagian antara total nilai PDRB dengan total penduduk pada pertengahan tahun

Pr (Child)/prevalensi anemia pada anak-anak adalah jumlah anak-anak yang menderita Anemia Gizi Besi pada masing- masing provinsi di seluruh Indonesia pada tahun tertentu

Pr (adult)/prevalensi anemia pada orang dewasa adalah jumlah orang dewasa yang menderita Anemia Gizi Besi pada masing- masing provinsi di seluruh Indonesia pada tahun tertentu

Cog Loss adalah pendapatan atau produktivitas yang hilang akibat penurunan skor (kemampuan) kognitif pada anak yang menderita Anemia Gizi Besi

BC Share (Blue Collar Share) adalah total nilai output dari seluruh sektor atau lapangan usaha utama kecuali sektor pertanian dan konstruksi yang dinyatakan dalam persen terhadap PDB/PDRB.

HML (Heavy Manual Labour) adalah setengah dari total nilai output yang dihasilkan oleh sektor pertanian dan konstruksi yang dinyatakan dalam persen terhadap PDB/PDRB.

WS (Wage Share) adalah bagian dari PDB/PDRB yang dialokasik an untuk upah tenaga kerja dari seluruh lapangan usaha utama, yang dinyatakan dalam persen terhadap PDB/PDRB

Lapangan Usaha Utama adalah seluruh lapangan usaha yang memberikan kontribusi output terhadap total nilai PDB/PDRB, yang meliputi sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan persewaan dan jasa perusahaan; serta jasa-jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah.

Biaya Investasi adalah biaya yang diperlukan guna penanggulangan Anemia Gizi Besi melalui suplementasi besi, baik biaya yang diperlukan untuk per orang maupun biaya yang diperlukan untuk suatu wilayah (provinsi) dalam kurun waktu satu tahun.

Dokumen terkait